MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK | Mulyati | Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship

  Seri Pengabdian Masyarakat 2013

ISSN: 2089-3086

  

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan

Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 124-129

MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK

  

Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya

  Universitas Islam Indonesia

  

ABSTRACT

  Creativity is important in life, especially in early childhood because it can make people more productive. In addition to improving the quality of life as well as to facilitate the search for a way out of a problem. Children should be given the power of creativity since childhood, so they can have special skills. Skills are made not only of the new stuff, here children will be taught to cultivate creativity of junk so that goods that are not used can be re-processed into new items with new functions. Targets of this program is the children can take advantage of used goods such as aqua bottles to be used as a piggy bank. Implementation of the program promote creativity in children through the following steps. First children will be given theoretical skills. Second, children receive details of how to manufacture skills. This activity makes children can be good for creativity by making bottles as new items are worth taking. During the programs implemented are various obstacles such as at the time of extension of the theory to the kindergarten children who need extra patient gives recognition while playing so they do not get bored. To overcome this, we tried to blend with the children beforehand, so that they know and love us, and that we are easy to explain. Keywords: Creativity, Children, Skills

  

ABSTRAK

  Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan. Anak- anak harus diberikan kemampuan kreativitas sejak kecil, sehingga mereka dapat memiliki ketrampilan khusus. Ketrampilan yang dibuat tidak hanya dari barang baru, disini anak-anak akan diajarkan untuk mengolah kreativitas dari barang bekas sehingga barang yang sudah tidak terpakai dapat diolah lagi menjadi barang baru dengan fungsinya yang baru. Target yang ingin dicapai dari program ini adalah anak-anak dapat memanfaatkan barang bekas seperti botol aqua untuk dimanfaatkan sebagai celengan. Pelaksanaan program meningkatkan kreativitas pada anak melalui tahapan sebagai berikut. Pertama anak-anak akan diberikan teori ketrampilan. Kedua, anak-anak menerima penjelasan bagaimana cara pembuatan ketrampilannya. Dengan adanya kegiatan ini menjadikan anak- anak dapat berkreativitas dengan baik untuk menjadikan botol bekas sebagai barang baru yang layak pakai. Selama program dilaksanakan terdapat berbagai kendala seperti pada saat pemberian teori kepada anak-anak TK yang harus ekstra sabar memberikan pengenalan sambil bermain agar mereka tidak bosan. Untuk menanggulangi hal tersebut,

  Mulyati, Sukmawijaya

  kami berusaha menyatu dengan anak-anak terlebih dahulu, agar mereka kenal dan menyayangi kami, serta agar kami mudah dalam memberikan penjelasan. Kata kunci: Kreativitas, Anak, Ketrampilan

1. PENDAHULUAN

  Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan.

  Pengembangan kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini karena kreativitas sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. Misalnya, ketika anak diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang dihasilkan bervariasi, (Sari, 2012).

  Fungsi perkembangan kreativitas anak adalah untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan anak dalam mengekspresikan serta menghasilkan sesuatu yang baru. Jika potensi yang dimilikinya dikembangkan dengan baik maka anak akan dapat mewujudkan dan mengaktualisasikan dirinya menjadi manusia yang sejati. Contohnya seorang anak membuat boneka batu, anak dapat melakukan kreasi untuk membuat benda-benda lainnya yang diinginkan, (Sari, 2012).

  Seorang anak disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini; (a) Anak yang kreatif cenderung aktif, (b) Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main, mengajukan pertanyaan, menebak, (c) Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa, bercerita, (d) Berkonsentrasi untuk tugas tunggal dalam waktu cukup lama, (e) Menata sesuatu sesuai selera, (f) Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa, (g) Mengulang untuk tahu lebih jauh, (Putri, 2013).

  Kemudian beberapa ciri anak kreatif antara lain; (a) Lancar berpikir, (b) Fleksibel dalam berpikir, (c) Orisinil (asli) dalam berpikir, (d) Elaborasi, (e) Imaginatif, (f) Senang menjajaki lingkungannya, (g) Banyak ajukan pertanyaan, (h) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, (i) Suka melakukan eksperimen, (j) Suka menerima rangsangan baru, (k) Berminat melakukan banyak hal, (l) Tidak mudah merasa bosan, (Putri, 2013).

  Mengembangkan kreativitas bisa dilakukan dengan banyak cara, antara lain melalui mainan anak. Namun dalam mendidik dan mengasuh anak agar kreativitas terus diasah, mau tidak mau harus memperhatikan langkah-langkahnya. Menurut Tika Bisono M.Psi.,Psi., seorang psikolog dan dosen Universitas Mercubuana, ada 4 langkah untuk mengasah kreativitas anak. Yang pertama adalah capturing. Artinya jangan lewatkan satupun ide atau gagasan yang dilontarkan anak. Setiap anak menyampaikan idenya, kita tanya apa, kalau memang tidak sesuai bisa dibelokkan sedikit-sedikit, tapi jangan diproses. Langkah kedua, imbuh Tika, adalah surrounding. Langkah ini menuntut kita untuk membiarkan anak memperluas pergaulannya. Tujuannya tak lain adalah agar anak dapat berinteraksi dengan teman seusianya. Perlahan-lahan, anak akan dapat menciptakan ide-ide kreatif berdasarkan pengalamannya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tahap ketiga adalah

challenging. Di tahap ini, orang tua diminta untuk menantang anak menyelesaikan masalah.

  Seri Pengabdian Masyarakat 2013 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 2, Mei 2013

  Masalah yang sederhana saja, misalnya menyelesaikan suatu permainan bersama dengan orang tuanya. Rangsang dan tuntun ia berpikir, jangan biarkan anak kesulitan sendiri. Terakhir adalah broadening, yaitu mempelajari hal-hal baru, (Andapita, 2013).

  Anak-anak harus diberikan kemampuan kreativitas sejak kecil, sehingga mereka dapat memiliki ketrampilan khusus. Ketrampilan yang dibuat tidak hanya dari barang baru, disini anak-anak akan diajarkan untuk mengolah kreativitas dari barang bekas sehingga barang yang sudah tidak terpakai dapat diolah lagi menjadi barang baru dengan fungsinya yang baru. Target yang ingin dicapai dari program ini adalah anak-anak dapat memanfaatkan barang bekas seperti botol air mineral untuk dimanfaatkan sebagai celengan.

  2. METODE PELAKSANAAN

  Pelaksanaan program meningkatkan kreativitas pada anak melalui tahapan sebagai berikut. Pertama anak-anak akan diberikan teori ketrampilan. Kedua, anak-anak menerima penjelasan bagaimana cara pembuatan ketrampilannya.

  

Tabel 1 Rencana Pelaksanaan & Tahap Kegiatan Meningkatkan Kreativitas Pada Anak

  Tahapan Tahap Hari/Jam Lokasi Sasaran Populasi Target Jam

  Kegiatan Pemberian Teori Selasa

  1 TK PKK 105 TK A

  11

  11

  3 Ketrampilan 07.30 - 10.30 Menjelaskan Rabu

  2 TK PKK 105 TK B

  19

  19

  3 Cara Pembuatan 07.30 - 10.30 TOTAL JAM

  6

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Dengan adanya kegiatan ini menjadikan anak-anak dapat berkreativitas dengan baik untuk menjadikan botol bekas sebagai barang baru yang layak pakai. Selama program dilaksanakan terdapat berbagai kendala seperti pada saat pemberian teori kepada anak- anak TK yang harus ekstra sabar memberikan pengenalan sambil bermain agar mereka tidak bosan. Untuk menanggulangi hal tersebut, kami berusaha menyatu dengan anak-anak terlebih dahulu, agar mereka kenal dan menyayangi kami, serta agar kami mudah dalam memberikan penjelasan.

  

Tabel 2 Realisasi & Tahap Kegiatan Meningkatkan Kreativitas Pada Anak

  Tahapan Tahap Hari/Jam Lokasi Sasaran Target Hasil Jam

  Kegiatan Pemberian

  Jumat TK PKK

  1 Teori TK A

  11

  11

  3 07.30 - 10.30 105

  Ketrampilan Menjelaskan

  Sabtu TK PKK

  2 Cara TK B

  19

  20

  3 07.30 - 10.30 105

  Pembuatan TOTAL JAM

  6

  Mulyati, Sukmawijaya Gambar 1 Menjelaskan Cara Pembuatan Ketrampilan Pada Anak TK

  Gambar 2 Mengajarkan Cara Membuat Ketrampilan Pada Anak TK

  Seri Pengabdian Masyarakat 2013 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 2, Mei 2013

  

Gambar 3 Hasil Pembuatan Ketrampilan

Gambar 4 Hasil Kreativitas Anak TK

4. KESIMPULAN

  Pada dasarnya anak-anak dengan usia yang masih sangat belia masih mudah dibentuk dan diajarkan berbagai macam kreativitas yang bermanfaat. Mengajarkan anak-anak berkreasi dengan barang-barang bekas dapat memberikan manfaat baik untuk anak tersebut maupun untuk orang tuanya, karena barang-barang bekas yang

  Mulyati, Sukmawijaya

  sudah tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali sehingga secara otomatis dapat mengurangi sampah rumah tangga yang ada.

5. REFERENSI

  Andapita, V. 2013. 4 langkah mengasah kreativitas anak. http://health.detik.com/read/2013/11/20/192005/2418946/775/4-langkah-mengasah- kreativitas-anak

  Putri, D. E. 2013. Manfaat Permainan Dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. http://derisekaputri.blogspot.co.id/2013/12/manfaat-permainan-dan-kreativitas- pada.html

  Sari, D. M. 2012. Pentingnya Pengembangan Kreativitas Sejak Dini. https://dewantimayasari.wordpress.com/2012/12/07/pentingnya-pengembangan- kreativitas-sejak-dini/

Dokumen yang terkait

The Effect of Organizational Commitment, Resource and the Prin- ciple of Budgeting to the Performance Employees in the Trade, Industry, Cooperatives and UKM Office Soppeng Regency

0 0 20

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN PADA AMIK LUWUK BANGGAI The Influence Of Leadership, Compensation And Organization Culture On Lecturer Performance On AMIK Luwuk Banggai

0 0 13

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI SULAWESI BARAT The Influence of General Allocation Funds, Special Allocation Funds, and Local Original Income to Direct Gov

0 0 9

PENGARUH PENDIDIKAN FORMAL, KOMPETENSI, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN The Influence of Formal Education, Competence, and Training on Employee Performance at Education Department of South Sulawesi Pr

0 0 12

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KUALITAS PELAYANAN DAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) MAKASSAR 01 SELATAN The Effect of Human Resources Quality, and Service Quality Through E

0 0 14

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG Influence of Education Level, Motivation, and Discipline to the Performance of Information and

1 1 15

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK KURMA SALAK BERDASARKAN ANALISIS PRODUCT LIFE CYCLE (PLC) DAN SWOT PADA KELOMPOK TANI AMBUDI MAKMUR II BANGKALAN

0 0 8

PENYULUHAN SUMUR RESAPAN DAN SANITASI UNTUK EDUKASI LINGKUNGAN SEHAT SESUAI STANDAR KESEHATAN PADA MASYARAKAT

0 0 6

TRANSFORMASI PEMBELAJARAN BERBASIS AN ENTREPRENEURIAL LEARNING DALAM MENINGKATKAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN INTELEKTUAL

0 0 9

PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK

0 0 6