View of IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA ARAB STAIN PAREPARE (Studi Pengembangan Pembelajaran Mata Kuliah Serumpun)
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA ARAB STAIN PAREPARE (Studi Pengembangan Pembelajaran Mata Kuliah Serumpun) ST. AMINAH AZIS HERDAH MUHAMMMAD JUFRI
A bstrAct
Model pembelajaran koperatif bertujuan memotivasi mahasiswa dari sisi kerja samanya dalam menciptakan situasi dimana keberhasilan individu yang dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan rumusan pembelajaran. Sangatlah tepat apabila model pembelajatan kooperatif ini diterapkan dalam menunjang pembelajaran bahasa Arab. Penelitian lebih dominan memilih jenis metode penelitian true eksperimental design dengan menggunakan tiga tipe dalam model pembelajaran kooperatif, kemudian menganilisis dan mendeskripsikan hasil temuan di lapangan, selanjutnya menemukan tingkat dominasi dari tiga tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Implementasi model pembelajaran kooperatif Prodi Bahasa Arab STAIN Parepare sudah relatif dipergunakan, namun tidak secara prosedural dan sistemik sesuai dengan latar belakang dan tingkat keragaman kemampuan mahasiswa. Tampak adanya pengaruh hasil belajar yang mengalami peningkatan setelah menggunakan pembelajaran kooperatif, utamanya pada aspek kecenderungan motivasi dan inovasi mahasiswa untuk mengevaluasi hasil belajarnya, melalui proses dialogi (diskusi) dalam mengetahui benar dan tidaknya, cocok dan tidak cocoknya, serta mapan dan tidak mapannya nilai hasil yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar masing- ,masing. Namun taraf pengembangannya, tentunya diharapkan adanya relevansi dan terjadinya pola kerjasama dalam KBM pada masing-masing mata kuliah serumpun Bahasa Arab. Key word: Pembelajaran kooperatif, KBM, dan Studi Bahasa Arab,
A bstrAk
Cooperative learning model aims to motivate students in terms of cooperation in creating a situation where individual success is influenced by the group’s success in achieving the goals of learning formula. ELearning is appropriate if the model is applied to support cooperative learning Arabic. Research more dominant choose the types of research methods true experimental design using the three types of cooperative learning model, then menganilisis and describe findings in the field, and then find the level of dominance of the three types of cooperative learning model applied. The implementation of cooperative learning model Prodi Arabic STAIN Parepare already relatively used, but are not in accordance with the procedural and systemic background and level of diversity of students. There seems to influence learning outcomes are increased after using cooperative learning, especially in the aspect of the tendency of motivation and innovation of students to evaluate learning outcomes, through the process dialogi (discussion) in knowing the correct and whether or not, appropriate and fitting, as well as well-established and not mapannya value results obtained from the evaluation of the results of each study, respectively. However the level of development, of course, expected that the relevance and occurrence patterns of cooperation in teaching and learning in each subject allied Arabic. Key word : Cooperative learning, teaching, and study Arabic,
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
p endAhuluAn
Perbincangan dan sorotan terhadap persoalan kualitas pendidikan dalam dua
Tolak ukur utama dalam menilai kualitas dasawarsa terakhir ini menempati rating pendidikan hingga saat ini memang dirasakan
yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan masih belum jelas. Kepastian akan kualitas
sorotan terhadap persoalan kependidikan yang sempurna dalam pendidikan adalah
lainnya. 2 Dalam lingkup perguruan tinggi, suatu yang mustahil, sebab di dalamnya terkait
maka tentunya menjadi tolok ukur selanjutnya banyak komponen yang saling mempengaruhi.
untuk memahami betapa urgennya upaya Perubahan dari pengaruh itulah yang sering
implementasi pembelajaran yang inovatif, dibahasakan dengan perubahan kualitatif
konstruktif, kooperatif, serta sejalan dengan yakni menyangkut beragam hubungan dalam
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. pendidikan yang saling mempengaruhi.
Bahkan dinamisasi proses belajar mengajar Atas dasar inilah sehingga pendekatan yang
sangat ditentukan oleh sejauh mana model dan digunakan untuk menentukan pendidikan
metode pembelajaran yang digunakan dalam yang berkualitas tinggi adalah mengedapankan
mencapai tujuan pembelajaran. proses dan/atau sistem pengajarannya.
Upaya untuk mereduksi dan mengembang- Peraturan Pemerintah RI., No. 19 Tahun
kan sejumlah model pembelajaran inilah 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan,
terkadang masih dianggap sebagai sesuatu dalam Pasal 19 Ayat (1) menyatakan, bahwa
yang tabuh dari sisi fungsional pembelajaran “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
dan kurang memberikan nilai konstruktif diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
dalam perspektif kebijakan untuk diterapkan. menyenangkan,
Sebuah model pembelajaran di PTAI peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
menantang,
memotivasi
dianggap berhasil diterapkan apabila mampu memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
melakukan format secara kolaboratif secara kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
sistemik melalui proses pembelajaran yang bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
searah dengan sejumlah mata kuliah yang psikologis peserta didik”. Ayat ini menjadi
memiliki keterkaitan secara substansial. landasan yuridis dalam pembelajaran aktif,
Istilah ini dikenal dalam perspektif kurikulum kreatif, epektif, menyenangkan. Sedangkan
pendidikan dengan interkoneksitas mata dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
kuliah serumpun, yang sudah barang tentu Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
terakumulasi melalui proses perencanaan bahwa setiap peserta didik pada setiap
pembelajaran yang terdapat di masing-masing satuan pendidikan berhak mendapatkan
Program studi Bahasa Arab (PBA) pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
dalam lingkup Jurusan Tarbiyah di STAIN minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal
Parepare merupakan program studi yang 1-b). Kenyataannya, bahwa masalah standar
memiliki keragaman mata kuliah serumpun kualitas lembaga pendidikan pada dasarnya
yang cukup banyak dalam bidang disiplin telah terjewantahkan ke dalam sebuah sistem
ilmu kebahasaan. Oleh karena itu, sangat pendidikan nasional yang menegaskan bahwa
dibutuhkan upaya pengembangan model bahwa setiap warga negara mempunyai hak
pembelajaran yang dianggap layak untuk yang sama untuk memperoleh pendidikan
1 diaplikasikan secara maksimal. Bahasa Arab yang bermutu. adalah bahasa Al-Qur’an yang merupakan
1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang- 2 William Mentja, Manajemen Pendidikan dan Undang RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Supervisi Pengajaran : Kumpulan Karya Tulis Pendidikan Nasional (Bandung: Umbara, 2003, h. 6-7
Terpublikasi (Cet, I ; Malang : Wineka Media, 2002), dan 13.
h. 15.
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
rujukan utama dalam kehidupan seorang mata kuliah serumpun dari penerepan model muslim, sehingga wajib untuk mempelajarinya
pembelajaran kooperatif mahasiswa program
dengan baik dan benar. 3 Dan untuk memenuhi
studi PBA ?
kebutuhan para pembelajaran bahasa Arab, maka dikembangkanlah berbagai model
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
pembelajaran bahasa Arab yang semuanya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bertujuan untuk merealisasikan empat
gambaran umum dan mendalam tentang keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan
model pembelajaran kooperatif dalam mata menyimak,
kuliah bahasa Arab pada Program Studi keterampilan menulis dan keterampilan
keterampilan
membaca,
PBA STAIN Parepare yang meliputi aspek- berbicara.
aspek: kurikulum, proses belajar mengajar, Model
hasil belajar dan faktor-faktor penunjang merupakan salah satu cara mengembangkan
pembelajaran
kooperatif
selanjutnya dapat proses pembelajaran dalam membantu peserta
pembelajaran,
yang
dikembangkan dalam proses KBM. didik memahami konsep-konsep sulit, bahkan
Kegunaan penelitian ini, diharapkan sangat berguna membantu teman serta
bermanfaat yakni; memberikan informasi melibatkan peran aktif sesama peserta didik. 4 akademis dalam proses pengembangan
Secara implementatif model pembelajaran model pembelajaran mata kuliah bahasa ini tidak hanya dapat berlangsung di dalam
Arab bagi tenaga pengajar dan mahasiswa; kelas, namun selanjutnya akan membantu
dapat dijadikan referensi ilmiah untuk dalam setiap aktivitas (rutinitas) proses belajar
pengembangan kelembagaan PTAI, baik mahasiswa di luar kelas. Model pembelajaran
dalam kerangka kebijakan, maupun dalam kooperatif, sangat layak diterapkan dan
tataran fungsionalisasi tujuan pendidikan dikembangkan bagi mahasiswa dan tenaga
yang tentunya diharapkan lebih berkualitas pengajar dalam program studi bahasa Arab,
dan berdaya guna untuk diterapkan dalam demikian pula bagi mahasiswa yang sedang
lingkup interkoneksitas mata kuliah serumpun menggeluti spesifikasi ilmu bidang kebahasaan.
program studi; Sub pokok masalah yang dijadikan
pada
masing-masing
diharapkan menghasilkan nuangsa keilmiahan obyek penelitian adalah; bagaimana format
melalui pengayaan dan keragaman kualitas pengembangan model pembelajaran kooperatif
pembelajaran untuk menunjang capaian tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
pembelajaran, baik secara umum maupun ?; faktor-faktor apa yang menghambat dan
khusus antara satu mata kuliah pokok dan mata mendukung penerapan model pembelajaran
kuliah penunjang lainnya; sebagai motivasi koperatif bagi mahasiwa program studi bahasa
untuk lebih giat lagi dalam mempelajari bahasa Arab? bagaimana wujud implementasi model
Arab, sehingga mampu memperkecil kesulitan- pembelajaran koperatif dalam meningkatkan
kesulitan yang dihadapi.
kualitas pemahaman mahasiswa program studi PBA ? bagaimana format pengembangan Tinjauan Pustaka
berupa tanggapan tenaga pengajar (dosen) Implementasi berarti pelaksanaan atau dan mahasiwa terhadap penerapan model 5 penerapan, berasal dari bahasa inggris yaitu
pembelajaran koperatif ? dan (5) Bagaimana to implement. Dalam kamus besar webster, hasil yang dicapai dalam tinjauan pembelajaran
to provide the means for carrying out
3 Selengkapmya, lihat Jalal al-Din al-Suyuthy, al-
Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, juz I (Mesiir: al-Baby al- ¦alab wa Awladuh, 1981), h. 180.
5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus 4 Ibrahim, M, dkk. Pembelajaran Kooperatif.,
Besar Bahasa Indonesia,Ed. II (Jakarta: Balai (Surabaya: UNESA, 2000), h. 21-23.
Pustaka, 1999), h. 374.
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
(menyediakan sarana untuk melaksanakan kosakata. Selain itu bahasa Arab merupakan sesuatu); dan to give practical effect to (untuk
salah satu bahasa tertua di dunia dan memiliki menimbulkan
beberapa keutamaan yakni bahasanya Alquran, sesuatu). 6 Jadi implementasi merupakan
dampak/akibat
terhadap
bahasanya penghuni surga, bahasanya para suatu proses yang dinamis dalam melakukan
nabi, dan beberapa keutamaan lainnya. suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada
Bahkan dapat dikatakan bahwa Mata Kuliah akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang
Bahasa Arab merupakan ruh bagi mata kuliah sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan.
yang lain, khususnya mata kuliah-mata kuliah Implementasi mencakup hal-hal adanya tujuan
yang serumpun dengan bahasa arab, seperti atau sasaran kebijakan, adanya aktivitas/
kaidah-kaidah bahasa arab dengan berbagai kegiatan pencapaian tujuan, dan adanya hasil
keragaman spesifikasinya, tafsir, hadits, kegiatan.
bahkan mata kuliah- mata kuliah keislaman Sedangkan
lainnya. Dengan demikian, kesuksesan kooperatif adalah model pembelajaran yang
model
pembelajaran
menguasai model pembelajaran dan materi dikembangkan berdasarkan teori belajar
Mata Kuliah Bahasa Arab merupakan tangga kooperatif kontruktivisme, yakni suatu model
awal dalam memahami mata kuliah keislaman pembelajaran yang terdiri dari sejumlah
selanjutnya.
peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab.
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap Pembelajaran bahasa sangat diperlukan, siswa anggota kelompok harus saling bekerja
karena dengan bahasa seseorang dapat sama dan saling membantu untuk memahami
berkomunikasi dengan baikdan benar dengan materi pelajaran. 7 Artinya keragaman latar
sesamanya dan lingkungannya, baik lisan belakang pengetahuan peserta didik justru
maupun tulisan. Tujuan pembelajaran bahasa menjadi komponen utama dalam menghasilkan
adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan ketuntasan belajarnya.
kemahiran berbahasa arab, seperti muthala’ah, Program studi Bahasa Arab adalah
muhadatsah, insya’, nahwu dan sharaf,dan salah satu spesfikasi keilmuan pada tingkat
berbagai ilmu-ilmu yang relevan dengan Jurusan Tarbiyah di STAIN Parepare, yang
kebahasaan.
telah melakukan proses pembelajaran dengan Dalam memperoleh kemahiran berbahasa mengacu pada tata aturan mekanisme
yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: akademik di PTAI secara nasional dan diakui
(1) Kemahiran menyimak, sebagai wujud bunyi sebagai progranm studi sangat urgen di PTAI.
(bahasa) menjadi wujud makna. (2) Kemahiran Pengembangan pembelajaran mata kuliah
wujud penerimaan serumpun yang dimaksudkan dalam penelitian
membaca,
sebagai
informasi dari orang lain (penulis) di dalam ini adalah upaya untuk mendinamisasikan
bentuk tulisan. Hal ini merupakan perubahan sejumlah mata kuliah yang relevan spesifikasi
wujud tulisan menjadi wujud makna; (3) ilmu-ilmu bahasa arab agar senantiasa seiring/
Kemahiran menulis, yang menghasilkan atau sejalan dengan capaian tujuan pembelajaran.
memberikan informasi kepada orang lain Bahasa Arab merupakan bahasa dinamik,
(pembaca) di dalam bentuk tulisan. Menulis bahasa yang kaya akan kaidah, struktur, dan
merupakan perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud tulisan; dan (4)
6 Wahab, Solichin Abdul. Analisis Kebijakan Dari
Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Kemahiran berbicara, sebagai kemahiran
(Jakarta: PT Bumi Aksara. 2004), h. 64.
yang bersifat produktif, menghasilkan atau
7 Slavin, R.E.. Cooperative Learning: Theory,
menyampaikan informasi kepada orang lain
Research, and Practice (Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall., 1990), h. 18.
(penyimak) di dalam bentuk bunyi bahasa
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
(tuturan merupakan proses perubahan wujud Sedangkan mufradat dapat dikuasai melalui bunyi bahasa menjadi wujud tuturan. Secara
mata kuliah m uthala’ah dan muhadatsah, aplikatif, spesifikasi tujuan pengajaran bahasa
karena kedua mata kuliah tersebut sangat Arab, yakni berupa Istima’, Qira’ah, dan
bergantung pada penguasaan kosa-kata. Qitabah.. 8
Nahwu digunakan untuk mempelajari struktur Pada dasarnya tujuan umum pembelajaran
kalimat dan perubahan baris akhir. Sedangkan bahasa Arab adalah Untuk dapat memahami
sharaf digunakan untuk mempelajari dasar al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum
kata beserta perubahannya. Selanjutnya ajaran islam; untuk dapat memahami literatur
untuk memperoleh kemahiran menyimak dan agama dan kebudayaan islam yang ditulis
membaca perlu mempelajari ilmu muthala’ah. dalam bahasa Arab; untuk dapat berbicara
Untuk memperoleh kemahiran menulis atau dan mengarang dalam bahasa Arab; untuk
mengarang perlu mempelajari ilmu insya’,dan dapat digunakan sebagai alat pembantu
untuk memperoleh kemahiran berbicara perlu keahlian lain ( supplementary); dan untuk
mempelajari ilmu muhadatsah. membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar profesional. 9 Tujuan ini tentunya mengalami
Model Pembelajaran Kooperatif
perkembangan di berbagai program studi di Pembelajaran berasal dari awal kata PTAI.
instruction, terambil dari bahasa Yunani Di samping itu tujuan pengajaran
“instructus” atau “intruere” yang bermakna bahasa Arab adalah untuk memperkenalkan
pikiran. Jadi makna berbagai bentuk ilmu bahasa kepada peserta
menyampaikan
instruksional adalah menyampaikan pikiran didik yang dapat membantu memperoleh
atau ide yang telah diolah secara bermakna kemahiran berbahasa, dengan menggunakan
melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih berbagai
mengarah kepada guru sebagai pelaku untuk berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan
Pembelajaran merupakan maupun tulisan, untuk tercapainya tujuan
perubahan.
terjemahan dari learning, sedangkan apabila tersebut para pengajar/ahli bahasa, pembuat
makna leksikal kurikulum atau program pembelajaran harus
dimaknai berdasarkan
berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. memikirkan materi/bahan yang sesuai dengan
Sedangkan pembelajaran menurut Degeng tingkat kemampuan peserta didik serta 10 adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
mencari metode atau teknik pengajaran ilmu Pembelajaran merupakan upaya pendidik bahasa dan kemahiran berbahasa arab, dan
untuk membantu peserta didik melakukan melatih peserta didik dalam kehidupan sehari-
kegiatan belajar. Dari definisi-definisi di hari, baik kemahiran, membaca, menulis dan
atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbicara.
merupakan rangkaian kegiatan (proses) yang Kemahiran dasar yang harus dimiliki dalam
dilakukan oleh siswa agar terjadi proses belajar memahami bahasa Arab adalah menguasai
pada diri siswa atau peserta didik dalam ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab
mencapai suatu tujuan.
besertakaidahnya-kaidahnya,menghafal/ Adapun istilah model pembelajaran menguasaikosa-kata
adalah strategi yang digunakan guru untuk artinya. Kaidah-kaidah bahasa Arab dipelajari
(mufradat)
beserta
motivasi belajar, sikap dalam mata kuliah nahwu dan sharaf.
meningkatkan
belajar dikalangan siswa, mampu berpikir
kritis, memiliki keterampilan sosial, dan
8 Dr. Sujai,Inofasi Pembelajaran Bahsa Arab,(
Walisongo Press, Semarang;2008), hlm. 19-22.
pencapaian hasil pembelajaran yang lebih
9 Departemen Agama RI.,Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama Islam.
10 Hamzah Uno. B. Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bimbaga Islam, 1987), h. 117.
(Jakarta: Bumi Aksara ,2007), h. 2
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
optimal. 11 Peningkatan ini didasarkan pada diatas, maka belajar kooperatif ini juga karakteristik pembelajaran karena tidak
dinamakan “Pengajaran teman sebaya “. 14 semua pembelajaran dapat berlangsung
Dapat pula dikatakan sebagai pembelajaran hanya dengan satu model saja. Supriyono
kebersamaan, berlaku pada beberapa bidang menegaskan bahwa model pembelajaran
studi, melibatkan suatu pembelajaran yang merupakan pola yang digunakan sebagai
komplek dan beberapa keterampilan dalam pedoman dalam merencanakan pembelajaran
menyelesaikan permasalahan. Pembelajaran
kooperatif lebih sesuai untuk mencapai suatu pengertian ini dijabarkan secara aplikatif
di kelas maupun secara tutorial. 12 Apabila
tujuan dibandingkan kompetisi maupun maka model pembelajaran mengacu pada
perseorangan, khususnya bagi mereka yang pendekatan yang digunakan, termasuk di
berkemampuan rendah dari standar yang dalamnya
telah ditentukan dalam tujuan pembelajaran tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran.
Melalui model pembelajaran guru dapat Ditinjau dari segi tujuannya, model membantu peserta didik mendapatkan
pembelajaran koperatif yang terdiri sejumlah informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan dan mengekspresikan gagasan-gagasannya.
oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu Di dalam dunia pendidikan pada umumnya,
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang spesifikaksi model pengajaran yang sering
telah dirumuskan. Terdapat empat unsur dan praktis digunakan oleh seorang tenaga
penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu, dalam mengajar tidak terlepas paling tidak
adanya peserta didik yang terbagi dalam ada 6 (enam) macam model pembelajaran,
kelompok, adanya aturan kelompok, adanya antara lain yaitu: presentasi, pengajaran
upaya belajar setiap anggota kelompok, dan langsung (direct instruction), pengajaran
adanya tujuan yang harus dicapai. 15 Dengan konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran
dengan demikian, format pembelajaran berdasarkan
kooperatif adalah miniatur dari bermasyarakat
yang sedang dan akan melakukan proses ini sejalan dengan pendekatan konstruktivisme
instruction), dan diskusi kelas. 13 Pembelajaran
serangkain pembelajaran karena mereka dalam pembelajaran, maka salah satu model
menyadari kekurangan dan kelebihan masing- pembelajaran yang kini banyak mendapat
masing.
respon adalah model pembelajaran kooperatif. Ciri-ciri dan Tujuan Pembelajaran
Kooperatif
Sekilas Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Secara aplikaktif, ciri dari pembelajaran kooperatif adalah setiap anggota memiliki
Pembelajaran kooperatif dapat dikatakan peran, terjadi hubungan interaksi langsung sebagai sekumpulan strategi belajar yang di antara peserta didik, setiap anggota digunakan siswa untuk membantu satu kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dengan yang lain dalam mempelajari dan juga teman-teman sekelompoknya, sesuatu.
Berkaitan dengan
11 Isjoni. Pembelajaran
Kooperatif(Yogyakarta:
keterampilan-keterampilan interpersonal
Pustaka Pelajar, 2009), h.7
kelompok, dan pengajar hanya berinteraksi
12 Agus Suprijono. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
dengan kelompok saat diperlukan. Hal ini
2010), h. 46 13 Richard Arends, I. Belajar Untuk Mengajar.
14 Isjoni. op.cit., h. 23
Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri 15 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Mulyantini Soetjipto.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana 2008), h. 216-219
Prenada Media Group, 2008), h. 241
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
tampaknya sejalan dengan adanya 3 (tiga) tentunya diharapkan berjalan seiring dalam konsep sentral yang menjadi karakteristik
capaian tujuan instruksional dalam ketuntasan pembelajaran, sebagaimana dikemukakan
pembelajaran dan terjadi perubahan positif Slavin dalam Isjoni, yaitu; penghargaan
setelah pembelajarn dilaksanakan. kelompok, pertanggungjawaban individu,
Tipe-tipe pembelajaran kooperatif dan dan kesempatan yang sama untuk berhasil. 16 langkah-langkah Pembelajarannya.
Dengan demikian, tampaknya pembelajaran Tipe-tipe pembelajaran model kooperatif kooperatif bercirikan pada struktur tugas,
pada dasarnya sangat beragam, namun di tujuan dan penghargaan secara kooperatif.
antara tipe-tipe tersebut yang paling umum Siswa bekerja dalam situasi pembelajaran
diketahui dan digunakan hanyalah 3 (tiga) kooperatif atau membutuhkan kerja sama
macam tipe. 19 Peneliti pun menganggap untuk mencapai tujuan bersama dan mereka
ketiga tipe di bawah ini sangat relevan harus mengkoordinasikan usahanya untuk
dengan proses pembelajaran bahasa Arab, menyelesaikan tugas-tugas mereka.
karena terkesan dapat diterapkan secara Apabila kita ingin menyederhanakan ke
bertahap dan berkesinambungan, meskipun dalam sebuah bentuk yang sudah seringkali
pada akhirnya harus memilih salah satunya dilakukan oleh mahasiswa, maka kebanyakan
untuk diterapkan yang dianggap dominan pembelajaran yang menggunakan model
bagi mahasiswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri
pembelajaran. Ketiga tipe tersebut, sebagai sebagai berikut; peserta didik bekerja sama
berikut:
dalam kelompoknya secara kooperatif untuk • Student Team Achievement Division menyelesaikan materi belajarnya; kelompok
(STAD), adalah model pembelajaran disusun dari peserta didik yang memiliki
pengelompokkan kemampuan tinggi, sedang dan rendah; bila
kooperatif
untuk
kemampuan yang melibatkan pengakuan mungkin anggota kelompok yang disusun
tim dan tanggung jawab kelompok untuk berasal dari: ras budaya, suku dan jenis kelamin
pembelajaran individu anggota, menurut berbeda-beda; penghargaan yang diberikan
inteligensi, latar belakang sekolah, jenis lebih berorientasi pada kelompok daripada
kelamin, dan lain-lain.
individu. Bahkan dalam dunia pembelajaran • Jigsaw, adalah setiap anggota tim terdiri bahasa, khususnya bahasa Arab sangat
dari 3-6 orang yang disebut kelompok asal, urgen dilakukan karena membantu peserta
kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi didik dalam meningkatkan perannya masing
kelompok ahli, kelompok ahli dari masing- diakibatkan oleh latar belakang yang berbeda-
masing kelompok asal berdiskusi sesuai beda, misalnya asal sekolah, kelebihan disiplin
keahliannya, dan kelompok ahli kembali ilmu, inteligensi, dan yang sangat penting
ke kelompok asal untuk saling bertukar adalah kemampuan bahasa Arab yang telah
informasi.
dan/atau belum mereka ketahui sebelumnya. • Group Investigation, adalah tipe atau Model
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk mencapai minimal
pembelajaran
kooperatif
agak kompleks karena memadukan tiga tujuan instruksional penting, yaitu;
belajar kooperatif kemampuan akademik, penerimaan terhadap
antara
prinsip
dengan pembelajaran yang berbasis perbedaan individu dan pengembangan
konstruktivisme dan prinsip keterampilan sosial. 18
belajar
Ketiga komponen ini
demokrasi. Dalam hal ini peserta didik
16 Isjoni, op.cit., h. 33 19 Suyatno. Menjelajah Seratus Pambelajaran 17 Richard Arends, I. Op.cit.,, h. 315.
Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 18 Ibid..
2009), h. 117-123.
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
dapat dilatih untuk menumbuhkan Untuk memberikan gambaran tentang kemampuan berfikir dan menganilisis
upaya implementatif dalam proses model mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif
pembelajaran kooperatif, kami (peneliti) dapat terlihat mulai dari tahap pertama
langkah-langkah sampai tahap akhir pembelajaran akan
merumuskan
beberapa
pembelajaran secara umum, sebagaimana memberi peluang kepada siswa untuk
yang dikemukakan oleh Muslim Ibrahim, dkk., lebih mempertajam gagasan, sehingga
yang telah merumuskan beberapa tahapan tenaga pengajar pada akhirnya hanya
pembelajaran kooperatif ke dalam 6 (enam) memperbaiki kesalahannya.
tahapan, sebagai berikut:
Tahapan Pembelajaran Kooperatif 20 Tahap
PerilakuPengajar
Tahap I :Menyampaikan tujuan dan memotivasi Pengajar menyampaikan semua indikator yang peserta didik
ada pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik.
Tahap II : Menyajikan informasi. Pengajar menyajikan informasi kepada peserta didik dengan cara demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Tahap III : Mengorganisasikan siswa ke dalam Pengajar menjelaskan pada siswa bagaimana kelompok-kelompok belajar.
cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan kerja sama secara efisien.
Tahap IV : Membimbingkelompok bekerja dan Pengajar membimbing kelompok belajar pada belajar.
saat mereka mengerjakan tugas. Tahap V : Evaluasi
Pengajar mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap VI : Memberikan penghargaan (penilaian) Pengajar mencari cara untuk menghargai upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
keunggulan dan kelemahannya adalah: 21 pembelajaran
Untuk menerapkan
langkah-langkah
Keunggulan: peserta didik tidak terlalu dilakukan berdasarkan pemenuhan tujuan
model
kooperatif, harus
menggantungkan pada pengajar, akan tetapi dan kompetensi perkuliahan sebagai hasil
dapat menambah kepercayaan kemampuan dari penyusunan sillaby dan SAP materi
berpikir sendiri; dapat mengembangkan pembelajaran mata kuliah bahasa Arab,
mengungkapkan ide atau termasuk pula pemenuhan kriteria berupa
kemampuan
gagasan; dapat membantu untuk merespon informasi perkembangan
orang lain; dapat memberdayakan dan mahasiswa Program Studi Bahasa Arab.
hasil
belajar
lebih bertanggung jawab dalam belajar; Secara teoritis, sebenarnya seluruh model
dapat meningkatkan prestasi akademik dan/atau strategi pembelajaran memiliki
sekaligus kemampuan inteligensi sosial; keunggulan dan kelemahan. Demikian halnya
dapat mengembangkan kemampuan untuk model pembelajaran kooperatif, paling tidak
menguji ide dan pemahamannya sendiri, memiliki keunggulan dan kelemahan, adapun
menerima umpan balik; dapat meningkatkan
20 Ibrahim, Muslimin, dkk. Pembelajaran Kooperatif,
21 Sanjaya, op.cit., h. 249
(Surabaya: UNESA Press, 2005), h. 9
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
kemampuan dalam menggunakan informasi tentang bahasa dalam waktu yang sama dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata;
dan secara bersama-sama. Ilmu bahasa itu dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
merupakan satu kesatuan antara pendengaran rangsangan berpikir sedangkan kelemahan
) atau listening, pengucapan/pembi- dengan leluasanya pembelajaran maka apabila
) atau speaking, membaca keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan
caraan (
) atau reading dan menulis ( ) dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai;
atau writing tidak dapat dipisah-pisah. penilaian kelompok dapat membutakan
Selain aspek-aspek keterampilan di atas penilaian secara individu apabila pengajar
yang harus diajarkan kepada peserta didik tidak jeli dalam proses pelaksanaannya;
secara simultan sesuai dengan tuntutan mengembangkan kesadaran berkelompok
metode kesatuan, juga hedaknya aspek-aspek memerlukan waktu yang panjang.
kebahasaan lain yang bersifat keilmuan menjadi muatan dalam materi pembelajaran. Seperti
Sekilas tentang Pengembangan
halnya, materi nahwu dan sharaf, atau bahkan
Pembelajaran Mata Kuliah
balaghah, perbendaharaan kata, pembentukan
Serumpun dalam Bahasa Arab.
kata, penuturan atau penyusunan kalimat, Pembelajaran bahasa Arab dapat ditinjau
satu sama lain tidak dapat dipisah-pisahkan, dari dua segi pendekatan, yakni nadzariyyah
meskipun dalam tingkat aplikasinya bisa al-wihdah (all in one sistem) dan nadzariiayh
bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan al-furu’ (partial oproach). Dalam pandangan
peserta didik.
nadzariiayh al-wihdah bahasa arab dipandang Dengan mengajarkan berbagai aspek sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
bahasa secara integral, baik bidang yang artinya rumpun-rumpun bahasa Arab, baik
menyangkut keterampilan maupun keilmuan aspek khiwar, qawa’id, qira’at, tarjamah,
bahasa, maka pengajaran bahasa Arab dapat insya’, dan lain-lain dipandang sebagai satu
dirasakan sebagai sesuatu yang utuh dan kesatuan bahasa yang terintegrasi. Sedangkan
komprehensif. Sehingga dari sejumlah bidang dalam nadzariyyah al-furu’ bahasa Arab
spesifikasi keilmuan bahasa Arab, khususnya dipandangn secara terpisah secara satu sama
pada lingkup PTAI dan lebih khusus lagi pada lain, artinya rumpun-rumpun bahasa Arab,
Program Studi Bahasa Arab, merupakan satu baik aspek khiwar, qawa’id, qira’at, tarjamah,
rumpun mata kuliah. Rumpun Mata Kuliah insya’, dan lain-lain, dipandang secara terpisah
(RMK) merupakan gabungan dari beberapa dan merupakan ilmu yang berdiri sendiri. 22 mata kuliah yang mempunyai sifat kedekatan,
dalam pengertian memiliki kompetensi yang selayaknyalah menggunakan metode kesatuan
Proses pembelajaran
bahasa
Arab
dihasilkan. Setiap mata kuliah yang ada di atau
(all in onesystem). Dengan Jurusan/Prodi harus memiliki rumpun mata metode ini, bahasa dikaji dari berbagai
kuliah yang sesuai, sehingga setiap dosen yang aspeknya dalam satu wacana tertentu,
mengampuh mata kuliah serumpun harus sehingga belajar bahasa terasa sebagai satu
saling mengenal.
kesatuan yang utuh, bukan bagian-bagian Selanjutnya dikemukan strategi penunjang yang terpisah-pisah. Dengan metode ini
kemahiran atau pula pembelajar bahasa diharapkan dapat
untuk
meningkatkan
kemampuan berbahasa Arab. Adapun strategi memperoleh berbagai keterampilan bahasa,
tersebut, antara lain: (1) Adanya kesungguhan atau dapat memperoleh berbagai pengetahuan
dan usaha maksimal; (2) Mengkondisikan lingkungan; dan (3) Mengadakan Kerjasama.
22 Abdul ‘Alim Ibrahim, al-Muwajjah al Fanny li
Kerjasama memberi arti penting dalam rangka
Mudarrisi al-Lughah al-‘Arabiyah.( Cairo : Dar al- Ma’aif, 1962), h. 50-52.
tukar menukar pengalaman atau membangun
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
kesepakatan untuk meningkatkan kualitas studi melalui kuesioner, indepth interview dan bahasa Arab yang dilaksanakan, sehingga studi
observasi partisipasi, dan dokumentasi, bahasa Arab betul-betul mendapat perhatian bersama untuk menuju pada tujuan dan sasaran
Teknik Analisis Data
yang sama pula. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis data dengan
M etode p enelItIAn
menggunakan dua macam tekhnik, yaitu ada teknik tes adalah suatu alat pengukur yang
Berdasar pada
permasalahan yang
berupa serangkaian pertanyaan yang harus diteliti dengan mempertimbangkan faktor-
dijawab secara sengaja dalam suatu situasi faktor konseptual dan indikator penelitian,
yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan makan jenis penelitian yang digunakan
untuk mengukur kemampuan dan hasil adalah penelitian eksperimen (experimental belajar individu atau kelompok; dan teknik
research). Untuk mencari pengaruh perlakuan non tes. Sedangkan jenis-jenis alat pengukur
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi non tes, berupa Observasi atau pengamatan
tertentu, 23 yang selanjutnya akan diuraikan
Penggunaan instrumen melalui metode deskriptif kualitatif. Sedangkan
(observation).
pengumpulan data dengan teknik observasi, desain eksperimen lebih dominan memilih
dokumentasi, dan wawancara digabungkan jenis metode true eksperimental design. untuk membandingkan hasil penelitian secara
Pemilihan jenis atau desain penelitian ini obyektif, valid, dan reliable.
adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh Berkaitan dengan proses penentuan
perlakuan dengan menggunakan ketiga tipe .hasil temuan penelitian ini, akan dianalisis,
dalam model pembelajaran kooperatif. di deskripsikan selama proses peneltian
Prosedur dan Instrumen Penelitian
berjalan, kemudian selanjutnya menemukan Adapun prosedur yang ditempuh dalam
tingkat dominasi dari tiga tipe dalam model penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
pembelajaran kooperatif yang diterapkan Menyusun konsepsi dasar dan indikator-
dalam proses penelitian, yang selanjutnya indikator penelitian; (2) Mengumpulkan
menjadi acuan penemuan tipe pembelajaran data-data pembelajaran spesfikasi mata
kooperatif berdasarkan tingkat dominasi hasil kuliah serumpun bahasa Arab, melalui dosen
temuan untuk selanjutnya dikembangkan pengampuh mata kuliah; (3) Menentukan
dan diterapkan secara sistemik ke dalam dan menilai kelayakan kelompok (group)
komponen pembelajaran Bahasa Arab, pada mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian;
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN (4) Menentukan dan menyusun bahan
Parepare.
pembelajaran yang dianggap relevan; dan
h AsIl p enelItIAn
(5) Melakukan tahapan-tahapan penelitian berdasar pada model pembelajaran kooperatif,
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
PBA), Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare Metode yang digunakan adalah berupa
merupakan salah satu program studi yang metode observasi, angket, dan tes. Dalam
sangat diharapkan memiliki peran yang mengumpulkan data menggunakan observasi
sangat menentukan dalam peningkatan jenis partisipatif pasif tidak terstruktur.
kualitas kelembagaan, baik dalam kerangka Sedangkan instrumen penelitian diawali
eksistensinya maupun dalam tataran fungsinya. dengan mengumpulan data yang digunakan
Program studi bahasa Arab yang beralamat di
23 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Kampus STAIN Parepare, Jalan Amal Bakti
dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 72
No.8 Soreang Kota Parepare, Sulawesi Selatan,
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
didirikan pada tanggal 21 Maret 1997, namun tugas-tugas tanggungjawab akademisi dalam telah lebih awal penyelenggarakan program
bidang-bidang keilmuan dan usaha-usaha perkuliahan dengan spesifikasi bahasa Arab
lainnya dalam cakupan yang lebih luas. sejak bulan Juli 1995. Dalam menjalankan
pada pelaksanaaan KBM, fungsinya,
Berdasar
sistem pembelajaran yang berlaku pada disempurnakan dengan diterbitkannya izin
prodi PBA dilakukan secara berjenjang dan operasional, berdasarkan SK Nomor Dj.I/202
berkesinambungan, utamanya mata kuliah yang tahun 2008, tertanggal 20 Juni 2008. Upaya
menjadi komponen pokok program studi. Mater- peningkatak kualitas mutu kelembagaan Prodi
materi kuliah dirancang berdasarkan sisitimatika Bahasa Arab ini pun telah melalui proses
dasar-dasar penguasaan bahasa Arab, kemudian akreditasi sejak tahun 2000, berdasarkan
dilanjutkan pada pola penajaman analisis dan SK. BAN-PT, Nomor 0432/AK-I-III-021/
pengembangan wawasan kebahasaan. Artinya, STYPEB/VIII/2000, kemudian secara intensif
memberikan kesempatan bagi mahasiswa melakukan peningkatan dan pengembangan
untuk mengembangkan wawasan dan kajian melalui reakreditasi untuk menjaga kualitas
keislaman dengan meningkatkan interaksi yang mutu Program Studi secara konprehensif.
multi disipliner.
Visi yang diembang, yakni Unggul dalam Berdasarkan dasar pemikiran tentang Menyiapkan Tenaga di Bidang Bahasa Arab.
tujuan belajar tersebut maka mata kuliah Atas dasar visi ini, selanjutnya dirumuskan
dalam kurikulum prodi Pendidikan Bahasa ke dalam misinya, yakni; mengembangkan
Arab dalam proses menyesuaikan dengan KBK metodologi pembelajaran Bahasa Arab yang
terdiri dari 152 SKS yang dibagi atas 5 kelompok inovatif; mengembangkan budaya kreativitas
yaitu : (1) Mata kuliah Pengembangan terhadap kegiatan penelitian pendidikan
Kepribadian (MPK) sebanyak 16 SKS atau 10,7 bahasa Arab dan meningkatkan SDM yang
%; (2) Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan profesional dalam bidang pembelajaran Bahasa
(MKK) sebanyak 33 SKS atau 22,6 %; (3) Mata Arab. Sehingga tujuan umum yang ingin
kuliah Kemampuan Berkarya (MKB) sebanyak dicapai sebagai program studi berwawasan
72 SKS atau 48,3%; (4) Mata kuliah perilaku kependidikan, yakni diharapkan adalah
berkarya (MPB) sebanyak 20 SKS atau 13,4 %; Profesional dalam bidang pembelajaran bahasa
(6) Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat Arab, Mampu mengembangkan metodologi
(MBB) sebanyak 8 SKS atau 5,3 %. 24 Mata pembelajaran bahasa Arab, dan memiliki
kuliah yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dalam penelitian bidang pendidikan
keahlian dan keterampilan (MKK) terhadap bahasa Arab.
lulusan mempunyai porsi terbesar dari Tujuan khusus, yang hingga sekarang
akumulasi mata kuliah diajarkan mulai ini telah tercapai secara bertahap dan
semester I s/d VIII. Sedangkan kompetensi berkesinambungan, yakni; menghasilkan guru
lulusan yang diharapkan dari kurikulum ini bahasa Arab yang profesional dalam bidang
yaitu membentuk sarjana Pendidikan Bahasa pembelajaran bahasa Arab; menghasilkan
Arab yang memiliki kemampuan akademik dan konsultan pembelajaran bahasa Arab; (3)
profesional dalam bidang pembelajaran Bahasa Menghasilkan designer pembelajaran bahasa
Arab dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan Arab; menghasilkan penerjemah bahasa Arab
norma-norma yang berlaku, hingga lulusannya dan menghasilkan kaligrafer. Dengan demikian,
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Prodi Bahasa Arab STAIN Parepare memiliki
pembelajaran mata kuliah tujuan tidak hanya sebatas pemenuhan
Proses
serumpun pada kenyataannya masih belum kebutuhan akademik, namun mengupayakan
24 Data diperloeh dari Dokumentasi Adminitrasi
adanya integralisasi terhadap pemenuhan
Program Studi PBA, tahun pelajaran 2011-2012.
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
maksimal, hal ini pun terkait dengan rumusan kurikulum dan hasil penyusunan sillabus para pengampuh mata kuliah. ini pula berindikasi kepada perlunya penajaman konsep-konsep atau materi mata kuliah dengan menambah volume pembelajaran yang diberlakukan kepada seluruh mahasiswa, utamanya yang mendalamai bidang ilmu kebahasaan. Upaya ini dilakukan melalui program pembelajaran tutorial yang dilaksanakan oleh Pusat Dakwah dan Pengembangan Sumber Daya Insani (PASIH) dan Pusat Laboratorium Bahasa STAIN Parepare. Peran PASIH sangat memberikan pengaruh besar, karena justru mahasiswa bahasa Arab memberikan warna tersendiri dalam melakukan proses pembelajarannya, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Sehingga dengan demikian motivasi belajar bahasa Arab diharapkan memang tertumpu pada Prodi Bahasa Arab, lalu kemudian dikembangkan ke Prodi-prodi lain, untuk memberikan warna pada proses pembelajaran secara totalitas di STAIN Parepare. Sehingga sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hirarkinya.
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan
Sementara dalam
proses
p elaksanaan
pembelajaran memiliki m ekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Tampaknya, beberapa mata kuliah yang menjadi mata kuliah pokok dalam prosi bahasa Arab masih diangggap kurang SKS-nya. Hal diketahui dari data kurikulum dan sillaby pembelajaran yang masih belum mencapai hasil maksimal dalam capaian tujuan kompetensi perkuliahan, akibat pengaruh dari padatnya mata kuliah institusi dan jurusan yang mengakibatkan pembelajaran Mata
Kuliah Keahlian ini memerlukan bimbingan khusus, utamanya pada semester V s/d VII. Proses pembelajaran dengan mengedepankan kesamaan belajar sudah diupayakan sejak awal dalam rangka memotivasi mahasiswa untuk saling membantu dalam kesulitan belajarnya. bahkan memang sudah dilakukan langkah- langkah pembelajaran secara berkelompok, namun kenyataannya memang terkadang mahasiwa masih kurang peduli dengan kegiatan-kegiatan
belajarnya. Sementara pihak prodi telah menfasilitasi, bahkan upaya- upaya pembelajaran senantiasa diintensifkan, utamanya menambah waktu-waktu belajar mahasiswa di luar perkuliahan.
Indikator utama dalam menentukan data yang relevan dengan obyek penelitian ini adalah ditentukan oleh adanya format pengembangan model pembelajaran kooperatif dalam KBM. Setelah melakukan observasi melalui hasil fakta melalui wawancara dengan dosen pengampuh mata kuliah dan mahasiswa, ditemukan indikator melalui rumusan sebagai berikut, komponen Dosen atau tenaga pengajar, menilai dan beranggapan bahwa pada dasarnya pembelajaran bahasa Arab sudah memiliki cakupan standarisasi sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan kurikulum dan rencana perkuliahan, namun tidak menutup kemungkinan terkadang dalam proses pembelajaran berbeda dengan hasil kompetensi yang diharapkan, diakibatkan oleh taraf kemampuan mahasiswa dalam memahami pembelajaran yang disajikan berbeda-beda. Dalam mengukur tingkat kemampuan mahasiswa, maka di kalangan dosen memiliki format yang variatif (tidak seragam), namun disesuaikan dengan capaian tujuan pembelajaran masing-masing.
Prodi Bahasa Arab STAIN Parepare sebagai suatu disiplin ilmu kebahasaan maka tentunya memiliki perbedaan dengan beberapa prodi lainnya. Hal ini tampak pada kemampuan penguasaan materi ajar yang cenderung sangat tampak perbedaannya berdasarkan individu masing-masing
mahasiswa.
Efektifitas
Hj. St. Aminah Azis, Herdah dan Muhammmad Jufri - Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif...
dan efisiensi pembelajaran yang disajikan diaplikasikan dalam komponen penguasaan cenderung dimaknai pada tataran tingkat
bahasa Arab lebih dominan tampak pada saat motivasi dan ketekukan mahasiswa, yakni
terjadinya hubungan dialogis secara langsung melalui upaya-upaya penambahan volume
dengan dosen/tenaga pengajar. Sedangkan balajar di luar jam perkuliahan. Format
dalam hal penugasan mata kuliah serumpun ini, pembelajaran secara kooperatif sebenarnya
sebahagian besar mahasiswa sudah melakukan dapat dikatakan telah berlangsung secara
model pembelajaran kooperatif, meskipun natural, namun belum sepenuhnya dijalankan
hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, secara sistemik.
utamanya pada penambahan pembelajaran di Pengembangan proses pengembangan
luar kelas.
pandangan mahasiswa baik yang langsung maupun tidak langsung
KBM berdasarkan mata kuliah serumpun,
Dalam
menganggap bahwa secara natural dosen lebih bersentuhan dengan spesifikasi keilmuan
banyak menggunakan upaya pembimbingan bahasa Arab dianggap masih memerlukan
dan penilaian langsung, sementara untuk pembenahan secara koordinatif, utamanya
mendapatkan kualitas penguasaan bahasa dalam mata kuliah yang bersifat aplikatif,
Arab memerlukan keragaman konsep-konsep misalnya muthala’ah,muhadatsh, insya’, I’rab
dasar untuk diaplikasikan ke dalam komponen al-Lughah, dan Qira’atul Kutub. Indikasinya
mata kuliah pokok. Namun demikian, bagi sangat tampak pada kemampuan mahasiswa
mahasiwa menganggap bahwa kesesuaian dalam memahami substansi materi ajara
antara komponen kemampuan memahami yang memerlukan analisa bahasa berdasarkan
pelajaran dan materi ajar yang disajikan cukup kemampuan dasar masing-masing.
relevan, meskipun terkadangb tidak berjalan secara epektif. Alasan yang mendasarinya
Komponen Mahasiswa
adalah masih sering terjadi pengulangan materi Mahasiswa menilai dan beranggapan
ajar, meskipun dalam tema dan sub tema dalam bahwa format pembelajaran yang diterapkan
rencana pembelajaran sudah sesuai dengan cukup memberikan kontribusi besar dalam
sistimatika materi pembelajaran. melakukan langkah-langkah intergratif untuk
Sesungguhnya, apa yang dikemukakan belajar bersama. Hal ini dibuktikan dengan
oleh mahasiswa bagi peneliti menganggap sejumlah tugas-tugas di kelas maupun di luar
merupakan hal yang wajar akibat dari kelas berlangsung secara intensif, namun belum
fungsi-fungsi materi ajar sepenuhnya diberlakukan. Indikator utamanya
keterpaduan
yang diaplikasikan ke dalam tugas-tugas adalah terletak pada format pembelajaran yang
pembelajaran dalam mengukur kemampuan biasanya kurang komunikatif dalam penyajian
individu masing-masing mahasiwa. Untuk materi ajar.
menganalisa hasil perimbangan antara Berkaitan dengan tugas-tugas pembe-
komponen dosen dan mahasiswa dalam lajaran mata kuliah bahasa Arab yang
proses KBM sesuai dengan model kooperatif, memiliki kaitan langsung (serumpun) untuk
dikemukakan sebagai mana tabel berikut: Tabel. Perimbangan Hasil Analisis oleh Komponen Proses KBM Model Koopertif Prodi Pendidikan
Bahasa Arab.
No. Komponen Dosen/tenaga Pengajar
Komponen Mahasiswa
1 Sesuai dengan standarisasi proses KBM, Cukup memberikan kontribusi besar dalam namun dalam tataran implementasi masih
memotivasi pelaksanaan tugas-tugas perkuliahan terkadang belum sepenuhnya diterapkan
Kuriositas, Edisi VI, Vol. 1, Juni 2013
2 Tingkat kemampuan mahasiswa yang Terletak pada indikator pembelajaran yang kurang beragan sehingga format KBM beragam