DEWAN REDAKSI Editorial Board
ISSN 0125 – 9695
BU LET I N
E ISSN 2338-3453
PEN ELI T I AN V o l . 4 5 N o . 4 D e s e m b e r 2 K ESEH AT AN 1 7 B U L L E T I N O F H E A L T H R E S E A R C H
DEWAN REDAKSI
Editorial Board
KETUA DEWAN REDAKSI Prof. Dr. M. Sudomo (Parasitologi Medik; WHO) Managing Editor ANGGOTA DEWAN REDAKSI Dra Nani Sukasediati, Apt, Ms (Farmakologi; WHO) Members of the Editorial Board drh. Rita Marleta Dewi, M.Kes (Parasitologi ; Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar
Kesehatan) dr. Lusianawaty Tana, Sp.OK (Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan) Dr. dr. Sri Idaiani, Sp.Kj (Epidemiologi : Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan) Dr. Dwi Hapsari Tjandrarini, M.Kes (Biostatistik :Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat) Siti Sundari, MPH, DSc (Kebijakan Kesehatan : Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) Sri Irianti, SKM, MPhil, PhD (Kesehatan Lingkungan : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat) Dr. drg. Tati Suryati, MARS (Kebijakan dan Manajemen Kesehatan: Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan) MITRA BESTARI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K)., MARS., DTM&H,DTCE (Tuber Cullosis, WHO)
Peer Reviewer Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH (Biomedik ; Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan) Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (Perilaku Masyarakat : FKM - UI) Prof. Dr. dr. Kusharisupeni , M.Sc (Gizi Klinik dan Kesmas, FKM-UI) Prof. Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, MS (Drug Delivery, Herbal : FK-UI) Dr. dr. Christina Safira Whinie Lestari, M.Kes (Biomedik; Puslitbang Biomedis dan Tekhnologi Dasar Kesehatan) REDAKSI PELAKSANA Pattah, SIP
Executive Editor Leny Wulandari, SKM, MKM SEKRETARIS Siti Rachma, SS, MKM Secretary STAF SEKRETARIAT Suwarno Secretariat Staff Happy Chandraleka, ST Cahaya Indriaty, SKM, M.Kes
Zulfah Nur’aini, A.Md Utami Dyah Respati, S.Sos.
Terbit 4 kali setahun (Quarterly publication) - ( Maret, Juni, September, Desember )
Buletin Penelitian Kesehatan adalah forum komuni- Bulletin of Health Studies is a forum communicating
kasi hasil-hasil penelitian, tinjauan hasil-hasil pe- research results, research reviews, methodologies
nelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan and new approaches for health research relevant to
baru dalam penelitian yang berkaitan dengan upaya health services in Indonesia.kesehatan di Indonesia. It is a formal publication of the National Institute of
Buletin ini merupakan publikasi resmi dari Badan Health Research and Development, Ministry of
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Ke- Health, Republic of Indonesia menterian Kesehatan, Republik IndonesiaA l a m a t R e d a k s i :
Bagian Umum, Dokumentasi dan Jejaring
Sekretariat Badan Litbang Kesehatan
Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
Telp. (021) 4261088 ext. 223 Fax. (021) 4244228
Website : http//ejournal.litbang.go.id/index.php/BPK
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
BULETIN PENELITIAN KESEHATAN Vol. 45 No. 4 Desember 2017
BULLETIN OF HEALTH RESEARCH
DAFTAR ISI ARTIKEL1. Situasi Daerah Fokus Keong Hospes Perantara di Daerah Endemis Schistosomiasis 215-222
Tahun 2017 Recent Situation of Intermediate Snail Focus in Schistosomiasis Endemic Area, Central Sulawesi ( Junus Widjaja, Hayani Anastasia, Anis Nurwidayati, Made Agus Nurjana, Mujiyanto, dan Malonda Maksud ) 2.
Ekspresi IFN-Γ oleh Sel T CD4+ dan CD8+ Setelah Stimulasi Antigen Fusi ESAT-6- 223 - 226 CFP-10 pada Pasien Tuberkulosis Paru Aktif Expression of Interferon Gammafrom Cd4+ And Cd8+ T-Cells After Esat-6-Cfp-10 Fusion Antigen Stimulation on Active Pulmonary Tuberculosis Patients
1
1
1 ( Rahmad Yudha Wibowo , Betty Agustina Tambunan , Jusak Nugraha ,
2
Francisca Srioetami, dan Tanoerahardjo ) 3.Evaluasi Keamanan dan Manfaat Ramuan Jamu untuk Hiperurisemia 227 - 232 Evaluation of Safety And Efficacy of Jamu Formula for Hyperurisemia ( Ulfa Fitriani, Danang Ardiyanto, dan Tofan Aries Mana ) 4.
Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia 233 - 240 Policy Analysis on Stunting Prevention in Indonesia
1
2
( Ni Ketut Aryastami , dan Ingan Tarigan ) 5.Pengaruh (pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah 241 - 248 Effects (Ph) of Saliva by Dental Caries Occurrence in Pre-School Children Age (
) Made Ayu Lely Suratri, Tince A Jovina, dan Indirawati Tjahja N.
6. Peningkatan Pengetahuan Calon Pengantin Melalui Konseling ASI Eksklusif di 249 - 256
Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Increased Knowledge of the Bride Through Exclusive Breastfeeding Counseling in Darul Kamal Subdistrict of Aceh Besar ( Agus Hendra Al Rahmad, dan Ampera Miko ) 7.
Penggunaan Kontrasepsi pada Remaja Perempuan Kawin di Indonesia (Analisis 257 - 266 Riskesdas 2013) Contraceptive use Among Married Female Adolescents in Indonesia (Analysis of Riskesdas 2013) ( Anissa Rizkianti, Nurillah Amaliah, dan Rika Rachmalina ) 8.
Gambaran Disabilitas pada Penduduk dengan Diabetes Mellitus di Indonesia, 267 - 274
Riskesdas 2013 Description of disability among population with Diabetes Mellitus in Indonesia, Riskesdas 213
Vol. 45 No. 4 December 2017 BULLETIN OF HEALTH RESEARCH
The abstract sheet may be reproduced/copied without permission PENELITIAN KESEHATAN BULETIN
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
NLM : WC 810 Junus Widjaja, Hayani Anastasia, Anis Nurwidayati, Made Agus Nurjana, Mujiyanto, dan Malonda Maksud Balai Litbang P2B2 Donggala Jl. Masitudju 58 Labuan Panimba Kec. Labuan Kab. Donggala, Indonesia
- ------------------------------------------------------------------ NLM : WF 300 Rahmad Yudha Wibowo 1 , Betty Agustina Tambunan 1 , Jusak Nugraha 1 , Francisca Srioetami, dan Tanoerahardjo 2 1
- ------------------------------------------------------------------
- ---------------------------------------------------------------- NLM : WU 270 Made Ayu Lely Suratri, Tince A Jovina, dan Indirawati Tjahja N. Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jalan. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia Email: made.lely@gmail.com
- ------------------------------------------------------------------ NLM : WS 104 Ni Ketut Aryastami 1 , dan Ingan Tarigan 2 1 Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, 2 Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbang Kementerian Kesehatan RI Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E-mail: aryastami@hotmail.com
- ------------------------------------------------------------------ NLM : XX XXX Anissa Rizkianti, Nurillah Amaliah, dan Rika Rachmalina Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia Email: anissa.rizkianti@yahoo.com
- ------------------------------------------------------------------ NLM : WS 125 Agus Hendra Al Rahmad, dan Ampera Miko Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Jl. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Lampeuneurut, Aceh Besar. 23352, Indonesia E - mail : 4605.ah@gmail.com
- NLM : XX XXX Isfandari 1,
- NLM : WF 300 Rahmad Yudha Wibowo 1 , Betty Agustina Tambunan 1 , Jusak Nugraha 1 , Francisca Srioetami, dan Tanoerahardjo 2 1 NLM : WD 205.5 P8 Ulfa Fitriani, Danang Ardiyanto, dan Tofan Aries Mana Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu Karangayar, Surakarta. Jawa Tengah 57792, Indonesia E - mail : drulfa05@gmail.com Evaluasi Keamanan dan Manfaat Ramuan Jamu untuk Hiperurisemia Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 227 - 232 Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas rentang normal. Hiperurisemia terjadi karena adanya peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat, atau gabungan keduanya. Ramuan jamu yang terdiri dari buah cabe jawa (Piper retrofractum), daun sendok (Plantago major) dan herba seledri (Apium graveolens) berpotensi dalam mengatasi hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi keamanan dan manfaat ramuan jamu dengan subjek manusia dengan hiperurisemia. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimental pre and post test design selama 28 hari dengan 50 subjek. Parameter keamanan dinilai berdasarkan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin) dan fungsi hati (SGOT dan SGPT).Parameter kemanfaatan dilihat perubahan asam urat subjek (H0, H14, H28), perbaikan gejala klinis dan pengukuran kualitas hidup (SF-36). Fungsi ginjal dan hati subjek setelah intervensi dalam rentang nilai normal. Kadar asam urat menunjukkan penurunan yang signifikan (p<0,05).Gejala klinis subjek membaik setelah intervensi selama 17 hari.
- NLM : WU 270 Made Ayu Lely Suratri, Tince A Jovina, dan Indirawati Tjahja N. Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jalan. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia Email: made.lely@gmail.com Pengaruh (pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies Gigi
- NLM : WS 104 Ni Ketut Aryastami 1 , dan Ingan Tarigan 2 1 Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, 2 Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbang Kementerian Kesehatan RI Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E-mail: aryastami@hotmail.com Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia
- NLM : XX XXX Anissa Rizkianti, Nurillah Amaliah, dan Rika Rachmalina Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia Email: anissa.rizkianti@yahoo.com Penggunaan Kontrasepsi pada Remaja Perempuan Kawin di Indonesia (Analisis Riskesdas 2013) Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 257 - 266 Kehamilan remaja dan isu kesehatan reproduksi lainnya
- NLM : WS 125 Agus Hendra Al Rahmad, dan Ampera Miko Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Jl. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Lampeuneurut, Aceh Besar. 23352, Indonesia E - mail : 4605.ah@gmail.com Peningkatan Pengetahuan Calon Pengantin Melalui Konseling ASI Eksklusif di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 249 - 256 Gerakan global peningkatan gizi merupakan suatu
- NLM : XX XXX Isfandari 1,
E- mail: junus.widjaja@yahoo.com
Recent Situation of Intermediate Snail Focus in Schistosomiasis Endemic Area, Central Sulawesi Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December , Pages. 215 - 222 Schistosomiasis found in three areas in Indonesia, Napu, Lindu, and Bada highlands. Napu and Bada highlands are located in Poso District whereas Lindu highland is located in Sigi District. Schistosomiasis in Indonesia is caused by a trematode, Schistosoma japonicum, with the snail Oncomelania hupensis lindoensis as the intermediate host. The presence of this snail is an indicator for establising the focus areas of intermediate host of the worm. The purpose of this study was to determine the distribution of snail focus areas in the endemic areas of schistosomiasis. The research was an observational study with a cross-sectional design. This research was conducted in 2017. Data collection was conducted by survey habitats and snail survey. The result showed that there were 242 foci areas of O. hupensis lindoensis in 21 villages which cover a total of 1.407.225 m 2 marshland area.The conclusion is that there is a change in the number of focus in 2017 compared to the previous year. In order to eliminate schistosomiasis in the endemic areas a multi sectoral collaboration to modify the environment is very essential. Elimination can only be succesful if the snail intermediate host can be eliminated, and the snail can be eliminated by environmental management, to converse the snail habitat into more productive agriculture (rice fields, coffee and cacao plantations). Data which were collected from this study can be used as baseline data to eliminate the snail intermediate host. Moreover, the community involvement is needed to ensure the sustainability of the schistosomiasis control program. Keywords: Schistosomiasis, snail focus area, Oncomela-
.Departemen/Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo, Surabaya 2
.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E - mail : kzha200684@gmail.com
Expression of Interferon Gammafrom Cd4+ And Cd8+ T-Cells After Esat-6-Cfp-10 Fusion Antigen Stimulation on Active Pulmonary Tuberculosis Patients Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December , Pages. 223 - 226 Tuberculosis (TB) remains a major global health problem. T-cells mediated immunity contribute to protect from Mycobacterium tuberculosis infection. CD4+ and CD8+ T-cells secreted interferon gamma (IFN-γ) to stimulate fusion of phagolyzosome and produce free radicals for killing mycobacteria. Early secretory antigenic target 6 kD (ESAT-6) and culture filtrate protein 10 (CFP-10) are dominant M. tuberculosis antigens in inducing IFN-γ. This study compared CD4+ and CD8+T-cells expressing
IFN-γ with and without ESAT-6- CFP-10 fusion antigen stimulation in active tuberculosis patients. Peripheral blood mononuclear cells from active TB patients were cultured with and without ESAT-6-CFP-10 fusion antigen. CD4+ and CD8+ T-cells expressing IFN-γ were examined using flow cytometry. CD4+ T-cells expressing IFN-γ after antigen stimulation compare to controls(1.51%±1.7 vs 1.23%±0.86; p=0.08),and CD8+ T-cells (1.58%±0,99 vs 1.92%±1.13; p=0.86). CD4+ and CD8+T-cells expressing IFN-γ after antigen stimulation (1.51%±1.7 vs 1.58%±0,99; p=0.94) There were no significant differences CD4+ and CD8+T-cells expressing IFN-γ afterESAT-6-CFP-10 fusion antigen stimulation active pulmonary tuberculosis patients. Keywords: CD4+, CD8+, IFN-γ, ESAT-6-CFP-10 fusion antigen
Evaluation of Safety and Efficacy of Jamu Formula for Hyperurisemia
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 227 - 232
Hyperuricemia is a condition where there is an elevated blood uric acid level above normal range. Hyperuricemia occurs due to increased uric acid metabolism, decreased uric acid expenditure, or a combination of both. The Jamu formula containing Piper retrofractum, Plantago major and Apium graveolens have the potential to overcome hyperuricemia. This study aims to evaluate the safety and efficacy of formula in human subjects with hyperuricemia. The method used pre and post test design for 28 days. Safety parameters were assessed by renal function (urea and creatinine) and liver function (SGOT and SGPT). The parameters of efficacy were measured on uric acid change (H0, H14, and H28), improvement of clinical symptoms and quality of life (SF-36). This study showed that kidney and liver function still in the normal range after28 days intervention. The levels of uric acid showed a significant decrease (p <0.05). Clinical symptoms of the subject improved after 17 days of intervention. SF-36 indicated significant improvement (p <0.05). The formula was proved to be safe and effective for 28 days intervention.
Policy Analysis on Stunting Prevention in Indonesia
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 233 - 240
Stunting prevalence in Indonesia has almost stagnant health problem. The purpose of this review is to analyze policy related problems and gaps that could be filled as a policy option. Policy analysis was conducted through searching and analyzing legal documents, policy as well as programs following the policy construction. The magnitude of the problem was studied through research results and literatures review. Policy analysis, syntheses and drafting were done through all of the documents compiled. Finally, round table discussion inviting experts was conducted to construct a recommendation.
Stunting prevalence has barely reducing within the last ten year which was only 4% from 1992 to 2013, though programs and budget allocation has been made.. Legal transcription on scaling up nutrition mentioned at Perpres no.42/2013 through National Movement of First Thousand Days of Life. Stunting has a long term effect that bring about non communicable diseases causes economic burden. Latest study showed stunting can be corrected. Serious integrated effort should be taken into account at all level as a policy recommendation. Mothers and or couples who are going to get merry have to be given information of healthy pregnancy and nutrition. Exclusive breast feeding should be done mandatory to healthy delivery mothers. In addition, proper complementary feeding should be well understood by mothers and health workers.
Keywords: stunting, policy analysis, Indonesia
Keywords:hyperuricemia, Jamu, safety, efficacy
Effects (Ph) of Saliva by Dental Caries Occurrence in Pre-School Children Age
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 241 - 248
Dental caries is a multifactorial process that occurs through the interaction between the teeth and saliva as host, the bacteria in the oral cavity, as well as easily fermented foods. Saliva is one of the factors that have a major influence on the severity of dental caries. The aim of this study was to determine the relationship of salivary pH with dental caries in the preschool children. A cross- sectional study was conducted in 564 preschool children ages in the DIY Province and Banten Province. The results showed that the degree of acidity (pH) of saliva in the preschool children ages more than 75% alkaline
lowest in Yogyakarta City 4.97. The mean number of cavities/decay more than missing teeth or filling teeth. The conclusion of this study indicate the degree of acidity (pH) of saliva in preschool children age in the Banten Province and Yogyakarta Province is not associated with the occurrence of dental caries, which is known to its high salivary pH (alkaline) but def-t index is high, but the relationship with the habit of drink milk sweet (sugary), and often drink and eat sweets and sticky. Keywords: the pH of saliva, dental caries, eats sweets and sticky foods, preschool children age
Increased Knowledge of the Bride Through Exclusive Breastfeeding Counseling in Darul Kamal Subdistrict of Aceh Besar
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 249 - 256
The global movement of nutrition improvement is an overall effort to strengthen the commitment and action plan to accelerate the improvement of nutrition, especially the handling of nutrition in the first 1,000 days of life, including exclusive breastfeeding and breast milk only until the age of 24 months. One of the intervention is through nutritional counseling approach about exclusive breastfeeding to prevent stunting problem. To improve the nutrition and health, counseling for a future bride needs special attention. The aim of the study was to increase knowledge about exclusive breastfeeding of future brides through counseling. This quasi-experimental study analyse sample of 30 future brides through non-random assignment. Data of knowledge variables obtained through interview using questionnaire with scale ratio, whereas counseling method was conducted face to face with leaflet tool. The data were analyzed by Wilcoxon Rank test. The results showed that exclusive breastfeeding counseling could improve the future bride’s knowledge (p=0.000) with the mean difference of 6.13 and a deviation 3.71. The conclusion that the improvement of future bride knowledge about exclusive breastfeeding can be done through counseling using media leaflets. Suggestion, every health center cooperate with KUA to conduct exclusively breastfeeding counseling routinely and become one of programpriority in order to handle child stunting.
Keywords: future brides, counseling, knowledge about exclusive breastfeeding
Contraceptive use Among Married Female Adolescents in Indonesia (Analysis of Riskesdas 2013)
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 257 - 266
Adolescent pregnancy and other reproductive health issues had been highlighted in various parts of the world. One is the access to contraceptive use among married teenagers. This is a cross-sectional study that aims to identify contraceptive use among married adolescents in Indonesia. The data used in the analysis was secondary data of Riskesdas 2013 consisting of demographic characteristics of adolescents, parity, availability of health services and the use of health insurance. The subjects were female adolescents aged 15-19 years who are married and sexually active. Data were analysed using multilevel logistic regression analysis. The results showed that as many as 54.2% of married adolescents women or their partners used any method of contraception. Based on multivariate analysis, age, education level, socioeconomic status and the use of health insurance has significant relationship to contraceptive use after adjusted by the type of residence, parity and availability of health services. Adolescent aged above 17 years (OR=1.49, 95% CI 1.25 to 1.79) and had higher socio-economic status (ORkuintil 5=1.62, 95% CI 1,19- 2.22) were more likely to use contraception, while young women with higher school education (OR= 0.73; 95% CI .58-.91) as well as used health insurance (OR=0.72; 95 % CI 0.60 to 0.86) had smaller probability in contraceptive use. Fulfillment of adolescent access to contraception is expected to focus not only on increasing of knowledge but also purchasing power, which is through the utilisation of health insurance.
Keywords: contraception, married adolescents, Riskes- das
dan Laurentia Mihardja 2 1 Menejemen Kesehatan 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E-mail : isfandari_24@yahoo.com
Description of Disability Among Population With Diabetes Mellitus in Indonesia, Riskesdas 213
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 4, December, Pages. 267 - 274
Diabetes mellitus (DM) is one of degenerative diseases with high burden due to its impact on mortality and disability . There is yet information on the prevalence of DM related disability in community. Analysis was performed to depict disability among “healthy’ and DM in population. The sample was derived from 2013 Indonesian Health Survey Data (Riskesdas) comprised of 430,304 respondents age 35 or higher. Information on DM obtained from structured questions whether respondent ever diagnosed DM by doctor or experience DM related symptoms. The results showed DM prevalence was 3.6% for those with age 35 or more. Female and those who lives in urban had higher prevalence. The prevalence of disability among the “healthy” was 13.8% while in DM was 44.1%. DM related disability started to rise among those ages 55 or higher. The 75 or higher age group had the highest prevalence (76.2%). Cognitive and mobility limitation are the highest disability among the diabetic. Those with DM had 4,89 x (95% CI 4,74 – 5,07) higher risk to have disability compared with the ‘healthy group’. Meanwhile respondents with DM and stroke had the highest disability prevalence compared with other groups. The increasing trend of DM prevalence in Indonesia will be accompanied by disabilities. This will become burden for the patients, their family and society. Therefore it is necessary to strengthen DM prevention and promotion program, delay and improve DM related disability management. Keywords : DM, disability, Riskesdas 2013
Vol. 45 No. 4 Desember 2017 BULLETIN OF HEALTH RESEARCH Lembar abstrak ini boleh diperbanyak/di-copy tanpa izin
.Departemen/Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo, Surabaya 2
IFN-γ antara sel T CD4+ dan sel T CD8+ setelah stimulasi antigen fusi ESAT6-CFP10 pada pasien TB paru aktif. Kata kunci. Sel T, CD4+, CD8+, IFN-γ, antigen fusi ESAT-6 dan CFP-10
IFN-γ setelah stimulasi antigen dibandingkan kontrol(1,51%±1,7 vs 1,23%±0,86; p=0,08) dan sel T CD8+ yang mengekspresikan IFN-γ (1,58%±0,99 vs 1.92%±1.13; p=0,86). Tidak terdapat perbedaan ekspresi
IFN-γ yang menstimulasi fusi fagolisosom dan pembentukan radikal bebas untuk menghancurkan M. tuberculosis. ESAT-6 dan CFP-10 merupakan antigen M. tuberculosis yang dominan menginduksi IFN-γ. Penelitian membandingkan selT CD4+ dan CD8+ yang mengekspresikan IFN-γ setelah stimulasi antigen fusi ESAT-6-CFP-10 pada TB aktif. Sampel PBMC pasien TB aktif dikultur dengan dan tanpa stimulasi antigen fusi ESAT-6-CFP-10. Persentase sel T CD4+ dan CD8+ yang mengekspresikan IFN-γ diperiksa dengan flow cytometry. Sel T CD4+ yang mengekspresikan
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Imunitas yang diperantarai sel T berperan penting dalam perlindungan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Sel T CD4+ dan CD8+ mensekresi
Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 223 - 226
.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E - mail : kzha200684@gmail.com Ekspresi IFN-Γ oleh Sel T CD4+ dan CD8+ Setelah Stimulasi Antigen Fusi ESAT-6-CFP-10 pada Pasien Tuberkulosis Paru Aktif
Kata kunci: Schistosomiasis, Fokus hospes perantara, Oncomelania hupensis lindoensis, Sulawesi Tengah
PENELITIAN KESEHATAN BULETIN
Penelitian dilakukan di Dataran Tinggi Napu, Dataran Tinggi Bada Kab.Poso dan Dataran Tinggi Lindu Kab. Sigi pada tahun 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei fokus/habitat dan survei keong. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan 242 daerah fokus keong O.hupensis lindoensis yang tersebar di 21 desa dengan luas daerah fokus schistosomiasis sebesar 1.407.225 m 2 . Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan penurunan jumlah fokus keong bila dibandingkan jumlah fokus tahun sebelumnya. Untuk mencapai eliminasi schistosomiasis di daerah endemis kerjasama lintas sektor dalam modifikasi lingkungan sangat diperlukan. Eliminasi dapat berhasil dengan baik apabila keong sebagai hospes perantara dapat dieliminasi, dan keong dapat dieliminasi dengan manajemen lingkungan, untuk mengubah habitat keong menjadi lahan agrikultur yang produktif (sawah padi, kopi, dan cokelat). Data yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengendalian keong perantara schistosomiasis. Partisipasi masyarakat sangat schistosomiasis bisa dilaksanakan dengan baik
Schistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di Dataran Tinggi Napu dan Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso serta Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Schistosomiasis di Indonesia disebabkan oleh trematoda jenis Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Keberadaan keong ini merupakan indikator penetapan daerah fokus hospes perantara cacing tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi daerah fokus keong di daerah endemis schistosomiasis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional.
Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 215 - 222
E- mail: junus.widjaja@yahoo.com Situasi Daerah Fokus Keong Hospes Perantara di Daerah Endemis Schistosomiasis Tahun 2017
NLM : WC 810 Junus Widjaja, Hayani Anastasia, Anis Nurwidayati, Made Agus Nurjana, Mujiyanto, dan Malonda Maksud Balai Litbang P2B2 Donggala Jl. Masitudju 58 Labuan Panimba Kec. Labuan Kab. Donggala, Indonesia
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
dan bermanfaat dalam mengatasi hiperurisemia selama 28 hari. Kata kunci:hiperurisemia, Jamu, keamanan, khasiat.
Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 233 - 240 Prevalensi stunting di Indonesia memiliki angka cukup stagnan dari tahun 2007 hingga 2013. WHO menetapkan batasan masalah gizi tidak lebih dari 20%, sehingga dengan demikian Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki masalah kesehatan masyarakat. Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji masalah terkait kebijakan serta kesenjangan yang kiranya dapat dipecahkan melalui opsi kebijakan. Kajian ini dilakukan melalui pencarian dokumen legal, menganalisa masalah terkait kebijakan dan program yang telah dikembangkan. Besaran masalah dipelajari melalui hasil-hasil penelitian dan literature review. Analisa, sintesa dan penulisan draft dilakukan setelah dokumen terkompilasi. Pada tahap akhir studi dilakukan forum diskusi (RTD) dengan melibatkan pakar dalam menyusun hasil sebagai opsi kebijakan. Dalam kurun waktu sepuluh tahun angka stunting tetap tinggi.
Penurunan angka stunting hanya mencapai 4% antara tahun 1992 hingga 2013. Perpres no. 42/2013 menetapkan Gerakan Nasional Seribu Hari Pertama Kehidupan dalam upaya meningkatkan status gizi balita yang diikuti oleh pengembangan program berikut anggarannya. Stunting memiliki risiko panjang yakni PTM pada usia dewasa. Namun demikian, stunting pada dasarnya masih dapat dikoreksi pada usia dini. Upaya penurunan masalah gizi harus ditangani secara lintas sektoral di semua lini. Ibu dan calon pengantin harus dibekali dengan pengetahuan cukup tentang gizi dan kehamilan. Pemberian ASI Eksklusif wajib hukumnya pada ibu bersalin yang sehat. Selanjutnya, pemberian MPASI secara optimal harus dimengerti oleh ibu manupun petugas kesehatan.
Kata kunci: stunting, policy analysis, Indonesia
Perubahan kualitas hidup subjek mengalami perbaikan yang signifikan (p<0,05). Ramuan jamu terbukti aman
pada Anak Usia Prasekolah Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 241 - 248 Karies gigi merupakan proses multifaktor yang terjadi melalui interaksi antara gigi dan saliva sebagai host, bakteri didalam rongga mulut, serta makanan yang mudah difermentasikan. Saliva merupakan salah satu keparahan karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH saliva dengan terjadinya karies gigi pada anak usia prasekolah. Penelitian dilakukan secara potong lintang pada 564 orang anak usia prasekolah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Provinsi DIY) dan Provinsi Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat keasaman (pH) saliva pada anak-anak usia prasekolah lebih dari 75% bersifat basa berkisar antara 6.8-8.0 dan tertinggi di Kabupaten Serang. Indeks def-t tertinggi 8.83 di Kabupaten Serang dan yang terendah 4.97 di Kotamadya Yogyakarta. Rerata jumlah gigi berlubang lebih banyak daripada gigi yang hilang maupun gigi yang ditambal. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pH Saliva pada anak- anak usia pra sekolah di Provinsi Banten dan Provinsi DIY tidak berhubungan dengan terjadinya karies gigi, dimana diketahui pH saliva nya tinggi (bersifat basa) tetapi indeks def-t nya tinggi, tetapi ada hubungan dengan kebiasaan anak minum susu yang manis (bergula), serta sering minum dan makan yang manis dan lengket. Kata kunci: pH saliva, karies gigi, makanan manis dan lengket, anak usia prasekolah
upaya secara keseluruhan untuk memperkuat komitmen dan rencana aksi percepatan perbaikan gizi, khususnya penanganan gizi sejak 1.000 HPK termasuk di dalamnya pemberian ASI eksklusif dan ASI saja sampai usia 24 bulan. Salah satu intervensinya yaitu melalui pendekatan konseling gizi tentang ASI eksklusif agar balita bebas masalah stunting. Konseling tersebut mempunyai sasarannya adalah calon pengantin yang perlu perhatian khusus dalam meningkatkan gizi dan kesehatan. Tujuan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif pada calon pengantin melalui konseling. Penelitian quasi-eksperimen ini menggunakan sampel 30 orang calon pengantin melalui non-random assignment. Data variabel pengetahuan diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan skala ratio, sedangkan dengan alat bantu leaflet. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon-rank test. Hasil penelitian menunjukan konseling ASI eksklusif dapat meningkatkan pengetahuan calon pengantin (p=0,000) dengan selisih rerata 6,13 serta deviasi 3,71. Kesimpulan bahwa peningkatan pengetahuan calon pengantin tentang ASI eksklusif dapat dilakukan melalui konseling menggunakan media leaflet. Saran, setiap puskesmas bekerja sama dengan KUA untuk menyelenggarakan konseling ASI eksklusif secara rutin dan menjadi salah satu prioritas program dalam rangka penanggulangan anak stunting. Kata kunci: calon pengantin, konseling, pengetahuan tentang ASI eksklusif
telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah akses terhadap penggunaan kontrasepsi pada remaja kawin. Studi ini merupakan studi potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi pada remaja kawin di Indonesia. Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder Riskesdas tahun 2013 yang terdiri atas karakteristik demografi remaja, paritas, ketersediaan pelayanan kesehatan serta penggunaan jaminan kesehatan. Subjek adalah seluruh remaja perempuan berusia 15-19 tahun yang berstatus kawin dan aktif secara seksual. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis multilevel regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 54,2% remaja perempuan berstatus kawin maupun pasangannya menggunakan kontrasepsi. Berdasarkan analisis multivariat, umur, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi dan penggunaan jaminan kesehatan memiliki hubungan yang bermakna terhadap penggunaan kontrasepsi setelah dikontrol oleh variabel wilayah tempat tinggal, paritas dan ketersediaan pelayanan kesehatan. Remaja perempuan dengan umur di atas 17 tahun (OR=1,49, 95% CI 1,25-1,79) serta memiliki status sosio-ekonomi yang semakin tinggi (ORkuintil 5=1,62, 95% CI 1,19-2,22) berpeluang lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi, sedangkan Kata kunci: kontrasepsi, remaja kawin, Riskesdas
dan Laurentia Mihardja 2 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Menejemen Kesehatan 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia E-mail : isfandari_24@yahoo.com Gambaran Disabilitas pada Penduduk dengan Diabetes Mellitus di Indonesia , Riskesdas 2013 Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 4, Desember, Hal. 267 - 274 Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan beban penyakit cukup tinggi karena disabilitas dan kematian yang diakibatkannya. Belum ada informasi mengenai prevalensi disabilitas terkait DM di masyarakat. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran disabilitas pada penduduk “Sehat” dan “DM” di Indonesia. Sampel yang dianalisis berasal dari data Riskesdas 2013 sejumlah 430.304 responden usia 35 tahun ke atas. Informasi penderita DM diperoleh melalui pertanyaan terstruktur dalam kuesioner apakah pernah didiagnosis DM oleh dokter dan atau mengalami gejala terkait DM. Hasil analisis menunjukkan prevalensi DM sebesar 3,6% pada usia 35 tahun keatas. Prevalensi pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki, dan prevalensi DM lebih tinggi di wilayah perkotaan dibanding pedesaan.
(OR=0,73; 95% CI 0,58-0,91) serta yang menggunakan jaminan kesehatan (OR=0,72; 95% CI 0,60-0,86) justru memiliki probabilitas lebih kecil untuk memakai alat/ cara Keluarga Berencana (KB). Pemenuhan akses remaja terhadap kontrasepsi diharapkan tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan remaja melainkan juga peningkatan daya beli, salah satunya melalui pemanfaatan jaminan kesehatan.
Disabilitas pada kelompok “Sehat” sebesar 13,8% dan pada DM sebesar 44,1%. DM mulai meningkat pada usia 55 tahun ke atas dan tertinggi pada usia 75 tahun ke atas (76,2%). Keterbatasan kognisi dan mobilitas merupakan keterbatasan tertinggi yang dialami diabetisi. Kelompok DM berisiko gangguan keterbatasan 4,89 x (95% CI 4,74 – 5,07) dibanding kelompok “Sehat”. Disabilitas pada kelompok DM dengan stroke paling tinggi dibanding kelompok lain. Dengan semakin meningkatnya prevalensi DM di Indonesia maka akan semakin meningkat disabilitas yang menjadi beban bagi si penderita, keluarga dan masyarakat. Diharapkan pemegang program meningkatkan penyuluhan dan kegiatan pencegahan DM, memperlambat terjadinya disabilitas pada DM dan meningkatkan penanganan disabilitas. Kata kunci: DM, disabilitas, riskesdas 2013