BAB I - Profil Kota Jayapura Tahun 2014

BAB I CHAPTER I PROFIL KOTA JAYAPURA THE PROFILE OF TAHUN 2014 JAYAPURA TOWN 2014 A. Sejarah Singkat Kota Jayapura A. Brief History of Jayapura Town Kota Jayapura telah sejak lama Jayapura Town has been in touch

  bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini with world beyond for a long time. This was ditunjukkan dengan adanya Orang-orang shown with the presence of foreigners who luar yang pernah singgah di tanah Papua

  once came to Papua. These people were

  ini adalah orang Spanyol yang pernah Spanish people who travelled worldwide mengarungi samudera dan bersentuhan and made contact with Indonesian people dengan orang-orang Indonesia pada in common and Irian people in specific. The umumnya dan orang-orang Irian pada history of oceanic voyage has written a khususnya. Sejarah arung samudera telah Spanish named YNICO ORTIS DE FRETES. mencatat secara baik seseorang berbangsa

  With his boat ”SAN JUAN” he leaved Tidore

  Spanyol bernama YNICO ORTIS DE for Mexico on May 16th, 1545. On his way, FRETES. Dengan kapalnya bernama he dropped by in Mamberamo on June 16th,

  1545 and named the people and land of

  “SAN JUAN“ pada tanggal 16 Mei 1545 berangkat dari Tidore ke Mexico. Dalam Papua or Irian Jaya NOVA GUINEA. perjalanan Ortis de Fretes tersebut tiba disekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama NOVA GUINEA kepada orang-orang dan tanah Papua atau Irian Jaya.

  Sesudah Ortis de Frets menyusul lagi pengarung - pengarung samudera yang lain antara lain ALVARO MEMDANA DE NEYRA ( 1567 ), ANTOMIO MARTA (1591

  • –1593), dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa orang-orang Spanyol pun pernah ada kontak dan sentuhan dengan penduduk di Jayapura dan sekitarnya. Secara khusus sejarah tentang Kota Jayapura sebagai berikut : Selanjutnya Besleit (Surat Keputusan) Gubernemen Hindia Belanda Nomor 4 tanggal 28 Agustus 1909 kepada Asisten residen, di Manokwari diperbantukan 1 detasemen (4 Perwira + 80 tentara). Dalam surat keputusan tersebut antara lain tertera (dalam bahasa Belanda) diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sebagai lanjutan dari pelaksanaan surat

  keputusan ini, maka pada tanggal 28 September 1909 kapal “EDI” mendaratkan satu detasemen tentara dibawah komando Kepten Infanteri F.J.P SACHSE, segera dimulai menebang pohon-pohon kelapa sebanyak 40 pohon, tetapi segera pula pembayaran ganti rugi harus dilakukan kepada pemiliknya seharga 40 ringgit atau

  After Ortis de Fretes, there were some others sailors namely ALVARO MEMDANA DE NEYRA (1567), ANTOMIO MARTA (1591-1583), and others. It can be inferred that Spanish people once had a contact with people living in Jayapura and in the area surround it.

  In specific, the history of Jayapura town is as follows: According to the letter of Netherland Indies Governor Number: 4 of August 28th, 1909 to the Resident Assistant, it will be sent a detachment of troop (4 officers and 80 soldiers). This letter was translated into Indonesian.

  To follow up of the implementation of this letter, on September 28th, 1909 a boat named ”EDI” arrived with a detachment under the command of Captain Infantry F.J.P. Sachse. They started cleaning the area by cutting 40 coconut trees that had to be compensated for 40 ringgit or

  40 x f2,50 = f100,- (seratus gulden/rupiah). Suatu jumlah uang yang sangat besar waktu itu

  • – 1910 seorang ahli lain bernama KIELICH menulis

  ”Hollandia kost te vierting (40) rijk daalders“ Jayapura harganya 40 ringgit atau f100,- (seratus gulden/rupiah). Berdirilah kompamen pertama yang terdiri dari tenda-tenda, tetapi segera diusahakan untuk mendirikan perumahan-perumahan dari bahan sekitar tempat itu. Penghuni-penghuni pertama terdiri dari

  4 Perwira, 80 anggota tentara, 60 pemikul, beberapa pembantu dan isteri-isteri para angkatan bersenjata ini, total keseluruhan berjumlah 290 orang. Ada 2 sungai masing-masing Numbai dan Anafri yang menyatu dan bermuara di teluk Numbai atau Yos Sudarso, dengan sebutan populer muara sungai Numbai. Sungai Numbai-Anafri mengalir melalui satu ngarai yang berawa-rawa penuh dengan pohon-pohon sagu dan bermata air di pegunungan Cycloop. Karena patroli perbatasan memberi nama ”Germanihoek” (pojok Germania/Jerman) kepada kompamennya, maka Kapten Sachse

  40 x f2.50 = f100 (a hundred gulden/rupiah) which was a very big amount of money for that era. In 1910 an expert named KIELICH wrote ”Hollandia kostte vierting (40) rijk daalders” (Jayapura costs 40 ringgit of f100/a hundred gulden/rupiah). There stood the first compartment comprising some tents that were turned to houses built from the materials found in the surroundings.

  The first residents comrpised 4 officers, 80 soldiers, 60 dockworkers, some servants and the wives of the troop, numbered 290 people in total.

  There are two rivers, Numbai and Anafri that end in Numbai Bay or Yos Sudarso, better known as Numbai River. Numbay-Anafri rivers flow through a swampy gorge filled with sagoo trees and springed from Cycloop mountains. Because German borer patrol named their compartment “Germanihoek”, Captain Sachse name his compartment ”HOLLANDIA”. memberi nama “HOLLANDIA” untuk tempat mereka/Belanda. pemberi nama Hollandia adalah seorang Belanda-Kapten Sachse, tidak mau tahu dan tidak minta persetujuan pemilik tanah lokasi itu. Yang penting selera saya Sachse dari Holland / Belanda.

  Apa arti Hollandia ? Hol = lengkung; teluk,

  land = tanah; tempat. Jadi Hollandia artinya tanah yang melengkung atau tanah/tempat yang berteluk. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland

  • – geografinya menunjukkan keadaan berteluk teluk. Georgrafi kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang lekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia di atas nama asli Numbay. Numbay ditimpa atau diganti nama sampai 4 kali; Hollandia - Kotabaru- Sukarnopura - Jayapura, yang sekarang dipakai adalah “JAYAPURA”. Irian Jaya definitif kembali ke Indonesia

  1 Maret 1963. Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang (2013) sudah 50 tahun berlalu. Banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi di bidang Pemerintahan.

  This name was given by this very Dutch, Captain Sachse who ignored it and did not ask for an approval from the land owner. Said he it’s all about me, Sachse, I am a Dutch.

  What does Hollandia mean? ”Hol” means bending, bay, ”land” is earth, place. Hence,

  Hollandia means a land that bends or land/place with bays. The geographical condition of this land is really similar to that of north-coast of Netherland. It was the condition of this area that gave an insight to Captain Sachse to give this name, Hollandia, by replasing its original name, Numbai. Numbai has been changed four times: Hollandia- Kotabaru - Sukarnopura - Jayapura, and JAYAPURA is still in use untill now.

  Irian Jaya, definitely was back into Indonesia on March 1st 1963. It has been 50 years since then. There are a lot of change happened in Irian Jaya. There are some change experienced by Jayapura Town in the field of governance.

  Jayapura adminstrative town became Kotamadya Dati II Jayapura (Jayapura Municipality Town) by the approval of the Minister of Home Affairs of Republic Indonesia, Yogie S.M. The ceremony took place in Mandala soccer field. On the same day Drs. Roemantyo was inaugurated as the

mayor.

The mayor of Jayapura arranged and completed some agencies, autonomy service, and vertical service, also formed the Town House of Representatives. According to the Act No. 5 1974, the mayor of the town was selected by The House of Representatives. Drs. Roemantyo was elected as the definitive mayor for the period of 1994/1995 – 1998/1999. The secretariate of the town was in the ex-APDN complex near Lake Sentani in Yoka. After the new office located in Entrop was done on July 1998, the office was moved there on Jln. Balai Kota No. 1 Entrop, District of Jayapura Selatan. The mandate of development was continued by Drs. M.R. Kambu, M.Si as the next mayor and J.I. Renyaan, SH as the Vice Mayor for the period of 1999/2000 – 2004/2005.

  Perubhan Kota Adminstratif Jayapura menjadi Kotamadya Dati II Jayapura oleh Bapak Mendagri Yogie S.M bertempat di lapangan Mandala Jayapura. Pada hari yang sama dilantik Drs. R. Roemantyo sebagai WaliKota KDH. Tingkat II Jayapura. WaliKota KDH. Tingkat II Jayapura menyusun dan melengkapi aparat, dinas otonom, dan dinas vertikal serta membentuk DPRD Kota, sesuai UU No, 5. tahun 1974 WaliKota KDH Tingkat II Jayapura dipilih oleh DPRD Kota dan terpilih Drs R. Roemantyo sebagai WaliKota yang definitif periode 1994/1995-1998/1999. Sekretariat Kota untuk pertama kali berkantor di Yoka menempati eks kompleks APDN di pinggir Danau Sentani. Setelah kantor baru berlokasi di Entrop selesai dibangun, pada bulan Juli 1998 kantor pindah ke Entrop di Jln. Balai Kota No. 1 Entrop Distrik Jayapura Selatan. Tongkat estafet pembangunan dilanjutkan oleh Bapak Drs. M. R Kambu, M.Si sebagai Walikota Jayapura dan J.I Renyaan, SH sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 1999/2000

  • – 2004/2005.
Hari jadi Hollandia / Jayapura dilukiskan sebagai berikut : “Pada hari itu 7 Maret 1910 cuaca buruk tetapi suasana diantara penghuni eksplorasi detasemen sangat baik. Keempat brigade berkumpul dalam sikap upacara sekeliling tiap bendera dengan pakaian yang rapih dan bersih serta dengan kancing-kancing yang berkilat.

  Kapten/Sachse berpidato mula-mula dalam Bahasa Belanda, kemudian dalam Bahasa Melayu dengan penuh semangat. Sesudah itu dia memberi komando : “Dengan nama Ratu naikkan bendera! Semoga dengan perlindungan Tuhan tidak akan diturunkan sepanjang masa”. Segera setelah bendera berkibar semua kelewang atau sangkur disentakkan dari sarungnya dan terdengar teriakan “Hura-hura-hura”. Lahirlah Hollandia/Jayapura tanpa rumah bersalin, dokter, dan bidan suster pada pagi hari itu. Selamat ! Dengan demikian hari jadi kota Jayapura sejak 7 Maret 1910. Timbul pertanyaan mengapa nama asli lokasi BAU O BWAI (bahasa Kayupulo), secara populer NUMBAI diganti HOLLANDIA?

  Therefore, the birthday of Hollandia/ Jayapura is described as follows: ”That day, March 7th 1910, the weather was bad but the condition of the people in the compartment was very good. The four brigades gathered and stood still attending a flag-raising ceremony by wearing very neat and clean uniforms with shining buttons. Captain Sachse gave a speech, firstly in Dutch and then in Malayan with spirit. After that he commanded ” In the name of the Queen, raise the flag! May blassings be with us that the flag is always raised”. Soon after that all swords were dragged and ”Hura-Hura-Hura” was shouted in the air. Hollandia was born, without hospital, whithout a doctor, and nurse in that very morning. Congratulation!. Therefore, this town was born on March 17th, 1910. However, there remains a question why the regional name of the location, BAU O BWAI (Kayupulo word) well-known as Numbai was changed to HOLLANDIA? Ibukota Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi kota Administratif (kotif) Jayapura. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tanggal 28 Agustus 1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura, maka dengan ketentuan pelaksanaan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan Instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979, Kota Jayapura pada hari Jumat, 14 September 1979, di resmikan sebagai Kota Administraratif oleh Bapak Haji Amir Machmud, Menteri dalam Negeri Republik Indonesia. Pada hari yang sama dilantik Drs. Florens Imbiri sebagai Walikota Jayapura oleh Bapak Haji Soetran, Gubernur KDH. Tingkat I Irian Jaya. Lokasi peresmian Kotif Jayapura adalah halaman kantor Dharma Wanita Propinsi Irian Jaya, Jl. Sam Ratulangi Dok 5 Atas. Jadilah kota administratif yang pertama di Irian Jaya, dan yang ke 12 di Indonesia, Walikota Adminstratif pertama Drs. Florens Imbiri 1979-1989, Walikota Administratif kedua Drs. Michael Manufandu, MA 1989-1993. Berdasarkan UU No. 6 tahun 1993,

  The capital city of Jayapura was divided into 2 administrative towns. Based on the Republic of Indonesia Government Regulation Number 26 / 1979 dated August 28th, 1979 about the formation of Jayapura Administrative Town, with the implementation rule of The Minister of Home Affairs Regulation Number 5 year of 1979 and the Instruction of The Minister of Home Affairs Number 30 year of 1979; on Friday, September 14th, 1979, Jayapura was approved to be an Adminstrative Town by Haji Amir Machmud, the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia. On the same day, Drs. Florens Imbiri was inaugurated to be the mayor by Haji Soetran, the Governor of Irian Jaya. The location of the ceremony was in the yard of Dharma Wanita Office of Irian Jaya Province on Jl. Sam Ratulangi Dok 5 Atas. Henceforth, Jayapura becomes the first adminsitrative town in Irian Jaya and twelfth in Indonesia. Drs. Florens Imbiri became the first mayor of the period of 1979-1989. The second mayor was Drs. Michael Manufandu, M.A., in the period of 1989-1993. Based on the Act Number 6 1993,

  For the first time in the history of

  Untuk pertama kalinya pada tahun 2004 - 2005 dalam sejarah demokrasi di democracy in Indonesia in general

  and Jayapura Town in specific, the mayor

  Indonesia pada umumnya dan Kota Jayapura pada khususnya dilakukan was elected directly by the people. The pemilihan kepala daerah secara langsung people still trust Drs. M.R. Kambu, M.Si

  as the Mayor and Sudjarwo, BE as the Vice

  oleh rakyat, dimana masyarakat Kota Jayapura masih memberi kepercayaan Mayor for the period of 2005-2010. Then

  proceed by Drs. Benhur Tommy Mano. MM

  kepada Bapak Drs. M.R Kambu, M.Si sebagai Walikota Jayapura dan as Mayor and DR. H. Nur Alam SE, M. Si as Sudjarwo, BE sebagai Wakil Walikota Vice Mayor of Jayapura period 2011 - 2016 . Jayapura periode 2005 Kemudian – 2010.

  dilanjutkan oleh Drs. Benhur Tomy Mano MM, dan DR. H. Nur Alam SE, M.Si sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 2011

  • – 2016.

  B. Mengenal Pemerintah

  B. Knowing Jayapura Town more Closely Kota Jayapura

  According to the Local Government Berdasarkan Peraturan Daerah No.

  17/1995 telah ditetapkan lambang Regulation Number 17/1995, the logo

  and mottow of Jayapura Town is as the

  dan motto Kota Jayapura sebagai berikut : following:

  The shape and meaning of the logo:

  Bentuk dan arti lambang daerah :

  The logo of the town forms a shield with five

  Wadah lambang daerah berbentuk perisai berpaju lima berwarna dasar kuning emas corners and there are letters saying KOTA

  JAYAPURA that indicate Jayapura as the

  dan di dalamnya terdapat tulisan KOTA JAYAPURA yang menggambarkan unsur- center of governance, development, trade,

  industry, education, tourism, and sport

  unsur sebagai pusat pemerintahan, pembangunan, perdagangan, industri, pendidikan, wisata, dan olah raga yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat di daerah pada khususnya. Dalam lambang daerah ini digambarkan beberapa hal sebagai berikut : a.

  Setangkai padi berwarna kuning dengan jumlah biji 21 buah dan setangkai bunga kapas terdiri dari 9 (sembilan) buah yang berwarna putih serta kelopak kapas berwarna hijau daun yang diikatkan dengan pita berwarna merah putih dengan lilitan 9 (sembilan) kali dan ujung pita berjurai 3 (tiga) yang kesemuanya melambangkan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat

  II Jayapura pada tanggal 21 September 1993 di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  b.

  Dua buah perisai warna dasar putih berukur motif khas Jayapura masing- masing perisai berjumlah 4 (empat) dengan ukiran warna hitam, menggambarkan monumen sejarah rakyat Irian Jaya khususnya di Jayapura untuk kembali ke wilayah Republik Indonesia,

  All are united in one path to achieve the goals of Indonesian in general and the local people in specific. In this logo there are some features to describe, namely:

a.

   One stalk of unhusked rice comprises 21 seeds and one cotton stem having 9 white flowers with the leaf green sheath up tighted with white-red tape wound 9 times and the 3-end of the tape dnagled down. All those features aims at describing the birth of Jayapura on September 21th, 1993, under sovereignity of the Republic of Indonesia.

  

b.

   Two pieces of white shield carved with Jayapura traditional motif, 4 black relieves each shield that describe the historical monument of Irian Jaya people especially in Jayapura on their way back into the Republic of Indonesia sovereignity. Besides, it symbolizes.

  Jayapura as a town with very high

  disamping itu kota Jayapura merupakan kota yang memiliki value of cultural resources potensi budaya yang tinggi.

  c.

  c.

  Pondasi/pondamen bersusun 3 (tiga ) Three layers of foundation marked with ditandai dengan warna hijau tua, biru three different colors; dark green, sea

  blue and red describing how the area

  laut dan merah menggambarkan bahwa daerah ini wilayahnya terdiri has a very hilly land, deep sea also the

  position and location in the east

  dari tanah berbukit, lautan bebas serta posisi dan letaknya berada di wilayah most of Indonesia, borders directly on paling timur Indonesia yang Papua New Guinea (PNG). berbatasan dengan Negara Papua New Guinea (PNG).

  d.

  d.

  Motto “PRASETYA ADI KARYA“ berarti The motto ”PRASETYA ADI KARYA” tekad untuk mewujudkan karya yang means there is a spirit to give the best terbaik. service.

  The meaning of the colors in the logo:

  Arti warna dalam lambang daerah : a.

  a.

   Yellow: justice, authority, power,

  Warna Kuning: keadilan, kekuasaan, and nobility. kewibawaan dan keagungan.

  b.

  b.

  Warna Biru: Pengabdian, kesetiaan Blue: service, loyality, and wisdom. dan kebijaksanaan.

  c.

  c.

  Warna Merah Putih : Semangat Red and white: very brave energetic dinamis yang berani dan dilandasi and rested on honesty and holiness. ketulusan dan kesucian.

  d.

  d.

  Warna Hijau,Kesuburan, kemakmuran, Green: fertility, prosperity, to achieve a untuk menuju kesejahteraan. prosperous life.

VISI DAN MISI

  1. Visi The Vision The founding of Jayapura City of Faith,

  Visi Kota Jayapura adalah “Terbangunnya Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, Unity, Prosperity, Self and modern based Sejahtera, Mandiri dan Modern berbasis on local wisdom.

  In general, the following explanation of

  kearifan lokal “. Secara umum penjelasan visi sebagai the vision : 1. berikut :

   Believe, has the meaning implikatif : 1. a.

  Beriman, memiliki makna implikatif : a faith community, Meaning as

  a. beriman; community imaged by positive Masyarakat

  attitudes and behavior based on

  Mengandung makna sebagai komunitas dicitrakan oleh sikap religious moral values are strong.

  b. Implications.

  dan perilaku positif dilandasi oleh

   Environmental

  nilai-nilai moral keagamaan yang Realization of Jayapura City is kuat. clean, neat, beautiful, safe and

  comfortable

  b. Lingkungan; Implikasi

  Terwujudnya Kota Jayapura yang bersih, rapi, indah, aman dan nyaman 2.

  Modern, memiliki konteks makna

  2. Modern, has a meaning context

  following :

  sebagai berikut : a.

  a.

   Modern city, As an Evolving City,

  Kota Modern. Sebagai Kota

  means the availability of services

  Berkembang, ketersediaan

  such as industrial land, parking,

  sarana-sarana services seperti lahan perindustrian, parker, street vendor (PKL), wise and

  orderly arranged.

  pedagang kaki lima (PKL), ditata secara bijak dan tertib.

  b.

  b.

  Masyarakat Modern. Berupaya Modern Society, Attempts to untuk mengubah perilaku dan change behavior and society

  paradigm in order to be able to

  paradigm masyarakat agar mampu berfikir bersikap dan think and act in accordance with bertindak sesuai dengan the progress of time without losing

  the values of local culture or local

  kemajuan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya wisdom local/kearifan local 3.

  3. Mandiri, dimaksudkan agar semua Independent, meant that all citizens guaranteed livelihood and profession in

  warga kota terjamin mata

  accordance with their respective

  pencahariannya sesuai dengan profesi

  expertise to open up opportunities to

  dan keahlian masing-masing yang increase revenue. membuka peluang untuk 4. meningkatkan pendapatan. United, meant to embody the unity of

  view, attitudes and behaviors as agents

  4. dimaksudkan untuk Bersatu,

  of development and fused without

  mewujudkan kesatuan pandang, sikap

  distinction

  dan perilaku sebagai pelaku 5.

   Prosperous, namely the people of

  pembangunan dan menyatu tanpa

  Jayapura who has the ability

  perbedaan 6.

   Local Wisdom, Development, not 5.

  Sejahtera, yakni masyarakat Kota

  forgetting the local cultural values

  Jayapura yang memiliki kemampuan 6. Kearifan Lokal, Pembangunan yang tidak melupakan nilai-nilai budaya lokal

2. Misi 1.

  Meningkatkan kualitas hidup umat beragama; Sebagai konsekwensi logis dari kehendak membangun sumber daya manusia, maka aspek moralitas keagamaan memerlukan perhatian bersama antara pemerintah dan masyarakat.

  2. M e l a n j u t k a n P e n a t a a n kepemerintahan yang baik dengan dukungan kapasitas birokrasi yang p r o f e s i o n a l ; Reformasi birokrasi yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Papua. Dengan tata kepemerintahan yang baik dan benar, transparansi dan akuntabilitas dijunjung tinggi, dimana akses informasi pembangunan dapat dilakukan oleh semua pihak secara multi-cross section.

  3. Membangun kota yang bersih, indah, aman, dan nyaman;

  4. Peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat;

  2. Mission 1.

   Improving quality of life of religious communities; As a logical consequence of the will to build human resources, then the aspect of religious morality requires mutual concern between the government and society.

  2. Continue the arrangement for good governance with the support of the professional capacity of the bureaucracy; Bureaucratic reform in line with the policy of the Central Government and the Government of Papua Province. With good governance and true, transparency and accountability is upheld, where access to information development can be done by all parties in multi-cross section 3. Building a clean city, beautiful, safe, and comfortable.

  4. Improving the quality of community resources; Manusia berkualitas adalah manusia yang utuh dimana pencitraan keutuhan itu diwujudkan dengan derajat kesejahteraan lahir dan bathin sehingga dapat menggunakan potensinya secara mandiri dalam memenuhi kebutuhannya; 5. Mengembangkan potensi ekonomi kota sebagai kota jasa dan perdagangan serta utilitas perkotaan berwawasan lingkungan; Dalam rangka mengoptimalkan potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Jayapura, sektor perdagangan dan jasa diposisikan sebagai leading-sector yang merupakan basis peningkatan pertumbuhan ekonomi kota, dimana sektor pertanian (dalam arti luas) , pariwisata, industri, dan pertambangan sebagai pendukung utamanya. Pembenahan utilitas perkotaan terkait dengan penyediaan infrastruktur dan penataan lingkungan perkotaan secara memadai, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup yang nyaman.

  Human quality is a whole human being in which imaging was realized with the degree of the integrity of spiritual and physical well-being so that they can use independently in fulfilling their potential needs.

  5. Developing the economic potential of cities as a city utility services and trade as well as environmentally sound urban; In order to optimize the potential of natural resources owned by the City of Jayapura, trade and services sector is positioned as a leading sector, which is the basis for increasing the economic growth of the city, where the agricultural sector (in the broad sense), tourism, industry and mining as its main supporter. Improvements associated with the provision of urban utilities and infrastructure adequately structuring the urban environment, with attention to a comfortable living environment

  6. Meningkatkan kualitas hukum dan demokrasi; Dinamika hukum dan demokrasi yang berkembang di Kota Jayapura memiliki kaitan langsung dengan kondisi nasional dan regional. Hal ini disebabkan oleh posisi kota jayapura yang mengemban fungsi sebagai Ibukota Provinsi Papua selain peran dan kontribusinya sebagai pusat perdagangan dan pusat pendidikan dikawasan ini

  7. Memperkuat hak-hak adat dan memberdayakan masyarakat kampung; Sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya dengan tetap memberikan perhatian pada hak-hak adat secara proporsional di dalam kerangka pembangunan

  6. Improving the quality of law and democracy; The dynamics of law and democracy that developed in the city of Jayapura have direct links with national and regional conditions. This is caused by the city of Jayapura who assumed the position of the function as the capital of Papua province in addition to the role and contribution as a center for trade and educational center of this region 7. Strengthen the rights of indigenous and empowering village communities;

  As part of efforts to create an empowered community with fixed attention to indigenous rights proportionally within the development framework.

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DEVELOPMENT POLICY

  Sebagaimana kita maklumi bersama The implementation of governance,

  development and social affairs,

  bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan also the task to arrange and

  administer within the local government

  kemasyarakatan serta tugas dalam mengatur dan mengurus rumah tangga is basically the implementation of the policy daerah pada dasarnya merupakan made in long term planning that aims at

  increasing the standard of living and the

  pelaksanaan kebijaksanaan yang telah digariskan dalam Rencana Jangka Panjang prosperity of all people in the area. yang bertujuan untuk menigkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat.

  Based on Jayapura Citys mid term

  Berpedoman pada Rencana Pembangunan

  Development plan on which the

  Jangka Menengah (RPJM) Kota Jayapura, adalah merupakan penjabaran dari Visi Government implementing the Vision and

  Mission of Jayapura city Mayor 2005-2010,

  Missi dan Program Prioritas Walikota tahun 2005 the prorities of the city development are :

  • – 2010, RPJM menjadi pedoman bagi seluruh Stakeholder untuk

    1.

   Education;.

  

2.

  menjalankan dan melaksanakan

   Health

  pembangunan, maka sektor

3.

   People Economic Emprovement.

  • –sektor

    4.

  proiritas adalah :

   Infrastructure

5.

  1. Sektor Pendidikan Religion sector.

  2. Sektor Kesehatan

  3. Pemberdayaan Ekonomi Sektor Kerakyatan.

  4. Sektor Infrastruktur 5.

  Agama Penataan Ruang Daerah diatur Strategi penataan kebutuhan ruang dan penataan Dalam mengantisipasi perkembangan/ pertumbuhan kota maka kebijaksanaan struktur ruang sebagaimana diatur dalam peraturan Daerah No. 16 tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

C. GEOGRAFI

  Posisi / Letak

  Kota Jayapura berdiri sejak tanggal

  21 September 1993 berdasarkan Undang- Undang No. 6 tahun 1993 terletak dibagian Utara Propinsi Papua pada

  1

  o

  28’17,26”-3

  o

  58’082” Lintang Selatan dan 137

  o

  34’10,6”-141

  o 0’8,22” Bujur Timur.

  In anticipating the growing of the community, the policy of Area Layout determines the strategy of space need and structure as mentioned in the Local Government Regulation Number 16 year of 1995 about the Area Layout Plan.

  C. GEOGRAPHY Position Kota Jayapura (Autonomous Administrative Region II of Jayapura) which is located in the northern part of Papua Province, was formed on September 21rd, 1993 based on the Act No. 6 year of 1993 and is located on 1 28’17,26”-3 58’082” of south latitude, and 137 34’10,6”-141 0’8,22” East longitude.

  Lokasi

  Luas Kota Jayapura adalah 940 Km2 atau 94.000 Ha, terdiri dari 5 Distrik, terbagi habis menjadi 25 Kelurahan dan 14 Kampung. Wilayah Kota mempunyai batas administratif :  Utara berbatasan dengan lautan

  Pasifik  Selatan berbatasan dengan Distrik Arso Kabupaten Keerom.

   Timur berbatasan dengan Negara PNG  Barat berbatasan dengan Distrik Sentani dan Depapre Kabupaten Jayapura Dari seluruh luas wilayah yang ada, terbagi dalam kelurahan dan Kampung dengan luas masing-masing sebagai berikut :

  Location Jayapura is 940 square km or 94.000 hectares, comprising 5 districts, and divided into 25 kelurahan (village) and 14 kampongs.

  The administrative border of the town : Northern part borders on the Pacific Southern part borders on Arso District, Keerom Regency.

   Eastern part borders on PNG. Western Part borders on Sentani and Depapre districts, Jayapura Regency.

  The width of the area is divided into villages and kampong as follows

DATA LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK KOTA JAYAPURADIRINCI MENURUT LUAS WILAYAH TAHUN 2013

  The Data Of The Area Width And Number Of Residents Of Jayapura Town Listed According To The Width Of The Area Of The Year Of 2013 No Distrik

ANGKASAPURA 2. TRIKORA 3. MANDALA 4. TANJUNG RIA 5.

1. KAYU BATU 1.

III ABEPURA

  12. MOSO

  8. SKOU SAE

  9. SKOU YAMBE

  10. SKOU MABO

  11. KOYA TENGAH

  62.70

  21. KOYA TIMUR

  22. KOYA BARAT 110.50

  23.14 155.70 100

  63.30

  72.70

  7. HOLTEKAMP

  3.72

  21.93

  12.23

  87.70

  3.78

  6.56

  4.17

  8.86

  1.86

  6.40

  7.75

  36.04

  34.16

  81.50

  42.06

  75.60

  25. WAENA

  Source: BPS of Jayapura Town.

  16.01 63.20 100 Luas Wilayah Kota Jayapura 940.00 100 Sumber : BPS Kota Jayapura.

  6.89

  22.53

  19.66

  35.60

  10.12

  4.36

  14.24

  12.43

  22.05

  24. YABANSAI

  72.70

  23. HEDAM

  14. YOKA

  13. WAENA

  V HERAM

  11.60 626.70 100

  12.06

  13.99

  13.00

  11.60

  10.10

  10.00

  District Status Pemerintahan

  19.05

  5.80

  5.90

  13.57

  10. HAMADI

  9. ARGAPURA

  8. NUMBAY

  3. KAYU PULO

  2. TOBATI

  II. JAYAPURA SELATAN

  2.88 0,67 26,60 13,82 13,72 51.00 100

  25.97

  3.72

  12.62

  7.00

  7.05

  0.34

  12. ENTROP

  6.44 1,90 13.24 1,46

   IMBI 6. BHAYANGKARA 7. GURABESI

  6 I. JAYAPURA UTARA

  5

  4

  3

  2

  1

  VILLAGE

  KAMPONG KELURAHAN

  The Width of the area (Km2) % KAMPUNG

  Governance status Luas Wilayah ( Km2 )

  11. ARDIPURA

  9.30

  10.22

  13. ASANO

  6.50

  13.08

  2.90

  9.98

  12.07

  

20. WAYMHOROCK

  19. WAHNO

  18. VIM

  17. YOBE

  16. KOTA BARU

  15. ABEPANTAI

  14. AWIYO

  5. NAFRI 6.

  3.70

  4. ENGGROS

  4.14 43.40 100

  5.76

  37.55

  37.8

  16.36

  8.52

  21.4

  1.80

  2.50

  2.70

  16.30

  7.10

KOYA KOSO

IV MUARA TAMI

  Ketinggian dari Permukaan Air Laut

  Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700 meter di atas permukaan air laut.

  Kondisi Daerah

  Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha terdapat  30% tidak layak huni, karena tediri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan di lindung dengan kemiringan 40% bersifat konservasi dan hutan lindung.

  I k l i m

  Kota Jayapura tergolong beriklim tropis basah dengan suhu minimum 29 C dan maksimum 31,8

  C, curah hujan rata-rata 146 mm/ht. Kelembaban udara rata-rata 80,42 %.

  Musim

  Variasi curah hujan antara 45-255 mm/th dengan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi antara 148-175 hari hujan/ tahun.

  Height from the Sea Level The topography of this area varies from flat to slope and hilly or mountain 700 meters above the sea level.

  The Condition of the Area Jayapura Town is 94.000 hectares wide and around 30% of which is rocky hills, swamps and conservation forest with a declivity of 40%.

  Climate Jayapura Town is wet tropical with the minimum temperature of 29 C and maximum of 31,8

  C. The rainfall level is in average 146 mm/year, and 80,42% humidity.

  Season The variatio of the rainfall is ranging from 45 – 255 mm/year with rain days of 148 to 175 days a year.

  The average temperature is ranging from

  Suhu tara-rata 29 C - 31,8

  C, musim hujan dan musim kemarau tidak teratur,.

  29 C to 31,8

  C, and there is no definite wet or dry season. The humidity is ranging from

  Kelembaban udara rata- rata bervariasi antara 79% - 81% di lingkungan 79% to 81% in the suburb. This is really perkotaan sampai daerah pinggiran kota advantegous for farming and husbandry. keadaan iklim seperti ini sangat menunjang bidang pertanian dan peternakan.

  

Pemanfaatan Sumber Daya Alam The Exploitation of the Natural

Resources

  Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha didominasi oleh kawasan terbuka Jayapura, an area of 94.000 hectares, is

  dominated by an open region with berupa hutan sekunder sampai primer.

  Kawasan terbuka meliputi fungsi lindung secondary untill primary forest. The open dan fungsi budidaya. area functions as protection and

  exploration.

  Secara terperinci pemanfaatan lahan di Kota Jayapura yang dikelompokan dalam In detail, the utilization of the land in

  Jayapura Town which is grouped by seeing

  kawasan berdasarkan fungsinya (kawasan

  the functions, is as the following:

  lindung dan kawasa budidaya) adalah sebagai berikut :

  Luas Areal Pemanfaatan Pemanfaatan Penggunaan Lahan ( Ha )

  % of the Kawasan

  Land Use Area Width Utilization Area Utilization (Ha)

  Kawasan Budidaya Dissemination Area

  8.537.82

  9.08 Pemukiman Housing /

   / Wilayah Produksi Production 3.082.00

  3.28 Facility Alang Coarse Grass 1.875.00

  1.99

  • – Alang / Rawa/Pesang Surut / Swamp

  75.00

  0.09 Danau / Lake 650.00

  0.69 Jumlah Kawasan Budidaya 14.219.821

  15.13 The Total of Dissemination Area Kawasan Lindung Protection Area

  Hutan yang belum difungsikan 68.891.20

  73.29 Untouched Forest Hutan lindung Peg.Djar Djar Mountains Conservation 2.246,00

  2.39 Forest Hutan lindung Abepura 561.20

  0.60 Abepura Preserved Forest Cagar Alam peg. Cycloop 6.431.78

  6.84 Cycloop Mountain conservation Taman wisata Tel. Youtefa 1.650.00

  1.76 Yotefa Bay Tourism Site Taman Wisata Hutan Tel. Yotefa 79.780.18

  84.87 Youtefa Bay Forest Tourism Site Jumlah Kawasan Lindung

  79.780.00

  84.87 The total of Conservation Are

J U M L A H T O T A L 94.000.00 100.00

  SUMBER : RUTR, STUDI GLD DAN ANALISIS SOURCE : RUTR, STUDI GLD DAN ANALISIS

D. PENDUDUK

D. THE PEOPLE

1. Komposisi Penduduk menurut usia dan Jenis Kelamin Pria/Wanita.

  Kota Jayapura yang penduduknya heterogen, yaitu terdiri dari semua suku yang ada di Indonesia ini terwakili di Jayapura. Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2012 adalah 273.928 jiwa dengan laju pertumbuhan 2,61 % per tahun.

  1. The composition of the People Viewed from Age and Sex Jayapura town, with its heterogenous people, comprises all the tribes living in Indonesia. The total number of the people living in Jayapura in the year of 2012 is 273.928 with the growing level of 2,61 per year.