Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berdasarkan fokus penelitian yang telah diteliti, maka diuraikan hasil

  penelitian sebagai berikut: 4.1.1.

   Gambaran umum Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang

Terhadap Masyarakat Pengrajin Genteng Di Desa Tegowanuh

  KSU Sinar Cemerlang merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam dan jual beli genteng dari pengrajin dan anggota. KSU Sinar Cemerlang berdiri pada tanggal 23 Desember 1995. Tujuan didirikannya KSU Sinar Cemerlang adalah: a.

  Umum Untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para anggota dan pengrajin genteng di desa Tegowanuh dengan meingkatkan kegiatan usaha simpan pinjam sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan guna membangun ketahanan dan kemandirian keluarga dan masyarakat pedesaan terutama desa Tegowanuh yang memberikan dukungan kepada koperasi.

  b.

  Khusus Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi genteng;

  • Meningkatkan pendapatan ekonomi pengrajin genteng;
  • Meningkatkan ketahanan dan kemandirian pengrajin genteng;
  • Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan SDM.
  • Sejarah berdirinya KSU Sinar Cemerlang tidak lepas dari masyarakat desa Tegowanuh sebagai pengrajin genteng dan kerajinan ini merupakan kegiatan turun-temurun yang dikerjakan oleh masyarakat Tegowanuh dan dikerjakan secara tradisional oleh tenaga pria maupun wanita. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, yang semula dikerjakan secara tradisional kemudian dikerjakan
menggunakan mesin diesel (molen) sedangkan pencetakan genteng menggunakan alat pres.

  Dengan beralihnya teknologi pembuatan genteng dari tradisonal ke peralatan modern diperlukan dana yang tidak sedikit, sehubungan dengan hal tersebut maka didirikan “kelompok usaha bersama” yang diprakarsai oleh 6 orang pengrajin genteng, kelompok usaha bersama didirikan dengan tujuan untuk dapat saling membantu permodalan dan memperluas jangkauan pemasaran serta untuk bisa menstabilkan harga genteng. Seiring dengan berjalanya waktu usaha tersebut dapat menarik minat para pengrajin yang lain, jumlah anggota tahun berikutnya menjadi 28 orang sehingga terbentuk koperasi dengan nama “Sinar Cemerlang” pada tanggal 31 Maret 1998 kelompok usaha tersebut menjadi kelompok usaha yang berbadan hukum.

  Sinar Cemerlang dengan anggota sebanyak 64 orang dan pada bulan April 2003 berubah nama menjadi KSU Sinar Cemerlang dengan badan hukum No. 199/ BH/ PAD/ KPK/ UKM/ 11.30/ 5/ IV/ 2003. Tanggal 9 April 2003, dengan jumlah anggota 91 orang sedangkan seluruh pengrajin genteng yang ada di Desa Tegowanuh lebih kurang 350 pengrajin. Akan tetapi KSU Sinar Cemerlang tidak mempunyai peran sebagai pengolahan barang produksi, dan penyedia sarana produksi terhadap masyarakat pengrajin genteng karena tujuan awal berdirinya KSU untuk jual beli genteng dan usaha simpan pinjam kepada anggota pengrajin maupun masyarakat.

  Peran koperasi secara khusus yaitu sebagai perkreditan, penyedia dan penyaluran, pengolahan dan pemasaran, perdagangan dan pengangkutan. koperasi sendiri masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pengrajin genteng. Hal ini antara lain disebabkan karena belum optimalnya jasa koperasi terutama bagi anggota dan para pengrajin genteng.

  Struktur organisasi Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang

RAT BADAN KETUA PENGAWAS

   ISRANTO TRI AGUS S. S.H AMAROYAH J PRAYITNO

MUPANGAT DARMANTO BENDAHARA ANGGOTA

  SEKERTARIS ANGGOTA SUSILO R MANAGER DIPO A ZAENI ZAMRODIN

SUYOTO

PL PL

PL

Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi Sinar Cemerlang Penelitian ini mengambil sampel yaitu 8 informan diantaranya 1 Ketua

Koperasi, 2 pengurus dan 5 anggota koperasi. Berdasarkan penelitian yang telah

dilaksanakan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi,

diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.

4.1.2. Peran KSU Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh

  Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan untuk menyejahterakan

anggota maupun masyarakat dalam mendirikan koperasi perlu adanya peran yang

maksimal untuk lebih meningkatkan usaha masyarakat yang ada disekitar

koperasi tersebut. Menurut Anoraga dan Widiyanti tentang peran koperasi,

menyebutkan bahwa peran koperasi ada 4 yaitu perkreditan, penyedia dan

penyaluran sarana produksi, pengolahan dan pemasaran hasil produksi,

perdagangan dan pengangkutan. Peran koperasi juga berdasarkan pasal 4 UU No

  

25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, menyebutkan bahwa ada 4 fungsi dan

peran koperasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui teknik

pengumpulan data yang berupa wawancara mengenai peran KSU Sinar

Cemerlang dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin genteng di Desa

Tegowanuh Kab Temanggung, dibahas dalam uraian berikut.

1. Peran KSU sebagai perkreditan.

  Suatu koperasi harus memiliki peran sebagai perkreditan baik untuk anggota maupun masyarakat. Harus diketahui untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi atau koperasi dihubungkan dengan peran yang meimiliki suatu organisasi atau koperasi tersebut serta mengetahui dampak positif maupun negatif dari suatu kebijakan koperasi. Tujuan utama dari KSU Sinar Cemerlang adalah melakukan usaha perkreditan, bidang usaha perkreditan ini melayani simpan pinjam bagi anggota, pengrajin dan masyarakat. Dalam KSU Sinar Cemerlang terdapat berbagai bidang program kerja antara lain: A.

  Bidang Administrasi dan Organisasi a.

  Administrasi, program kerja administrasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan tertib administrasi/pembukuan sehingga mempermudah pengecekan, pemeriksaan, pengawasan oleh anggota, fasilitator, audit maupun pihak lain. Meningkatkan efektivitas kerja pengurus sesuai dengan bidang tugasnya dengan mengacu pada rencana kerja.

  b.

  Organisasi, program kerja organisasi bertujuan untuk menjalin hubungan kerja pihak ketiga atas dasar saling menguntungkan, menambah anggota baru atas kesepakatan anggota dalam RAT serta meningkatkan kualitas pengurus, pengelola, dan karyawan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap anggota.

  B.

  Bidang Keuangan Bidang keuangan atau permodalan, merupakan kegiatan usaha simpanan wajib bagi anggota sebesar Rp 10.000,00 serta mengusahakan pinjaman pada pihak ketiga bila diperlukan.

  C.

  Bidang Usaha Upaya meningkatkan kualitas pengurus, pengelola, dan karyawan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap anggota. Koperasi memiliki beberapa bidang usaha antara lain: a.

  Simpan Pinjam merupkakan kegiatan utama di KSU Sinar Cemerlang, dalam kegiatan simpan-pinjam ada beberapa ketentuan yang diterapkan di KSU Sinar Cemerlang yaitu: 1.

  Tabungan Sukarela dapat diambil sewaktu-waktu dengan memberi tahu sebelumnya dan diberi jasa 6% pertahun tanpa biaya administrasi;Besarnya pinjaman maksimal Rp 30.000.000,- dengan melihat kondisi kas dan banyaknya pemohon, dengan ketentuan angsuran untuk pinjaman sampai dengan 10 juta diangsur maksimal 30 kali, pinjaman 10 juta s/d 30 juta diangsur maksimal 40 kali;

  2. Jasa pinjaman <15 juta adalah 1,5% perbulan, pinjaman15 s/d 30 juta dikenakan jasa pinjaman 1,25%

3. Saat melakukan peminjaman dan dikenakan biaya administrasi

  2,5% dan wajib menyimpan minimal Rp 50.000,- untuk pinjaman <10 juta, dan Rp 100.000,- untuk pinjaman >10 juta; 4. Syarat-syarat pinjaman sesuai dengan peraturan yang berlaku.

  b.

  Perbaikan dan penambahan Sarpas Kantor Membeli maupun memperbaiki barang-barang yang penting untuk keperluan kantor.

  D.

  Bidang Sosial a.

  Kegiatan dalam bidang sosial adalah memberikan sumbangan uang Rp 150.000,- apabila ada pihak keluarga dari anggota yang meninggal.

  b.

  Uang hadir dan mengikuti RAT Rp 25.000,-/ anggota.

  c.

  Membantu sarana dan prasarana peribadatan, baik berupa uang atau barang yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.

2. Peran KSU Sebagai Penyedia dan Penyaluran saranaproduksi

  Fungsi koperasi sebagai penyedia dan penyaluran barang produksi adalah menyediakan sarana produksi sebelum dan sesudah diproduksi. Sarana untuk keperluan industri/kerajinan seperti barang mentah untuk keperluan kerajinan dan penyedia barang-barang keperluan sehari-hari khususnya bahan pokok dan jasa-jasa lainya. Sedangkan dalam hal penyaluran sarana-sarana produksi, KSU diharapkan dapat menjadi agen untuk mencari bahan pokok barang produksi supaya bahan yang dibutuhkan harga lebih murah.

  Peran penyedia dan penyaluran di KSU Sinar Cemerlang kurang diutamakan, dimana penyediaan yang dilakukan oleh KSU Sinar Cemerlang hanya sebatas menyediakan modal dana yang dibutuhkan bagi anggota, pengrajin maupun masyarakat, sedangkan untuk penyediaan sarana produksi seperti barang mentah keperluan produksi KSU Sinar cemerlang tidak menyediakan. Untuk kegiatan penyaluran barang produksi para pengrajin genteng tidak menggunakan KSU untuk kegiatan penyaluran mencari barang pokok, dikarenakan keterbatasan SDM. Selain itu juga dengan banyaknya pengrajin genteng, menyebabkan barang-barang pokok yang diperlukan oleh pengrajin genteng tidak bisa dipenuhi oleh KSU melainkan para pengrajin mencari bahan sendiri untuk keperluan produksi.

3. Peran KSU Sebagai Pengolahan dan Pemasaran hasil produksi

  Pengolahan yaitu KSU mampu memproduksi genteng sendiri di dalam KSU tersebut, dimana KSU mengerakan para anggota untuk dibina sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Sedangkan pemasaran yaitu KSU dapat membantu pengrajin dalam menjual hasil produksi. Pemasaran hasil produksi dilakukan agar masyarakat lebih mudah dan tidak perlu mencari pembeli sendiri untuk membeli hasil produksinya.

  Berdasarkan hasil penelitian, peran KSU Sinar Cemerlang sebagai pengolahan dan pemasaran bagi para pengrajin genteng bahwa kegiatan tersebut tidak ada di KSU Sinar Cemerlang, dalam hal ini KSU Sinar Cemerlang juga tidak melakukan pengolahan produksi genteng dan tidak memberikan bimbingan pembuatan genteng yang lebih berkualitas kepada para pengrajin dikarenakan banyaknya para pengrajin genteng yang ada sehingga KSU tidak mampu melakukan bimbingan kepada para pengrajin genteng. disisi lain program bimbingan untuk pengolahan barang produksi tidak sukses dilakukan di KSU Sinar Cemerlang karena ahli pertama yang membuat program binaan KSU sudah tidak mampu. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas barang produksi KSU melakukan program Study

  Banding, diharapkan program ini dapat menambah wawasan bagi para pengrajin genteng.

  Sedangkan untuk program pemasaran barang produksi tidak sepenuhnya pemasaran dilakukan oleh KSU Sinar Cemerlang, dikarenakan keterbatasan pengurus koperasi dan rendahnya jangkauan pemasaran bagi para pengrajin genteng. Jangakuan pemasaran yang dicakup masih meliputi kawasan Jawa Tengah. disini kesuksesan pemasaran para pengrajin genteng . tidak tergantung kepada KSU Sinar Cemerlang Dimana para pengrajin genteng harus mampu mencari pembeli sendiri untuk menjual barang produksi mereka.

  Dulu saat KSU masih aktif dalam bidang pemasaran,dalam memasarkan produk genteng KSU akan memasarkan genteng melalui distributor, toko penjual bahan bangunan (toko besi), pedagang atau bakul yang membeli di tempat produksi, juga melalui pola kerja sama dengan dinas atau instansi tertentu dan pemborong. Biasanya sebelum barang dipasarkan, produk perlu diseleksi dari segi harga, dimana harga disesuaikan dengan kondisi pasar dan strategi promosi.

4. Peran KSU Sebagai Perdagangan dan pengangkutan hasil produksi

  Perdagangan yang dilakukan koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Sedangkan pengangkutan bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mempermudah kegiatan penjualan barang produksi dengan menggunakan alat transportasi yang disediakan.

  Upaya dalam melaksanakan perdagangan oleh KSU Sinar Cemerlang masih dalam proses rencana. Dimana fokus kegiatan yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang saat ini hanya kegiatan simpan pinjam. Untuk rencana selanjutnya KSU Sinar Cemerlang akan melakukan kegiatan perdagangan bukan hanya perdagangan untuk produksi genteng akan tetapi perdagangan dalam hal melakukan penjualan barang pokok yang dibutuhkan masyarakat yaitu menjual keperluan sehari-hari seperti sembako.

  Kegiatan pengangkutan barang produksi di KSU Sinar Cemerlang juga sedang berencana untuk membeli truk. Truk digunakan untuk mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen agar dimasa mendatang dapat menangkut beban yang lebih banyak akan tetapi hemat biaya.

  5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

  Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan anggota maupun masyarakat, koperasi perlu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi anggota maupun masyarakat. Selain itu koperasi juga tetap berpegang pada prinsip-prinsip koperasi.Dengan itu dalam melaksanakan fungsi dan perannya koperasi perlu berpegang pada prinsip koperasi agar dengan adanya koperasi masyarakat lebih sejahtera dalam berwirausaha.

  Upaya yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang dalam membangun dan mengembangkan potensi anggota maupun masyarakat dilakukan dengan cara

  memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi para anggota, pengrajin maupun masyarakat, dan memotivasi para anggota agar lebih bekerja keras dalam berusaha. Pihak pengurus koperasi memberikan motivasi kepada anggota pada saat melakukan RAT. Selain itu KSU Sinar Cemerlang

  dalam kaitanya dengan menyejahterakan anggota maupun masyarakat adalah melakukan jenis kegiatan yang sesuai dengan prinsip koperasi antara lain: keanggotaan bersifat sukarela, adanya pembagian SHU, tidak diskriminatif terhadap agama dalam berorganisasi, serta menjual barang sesuai dengan harga pasar. Dengan hal semacam ini maka menimbulkan rasa sejahtera bagi anggota KSU Sinar Cemerlang maupun masyarakat di Desa Tegowanuh.

  6. Mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat Peran yang dilakukan koperasi harus mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat. Diharapkan dengan adanya koperasi agar masyarakat mampu meningkatkan kualitas kehidupannya melalui usaha yang ditekuninya.

  Berkaitan dengan ini, untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan

  SDM pengrajin genteng. KSU Sinar Cemerlang melakukankegiatan Study Banding ke Kebumen, di mana Kebumen termasuk wilayah yang terkenal dengan pembuatan genteng yang berkualitas tinggi, dengan kegiatan ini

diharapkan anggota dapat meningkatkan kualitas genteng yang diproduksi.

  7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

  Upaya yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang berkaitan dengan hal ini adalah melaksanakan RAT dengan tepat waktu, RAT dilaksanakan 1 tahun

  sekali per Januari, dan untuk memperkokoh kerukunan pengurus KSU juga melaksanakan rapat pengurus yang dilaksanakan 12 kali dalam 1 tahun.

  8. Mewujudkan dan berusaha untuk mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  Berkaitan dengan hal tersebut upaya yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang adalah melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan simpan pinjam dana, dengan adanya jasa simpan pinjam maka pengrajin dapat mengembangkan usahanya dengan maksimal. Dengan hal itu juga banyak warga yang mempunyai kegiatan yang bermanfaat sehingga pendapatan mereka meningkat.

  9. Mengurangi tingkat penganggurandan kemiskinan Perkembangan kegiatan koperasi yang dilakukan oleh KSU Sinar

  Cemerlang membawa dampak positif bagi masyarakat dimana usaha koperasi sangat mempengaruhi perkembangan kesempatan kerja bagi masyarakat. Dengan pemberian pinjaman dana maka banyak warga yang menggunakan untuk membuka usaha kerajinan genteng, dengan hal ini maka tingkat pengangguran dan kemiskinan di Desa Tegowanuh semakin sedikit.

  10. Mengurangi tingkat Urbanisasi Adanya koperasi maka semakin banyak masyarakat yang tidak berkeinginan untuk meninggalkan desamereka untuk mencari pekerjaan.

  Sebab dengan adanya koperasi masyarakat dapat menggunakan jasa koperasi seperti peminjaman dana, dan juga semakin banyaknyakesempatan untuk membuka usaha unit kerajinan.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

  Sepuluh peran yang ditemukan dalam KSU Sinar Cemerlang dapat dikelompokan menjadi dua peran, yaitu peran secara langsung dan peran secara tidak langsung. Peran secara langsung dengan adanya KSU Sinar Cemerlang sesuai dengan peran yang telah dikemukakan Anoraga dan Widiyanti (2003:24) dan peranberdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Sedangkan peran secara tidak langsung berkaitan dengan pengaruh positif koperasi terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu terdapat kaitan yang sangat erat antara peran koperasi dengan kesuksesan usaha dari para pengrajin genteng.

  Peran langsung di KSU Sinar Cemerlang terkait dengan beberapa hal antara

lain peran secara khusus yaitu perkreditan, penyedia dan penyaluran, pengolahan

  dan pemasaran, perdagangan dan pengangkutan serta peran secara umum berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Peran koperasi pada KSU Sinar Cemerlang merupakan hal

  

terpenting untuk mencapai tujuan koperasi, karena peran koperasi merupakan

dasar bagi kesuksesan usaha para pengrajin genteng. Koperasi tidak hanya

dibentuk untuk kemajuan koperasi itu sendiri akan tetapi pembentukan koperasi

didasari atas keperluan masyarakat setempat dan kesejahteraan anggota maupun

para pengrajin genteng. Sementara itu peran koperasi yang optimal adalah cara

untuk mempertahankan agar masyarakat merasa puas dengan jasa yang disediakan

koperasi. Penelitian ini telah menemukan berbagai hal terkait dengan peran KSU

Sinar Cemerlang, yang akan dibahas berikut:

  1. Peran secara langsung Pada dasarnya peran langsung koperasi terbagi menjadi 2 peran, yaitu peran secara khusus dan peran secara umum. Peran KSU secara khusus

  terkait dengan beberapa hal sesuai dengan peran yang telah dikemukakan Anoraga dan Widiyanti (2003:24) bahwa KSU memiliki peran: 1.

  Perkreditan, KSU mempunyai peran sebagai badan usaha yang mampu menyediakan keperluan produksi dan menyediakan kebutuhan modal investasi dan modal kerja atau usaha bagi anggota KSU dan warga desa umumnya.

  2. Penyedia dan penyaluran sarana-sarana produksi, dalam hal ini KSU sebagai penyedia yaitu menyediakan sarana produksi, sarana untuk kegiatan yang berhubungan dengan keperluan industri/kerajinan seperti barang sebelum diproduksi untuk keperluan kerajinan dan menyediakan barang-barang pokok kebutuhan masyarakat sehari-hari. Penyaluran sarana-sarana produksi, KSU diharapkan dapat menjadi agen untuk mencari bahan pokok barang produksi supaya bahan yang dibutuhkan harga lebih murah.

  3. Mengolah dan memasarakan hasil produksi/industri, Pengolahan yaitu KSU mampu memproduksi unit kerajinan sendiri di dalam KSU tersebut di mana KSU menggerakan SDM untuk dibina sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Sedangkan penyaluran yaitu KSU mampu melakukan penyaluran penjualan hasil produksi bagi KSU sendiri anggota maupun masyarakat. Penyaluran hasil produksi dilakukan agar masyarakat lebih mudah dalam menjual hasil produksinya.

  4. Kegiatan perekonomian lainya seperti perdagangan, pengangkutan dan sebagainya.

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan Anoraga dan Widiyanti (2003:24) bahwa, di KSU Sinar Cemerlang tidak sepenuhnya peran tersebut membantu kegiatan usaha masyarakat. Dimana dalam KSU Sinar Cemerlang tujuan utama berdirinya adalah untuk kegiatan perkreditan yang berhubungan dengan kegiatan simpan pinjam. Sedangkan penyedia, penyaluran dan pengolahan, pemasaran serta perdagangan dan pengangkutan belum dilaksanakan di dalam koperasi. Akan tetapi untuk sistem pemasaran KSU Sinar Cemerlang sudah membantu para pengrajin meski tidak secara optimal. Selain banyaknya anggota dan masyarakat yang memiliki usaha unit kerajinan juga karena kurangnya fasilitas dan sarana untuk kegiatan pemasaran hasil produksi.

  Secara umum perankoperasi berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut:

  a. Untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemempuan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial; b.

  Meningkatkan kualitas SDM; c. Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; d.

  Untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional dengan berlandaskan asas kekeluargaan.

  Berdasarkan uraian pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, KSU Sinar cemerlang telah melaksanakan perannya dengan maksimal dimana terdapat peran yang sangat berdampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya KSU Sinar Cemerlang membawa dampak positif baik bagi anggota, pengrajin, masyarakat.

  Dilihat dari Sisi anggota dapat melayani pembiayaan dalam mengembangkan usahanya, meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota, memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi para anggota, mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para anggota dan pengrajin genteng. Pemberian rasa kesejahteraan bagi anggota sangat berarti dan bermanfaat bagi anggota koperasi dimana menciptakan hubungan yang positif antara anggota dan koperasi.

  Dilihat dari sisi pengrajin selain mendapat pelayanan pembiayaan juga mendapat pembinaan atau pelatihan sehubungan dengan peningkatan kualitas, bagi masyarakat yang semula tergantung kepada pengumpul genteng sekarang mulai menggunakan jasa koperasi sebagai usaha simpan pinjam, memotivasi tingkat kerja pengrajin agar lebih berkualitas. Selain itu masyarakat juga memiliki kualitas diri untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan SDM mereka, meningkatkan pendapatan ekonomi pengrajin genteng. Peran tersebut merupakan peran yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dimana peran tersebut secara langsung dapat mengubah kehidupan masyarakat.

  Pentingnya peran yang maksimal adalah untuk mempertahankan anggota, nasabah agar tetap terpenuhi kebutuhan usahanya. Menurut Mutis (2004:5-6) Peran koperasi dalam lingkup ekonomi mempunyai manfaat: “Pertama koperasi memicu Internal Benefit buat anggota anggotanya, baik berupa manfaat ekonomis, seperti peningkatan tabungan, sumber kredit murah, peningkatan pendapatan akibat memperoleh SHU, serta pembelian input barang-barang lain lebih murah serta mendapatkan bagian harga yang adil bagi anggota yang disalurkan melalui koperasi. Kedua sebagai Economic

  Entity , koperasi meningkatkan interaksi antar manusia maupun interaksi

  sosial yang semakin bermutu untuk menggapai pengembangan SDM ”.

  Peran Koperasi dapat dipandang sebagai program yang sangat utama untuk kesuksesan koperasi tersebut. Dengan peran yang cukup maka para anggota, pengrajin maupun masyarakat akan lebih luas dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sangatlah penting bagi KSU untuk memiliki peran sesuai dengan peraturan yang telah dibuat pemerintah. Peran yang sesuai dengan peraturan dari pemerintah akan mendorong tercapainya tujuan koperasi yang efektif.

  Menurut Chaniago dan Sirodjudin (1980:42) KSU berasaskan kekeluargaan dan gotong- royong, bertujuan untuk mengembangkan:

1. Ideologi dan kehidupan perkoperasian 2.

  Kesejahteraan anggota khususnya, kemampuan daya kreasi, usaha anggota untuk meningkatkan produksi dan penjualan. Apabila dari koperasi ada dorongan untuk melaksanakan perannya dengan baik maka akan memicu pada kesejahteraan masyarakat luas dan anggota koperasi. Dan pada akhirnya tujuan dan harapan dari koperasi akan tercapai dan mewujudkan kesuksesan masyarakat danpara pengrajin genteng.

2. Peran tidak langsung

  Selain terdapat peran yang langsung koperasi juga berperan secara tidak langsung dalam proses kesuksesan usaha para pengrajin genteng. Peran yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha-usaha koperasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatdan berpengaruh positif terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Beberapa peran yang diberikan koperasi terhadap masyarakat mempengaruhi kehidupan masyarakat antara lain: a.

  Mengurangi pengangguran dan kemiskinan Pengangguran merupakan kondisi dimana seseorang tidak mendapatkan kesempatan kerja untuk memperbaiki hidupnya. Dampak utama dari pengangguran adalah kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah yang sangat umum jika seseorang tidak mampu menggali ketrampilan yang ada. Kemiskinan merupakan kondisi seseorang

  

dengan sumberdaya (material, sosial dan budaya) yang sangat terbatas

(European Union dalam Khomsan, (2015:2). Menurut pengertian tersebut

sumber daya yang menyebabkan kemiskinan meliputi material, sosial, dan

budaya.

Sumber daya sosial biasanya berhubungan dengan SDM dimana

kemiskinan dipengaruhi oleh manusia itu sendiri rendahnya motivasi yang

timbul dari diri seseorang sehingga mengakibatkan tingginya tingkat

kemiskinan. Faktor timbulnya kemiskinan disebabkan karena masyarakat

desa yang kurang memiliki fasilitas pendidikan, kesehatan dan

komunikasi.

Menurut Sholeh (2010) dalam Khomsan (2015:1), kemiskinan merupakan

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki

keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih

luas yang memasukkan aspek sosial dan moral.

Telah dikemukan bahwa kemiskinan terjadi akibat seseorang kurang

kesempatan berusaha dimana kesempatan tersebut didorong dari diri

manusia itu sendiri.

Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan, menurut Both dan Firdausy

(1996:8) dalam Dauly (2009:5), berdasarkan kerangka pemikirannya.

  Faktor Ekonomi

  • Kurang Modal - Rendahnya Teknologi Faktor Sosial dan Budaya - Rendahnya Keahlian dan Pendidikan Keterbatasan - Terbatasnya kesempatan kerja dalam
  • Cultur poverty mengakses Kemiskinan Pasar Produk - Fasilitas - Faktor Geografi dan Lingkungan Publik - Keterbatasan SDA Fasilitas -
  • Penyakit kredit
  • Kurang Suburnya lahan Faktor Personal dan Fisik - Umur/usia
  • Jenis Kelamin - Kesehatan

Gambar 4.2. Beberapa Faktor Utama penyebab kemiskinan menurut Both dan Firdausy (1996:8) dalam Daulay (2009:5)

  Kesimpulan dari bagan tersebut bahwa,kemiskinan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga dipengaruhi faktor sosial budaya, faktor geografi dan lingkungan, juga faktor personal dan fisik. Beberapa faktor kemiskinan tersebut dapat diatasi koperasi dikarenakan adanya kegiatan koperasi yang berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat seperti kegiatan simpan pinjam. Rendahnya tingkat pengangguran dan kemiskinan berartitelah berhasilnya peran koperasi dan membawa dampak positif secara tidak langsung. Menyadari pentingnya peran koperasi, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh gerakan koperasi maupun pemerintah yaitu dengan cara memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas SDM. Tujuannya supaya koperasi maupun masyarakat tangguh dan mandiri.

  b.

  Mengurangi Urbanisasi

  Rendahnya tingkat urbanisasi merupakan peran yang nyata dimana koperasi telah memberikan jasanya terhadap pembangunan ekonomi. Kegiatan usaha koperasi yang dilakukan memberikan banyaknya kesempatan kerja karena masyarakat terdorong untuk menggunakan jasa koperasi sebagai jalan untuk meningkatkan ketrampilan mereka. Menurut prawiro (1981:106), urbanisasi merupakan suatu perpindahan kebudayaan atau pandangan hidup dan tingkah laku. Perpindahan kebudayaan, pandangan hidup dan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk memperbaiki kehidupannya. Menurut Utoyo (2006:53), segala keterbatasan dan permasalahan masyarakat pedesaan merupakan faktor pendorong terjadinya urbanisasi. Beberapa permasalahan sosial yang menjadi daya dorong urbanisasi antara lain sebagai berikut:

  1. Menyempitnya lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Akan tetapi permasalahan tersebut dapat dibantu dengan adanya koperasi, peran koperasi sebagai sarana simpan pinjam dana dapat memberikan bantuan kepada masyarakat untuk tetap membuka usaha.

  2. Jumlah penduduk pedesaan yang semakin tinggi memerlukan pekerjaan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peran koperasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat dapat mengatasi tingkat pengangguran, karena jasa yang ada pada koperasi sebagai sarana perkreditan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pengangguran yang ada di desa.

  3. Tingkat upah kerja di desa umumnya relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan di kota. Hal ini jika dihubungkan dengan peran koperasi, masyarakat desa bukan mencari upah kerja karena masyarakat yang meminjam dana dari koperasi bukan bekerja kepada orang lain tetapi dapat membuka usaha sendiri.

  4. Harapan masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan didirikannya koperasi, harapan masyarakat desa dan taraf hidup masyarakat meningkat, karena tersedianya fasilitas yang disediakan oleh koperasi.

  5. Fasilitas sosial, di wilayah pedesaan relatif lebih terbatas. Dengan tersedianya fasilitas koperasi bukan hanya membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi mengurangi tingkat urbanisasi. Berkaitan dengan ini KSU Sinar Cemerlang mampu mengubah masyarakat untuk menggali ketrampilannya, dengan memanfaatkan jasa koperasi dengan cara mengubah pandangan hidup sendiri dengan cara membuka usaha kerajinan untuk memperbaiki kehidupannya. Pemberian peran yang maksimal sangat bermanfaat, karena koperasi dapat meningkatkan semangat para pengrajin.

  Hal seperti inilah yang selama ini belum dibahas dalam teori mengenai

peran koperasi seperti dikemukakan oleh Anoraga dan Widiyanti, serta

pasal 4 UU No 25 Tahun 1992. Bahwa peran koperasi bukan hanya

sebagai perkreditan, menyediakan dan menyalurkan sarana produksi,

mengolah dan memasarkan barang hasil produksi, perdagangan dan

pengangkutan. Akan tetapi setelah peneliti melakukan penelitian di KSU

Sinar Cemerlang terdapat peran koperasi yang secara tidak langsung

mempengaruhi anggota maupun masyarakat.

  Maka dari itu, kedepan perlu diungkapkan bahwa salah satu peran KSU

secara tidak langsung adalah mengurangi pengangguran, kemiskinan dan

mengurangi tingkat urbanisasi. Adanya KSU Sinar Cemerlang membuat

masyarakat Tegowanuh untuk tidak melakukan urbanisasi. Dorongan

naluri yang ada dalam dirinya untuk tidak berurbanisasi terbentuk akibat

rasa nyaman tinggal di desa, dan hal ini merupakan dampak keberadaan

KSU Sinar Cemerlang. Dari berbagai pembahasan tersebut, penulis

menemukan konsep baru terkait dengan peran koperasi, yaitu Dorongan

Naluri. Konsep ini meliputi dorongan untuk mempertahankan hidup,

dengan cara mengubah sisi pandang hidup dan memanfaatkan kesempatan

yang ada untuk suatu kegiatan dalam usaha.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 5

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Manajemen Paud di Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 1 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Bawen Kabupaten Semarang

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Bawen Kabupaten Semarang

0 1 25

3.2.Langkah-Langkah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK Baw

0 0 10

4.1.1. Hasil Pengumpulan Informasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Bimos (Bilik Emosi) sebagai Alat Stimulasi Pemahaman Emosi Anak dengan Autisme Usia 4-6 Tahun di Kristha Pertiwi Homeschooling Jenjang TK

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

0 0 14

3.1. Jenis dan Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

0 0 14