Analisis Penentuan Rute Distribusi Optimal dengan Pendekatan Manajemen Transportasi dan Distribusi di PTPN IV

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Permasalahan
Proses transportasi dan distribusi merupakan salah satu faktor penting

yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Jaringan distribusi dan
transportasi memungkinkan produk/bahan berpindah dari suatu lokasi ke lokasi
tujuan yang sering dibatasi oleh jarak yang jauh. Kemampuan untuk mengirimkan
produk secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik
sangat menentukan apakah produk akan kompetitif di pasar. Selain itu, bagi
perusahaan sendiri, proses pendistribusian yang efektif dan efisien akan dapat
menurunkan biaya. Salah satu langkah yang dapat dilakukan agar proses distribusi
lebih efisien adalah dengan perencanaan rute distribusi secara tepat sehingga
produk dapat sampai kepada pelanggan dengan tepat waktu dan biaya rendah.
Begitu pula dalam distribusi dan transportasi bahan baku, proses distribusi bahan
baku juga diharapkan tidak mengalami keterlambatan waktu agar dapat digunakan
dalam proses produksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan (Pujawan, 2005).
Proses distribusi dan transportasi juga merupakan komponen biaya yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan mengingat bagian ini termasuk penting untuk
kelancaran produksi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi permasalahan
ini adalah rute distribusi yang dilalui alat transportasi dalam mengirim bahan
baku. Keputusan rute pengiriman yang akan ditempuh oleh tiap kenderaan akan
sangat berpengaruh terhadap biaya-biaya pengiriman (Pujawan, 2005).

I-1
Universitas Sumatera Utara

I-2

PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crued Palm Oil)
dan PKO (Palm Kernel Oil). Bahan baku yang digunakan adalah kelapa sawit
yang berasal dari kebun Pabatu dan kebun seinduk yaitu kebun yang dikelola oleh
PTPN IV. Data jumlah TBS yang dikirimkan, jarak dari setiap afdeling dan kebun
seinduk serta utilitas alat angkut di PTPN IV unit kebun Pabatu dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jarak Tempuh, Jumlah TBS dan Utilisasi
Jarak


Kapasitas Alat

Berat TBS

Utilisasi Alat

Tempuh

Angkut (Ton)

(Ton)

Angkut (%)

Afdeling I

6

30


17,78

59,27

2.

Afdeling II

22

30

17,02

56,73

3.

Afdeling III


20

30

16,65

55,50

4.

Afdeling IV

34

30

15,91

53,03


5.

Afdeling V

32

30

9,03

30,10

6.

Afdeling VI

8

30


10,72

35,73

7.

Afdeling VII

32

30

11,78

39,27

8.

Kebun Aek Nauli


90

30

9,36

31,20

9.

Kebun Marjandi

118

30

10,7

35,67


10.

Kebun Bah Birong Ulu

124

30

6,01

20,03

11.

Kebun Marihat

92

30


5,85

19,50

12.

Kebun Balimbingan

116

30

4,88

16,27

13.

Kebun Bukit Lima


152

30

3,18

10,60

14.

Kebun Sei Kopas

190

30

7,06

23,53


Total

1036

Rata-rata

10,42

34,75

No.

Afdeling/Kebun

1.

Sumber : PTPN IV Pabatu

Universitas Sumatera Utara

I-3

Proses pengangkutan bahan baku saat ini menggunakan rute distribusi
yang terpisah yaitu setiap kebun dikunjungi oleh satu truk secara khusus padahal
penggabungan alat angkut untuk dua atau lebih kebun masih bisa dilakukan
berdasarkan beban dan kapasitas alat angkutnya. Hal ini terlihat dari nilai utilitas
penggunaan alat angkut yang masih rendah yaitu rata-rata 34,75% dari kapasitas
maksimumnya 30 ton. Rute awal distribusi dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan 1.2.

Gambar 1.1. Rute Awal Kebun Pabatu

Gambar 1.2. Rute Awal Kebun Seinduk

Universitas Sumatera Utara

I-4

Permasalahan rute distribusi dapat dianalisis dengan menggunakan
pendekatan manajemen transportasi dan distribusi. Metode saving matrix
merupakan suatu metode yang digunakan dalam meminimalkan jarak distribusi
dan melakukan pemilihan rute terbaik dengan mempertimbangkan alternatif rute
yang ada. Perbaikan terhadap rute distribusi bahan baku saat ini bertujuan agar
proses pendistribusian dapat berjalan lebih optimal yaitu beban yang diangkut
mendekati kapasitas kendaraan dan jarak tempuh minimum (El Fahmi, 2013).
Penelitian tentang rute distribusi menggunakan pendekatan manajemen
transportasi dan distribusi telah dilakukan di antaranya pada penelitian Umi
Marfuah dan Anggi Oktaviani (2015) yang dilakukan di sebuah perusahaan
perakitan kendaraan otomotif mesin diesel. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengurangi biaya dan meminimumkan jarak agar menghindari potensi
keterlambatan komponen lokal dengan menggunakan metode saving matrix
dengan hasil pengurangan jarak dari 370 menjadi 214 km dan pengurangan biaya
perjalanan dari Rp 3.168.000 menjadi Rp 1.248.262 tiap perjalanan.
Penelitian lain dilakukan oleh Imam Sodikin (2014) dalam menentukan
rute distribusi produk pakaian yang optimal dalam meningkatkan efisiensi
penggunaan BBM. Penggunaan metode saving matrix telah menghasilkan
pengurangan jarak tempuh yaitu dari 1092,4 km menjadi 454,2 km dengan
memperhatikan faktor kecepatan dan jarak. Biaya yang dikeluarkan pun
berkurang dari Rp 697.528 menjadi Rp 298.811 dengan efisiensi distribusi sebesar
57,45%.

Universitas Sumatera Utara

I-5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut, penerapan metode saving
matrix dapat mengurangi total jarak tempuh dan biaya sehingga metode ini dapat

dilakukan juga di PTPN IV Pabatu untuk memperoleh rute distribusi yang
optimal.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan

permasalahan pada penelitian ini adalah beban yang diangkut untuk setiap rute
belum terpenuhi secara maksimal sesuai kapasitas alat angkut. Perbaikan untuk
permasalahan ini dapat dianalisis dengan mengoptimalkan rute pendistribusian
bahan baku menggunakan metode Saving Matrix. Penerapan metode saving
matrix dapat meminimumkan jarak dan biaya dengan mempertimbangkan nilai

penghematan jarak, kapasitas alat angkut, serta urutan kunjungan dalam satu rute
distribusi.

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah merancang rute distribusi optimal dengan
pendekatan manajemen transportasi dan distribusi.

2.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dari hasil pemecahan masalah ini adalah:
a. Mendeskripsikan rute distribusi saat ini

Universitas Sumatera Utara

I-6

b. Melakukan evaluasi rute distribusi
c. Menentukan rute distribusi yang optimal
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari perkuliahan serta membandingkannya dengan masalah yang
terjadi pada perusahaan.

2. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu
perusahaan dalam menerapkan manajemen transportasi dan distribusi produk.
3. Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan
referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya di Departemen Teknik
Industri.

1.4.

Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
1.

Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pabatu.

2.

Penelitian hanya dilakukan pada rute transportasi dari kebun yang dikelola
oleh PTPN IV Pabatu dan kebun seinduk ke pabrik kelapa sawit Pabatu.

3.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Saving Matrix.

4.

Alat transportasi yang digunakan adalah truk berkapasitas 30 ton milik
perusahaan.

5.

Perhitungan biaya yang dilakukan adalah perhitungan biaya bahan bakar.

Universitas Sumatera Utara

I-7

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Selama penelitian berlangsung, proses kerja tidak berubah dan sesuai dengan
prosedur yang ada.

2.

Tidak ada penambahan supplier/kebun selama penelitian berlangsung.

3.

Tidak ada penambahan angkutan atau alat tranportasi untuk distribusi yang
baru selama penelitian berlangsung.

4.

Tidak ada perubahan rute distribusi selama penelitian berlangsung.

5.

Rute distribusi diawali dari pabrik kelapa sawit.

6.

Harga bahan bakar per liter adalah Rp 5150 dan penggunaan 1 liter bahan
bakar dapat menempuh perjalanan sejauh 4 km.

1.5

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian yang dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan ruang lingkup
perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan.
Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis
pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku,
jurnal penelitian dan draft tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat

Universitas Sumatera Utara

I-8

permasalah yang sama.
Bab IV Metodologi Penelitian, berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian serta tahapan-tahapan mulai persiapan hingga penyusunan laporan
tugas akhir.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data primer dan
sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk
mengolah data dalam memecahkan masalah.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis hasil pengolahan
data dan pemecahan masalah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara