Man Transportasi dan Distribusi optimal
Manajemen
Transportasi
dan Distribusi
1
2
Fungsi dasar manajemen
distribusi dan transportasi
1. Melakukan segmentasi dan
2.
3.
4.
5.
6.
menentukan target service level
Menentukan mode transportasi yang
akan digunakan
Melakukan konsolidasi informasi dan
pengiriman
Melakukan penjadwalan dan penentuan
rute pengiriman
Memberikan pelayanan nilai tambah
Menyimpan persediaan
Strategi distribusi
3
Secara umum strategi distribusi produk
dari pabrik ke pelanggan ada tiga, yaitu :
1. Pengiriman langsung (direct shipment)
2. Pengiriman melalui warehouse
3. Cross-docking
4
Pengirman langsung (direct
shipment)
Pengiriman dilakukan langsung dari pabrik ke
pelanggan tanpa melalui gudang atau fasilitas
penyangga
Cocok untuk produk yang berumur pendek atau
mudah rusak dalam proses bongkar
muat/pemindahannya
Terjadi penghematan karena hilangnya fasilitas
gudang atau fasilitas penyangga
Walaupun terkadang biaya distribusi mejadi lebih
tinggi karena tidak dapat mencapai scale of
economics
Contoh : pengiriman coca cola dari pabrik ke giant,
carefour, dll
5
Pengiriman melalui
warehouse
Produk yang dikirim dari pabrik melewati satu
atau lebih gudang atau fasilitas penyangga
Cocok untuk produk dengan tingkat
ketidakpastian demand/supply yang tinggi serta
produk dengan daya tahan relatif lama (durable
products)
Gudang berfungsi sebagai tempat konsolidasi
beban dari sejumlah supplier sehngga
pengiriman skala ekonomi bisa dicapai
Jika terdapat ketidaksinkronan dalam demand
dan supply maka gudang sebagai peredam
ketidakpastian
Biaya operasional menjadi lebih tinggi dan
Cross-Docking
6
Produk yang dikirim ke pelanggan akan melalui
fasilitas cross-dock yang berada di antara pabrik
dan pelanggan
Di tempat ini, kendaraan penjemput dan
pengirim akan bertemu dan terjadi transfer
beban (dimungkinkan terjadi konsolidasi yang
melibatkan banyak pabrik dan pelanggan)
Pengiriman bisa relatif cepat dan tetap mencapai
economics of scale
Kegiatan handling akan jauh berkurang dan
inventory di supply chain tidak setinggi model
warehousing
Strategi ini lemah dari sisi kebutuhan investasi
Moda transportasi
7
Manajer supply chain perlu memahami
kelayakan, keunggulan, dan kelemahan tiap
jenis alat transportasi dalam membuat
keputusan pengiriman/distribusi produknya
Shipper : pemilik barang yang
berkepentingan barangnya untuk dikirim
Carrier : pihak yang bertugas melakukan
pengiriman, misal jasa pengiriman
Mode transportasi terbaik mana yang
digunakan bisa berbeda apabila ditinjau dari
sudut pandang yang berbeda (shipper vs
carrier)
8
Dasar pertimbangan
evaluasi moda transportasi
Dilihat dari sudut pengirim atau
carrier
Hal yang perlu dipertimbangkan:
Biaya-biaya yang terlibat
Biaya alat transportasi (beli atau sewa)
Biaya operasional tetap (biaya terminal atau
bandara)
Biaya operasional variabel (biaya bahan bakar)
Biaya-biaya lain seperti overhead
Aspek lain seperti kecepatan, volume
angkut, fleksibilitas
9
Dasar pertimbangan
evaluasi moda transportasi
Dilihat dari sudut shipper
Hal yang perlu dipertimbangkan:
Biaya transportasi, biaya persediaan, biaya
loading-unloading, dan biaya fasilitas
Tingkat service level yang diperoleh dan
ketidakpastian waktu pengiriman
Trade off antara berbagai ongkos tersebut
harus dicari dalam menentukan mode
transportasi
Misal : ada mode transportasi yang mahal,
namun cepat dan menghasilkan penurunan
inventory secara signifikan
10
Evaluasi umum moda
transportasi
11
Penentuan rute dan jadwal
pengiriman
Biaya bukanlah satu-satunya faktor
pertimbangan dalam proses pengiriman
Permasalahan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman bisa memiliki beberapa tujuan,
seperti:
Meminimumkan biaya pengiriman
Meminimumkan waktu
Meminimumkan jarak tempuh
Yang lainnya menjadi kendala (constraint),
seperti :
Time window (waktu tertentu)
Maksimum jarak tempuh tiap kendaraan
Metode Saving Matrix
12
Yaitu metode untuk meminimumkan jarak
atau waktu atau ongkos dengan
mempertimbangkan kendala-kendala
yang ada
Langkah-langkah yang harus dikerjakan:
1. Mengidentifikasi matrik jarak
2. Mengidentifikasikan matrik
penghematan (saving matrix)
3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau
rute
Contoh
13
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk dari
gudang pusat yang diasumsikan berada di titik pusat
(0,0) ke 8 lokasi toko yang koordinatnya ditampilkan
berikut
Perusahaan bisa menyewakan maksimum 3 truk
Toko
dengan kapasitas
700 unit
Koordinat
x Koordinat y Ukuran order
tujuan
1
2
3
4
5
6
7
8
10
-3
16
10
9
4
10
2
8
10
-8
2
1
5
12
6
320
85
300
150
200
120
180
230
14
Mengidentifikasikan matrik
Langkah I :
jarak
Menentukan jarak antara gudang ke masingmasing toko dan jarak antar toko
Untuk sederhananya, menggunakan lintasan
terpendek sebagai jarak antar lokasi
J (1,2)
( x1 x 2)
2
( y1
y 2)
2
Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka
jarak riil tersebut lebih baik digunakan daripada
dihitung secara teoritis
15
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1
Toko 2
Toko 3
Toko 4
Toko 5
Toko 6
Toko 7
Toko 8
12,8
10,4
17,9
10,2
9,1
6,4
15,6
6,3
0,0
13,2
17,1
6,0
7,1
6,7
4,0
8,2
0,0
26,2
15,3
15,0
8,6
13,2
6,4
0,0
11,7
0,0
11,4
1,4
0,0
17,7
6,7
6,4
20,9 10,0 11,0
19,8
8,9
8,6
0,0
9,2
0,0
2,2 10,0
Tabel 1. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko
0,0
Langkah
2:
16
Mengidentifikasikan matrik
penghematan (savings
matrix)
Asumsi awal : setiap toko akan dikunjungi oleh
satu truk secara eksklusif (akan ada 8 rute yang
berbeda dengan satu tujuan masing-masing)
savings matrix mempresentasikan penghematan
yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan
dua pelanggan ke dalam satu rute
Ilustrasi perubahan yang terjadi dengan
mengkonsolidasikan toko 1 dan toko 2 ke dalam
satu rute
17
Perubahan jarak yang terjadi adalah
2 J (G,1) + 2 J (G,2) – [ J (G,1) + J (1,2) + J (2,G)]
= J (G,1) + J (G,2) – J (1,2)
Hasil tersebut diperoleh dengan asumsi bahwa jarak
(x,y) sama dengan jarak (y,x)
Dapat digeneralisasi :
S (x,y) = J (G,x) + J (G,y) – J
(x,y)
S (x,y) adalah penghematan jarak (savings) yang
diperoleh dengan menggabungkan rute x dan y
menjadi satu
Dengan rumus di atas matrik penghematan
dapat dihitung untuk semua toko
18
Toko 1
Toko 2
Toko 3
Toko 4
Toko 5
Toko 6
Toko 7
Toko 8
Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
0,0
10,1
0,0
13,6
2,2
0,0
17,0
5,3 16,4
0,0
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Tabel 2. Matrik penghematan jarak dengan
menggabungkan dua rute yang berbeda
Langkah
3:
Mengalokasikan toko ke
kendaraan atau rute
19
Di awal kita mengalokasikan tiap toko ke rute
yang berbeda atau rute awal yang ditunjukkan
pada tabel 3 berikut.
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3
16,4
0,0
Toko 5 Rute 5
14,8
4,5
15,6
17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 7
24,4
12,9
12,6
15,8
13,7
12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9
10,3
4,4
7,6
6,8
10,5
11,9
0,0
Order
320
85
300
150
200
120
180
230
Tabel 3. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
20
Penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan
terbesar karena kita berupaya memaksimumkan
penghematan
Dimulai dari angka 24,4 yang merupakan
penghematan dari penggabungan toko 1 dan 7
Jumlah beban masing-masing 320 dan 180 sehingga
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
bisa dilakukan
Toko 1 Rute 1
Toko 2 Rute 2
Toko 3 Rute 3
Toko 4 Rute 4
Toko 5 Rute 5
Toko 6 Rute 6
Toko 7 Rute 1
Toko 8 Rute 8
Order
0,0
10,1
0,0
13,6
2,2
0,0
17,0
5,3 16,4
0,0
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
320
85 300 150 200 120 180
0,0
230
21
Penghematan terbesar kedua adalah 17,8 (toko 4 dan
toko 5)
Jumlah beban kedua toko 150 + 200 = 350 ; toko 5
bisa bergabung ke rute 4
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3 16,4
0,0
Toko 5 Rute 4
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 1
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Order
320
85 300 150 200 120 180 230
22
Penghematan berikutnya adalah 16,4 yang merupakan
penggabungan toko 3 dan toko 4
Toko 4 sudah tergabung dengan toko 5, maka kita lihat
apakah toko 3 bisa ikut bergabung
Tambahan toko 3 membuat total beban menjadi 650
(masih di bawah kapasitas truk, sehingga bisa
bergabung)
Sisa kapasitas truk hanya 50 sehingga rute 4 sudah
selesai dengan melayani toko 3, 4, dan 5
Nilai penghematan berikutnya adalah 12,9 dimana toko
2 bergabung dengan rute 1, sehingga rute 1 melayani
toko1, 2, dan 7 dengan total beban sebanyak 585
Selanjutnya adalah penggabungan toko 2 dan toko 8
23
Jadi kita berakhir dengan tiga kelompok, yaitu:
Rute 1 : toko 1, 2, dan 7 (beban 585)
Rute 2 : toko 3, 4, dan 5 (beban 650)
Rute 3 : toko 6 dan toko 8 (beban 350)
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3 16,4
0,0
Toko 5 Rute 4
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 1
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Order
320
85 300 150 200 120 180 230
Langkah
4:
24
Mengurutkan toko (tujuan)
dalam rute yang sudah
terdefinisi
Akan dibahas dua metode sederhana, dengan prinsip
meminimumkan jarak perjalanan truk :
1. Metode Nearest insert
2. Metode Nearest neighbor
Metode Nearest insert
Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang
sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum
Sebagai ilustrasi kita lihat rute 1 yang melayani toko 1,
2, dan 7
Pada awalnya kita memiliki trip dari gudang ke gudang
dg jarak 0
Selanjutnya kita lihat berapa jarak yang terjadi dengan
menambahkan masing-masing toko ke rute yang ada:
G – 1 – G = 25,6
25
Metode Nearest insert (lanjutan)
Karena jarak yang dihasilkan minimum yaitu 20,8 dari
alternatif kedua, maka yang dikunjungi dulu adalah toko
2 sehingga saat ini kita memiliki rute G – 2 – G
Dengan cara yang sama kita mengevaluasi toko mana
yang selanjutnya akan dikunjungi
Dari dua alternatif diperoleh :
G – 2 – 1 – G = 36,4
G – 2 – 7 – G = 39,2
Karena yang minimum adalah alternatif 1 dengan jarak
36,4 maka yang dikunjungi setelah toko 2 adalah toko 1
Karena hanya tersisa satu toko, maka pekerjaan kita
selesai dan rute yang terbentuk G – 2 – 1 – 7 – G
dengan jarak 43,2
26
Metode Nearest neighbor
Prinsipnya selalu menambahkan toko yang jaraknya
paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir...
Di awal kita berangkat dari gudang sehingga kita
mencari toko terdekat dari gudang
Di antara 3 toko yang terdekat adalah toko 2 dengan
jarak 10,4
Selanjutnya dari toko 2, jarak ke toko 1 dan 7 samasama 13,2 sehingga bisa dipilih salah satu (misal nomor
terkecil)
Rutenya menjadi : G – 2 – 1 – 7 – G
Tidak selalu cara yang berbeda menghasilkan jarak
yang sama
27
Melakukan monitoring
pengiriman
Informasi posisi barang dalam
pengiriman penting diketahui sejak dini
oleh kedua belah pihak sehingga bisa
dilakukan proses pengendalian secara
dini
Proses monitoring membutuhkan
teknologi yang bisa secara real time
melaporkan posisi barang setiap saat
Teknologi ini bisa meliputi komunikasi
radio, satelit, barcoding, intelligent
messaging, dsb.
28
Manfaat yang bisa diberikan dengan pemakaian
teknologi yang tepat dalam memonitor proses
pengiriman :
1. Perusahaan pengiriman bisa melakukan
pemetaan posisi geografis armada mereka
dalam suatu peta elektronik
2. Pengurangan waktu pengiriman karena
dimungkinkan untuk melakukan perubahan rute
untuk menghindari kemacetan
3. Dapat melakukan perubahan tujuan jika terjadi
perubahan mendesak
4. Kepastian yang lebih tinggi didapat oleh kedua
belah pihak
Tugas Dikumpulkan Saat
UTS Sesuai Kelompok
29
Berikan contoh perusahaan dalam menerapkan
Manajemen Transportasi dan Distribusi atau
Manajemen Distribusi/Lean Distribution, serta jelaskan
model yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Buat summary dari penelitian yang berkaitan dengan
penentuan lokasi gudang (Facility Location), dengan 4
model yang ada (boleh jasa atau manufaktur) dan
cantumkan sumber penelitian yang dipakai. Contoh :
Sumber ; Gunasekaran, A., et al, 2004, A
Framework for
Supply Chain Performance
Measurement, Int. Journal Production Economics
Vol. 87, page. 333-347.
30
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk dari
gudang pusat yang diasumsikan berada di titik pusat
(0,0) ke 5 lokasi toko yang koordinatnya ditampilkan
berikut
Perusahaan bisa menyewakan maksimum 3 pickup
Toko
dengan kapasitas
300 unit
Koordinat
x Koordinat y Ukuran order
tujuan
1
2
3
4
5
12
-3
6
8
-6
18
10
-5
2
7
120
80
150
110
175
Transportasi
dan Distribusi
1
2
Fungsi dasar manajemen
distribusi dan transportasi
1. Melakukan segmentasi dan
2.
3.
4.
5.
6.
menentukan target service level
Menentukan mode transportasi yang
akan digunakan
Melakukan konsolidasi informasi dan
pengiriman
Melakukan penjadwalan dan penentuan
rute pengiriman
Memberikan pelayanan nilai tambah
Menyimpan persediaan
Strategi distribusi
3
Secara umum strategi distribusi produk
dari pabrik ke pelanggan ada tiga, yaitu :
1. Pengiriman langsung (direct shipment)
2. Pengiriman melalui warehouse
3. Cross-docking
4
Pengirman langsung (direct
shipment)
Pengiriman dilakukan langsung dari pabrik ke
pelanggan tanpa melalui gudang atau fasilitas
penyangga
Cocok untuk produk yang berumur pendek atau
mudah rusak dalam proses bongkar
muat/pemindahannya
Terjadi penghematan karena hilangnya fasilitas
gudang atau fasilitas penyangga
Walaupun terkadang biaya distribusi mejadi lebih
tinggi karena tidak dapat mencapai scale of
economics
Contoh : pengiriman coca cola dari pabrik ke giant,
carefour, dll
5
Pengiriman melalui
warehouse
Produk yang dikirim dari pabrik melewati satu
atau lebih gudang atau fasilitas penyangga
Cocok untuk produk dengan tingkat
ketidakpastian demand/supply yang tinggi serta
produk dengan daya tahan relatif lama (durable
products)
Gudang berfungsi sebagai tempat konsolidasi
beban dari sejumlah supplier sehngga
pengiriman skala ekonomi bisa dicapai
Jika terdapat ketidaksinkronan dalam demand
dan supply maka gudang sebagai peredam
ketidakpastian
Biaya operasional menjadi lebih tinggi dan
Cross-Docking
6
Produk yang dikirim ke pelanggan akan melalui
fasilitas cross-dock yang berada di antara pabrik
dan pelanggan
Di tempat ini, kendaraan penjemput dan
pengirim akan bertemu dan terjadi transfer
beban (dimungkinkan terjadi konsolidasi yang
melibatkan banyak pabrik dan pelanggan)
Pengiriman bisa relatif cepat dan tetap mencapai
economics of scale
Kegiatan handling akan jauh berkurang dan
inventory di supply chain tidak setinggi model
warehousing
Strategi ini lemah dari sisi kebutuhan investasi
Moda transportasi
7
Manajer supply chain perlu memahami
kelayakan, keunggulan, dan kelemahan tiap
jenis alat transportasi dalam membuat
keputusan pengiriman/distribusi produknya
Shipper : pemilik barang yang
berkepentingan barangnya untuk dikirim
Carrier : pihak yang bertugas melakukan
pengiriman, misal jasa pengiriman
Mode transportasi terbaik mana yang
digunakan bisa berbeda apabila ditinjau dari
sudut pandang yang berbeda (shipper vs
carrier)
8
Dasar pertimbangan
evaluasi moda transportasi
Dilihat dari sudut pengirim atau
carrier
Hal yang perlu dipertimbangkan:
Biaya-biaya yang terlibat
Biaya alat transportasi (beli atau sewa)
Biaya operasional tetap (biaya terminal atau
bandara)
Biaya operasional variabel (biaya bahan bakar)
Biaya-biaya lain seperti overhead
Aspek lain seperti kecepatan, volume
angkut, fleksibilitas
9
Dasar pertimbangan
evaluasi moda transportasi
Dilihat dari sudut shipper
Hal yang perlu dipertimbangkan:
Biaya transportasi, biaya persediaan, biaya
loading-unloading, dan biaya fasilitas
Tingkat service level yang diperoleh dan
ketidakpastian waktu pengiriman
Trade off antara berbagai ongkos tersebut
harus dicari dalam menentukan mode
transportasi
Misal : ada mode transportasi yang mahal,
namun cepat dan menghasilkan penurunan
inventory secara signifikan
10
Evaluasi umum moda
transportasi
11
Penentuan rute dan jadwal
pengiriman
Biaya bukanlah satu-satunya faktor
pertimbangan dalam proses pengiriman
Permasalahan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman bisa memiliki beberapa tujuan,
seperti:
Meminimumkan biaya pengiriman
Meminimumkan waktu
Meminimumkan jarak tempuh
Yang lainnya menjadi kendala (constraint),
seperti :
Time window (waktu tertentu)
Maksimum jarak tempuh tiap kendaraan
Metode Saving Matrix
12
Yaitu metode untuk meminimumkan jarak
atau waktu atau ongkos dengan
mempertimbangkan kendala-kendala
yang ada
Langkah-langkah yang harus dikerjakan:
1. Mengidentifikasi matrik jarak
2. Mengidentifikasikan matrik
penghematan (saving matrix)
3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau
rute
Contoh
13
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk dari
gudang pusat yang diasumsikan berada di titik pusat
(0,0) ke 8 lokasi toko yang koordinatnya ditampilkan
berikut
Perusahaan bisa menyewakan maksimum 3 truk
Toko
dengan kapasitas
700 unit
Koordinat
x Koordinat y Ukuran order
tujuan
1
2
3
4
5
6
7
8
10
-3
16
10
9
4
10
2
8
10
-8
2
1
5
12
6
320
85
300
150
200
120
180
230
14
Mengidentifikasikan matrik
Langkah I :
jarak
Menentukan jarak antara gudang ke masingmasing toko dan jarak antar toko
Untuk sederhananya, menggunakan lintasan
terpendek sebagai jarak antar lokasi
J (1,2)
( x1 x 2)
2
( y1
y 2)
2
Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka
jarak riil tersebut lebih baik digunakan daripada
dihitung secara teoritis
15
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1
Toko 2
Toko 3
Toko 4
Toko 5
Toko 6
Toko 7
Toko 8
12,8
10,4
17,9
10,2
9,1
6,4
15,6
6,3
0,0
13,2
17,1
6,0
7,1
6,7
4,0
8,2
0,0
26,2
15,3
15,0
8,6
13,2
6,4
0,0
11,7
0,0
11,4
1,4
0,0
17,7
6,7
6,4
20,9 10,0 11,0
19,8
8,9
8,6
0,0
9,2
0,0
2,2 10,0
Tabel 1. Matrik jarak dari gudang ke toko dan antar toko
0,0
Langkah
2:
16
Mengidentifikasikan matrik
penghematan (savings
matrix)
Asumsi awal : setiap toko akan dikunjungi oleh
satu truk secara eksklusif (akan ada 8 rute yang
berbeda dengan satu tujuan masing-masing)
savings matrix mempresentasikan penghematan
yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan
dua pelanggan ke dalam satu rute
Ilustrasi perubahan yang terjadi dengan
mengkonsolidasikan toko 1 dan toko 2 ke dalam
satu rute
17
Perubahan jarak yang terjadi adalah
2 J (G,1) + 2 J (G,2) – [ J (G,1) + J (1,2) + J (2,G)]
= J (G,1) + J (G,2) – J (1,2)
Hasil tersebut diperoleh dengan asumsi bahwa jarak
(x,y) sama dengan jarak (y,x)
Dapat digeneralisasi :
S (x,y) = J (G,x) + J (G,y) – J
(x,y)
S (x,y) adalah penghematan jarak (savings) yang
diperoleh dengan menggabungkan rute x dan y
menjadi satu
Dengan rumus di atas matrik penghematan
dapat dihitung untuk semua toko
18
Toko 1
Toko 2
Toko 3
Toko 4
Toko 5
Toko 6
Toko 7
Toko 8
Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
0,0
10,1
0,0
13,6
2,2
0,0
17,0
5,3 16,4
0,0
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Tabel 2. Matrik penghematan jarak dengan
menggabungkan dua rute yang berbeda
Langkah
3:
Mengalokasikan toko ke
kendaraan atau rute
19
Di awal kita mengalokasikan tiap toko ke rute
yang berbeda atau rute awal yang ditunjukkan
pada tabel 3 berikut.
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3
16,4
0,0
Toko 5 Rute 5
14,8
4,5
15,6
17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 7
24,4
12,9
12,6
15,8
13,7
12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9
10,3
4,4
7,6
6,8
10,5
11,9
0,0
Order
320
85
300
150
200
120
180
230
Tabel 3. Langkah awal semua toko memiliki rute terpisah
20
Penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan
terbesar karena kita berupaya memaksimumkan
penghematan
Dimulai dari angka 24,4 yang merupakan
penghematan dari penggabungan toko 1 dan 7
Jumlah beban masing-masing 320 dan 180 sehingga
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
bisa dilakukan
Toko 1 Rute 1
Toko 2 Rute 2
Toko 3 Rute 3
Toko 4 Rute 4
Toko 5 Rute 5
Toko 6 Rute 6
Toko 7 Rute 1
Toko 8 Rute 8
Order
0,0
10,1
0,0
13,6
2,2
0,0
17,0
5,3 16,4
0,0
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
320
85 300 150 200 120 180
0,0
230
21
Penghematan terbesar kedua adalah 17,8 (toko 4 dan
toko 5)
Jumlah beban kedua toko 150 + 200 = 350 ; toko 5
bisa bergabung ke rute 4
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3 16,4
0,0
Toko 5 Rute 4
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 1
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Order
320
85 300 150 200 120 180 230
22
Penghematan berikutnya adalah 16,4 yang merupakan
penggabungan toko 3 dan toko 4
Toko 4 sudah tergabung dengan toko 5, maka kita lihat
apakah toko 3 bisa ikut bergabung
Tambahan toko 3 membuat total beban menjadi 650
(masih di bawah kapasitas truk, sehingga bisa
bergabung)
Sisa kapasitas truk hanya 50 sehingga rute 4 sudah
selesai dengan melayani toko 3, 4, dan 5
Nilai penghematan berikutnya adalah 12,9 dimana toko
2 bergabung dengan rute 1, sehingga rute 1 melayani
toko1, 2, dan 7 dengan total beban sebanyak 585
Selanjutnya adalah penggabungan toko 2 dan toko 8
23
Jadi kita berakhir dengan tiga kelompok, yaitu:
Rute 1 : toko 1, 2, dan 7 (beban 585)
Rute 2 : toko 3, 4, dan 5 (beban 650)
Rute 3 : toko 6 dan toko 8 (beban 350)
Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8
Toko 1 Rute 1
0,0
Toko 2 Rute 2
10,1
0,0
Toko 3 Rute 3
13,6
2,2
0,0
Toko 4 Rute 4
17,0
5,3 16,4
0,0
Toko 5 Rute 4
14,8
4,5 15,6 17,8
0,0
Toko 6 Rute 6
12,5
8,2
6,6
9,9
9,1
0,0
Toko 7 Rute 1
24,4 12,9 12,6 15,8 13,7 12,8
0,0
Toko 8 Rute 8
10,9 10,3
4,4
7,6
6,8 10,5 11,9
0,0
Order
320
85 300 150 200 120 180 230
Langkah
4:
24
Mengurutkan toko (tujuan)
dalam rute yang sudah
terdefinisi
Akan dibahas dua metode sederhana, dengan prinsip
meminimumkan jarak perjalanan truk :
1. Metode Nearest insert
2. Metode Nearest neighbor
Metode Nearest insert
Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang
sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum
Sebagai ilustrasi kita lihat rute 1 yang melayani toko 1,
2, dan 7
Pada awalnya kita memiliki trip dari gudang ke gudang
dg jarak 0
Selanjutnya kita lihat berapa jarak yang terjadi dengan
menambahkan masing-masing toko ke rute yang ada:
G – 1 – G = 25,6
25
Metode Nearest insert (lanjutan)
Karena jarak yang dihasilkan minimum yaitu 20,8 dari
alternatif kedua, maka yang dikunjungi dulu adalah toko
2 sehingga saat ini kita memiliki rute G – 2 – G
Dengan cara yang sama kita mengevaluasi toko mana
yang selanjutnya akan dikunjungi
Dari dua alternatif diperoleh :
G – 2 – 1 – G = 36,4
G – 2 – 7 – G = 39,2
Karena yang minimum adalah alternatif 1 dengan jarak
36,4 maka yang dikunjungi setelah toko 2 adalah toko 1
Karena hanya tersisa satu toko, maka pekerjaan kita
selesai dan rute yang terbentuk G – 2 – 1 – 7 – G
dengan jarak 43,2
26
Metode Nearest neighbor
Prinsipnya selalu menambahkan toko yang jaraknya
paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir...
Di awal kita berangkat dari gudang sehingga kita
mencari toko terdekat dari gudang
Di antara 3 toko yang terdekat adalah toko 2 dengan
jarak 10,4
Selanjutnya dari toko 2, jarak ke toko 1 dan 7 samasama 13,2 sehingga bisa dipilih salah satu (misal nomor
terkecil)
Rutenya menjadi : G – 2 – 1 – 7 – G
Tidak selalu cara yang berbeda menghasilkan jarak
yang sama
27
Melakukan monitoring
pengiriman
Informasi posisi barang dalam
pengiriman penting diketahui sejak dini
oleh kedua belah pihak sehingga bisa
dilakukan proses pengendalian secara
dini
Proses monitoring membutuhkan
teknologi yang bisa secara real time
melaporkan posisi barang setiap saat
Teknologi ini bisa meliputi komunikasi
radio, satelit, barcoding, intelligent
messaging, dsb.
28
Manfaat yang bisa diberikan dengan pemakaian
teknologi yang tepat dalam memonitor proses
pengiriman :
1. Perusahaan pengiriman bisa melakukan
pemetaan posisi geografis armada mereka
dalam suatu peta elektronik
2. Pengurangan waktu pengiriman karena
dimungkinkan untuk melakukan perubahan rute
untuk menghindari kemacetan
3. Dapat melakukan perubahan tujuan jika terjadi
perubahan mendesak
4. Kepastian yang lebih tinggi didapat oleh kedua
belah pihak
Tugas Dikumpulkan Saat
UTS Sesuai Kelompok
29
Berikan contoh perusahaan dalam menerapkan
Manajemen Transportasi dan Distribusi atau
Manajemen Distribusi/Lean Distribution, serta jelaskan
model yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Buat summary dari penelitian yang berkaitan dengan
penentuan lokasi gudang (Facility Location), dengan 4
model yang ada (boleh jasa atau manufaktur) dan
cantumkan sumber penelitian yang dipakai. Contoh :
Sumber ; Gunasekaran, A., et al, 2004, A
Framework for
Supply Chain Performance
Measurement, Int. Journal Production Economics
Vol. 87, page. 333-347.
30
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk dari
gudang pusat yang diasumsikan berada di titik pusat
(0,0) ke 5 lokasi toko yang koordinatnya ditampilkan
berikut
Perusahaan bisa menyewakan maksimum 3 pickup
Toko
dengan kapasitas
300 unit
Koordinat
x Koordinat y Ukuran order
tujuan
1
2
3
4
5
12
-3
6
8
-6
18
10
-5
2
7
120
80
150
110
175