Modul 6 Standar auditing rev 2015rev1
Standar
Audit
Yulazri M.Ak. CPA
Universitas Esa Unggul
1
Perikatan
(Engagement)
Perikatan Atestasi
Audit atas
Laporan
Keuangan
Historis
Standar Auditing
Pemeriksaan
(Examination)
atas Laporan
Keuangan
Prospektif
Standar untuk
Prakiraan dan
Proyeksi
Keuangan
Perikatan Non
Atestasi
Tipe Perikatan Atestasi
Lain
• Standar untuk
Pelaporan
Pengendalian Intern
• Perikatan Prosedur
yang Disepakati
Bersama
• Standar Jasa
Akuntansi dan
Review
• Standar Jasa
Konsultansi
3
Summary of General
Standards
(before 2013)
10 Pernyataan
standar
Generally Accepted Auditing Standards
General : 3
1. Adequate training
and proficiency
2. Independence in
mental attitude
3. Due professional
care
Field Work : 3
1. Proper planning
and supervision
2. Internal control
understanding
3. Sufficient
competent
evidence
Reporting : 4
1. Statements prepared in
accordance with GAAP
2. Circumstances when
GAAP not followed
3. Adequacy of disclosures
4. Expression of opinion
on financial statements
4
Standar Umum
(General Standards)
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi (independence) dalam sikap harus
dipertahankan oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due
profesional care) dengan cermat dan seksama.
5
Standar Pekerjaan
Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian
intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan hasil audit. 6
Standar Pelaporan
(Standard of reporting)
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam periode sebelumnya
Standar Auditing
7
Standar Pelaporan
3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit.
4. Laporan audit harus membuat pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Standar Auditing
8
IFAC Code of Ethics for Professional Accountants
ISQCs 1-99 International Standards on Quality Control
International Framework for Assurance Engagements
Audits and Reviews of Historical
Financial Information
ISAs 100-999
International Standards
On Auditing
IAPSs 1000-1999
International Auditing
Practice Statements
Related Services
Framework
Assurance Engagements Other Than
Audits or Reviews of Historical Financial Information
ISREs 2000-2699
International Standards
On Review
Engagements
ISAEs 3000-3699
International Standards
On Assurance
Engagements
ISRSs 4000-4699
International Standards
On Related Services
IREPSs 2700-2999
Reserved for
International Review
Engagement Practice
IAEPSs 3700-3999
Reserved for
International Assurance
Engagement Practice
Statements
IRSPSs 4700-4999
Reserved for
International Related
Services Practice
Statements
9
Kode Etik Profesi
Akuntan Publik
(Kode Etik)
Standar
Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)
Kerangka
Perikatan
untuk
Asurans
(Kerangka)
Standa
r Audit
(SA)
Standar
Perikat
an
Reviu
(SPR)
Standar
Jasa
Terkait
(SJT)
Standar
Perikat
an
Asurans
(SPA)
1
0
Standar Audit
Prinsip
Umum dan
Tanggung
Jawab
SA
200
SA
210
SA
220
SA
230
SA
240
SA
250
SA
260
SA
265
Penilai
Risiko
an
dan
Respons
terhadap
Risiko
yang
Dinil
ai
SA
300
SA
315
SA
320
SA
330
SA
402
SA
450
Bukti
Audit
SA
500
SA
501
SA
505
SA
510
SA
520
SA
530
SA
540
SA
550
SA
560
SA
570
SA
580
Pengguna
an Hasil
Pekerjaa
n Pihak
Lain
SA
600
SA
610
SA
620
Kesimpul
an Audit
dan
Pelapora
n
SA
700
Area
Khusu
s
SA
800
SA
705
SA
805
SA
706
SA
810
SA
710
SA
720
1
1
17
18
19
Topics
ISA Reference
1.
Ethics, ISAs, and Quality Control
ISQC 1, 200, 220
2.
Risk-Based Audit- Overview
Multiple
3.
Internal Control- Purpose and Components
315
4.
Financial Statement Assertions
315
5.
Materiality and Audit Risk
320
6.
Risk Assessment Procedures
240, 315
7.
Responding to Assessed Risks
240, 300, 330, 500
8.
Further Audit Procedures
330, 505, 520
9.
Accounting Estimates
540
10. Related Parties
550
Topics
ISA Reference
11. Subsequent Events
560
12. Going Concern
570
13. Audit Documentation
ISQC 1, 220, 230, 240,
300, 315, 330
14. Summary of Other ISA Requirements
250, 402, 501, 510,
600, 610, 620, 720
15. Forming an Opinion on Financial Statements 700
22
23
24
25
26
27
Struktur SA:
1.Pendahuluan
2.Tujuan
3.Definisi
4.Ketentuan
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
SA mengharuskan
auditoruntuk
menggunaka
pertimbangan
profesional
and
memelihara
n
skeptisisme profesional dalam merencanakan dan
melaksanakan audit atas laporan keuangan.
SA mengharuskan auditor untuk mematuhi
ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan
independensi, yang berkaitan dengan perikatan
audit atas laporan keuangan.
SA mengharuskan auditor memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko
audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, dan oleh
karena itu, memungkinkan auditor untuk menarik
kesimpulan wajar yang mendasari opini auditor.
Auditor harus mematuhi seluruh SA yang relevan
dengan
audit
Auditor
harus
memiliki
suatu
pemahaman
tentang keseluruhan isi suatu SA, termasuk materi
penerapan dan penjelasan lain.
Auditor
tidak
diperkenankan
untuk
menyatakan kepatuhannya terhadap SA dalam laporan
auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA
200 dan SA lain yang relevan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Dokumentasi audit
Audit atas estimasi akuntansi
Evaluasi atas kesalahan penyajian
Penggunaan pekerjaan pakar
auditor
Audit atas pihak berelasi
Komunikasi dengan
Pihak
Bertanggung Jawab atas Tata
Kelola
Audit atas laporan keuangan grup
yan
g
SA mencakup berbagai ketentuan tambahan
dokumentasi
Prinsip
yang
mendasari
untuk
menentukan
luasnya dokumentasi audit – untuk memungkinkan bagi
seorang auditor yang berpengalaman dan tidak
mempunyai hubungan dengan audit untuk dapat
memahami:
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan
untuk mematuhi SA dan ketentuan lainnya
c. Hal-hal
signifikan yang
timbul tersebut
selama audit,
b.Hasil
dari
pelaksanaan
prosedur
atas hal
tersebut, pertimbanga
dan kesimpulan
bukti
n
yang didapat
profesional
kesimpulan
tersebut
yang
dibuat untuk mencapai
Fokus tambahan – estimasi signifikan, estimasi
dengan
ketidakpastian estimasi yang
tinggi
a. Mengevaluasi asumsi alternatif atau
yan
hasil
g
dipertimbangkan oleh manajemen
b.
kewajaran asumsimanajemen
yang
c. Mengevaluasi
Menilai
pertimbangan
dan
signifikan
keputusan dalam
membuat
estimasi
untuk
melihat
adanya indikator dari keberpihakan
manajemen (management bias)
Fokus tambahan – pengevaluasian (1) dampak dari
kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan
(2)kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi
a.
Menentukan apakah strategi dan perencanaan
audit secara keseluruhan perlu direvisi dengan
adanya kesalahan penyajian yang diidentifikasi
b.
Meminta
manajemen
untuk
mengoreksi
seluruh kesalahan penyajian yang diidentifikasi
c.
Jika manajemen menolak, memahami alasannya
dan dengan mempertimbangkan alasan tersebut,
auditor mengevaluasi
apakah
telah
terjadi
kesalahan yang material
terhadap
laporan
keuangan
secara keseluruhan
Fokus tambahan – Pakar manajemen dan pakar auditor
Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahaman
bidang keahlian pakar, untuk menentukan ruang lingkup dari
pekerjaan pakar, untuk mengevaluasi hasil dari pekerjaan
tersebut
Auditor
harus mengevaluasi kompetensi,
kapabilitas dan
objektivitas pakar
Sifat, saat dan luas prosedur tergantung pada :
a. Signifikansi atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pakar
b. Pengalaman auditor tentangpekerjaan
sebelumnya
yang
dilakukan oleh pakar tersebut
c. Dalam hal pakar auditor, apakah pakar tersebut menjadi
subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm
auditor
Fokus tambahan – transaksi dengan pihak
berelasi yang signifikan, pihak dengan pengaruh
yang dominan, transaksi di luar kegiatan normal
entitas
Auditor
diharuskan untuk waspada terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh
kecurangan
Auditor harus memahami rasional bisnis atas
transaksi signifikan dan apakah transaksi tersebut telah
diotorisasi dan disetujui degan tepat
Auditor harus mengevaluasi apakah hubungan
dan transaksi dengan pihak berelasi telah dicatat
dan diungkapkan pada laporan keuangan secara tepat.
Fokus tambahan pada komunikasi dua arah antara
auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola
Auditor sekarang diharuskan untuk menilai
“keefektifan” dan “ketepatan” proses komunikasi
dua
arah
dan menentukan dampaknya terhadap
penilaian risiko auditor
SA mencakup keharusan untuk mengomunikasikan
hal- hal khusus ke pihak yang bertanggung Jawab
atas tata Kelola
Prinsip-prinsip dasar
Rekan perikatan grup bertanggung jawab
pengarahan,
pensupervisian,
atas dan
pelaksanaan
perikatan audit
grup
sesuai
dengan
standar
profesional
dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
komponen.
Rekan Perikatan
Rekan perikatan
audit tidak dapatatau
mengandalkan
firm
audit
perikatan grup bertanggung jawab atas
auditor
opini audit
rekan
grup
Laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak
boleh mengacu ke auditor komponen, kecuali jika
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk
memasukkan pengacuan tersebut
SA
mengenai
audit
grup
mencakup
penentuan tipe pekerjaan yang harus dilakukan
atas informasi keuangan komponen
Areas yang memerlukan pekerjaan
Materialitas komponen ditetapkan lebih rendah
tambahan
materialitas dari bagi laporan
keuangan
grup
keseluruha
secara
n
Auditor grup dilibatkan dalam menentukan
tingkat materialitas komponen
Auditor
grup dilibatkan dalam penilaian
risiko
kompone
auditor
untuk mengidentifikasi risiko
n
material
kesalahanyang signifikan dalam
penyajian
keuangan laporan
grup
Auditor
grup harus mengevaluasi
prosedu
audit lebih lanjut yang harus dilaksanakan
ketepatan
r
merepon
risiko
penyajian
yan
untuk
s
kesalahan
diidentifikas
material dalam
g
keuangan
signifikan yang telah i
laporan
grup
Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup
suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada
terhadap
kondisi
yang
dapat
mengindikasikan
kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian
penting atas bukti audit
Auditor harus merencanakan dan melaksanakan
audit dengan skeptisisme profesional mengingat kondisi
tertentu dapat saja terjadi yang menyebabkan laporan
keuangan mengandung kesalahan penyajian material
Sebagai
suatu
sikap,
skeptisisme
profesional
secara fundamental merupakan suatu pikiran. Pikiran yang
skeptikal mendorong perilaku auditor untuk mengadopsi
suatu
sikap mempertanyakan
ketika
mempertimbangkan
keandalan informasi dan membuat
kesimpulan
profesiona mempunya perana
Skeptisisme
penting
l audi dani
n
dalam yang
t dari kemampua
merupakan yan bagia
perl
dimiliki
integral oleh
n auditor. Sanga
g
n
u
seorang pertimbangan
t
dengan
terkai
t
profesional
Skeptisisme profesional
pertimbanga
pentin
dala
profesional keduadan
n
g
melaksanaka duanya
audit
tepa m
dan
n
t
merupaka
kuncisecara
dari
denga
kualita
n yang
audit
n
s
baik
Skeptisisme
profesional
memfasilitasi
pelaksanaa
n
pertimbanga
oleh auditor
secara
terutama dalamprofesional
membuat keputusan
tentang:
n
tepat,
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit
b.Evaluasi tentang apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh
c.Evaluasi
tentang
pertimbangan
manajemen
dalam menerapkan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku bagi entitas
d.Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang
diperoleh
Perencanaan audit
Pemahaman entitas
Penilaian risiko salah saji material
Respons terhadap risiko
Harapan
pengendalian
beroperasi efektif
Harapan pengendalian
beroperasi tidak
efektif
Tidak dapat
diandalkan
Pengujian
pengendalian
Lapor kelemahan signifikan
kepada TCWG dan semua
kelemahan kepada manajemen
Dapat
diandalkan
Prosedur substantif terbatas
Prosedur substantif penuh
Penelaahan keseluruhan LK
Laporan auditor
PH ED ISA- DSP IAPI
4
3
Penilaian Risiko
Pelaporan
Menanggapi Risiko
Tidak
1
2
3
4
6
5
7
8
Ya
1
Kegiatan Pra-Penugasan
2
Laksanakan prosedur
penilaian risiko
3
Rencanakan audit
4
5
Rancangan tanggapan
meneyeluruh dan prosedur
audit selanjutnya
Implementasikan tanggapan
terhadap RMM yang dinilai
6
7
8
Evaluasi bukti audit
Perlu pekerjaan tambahan?
Buat laporan auditor
independen
Aktivitas
Penilaian
Risiko
A
Tujuan
Kegiatan prapenugasan
Putuskan untuk
menerima/ menolak
penugasan
Laksanakan
prosedur
penilaian risiko
Identifikasi/ nilai risiko
kesalahan penyajian
material (RMM) dengan
Perencanaan
audit
Dokumentasi
Rinci faktor risiko
Independensi
Surat penugasan
Risiko bisnis dan kecurangan,
termasuk risiko signifikan;
Rancang/ implementasi
pengendalian intern
memahami entitas
Nilai RMM di tingkat:
1. Laporan keuangan;
2. Asersi
Buat strategi audit
menyeluruh dan
rencana audit
Materialitas;
Diskusi tim audit;
Strategi audit menyeluruh.
Referensi
SA 200
SA 210
SA 220
SA 230
SPM 01
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
A
Menanggapi
Risiko
Aktivitas
Dokumentasi
Rancangan
tanggapan
meneyeluruh dan
prosedur audit
selanjutnya
Membuat tanggapan Mutakhirkan strategi audit
yang tepat terhadap menyeluruh
Tanggapan keseluruhan
RMM yang dinilai
Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit
Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai
Turunkan risiko audit Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang Temuan audit
Supervisi staf
dapat diterima.
Riviu kertas kerja audit.
Evaluasi bukti
audit
Pelaporan
Tujuan
Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai
Tentukan pekerjaan
audit tambahan yang
diperlukan
Mutakhirkan strategi audit
menyeluruh
Tanggapan keseluruhan
Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit
Turunkan risiko audit Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang Temuan audit
Supervisi staf
dapat diterima.
Riviu kertas kerja audit.
Referensi
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
Aktivitas
Awal
Perikatan
Penerimaan atau keberlanjutan hubungan;
Surat perikatan audit.
Pemenuhan
ketentuan
Etika
Penerimaan dan
keberlanjutan
hubungan
dengan klien
Kompetensi
Tim
Perikatan
Prakondisi suatu audit
Pembatasan ruang
lingkup
Kesepakatan perikatan
Integritas
klien
Surat Perikatan Audit
9
8
Aktivitas
awal
perikata
n
PERENCANAAN
AUDIT
Strategi audit
Pengembangan
rencana audit
PH ED ISA- DSP
IAPI
49
PROSEDUR PENILAIAN
RISIKO
Perencanaa
n audit
Pemahaman
entitas dan
lingkungannya
Pengidentifikasian
dan penilaian
risiko salah saji
material
Respons
thd risiko
yg dinilai
PH ED ISA- DSP
IAPI
50
Pengidentifikasian
Risiko
What can go wrong?
Daftar faktor risiko bisnis
dan kecurangan yang
dinilai.
Lakukan Prosedur Penilaian Risiko
Tujuan & strategi entitas, faktor ekstern, sifat
entitas, kebijakan akuntansi, ukuran kinerja
1
2
3
4
M
L
H
L
M
M
H
L
M
L
H
L
Y
Y
Penilaian Risiko
Bagaimana kemungkinan terjadinya?
(H,M,L)
Apabila terjadi, dampaknya material?
(H,M,L)
Tingkat Risiko yang Dinilai
(H,M,L)
Apakah merupakan risiko signifikan
(significant risk)? – Y/T
T
T
presumed
fraud risks
TANGGAL EFEKTIF
SA
SA ini berlaku efektif untuk audit atas
laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah:
•Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau
•Tanggal 1 Januari 2014 (untuk selain
Emiten)
Penerapan dini dianjurkan untuk entitas
selain Emiten.
Implementasi yang efektif - biaya
Penerapan ISA atas audit entitas
kecil
Metode dan proses audit KAP
Peningakatan kapasitas, pelatihan
dan
pendidikan
Pengendalian mutu dan kepatuhan
55
1. Hadapi persyaratan
ISA.
a.
Menyelesaikan tahapan penilaian risiko vs
langsung melakukan prosedur audit substantif
b.
Penggunaan pertimbangan profesional dalam
penentuan lingkup dan waktu pelaksanaan
prosedur sesuai dengan ukuran, kompleksitas
dan risiko entitas vs pengisian formulir dan
checklist
c.
Sikap terhadap penerapan ISA: pekerjaan ekstra
untuk sekedar patuh vs kesempatan untuk
meningkatkan kualitas audit dengan cara efektif
– biaya.
Sumber: Stuart Hartley, FCA
56
2. Identifikasi sumber risiko, bukan sekedar
dampak yang terjadi.
Misal:
Dampak risiko salah
saji: penilaian
persediaan;
kelengkapan penjualan;
atau keakuratan
estimasi.
Sumber risiko:
Kecenderungan industri
yang memburuk atau
kerentanan akuntan
terhadap kesalahan.
57
3.
4.
5.
6.
Sediakan waktu untuk perencanaan
yang baik.
Pahami lingkungan pengendalian.
Fokus pada perbaikan berkelanjutan.
Komunikasi dua arah dengan
manajemen.
58
Handbook of International Quality Control,
Auditing, Review, Other Assurance, and Related
Services Pronouncements, IAASB-IFAC, 2013
Guide to Using ISAs in the Audits of Small- and
Medium-Sized Entities, IFAC, 3rd Edition, 2011
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), IAPI,
Salemba Empat, 2013
Materi Public Hearing –DSAP, 2012
“Intepretation and Application of International Standards on
Auditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011
Audit Berbasis ISA, Th. M. Tuanakotta, Salemba
Empat, 2013
Perencanaan dan Sampling Audit sesuai ISA,
Tim
Implementasi ISA IAPI – 2013 (Agung Nugroho & Wisnu K)
Thank
you
54
Audit
Yulazri M.Ak. CPA
Universitas Esa Unggul
1
Perikatan
(Engagement)
Perikatan Atestasi
Audit atas
Laporan
Keuangan
Historis
Standar Auditing
Pemeriksaan
(Examination)
atas Laporan
Keuangan
Prospektif
Standar untuk
Prakiraan dan
Proyeksi
Keuangan
Perikatan Non
Atestasi
Tipe Perikatan Atestasi
Lain
• Standar untuk
Pelaporan
Pengendalian Intern
• Perikatan Prosedur
yang Disepakati
Bersama
• Standar Jasa
Akuntansi dan
Review
• Standar Jasa
Konsultansi
3
Summary of General
Standards
(before 2013)
10 Pernyataan
standar
Generally Accepted Auditing Standards
General : 3
1. Adequate training
and proficiency
2. Independence in
mental attitude
3. Due professional
care
Field Work : 3
1. Proper planning
and supervision
2. Internal control
understanding
3. Sufficient
competent
evidence
Reporting : 4
1. Statements prepared in
accordance with GAAP
2. Circumstances when
GAAP not followed
3. Adequacy of disclosures
4. Expression of opinion
on financial statements
4
Standar Umum
(General Standards)
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi (independence) dalam sikap harus
dipertahankan oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due
profesional care) dengan cermat dan seksama.
5
Standar Pekerjaan
Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian
intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan hasil audit. 6
Standar Pelaporan
(Standard of reporting)
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam periode sebelumnya
Standar Auditing
7
Standar Pelaporan
3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit.
4. Laporan audit harus membuat pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Standar Auditing
8
IFAC Code of Ethics for Professional Accountants
ISQCs 1-99 International Standards on Quality Control
International Framework for Assurance Engagements
Audits and Reviews of Historical
Financial Information
ISAs 100-999
International Standards
On Auditing
IAPSs 1000-1999
International Auditing
Practice Statements
Related Services
Framework
Assurance Engagements Other Than
Audits or Reviews of Historical Financial Information
ISREs 2000-2699
International Standards
On Review
Engagements
ISAEs 3000-3699
International Standards
On Assurance
Engagements
ISRSs 4000-4699
International Standards
On Related Services
IREPSs 2700-2999
Reserved for
International Review
Engagement Practice
IAEPSs 3700-3999
Reserved for
International Assurance
Engagement Practice
Statements
IRSPSs 4700-4999
Reserved for
International Related
Services Practice
Statements
9
Kode Etik Profesi
Akuntan Publik
(Kode Etik)
Standar
Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)
Kerangka
Perikatan
untuk
Asurans
(Kerangka)
Standa
r Audit
(SA)
Standar
Perikat
an
Reviu
(SPR)
Standar
Jasa
Terkait
(SJT)
Standar
Perikat
an
Asurans
(SPA)
1
0
Standar Audit
Prinsip
Umum dan
Tanggung
Jawab
SA
200
SA
210
SA
220
SA
230
SA
240
SA
250
SA
260
SA
265
Penilai
Risiko
an
dan
Respons
terhadap
Risiko
yang
Dinil
ai
SA
300
SA
315
SA
320
SA
330
SA
402
SA
450
Bukti
Audit
SA
500
SA
501
SA
505
SA
510
SA
520
SA
530
SA
540
SA
550
SA
560
SA
570
SA
580
Pengguna
an Hasil
Pekerjaa
n Pihak
Lain
SA
600
SA
610
SA
620
Kesimpul
an Audit
dan
Pelapora
n
SA
700
Area
Khusu
s
SA
800
SA
705
SA
805
SA
706
SA
810
SA
710
SA
720
1
1
17
18
19
Topics
ISA Reference
1.
Ethics, ISAs, and Quality Control
ISQC 1, 200, 220
2.
Risk-Based Audit- Overview
Multiple
3.
Internal Control- Purpose and Components
315
4.
Financial Statement Assertions
315
5.
Materiality and Audit Risk
320
6.
Risk Assessment Procedures
240, 315
7.
Responding to Assessed Risks
240, 300, 330, 500
8.
Further Audit Procedures
330, 505, 520
9.
Accounting Estimates
540
10. Related Parties
550
Topics
ISA Reference
11. Subsequent Events
560
12. Going Concern
570
13. Audit Documentation
ISQC 1, 220, 230, 240,
300, 315, 330
14. Summary of Other ISA Requirements
250, 402, 501, 510,
600, 610, 620, 720
15. Forming an Opinion on Financial Statements 700
22
23
24
25
26
27
Struktur SA:
1.Pendahuluan
2.Tujuan
3.Definisi
4.Ketentuan
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
SA mengharuskan
auditoruntuk
menggunaka
pertimbangan
profesional
and
memelihara
n
skeptisisme profesional dalam merencanakan dan
melaksanakan audit atas laporan keuangan.
SA mengharuskan auditor untuk mematuhi
ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan
independensi, yang berkaitan dengan perikatan
audit atas laporan keuangan.
SA mengharuskan auditor memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko
audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, dan oleh
karena itu, memungkinkan auditor untuk menarik
kesimpulan wajar yang mendasari opini auditor.
Auditor harus mematuhi seluruh SA yang relevan
dengan
audit
Auditor
harus
memiliki
suatu
pemahaman
tentang keseluruhan isi suatu SA, termasuk materi
penerapan dan penjelasan lain.
Auditor
tidak
diperkenankan
untuk
menyatakan kepatuhannya terhadap SA dalam laporan
auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA
200 dan SA lain yang relevan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Dokumentasi audit
Audit atas estimasi akuntansi
Evaluasi atas kesalahan penyajian
Penggunaan pekerjaan pakar
auditor
Audit atas pihak berelasi
Komunikasi dengan
Pihak
Bertanggung Jawab atas Tata
Kelola
Audit atas laporan keuangan grup
yan
g
SA mencakup berbagai ketentuan tambahan
dokumentasi
Prinsip
yang
mendasari
untuk
menentukan
luasnya dokumentasi audit – untuk memungkinkan bagi
seorang auditor yang berpengalaman dan tidak
mempunyai hubungan dengan audit untuk dapat
memahami:
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan
untuk mematuhi SA dan ketentuan lainnya
c. Hal-hal
signifikan yang
timbul tersebut
selama audit,
b.Hasil
dari
pelaksanaan
prosedur
atas hal
tersebut, pertimbanga
dan kesimpulan
bukti
n
yang didapat
profesional
kesimpulan
tersebut
yang
dibuat untuk mencapai
Fokus tambahan – estimasi signifikan, estimasi
dengan
ketidakpastian estimasi yang
tinggi
a. Mengevaluasi asumsi alternatif atau
yan
hasil
g
dipertimbangkan oleh manajemen
b.
kewajaran asumsimanajemen
yang
c. Mengevaluasi
Menilai
pertimbangan
dan
signifikan
keputusan dalam
membuat
estimasi
untuk
melihat
adanya indikator dari keberpihakan
manajemen (management bias)
Fokus tambahan – pengevaluasian (1) dampak dari
kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan
(2)kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi
a.
Menentukan apakah strategi dan perencanaan
audit secara keseluruhan perlu direvisi dengan
adanya kesalahan penyajian yang diidentifikasi
b.
Meminta
manajemen
untuk
mengoreksi
seluruh kesalahan penyajian yang diidentifikasi
c.
Jika manajemen menolak, memahami alasannya
dan dengan mempertimbangkan alasan tersebut,
auditor mengevaluasi
apakah
telah
terjadi
kesalahan yang material
terhadap
laporan
keuangan
secara keseluruhan
Fokus tambahan – Pakar manajemen dan pakar auditor
Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahaman
bidang keahlian pakar, untuk menentukan ruang lingkup dari
pekerjaan pakar, untuk mengevaluasi hasil dari pekerjaan
tersebut
Auditor
harus mengevaluasi kompetensi,
kapabilitas dan
objektivitas pakar
Sifat, saat dan luas prosedur tergantung pada :
a. Signifikansi atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pakar
b. Pengalaman auditor tentangpekerjaan
sebelumnya
yang
dilakukan oleh pakar tersebut
c. Dalam hal pakar auditor, apakah pakar tersebut menjadi
subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm
auditor
Fokus tambahan – transaksi dengan pihak
berelasi yang signifikan, pihak dengan pengaruh
yang dominan, transaksi di luar kegiatan normal
entitas
Auditor
diharuskan untuk waspada terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh
kecurangan
Auditor harus memahami rasional bisnis atas
transaksi signifikan dan apakah transaksi tersebut telah
diotorisasi dan disetujui degan tepat
Auditor harus mengevaluasi apakah hubungan
dan transaksi dengan pihak berelasi telah dicatat
dan diungkapkan pada laporan keuangan secara tepat.
Fokus tambahan pada komunikasi dua arah antara
auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola
Auditor sekarang diharuskan untuk menilai
“keefektifan” dan “ketepatan” proses komunikasi
dua
arah
dan menentukan dampaknya terhadap
penilaian risiko auditor
SA mencakup keharusan untuk mengomunikasikan
hal- hal khusus ke pihak yang bertanggung Jawab
atas tata Kelola
Prinsip-prinsip dasar
Rekan perikatan grup bertanggung jawab
pengarahan,
pensupervisian,
atas dan
pelaksanaan
perikatan audit
grup
sesuai
dengan
standar
profesional
dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
komponen.
Rekan Perikatan
Rekan perikatan
audit tidak dapatatau
mengandalkan
firm
audit
perikatan grup bertanggung jawab atas
auditor
opini audit
rekan
grup
Laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak
boleh mengacu ke auditor komponen, kecuali jika
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk
memasukkan pengacuan tersebut
SA
mengenai
audit
grup
mencakup
penentuan tipe pekerjaan yang harus dilakukan
atas informasi keuangan komponen
Areas yang memerlukan pekerjaan
Materialitas komponen ditetapkan lebih rendah
tambahan
materialitas dari bagi laporan
keuangan
grup
keseluruha
secara
n
Auditor grup dilibatkan dalam menentukan
tingkat materialitas komponen
Auditor
grup dilibatkan dalam penilaian
risiko
kompone
auditor
untuk mengidentifikasi risiko
n
material
kesalahanyang signifikan dalam
penyajian
keuangan laporan
grup
Auditor
grup harus mengevaluasi
prosedu
audit lebih lanjut yang harus dilaksanakan
ketepatan
r
merepon
risiko
penyajian
yan
untuk
s
kesalahan
diidentifikas
material dalam
g
keuangan
signifikan yang telah i
laporan
grup
Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup
suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada
terhadap
kondisi
yang
dapat
mengindikasikan
kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian
penting atas bukti audit
Auditor harus merencanakan dan melaksanakan
audit dengan skeptisisme profesional mengingat kondisi
tertentu dapat saja terjadi yang menyebabkan laporan
keuangan mengandung kesalahan penyajian material
Sebagai
suatu
sikap,
skeptisisme
profesional
secara fundamental merupakan suatu pikiran. Pikiran yang
skeptikal mendorong perilaku auditor untuk mengadopsi
suatu
sikap mempertanyakan
ketika
mempertimbangkan
keandalan informasi dan membuat
kesimpulan
profesiona mempunya perana
Skeptisisme
penting
l audi dani
n
dalam yang
t dari kemampua
merupakan yan bagia
perl
dimiliki
integral oleh
n auditor. Sanga
g
n
u
seorang pertimbangan
t
dengan
terkai
t
profesional
Skeptisisme profesional
pertimbanga
pentin
dala
profesional keduadan
n
g
melaksanaka duanya
audit
tepa m
dan
n
t
merupaka
kuncisecara
dari
denga
kualita
n yang
audit
n
s
baik
Skeptisisme
profesional
memfasilitasi
pelaksanaa
n
pertimbanga
oleh auditor
secara
terutama dalamprofesional
membuat keputusan
tentang:
n
tepat,
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit
b.Evaluasi tentang apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh
c.Evaluasi
tentang
pertimbangan
manajemen
dalam menerapkan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku bagi entitas
d.Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang
diperoleh
Perencanaan audit
Pemahaman entitas
Penilaian risiko salah saji material
Respons terhadap risiko
Harapan
pengendalian
beroperasi efektif
Harapan pengendalian
beroperasi tidak
efektif
Tidak dapat
diandalkan
Pengujian
pengendalian
Lapor kelemahan signifikan
kepada TCWG dan semua
kelemahan kepada manajemen
Dapat
diandalkan
Prosedur substantif terbatas
Prosedur substantif penuh
Penelaahan keseluruhan LK
Laporan auditor
PH ED ISA- DSP IAPI
4
3
Penilaian Risiko
Pelaporan
Menanggapi Risiko
Tidak
1
2
3
4
6
5
7
8
Ya
1
Kegiatan Pra-Penugasan
2
Laksanakan prosedur
penilaian risiko
3
Rencanakan audit
4
5
Rancangan tanggapan
meneyeluruh dan prosedur
audit selanjutnya
Implementasikan tanggapan
terhadap RMM yang dinilai
6
7
8
Evaluasi bukti audit
Perlu pekerjaan tambahan?
Buat laporan auditor
independen
Aktivitas
Penilaian
Risiko
A
Tujuan
Kegiatan prapenugasan
Putuskan untuk
menerima/ menolak
penugasan
Laksanakan
prosedur
penilaian risiko
Identifikasi/ nilai risiko
kesalahan penyajian
material (RMM) dengan
Perencanaan
audit
Dokumentasi
Rinci faktor risiko
Independensi
Surat penugasan
Risiko bisnis dan kecurangan,
termasuk risiko signifikan;
Rancang/ implementasi
pengendalian intern
memahami entitas
Nilai RMM di tingkat:
1. Laporan keuangan;
2. Asersi
Buat strategi audit
menyeluruh dan
rencana audit
Materialitas;
Diskusi tim audit;
Strategi audit menyeluruh.
Referensi
SA 200
SA 210
SA 220
SA 230
SPM 01
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
A
Menanggapi
Risiko
Aktivitas
Dokumentasi
Rancangan
tanggapan
meneyeluruh dan
prosedur audit
selanjutnya
Membuat tanggapan Mutakhirkan strategi audit
yang tepat terhadap menyeluruh
Tanggapan keseluruhan
RMM yang dinilai
Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit
Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai
Turunkan risiko audit Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang Temuan audit
Supervisi staf
dapat diterima.
Riviu kertas kerja audit.
Evaluasi bukti
audit
Pelaporan
Tujuan
Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai
Tentukan pekerjaan
audit tambahan yang
diperlukan
Mutakhirkan strategi audit
menyeluruh
Tanggapan keseluruhan
Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit
Turunkan risiko audit Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang Temuan audit
Supervisi staf
dapat diterima.
Riviu kertas kerja audit.
Referensi
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620
Aktivitas
Awal
Perikatan
Penerimaan atau keberlanjutan hubungan;
Surat perikatan audit.
Pemenuhan
ketentuan
Etika
Penerimaan dan
keberlanjutan
hubungan
dengan klien
Kompetensi
Tim
Perikatan
Prakondisi suatu audit
Pembatasan ruang
lingkup
Kesepakatan perikatan
Integritas
klien
Surat Perikatan Audit
9
8
Aktivitas
awal
perikata
n
PERENCANAAN
AUDIT
Strategi audit
Pengembangan
rencana audit
PH ED ISA- DSP
IAPI
49
PROSEDUR PENILAIAN
RISIKO
Perencanaa
n audit
Pemahaman
entitas dan
lingkungannya
Pengidentifikasian
dan penilaian
risiko salah saji
material
Respons
thd risiko
yg dinilai
PH ED ISA- DSP
IAPI
50
Pengidentifikasian
Risiko
What can go wrong?
Daftar faktor risiko bisnis
dan kecurangan yang
dinilai.
Lakukan Prosedur Penilaian Risiko
Tujuan & strategi entitas, faktor ekstern, sifat
entitas, kebijakan akuntansi, ukuran kinerja
1
2
3
4
M
L
H
L
M
M
H
L
M
L
H
L
Y
Y
Penilaian Risiko
Bagaimana kemungkinan terjadinya?
(H,M,L)
Apabila terjadi, dampaknya material?
(H,M,L)
Tingkat Risiko yang Dinilai
(H,M,L)
Apakah merupakan risiko signifikan
(significant risk)? – Y/T
T
T
presumed
fraud risks
TANGGAL EFEKTIF
SA
SA ini berlaku efektif untuk audit atas
laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah:
•Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau
•Tanggal 1 Januari 2014 (untuk selain
Emiten)
Penerapan dini dianjurkan untuk entitas
selain Emiten.
Implementasi yang efektif - biaya
Penerapan ISA atas audit entitas
kecil
Metode dan proses audit KAP
Peningakatan kapasitas, pelatihan
dan
pendidikan
Pengendalian mutu dan kepatuhan
55
1. Hadapi persyaratan
ISA.
a.
Menyelesaikan tahapan penilaian risiko vs
langsung melakukan prosedur audit substantif
b.
Penggunaan pertimbangan profesional dalam
penentuan lingkup dan waktu pelaksanaan
prosedur sesuai dengan ukuran, kompleksitas
dan risiko entitas vs pengisian formulir dan
checklist
c.
Sikap terhadap penerapan ISA: pekerjaan ekstra
untuk sekedar patuh vs kesempatan untuk
meningkatkan kualitas audit dengan cara efektif
– biaya.
Sumber: Stuart Hartley, FCA
56
2. Identifikasi sumber risiko, bukan sekedar
dampak yang terjadi.
Misal:
Dampak risiko salah
saji: penilaian
persediaan;
kelengkapan penjualan;
atau keakuratan
estimasi.
Sumber risiko:
Kecenderungan industri
yang memburuk atau
kerentanan akuntan
terhadap kesalahan.
57
3.
4.
5.
6.
Sediakan waktu untuk perencanaan
yang baik.
Pahami lingkungan pengendalian.
Fokus pada perbaikan berkelanjutan.
Komunikasi dua arah dengan
manajemen.
58
Handbook of International Quality Control,
Auditing, Review, Other Assurance, and Related
Services Pronouncements, IAASB-IFAC, 2013
Guide to Using ISAs in the Audits of Small- and
Medium-Sized Entities, IFAC, 3rd Edition, 2011
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), IAPI,
Salemba Empat, 2013
Materi Public Hearing –DSAP, 2012
“Intepretation and Application of International Standards on
Auditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011
Audit Berbasis ISA, Th. M. Tuanakotta, Salemba
Empat, 2013
Perencanaan dan Sampling Audit sesuai ISA,
Tim
Implementasi ISA IAPI – 2013 (Agung Nugroho & Wisnu K)
Thank
you
54