Modul 6 Standar auditing rev 2015rev1

Standar
Audit
Yulazri M.Ak. CPA
Universitas Esa Unggul
1

Perikatan
(Engagement)

Perikatan Atestasi

Audit atas
Laporan
Keuangan
Historis

Standar Auditing

Pemeriksaan
(Examination)
atas Laporan

Keuangan
Prospektif
Standar untuk
Prakiraan dan
Proyeksi
Keuangan

Perikatan Non
Atestasi

Tipe Perikatan Atestasi
Lain
• Standar untuk
Pelaporan
Pengendalian Intern
• Perikatan Prosedur
yang Disepakati
Bersama

• Standar Jasa

Akuntansi dan
Review
• Standar Jasa
Konsultansi

3

Summary of General
Standards
(before 2013)
10 Pernyataan
standar
Generally Accepted Auditing Standards

General : 3
1. Adequate training
and proficiency
2. Independence in
mental attitude
3. Due professional

care

Field Work : 3
1. Proper planning
and supervision
2. Internal control
understanding
3. Sufficient
competent
evidence

Reporting : 4
1. Statements prepared in
accordance with GAAP
2. Circumstances when
GAAP not followed
3. Adequacy of disclosures
4. Expression of opinion
on financial statements
4


Standar Umum
(General Standards)
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi (independence) dalam sikap harus
dipertahankan oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due
profesional care) dengan cermat dan seksama.
5

Standar Pekerjaan
Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian
intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan

menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan hasil audit. 6

Standar Pelaporan
(Standard of reporting)
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam periode sebelumnya

Standar Auditing

7


Standar Pelaporan
3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit.

4. Laporan audit harus membuat pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Standar Auditing

8

IFAC Code of Ethics for Professional Accountants

ISQCs 1-99 International Standards on Quality Control

International Framework for Assurance Engagements


Audits and Reviews of Historical
Financial Information

ISAs 100-999
International Standards
On Auditing

IAPSs 1000-1999
International Auditing
Practice Statements

Related Services
Framework

Assurance Engagements Other Than
Audits or Reviews of Historical Financial Information

ISREs 2000-2699
International Standards

On Review
Engagements

ISAEs 3000-3699
International Standards
On Assurance
Engagements

ISRSs 4000-4699
International Standards
On Related Services

IREPSs 2700-2999
Reserved for
International Review
Engagement Practice

IAEPSs 3700-3999
Reserved for
International Assurance

Engagement Practice
Statements

IRSPSs 4700-4999
Reserved for
International Related
Services Practice
Statements
9

Kode Etik Profesi
Akuntan Publik
(Kode Etik)
Standar
Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)
Kerangka
Perikatan
untuk
Asurans

(Kerangka)

Standa
r Audit
(SA)

Standar
Perikat
an
Reviu
(SPR)

Standar
Jasa
Terkait
(SJT)

Standar
Perikat
an

Asurans
(SPA)
1
0

Standar Audit
Prinsip
Umum dan
Tanggung
Jawab
SA
200
SA
210
SA
220
SA
230
SA
240
SA
250
SA
260
SA
265

Penilai
Risiko
an
dan
Respons
terhadap
Risiko
yang
Dinil
ai
SA
300
SA
315
SA
320
SA
330
SA
402
SA
450

Bukti
Audit
SA
500
SA
501
SA
505
SA
510
SA
520
SA
530
SA
540
SA
550
SA
560
SA
570
SA
580

Pengguna
an Hasil
Pekerjaa
n Pihak
Lain
SA
600
SA
610
SA
620

Kesimpul
an Audit
dan
Pelapora
n
SA
700

Area
Khusu
s
SA
800

SA
705

SA
805

SA
706

SA
810

SA
710
SA
720

1
1

17

18

19

Topics

ISA Reference

1.

Ethics, ISAs, and Quality Control

ISQC 1, 200, 220

2.

Risk-Based Audit- Overview

Multiple

3.

Internal Control- Purpose and Components

315

4.

Financial Statement Assertions

315

5.

Materiality and Audit Risk

320

6.

Risk Assessment Procedures

240, 315

7.

Responding to Assessed Risks

240, 300, 330, 500

8.

Further Audit Procedures

330, 505, 520

9.

Accounting Estimates

540

10. Related Parties

550

Topics

ISA Reference

11. Subsequent Events

560

12. Going Concern

570

13. Audit Documentation

ISQC 1, 220, 230, 240,
300, 315, 330

14. Summary of Other ISA Requirements

250, 402, 501, 510,
600, 610, 620, 720

15. Forming an Opinion on Financial Statements 700

22

23

24

25

26

27

Struktur SA:
1.Pendahuluan
2.Tujuan
3.Definisi
4.Ketentuan





Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
SA mengharuskan
auditoruntuk
menggunaka
pertimbangan
profesional
and
memelihara
n
skeptisisme profesional dalam merencanakan dan
melaksanakan audit atas laporan keuangan.

SA mengharuskan auditor untuk mematuhi
ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan
independensi, yang berkaitan dengan perikatan
audit atas laporan keuangan.

SA mengharuskan auditor memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko
audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, dan oleh
karena itu, memungkinkan auditor untuk menarik
kesimpulan wajar yang mendasari opini auditor.
 Auditor harus mematuhi seluruh SA yang relevan
dengan
audit

Auditor
harus
memiliki
suatu
pemahaman
tentang keseluruhan isi suatu SA, termasuk materi
penerapan dan penjelasan lain.

Auditor
tidak
diperkenankan
untuk
menyatakan kepatuhannya terhadap SA dalam laporan
auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA
200 dan SA lain yang relevan


a.
b.
c.
d.

e.
f.

g.

Dokumentasi audit
Audit atas estimasi akuntansi
Evaluasi atas kesalahan penyajian
Penggunaan pekerjaan pakar
auditor
Audit atas pihak berelasi
Komunikasi dengan
Pihak
Bertanggung Jawab atas Tata
Kelola
Audit atas laporan keuangan grup

yan
g

SA mencakup berbagai ketentuan tambahan
dokumentasi

Prinsip
yang
mendasari
untuk
menentukan
luasnya dokumentasi audit – untuk memungkinkan bagi
seorang auditor yang berpengalaman dan tidak
mempunyai hubungan dengan audit untuk dapat
memahami:
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan
untuk mematuhi SA dan ketentuan lainnya
c. Hal-hal
signifikan yang
timbul tersebut
selama audit,
b.Hasil
dari
pelaksanaan
prosedur
atas hal
tersebut, pertimbanga
dan kesimpulan
bukti
n
yang didapat


profesional
kesimpulan
tersebut

yang

dibuat untuk mencapai

Fokus tambahan – estimasi signifikan, estimasi
dengan
ketidakpastian estimasi yang
tinggi
a. Mengevaluasi asumsi alternatif atau
yan
hasil
g
dipertimbangkan oleh manajemen
b.
kewajaran asumsimanajemen
yang
c. Mengevaluasi
Menilai
pertimbangan
dan
signifikan
keputusan dalam
membuat
estimasi
untuk
melihat
adanya indikator dari keberpihakan
manajemen (management bias)


Fokus tambahan – pengevaluasian (1) dampak dari
kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan
(2)kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi
a.
Menentukan apakah strategi dan perencanaan
audit secara keseluruhan perlu direvisi dengan
adanya kesalahan penyajian yang diidentifikasi
b.
Meminta
manajemen
untuk
mengoreksi
seluruh kesalahan penyajian yang diidentifikasi
c.
Jika manajemen menolak, memahami alasannya
dan dengan mempertimbangkan alasan tersebut,
auditor mengevaluasi
apakah
telah
terjadi
kesalahan yang material
terhadap
laporan
keuangan
secara keseluruhan


Fokus tambahan – Pakar manajemen dan pakar auditor

Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahaman
bidang keahlian pakar, untuk menentukan ruang lingkup dari
pekerjaan pakar, untuk mengevaluasi hasil dari pekerjaan
tersebut
 Auditor
harus mengevaluasi kompetensi,
kapabilitas dan
objektivitas pakar
 Sifat, saat dan luas prosedur tergantung pada :
a. Signifikansi atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pakar
b. Pengalaman auditor tentangpekerjaan
sebelumnya
yang
dilakukan oleh pakar tersebut
c. Dalam hal pakar auditor, apakah pakar tersebut menjadi
subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm

auditor

Fokus tambahan – transaksi dengan pihak
berelasi yang signifikan, pihak dengan pengaruh
yang dominan, transaksi di luar kegiatan normal
entitas
 Auditor
diharuskan untuk waspada terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh
kecurangan

Auditor harus memahami rasional bisnis atas
transaksi signifikan dan apakah transaksi tersebut telah
diotorisasi dan disetujui degan tepat

Auditor harus mengevaluasi apakah hubungan
dan transaksi dengan pihak berelasi telah dicatat
dan diungkapkan pada laporan keuangan secara tepat.







Fokus tambahan pada komunikasi dua arah antara
auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola
Auditor sekarang diharuskan untuk menilai
“keefektifan” dan “ketepatan” proses komunikasi
dua
arah
dan menentukan dampaknya terhadap
penilaian risiko auditor
SA mencakup keharusan untuk mengomunikasikan
hal- hal khusus ke pihak yang bertanggung Jawab
atas tata Kelola



Prinsip-prinsip dasar
Rekan perikatan grup bertanggung jawab
pengarahan,
pensupervisian,
atas dan
pelaksanaan
perikatan audit
grup
sesuai
dengan
standar
profesional
dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
komponen.
Rekan Perikatan

Rekan perikatan
audit tidak dapatatau
mengandalkan
firm
audit
perikatan grup bertanggung jawab atas
auditor
opini audit
rekan

grup

Laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak
boleh mengacu ke auditor komponen, kecuali jika
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk
memasukkan pengacuan tersebut



SA
mengenai
audit
grup
mencakup
penentuan tipe pekerjaan yang harus dilakukan
atas informasi keuangan komponen

Areas yang memerlukan pekerjaan
 Materialitas komponen ditetapkan lebih rendah
tambahan
materialitas dari bagi laporan
keuangan
grup
keseluruha
secara
 n
Auditor grup dilibatkan dalam menentukan
tingkat materialitas komponen
 Auditor
grup dilibatkan dalam penilaian
risiko
kompone
auditor
untuk mengidentifikasi risiko
n
material
kesalahanyang signifikan dalam
penyajian
keuangan laporan
grup
 Auditor
grup harus mengevaluasi
prosedu
audit lebih lanjut yang harus dilaksanakan
ketepatan
r
merepon
risiko
penyajian
yan
untuk
s
kesalahan
diidentifikas
material dalam
g
keuangan
signifikan yang telah i
laporan
grup







Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup
suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada
terhadap
kondisi
yang
dapat
mengindikasikan
kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian
penting atas bukti audit
Auditor harus merencanakan dan melaksanakan
audit dengan skeptisisme profesional mengingat kondisi
tertentu dapat saja terjadi yang menyebabkan laporan
keuangan mengandung kesalahan penyajian material
Sebagai
suatu
sikap,
skeptisisme
profesional
secara fundamental merupakan suatu pikiran. Pikiran yang
skeptikal mendorong perilaku auditor untuk mengadopsi
suatu
sikap mempertanyakan
ketika
mempertimbangkan
keandalan informasi dan membuat
kesimpulan

profesiona mempunya perana
Skeptisisme
penting
l audi dani
n
dalam yang
t dari kemampua
merupakan yan bagia
perl
dimiliki
integral oleh
n auditor. Sanga
g
n
u
seorang pertimbangan
t
dengan
terkai
t
 profesional
Skeptisisme profesional
pertimbanga
pentin
dala
profesional keduadan
n
g
melaksanaka duanya
audit
tepa m
dan
n
t
merupaka
kuncisecara
dari
denga
kualita
n yang
audit
n
s
baik




Skeptisisme

profesional

memfasilitasi

pelaksanaa
n
pertimbanga
oleh auditor
secara
terutama dalamprofesional
membuat keputusan
tentang:
n
tepat,
a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit
b.Evaluasi tentang apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh
c.Evaluasi
tentang
pertimbangan
manajemen
dalam menerapkan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku bagi entitas
d.Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang
diperoleh

Perencanaan audit
Pemahaman entitas
Penilaian risiko salah saji material
Respons terhadap risiko

Harapan
pengendalian
beroperasi efektif

Harapan pengendalian
beroperasi tidak
efektif

Tidak dapat
diandalkan

Pengujian
pengendalian

Lapor kelemahan signifikan
kepada TCWG dan semua
kelemahan kepada manajemen

Dapat
diandalkan
Prosedur substantif terbatas

Prosedur substantif penuh
Penelaahan keseluruhan LK
Laporan auditor

PH ED ISA- DSP IAPI

4
3

Penilaian Risiko

Pelaporan

Menanggapi Risiko

Tidak

1

2

3

4

6

5

7

8

Ya

1

Kegiatan Pra-Penugasan

2

Laksanakan prosedur
penilaian risiko

3

Rencanakan audit

4
5

Rancangan tanggapan
meneyeluruh dan prosedur
audit selanjutnya
Implementasikan tanggapan
terhadap RMM yang dinilai

6
7
8

Evaluasi bukti audit
Perlu pekerjaan tambahan?
Buat laporan auditor
independen

Aktivitas

Penilaian
Risiko

A

Tujuan

Kegiatan prapenugasan

Putuskan untuk
menerima/ menolak
penugasan

Laksanakan
prosedur
penilaian risiko

Identifikasi/ nilai risiko
kesalahan penyajian
material (RMM) dengan

Perencanaan
audit

Dokumentasi
 Rinci faktor risiko
 Independensi
 Surat penugasan

 Risiko bisnis dan kecurangan,
termasuk risiko signifikan;
 Rancang/ implementasi
pengendalian intern

memahami entitas

 Nilai RMM di tingkat:
1. Laporan keuangan;
2. Asersi

Buat strategi audit
menyeluruh dan
rencana audit

 Materialitas;
 Diskusi tim audit;
 Strategi audit menyeluruh.

Referensi
SA 200
SA 210
SA 220
SA 230
SPM 01
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620

A

Menanggapi
Risiko

Aktivitas

Dokumentasi

Rancangan
tanggapan
meneyeluruh dan
prosedur audit
selanjutnya

Membuat tanggapan  Mutakhirkan strategi audit
yang tepat terhadap menyeluruh
 Tanggapan keseluruhan
RMM yang dinilai
 Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit

Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai

Turunkan risiko audit  Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang  Temuan audit
 Supervisi staf
dapat diterima.
 Riviu kertas kerja audit.

Evaluasi bukti
audit

Pelaporan

Tujuan

Implementasikan
tanggapan
terhadap RMM
yang dinilai

Tentukan pekerjaan
audit tambahan yang
diperlukan

 Mutakhirkan strategi audit
menyeluruh
 Tanggapan keseluruhan
 Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur
audit
Turunkan risiko audit  Pekerjaan yang dilaksanakan
ke tingkat rendah yang  Temuan audit
 Supervisi staf
dapat diterima.
 Riviu kertas kerja audit.

Referensi
SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620

SA 200
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 300
SA 320
SA 402
SA 610
SA 620

Aktivitas
Awal
Perikatan

 Penerimaan atau keberlanjutan hubungan;
 Surat perikatan audit.

Pemenuhan
ketentuan
Etika

Penerimaan dan
keberlanjutan
hubungan
dengan klien

Kompetensi
Tim
Perikatan

Prakondisi suatu audit

Pembatasan ruang
lingkup
Kesepakatan perikatan

Integritas
klien

Surat Perikatan Audit

9

8

Aktivitas
awal
perikata
n

PERENCANAAN
AUDIT
Strategi audit
Pengembangan
rencana audit

PH ED ISA- DSP
IAPI
49

PROSEDUR PENILAIAN
RISIKO

Perencanaa
n audit

Pemahaman
entitas dan
lingkungannya

Pengidentifikasian
dan penilaian
risiko salah saji
material

Respons
thd risiko
yg dinilai

PH ED ISA- DSP
IAPI

50

Pengidentifikasian
Risiko
What can go wrong?
Daftar faktor risiko bisnis
dan kecurangan yang
dinilai.

Lakukan Prosedur Penilaian Risiko
Tujuan & strategi entitas, faktor ekstern, sifat
entitas, kebijakan akuntansi, ukuran kinerja

1

2

3

4

M

L

H

L

M

M

H

L

M

L

H

L

Y

Y

Penilaian Risiko
Bagaimana kemungkinan terjadinya?
(H,M,L)
Apabila terjadi, dampaknya material?
(H,M,L)

Tingkat Risiko yang Dinilai
(H,M,L)
Apakah merupakan risiko signifikan
(significant risk)? – Y/T

T

T

presumed
fraud risks

TANGGAL EFEKTIF
SA
SA ini berlaku efektif untuk audit atas
laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah:
•Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau
•Tanggal 1 Januari 2014 (untuk selain
Emiten)
Penerapan dini dianjurkan untuk entitas
selain Emiten.

Implementasi yang efektif - biaya
 Penerapan ISA atas audit entitas
kecil
 Metode dan proses audit KAP
 Peningakatan kapasitas, pelatihan
dan
pendidikan
 Pengendalian mutu dan kepatuhan


55

1. Hadapi persyaratan
ISA.
a.
Menyelesaikan tahapan penilaian risiko vs
langsung melakukan prosedur audit substantif
b.
Penggunaan pertimbangan profesional dalam
penentuan lingkup dan waktu pelaksanaan
prosedur sesuai dengan ukuran, kompleksitas
dan risiko entitas vs pengisian formulir dan
checklist
c.
Sikap terhadap penerapan ISA: pekerjaan ekstra
untuk sekedar patuh vs kesempatan untuk
meningkatkan kualitas audit dengan cara efektif
– biaya.
Sumber: Stuart Hartley, FCA

56

2. Identifikasi sumber risiko, bukan sekedar
dampak yang terjadi.
Misal:
Dampak risiko salah
saji: penilaian
persediaan;
kelengkapan penjualan;
atau keakuratan
estimasi.
Sumber risiko:
Kecenderungan industri
yang memburuk atau
kerentanan akuntan
terhadap kesalahan.

57

3.

4.
5.
6.

Sediakan waktu untuk perencanaan
yang baik.
Pahami lingkungan pengendalian.
Fokus pada perbaikan berkelanjutan.
Komunikasi dua arah dengan
manajemen.

58

Handbook of International Quality Control,
Auditing, Review, Other Assurance, and Related
Services Pronouncements, IAASB-IFAC, 2013
 Guide to Using ISAs in the Audits of Small- and
Medium-Sized Entities, IFAC, 3rd Edition, 2011
 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), IAPI,
Salemba Empat, 2013
 Materi Public Hearing –DSAP, 2012
 “Intepretation and Application of International Standards on
Auditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011
 Audit Berbasis ISA, Th. M. Tuanakotta, Salemba
Empat, 2013
 Perencanaan dan Sampling Audit sesuai ISA,
Tim
Implementasi ISA IAPI – 2013 (Agung Nugroho & Wisnu K)


Thank
you

54