KECENDERUNGAN KEGIATAN INTELEKTUAL PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN 20082009: SUATU ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK HOWARD GARDNER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

KECENDERUNGAN KEGIATAN INTELEKTUAL PARA SISWA

KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN 2008/2009:

SUATU ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK

HOWARD GARDNER

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

Fausca Yesiana Tri Nugroho

031114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

KECENDERUNGAN KEGIATAN INTELEKTUAL PARA SISWA

KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN 2008/2009:

SUATU ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK

HOWARD GARDNER

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

Fausca Yesiana Tri Nugroho

031114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,

yang menghasilkan buahnya pada musimnya,

dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

  (Mazmur 1: 3) Skripsi ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus yang telah memberiku talenta dalam hidup ini

  Orang tuaku: Bapak Agustinus Ismanto dan Ibu Christiana Wahyu Harsiwi Kakakku: Stefanus Ferry Eko Nugroho dan Ignatius Andy Cahyo Nugroho

  Lentera Hidupku: Bernardus Wahyu Ardi Prasetyo

  ABSTRAK KECENDERUNGAN KEGIATAN INTELEKTUAL PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN 2008/2009:

SUATU ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK

HOWARD GARDNER

  Fausca Yesiana Tri Nugroho Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 2008

  Masalah penelitian adalah bagaimana kecenderungan kegiatan intelektual para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 menurut pendekatan kecerdasan majemuk Howard Gardner?

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Survei digunakan untuk melukiskan kondisi yang ada, dan membandingkan kondisi- kondisi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kecenderungan kegiatan intelektual para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 menurut pendekatan kecerdasan majemuk Howard Gardner. Populasi penelitian ini adalah para siswa putra dan putri kelas VIII Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dengan jumlah 232 siswa, yang terdiri atas 93 siswa putra dan 139 siswa putri. Sampel penelitian sebanyak 229 siswa, yang terdiri atas 93 siswa putra dan 136 siswa putri. Sampel penelitian adalah sampel insidental. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual Para Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 Dalam Kegiatan Pengajaran, Muatan Lokal, Bimbingan dan Konseling dengan bentuk tertutup yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu 1) bagian pengantar, identitas, dan petunjuk pengisian; 2) bagian pernyataan yang mengungkapkan mengenai kecenderungan kegiatan intelektual siswa yang terdiri dari 92 item. Pedoman yang digunakan untuk membedakan kategori rendah dan tinggi dalam kegiatan belajar mandiri adalah skor

  ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan skor < Mean termasuk ketegori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi lebih banyak pada kegiatan intelektual bidang intra pribadi, antar pribadi, linguistik, logika-matematika, musik; 2) jumlah siswa yang termasuk kategori rendah lebih banyak pada kegiatan intelektual bidang ruang, dan gerakan- badan; 3) jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam semua bidang kegiatan intelektual belum mencapai separuh dari jumlah siswa keseluruhan.

  

ABSTRACT

THE TENDENCY OF INTELLECTUAL ACTIVITY OF STELLA DUCE I

th YOGYAKARTA JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS GRADE 8

  

ON 2008/2009 ACADEMIC YEAR: ANALYSIS WITH APPROACH OF

HOWARD GARDNER MULTIPLE INTELLIGENCES

Fausca Yesiana Tri Nugroho

Guidance and Counselling Study Programme

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The problem of research was what the tendency of the tendency of intellectual activity of Stella Duce I Yogyakarta Junior High School students

  th

  grade 8 on 2008/2009 academic year is according approach of Howard Gardner multiple intelligences? This research was a descriptive research using the survey method. The survey was to describe the existing conditions, and to compare the determined criterions. The aim of this research was to describe the tendency of intellectual

  th

  activity of Stella Duce I Yogyakarta Junior High School students grade 8 on 2008/2009 academic year according to approach of Howard Gardner multiple intelligences. They were 232 students (93 male students and 139 female students).

  There were 229 students as the sample of this research (consisted of 93 male students and 136 female students). This sample was an incidental sample. In collecting data, the researcher used closed questionnaire for the tendency of intellectual activity of Stella Duce I Yogyakarta Junior High School students

  th

  grade 8 on 2008/2009 academic year in academic activity, guidance and councelling subject. It has two parts. The first part was: introduction, identity, and filling up guidance. The second part was: statements about tendency of students intellectual activity which is consisted of 92 items. The orientations to differ between low and high category in self-learning activities were: score

  ≥ Mean was high category and score < was low category. The result of research showed that 1) the amount of students which include in high category was more on intellectual activity intra personal and relation with other personal, linguistic, logical math, music; 2) the amount of students which include on low category was more on intellectual activity on space subject and body movement; 3) the amount of students which include on high category had not achieved half of the total students.

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang selalu penuh kasih dan lembut hati, atas segala bimbingan-Nya selama penyelesaian skripsi ini.

  Skripsi ini berjudul “Kecenderungan Kegiatan Intelektual Para Siswa Kelas

  VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta Tahun 2008/2009: Suatu Analisis Dengan Menggunakan Pendekatan Kecerdasan Majemuk Howard Gardner”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Penulisan skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagi pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin memyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Pembimbing utama yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan pengetahuan untuk membimbing, membantu dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat dimulai dan diselesaikan.

  2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan dorongan semangat yang berguna bagi penulis.

  3. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum. yang telah membimbingku secara pribadi sejak awal penulisan skripsi hingga saat ini.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

  5. Drs. C. Haryono. Kepala Sekolah SMP Stella Duce I Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

  6. Ibu Bernadetta Evy Prihartini, S.Pd. Guru BK SMP Stella Duce I Yogyakarta yang telah membantu mencarikan waktu untuk penelitian.

  7. Ibu Theresia Wahyuni, S.Pd., M.M. Guru BK SMP Stella Duce I Yogyakarta yang telah membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.

  8. Para siswa putra dan putri kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta yang telah berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.

  9. Bernardus Wahyu Ardi Prasetyo, S.Pd. yang selalu setia mendampingi, memberikan dorongan dan semangat, membantu dalam pengolahan data, serta berpartisipsi dalam proses pengumpulan data.

  10. Bapak dan Ibu Agustinus Ismanto yang telah memberikan biaya, sarana, perhatian dan cinta kasih yang tulus, dukungan dan semangat, serta doa yang tak pernah berhenti selama penyusunan skripsi ini.

  11. Keluarga Stefanus Fery Eko Nugroho, S.Sos yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

  12. Keluarga Ignatius Andy Dwi Cahyo Nugroho, S.E yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

  13. Keluarga Besar Mulyo Suyoto dan Stefanus Suharjo yang selalu memberikan doa dengan tulus sehingga studi ini dapat selesai.

  14. Romo Hari Kustono, Pr dan Romo Tri Wahyono, Pr yang selalu memberikan dorongan semangat, serta doa selama penyusunan skripsi ini.

  15. Bapak dan Ibu Thomas Wahyudi sekeluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

  16. Hayu, Heny, Ida, dan Suster Gaudent yang telah memberiku warna dalam hidup dan semangat selama menempuh studi di Bimbingan dan Konseling.

  17. Teman-teman PPL dan KKN (Mas Ardi, Mama Surmi, Frater Paul, Bertha, Veny) yang telah mengisi hari-hari kebersamaan dengan senyuman dan tangisan selama PPL dan KKN.

  18. Yunar yang selalu menemani dan menghiburku saat bersama-sama bimbingan skripsi.

  19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat pula bagi mereka yang mendalami bimbingan di sekolah.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT

  ........................................................................................................ vii

  

KATA PENGANTAR....................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Definisi Istilah dan Variabel ............................................................. 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Sekolah Menengah Pertama.............................................................. 6

  1. Pengertian Sekolah Menengah Pertama...................................... 6

  2. Siswa Sekolah Menengah Pertama ............................................. 7

  3. Struktur Kurikulum SMP ........................................................... 8

  4. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Struktur Kurikulum ...... 9

  B. Perkembangan Intelektual Siswa ..................................................... 10

  a. Pengertian Intelek dan Kecerdasan ............................................ 10

  b. Unsur-Unsur Intelek ................................................................... 11

  a. Unsur Bawaan (Potensial)..................................................... 11

  b. Unsur Perolehan (Aktual) ..................................................... 11

  c. Macam Inteligensi Menurut Howard Gardner ........................... 11

  a. Musik ................................................................................... 12

  b. Gerakan-Badan...................................................................... 12

  c. Logika-Matematika .............................................................. 12

  d. Linguistik ............................................................................. 12

  e. Ruang ................................................................................... 12

  f. Antar Pribadi ........................................................................ 13

  g. Intra Pribadi .......................................................................... 13

  C. Kegiatan Siswa SMP Untuk Perkembangan Intelektual Siswa ........ 13

  1. Kegiatan Siswa Dalam Mata Pelajaran ....................................... 13

  a. Pendidikan Agama ............................................................... 14

  b. Pendidikan Kewarganegaraan............................................... 14

  c. Bahasa Indonesia .................................................................. 15

  d. Bahasa Inggris ...................................................................... 16

  e. Matematika ........................................................................... 17

  1. Kuesioner .................................................................................... 26

  b. Reliabilitas Kuesioner ........................................................... 29

  a. Validitas Kuesioner............................................................... 28

  5. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .......................................... 28

  4. Penentuan Kategori .................................................................... 28

  3. Pemberian Skor-Skor ................................................................. 28

  2. Penyusunan Kuesioner ............................................................... 26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................. 26 B. Alat Pengumpul Data ........................................................................ 26

  f. Ilmu Pengetahuan Alam........................................................ 18

  4. Rangkuman ................................................................................. 24

  3. Kegiatan Siswa Dalam Bimbingan dan Konseling .................... 23

  b. Kesenian Daerah ................................................................... 22

  a. Bahasa Daerah (Jawa) .......................................................... 21

  2. Kegiatan Siswa Dalam Muatan Lokal ........................................ 21

  h. Seni Budaya ......................................................................... 19 i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ..................... 20 j. Keterampilan atau Teknologi Informasi dan Komunikasi .... 21

  g. Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................... 19

  C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 31

  D. Pengumpulan Data ............................................................................ 32

  1. Tahap Persiapan .......................................................................... 32

  2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 32

  E. Teknik Analisis Data......................................................................... 33

  1. Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual Siswa.......................................................... 33

  2. Perhitungan Validitas Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual Siswa ......................................................... 34

  3. Perhitungan Mean ....................................................................... 34

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................. 35

  1. Kecenderungan Kegiatan Intelektual Para Siswa Dalam Tiap Bidang Kecerdasan .................................................................... 35

  2. Urutan Kegiatan Intelektual Tiap Bidang Kecerdasan Berdasarkan Kualifikasi Siswa Secara Keseluruhan .................. 37

  B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 38

  1. Pembahasan................................................................................. 38

  2. Rekomendasi .............................................................................. 40

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 42 B. Saran.................................................................................................. 43

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44

LAMPIRAN....................................................................................................... 45

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 : Struktur kurikulum SMP.................................................................... 8 Tabel 2 : Keterkaitan tugas perkembangan dengan struktur kurikulum SMP .. 9 Tabel 3 : Kecenderungan kegiatan intelektual siswa dalam bidang mata pelajaran dan non mata pelajaran di SMP ........................................ 24 Tabel 4 : Kisi-kisi Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual Siswa ...... 27 Tabel 5 : Hasil Penghitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual Para Siswa Kelas

  VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ....... 30 Tabel 6 : Kualifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Suatu Alat Ukur ................................................................................ 30 Tabel 7 : Sampel Penelitian Para Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 .......................... 31 Tabel 8 : Perhitungan Koefisien Korelasi Skor Genap-Gasal Kuesioner Untuk Korelasi Reliabilitas ................................................................ 51 Tabel 9 : Nilai Mean Tiap Kegiatan Intelektual Para Siswa Dalam Tiap Bidang Kecerdasan ............................................................................ 35 Tabel 10 : Keadaan Kecenderungan Kegiatan Intelektual Para Siswa Kelas

  VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ........ 36 Tabel 11 : Jumlah Siswa Menurut Urutan Kualifikasi Secara Keseluruhan...... 37

  Tabel 12 : Kecenderungan kegiatan intelektual siswa dalam bidang mata pelajaran dan non mata pelajaran di SMP ............................... 40 Tabel 13 : Skor-Skor Tiap Kegiatan Intelektual dan Perhitungan Mean Tiap Kegiatan Intelektual .................................................................. 58 Tabel 14 : Kategori Tinggi/Rendah Untuk Tiap Kegiatan Intelektual............... 59

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 : Kuesioner Kecenderungan Kegiatan Intelektual ........................ 45 Lampiran 2 : Tabel 8. Perhitungan Koefisien Korelasi Skor Genap-Gasal Kuesioner Untuk Korelasi Reliabilitas.................. 51 Lampiran 3 : Tabel 13. Skor-Skor Tiap Kegiatan Intelektual dan Perhitungan Mean Tiap Kegiatan Intelektual ............................. 58 Lampiran 4 : Tabel 14. Kategori Tinggi/Rendah Untuk Tiap Kegiatan Intelektual ................................................................... 59 Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 65 Lampiran 6 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ............................ 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok yang terpusat pada

  perkembangan siswa yang mengarah pada perkembangan kemampuan- kemampuan dalam ilmu dan teknologi (Winkel, 1996: 51). Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah siswa yang sedang mengembangkan kemampuan potensialnya. Hasilnya antara lain berupa kemampuan intelektual nyata yang disebut kecerdasan.

  Siswa SMP berusia antara 13 sampai 15 tahun dan termasuk dalam kategori masa remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa. Kata remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa” (Hurlock 2004: 206).

  Pada masa ini remaja mempunyai minat pada pendidikan dan pekerjaan. Remaja berminat terhadap pendidikan sekolah, sebab pendidikan sekolah merupakan jalan ke dunia kerja. Remaja yang bersekolah disebut siswa.

  Siswa menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilih. Siswa biasanya mulai memikirkan masa depan mereka secara sungguh-sungguh. Minat siswa terhadap pendidikan nampak dalam kegiatan-kegiatan yang ditempuh baik dalam mata pelajaran maupun dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling. Kegiatan yang menonjol adalah kegiatan intelektual, sebab terpusat pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan intelektual menghasilkan kemampuan intelektual yang lazim disebut kecerdasan (inteligensi).

  Menurut Howard Gardner (2003: 22) inteligensi atau kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk yang berharga dalam satu atau berberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Suatu kemampuan disebut kecerdasan bila menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Kecerdasan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi bakat orang tersebut. Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Muhibbin, 1997: 135).

  Jadi, setiap orang memiliki kecerdasan dan untuk itu ia harus melakukan kegiatan intelektual. Kegiatan intelektual merupakan upaya mewujudkan kecerdasan. Kegiatan intelektual yang dilakukan siswa merupakan upaya pengembangan kecerdasan siswa. Kegiatan intelektual siswa berlangsung dalam berbagai mata pelajaran, kegiatan muatan lokal, dan kegiatan Bimbingan dan Konseling.

  Kegiatan-kegiatan intelektual yang akan dilaksanakan siswa di sekolah ada yang dirancang oleh guru, ada yang dirancang oleh guru dan siswa, dan ada yang dirancang oleh siswa. Kegiatan bimbingan lazimnya dirancang oleh guru dan siswa, sehingga siswa menjadi sadar akan diri, akan kemampuannya, akan lingkungannya, akan program pendidikannya, dan akan dunia kerja. Siswa menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi modern dibutuhkan untuk pekerjan dewasa ini.

  Berdasarkan pengalaman selama berpraktek di SMP, nampak bahwa ada sebagian siswa tekun dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, tetapi ada juga siswa yang kurang tekun. Keadaan ini menimbulkan pertanyaaan sejauh mana kegiatan intelektual para siswa dalam pendidikan sekolah? Ada berbagai mata pelajaran yang diikuti, ada muatan lokal dan kegiatan Bimbingan dan Konseling.

  Kegiatan intelektual siswa terikat pada program pendidikan (kurikulum) SMP. Sehubungan dengan ini, cara menjawab pertanyaan di atas dapat melalui pandangan Howard Gardner tentang kecerdasan majemuk. Menurut Howard Gardner (2003: 24-47) ada 7 kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Kecerdasan tersebut adalah:

  (1) musik, yaitu kemampuan memiliki reaksi yang kuat pada suara tertentu dan kemajuannya yang cepat dalam memainkan instrumen; (2) gerakan-badan, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau produk mode dengan menggunakan seluruh badan seseorang atau sebagian badan; (3) logika-matematika, yaitu kemampuan untuk melakukan deduksi dan pengamatan yang menggunaka logika- matematika; (4) linguistik, yaitu kemampuan menghasilkan kalimat yang benar secara tata bahasa, dapat memahami kata-kata dan kalimat dengan baik, dan dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat; (5) ruang, yaitu kemampuan untuk membentuk model mental dari dunia ruang dan mampu melakukan berbagai tindakan dan operasi menggunakan model itu; (6) antar pribadi, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja sama dengan orang lain; (7) intra pribadi, yaitu kemampuan dapat merasa hidup dari diri sendiri, rentang emosi sendiri, serta keemampuan untuk mempengaruhi diskriminasi di antara emosi-emosi.

  Penelitian ini dibatasi pada para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

  B. Rumusan Masalah

  Masalah yang ditemukan di atas dirumuskan secara tegas menjadi: Bagaimana kecenderungan kegiatan intelektual para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 menurut pendekatan kecerdasan majemuk Howard Gardner?

  C. Definisi Istilah dan Variabel

  1. Definisi Istilah Kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat.

  2. Definisi Variabel Kecenderungan kegiatan intelektual siswa adalah kecondongan aktivitas- aktivitas siswa mengembangkan kemampuan-kemampuan kecerdasan dalam kategori-kategori: kegiatan musik, kegiatan gerak badan, kegiatan logika-matematika, kegiatan linguistik, kegiatan ruang, kegiatan antar pribadi, kegiatan intra pribadi; dan akan diukur dengan Kuesioner Akademik Siswa serta ditunjuk oleh skor yang diperoleh siswa dalam tiap kategori kegiatan intelektual.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kecenderungan kegiatan intelektual para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 menurut pendekatan kecerdasan majemuk Howard Gardner.

  2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program Bimbingan dan Konseling, khususnya Bimbingan Konseling Akademik (Belajar).

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Sekolah Menengah Pertama

1. Pengertian Sekolah Menengah Pertama

  Sekolah adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok yang terpusat pada perkembangan siswa yang mengarah pada perkembangan kemampuan-kemampuan dalam ilmu dan teknologi (Winkel, 1996: 51). Sekolah merupakan jalur pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan secara berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah merupakan pendidikan formal dengan serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi.

  Sekolah Menengah Pertama ditempuh dalam waktu tiga tahun, mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Sekolah Menengah Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar yang merupakan lanjutan dari Pendidikan Sekolah Dasar. Hal ini sejalan dengan rumusan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  Pasal 18 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Siswa selama tiga tahun melaksanakan tugas perkembangan masa remaja dan tugas-tugas pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Di bawah ini dijelaskan lebih lengkap tentang masa remaja dan tugas-tugas perkembangannya.

2. Siswa Sekolah Menengah Pertama

  Siswa SMP disebut remaja karena mereka berusia di antara 13 - 15 tahun. Siswa SMP memasuki masa remaja awal. Menurut Hurlock (2004: 206) awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16/17 tahun. Pada masa ini siswa SMP mengalami perubahan fisik maupun psikis. Pada masa ini juga terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus mereka lakukan. Tugas perkembangan setiap remaja berbeda-beda, karena setiap remaja SMP itu unik (tidak sama).

  Menurut Havighurst (Hurlock, 2004: 10) tugas-tugas perkembangan yang dihadapi oleh siswa selama rentan usia 13-15 tahun adalah: a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.

  b. Mencapai peran sosial pria, dan wanita.

  c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.

  d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

  e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang- orang dewasa lainnya.

  f. Mempersiapkan karier ekonomi.

  g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

  h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis. Tugas-tugas perkembangan tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dirinya secara optimal. Guru pembimbing dapat mendampingi siswa dalam menghadapi persoalan-persoalannya dalam hidupnya.

  Isi kurikulum Sekolah Menengah Pertama sesuai dengan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: a. pendidikan agama;

  b. pendidikan kewarganegaraan;

  c. bahasa;

  d. matematika

  e. ilmu pengetahuan alam;

  f. ilmu pengetahuan sosial

  g. seni dan budaya;

  h. pendidikan jasmani dan olahraga; i. keterampilan atau kejuruan; dan j. muatan lokal.

3. Struktur Kurikulum SMP

  Struktur kurikulum SMP menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi sebagai berikut.

  4

  6. Ilmu Pengetahuan Alam

  4

  4

  4

  7. Ilmu Pengetahuan Sosial

  4

  4

  8. Seni Budaya

  4

  2

  2

  2

  9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2

  10. Keterampilan atau Teknologi Informasi dan Komunikasi

  2

  2

  2

  4

  4

  Tabel 1. Struktur kurikulum SMP Kelas dan Alokasi Waktu Komponen

  2

  VII VIII IX

  A. Mata Pelajaran

  1. Pendidikan Agama

  2

  2

  2

  2. Pendidikan Kewarganegaraan

  2

  2

  5. Matematika

  3. Bahasa Indonesia

  4

  4

  4

  4. Bahasa Inggris

  Kurikulum sekolah harus memiliki struktur yang jelas. Struktur kurikulum merupakan pola dan sususan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik.

  4

  4

  4

  C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumlah 32 32 32

  Ekuivalen 2 jam pembelajaran

4. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Struktur Kurikulum SMP

  Secara garis besar dapat dikemukakan relevansi/keterkaitan tugas perkembangan masa remaja (Havighurst) dengan struktur kurikulum SMP.

  Agar nampak jelas pengertian bahwa tugas perkembangan dirumuskan dalam kurikulum sekolah. Keterkaitan tugas perkembangan menjadi struktur kurikulum SMP dapat dirumuskan sebagai berikut.

  Tabel 2. Keterkaitan tugas perkembangan dengan struktur kurikulum

  SMP

  Tugas Perkembangan Struktur Kurikulum SMP

  Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita

  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan
  • pengembangan diri Mencapai peran sosial pria, dan wanita
  • ilmu pengetahuan sosial
  • bahasa
  • pengembangan diri Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
  • pendidikan jasmani dan olahraga
  • pengembangan diri Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan
  • pengembangan diri Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan
  • ilmu pengetahuan sosial
  • pengembangan diri Mempersiapkan karier ekonomi. - matematika
  • ilmu pengetahuan sosial Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
  • pendidikan agama Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis
  • pendidikan agama
  • pendidikan kewarganegaraan

B. Perkembangan Intelektual Siswa

1. Pengertian Intelek dan Kecerdasan

  Menurut Chaplin (Kartini Kartono, 2006: 252) intelek adalah proses kognitif berfikir, daya menghubungkan, serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Intelek memuat kemampuan mental atau inteligensi. Intelektual berarti menyinggung soal inteligensi. Sedangkan inteligensi atau kecerdasan menurut Chaplin (Kartini Kartono, 2006: 253) adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.

  Menurut Howard Gardner (2003: 22) kecerdasan (inteligensi) adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Menurut Baller and Charles kecerdasan (inteligensi) biasanya diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempelajari, menyesuaikan diri dan untuk memecahkan persoalan-persoalan baru (A.A.A Raden Cahaya, 1982: 10). Woodworth mendefinisikan kecerdasan (inteligensi) sebagai suatu tindakan yang bijaksana dalam menghadapi setiap situasi secara cepat, tepat, dan berhasil (A.A.A Raden Cahaya, 1982: 10).

  Dari definisi-definisi di atas dapat diartikan bahwa kecerdasan (inteligensi) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan fungsi kognisinya khususnya pikiran untuk mempelajari persoalan-persoalan baru yang dihadapi secara cepat, dan efektif. Kemampuan tersebut mengandung unsur potensial dan aktual. Perkembangan intelektual individu dapat diketahui melalui kecerdasannya.

2. Unsur-Unsur Intelek

  a. Unsur Bawaan (Potensial)

  Menurut Howard Gardner (2003: 25) kecerdasan (inteligensi) dimiliki sejak kita lahir. Hal yang paling penting adalah kita mengenali dan memelihara semua kecerdasan yang kita miliki. Kecerdasan sebagai bahan baku, potensial biologis, yang dapat dipandang dalam bentuk murni hanya dalam individu, dalam arti teknis. Kecerdasan setiap orang cenderung bekerja bersama untuk mengatasi masalah, untuk menghasilkan berbagai jenis bentuk akhir budaya-profesi, kegemaran, dan hal-hal yang serupa.

  b. Unsur Perolehan (Aktual)

  Menurut Chaplin intelektual berarti menyinggung soal inteligensi (Kartini Kartono, 2006: 253). Intelektual adalah mencirikan seseorang dengan minat-minat yang terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Kegiatan intelektual adalah proses seseorang untuk menjadi cerdas, berakal, dan berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan.

3. Macam Inteligensi Menurut Howard Gardner

  Kecerdasan majemuk adalah kemampuan-kemampuan seseorang yang dimiliki lebih dari satu untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu seting yang bermacam-macam dalam situasi yang nyata. Dalam membantu siswa untuk menyadari intelektual yang dimilikinya, maka digunakan teori Howard Gardner. Menurut Howard Gardner (2003: 24-47) ada 7 kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang ikut menentukan intelektual seseorang. Kecerdasan tersebut adalah:

  a. Musik, yaitu kemampuan memiliki reaksi yang kuat pada suara tertentu dan kemajuannya yang cepat dalam memainkan instrumen.

  Hal tersebut menunjukkan bahwa dia secara biologis dipersiapkan untuk keterampilan itu.

  b. Gerakan-Badan, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau produk mode dengan menggunakan seluruh badan seseorang atau sebagian badan. Kecerdasan ini juga dapat digunakan seseorang untuk menyatakan emosi, untuk melakukan permainan, atau untuk menciptakan produk baru.

  c. Logika-Matematika, yaitu kemampuan untuk melakukan deduksi dan pengamatan yang menggunakan logika-matematika. Di dalam kecerdasan ini terdapat daerah tertentu dari otak lebih menonjol dalam pertihutang matematika daripada daerah yang lain.

  d. Linguistik, yaitu kemampuan menghasilkan kalimat yang benar secara tata bahasa, dapat memahami kata-kata dan kalimat dengan baik, dan dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat.

  e. Ruang, yaitu kemampuan untuk membentuk model mental dari dunia ruang dan mampu melakukan berbagai tindakan dan operasi menggunakan model itu. f. Antar Pribadi, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasan ini memungkinkan orang dewasa untuk memiliki kemampuan keterampilan membaca kehendak dan keinginan orang lain, bahkan ketika keinginan itu disembunyikan.

  g. Intra Pribadi, yaitu kemampuan dapat merasa hidup dari diri sendiri, rentang emosi sendiri, serta keemampuan untuk mempengaruhi diskriminasi di antara emosi-emosi. Seseorang dengan kecerdasan intra pribadi yang baik mempunyai model yang hidup dan efektif dari dirinya sendiri.

  Howard Gardner berteori bahwa kecerdasan majemuk seseorang merupakan hasil perkembangan yang dipengaruhi oleh potensi bawaan dan kegiatan-kegiatannya dilingkup sosial-budayanya.

C. Kegiatan Siswa SMP Untuk Perkembangan Intelektual Siswa

1. Kegiatan Siswa Dalam Mata Pelajaran

  Kegiatan siswa dalam mata pelajaran, baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Kegiatan siswa terpusat pada memahami dan terampil dalam cara mempelajari mata pelajaran. Hal ini menggunakan atau menerapkan isi tiap mata pelajaran (ilmu) demi perkembangan dirinya, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan-kegiatan siswa demikian ini mengantarkan siswa mengembangkan perilaku cerdas.

  Kegiatan-kegiatan siswa dalam tiap mata pelajaran secara garis besar dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Pendidikan Agama

  Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama terpusat pada usaha siswa untuk berlatih memahami dan mengenal diri sebagai pria atau wanita, memahami dan mengenal orang lain, menjalin persahabatan dengan teman, mencintai orang lain, mengasah kepekaan terhadap kebutuhan sesama, mengerti hukum agama dan berperilaku yang benar sesuai dengan hukum agama yang dianut. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama antara lain adalah siswa berlatih mempersiapkan diri sebelum berdoa, siswa berlatih menerima teman apa adanya.

  Siswa berlatih memahami dan mengenal diri sebagai pria atau wanita, berperilaku tepat terhadap diri, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan intra pribadi. Siswa berlatih memahami dan mengenal orang lain, menjalin persahabatan dengan teman, mencintai orang lain, mengasah kepekaan terhadap kebutuhan sesama, berperilaku tepat terhadap orang lain, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan antar pribadi.

  b. Pendidikan Kewarganegaraan Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan

  Kewarganegaraan terpusat pada usaha berlatih tentang nilai-nilai

  Pancasila, tentang undang-undang yang berlaku di Indonesia, menerapkan perilaku demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan, serta menghargai orang lain sebagai sesama warga negara. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara lain adalah siswa berlatih bersikap di masyarakat sesuai dengan nilai keadilan sosial, siswa berlatih menghargai teman yang berbeda suku.

  Siswa berlatih tentang nilai-nilai Pancasila, tentang undang- undang yang berlaku di Indonesia, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan intra pribadi. Siswa berlatih menerapkan perilaku demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan, serta menghargai orang lain sebagai sesama warga negara, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan antar pribadi.

  c. Bahasa Indonesia Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terpusat pada usaha siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara lain adalah siswa berlatih berbahasa lisan, siswa berlatih menanggapi ungkapan teman, siswa berlatih menulis menurut aturan tata bahasa.

  Siswa berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan intra pribadi. Siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan antar pribadi. Siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan linguistik.

  d. Bahasa Inggris Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris terpusat pada usaha siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar dengan orang mancanegara secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, siswa berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris antara lain adalah siswa berlatih berbahasa lisan menurut aturan tata bahasa Inggris, siswa berlatih mengemukakan pendapat secara lisan menurut aturan tata bahasa Inggris, siswa berlatih menulis menurut aturan tata bahasa Inggris.

  Siswa berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan intra pribadi. Siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan antar pribadi. Siswa berlatih berkomunikasi yang baik dan benar dengan orang mancanegara secara lisan atau tertulis dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, dan berlatih mengungkapkan perasaan secara lisan atau tertulis keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan linguistik.

  e. Matematika Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Matematika terpusat pada usaha siswa berlatih menggunakan angka-angka dan rumus, menggunakan bangun ruang, menggunakan garis-garis, serta berlatih berpikir menggunakan logika. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Matematika antara lain adalah siswa berlatih menggunakan rumus- rumus untuk menghitung, siswa berlatih menggambar bangun ruang, siswa berlatih menghitung luas bangun ruang dengan menggunakan rumus.

  Siswa berlatih menggunakan angka-angka dan rumus, berlatih berpikir menggunakan logika, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan logika-matematika. Siswa berlatih menggunakan bangun ruang, menggunakan garis-garis, keadaan semacam ini untuk mengembangkan apa yang menurut Howard Gardner disebut kecerdasan ruang.

  f. Ilmu Pengetahuan Alam Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terpusat pada usaha siswa berlatih tentang tumbuh dan berkembang, berlatih tentang gerak pada manusia, berlatih tentang cahaya dan macam-macam alat optik. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara lain adalah siswa berlatih bergerak, siswa berlatih melakukan perhitungan cahaya, siswa berlatih mengenal macam-macam alat optik.