Analisis sumber-sumber dan penggunaan dana [KAS] - USD Repository

  

ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS)

Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  

Yevida Chrismasari Novrita

NIM : 001334046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PERSEMBAHAN Semangat biarlah jadi nafas hidup..

  berbuat untuk mematrikan segunung harapan, hidup membumi dan bergelut dengan deretan aktivitas.

  Kesadaran, ketabahan dan rutinitas berusaha adalah kunci datangnya harapan yang akan menimbulkan nuansa baru dalam hidup. Dan nafas ada karena jiwa, jiwa tak lepas dari hati...(H. Pras)

  Untuk seluruh kekuatan dan keteguhan hati yang telah menuntunku hingga merasuk ke dalam pori-pori hidup ini...

  

ABSTRAK

ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (KAS)

Studi Kasus pada Perusahaan PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta

  Yevida Chrismasari N Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ketepatan penggunaan sumber dana (kas) dalam pembelanjaan; (2) kecenderungan kecukupan arus kas; (3) kecenderungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas.

  Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Tekstil PT. Primissima, Medari, Sleman, Yogyakarta, pada periode 1999-2003. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) pengujian secara teoritis ketepatan penggunaan sumber dana (kas); (2) analisis trend; (3) analisis korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) selama periode 1999-2003 penggunaan sumber dana (kas) sudah tepat. Adapun kenaikan sumber dan penggunaan dana (kas) adalah sebagai berikut: Rp. 3.688.472.518,03 untuk periode 1999, Rp. 4.809.135.474,75 untuk periode 2000, Rp. 4.750.235.789,86 untuk periode 2001, Rp. 6.552.395.330,11 untuk periode 2002, dan Rp. 8.632.464.835,39 untuk periode 2003; (2) ada kecenderungan meningkat untuk kecukupan arus kas; (3) ada kecenderungan meningkat untuk rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas; (4) ada hubungan positif antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas (r hitung = 0,667 > r

  tabel = 0,428).

ABSTRACT ANALYSIS OF CASH FINANCIAL RESOURCES AND THEIR APPLICATION

  A Case Study at Primissima Co. Ltd., Medari, Sleman Yogyakarta Yevida Chrismasari N

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2007 The objectives of this research are to know: (1) the appropriateness of cash financial resource in expenses; (2) the sufficient tendency of cash flow;

  (3) the tendency of the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) the correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability.

  This research was done in Cambric Manufacture of Primissima Co. Ltd., in Medari, Sleman, Yogyakarta from 1999-2003. The techniques of the data collection were interview, observation, and documentation. The techniques of data analysis were: (1) theoretical tests on the appropriateness of the application of cash financial resource; (2) trend analysis; (3) product moment correlation analysis.

  The result of this research indicated that: (1) the application of cash financial resources during the period of 1999-2003 was appropriate. It increased from year to year during that period. In 1999 was Rp 3,688,472,518.03. In 2000 was Rp. 4,809,135,474.75. In 2001 was Rp. 4,750,235,789.86. In 2002 was Rp. 6,552,395,330.11. In 2003 was Rp 8,632,464,835.39; (2) the cash flow was tending upward and so (3) were the liquidity, solvability, and rentability ratio; (4) there was a positive correlation between the sufficiency of the cash flow and the rentability (r sum = 0.667 > r table = 0.428).

KATA PENGANTAR

  Atas kasihNya Sang Gusti saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Setelah sekian lama tidak berkutat dan berkutat kembali, dengan hasil yang pas-pas saja tapi saya tahu Engkau ada. Karena dibalik kegagalan pasti ada hikmah yang terkandung. Terimakasih..

  Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penulis untuk meraih gelar S1 pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dengan kesadaran penuh dan hati yang tulus bahwa penulisan ini masih jauh dari standar penulisan standar baku skripsi. Diakui pula banyak terdapat kekurangan dalam penulisannya, oleh karena itu ijinkan saya menghaturkan maaf atas kekurangannya. Walau demikian saya dengan segenap daya mengusahakan untuk memberikan yang terbaik. Tidak luput saya ucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. S. Widanarto Prijuwuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sananta Dharma Yogyakarta.

  5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya hingga skripsi ini selesai.

  6. Cornelio Purwantini, S.Pd selaku Dosen Penguji, para pengajar dan seluruh staf Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  7. Papa Djum..... Mama Chris...... yang telah gali lubang tutup lubang untuk sekolah (ku)....

  8. Bapak(ku)... ibu.... terimakasih untuk pelajaran berharga dalam hidup ini.

  Adanya kasih.. sayang.. cinta.. kekuatan.. keteguhan hati.. dan.. niat yang tulus dapat menghantar kita pada tujuan yang ingin kita capai.

  9. Cin... Semangat!! Mas keliknya juga ya... Kiki dan fir.... perjalanan masih panjang dan berliku... tapi jangan kalah olehnya..

  10. Anjang, Galih, Tung-tung.... dan anak-anak(ku) semua.... tanpa dukungan kalian, semua tidak akan terwujud...

  11. Keluarga besar nDiwak yang selalu menanyakan ”wes lulus durung...” 12. Teman-teman yang telah meninggalkanku.... aku datang........

  13. Yang terlihat namun terlupakan... maupun yang tidak terlihat... matur nuwun...

  Yogyakarta, 21 Maret 2007

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi

  

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

  KATA PENGANTAR..................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah...............................................................

  1 B. Batasan Masalah...........................................................................

  4 C. Perumusan Penelitian ...................................................................

  5 D. Tujuan Masalah ............................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

  8

  C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas .......................

  27

  42

  42

  34

  33

  33

  32

  32

  32

  32

  29

  28

  23

  D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya..................

  21

  20

  18

  18

  12

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................ A. Jenis Penelitian............................................................................. B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ D. Variabel Penelitian ...................................................................... E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya.............................. F. Teknik Analisis Data..................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... A. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... B. Lokasi Perusahaan ........................................................................

  I. Trend Sekular dengan Least Square Method ................................ J. Keterkaitan Kecukupan Arus Kas Dengan Rentabilitas................ K. Hipotesis Penelitian......................................................................

  H. Pengaruh Kenaikan atau Penurunan Kas Terhadap Likuiditas, Solvabilitas dan rentabilitas Keuangan.........................................

  G. Standar Penilaian Kecukupan Arus Kas.......................................

  F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas...............................................

  E. Penyajian Laporan Arus Kas ........................................................

  45

  BAB V ANALISIS DATA .............................................................................

  70 A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................

  70 B. Analisis Data ................................................................................

  74 1. Penyusunan Laporan Arus Kas ................................................

  74

  2. Perkembangan Kecukupan Arus Kas....................................... 131 3. Perkembangan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas PT.

  Primissima................................................................................. 135

  a. Perkembangan Likuiditas Keuangan PT. Primissima ........... 135

  b. Perkembangan Solvabilitas Keuangan PT. Primissima ........ 141

  c. Perkembangan Rentabilitas Keuangan PT. Primissima ........ 143

  4. Hubungan Antara Kecukupan Arus Kas dengan rentabilitas... 147

  C. Pembahasan .................................................................................. 152

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN....................... 160 A. Kesimpulan................................................................................... 160 B. Keterbatasan ................................................................................. 163 C. Saran ............................................................................................. 163 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Penggolongan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Serta Jabatannya .......................................................................... Tabel 2. Neraca PT. Primissima selama 6 periode, yaitu tahun 1998- 2003.............................................................................................. Tabel 3. Laporan Laba Rugi PT. Primissima selama 6 periode, yaitu tahun 1998-2003 .......................................................................... Tabel 4. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1998 dan 1999.............................................................................................. Tabel 5. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 1999 dan 2000.............................................................................................. Tabel 6. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2000 dan 2001.............................................................................................. Tabel 7. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2001 dan 2002.............................................................................................. Tabel 8. Neraca Komparatif PT. Primissima 31 Desember 2002 dan 2003 ............................................................................................. Tabel 9. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 1999.............. Tabel 10. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2000.............. Tabel 11. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2001.............. Tabel 12. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2002.............. Tabel 13. Laporan Laba Rugi PT. Primissima 31 Desember 2003..............

  Hal

  58

  71

  73

  75

  77

  79

  81

  83

  85

  86

  87

  88

  89

  Tabel 17. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2002........

  93 Tabel 18. Laporan Bersih Neraca PT. Primissima 31 Desember 2003........

  94 Tabel 19. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 1999..............................................................................................

  96 Tabel 20. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 2000..............................................................................................

  97 Tabel 21. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 2001..............................................................................................

  98 Tabel 22. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 2002..............................................................................................

  99 Tabel 23. Konversi Accrual Basis ke Cash Basis PT. Primissima Tahun 2003.............................................................................................. 100

  Tabel 24. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 1999................ 101 Tabel 25. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000................ 103 Tabel 26. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2001................ 105 Tabel 27. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2002................ 107 Tabel 28. Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2003................ 109 Tabel 29. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

  31 Desember 1999 ....................................................................... 111 Tabel 30 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

  31 Desember 2000 ....................................................................... 112 Tabel 31. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

  31 Desember 2001 ....................................................................... 113 Tabel 32. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) PT. Primissima

  31 Desember 2002 ....................................................................... 114

  Tabel 35. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2000.............................................................................................. Tabel 36. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2001.............................................................................................. Tabel 37. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2002.............................................................................................. Tabel 38. Penyesuaian Laporan Arus Kas PT. Primissima 31 Desember 2003.............................................................................................. Tabel 39. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 ........................................................................ Tabel 40. Perhitungan Trend Kecukupan Arus Kas Dengan Pendekatan Analisis Regresi ........................................................................... Tabel 41. Perhitungan Trend Current Ratio PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 .................................................................................... Tabel 42. Perhitungan Trend Current Ratio Dengan Pendekatan Analisis Regresi ......................................................................................... Tabel 43. Perhitungan Trend Quick Ratio PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 .................................................................................... Tabel 44. Perhitungan Trend Quick Ratio Dengan Pendekatan Analisis Regresi ......................................................................................... Tabel 45. Perhitungan Trend Solvabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 .................................................................................... Tabel 46. Perhitungan Trend Solvabilitas Dengan Pendekatan Analisis Regresi ......................................................................................... Tabel 47. Perhitungan Trend Rentabilitas PT. Primissima Untuk Tahun 1999-2003 .................................................................................... Tabel 48. Perhitungan Trend Rentabilitas Dengan Pendekatan Analisis

  117 118 119 120 133 135 137 138 139 140 142 143 145

  Tabel 51. Hasil Analisis Korelasi Pearson Variabel X dan Y...................... Tabel 52. Hasil Analisis Determinasi........................................................... Tabel 53. Daftar Kriteria ROI ......................................................................

  150 151 159

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Pedoman Wawancara Lampiran II Struktur Organisasi Lampiran III Surat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan di berbagai bidang yang pesat, persaingan

  di sektor industri menjadi semakin kompetitif. Banyak perusahaan yang bermunculan di sektor industri kecil, menengah maupun besar, baik yang berorientasi profit maupun non profit. Kondisi tersebut tentu saja menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Bentuk persaingan bisa dalam berbagai macam, sebagai contoh: persaingan dalam hal mutu produk, penggunaan alat-alat yang canggih dan modern, perekrutan karyawan, dan pelayanan kepada konsumen. Akibat persaingan yang demikian, maka perusahaan harus adatif terhadap lingkungan bisnis agar terus dapat menjaga kelangsungan hidupnya

  Salah satu cara yang dapat dijalankan adalah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada secara optimal dan mengarahkannya pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara-cara yang efektif dan efisien. Pengelola perusahaan (manajer) harus mengusahakan agar perusahaan yang dipimpinnya selalu berada dalam kondisi yang sehat. Kondisi tersebut dapat diukur dari kemampuan perusahaan dalam mungkin), serta didukung oleh suatu model pengelolaan (manajerial) yang baik.

  Usaha untuk mencapai tujuan perusahaan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perusahaan perlu dikelola secara sungguh- sungguh. Hal ini perlu dilakukan sejalan dengan tantangan perkembangan jaman dan pembangunan yang semakin berat dan kompleks. Persaingan usaha sudah tidak lagi hanya berskala nasional, tetapi juga pada skala global. Karenanya, sejalan dengan akan dibukanya pasar bebas, maka peningkatan efisiensi waktu, kualitas, dan biaya dalam berbagai aspek harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Manajer juga perlu melakukan penilaian terhadap pengelolaan usaha secara periodik.

  Penilaian terhadap kinerja pengelolaan usaha dapat digolongkan dalam dua sudut pandang utama. Berdasarkan pendapat Howell, dkk (1987:25-30), penilaian kinerja dapat dilakukan dari dua sudut pandang:

  1. Segi finansial, berupa laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan pada kurun waktu tertentu.

  2. Segi non finansial, yang meliputi pengukuran terhadap kualitas, penilaian kinerja mesin, dan persediaan.

  Salah satu penilaian dari segi finansial adalah dalam hal penggunaan dana. Penggunaan dana secara tepat sangat menentukan pencapaian kinerja perusahaan. Pengelolaan dana atau kas dan uang membutuhkan pemahaman investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimiliki perusahaan sebaiknya ditanamkan ke dalam aktiva bentuk apa. Sedangkan untuk keputusan pendanaan atau pembiayaan dimaksudkan sebagai keputusan yang menyangkut tentang sumber dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi. Hasil dari ketiga keputusan penting tersebut dicerminkan pada laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh perusahaan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi (Dwi Prastowo, 2002:75).

  Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas atau disebut juga cash flow statement merupakan laporan keuangan utama di Amerika sejak tahun 1989, sejak keluarnya FASB No. 95 dan dinilai lebih banyak memberikan informasi tentang potensi arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Laporan ini diharapkan akan dapat (Sofyan Syafri Harahap, 1996:80-81):

  1. Memberikan umpan balik dari arus kas yang aktual

  2. Membantu mengenal hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas

  3. Memberikan informasi tentang kualitas laba

  4. Memperbaiki komparabilitas informasi dari laporan keuangan

  5. Membantu menilai fleksibilitas dan likuiditas 6. Membantu meramalkan arus kas di masa yang akan datang.

  Laporan arus kas ini juga dinilai banyak memberikan informasi tentang pula tingkat likuiditasnya. Dipihak lain, suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar menunjukkan tingkat perputaran kasnya tersebut rendah atau dengan kata lain ada over investment dalam kas. Hal ini berarti bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Perusahaan perlu menentukan jumlah kas yang tepat (tidak terlalu besar dan juga kecil) dalam perusahaan. Pendeknya, perusahaan perlu mengelola kas dengan memperhatikan aspek likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)

  Pada Perusahaan Tekstil PT. Primissima Di Medari Sleman Yogyakarta” dengan maksud untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas

  pengelolaan sumber-sumber dan penggunaan dana. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi dan penentuan kebijakan dalam mengelola dana perusahaan di masa yang akan datang.

B. Batasan Masalah

  Penelitian ini akan memfokuskan analisis terhadap dana dalam artian kas, bukan dana dalam artian modal kerja. Cakupan analisis sumber dan penggunaan dana (kas) dalam penelitian ini adalah:

  1. Analisis penggunaan sumber dana PT. Primissima pada tahun 1999

  2. Analisis kecukupan arus kas PT. Primissima pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

  3. Analisis tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas PT. Primissima pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

  4. Analisis hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan PT.

  Primissima pada tahun 1999 sampai dengan 2003.

C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka dalam penelitian dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah penggunaan sumber dana yang dilaksanakan PT. Primissima pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 sudah tepat?

  2. Bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?

  3. Bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003?

  4. Apakah ada hubungan kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003? D.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah:

  2. Untuk mengetahui bagaimana kecukupan arus kas PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

  3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecukupan arus kas dengan rentabilitas keuangan PT. Primissima dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak-pihak tertentu antara lain:

  1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan dalam mengevaluasi pengelolaan dana (kas) dan pengambilan kebijakan sehubungan dengan pengelolaan dana (kas) tersebut.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penelitian sejenis dan sebagai referensi ilmiah khususnya dalam hal pengelolaan dana (kas) dalam perusahaan.

  3. Bagi Penulis menambah wawasan dan pengalaman yang berhubungan dengan teori yang telah diperoleh dengan praktek dan kenyataan yang dihadapi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Tujuan Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas) Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam memperoleh dana

  maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Penggunaan dana yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan yang bersangkutan karena terdapat dana yang menganggur, sebaliknya apabila dalam perusahaan terjadi kekurangan dana maka perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan (opportunity cost). Sehingga dalam menjaga kelangsungan hidupnya, perusahaan perlu beroperasi dengan skala tertentu. Perusahaan di dalam operasinya harus membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi keuangan perusahaan. Pada akhir-akhir ini muncul keinginan baik dari pihak ekstern maupun intern untuk mengetahui perubahan yang terjadi atas posisi keuangan dari satu periode ke periode yang lain. Laporan ini sering disebut Laporan Dana (fund statement) atau Laporan Sumber dan Penggunaan Dana (statement of changes in financial position) (Sofyan Syafri, 1996:80).

  No. 19 dengan judul Reporting Changes in Financial Position, laporan ini sudah diwajibkan sebagai pelengkap neraca dan laporan laba-rugi.

  Kelemahan yang terkandung dari sifatnya yang konvensional yakni bentuk

  

accrual accounting , mengakibatkan munculnya FASB No. 95 yang

  mengganti laporan ini menjadi laporan arus kas (cash flow statement) yang menggunakan cash basis accounting, dan pada hakikatnya hampir sama dengan laporan sumber dan penggunaan dana konsep kas.

  Laporan Sumber dan Penggunaan Dana merupakan laporan yang diolah dari dua periode akuntansi (laporan keuangan). Sesuai dengan sifat laporan keuangan yang ada (neraca dan laba-rugi), laporan ini disajikan dalam dua cara (Sofyan Syafri Harahap, 1996:80):

  1. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep modal

  2. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep kas Tujuan dari laporan sumber dan penggunaan dana (kas) itu adalah untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk apa kas yang diterima tersebut. Hal ini sangat penting bagi para kreditur atau calon kreditur jangka pendek, karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam mengelola sumber dana yang ada. Di samping itu, dapat diperkirakan sumber kas di masa yang akan datang, sehingga akan diketahui jaminan serta kemampuan membayar yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk menentukan aliran kas. Dimana ini cukup sulit karena adanya pengaruh

  accounting ). Hal ini dikarenakan investor menganggap informasi yang

  disajikan menjadi sangat jauh dari pertimbangan terhadap arus kas yang terjadi dalam perusahaan. Oleh karena itu perubahan tentang laba bersih perusahaan tidak dapat diterima terlalu lama sebagai indikator kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan. Selain itu laporan laba-rugi atau neraca memiliki keterbatasan dalam pengakuan adanya inflasi (Efraim Ferdinand Giri, 1995:61).

  IAI dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 paragraf 01 menekankan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian integral dari laporan keuangan untuk setiap periode sajian laporan keuangan. Tujuan penyusunan laporan arus kas (PSAK No. 2, 2002: Pendahuluan), yaitu:

  1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 2. Menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas.

  Berdasarkan tujuan penyusunan laporan arus kas tersebut, maka dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

  Selain laporan keuangan yang ada dan pada umumnya dibuat oleh suatu laporan sumber dan penggunaan dana tersebut, karena analisa sumber dan penggunaan dana tersebut merupakan alat analisa keuangan yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.

  Analisis sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering disebut juga analisis aliran dana merupakan alat analisis finansial yang penting bagi manajer keuangan tanpa mengesampingkan alat analisis finansial yang lain. Arti penting dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan tersebut dibelanjai. Dengan kata lain yaitu dengan menggunakan analisis aliran dana dapat diketahui darimana dana itu berasal dan untuk apa dana itu digunakan (Bambang Riyanto, 2001:345).

  Menurut IAI, kegunaan informasi laporan arus kas sebagai berikut (PSAK No.2, 2002, paragraf 03): memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan; mengevaluasi struktur keuangan (termasuk likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang; menilai dari berbagai perusahaan; meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

  Menurut Dwi Prastowo (2002:29), manfaat dari informasi laporan arus kas antara lain untuk:

  1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas

  2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas

  3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan

  4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu, dan kepastian arus kas masa depan

  5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

C. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas

  Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi (operating activities), investasi

  (investing activities) dan pendanaan (financing activities) (PSAK No.2, 2002).

  1. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Informasi mengenai unsur tertentu arus umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

  Arus kas yang diterima misalnya dari:

  a. Hasil penjualan barang dagangan dan jasa;

  b. Pendapatan royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;

  c. Penerimaan kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; d. Penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;

  e. Penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

  Arus kas yang keluar misalnya dari:

  a. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

  b. Pembayaran kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; c. Pembayaran (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;

  d. Pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi

  2. Aktivitas Investasi Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

  Arus kas yang diterima misalnya dari:

  a. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain; b. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;

  c. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

  Arus kas keluar misalnya berasal dari:

  a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;

  b. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward

  contracts , option contracts, dan swap contracts kecuali apabila

  kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or

  treading) , atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

  3. Aktivitas Pendanaan Menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya. Dimana arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan, sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya. Arus kas yang diterima misalnya dari:

  a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;

  b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.

  Arus kas keluar misalnya berasal dari:

  a. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan; b. Pelunasan pinjaman;

  c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan

  (finance lease) .

  Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) yang dimaksud dengan sumber-sumber dana adalah keseluruhan aktivitas yang mampu meningkatkan jumlah dana (kas). Sedangkan penggunaan dana adalah

  1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan, demikian pula berkurangnya surat-surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan tersebut.

  2. Berkurangnya aktiva tetap, berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto juga merupakan sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.

  3. Bertambahnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

  4. Bertambahnya modal, misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.

  5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Apabila perusahaan hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

  Sedangkan pengggunaan dana meliputi:

  1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas, karena pembelian barang, dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

  2. Bertambahnya aktiva tetap, karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

  3. Berkurangnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali utang berarti penggunaan dana.

  4. Berkurangnya modal, dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.

  Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa pengurangan modal itu merupakan penggunaan dana.

  5. Pembayaran deviden (cash devidend), jelas merupakan penggunaan dana.

  Cash devidend dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

  6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan

D. Pengertian Kas dan Setara Kas dan Definisi Lainnya

  Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditur dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa datang. Perusahaan akan memanfaatkan kas menganggur dengan menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid (Dwi Prastowo, 2002:29).

  Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk rekening koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. (PSAK No.2, 2002 paragraf 05).

  E. Penyajian Laporan Arus Kas menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Analisis terhadap semua rekening neraca kecuali kas dan setara kas adalah untuk menentukan arus kas masuk (cash

  

inflow) dan arus kas keluar (cash outflow). Arus kas masuk dan arus kas

  keluar dihasilkan dari rekening-rekening sebagai berikut (Dwi Prastowo, 2001:31):

  1. Arus kas masuk (cash inflow):

  a. Hasil penjualan barang dagangan secara tunai

  b. Pendapatan royalty, komisi, fee dan imbalan lain

  c. Pendapatan bunga dan deviden

  d. Penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang

  e. Penerbitan saham baru dan jangka panjang (misal obligasi)

  2. Arus kas keluar (cash outflow):

  a. Pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga dan biaya lain-lain

  b. Pembelian aktiva tetap dan investasi jangka panjang

  c. Pembayaran deviden dan utang jangka panjang d.

Penarikan kembali saham (treasury stock)

  Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya, seperti: neraca dan laporan laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca setelah penyesuaian.

  Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas umumnya

  2. laporan laba-rugi (dan perubahan saldo laba), yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode

  3. informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab- sebab perubahan kas dan setara kas.

F. Teori Pendekatan Pengelolaan Kas

  Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan dapat menguji secara teoritis apakah pembelanjaan di dalam perusahaan tersebut sudah menggunakan sumber dana yang tepat atau belum. Ukuran ketepatan menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (1998:171-173), dapat didasarkan pada beberapa pendekatan, antara lain:

  1. Pendekatan Hedging Strategi pendanaan ini membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas. Dengan demikian, variasi jangka pendek aktiva lancar akan dibiayai dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri, demikian pula untuk aktiva tetap. Strategi pendanaan hedging mendasarkan diri atas matching principle, yang menyatakan bahwa sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan. Kalau dana tersebut hanya untuk keperluan jangka pendek, maka sumber dana jangka pendek bisa dipergunakan. Sebaliknya penggunaan untuk jangka panjang seharusnya dibiayai dengan sumber dana jangka panjang pula. Dengan menyelaraskan antara struktur aktiva dan struktur hutang perusahaan, maka resiko yang dihadapi adalah penyimpangan aliran kas dari yang diharapkan. Kesulitan penggunaan strategi hedging adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas besih dan skedul pembayaran utang. Selalu terdapat unsur ketidakpastian, karena itu muncul tradeoff antara profitabilitas dan resiko. Semakin besar margin of safety yang disediakan dalam penentuan jangka waktu pinjaman untuk menutup kemungkinan penyimpangan arus kas bersih, semakin aman bagi perusahaan. tetapi

  2. Pendekatan Konservatif Pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar. Yaitu sebagian aktiva lancar bukan permanen, didanai dengan pendanaan jangka panjang (yaitu dengan hutang jangka panjang, modal sendiri, dan pendanaan spontan). Dengan kata lain, kalau diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam bulan, perusahaan mungkin mencari pinjaman dengan jangka waktu dua belas bulan. Semakin besar margin of

  safety ini, semakin konservatif kebijakan pendanaan yang dianut.

  3. Pendekatan Agresif Kalau pada cara pendanaan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan, maka cara pendanaan agresif perusahaan berani menanggung resiko. Tradeoff yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang tinggi. Strategi ini berarti mendanai sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek. Apabila suku bunga kredit jangka pendek memang lebih rendah dari jangka panjang, maka strategi ini akan dikompensir dengan profitabilitas yang lebih tinggi.

G. Standar Penilaian Kecukupan Arus kas

  Dalam buku Financial Statement Analysis, Woelfel (1995:158) mengungkapkan standar yang dipakai. Standar diungkapkan dalam ratio kecukupan arus kas. Rumus kecukupan arus kas yaitu:

  

kas dari operasi

pembayaran utang jangka panjang pembelian aktiva pembayaran deviden

  Kecukupan arus kas ini memberi pengertian bahwa kecukupan arus kas yang dimaksud adalah kemampuan dalam menghasilkan arus kas operasi dalam memenuhi kebutuhan. Istilah “cukup” sendiri, identik dengan tingkat atau standar arus kas yang harus diupayakan dalam hubungannya dengan jumlah arus kas. Arus kas sendiri pada dasarnya berhubungan dengan pendapatan dan aktivitas lain di luar aktivitas investasi dan pendanaan) merupakan kegiatan utama badan usaha. Maka, arus kas dari operasi merupakan komponen dari setiap rasio kecukupan kas bahkan efisiensi. Sebagai kegiatan utama, kegiatan operasi jelas memegang peranan yang penting dan kontribusinya terhadap arus kas secara keseluruhan.

  Sehubungan dengan utang jangka panjang, utang jangka panjang merupakan kebutuhan badan usaha yang biasanya diwujudnyatakan untuk kegiatan investasi baru atau ekspansi. Sedang utang jangka pendek merupakan aktivitas yang timbul dari aktivitas jangka pendek.

  Sehubungan dengan pembelian aktiva, merupakan bentuk kebutuhan yang penting karena pembelian aktiva sendiri merupakan salah satu bentuk ekspansi yang diharapkan memberikan kontribusi dana dimasa yang akan datang. Dengan demikian kelangsungan usaha diharapkan terjamin dan relatif lancar.