KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG
KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
(SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun Oleh:
Siti Sudarti
08 1224 055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG
KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
(SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun Oleh:
Siti Sudarti
081224055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk orang -orang yang selalu membuatku semangat, tegar, dan bangga.Kedua orang tuaku, Bapak Dahlan dan Umi Sri Suharti. Anakmu ini sangat menyayangi dan mencintaimu. Kakakku Slamet Sunariyo & Winarsih, dan adikku Supariyono terkasih. Romo Stanislaus Beda Eylannor, CM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Atas segala keberadaanku, dan harapan -harapanku. Aku berutang kepada Ibuku.
(Abraham Lincoln)
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai.
(Mazmur 126: 5)
“Suatu perubahan mempunyai dampak psikologis
Terhadap manusia. Untuk yang penakut,
Perubahan pasti sangat menakutkan
karena hal-hal justru akan menjadi lebih buruk.
Untuk yang mempunyai harapan,
Perubahan menjadi hal menyenangkan
karena pasti akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
Untuk yang percaya diri, perubahan pasti bisa menjadi inspirasi
karena mereka jadi mempunyai tantangan
untuk membuat segalanya menjadi lebih baik ”
(Muhamad Adrian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Sudarti, Siti. 2012. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Lintang Karya Nana
Rina dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) . Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas
Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya
Nana Rina. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan alur, tokoh, dan penok ohan; konflik batin yang dialami tokoh utama ; dan implementasi hasil penelitian dalam pembelajaran di SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk memaparkan alur, tokoh, dan penokohan, konflik batin tokoh utama , dan juga untuk memaparkan implementasi hasil penelitian dengan pembelajaran sastra di SMA.
Dari analisis data, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel ini adalah Lintang, sedangkan tokoh tambahan yang mempunyai kaitan dengan penyebab konflik batin tokoh utama adalah Eyang Sulastri, Bapak (Toto Wibowo), Ibu (Roro Satiti), Aji Prayogo, Wiwoho Anggit, Utari, Doktor Anggoro, dan Katriningsih . Sifat orang tuanya yang keras, kurangnya kemampuan membaca Al-Quran dan sholat, pilihan antara cinta dan cita -cita, sampai perasaan bersalah yang mendalam karena telah berselingkuh, merupakan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam menjalani kehidupannya. Reaksi berupa ucapan atau tingkah laku yang tidak sewajarnya adalah bentuk pelampiasan dari rasa ketakutan, kekec ewaan, dan juga keterpaksaan. Konflik batin tokoh utama berakhir ketika ia mendapatkan kembali perhatian dan kasih sayang dari suaminya.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran sastra untuk SMA. Dalam penelitian ini diberikan contoh silabus dan ren cana pelaksanaan pembelajaannya. Guru bahasa dan sastra Indonesia , diharapkan lebih kreatif dalam memilih metode dan bahan pembelajaran .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Sudarti, Siti. The Main Character’s Inner Conflict in Novel Lintang Written by
Nana Rina and the Implementation in the Literature Learning in Senior High Schools (A Psychology Literature Review) . Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University. This research examined the main character’s inner conflict in novel
Lintang written by Nana Rina. This research was aimed to explain the plot,
characters, and characterization; the inner conflict experienced by the main
character; and the implementation of the research results in the learning process in
SHS.This research used psychologic literature approach and descriptive
method. This method was used to explain the plot, characters, and
characterization, the main character’s inner conflict , and to explain the
implementation of the research results in the learning process in SHS.Based on the data analysis, it could be concluded that the main character
of this novel was Lintang, while the additional figures related to the main
character’s inner conflict were Eyang Sulastri (Grandma Sulastri), Bapak (Father
– Totok Wibowo), Ibu (Mother – Roro Satiti), Aji Prayogo, Wiwoho Anggit,
Utari, Doktor Anggoro, and Katriningsih. The inner conflict experienced by the
main character in his life was becaus e her parents were strict, her parents seldom
read Koran and performed prayers , she was in between two choices – love and
dream, and she felt guilty for her adultery. Lintang unusual utterances and
behavior were her reactions to express her fear, disappointment, and the fact of
being forced. The main character’s inner conflict ended when she got her
husband’s attention and affection back.
The results of this research could be used for the learning material for
literature in SHS. In this research t here was an example of syllabus and teaching
plans. Indonesian language teachers were supposed to be more creative in
selecting learning method and material.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas limpahan rahmat -Nya, sehingga skripsi yang berjudul Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Lintang Karya Nana Rina dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) dapat terselesaikan oleh penulis. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan memberi dorongan serta dukungannya dalam penulisan skripsi ini.
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
3. Bapak Drs. B. Rahmanto, M. Hum., selaku dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberi pengarahan, membimbing, serta memberi motivasi sehingga penulis dapat menyeleseikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku dosen Pembimbing II yang dengan sabar, teliti, serta memberi motivasi sehingga penulis dapat menyeleseikan skripsi ini dengan baik.
5. Para Dosen PBSID, yang telah deng an sabar mendampingi penulis selama menempuh pendidikan di PBSID.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH SKRIPSI ....................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1 A. Latar Belakang ...................................................................................
1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................
3 C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4 D. Manfaat Penelitian .............................................................................
4 E. Batasan Istilah ....................................................................................
5 F. Sistematika Penyajian ........................................................................
6 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kajian Teori .......................................................................................
10 1. Pendekatan Struktural ............................................................
10 a. Alur atau plot..............................................................
11 b. Tokoh .........................................................................
14 c. Penokohan ..................................................................
15 d. Latar ...........................................................................
17 2. Psikologi Sastra ......................................................................
18 3. Psikologi Abraham Maslow ...................................................
18 4. Konflik ...................................................................................
22 5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ..................................
23 6. Silabus ....................................................................................
24 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................
28 8. Pembelajaran Sastra di SMA .................................................
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
33 A. Pendekatan .........................................................................................
33 B. Metode................................................................................................
33 C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................
34 D. Teknik Analisis Data ..........................................................................
34 E. Sumber Data .......................................................................................
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG .....
36 A. Analisis Struktural..............................................................................
36 1. Alur ........................................................................................
36 2. Tokoh .....................................................................................
41 3. Penokohan ..............................................................................
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Psikologi Sastra dalam Novel Lintang.................................
63 1. Kebutuhan Fisiologis .............................................................
63 2. Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Akan Rasa Aman ...............
64 3. Kebutuhan Akan Rasa Cinta dan Rasa Memiliki ...................
70 4. Kebutuhan Penghargaan .........................................................
76 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri ....................................................
79 6. Konflik Batin Tokoh Utama ...................................................
81 BAB V IMPLEMENTASI HASIL ANALISIS NOVEL LINTANG
KARYA NANA RINA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA .........................................................................................................
93 A. Novel Lintang Ditinjau dari Aspek Bahasa .......................................
94 B. Novel Lintang Ditinjau dari Aspek Perkembangan Psikologi Siswa ..................................................................................................
95 C. Novel Lintang Ditinjau dari Aspek Latar Belakang Budaya .............
96 D. Pengembangan Silabus.......................................................................
97 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .........
97 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran .......................
98 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran ..............................
98 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi ...................
99
5. Penentuan Jenis Penilaian ...................................................... 100
6. Menentukan Alokasi Wakt u................................................... 100
7. Menentukan Sumber Belajar .................................................. 101
8. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................... 101
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 102
C. Saran................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 106
LAMPIRANSilabus ............................................................................................................ 108 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 110 Sinopsis Novel Lintang .................................................................................. 119 Biografi Penulis.............................................................................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman merupakan salah satu sumber inspirasi terciptanya karya
sastra, baik novel, cerpen, puisi, maupun karya sastra yang lain. K esedihan,
kebahagiaan, dan kelucuan dalam kehidupan manusia dapat dikisahkan dengan
kata-kata. Misalnya novel Lintang karya Nana Rina yang akan digunakan dalam
penelitian ini.Menurut Suyitno (1986: 5), sastra di samping merupakan kutub tertentu
dari garis lurus suatu kehidupan, juga merupakan tuangan wadah jiwani manusia
secara utuh. Sastra mencakup hal -hal yang indah, memikat, tragis, dan
menyedihkan. Sastra juga berisi hal -hal yang menyangkut baik buruk hidup
manusia yang penuh dengan konflik batin, dan merupakan terjemahan menawan
perjalanan manusia ketika mengalami dan bersentuhan dengan peristiwa hi dup
dan kehidupan.Saxby (via Nurgiyantoro, 2005: 4) mengatakan bahwa sastra pada
hakikatnya adalah citra kehi dupan, gambaran kehidupan. Citra kehidupan (image
of life) dapat dipahami sebagai penggambaran secara konkret tentang model -
model kehidupan sebagaimana yang dijumpai dalam kehidupan faktual sehingga
mudah diimajinasikan sewaktu dibaca.Menurut Nurgiyantoro (2005: 4), sastra merupakan gambaran kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dipadatkan. Dalam sastra tergambar peristiwa kehidupan lewat karakter tokoh
dalam menjalani kehidupan yang dikisahk an dalam alur cerita. Secara prinsipal,
teks sastra berwujud penggalian, pengurutan, penilaian, dan pengendapan dari
berbagai pengalaman kehidupan dan atau kemanusiaan sebagaimana dialami dan
dirasakan penulisnya yang kemudian diungkapkan dengan cara -cara yang indah.
Pengalaman hidup, dapat menimbulkan kesan suka maupun duka. Setiap peristiwa
yang dialami oleh manusia baik bersama dengan keluarga, saudara, maupun
orang-orang terdekat dapat menjadi sebuah pengalaman hidup yang menarik.
Segala peristiwa yang dialami seseorang dapat dijadikan inspirasi seorang penulis
untuk dikisahkan dalam karyanya baik novel maupun cerita pendek.Peneliti memilih novel yang berjudul Lintang karya Nana Rina, selain
karena sesuai dengan kehidupan sehari -hari, novel ini dapat dijadikan bahan
pembelajaran sastra di SMA. Permasalahan yang diangkat dalam novel ini , selain
pendidikan, juga permasalahan rumah tangga yang ditulis dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh pembaca.Novel ini mengisahkan seorang gadis dari sebuah keluarga di Yogyakarta
bernama Lintang. Ia dilukiskan sebagai se orang gadis cantik, anak tunggal, dan
pandai menari. Sejak kecil orang tuanya berharap penuh akan kesuksesan Lintang
hingga dapat membuat orang tu anya bangga karena ia anak tunggal, tetapi Lintang
memilih melanjutkan cita-citanya menjadi insinyur dan melepaskan kekasihnya.
Akhirnya ia menikah dengan seorang dokter yang bernama Aji Suprayogo.
Pernikahannya menimbulkan berbagai konflik batin dalam dirinya, dari sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perselingkuhan, dan juga keadaan anaknya yang terlahir dengan fisik kurang
sempurna. Namun keyakinan bahwa seti ap ujian pasti ada jalan keluar
membuatnya kuat dalam menanggung beban hidup.Penelitian ini akan meneliti konflik batin tokoh, maka pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan psikologis sastra. Sebenarnya sastra dan psikologi
dapat bersimbiosis dalam perannya terhadap kehidupan karena keduanya memiliki
fungsi dalam hidup ini. Keduanya sama -sama berurusan dengan pers oalan
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keduanya memanfaatkan
landasan yang sama yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai telaah. Oleh
karena itu, pendekatan psikologi dianggap penting penggunaannya dalam
penelitian sastra (Endraswara , 2008: 15).Hasil dari analisis konflik batin ini akan digunakan sebagai bahan
pembelajaran sastra di SMA. Tujuan pembelajaran itu adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra khususnya novel Lintang karya
Nana Rina.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut.
a. Bagaimanakah gambaran unsur alur, tokoh, serta penokohan, yang membentuk konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 b. Bagaimanakah konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina? c. Bagaimanakah implementasi hasil analisis konflik batin tokoh Lintang dalam novel Lintang karya Nana Rina dalam pembelajaran sastra di SMA?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan unsur tokoh, penokohan, serta alur yang membentuk
konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina.
b. Mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina.
c. Mendeskripsikan implementasi hasil analisis konflik batin tokoh utama pada novel novel Lintang karya Nana Rina dalam pembelajaran sastra di SMA.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan sumbangan sebagai berikut.
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kajian sastra, khususnya kajian sastra dari sudut psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 b. Bagi peneliti sastra, penelitian ini diharapkan dapat m enjadi masukan dan memberikan informasi mengenai karya sastra, khususnya novel Lintang karya Nana Rina.
c. Memberikan sumbangan bagi pembelajaran sastra di SMA, khususnya yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai novel Lintang karya Nana Rina.
E. Batasan Istilah
Istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Novel Novel adalah cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek kehidupan manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah -ubah dan merupakan kesatuan yang dinamis yang bermakna (Faruk via Heru Santosa, 2010: 47).
b. Konflik Konflik adalah sesuatu yang dramatis, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi -aksi balasan (Wellek dan Warren via Nurgiyantoro, 20 07: 122).
c. Alur (plot) Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan -tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 d. Tokoh Tokoh adalah orang yang mengalami berbagai peristiwa yang terjadi di dalam suatu cerita (Wiyanto, 2005: 80).
e. Penokohan Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita ( Jones via Nurgiyantoro, 1995: 165).
f. Latar Latar atau setting menunjukkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peris tiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 1998: 216) .
g. Psikologi Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang nampak juga mempelajari perilaku yang tidak nampak; mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran (Maslow via Walgito, 2010: 91).
h. Psikologi sastra Psikologi sastra merupakan cabang ilmu sastra yang mengkaji (mendekati) sastra dari sudut psikologi. Perhatian pendekatan ini dapat diarahkan kepada pengarang dan pembaca (psikologi komunikasi sastra) atau kepada teks itu sendiri (Hartoko dan Rahmanto, 1 986: 126-127).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Sistematika Penyajian
Penyajian hasil penelitian ini disusun menjadi enam bab. Bab I
Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah yang akan di teliti, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sis tematika
penyajian. Bab II berisi landasan teori yang menjelaskan tentang teori yang
digunakan sebagai dasar penelitian, yaitu kajian pustaka dan kajian teori. Bab III,
metodologi penelitian yang berisi uraian tentang pendekatan dan jenis penelitian,
metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data.Selanjutnya, bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan konflik
batin yang dialami tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina. Bab V
berisi tentang implementasi hasil penelitian dengan pembelajaran sastra di SMA.
Bab ini memaparkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) novel
Lintang karya Nana Rina. Bab yang terakhir adalah bab VI, yaitu penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang dilakukan.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Dari segi permasalahan yang diungkap, peneliti menemukan beberapa
penelitian serupa yang berhubungan dengan topik penelitian. Penelitian yang
relevan dengan topik ini, yaitu penelitian Maria Devy Bukit Shintawawati (2010),
Linda Wati (2007), dan Fenty Indah Nurhandayani (2006).Penelitian Maria Devy Bukit Shintawati dalam rangka menyusun
skripsinya yang berjudul Konflik Batin Tokoh Dimas dalam Menghadapi Kemelut
Hidup pada Novel Pacarku Ibu Kosku Karya Wiwik Karyono (Suatu Tinjauan
Psikologis) dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra Di SMA yang
disusun pada tahun 2010 menggunakan pendekatan psikologi sastra dan
menggunakan metode deskriptif . Hasil dari penelitian tersebut adalah analisis
tokoh dan latar yang berkaitan erat dengan konflik batin tokoh Dimas akan rasa
cintanya kepada Mbak Dea. Kenyataan hidup yang selalu bertentangan dengan
prinsip hidup tokoh Dimas telah membawanya pada konflik -konflik batin yang
serius. Keinginan kuat Dimas untuk mempertahankan prinsip hidupnya bukan
tanpa konsekuensi. Dimas harus mengalami akibat -akibatnya yang harus
ditanggungnya. Akibat itu adalah akibat psikis.Penelitian Linda Wati dalam skripsinya yang berjudul Konflik Batin Tokoh
Midah dalam Novel Simanis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pendekatan struktural. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif analisis. Unsur tokoh dan latar pada novel karya Pramoedya Ananta
Toer ini dianalisis untuk menggali konflik batin yang dialami oleh tokoh Midah.
Hasil penelitian pada skripsi ini meliputi tokoh dan alur yang
melatarbelakangi kehidupan tokoh utama yang mengalami konflik batin. Teori
Abraham Maslow digunakan dalam penelitian ini sehingga ditemukan tiga
kebutuhan dasar tokoh utama yang tidak terpenuhi, yaitu kebutuhan fisiologis,
rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki -dimiliki, dan kebutuhan akan rasa kasih
sayang. Tokoh Midah mengalami konflik batin namun tidak sampai menderita
penyakit jiwa dan tidak mengalami shizoprenia karena dia mampu melewati
permasalahan yang menyebabkan k onflik batin selama berada di jalanan Jakarta
dengan penuh ketegaran.Penelitian Fenty Indah Nurhandayani yang berjudul Unsur-unsur
Pembentuk Konflik Batin Tokoh Lasi dalam Novel Belantik Karya Ahmad Tohari
(Suatu Pendekatan Psikologi Sastra) yang disusun pada tahun 2006 menggunakan
pendekatan psikologi sastra. Unsur pembetuk konflik batin yang dianalisis adalah
unsur penokohan dan latar. Teori yang digunakan adalah teori psikologi Abraham
Maslow yang hanya berkaitan langsung dengan konflik batin tokoh utama . Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa tokoh utama pada novel Belantik mengalami
konflik batin karena kebutuhan akan rasa aman, r asa memiliki dan dimiliki serta
kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan a ktualisasi diri
tidak terpenuhi. Konflik batin yang dialaminya tidak sampai menyebabkan ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 Berdasarkan hasil penelitian di atas, penel iti menyimpulkan bahwa
penelitian tentang analisis konflik batin dan implementasinya dalam pembelaj aran
sudah pernah dilakukan. Namun demikian, penelitian mengenai konflik batin
tokoh utama pada novel Lintang karya Nana Rina (ditinjau dari segi psikologis
sastra) dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA mas ih relevan
untuk diteliti. Sebatas pengetahuan penulis, belum ada penelitian novel ini dengan
pendekatan psikologis sastra, oleh karena itu penulis tertarik untuk menelitinya.
B. Kajian Teori
Berikut ini diuraikan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah
dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah (1) pendekatan struktural yang
mencakup alur, tokoh, penokohan, dan latar, (2) teori psikologis sastra, dan (3)
teori psikologis menurut Abraham Maslow mengenai keb utuhan dasar manusia.
1. Pendekatan Struktural
Menurut Nurgiyantoro (1995: 36 -37), pendekatan struktural merupakan
pendekatan kesusatraan yang menakankan pada kajian hubungan antarunsur
pembangun karya sastra yang bersangskutan. Karya sastra merupakan struktur
yang terdiri dari bagian -bagian yang bermakna. Struktur karya sastra menyaran
pada pengertian hubungan antar unsur (intrinsik ) yang bersifat timbal balik, saling
memengaruhi yang secara bersamaan membentuk kesatuan yang utuh.Dalam pendekatan sastra ada dua segi yang dapat dijadikan wahana untuk
dianalisis, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa
dan gaya bahasa, dan lain-lain (secara langsung) turut serta membangun cerita.
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar karya sastra yang secara
tidak langsung memengaruhi bangunan karya sastra. Unsur ekstrinsik ini meliputi
biografi pengarang, psikologi pengarang dan pembaca, maupun penerapan
psikologi dalam karya, pandangan hidup suatu bangsa, dan sebagainya (Wellek &
Warren via Nurgiyantoro, 1995: 23 -24).Dalam penelitian ini pendekatan struktural digunakan untuk menganalis is
struktur novel Lintang. Alur, tokoh, penokohan, dan latar merupakan struktur
novel yang akan dianalisis dalam penelitian ini . Analisis struktur novel
selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama.
Menurut Nurgiyantoro (1995: 37), pemahaman sebuah karya sastra khususnya
novel dapat dilakukan dengan memaparkan struktur novel. Tujuan pemaparan
struktur novel ini adalah untuk mengetahui fungsi dan keterkaitan antar berbagai
unsur karya sastra yang secara bersama menghadirkan keseluruhan.a. Alur atau Plot Dalam sebuah cerita, berbagai peristiwa disajikan dengan urutan tertentu.
Peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung cerita yaitu alur
(Sudjiman, 1991: 29). Kaitannya dengan sebuah teks cerita, alur berhubungan
dengan berbagai hal seperti peristiwa, konflik yang terjadi, dan akhirnya mencapai
klimaks, serta bagaimana kisah itu diselesaikan. Alu r berkaitan dengan masalah
bagaimana peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu itu digerakkan, dikisahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sehingga menjadi sebuah rangkaian cerita yang padu dan menarik. Alur dan tokoh
sangat berkaitan erat, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.Alur (plot) menurut Stanton (2007:26) adalah rangkaian peristiwa -
peristiwa dalam sebuah cerita. Plot merupakan cerita yang berisi urutan kejadian,
namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat , peristiwa yang
satu disebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Istilah alur biasanya terbatas pada
peristiwa-peristiwa kausal, yakni peristiwa yang menyebabkan atau menjadi
dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan
berpengaruh pada keseluruhan karya. Peristiwa kausal tidak terbatas pada hal -hal
yang fisik saja seperti ujaran atau tindakan, tetapi juga mencakup perubahan sikap
karakter, kilasan-kilasan pandanganny, keputusan -keputusannya, dan segala yang
menjadi variabel pengubah dalam dirinya.Menurut Abrams (via Wahyuningtyas, 2011: 6) , plot merupakan struktur
peristiwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan
penyajian berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan efek artistik
tertentu. Sebuah cerita fiksi, alur atau plot mengandung unsur urutan waktu. Oleh
karena itu, dalam sebuah cerita tentu ada awal kejadian, kejadian -kejadian
berikutnya, dan ada pula akhirnya. Dapat dikatakan bahwa alur adalah suatu
urutan cerita atau peristiwa yang tera tur dan padu. Antara peristiwa yang satu
dengan yang lain, antara peristiwa yang diceritakan lebih dahulu dengan yang
kemudian saling berhubungan dan saling terkait. Kaitan antara peristiwa tersebut
hendaknya jelas, logis, dapat di awal, tengah, atau akhir (Nurgiyantoro, 1995:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
142). Sebuah plot haruslah terdiri dari tahap awal, tahap tengah,dan tahap akhir
(Aristoteles via Nurgiyantoro, 1995: 142 -146).1) Tahap awal Tahap awal dari sebuah cerita biasanya disebut sebagai perkenalan. Tahap
ini memperkenalkan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita yang muncul. Sedikit
demi sedikit konflik mulai dimunculkan.2) Tahap tengah Tahap tengah dapat disebut juga sebagai tahap pertikaian. Tahap ini
menampilkan pertentangan atau konflik yang sudah dimunculkan pada tahap
sebelumnya menjadi semakin meningkat dan menegangkan. Konflik yang
dikisahkan dapat berupa konflik internal, yaitu konflik yang terjadi dalam diri
seorang tokoh, ataupun konflik eksternal yang merupakan konflik atau
pertentangan yang terjadi antar tokoh ceri ta. Dalam tahap tengah inilah klimaks
ditampilkan, yaitu ketika konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi.3) Tahap akhir
Tahap akhir sebuah cerita dapat disebut juga sebagai tahap peleraian.
Menurut Tasrif (via Wahyuningtyas, 2011: 6) tahapan pada plot dibedakan menjadi lima, yaitu: 1) Tahapan situation Tahap ini berisi pelukisan dan pengenalan situasi (latar) dan tokoh cerita.
2) Tahap generating circimtances Tahap ini berisi masalah -masalah dan peristiwa yang menyulut terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 3) Tahap rising action Tahap ini berarti konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang. 4) Tahap climax Tahap klimaks merupakan tahap yang berisi pertentangan atau konflik yang terjadi pada tokoh cerita ketika mencapai titik p uncak.
5) Tahap denouement Tahap ini berisi penyesuaian dari konflik yang terjadi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh
Aristoteles via Nurgiyantoro, yakni menganalisis alur dengan membedakannya
menjadi tiga tahap, yaitu tah ap awal, tahap tengah, dan tahap akhir.b. Tokoh
Berdasarkan pandangan Lukens, tokoh cerita dapat dipahami sebagai
kumpulan kualitas mental, emosional, dan sosial yang membedakan seseorang
dengan orang lain (via Nurgiyantoro, 2005: 223). Pengertian tokoh menurut
Nurgiyantoro (2005: 418) adalah subjek yang dikisahkan dalam karya sastra.
Menurut Sudjiman (1991: 16 —17), tokoh merupakan individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh
biasanya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang
diinsankan. Tokoh dalam karya sastra hanya bersifat rekaan. Tokoh tersebut bisa
saja ada kemiripan dengan individu tertentu dalam hidup ini, artinya ia memiliki
sifat-sifat yang sama dengan seseorang yang kita kenal dalam hidup kita.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 Dalam sebuah fiksi, tokoh dibedak an menjadi dua dilihat dari segi fungsi
atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, yaitu tokoh utama (sentral)
dan tokoh tambahan (bawahan) (Wahyuningtyas, 2011: 3). Tokoh utama atau
tokoh sentral adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya. Tokoh utama
merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian
maupun yang dikenai kejadian. Menurut Nurgiyantoro, tokoh utama adalah tokoh
yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan (2002: 176).Sudjiman menyatakan b ahwa tokoh yang memegang peran pimpinan
disebut tokoh utama. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tokoh utama
bukanlah frekuensi kemunculan tokoh itu dalam cerita, melainkan intensitas
keterlibatan tokoh di dalam peristiwa -peristiwa yang membangun ceri ta (1991:
17—18) Tokoh tambahan atau tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak sentralkedudukannya dalam sebuah cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk
mendukung tokoh utama. Tokoh ini kemunculannya dalam sebuah cerita lebih