PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN Pkn
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ole h :
Alexandra Janu Dwi Astuti
NIM : 071134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN Pkn
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ole h :
Alexandra Janu Dwi Astuti
NIM : 071134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“...From a life’s first cry to final breath,
Jesus commands my destiny...”.
(Owl City – In Christ Alone)
Kupersembahkan karyaku ini untuk :
1. Yesus Juru Selamatku
2. Bapakku Y. Sutarja dan ibuku Yulia Sutarni
3. Kakakku Aditya Nugraha, Yunika, Albertus
dan keponakanku Sekolastika Ainara,adikku
Ito, Misel dan bu Sri ibu keduaku.
4. Fr. Theo, Fr. Ontong, Dimmas, Lusi, mbak
Ayu, Petris
yang menjadi saudara dalam
perjalanan hidupku.
5. Teman-teman PGSD angkatan 2007
6. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Maret 2014
Penulis
Alexandra Janu Dwi Astuti
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Alexandra Janu Dwi Astuti
Nomor Mahasiswa
: 071134008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN PKN
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2014.
Yang menyatakan
Alexandra Janu Dwi Astuti
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN
PKN KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012.
Alexandra Janu Dwi Astuti
2014
Proses pembelajaran Pkn pada siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun
ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 pada materi Mengenal Budaya Daerah dalam
Misi Internasional tidak dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar
siswa. Ketidakmampuan siswa dalam belajar ini disebabkan karena metode
pembelajaran yang kurang memfasilitasi siswa untuk aktif dan produktif. Guru
menerapkan metode pembelajaran yang konvensional dan tidak berorientasi pada
aktivitas siswa. Dalam membentuk kecerdasan, siswa tidak melakukan aktivitas
yang dapat meningkatkan kemampuan berfikirnya. Guru juga belum
memanfaatkan objek-objek di lingkungan belajar siswa membentuk konsep pada
materi Mengenal Budaya Daerah dalam Misi Internasional. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Kanisius Kadirojo dengan menerapkan metode pembelajaran Role Playing pada
materi Mengenal Budaya Daerah dalam Misi Internasional.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
model dari Khemmis dan Mc. Taggart. Metodologi dalam penelitian ini terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian
ini dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran. Subyek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011-2012. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan tes, dokumentasi laporan kegiatan Role
Playing, observasi, serta kuisioner. Wawancara dengan guru dilakukan untuk
mendukung data yang dihasilkan dari siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari
: (1) rata-rata nilai prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari situasi awal
83,50 meningkat menjadi 94,30 pada siklus I kemudian meningkat pada siklus II
menjadi 98,20(2) keterlibatan siswa meningkat dan sesuai dengan target. (3)
Siswa menunjukkan respon yang positif yaitu aktif, tertarik, serta peduli
kelestarian budaya Indonesia
Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan metode Role Playing pada
materi Mengenal Budaya daerah Indonesia dalam misi Internasional siswa kelas
IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan
keterlibatan dan prestasi belajar siswa.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kata Kunci : keterlibatan siswa,prestasi belajar siswa, Metode Role Playing,
Materi mengenal budaya daerah Indonesia dalam misi
internasional.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING INVOLVEMENT AND STUDENT ACHIEVEMENT
THROUGH ROLE PLAYING METHODS IN CIVIC SUBJECTS OF
KANISIUS KADIROJO ELEMENTARY SCHOOL, CLASS IV, SECOND
SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012.
Alexandra Janu Dwi Astuti
2014
Civic learning process in Kanisius Kadirojo fourth grade students school
year 2009-2010 and 2010-2011 on the course of study Recognizing Indonesian
Local Culture In International Missions cannot incrase the involvement and
student achievement. The studen’s inability in this study coused by learning
method that give students a chance to be active and productive. Teachers applying
conventional methods of learning and did not focus on students activities. In the
form of intelligence, the student is not doing an activity that can improve the
ability of thinking. Teacher also has not maintain the objects in their area to the
student’s learning concepts forming on the course of study of Recognizing
Indonesian Local Culture In International Missions. This study aims to improve
the involvement and student achievement fourth grade Kanisius Kadirojo students
by applying Role Playing learning method on the course of study Recognizing
Indonesian Local Culture In International Missions.
This study is a classroom action research by the models of Khemmis and
Mc. Taggart. Metodology in this study is composed by planning, action,
observation and reflaction. This research was conducted in two cycles of learning.
Subject in this study were fourth grade students Kanisius Kadirojo school year
2011-2012. The metod of data collection applaying testing, role playing activity
reports documentation, observation and questionnaires. Interviews with teacher
have done to support data that generated by students.
The results showed that the involvement and student achievement
Kanisius Kadirojo fourth grade has increased. It confirmed by (1) the average
value of student’s skills tomention the region culture of Indonesia increased from
a starting situation 83,50 incrased into 94,30 on siklus I and incrased again on
siklus II become 98,20. (2) student involvement improveing appropriate with
target. (3) students showing a positive response as such as active, interseted, and
conserned for the preservation of Indonesia’s culture.
The conclusion is the application of the Role Playing metod on the course
of study recognizing Indonesian local culture in international missions, fourth
grade students Kanisius Kadirojo school year 2011/2012 is going to involvement
and academic achievement improving.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keywords: student involvement, student achievement, Role Playing methods, the
course of study recognizing Indonesian local culture in international
missions.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan
judul “Peningkatan keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Role
Playing dalam Mata Pelajaran Pkn Kelas IV SD Kanisius Kadirojo Semester
Genap Tahun Ajaran 2011/2012” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu,
menyemangati, serta membimbing penulis. Oleh sebab itu, melalui kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi. P.hd selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.
3. Bapak Drs.Paulus Wahana M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia memberikan saran, kritik, waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.
4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Ibu Th. Supartinah selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kadirojo yang telah
berkenan memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius
Kadirojo
6. Ibu Lestari Puji Utami S.Pd. selaku guru kelas IV SD Kanisius Kadirojo yang
telah memberikan waktu, dukungan, arahan dan tenaga sebagai observer
selama pembelajaran.
7. Siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011-2012 yang telah
memberikan waktu untuk menjadi subyek dalam penelitian ini.
8. Bapak, Ibu, Kakak, Adik keponakan yang selalu mengingatkan penulis agar
tetap semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi dan membantu penulis
dalam menyelesaikan segala kesulitan yang dihadapi.
9. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2007
yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang semakin menguatkan
penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi
perbaikan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca. Terima kasih.
Yogyakarta, 3 Maret 2014
Penulis
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vi
ABSTRAK ...........................................................................................................vii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 5
C. BATASAN MASALAH ............................................................................ 5
D. PENEGASAN ISTILAH ........................................................................... 7
E. PEMECAHAN MASALAH ...................................................................... 8
F. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 8
G. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ........................ 9
1. Keterlibatan Siswa ............................................................................... 9
2. Belajar dan Pembelajaran ................................................................... 13
B. PRESTASI BELAJAR SISWA ............................................................... 19
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................. 19
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......................... 20
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ..................................... 21
C. METODE ROLE PLAYING ..................................................................... 23
1. Pengertian Metode .............................................................................. 23
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Pengertian Role Playing ..................................................................... 24
3. Manfaat Role Playing ......................................................................... 25
4. Kelebihan Role Playing ...................................................................... 25
5. Kelemahan Metode Role Playing ....................................................... 26
6. Langkah- langkah Metode Role Playing ............................................ 26
D. PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ............................................. 27
E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN ................................. 28
F. HIPOTESIS TINDAKAN ........................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 30
A. JENIS PENELITIAN ............................................................................... 30
B. SETTING PENELITIAN ......................................................................... 32
1. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 32
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 32
3. Objek Penelitian ................................................................................. 32
C. RANCANGAN PENELITIAN ................................................................33
1. Perencanaan atau Persiapan …........................................................... 35
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................ 36
3. Evaluasi .............................................................................................. 40
D. VARIABEL PENELITIAN ..................................................................... 40
E. INDIKATOR PENELITIAN ................................................................... 41
F. INSTRUMEN PENELITIAN .................................................................. 42
G. METODE PENGUMPULAN DATA ...................................................... 43
1. Metode Pengumpulan Data Keterlibatan Siswa ................................. 43
2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa ........................... 45
H. PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN DAN DATA PENELITIAN 48
I. METODE ANALISIS DATA .................................................................. 49
1. Metode Analisis Data Keterlibatan Siswa .......................................... 49
2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .................................... 53
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 57
A. HASIL PENELITIAN .............................................................................. 57
1. Kondisi Awal Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD
Kanisius Kadirojo ............................................................................... 57
2. Pelaksanaan Tindakan untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo .................................. 61
B. PEMBAHASAN ...................................................................................... 72
1. Peningkatan Keterlibatan Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo ..... 73
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo 78
3. Refleksi dan Evaluasi ......................................................................... 80
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 82
B. SARAN .................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ......................................................................................................... 87
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
3.1 PENJABARAN VARIABEL TERIKAT ...................................................... 40
3.2 PENJABARAN METODE PENGUMPULAN DATA ................................. 47
3.3 ANALISIS OBSERVASI KETERLIBATAN SISWA ................................. 49
3.4 ANALISIS KUISIONER ............................................................................... 51
3.5 ANALISIS LAPORAN SISWA .................................................................... 55
4.1 KONDISI AWAL KETERLIBATAN SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO ................................................................................................... 58
4.2 KONDISI AWAL PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO ................................................................................................... 59
4.3 TARGET PEROLEHAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA SD KANISIUS KADIROJO ........................................................... 60
4.4 ANALISIS KETERLIBATAN SISWA ......................................................... 73
4.5 ANALISIS ASPEK AKTIF, TERTARIK SERTA PERDULI TERHADAP
BUDAYA ...................................................................................................... 77
4.6 TABEL ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA .................................... 78
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
3.1 SIKLUS PTK MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART ........................... 33
4.1 SITUASI AWAL KETERLIBATAN SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO TAHUN 2011/2012 .................................................................. 59
4.2 GURU PELAKSANAAN TINDAKAN MELAKUKAN APERSEPSI ....... 62
4.3 SISWA MELAKUKAN LATIHAN ROLE PLAYING SIKLUS I ................ 64
4.4 SISWA MENGERJAKAN SOAL EVALUASI ............................................ 66
4.5 SISWA MELAKUKAN LATIHAN ROLE PLAYING SIKLUS II ............... 69
4.6 SISWA MELAKUKAN ROLE PLAYING PADA SIKLUS II DISAKSIKAN
OLEH GURU- GURU .................................................................................. 70
4.7 SISWA MENGERJAKAN SOAL EVALUASI ............................................ 71
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu tujuan
pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu SDM Indonesia. Era
globalisasi membawa persaingan yang ketat menuju persaingan global
dalam segala bidang termasuk pendidikan. Pendidik merupakan perekayasa
pembelajaran, yang membantu siswa untuk memperoleh pengetahuannya,
namun tidak jarang guru hanya menerapkan metode belajar konvensional.
Hal tersebut dapat dikarenakan keterbatasan kemampuan guru dalam
mengembangkan metode pengajaran. Beberapa mata pelajaran yang sering
membuat guru menggunakan metode konvensional untuk menyampaikan
materi ajarnya antara lain Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Metode ceramah merupakan metode yang umum digunakan oleh guru
kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius Kadirojo, kegiatan
pembelajaran untuk materi pokok pada kompetensi dasar mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional dilakukan dengan metode ceramah kemudian siswa mencatat
dan melakukan latihan soal.Hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Kadirojo pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu materi
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mengidentifikasi budaya Indonesia dalam misi internasionaltergolong
rendahpada setiap tahun ajaran. Berdasarkan data hasil belajar siswa tahun
2009/2010 nilai tertinggi siswa 83,5 dengan nilai terendah 0,0 ketuntasan
klasikal 21,21% artinya 7 siswa dari 33 siswa tuntas melampaui KKM .
Tahun ajaran 2010/ 2011 nilai tertinggi siswa 98,3 nilai terendah 31,2
dengan ketuntasan klasikal 45,23% artinya 18 siswa dari 44 siswa tuntas
melampaui KKM.
Menurut Gagne dalam Jihad (2011: 11) belajar adalah modifikasi
kelakuan melalui pengalaman. Belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Jika belajar
merupakan suatu perilaku, maka didalam belajar harus ditemukan adanya
kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon siswa.
Kesempatan terjadinya persitiwa yang menimbulkan respon siswa akan
menjadi pengalaman bagi siswa, karena pembelajaran tanpa respon siswa,
maka belajar itu tidak terjadi.
Menurut Gagne dalam Hanafi (1988: 14) pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang dan didorong,
menggiatkan dan mendukung belajar siswa.
Raka Joni (1980 : 1) menyatakan bahwa pembelajaran adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.Maka
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelas IV SD Kanisius Kadirojo
belum dikategorikan sebagai proses belajar, karena respon siswa dalam
pembelajaran sebagai indikator terjadinya belajar belum ditemukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Respon
kaitanya
dalam
pembelajaran
dikategorikan
3
sebagai
keterlibatan siswa. Jika pembelajaran merupakan proses komunikasi antara
peserta didik dengan pendidik, serta antara peserta didik dalam rangka
perubahan sikap (Jihad, 2011: 11). Maka berdasarkan hasil wawancara guru
kelas IV SD Kanisius Kadirojo, komunikasi antara guru dengan siswa hanya
berjalan satu arah, yaitu dari guru kepada siswa saja. Berkenaan dengan
uraian diatas, maka sebenarnya pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
Kelas IV SD Kanisius Kadirojo belum dapat dilihat sebagai
proses
pengaktifan siswa untuk berinteraksi dengan objek belajar untuk
mendapatkan hikmah yang terkandung dalam objek belajar tersebut.
Menurut Hamalik (2003: 14 ) hasil belajar adalah segala sesuatu yang
menjadi
milik
siswa
sebagai
akibat
dari
kegiatan
belajar
yang
dilakukan.Melalui pembelajaran diperoleh hasil belajar. Jika keterlibatan
siswa dalam pembelajaran rendah, dapat diasumsikan bahwa prestasi belajar
juga akan rendah.Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran
berjalan secara efektif. Penggunaan metode yang tepat dapat merangsang
atau memberi stimulus agar mendapat respon dari siswa sehingga proses
belajar dapat terjadi.
Menurut Ahmadi (2011: 54) metode role playing atau bermain peran
adalah metode yang memungkinkan penyampaian materi ajar melalui
bermain peran, penguasaan bahan- bahan ajar
melalui pengembangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
imajinasi dan penghayatan siswa. Role playing memungkinkan siswa untuk
bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Guru dapat
mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan
menyenangkan bagi anak.Dalam role play guru membawa siswa untuk
mengekspresikan
hubungan-hubungan
antar
pribadi
dengan
cara
memperagakannya, bekerja-sama dan mendiskusikannya sehingga secara
bersama-sama guru dan murid dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai
dan berbagai strategi pemecahan masalah.
Menurut Ahmadi (2011: 56) metode belajar yang menyenangkan akan
merangsang
siswa
untuk
merespon
pembelajaran
sehingga
dapat
meningkatkan keterlibatan siswa secara utuh dalam pembelajaran.Pada
metode bermain peran, titik tekannya terletak pada keterlibatan emosional
dan pengamatan indra ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata
dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subjek pembelajaran, secara aktif
melakukan praktik- praktik bahasa (bertanya dan menjawab) bersama
teman- temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari
lingkungan yang berpusat pada diri siswa, siswa harus terlibat aktif karena
tanpa adanya keterlibatan siswa maka proses pembelajaran tidak mungkin
terjadi.
Meihat permasalahan yang terjadi, untuk mempersempit pokok
bahasan dalam penelitian ini, peneliti mengkhusukan pada peningkatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
keterlibatan siswa dan prestasi belajar siswa melalui metode role playing
dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD kanisius Kadirojo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal- hal diatas, masalah dalam penelitian tindakan kelas
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode role playing pada mata pelajaran Pkn dapat
meningkatkan keterlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo, tahun
ajaran 2011/2012
2. Apakah penerapan metode role playing pada mata pelajaran Pkn dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo, tahun
ajaran 2011/2012
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka permasalahan dibatasi sebagai
berikut:
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas IV SD Kanisius
Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
2. Keterlibatan dan prestasi belajar siswa
a. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa yang dimaksud kan dalam penelitian ini
adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang tercermin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
melalui belajar yang aktif yaitu keterlibatan siswa baik secara
fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil
belajar.
b. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari
pelajaran- pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai
pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalui dikaitkan dengan
tes hasil belajar.
3. Kompetensi dan materi pembelajaran
Kompetensi yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah
Standar Kompetensi 4 yaitu:menunjukan sikap terhadap globalisasi di
lingkungannya.
Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah 4.2 yaitu:mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional.
4. Metode role playing
Metode Role Playing dalam penelitian ini adalah metode belajar
yang didalamnya berisi permainan drama yang diperankan oleh
siswa dimana siswa memerankan suatu tokoh dalam sebuah drama
singkat mengenai budaya daerah Indonesia dalam misi internasional.
Siswa
belajar
melalui
drama
dengan
pengetahuan dari drama yang diperankannya.
menemukan
konsep
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Penegasan Istilah
Untuk mengurangi kesalah pahaman judul diatas, peneliti menegaskan
kembali istilah- istilah yang termuat dalam judul tersebut, yaitu:
1. Kegiatan role playing
Menurut Hamzah, (2007: 25) Role playing adalah sejenis
permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus
melibatkan unsur senang. Kegiatan role playing pada penelitian ini
siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, sehingga siswa
diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan
praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa
Inggris misalnya) bersama teman-temannya pada situasi tertentu.
2. Keterlibatan siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterlibatan adalah
keadaan terlibat. Keterlibatan jika dikaitkan dengan pembelajaran,
khususnya siswa maka merupakan suatu tindakan aktif dimana siswa
mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Jenis- jenis keterlibatan
sendiri sangat beragam, antara lain kemampuan bertanya, kemampuan
menyimpulkan, kemampuan menjawab.
3. Prestasi belajar siswa
Menurut Jihad (2011: 14) Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan
menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan
dengan tes hasil belajar yang disimbolkan dalam bentuk angka.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
E. Pemecahan Masalah
Dalam pemecahan masalah ini peneliti menggunakan metode role
playing untuk:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD
Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
2. Meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD
Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti ini adalah untuk:
1. Megetahui
apakah penggunaan metode Role Playing
dapat
meningkatkan keterlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo.
2. Mengetahui
apakah
penggunaan
metode
Role
Playing
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Meningkatkanketerlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo
tahun ajaran 2011/ 2012 dengan menggunakan metode Role playing.
2. Meningkatkanprestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo
tahun ajaran 2011/ 2012 dengan menggunakan metode Role playing.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
1.
Keterlibatan siswa
Keterlibatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
keadaan
terlibat.
Kaitannya
dengan
pembelajaran
khususnya
keterlibatan siswa adalah keadaan dimana siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Keterlibatan siswa menurut Dimyanti dan Mudjono (2006: 46)
tidak diartikan sebagai keterlibatan fisik semata, namun juga terlibat
mental emosional siswa, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan
internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap, dan juga pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
Menurut Natawijaya (2005:31) keterlibatan dalam pembelajaran
digambarkan melalui belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem
belajar mengajar yang menekankan keterlibatan fisik, mental intelektual
dan emosional guna memperoleh hasil berlajar berupa perpaduan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa berprestasi memiliki keaktifan
sehingga menjadi produktif.
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa keterlibatan siswa adalah keadaan di mana siswa mau terlibat
secara aktif, baik secara fisik maupun emosional selama proses
pembelajaran yaitu proses interaksi guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, dan siswa dengan lingkungannya dalam rangka memperoleh
hasil belajar berupa perpaduan aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Keterlibatan sisiwa dalam proses
pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa itu sendiri, sehingga suasana
pembelajaran menjadi segar dan kondusif karena siswa dapat
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.
Menurut Paul D. Dierich, dalam Yasmin (2007: 84) klasifikasi
keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan visual, berupa: membaca, melihat gambar, mengamati,
eksperimen atau demonstrasi dan mengamati orang lain berperan.
b. Kegiatan lisan, berupa: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pernyataan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, dan diskusi.
c. Kegiatan mendengarkan, berupa: mendengarkan percakapan,
penyajian materi, radio, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
d. Kegiatan menulis, berupa: menulis cerita, laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan
mengisi angket.
e. Kegiatan menggambar, berupa: menggambar, membuat grafik,
chart, diagram, peta dan pola.
f. Kegiatan metrik, berupa: melakukan percobaan, memilih alat,
melaksanakan peran, menari, berkebun.
g. Kegiatan mental, berupa: merenungkan, mengingat, memcahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan
dan membuat keputusan,
h. Kegiatan emosional, berupa: minat, membedakan, berani, tenang.
Menurut Sriyono (1992: 14) ciri-ciri pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif adalah sebagai berikut:
a. Situasi kelas merangsang siswa untuk melakukan kegiatan secara
bebas sehingga siswa dapat telibat aktif dan produktif.
b. Guru tidak banyak mendominasi kelas (teacher centered), tetapi
guru
hanya
memancing
keterlibatan
siswa
dalam
bentuk
rangsangan berpikir untuk memcahkan suatu permasalahan.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
Sumber belajar tersebut berupa sumber tertulis, sumber manusia,
media, termasuk guru sendiri sebagai sumber belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
d. Kegiatan belajar yang bervariatif, ada kegiatan yang dilakukan
bersama-sama tidak hanya satu atau dua siswa saja yang terlibat
aktif.
e. Hubungan antara guru dan siswa terjalin secara manusiawi, bukan
seperti atasan dan bawahan.
f. Situasi kelas tidak kaku dan terikat mati pada suatu peraturan
tertentu, namun dapat berubah sesuai kebutuhan.
g. Siswa memiliki keberanian mengajukan pertanyaan, pendapat,
pernyataan, gagasa, ataupun pemecahan masalah.
h. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar
atau salah pendapat tersebut. Tidak diperkenankan membunuh,
mengurangi atau menekan siswa agar pendapatnya selalu sesuai
dengan pendapat guru.
Menurut Usman (2009: 26) caramemperbaiki keterlibatan siswa
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan siswa, karena hal ini
sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa.
b. Kenali dan bantulah siswa yang kurang terlibat, selidiki penyebab
dan temukan usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
prestasi anak tersebut.
c. Berikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
d. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa
sehingga dapat memicu partisipasi siswa. Selidiki minat siswa dan
kaitkan dengan pembelajaran sehingga siswa dapat lebih tertarik.
e. Masa transisi antara berbagai kegiatan dalam pembelajaran
hendaknya dilakukan secara luwes.
f. Berilah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Keterlibatan
siswa
dalam
proses
pembelajaran
dapat
merangsang dan mengembangkan bakat siswa, juga dapat melatih siswa
untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari. Guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis
sehingga merangsang keterlibatan siswa.
2. Belajar dan Pembelajaran
a. Belajar
Menurut Suparno (2001:2) belajar merupakan serangkaian
aktivitas yang dapat menimbulkan adanya perubahan perilaku.
Perubahan perilaku tersebut dihasilkan karena adanya respon yang
diperkuat.Bloom dalam Suparno (2001:6) membagi belajar ke
dalam tingkatan-tingkatan yang disebut sebagai ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
Menurut Dimmyanti(2006:15), belajar adalah kegiatan
individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku, keterampilan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dengan cara mengolah bahan ajar.Dalam belajar tersebut individu
menggunakan ranah kognitif, psikomotor dan afektif.Akibat belajar
tersebut kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif semakin
bertambah.
Menurut Sudjana (1996: 26) belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang,
perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.
Slameto (2003: 2) merumuskan belajar sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:
1) Terjadi secara sadar
2) Bersifat kontinu dan fungsional
3) Bersifat positif dan aktif
4) Bukan sementara
5) Bertujuan dan terarah
6) Mencakup seluruh aspek tingkah laku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Menurut Jihad(2012: 3) pada dasarnya belajar merupakan
tahap perubahan perilaku siswa yang relative positif dan mantap
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor.
Belajar menurut Gagne dalam Dimyanti dan Mudjono
(2006: 14) merupakan kegiatan kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas, setelah belajar seseorang akan memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut
berasal dari stimulasi yang berasal dari lingkungannya dan proses
kognitif yang dilakukan oleh siswa. Maka belajar merupakan
seperangkat proses kognitif yang erubah sifat stimulasi lingkungan,
melalui pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses di mana
pembelajar (siswa) harus mengalami, berbuat, mereaksi dan
melalui berbagai mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan
tertentu yang bermakna dan dipengaruhi oleh pembawaan serta
lingkungan kemudian menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan,
keterampilan, kecakapan, pemahaman serta perubahan yang aspekaspek yang ada pada diri siswa. Perubahan tersebut terjadi secara
sadar serta berkelanjutan yang bersifat aktif, positif dan
menetap.Jenis-jenis belajar menurut para ahli antara lain:
1) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan cara-cara berfikir abstrak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
2) Belajar keterampilan, yaitu belajar dengan menggunakan
gerak-gerak motorik yakni yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot.
3) Belajar sosial, belajar memahami masalah dan teknik untuk
memecahkan masalah tersebut.
4) Belajar memecahkan masalah, yaitu belajar menggunakan
metode ilmiah atau berfikir sistematis, logis, teratur, dan teliti.
5) Belajar rasional, belajar dengan menggunakan kemampuan
berfikir secara logis dan rasional.
6) Belajar kebiasaan, proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada.
7) Belajar apresiasi, belajar mempertimbangkan arti penting atau
nilai suatu objek.
8) Belajar pengetahuan, yaitu belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.
b. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek yaitu belajar, yang berorientasi padaapa yang
harus dilakukan siswa. Mengajar, berorientasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Pembelajaran pada
dasarnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dan
pendidik dalam rangka perubahan sikap. Komunikasi di sini
didefinisikan sebagai proses di mana para siswa menciptakan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
saling berbagi
informasi
satu
sama
lain guna
17
mencapai
pertimbangan timbal balik.
Menurut Gagne (1979: 31), pembelajaran adalah suatu
rangkaian
peristiwa
eksternal
yang
mempengaruhi
siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung
dengan mudah.
Permbelajaran yang efektif menurut Bloom dan Suparno
(2001: 102) memiliki empat komponen, yaitu adanya orientasi
yang jelas dan menggugah, adanya keterlibatan siswa secara aktif,
adanya proses penguatan, serta adanya upan balik dan perbaikan.
Menurut Hamalik (1994:29) pembelajaran adalah upaya
menorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi
peserta didik. Pendidikan bertujuan atau mengubah tingkah laku
peserta didik, dan dalam pembelajaran siswa dianggap sebagai
organisme yang hidup artinya siswa memiliki berbagai potensi
yang
si a p
untuk
berkembang
dan
dikembangkan
melalui
pembelajaran.
Menurut Jihad (2012: 18) pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi
edukasi untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Menurut Wragg, (1997:37)pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu
yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan
sesuatu hasil belajar yang diinginkan.Pembelajaran memiliki dasar
perencanaan atau perancangan sebagai usaha atau upaya untuk
membelajarkan siswa.Maka dalam belajar siswa tidak berinteraksi
dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Jihad (2012:23) hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam rancangan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan
lingkungan
otentik,
karena
hal
ini
diperlukan
untuk
memungkinkan seseorang berproses dalam belajar secara
maksimal.
2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan
karakteristik siswa, karena pembelajaran difungsikan sebagai
mekanisme adaptif dalam proses konstruksi, dekonstruksi dan
rekonstruksi pengetahuan, sikap dan kemamouan
3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan.
4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secaraa
formatif sebagai diagnosis untuk menyediakan pengalaman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
belajar secara berkesinambungan dan dalam bingkai belajar
sepanjang hayat.
B.
Prestasi Belajar Siswa
1.
Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Juliah (2004: 45) prestasi belajar adalah segala sesuatu
yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.
Menurut Hamalilk (2003:24)hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta
aperespsi dan abilitas.
Menurut Jihad (2012: 15) hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku siswa secara nyata setelah dilakukannya proses belajar mengajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Sudjana (2004:34) prestasi belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya.
Menurut Jihad (2012: 18), tujuan belajar adalah sejumlah hasil
belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikapsikap yang baru yang diharapkan dicapai oleh siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan atau kemampuan yang
diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang disimbulkan dalam bentuk
angka. Angka tersebut diperoleh melalui test hasil belajar untuk
mengetahui nilai penguasaan atau kemampuan siswa.
2. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar
Menurut Syah (2000:122) untuk mencapai prestasi belajar siswa
sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor:
a. Faktor intern
1) Aspek fisiologis, merujuk pada kondisi fisik siswa. Jika keadaan
fisik siswa sehat serta kuat akan memberikan hasil belajar yang
baik pula.
2) Aspek psikologis berkaitan erat dengan intelegensi, sikap, bakat,
minat dan motivasi siswa dalam belajar. yang dijabarkan sebagai
berikut:
a) Kecerdasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kesempurnaan perkembangan akal budi, maka jika seseorang
memiliki kecerdasan yang normal akan memberi prestasi
belajar yang baik.
b) Sikap adalah gejala internal untuk mereaksi atau merespon
dengan cara yang relative terhadap objek orang, barang dan
sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
c) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Minat atau interest berarti kecenderungan dan gairah yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e) Motivasi keadaan internal seseorang yang mendorongnya
berbuat sesuatu.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah
lingkungan sosial yang meliputi keadaan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
c. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
kegiatan
pembelajaran
dalam
mendapatkan
materi-
materi
pembelajaran. Strategi dalam hal ini adalah seperangkat langkah
oprasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau tujuan belajar tertentu.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Azra (2009: 19) pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan
kewajiban warganegara serta proses demokrasi.
Menurut Zamroni (2002: 23) Pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui
aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa
demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat.
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga
Negara sadar bela Negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,
dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam
perikehidupan berbangsa. Mengantarkan peserta didik memiliki
wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola
pikir, pola sikap dan perilaku untuk cinta tanah air Indonesia, sehingga
dapat
menumbuhkembangkan
wawasan
kebangsaan,
kesadaran
berbangsa dan bernegara pada diri peserta didikTujuan Pendidikan
Kewarganegaraan berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No 267/Dikti/2000:
1) Tujuan umum
Untuk memberikan pengetahuna dan kemampuan dasar
kepada siswa mengenai hubungan antara warga Negara dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Negara agar menjadi warga Negara yang diandalkan oleh bangsa
dan Negara.
2) Tujuan khusus
a. Siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai WNI
terdidik dan bertanggungjawab.
b. Siswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan
bertanggungjawab yang berlandaskan Pancasila, wawasan
nusantara dan ketahanan nasional.
c. Siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilainilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa
dan bangsa.
C. Metode Role Playing
1. Pengertian Metode
Menurut Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengada
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN Pkn
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ole h :
Alexandra Janu Dwi Astuti
NIM : 071134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN Pkn
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ole h :
Alexandra Janu Dwi Astuti
NIM : 071134008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“...From a life’s first cry to final breath,
Jesus commands my destiny...”.
(Owl City – In Christ Alone)
Kupersembahkan karyaku ini untuk :
1. Yesus Juru Selamatku
2. Bapakku Y. Sutarja dan ibuku Yulia Sutarni
3. Kakakku Aditya Nugraha, Yunika, Albertus
dan keponakanku Sekolastika Ainara,adikku
Ito, Misel dan bu Sri ibu keduaku.
4. Fr. Theo, Fr. Ontong, Dimmas, Lusi, mbak
Ayu, Petris
yang menjadi saudara dalam
perjalanan hidupku.
5. Teman-teman PGSD angkatan 2007
6. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Maret 2014
Penulis
Alexandra Janu Dwi Astuti
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Alexandra Janu Dwi Astuti
Nomor Mahasiswa
: 071134008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN PKN
KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2014.
Yang menyatakan
Alexandra Janu Dwi Astuti
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN
PKN KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2011/2012.
Alexandra Janu Dwi Astuti
2014
Proses pembelajaran Pkn pada siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun
ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 pada materi Mengenal Budaya Daerah dalam
Misi Internasional tidak dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar
siswa. Ketidakmampuan siswa dalam belajar ini disebabkan karena metode
pembelajaran yang kurang memfasilitasi siswa untuk aktif dan produktif. Guru
menerapkan metode pembelajaran yang konvensional dan tidak berorientasi pada
aktivitas siswa. Dalam membentuk kecerdasan, siswa tidak melakukan aktivitas
yang dapat meningkatkan kemampuan berfikirnya. Guru juga belum
memanfaatkan objek-objek di lingkungan belajar siswa membentuk konsep pada
materi Mengenal Budaya Daerah dalam Misi Internasional. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Kanisius Kadirojo dengan menerapkan metode pembelajaran Role Playing pada
materi Mengenal Budaya Daerah dalam Misi Internasional.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
model dari Khemmis dan Mc. Taggart. Metodologi dalam penelitian ini terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian
ini dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran. Subyek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011-2012. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan tes, dokumentasi laporan kegiatan Role
Playing, observasi, serta kuisioner. Wawancara dengan guru dilakukan untuk
mendukung data yang dihasilkan dari siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari
: (1) rata-rata nilai prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari situasi awal
83,50 meningkat menjadi 94,30 pada siklus I kemudian meningkat pada siklus II
menjadi 98,20(2) keterlibatan siswa meningkat dan sesuai dengan target. (3)
Siswa menunjukkan respon yang positif yaitu aktif, tertarik, serta peduli
kelestarian budaya Indonesia
Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan metode Role Playing pada
materi Mengenal Budaya daerah Indonesia dalam misi Internasional siswa kelas
IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan
keterlibatan dan prestasi belajar siswa.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kata Kunci : keterlibatan siswa,prestasi belajar siswa, Metode Role Playing,
Materi mengenal budaya daerah Indonesia dalam misi
internasional.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING INVOLVEMENT AND STUDENT ACHIEVEMENT
THROUGH ROLE PLAYING METHODS IN CIVIC SUBJECTS OF
KANISIUS KADIROJO ELEMENTARY SCHOOL, CLASS IV, SECOND
SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012.
Alexandra Janu Dwi Astuti
2014
Civic learning process in Kanisius Kadirojo fourth grade students school
year 2009-2010 and 2010-2011 on the course of study Recognizing Indonesian
Local Culture In International Missions cannot incrase the involvement and
student achievement. The studen’s inability in this study coused by learning
method that give students a chance to be active and productive. Teachers applying
conventional methods of learning and did not focus on students activities. In the
form of intelligence, the student is not doing an activity that can improve the
ability of thinking. Teacher also has not maintain the objects in their area to the
student’s learning concepts forming on the course of study of Recognizing
Indonesian Local Culture In International Missions. This study aims to improve
the involvement and student achievement fourth grade Kanisius Kadirojo students
by applying Role Playing learning method on the course of study Recognizing
Indonesian Local Culture In International Missions.
This study is a classroom action research by the models of Khemmis and
Mc. Taggart. Metodology in this study is composed by planning, action,
observation and reflaction. This research was conducted in two cycles of learning.
Subject in this study were fourth grade students Kanisius Kadirojo school year
2011-2012. The metod of data collection applaying testing, role playing activity
reports documentation, observation and questionnaires. Interviews with teacher
have done to support data that generated by students.
The results showed that the involvement and student achievement
Kanisius Kadirojo fourth grade has increased. It confirmed by (1) the average
value of student’s skills tomention the region culture of Indonesia increased from
a starting situation 83,50 incrased into 94,30 on siklus I and incrased again on
siklus II become 98,20. (2) student involvement improveing appropriate with
target. (3) students showing a positive response as such as active, interseted, and
conserned for the preservation of Indonesia’s culture.
The conclusion is the application of the Role Playing metod on the course
of study recognizing Indonesian local culture in international missions, fourth
grade students Kanisius Kadirojo school year 2011/2012 is going to involvement
and academic achievement improving.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keywords: student involvement, student achievement, Role Playing methods, the
course of study recognizing Indonesian local culture in international
missions.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan
judul “Peningkatan keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Role
Playing dalam Mata Pelajaran Pkn Kelas IV SD Kanisius Kadirojo Semester
Genap Tahun Ajaran 2011/2012” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu,
menyemangati, serta membimbing penulis. Oleh sebab itu, melalui kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi. P.hd selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.
3. Bapak Drs.Paulus Wahana M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia memberikan saran, kritik, waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.
4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Ibu Th. Supartinah selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kadirojo yang telah
berkenan memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius
Kadirojo
6. Ibu Lestari Puji Utami S.Pd. selaku guru kelas IV SD Kanisius Kadirojo yang
telah memberikan waktu, dukungan, arahan dan tenaga sebagai observer
selama pembelajaran.
7. Siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011-2012 yang telah
memberikan waktu untuk menjadi subyek dalam penelitian ini.
8. Bapak, Ibu, Kakak, Adik keponakan yang selalu mengingatkan penulis agar
tetap semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi dan membantu penulis
dalam menyelesaikan segala kesulitan yang dihadapi.
9. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2007
yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang semakin menguatkan
penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi
perbaikan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca. Terima kasih.
Yogyakarta, 3 Maret 2014
Penulis
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vi
ABSTRAK ...........................................................................................................vii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 5
C. BATASAN MASALAH ............................................................................ 5
D. PENEGASAN ISTILAH ........................................................................... 7
E. PEMECAHAN MASALAH ...................................................................... 8
F. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 8
G. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ........................ 9
1. Keterlibatan Siswa ............................................................................... 9
2. Belajar dan Pembelajaran ................................................................... 13
B. PRESTASI BELAJAR SISWA ............................................................... 19
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................. 19
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......................... 20
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ..................................... 21
C. METODE ROLE PLAYING ..................................................................... 23
1. Pengertian Metode .............................................................................. 23
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Pengertian Role Playing ..................................................................... 24
3. Manfaat Role Playing ......................................................................... 25
4. Kelebihan Role Playing ...................................................................... 25
5. Kelemahan Metode Role Playing ....................................................... 26
6. Langkah- langkah Metode Role Playing ............................................ 26
D. PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ............................................. 27
E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN ................................. 28
F. HIPOTESIS TINDAKAN ........................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 30
A. JENIS PENELITIAN ............................................................................... 30
B. SETTING PENELITIAN ......................................................................... 32
1. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 32
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 32
3. Objek Penelitian ................................................................................. 32
C. RANCANGAN PENELITIAN ................................................................33
1. Perencanaan atau Persiapan …........................................................... 35
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................ 36
3. Evaluasi .............................................................................................. 40
D. VARIABEL PENELITIAN ..................................................................... 40
E. INDIKATOR PENELITIAN ................................................................... 41
F. INSTRUMEN PENELITIAN .................................................................. 42
G. METODE PENGUMPULAN DATA ...................................................... 43
1. Metode Pengumpulan Data Keterlibatan Siswa ................................. 43
2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa ........................... 45
H. PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN DAN DATA PENELITIAN 48
I. METODE ANALISIS DATA .................................................................. 49
1. Metode Analisis Data Keterlibatan Siswa .......................................... 49
2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .................................... 53
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 57
A. HASIL PENELITIAN .............................................................................. 57
1. Kondisi Awal Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD
Kanisius Kadirojo ............................................................................... 57
2. Pelaksanaan Tindakan untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo .................................. 61
B. PEMBAHASAN ...................................................................................... 72
1. Peningkatan Keterlibatan Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo ..... 73
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo 78
3. Refleksi dan Evaluasi ......................................................................... 80
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 82
B. SARAN .................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ......................................................................................................... 87
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
3.1 PENJABARAN VARIABEL TERIKAT ...................................................... 40
3.2 PENJABARAN METODE PENGUMPULAN DATA ................................. 47
3.3 ANALISIS OBSERVASI KETERLIBATAN SISWA ................................. 49
3.4 ANALISIS KUISIONER ............................................................................... 51
3.5 ANALISIS LAPORAN SISWA .................................................................... 55
4.1 KONDISI AWAL KETERLIBATAN SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO ................................................................................................... 58
4.2 KONDISI AWAL PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO ................................................................................................... 59
4.3 TARGET PEROLEHAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA SD KANISIUS KADIROJO ........................................................... 60
4.4 ANALISIS KETERLIBATAN SISWA ......................................................... 73
4.5 ANALISIS ASPEK AKTIF, TERTARIK SERTA PERDULI TERHADAP
BUDAYA ...................................................................................................... 77
4.6 TABEL ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA .................................... 78
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
3.1 SIKLUS PTK MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART ........................... 33
4.1 SITUASI AWAL KETERLIBATAN SISWA KELAS IV SD KANISIUS
KADIROJO TAHUN 2011/2012 .................................................................. 59
4.2 GURU PELAKSANAAN TINDAKAN MELAKUKAN APERSEPSI ....... 62
4.3 SISWA MELAKUKAN LATIHAN ROLE PLAYING SIKLUS I ................ 64
4.4 SISWA MENGERJAKAN SOAL EVALUASI ............................................ 66
4.5 SISWA MELAKUKAN LATIHAN ROLE PLAYING SIKLUS II ............... 69
4.6 SISWA MELAKUKAN ROLE PLAYING PADA SIKLUS II DISAKSIKAN
OLEH GURU- GURU .................................................................................. 70
4.7 SISWA MENGERJAKAN SOAL EVALUASI ............................................ 71
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu tujuan
pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu SDM Indonesia. Era
globalisasi membawa persaingan yang ketat menuju persaingan global
dalam segala bidang termasuk pendidikan. Pendidik merupakan perekayasa
pembelajaran, yang membantu siswa untuk memperoleh pengetahuannya,
namun tidak jarang guru hanya menerapkan metode belajar konvensional.
Hal tersebut dapat dikarenakan keterbatasan kemampuan guru dalam
mengembangkan metode pengajaran. Beberapa mata pelajaran yang sering
membuat guru menggunakan metode konvensional untuk menyampaikan
materi ajarnya antara lain Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Metode ceramah merupakan metode yang umum digunakan oleh guru
kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius Kadirojo, kegiatan
pembelajaran untuk materi pokok pada kompetensi dasar mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional dilakukan dengan metode ceramah kemudian siswa mencatat
dan melakukan latihan soal.Hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Kadirojo pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu materi
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mengidentifikasi budaya Indonesia dalam misi internasionaltergolong
rendahpada setiap tahun ajaran. Berdasarkan data hasil belajar siswa tahun
2009/2010 nilai tertinggi siswa 83,5 dengan nilai terendah 0,0 ketuntasan
klasikal 21,21% artinya 7 siswa dari 33 siswa tuntas melampaui KKM .
Tahun ajaran 2010/ 2011 nilai tertinggi siswa 98,3 nilai terendah 31,2
dengan ketuntasan klasikal 45,23% artinya 18 siswa dari 44 siswa tuntas
melampaui KKM.
Menurut Gagne dalam Jihad (2011: 11) belajar adalah modifikasi
kelakuan melalui pengalaman. Belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Jika belajar
merupakan suatu perilaku, maka didalam belajar harus ditemukan adanya
kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon siswa.
Kesempatan terjadinya persitiwa yang menimbulkan respon siswa akan
menjadi pengalaman bagi siswa, karena pembelajaran tanpa respon siswa,
maka belajar itu tidak terjadi.
Menurut Gagne dalam Hanafi (1988: 14) pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang dan didorong,
menggiatkan dan mendukung belajar siswa.
Raka Joni (1980 : 1) menyatakan bahwa pembelajaran adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.Maka
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelas IV SD Kanisius Kadirojo
belum dikategorikan sebagai proses belajar, karena respon siswa dalam
pembelajaran sebagai indikator terjadinya belajar belum ditemukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Respon
kaitanya
dalam
pembelajaran
dikategorikan
3
sebagai
keterlibatan siswa. Jika pembelajaran merupakan proses komunikasi antara
peserta didik dengan pendidik, serta antara peserta didik dalam rangka
perubahan sikap (Jihad, 2011: 11). Maka berdasarkan hasil wawancara guru
kelas IV SD Kanisius Kadirojo, komunikasi antara guru dengan siswa hanya
berjalan satu arah, yaitu dari guru kepada siswa saja. Berkenaan dengan
uraian diatas, maka sebenarnya pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
Kelas IV SD Kanisius Kadirojo belum dapat dilihat sebagai
proses
pengaktifan siswa untuk berinteraksi dengan objek belajar untuk
mendapatkan hikmah yang terkandung dalam objek belajar tersebut.
Menurut Hamalik (2003: 14 ) hasil belajar adalah segala sesuatu yang
menjadi
milik
siswa
sebagai
akibat
dari
kegiatan
belajar
yang
dilakukan.Melalui pembelajaran diperoleh hasil belajar. Jika keterlibatan
siswa dalam pembelajaran rendah, dapat diasumsikan bahwa prestasi belajar
juga akan rendah.Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran
berjalan secara efektif. Penggunaan metode yang tepat dapat merangsang
atau memberi stimulus agar mendapat respon dari siswa sehingga proses
belajar dapat terjadi.
Menurut Ahmadi (2011: 54) metode role playing atau bermain peran
adalah metode yang memungkinkan penyampaian materi ajar melalui
bermain peran, penguasaan bahan- bahan ajar
melalui pengembangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
imajinasi dan penghayatan siswa. Role playing memungkinkan siswa untuk
bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Guru dapat
mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan
menyenangkan bagi anak.Dalam role play guru membawa siswa untuk
mengekspresikan
hubungan-hubungan
antar
pribadi
dengan
cara
memperagakannya, bekerja-sama dan mendiskusikannya sehingga secara
bersama-sama guru dan murid dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai
dan berbagai strategi pemecahan masalah.
Menurut Ahmadi (2011: 56) metode belajar yang menyenangkan akan
merangsang
siswa
untuk
merespon
pembelajaran
sehingga
dapat
meningkatkan keterlibatan siswa secara utuh dalam pembelajaran.Pada
metode bermain peran, titik tekannya terletak pada keterlibatan emosional
dan pengamatan indra ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata
dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subjek pembelajaran, secara aktif
melakukan praktik- praktik bahasa (bertanya dan menjawab) bersama
teman- temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari
lingkungan yang berpusat pada diri siswa, siswa harus terlibat aktif karena
tanpa adanya keterlibatan siswa maka proses pembelajaran tidak mungkin
terjadi.
Meihat permasalahan yang terjadi, untuk mempersempit pokok
bahasan dalam penelitian ini, peneliti mengkhusukan pada peningkatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
keterlibatan siswa dan prestasi belajar siswa melalui metode role playing
dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD kanisius Kadirojo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal- hal diatas, masalah dalam penelitian tindakan kelas
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode role playing pada mata pelajaran Pkn dapat
meningkatkan keterlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo, tahun
ajaran 2011/2012
2. Apakah penerapan metode role playing pada mata pelajaran Pkn dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo, tahun
ajaran 2011/2012
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka permasalahan dibatasi sebagai
berikut:
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas IV SD Kanisius
Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
2. Keterlibatan dan prestasi belajar siswa
a. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa yang dimaksud kan dalam penelitian ini
adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang tercermin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
melalui belajar yang aktif yaitu keterlibatan siswa baik secara
fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil
belajar.
b. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari
pelajaran- pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai
pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalui dikaitkan dengan
tes hasil belajar.
3. Kompetensi dan materi pembelajaran
Kompetensi yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah
Standar Kompetensi 4 yaitu:menunjukan sikap terhadap globalisasi di
lingkungannya.
Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah 4.2 yaitu:mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional.
4. Metode role playing
Metode Role Playing dalam penelitian ini adalah metode belajar
yang didalamnya berisi permainan drama yang diperankan oleh
siswa dimana siswa memerankan suatu tokoh dalam sebuah drama
singkat mengenai budaya daerah Indonesia dalam misi internasional.
Siswa
belajar
melalui
drama
dengan
pengetahuan dari drama yang diperankannya.
menemukan
konsep
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Penegasan Istilah
Untuk mengurangi kesalah pahaman judul diatas, peneliti menegaskan
kembali istilah- istilah yang termuat dalam judul tersebut, yaitu:
1. Kegiatan role playing
Menurut Hamzah, (2007: 25) Role playing adalah sejenis
permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus
melibatkan unsur senang. Kegiatan role playing pada penelitian ini
siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, sehingga siswa
diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan
praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa
Inggris misalnya) bersama teman-temannya pada situasi tertentu.
2. Keterlibatan siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterlibatan adalah
keadaan terlibat. Keterlibatan jika dikaitkan dengan pembelajaran,
khususnya siswa maka merupakan suatu tindakan aktif dimana siswa
mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Jenis- jenis keterlibatan
sendiri sangat beragam, antara lain kemampuan bertanya, kemampuan
menyimpulkan, kemampuan menjawab.
3. Prestasi belajar siswa
Menurut Jihad (2011: 14) Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan
menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan
dengan tes hasil belajar yang disimbolkan dalam bentuk angka.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
E. Pemecahan Masalah
Dalam pemecahan masalah ini peneliti menggunakan metode role
playing untuk:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD
Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
2. Meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Pkn kelas IV SD
Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti ini adalah untuk:
1. Megetahui
apakah penggunaan metode Role Playing
dapat
meningkatkan keterlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo.
2. Mengetahui
apakah
penggunaan
metode
Role
Playing
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Meningkatkanketerlibatan siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo
tahun ajaran 2011/ 2012 dengan menggunakan metode Role playing.
2. Meningkatkanprestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo
tahun ajaran 2011/ 2012 dengan menggunakan metode Role playing.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
1.
Keterlibatan siswa
Keterlibatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
keadaan
terlibat.
Kaitannya
dengan
pembelajaran
khususnya
keterlibatan siswa adalah keadaan dimana siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Keterlibatan siswa menurut Dimyanti dan Mudjono (2006: 46)
tidak diartikan sebagai keterlibatan fisik semata, namun juga terlibat
mental emosional siswa, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan
internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap, dan juga pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
Menurut Natawijaya (2005:31) keterlibatan dalam pembelajaran
digambarkan melalui belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem
belajar mengajar yang menekankan keterlibatan fisik, mental intelektual
dan emosional guna memperoleh hasil berlajar berupa perpaduan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa berprestasi memiliki keaktifan
sehingga menjadi produktif.
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa keterlibatan siswa adalah keadaan di mana siswa mau terlibat
secara aktif, baik secara fisik maupun emosional selama proses
pembelajaran yaitu proses interaksi guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, dan siswa dengan lingkungannya dalam rangka memperoleh
hasil belajar berupa perpaduan aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Keterlibatan sisiwa dalam proses
pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa itu sendiri, sehingga suasana
pembelajaran menjadi segar dan kondusif karena siswa dapat
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.
Menurut Paul D. Dierich, dalam Yasmin (2007: 84) klasifikasi
keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan visual, berupa: membaca, melihat gambar, mengamati,
eksperimen atau demonstrasi dan mengamati orang lain berperan.
b. Kegiatan lisan, berupa: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pernyataan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, dan diskusi.
c. Kegiatan mendengarkan, berupa: mendengarkan percakapan,
penyajian materi, radio, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
d. Kegiatan menulis, berupa: menulis cerita, laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan
mengisi angket.
e. Kegiatan menggambar, berupa: menggambar, membuat grafik,
chart, diagram, peta dan pola.
f. Kegiatan metrik, berupa: melakukan percobaan, memilih alat,
melaksanakan peran, menari, berkebun.
g. Kegiatan mental, berupa: merenungkan, mengingat, memcahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan
dan membuat keputusan,
h. Kegiatan emosional, berupa: minat, membedakan, berani, tenang.
Menurut Sriyono (1992: 14) ciri-ciri pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif adalah sebagai berikut:
a. Situasi kelas merangsang siswa untuk melakukan kegiatan secara
bebas sehingga siswa dapat telibat aktif dan produktif.
b. Guru tidak banyak mendominasi kelas (teacher centered), tetapi
guru
hanya
memancing
keterlibatan
siswa
dalam
bentuk
rangsangan berpikir untuk memcahkan suatu permasalahan.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
Sumber belajar tersebut berupa sumber tertulis, sumber manusia,
media, termasuk guru sendiri sebagai sumber belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
d. Kegiatan belajar yang bervariatif, ada kegiatan yang dilakukan
bersama-sama tidak hanya satu atau dua siswa saja yang terlibat
aktif.
e. Hubungan antara guru dan siswa terjalin secara manusiawi, bukan
seperti atasan dan bawahan.
f. Situasi kelas tidak kaku dan terikat mati pada suatu peraturan
tertentu, namun dapat berubah sesuai kebutuhan.
g. Siswa memiliki keberanian mengajukan pertanyaan, pendapat,
pernyataan, gagasa, ataupun pemecahan masalah.
h. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar
atau salah pendapat tersebut. Tidak diperkenankan membunuh,
mengurangi atau menekan siswa agar pendapatnya selalu sesuai
dengan pendapat guru.
Menurut Usman (2009: 26) caramemperbaiki keterlibatan siswa
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan siswa, karena hal ini
sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa.
b. Kenali dan bantulah siswa yang kurang terlibat, selidiki penyebab
dan temukan usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
prestasi anak tersebut.
c. Berikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
d. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa
sehingga dapat memicu partisipasi siswa. Selidiki minat siswa dan
kaitkan dengan pembelajaran sehingga siswa dapat lebih tertarik.
e. Masa transisi antara berbagai kegiatan dalam pembelajaran
hendaknya dilakukan secara luwes.
f. Berilah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Keterlibatan
siswa
dalam
proses
pembelajaran
dapat
merangsang dan mengembangkan bakat siswa, juga dapat melatih siswa
untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari. Guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis
sehingga merangsang keterlibatan siswa.
2. Belajar dan Pembelajaran
a. Belajar
Menurut Suparno (2001:2) belajar merupakan serangkaian
aktivitas yang dapat menimbulkan adanya perubahan perilaku.
Perubahan perilaku tersebut dihasilkan karena adanya respon yang
diperkuat.Bloom dalam Suparno (2001:6) membagi belajar ke
dalam tingkatan-tingkatan yang disebut sebagai ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
Menurut Dimmyanti(2006:15), belajar adalah kegiatan
individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku, keterampilan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dengan cara mengolah bahan ajar.Dalam belajar tersebut individu
menggunakan ranah kognitif, psikomotor dan afektif.Akibat belajar
tersebut kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif semakin
bertambah.
Menurut Sudjana (1996: 26) belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang,
perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.
Slameto (2003: 2) merumuskan belajar sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:
1) Terjadi secara sadar
2) Bersifat kontinu dan fungsional
3) Bersifat positif dan aktif
4) Bukan sementara
5) Bertujuan dan terarah
6) Mencakup seluruh aspek tingkah laku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Menurut Jihad(2012: 3) pada dasarnya belajar merupakan
tahap perubahan perilaku siswa yang relative positif dan mantap
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor.
Belajar menurut Gagne dalam Dimyanti dan Mudjono
(2006: 14) merupakan kegiatan kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas, setelah belajar seseorang akan memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut
berasal dari stimulasi yang berasal dari lingkungannya dan proses
kognitif yang dilakukan oleh siswa. Maka belajar merupakan
seperangkat proses kognitif yang erubah sifat stimulasi lingkungan,
melalui pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses di mana
pembelajar (siswa) harus mengalami, berbuat, mereaksi dan
melalui berbagai mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan
tertentu yang bermakna dan dipengaruhi oleh pembawaan serta
lingkungan kemudian menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan,
keterampilan, kecakapan, pemahaman serta perubahan yang aspekaspek yang ada pada diri siswa. Perubahan tersebut terjadi secara
sadar serta berkelanjutan yang bersifat aktif, positif dan
menetap.Jenis-jenis belajar menurut para ahli antara lain:
1) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan cara-cara berfikir abstrak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
2) Belajar keterampilan, yaitu belajar dengan menggunakan
gerak-gerak motorik yakni yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot.
3) Belajar sosial, belajar memahami masalah dan teknik untuk
memecahkan masalah tersebut.
4) Belajar memecahkan masalah, yaitu belajar menggunakan
metode ilmiah atau berfikir sistematis, logis, teratur, dan teliti.
5) Belajar rasional, belajar dengan menggunakan kemampuan
berfikir secara logis dan rasional.
6) Belajar kebiasaan, proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada.
7) Belajar apresiasi, belajar mempertimbangkan arti penting atau
nilai suatu objek.
8) Belajar pengetahuan, yaitu belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.
b. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek yaitu belajar, yang berorientasi padaapa yang
harus dilakukan siswa. Mengajar, berorientasi pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Pembelajaran pada
dasarnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dan
pendidik dalam rangka perubahan sikap. Komunikasi di sini
didefinisikan sebagai proses di mana para siswa menciptakan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
saling berbagi
informasi
satu
sama
lain guna
17
mencapai
pertimbangan timbal balik.
Menurut Gagne (1979: 31), pembelajaran adalah suatu
rangkaian
peristiwa
eksternal
yang
mempengaruhi
siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung
dengan mudah.
Permbelajaran yang efektif menurut Bloom dan Suparno
(2001: 102) memiliki empat komponen, yaitu adanya orientasi
yang jelas dan menggugah, adanya keterlibatan siswa secara aktif,
adanya proses penguatan, serta adanya upan balik dan perbaikan.
Menurut Hamalik (1994:29) pembelajaran adalah upaya
menorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi
peserta didik. Pendidikan bertujuan atau mengubah tingkah laku
peserta didik, dan dalam pembelajaran siswa dianggap sebagai
organisme yang hidup artinya siswa memiliki berbagai potensi
yang
si a p
untuk
berkembang
dan
dikembangkan
melalui
pembelajaran.
Menurut Jihad (2012: 18) pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi
edukasi untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Menurut Wragg, (1997:37)pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu
yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan
sesuatu hasil belajar yang diinginkan.Pembelajaran memiliki dasar
perencanaan atau perancangan sebagai usaha atau upaya untuk
membelajarkan siswa.Maka dalam belajar siswa tidak berinteraksi
dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Jihad (2012:23) hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam rancangan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan
lingkungan
otentik,
karena
hal
ini
diperlukan
untuk
memungkinkan seseorang berproses dalam belajar secara
maksimal.
2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan
karakteristik siswa, karena pembelajaran difungsikan sebagai
mekanisme adaptif dalam proses konstruksi, dekonstruksi dan
rekonstruksi pengetahuan, sikap dan kemamouan
3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan.
4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secaraa
formatif sebagai diagnosis untuk menyediakan pengalaman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
belajar secara berkesinambungan dan dalam bingkai belajar
sepanjang hayat.
B.
Prestasi Belajar Siswa
1.
Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Juliah (2004: 45) prestasi belajar adalah segala sesuatu
yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.
Menurut Hamalilk (2003:24)hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta
aperespsi dan abilitas.
Menurut Jihad (2012: 15) hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku siswa secara nyata setelah dilakukannya proses belajar mengajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Sudjana (2004:34) prestasi belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya.
Menurut Jihad (2012: 18), tujuan belajar adalah sejumlah hasil
belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikapsikap yang baru yang diharapkan dicapai oleh siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan atau kemampuan yang
diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang disimbulkan dalam bentuk
angka. Angka tersebut diperoleh melalui test hasil belajar untuk
mengetahui nilai penguasaan atau kemampuan siswa.
2. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar
Menurut Syah (2000:122) untuk mencapai prestasi belajar siswa
sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor:
a. Faktor intern
1) Aspek fisiologis, merujuk pada kondisi fisik siswa. Jika keadaan
fisik siswa sehat serta kuat akan memberikan hasil belajar yang
baik pula.
2) Aspek psikologis berkaitan erat dengan intelegensi, sikap, bakat,
minat dan motivasi siswa dalam belajar. yang dijabarkan sebagai
berikut:
a) Kecerdasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kesempurnaan perkembangan akal budi, maka jika seseorang
memiliki kecerdasan yang normal akan memberi prestasi
belajar yang baik.
b) Sikap adalah gejala internal untuk mereaksi atau merespon
dengan cara yang relative terhadap objek orang, barang dan
sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
c) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Minat atau interest berarti kecenderungan dan gairah yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e) Motivasi keadaan internal seseorang yang mendorongnya
berbuat sesuatu.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah
lingkungan sosial yang meliputi keadaan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
c. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
kegiatan
pembelajaran
dalam
mendapatkan
materi-
materi
pembelajaran. Strategi dalam hal ini adalah seperangkat langkah
oprasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau tujuan belajar tertentu.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Azra (2009: 19) pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan
kewajiban warganegara serta proses demokrasi.
Menurut Zamroni (2002: 23) Pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui
aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa
demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat.
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga
Negara sadar bela Negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,
dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam
perikehidupan berbangsa. Mengantarkan peserta didik memiliki
wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola
pikir, pola sikap dan perilaku untuk cinta tanah air Indonesia, sehingga
dapat
menumbuhkembangkan
wawasan
kebangsaan,
kesadaran
berbangsa dan bernegara pada diri peserta didikTujuan Pendidikan
Kewarganegaraan berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No 267/Dikti/2000:
1) Tujuan umum
Untuk memberikan pengetahuna dan kemampuan dasar
kepada siswa mengenai hubungan antara warga Negara dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Negara agar menjadi warga Negara yang diandalkan oleh bangsa
dan Negara.
2) Tujuan khusus
a. Siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai WNI
terdidik dan bertanggungjawab.
b. Siswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan
bertanggungjawab yang berlandaskan Pancasila, wawasan
nusantara dan ketahanan nasional.
c. Siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilainilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa
dan bangsa.
C. Metode Role Playing
1. Pengertian Metode
Menurut Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengada