KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2011

SALINAN

PUTUSAN
Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Komisi”) yang memeriksa dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
(selanjutnya disebut “UU No. 5 Tahun 1999”) dalam Tender Pembongkaran Bahan Baku
Utama di PT Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Kabupaten Batubara Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2010 yang dilakukan oleh: ------------------------------------------------1.

PT Indonesia Asahan Alumunium (selanjutnya disebut “Terlapor I”) yang
berkedudukan di Gedung Summitmas I Lantai 15, Jalan Jenderal Soedirman Kav.
61-62, Jakarta 12069, Indonesia; ---------------------------------------------------------------

2.

PT Duet Pratama Samudera (selanjutnya disebut “Terlapor II”) yang
berkedudukan di Jalan Sidorukun, Komplek Krakatau Permai Nomor A4, Pulau
Brayan Darat II, Medan Timur, Indonesia; ---------------------------------------------------


telah mengambil Putusan sebagai berikut: ---------------------------------------------------------Majelis Komisi: ---------------------------------------------------------------------------------------Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran; -------------------------------------------------Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran; -------Setelah mendengar keterangan para Saksi; ---------------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Ahli; ----------------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor; -----------------------------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; ---------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor --------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ----------------------

SALINAN
TENTANG DUDUK PERKARA

1.

Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima laporan tentang adanya dugaan
pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender
Pembongkaran Bahan Baku Utama di PT Indonesia Asahan Alumunium Kuala
Tanjung Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010; --------------------

2.

Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi, laporan tersebut merupakan
kompetensi absolut Komisi, telah lengkap secara administrasi, dan telah jelas
dugaan pelanggaran pasal dalam UU No. 5 Tahun 1999; ----------------------------------

3.


Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi tersebut, Sekretariat Komisi
merekomendasikan untuk dilakukan penyelidikan; -----------------------------------------

4.

Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap Hasil
Klarifikasi, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan, dan kelengkapan dugaan
pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penyelidikan; -----------------------

5.

Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan
tersebut dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk
Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran (vide A36.1); -----------------------------------

6.

Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan
Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran

(selanjutnya disebut “LDP”) (vide A36.2); --------------------------------------------------

7.

Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi
Nomor 23/KPPU/Pen/IV/2011 tanggal 6 April 2011 tentang Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011 (vide A37); ------------------------------

8.

Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut,
Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi
Nomor 80/KPPU/Kep/IV/2011 tanggal 6 April 2011 tentang Penugasan Anggota
Komisi sebagai Majelis Komisi Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor
05/KPPU-L/2011 (vide A38); ------------------------------------------------------------------

9.

Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011
menerbitkan Keputusan Majelis Komisi Nomor 09/KMK/Kep/IV/2011 tentang

Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011, yaitu

halaman 2 dari 86

SALINAN
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 13
April 2011 sampai dengan tanggal 26 Mei 2011 (vide A39); -----------------------------10.

Menimbang

bahwa

Majelis

Komisi

telah

menyampaikan


Pemberitahuan

Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan
Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan
Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide A40, A45, A46,
A48, A50); ---------------------------------------------------------------------------------------11.

Menimbang bahwa pada tanggal 13 April 2011, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan LDP
oleh Investigator kepada Terlapor (vide B11); -----------------------------------------------

12.

Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator,
Terlapor I dan Terlapor II (vide B11); --------------------------------------------------------

13.

Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator membacakan LDP
yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide A36.2): -----------------------13.1. Bahwa berikut adalah identitas Terlapor yang diduga melakukan

pelanggaran: -----------------------------------------------------------------------------1.

Terlapor I, PT Indonesia Asahan Alumunium, berkedudukan di
Gedung Summitmas I Lantai 15, Jalan Jenderal Soedirman Kav. 61-62,
Jakarta 12069; ---------------------------------------------------------------------

2.

Terlapor II, PT Duet Pratama Samudera, berkedudukan di Jalan
Sidorukun, Komplek Krakatau Permai No. A4, Pulau Brayan Darat II,
Medan Timur. ---------------------------------------------------------------------

13.2. Bahwa Obyek Perkara adalah Tender pembongkaran bahan baku utama di
PT Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara,
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010; ----------------------------------13.2.1. Lingkup Pekerjaan: ---------------------------------------------------------1.

Melakukan pembongkaran bahan baku (Alumina, CPC, CTP)
dari kapal ke Silo (gudang); ------------------------------------------

2.


Melakukan pengawasan kepada buruh yang akan dipekerjakan
di atas kapal dan di dalam palka seperti operator remote
control dan mengumpankan bahan baku ke nozzle; --------------

3.

Mengoperasikan nozzle di dalam palka kapal; -------------------halaman 3 dari 86

SALINAN
4.

Mengoperasikan Row Material Sweeper di dalam ruang palka
kapal; --------------------------------------------------------------------

5.

Menangani dan membawa peralatan seperti Joint Sweeper dan
Raw material Sweeper dari tempat penyimpanan menuju
lokasi kerja dan mengembalikannya ke tempat penyimpanan

semula; ------------------------------------------------------------------

6.

Menjaga bahan baku tetap dalam kondisi yang bersih dan
terhindar dari basah disebabkan oleh hujan atau hal lainnya. ---

13.2.2. Masa Kontrak: dalam jangka waktu 2 (dua) tahun mulai sejak
tanggal 1 April 2010 sampai dengan 31 Maret 2012. ------------------13.3. Bahwa ketentuan Undang-undang yang diduga dilanggar oleh para Terlapor
adalah Pasal 22, UU No. 5 Tahun 1999: --------------------------------------------“pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan
atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat”.
13.4. Bahwa latar belakang dari Perkara a quo adalah: ----------------------------------13.4.1. Bahwa Terlapor I merupakan perusahaan yang memiliki core
business

membangun

dan

mengusahakan


pabrik

peleburan

alumunium (alumunium smelter) di Kuala Tanjung Sumatera Utara
untuk menghasilkan membuat dan mengolah alumunium produk
karbon dan produk lain yang sehubungan dengan itu dan untuk
memasarkan segala produk dimaksud di dalam negeri serta
mengekspornya. Pemegang saham dari Terlapor I adalah Negara
Republik Indonesia sebanyak 41,12% (Empat Puluh Satu Koma
Dua Belas Persen) dan Nippon Asahan Alumunium sebanyak
58,88% (Lima Puluh Delapan Koma Delapan Puluh Delapan
Persen) (vide B2, C22, C23); ----------------------------------------------13.4.2. Bahwa Terlapor I mengundang peserta tender yang termasuk dalam
daftar rekanan untuk mengikuti tender pembongkaran bahan baku
utama di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera
Utara Tahun Anggaran 2010. Untuk perkara a quo, para peserta
tender telah mengajukan diri untuk menjadi rekanan Terlapor I
sebelum tender a quo dilaksanakan (vide B2, B4, B5, B6, B7, B10);


halaman 4 dari 86

SALINAN
13.4.3. Bahwa Terlapor I menggunakan Rules on Procurement JPM
001/RUL/1996, Prosedur Pembelian Barang dan Jasa No. SPMPM23-003/5 yang berlaku sejak 1 Juni 2009, Instruksi Kerja
Pelaksanaan dan Evaluasi penawaran No. SPM-W123-004/3 yang
berlaku sejak 1 Agustus 2009 dan Instruksi Kerja Penerimaan
Request For Estimation dan Request For Procurement yang berlaku
sejak 14 Juni 2010 sebagai dasar pelaksanaan tender (vide B2, C24,
C25, C26, C27). -------------------------------------------------------------13.5. Bahwa kronologis tender dari perkara a quo adalah:------------------------------13.5.1. Bahwa berdasarkan surat tertanggal 16 Februari 2010, Terlapor I
mengirimkan undangan kepada PT Gemar Nugraha Kuala Tanjung,
PT Ayana Nugraha, PT Duet Pratama Samudera (Terlapor II), PT
Sarana Multi Lestari, PT Mitragalang Usaha Sejati dan PT PBM
PBM Mitra Kuala Asahan Jaya untuk permintaan penawaran harga
(vide B2, B4, B5, B6, B7, B10, C7, C44); -------------------------------13.5.2. Bahwa pada tanggal 16 Februari 2010, dilakukan penjelasan tender
(tender briefing). Dalam penjelasan tersebut, peserta mendapatkan
dokumen penawaran berupa instruksi penawaran. Dalam salah satu
isinya berkaitan dengan masa kontrak disebutkan bahwa masa
kontrak dijadwalkan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak
tanggal 1 April 2010 dan berakhir pada 31 Maret 2012 (vide B6,

B9, C8, C26, C46); ----------------------------------------------------------13.5.3. Bahwa dalam surat permintaan penawaran dan instruksi penawaran,
batas akhir pemasukan dokumen penawaran ditetapkan pada
tanggal 24 Februari 2010 pukul 16.00 WIB. penyerahan setelah
jadwal tersebut tidak diperkenankan dan penawaran yang
bersangkutan dianggap batal. Pada tanggal 24 Februari 2010 PT
Gemar Nugraha, PT Ayana Nugraha, PT Duet Pratama Samudera
(Terlapor II), PT Sarana Multi Lestari, PT Mitragalang Usaha Sejati
dan PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya memasukkan dokumen
penawaran (vide B6, B7, B8, B9, C10, C11, C12, C13, C14, C15);--

halaman 5 dari 86

SALINAN
13.5.4. Bahwa pada tanggal 10 Maret 2010, Terlapor I meminta PT PBM
Mitra Kuala Asahan Jaya untuk melengkapi dokumen administrasi
berupa: daftar pelanggan dan sertifikat tenaga ahli bongkar muat.
Pada tanggal 15 Maret 2010, PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
menyampaikan kelengkapan dokumen sebagaimana diminta oleh
Terlapor I (vide B6, C19, C38); -------------------------------------------13.5.5. Bahwa pada tanggal 24 Maret 2010, dilakukan pembukaan
dokumen penawaran dengan hasil pembukaan penawaran sebagai
berikut (vide B2, C5, C9, C17): -------------------------------------------No.
1
2
3
4
5
6

Nama Perusahaan
PT Gemar Nugraha
PT Ayana Nugraha
PT Duet Pratama Samudera
PT Sarana Multi Lestari
PT Mitragalang Usaha Sejati
(Various)
Mean = Rp.3.657,40/MT
PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya

Harga satuan/MT
Rp.13.081 (Alumina, CPC, CTP)
Rp.9.500 (Alumina, CPC, CTP)
Rp.11.430 (Alumina, CPC, CTP)
Rp.9.600 (Alumina, CPC, CTP)
Rp.3.300 (alumina)
Rp.4.600 (CPC)
Rp.6.400 (CTP)
Rp.9.000 (Alumina, CPC, CTP)

13.5.6. Bahwa setelah dilakukan pembukaan penawaran tanggal 24 Maret
2010, Terlapor I meminta kepada Terlapor II untuk melengkapi
dokumen penawaran harga karena tidak lengkap. Selanjutnya pada
bulan Maret 2010, Terlapor II memasukkan tambahan dokumen
berupa rincian penawaran harga (vide B8, B10, C15); ----------------13.5.7. Bahwa evaluasi yang dilakukan Terlapor I menggunakan sistem
nilai. Bobot masing-masing kriteria adalah: Administrasi 20%,
teknis 15% dan harga 65%. Sistem penilaian ini tidak dicantumkan
dalam instruksi penawaran (vide B2, B9, C8, C17, C41);-------------13.5.8. Bahwa sekitar 2 (dua) minggu setelah pembukaan penawaran,
Terlapor II bertemu dengan PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya atas
permintaan Terlapor I agar PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
membuat kesepakatan dengan Terlapor II supaya PT PBM Mitra
Kuala Asahan Jaya menjadi pemenang tender (vide B6); -------------13.5.9. Bahwa pada tanggal 24 Maret 2010 – 19 Mei 2010 dilakukan
evaluasi berdasarkan aspek teknis dan bisnis. Bahwa berdasarkan
evaluasi bersama, terkait dengan perhitungan harga untuk kriteria

halaman 6 dari 86

SALINAN
penilaian struktur perhitungan harus sesuai dengan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman
Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang Dari dan
Ke Kapal Di Pelabuhan (selanjutnya disebut ”KM 35 Tahun
2007”), PT Gemar Nugraha Kuala Tanjung, PT Ayana Nugraha, PT
Sarana Multi Lestari dan PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
memperoleh score 0 (nol) sehingga nilainya 0 (nol). Sedangkan PT
Duet Pratama Samudera (Terlapor II) dan PT Mitragalang Usaha
Sejati memperoleh score 1 (satu) sehingga nilainya 20 (dua puluh).
Terlapor I menilai bahwa penawaran PT Gemar Nugraha Kuala
Tanjung, PT Ayana Nugraha, PT Sarana Multi Lestari dan PT PBM
Mitra Kuala Asahan Jaya dalam hal perhitungan produktivitas tidak
sesuai dengan point 11 KM 35 Tahun 2007 karena produktivitas per
jam tidak dikalikan jam kerja efektif untuk 1 (satu) shiftnya (vide
B8,C17, C41); ---------------------------------------------------------------13.5.10. Bahwa kegiatan Terlapor I adalah bongkar kargo langsung ke pipa
sehingga dasar perhitungan tarif tidak mengikuti KM 35 Tahun
2007 (vide B6, B10); --------------------------------------------------------13.5.11. Bahwa secara stuktur, penawaran dari PT Gemar Nugraha Kuala
Tanjung, PT Ayana Nugraha, PT Sarana Multi Lestari dan PT PBM
Mitra Kuala Asahan Jaya telah memenuhi ketentuan dalam KM 35
Tahun 2007 (vide B4, B5); -------------------------------------------------13.5.12. Bahwa pada tanggal 17 Mei 2010, Terlapor I mengundang PT
Mitragalang Usaha sejati sebagai penawar terendah untuk
melakukan klarifikasi teknis pembongkaran bahan baku utama.
Pada tanggal 18 Mei 2010 dilakukan klarifikasi terhadap PT
Mitragalang Usaha Sejati. Latar belakang dilakukan klarifikasi
adalah berdasarkan hasil evaluasi penawaran peserta dan perlu
dilakukan klarifikasi kepada nominasi pemenang tender (vide B7,
B8, C5); -----------------------------------------------------------------------13.5.13. Bahwa Hasil evaluasi teknis dan bisnis tanggal 19 Mei 2010 adalah
sebagai berikut (vide C5, C17, C41): -------------------------------------halaman 7 dari 86

SALINAN

No.

Perusahaan

Bisnis

Teknis

Total

1
2
3
4
5
6

PT Mitragalang Usaha Sejati
PT Duet Pratama Samudera
PT Gemar Nugraha
PT Ayana Nugraha
PT Sarana Multi Lestari
PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya

80.00
61,20
39,79
43,47
35,83
41,72

7.50
10.00
15.00
10.00
11.25
5.00

87,50
71,20
54,79
53,47
47.08
46,72

13.5.14. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2010, Terlapor I memberitahukan
kepada PT Mitragalang Usaha Sejati bahwa penawarannya tidak
memenuhi persyaratan karena menawarkan harga yang terlalu
rendah, meskipun harga telah disusun berdasarkan KM 35 Tahun
2007 (vide B2, B6, B7, B8, C5, C28); -----------------------------------13.5.15. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2010, Terlapor I mengundang Terlapor
II untuk klarifikasi teknis. Pada tanggal 4 Juni 2010, Terlapor I
melakukan klarifikasi penawaran kepada Terlapor II selaku
penawar yang menempati ranking kedua (vide B8, B10, C5, C18); -13.5.16. Bahwa pada tanggal 9 Juni 2010, Terlapor II menyampaikan
dokumen kepada Terlapor I sebagai tindak lanjut dari klarifikasi
tanggal 4 Juni 2010. Dalam rincian tersebut, Terlapor II
menawarkan tarif sebesar Rp.10.426/Ton (vide B10, C5, C21); -----13.5.17. Bahwa pada tanggal 30 Juni 2010, Terlapor II menyampaikan
kepada Terlapor I bahwa Terlapor II dapat menurunkan tarif
menjadi Rp.9.338/MT (vide B10, C5, C21); ----------------------------13.5.18. Bahwa pada tanggal 20 Juli 2010, Terlapor I menyampaikan kepada
Terlapor II tentang penunjukan terlapor II sebagai pemenang tender
dengan tarif Rp.9.300/MT (vide B2, B10, C5, C20); ------------------13.5.19. Bahwa pada tanggal 2 September 2010, PT PBM Mitra Kuala
Asahan Jaya menyampaikan tanggapan atas hasil tender namun
tidak memperoleh tanggapan dari Terlapor I (vide B6, C40). --------13.6. Bahwa berikut adalah analisis dugaan pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun
1999: -------------------------------------------------------------------------------------13.6.1. Mengenai Pelaku Usaha dan Pihak Lain: ---------------------------------

halaman 8 dari 86

SALINAN
13.6.1.1. Sebagaimana ditetapkan pada ketentuan Pasal 1 angka 5
UU No. 5 Tahun 1999 dinyatakan: --------------------------”pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau
badan usaha baik yang berbentuk badan hukum atau
bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan
atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara
Republik Indonesia baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi”.
13.6.1.2. Dalam dugaan pelanggaran ini, pelaku usaha yang
dimaksud adalah PT Indonesia Asahan Alumunium
(Terlapor I) yang merupakan badan usaha yang didirikan
berdasarkan Akta No. 2 tanggal 6 Januari 1976 yang
dibuat oleh Notaris J.N. Siregar S.H. glr Mangaradja
Namora dengan kegiatan usaha antara lain membangun
dan

mengusahakan

pabrik

peleburan

alumunium

(alumunium smelter) untuk menghasilkan membuat dan
mengolah alumunium produk karbon dan produk lain
yang sehubungan dengan itu dan untuk memasarkan
segala

produk

dimaksud

didalam

negeri

serta

mengekspornya; ------------------------------------------------13.6.1.3. Dalam praktiknya, untuk memenuhi kebutuhan guna
melakukan

kegiatan

usaha,

Terlapor

I

menyelenggarakan tender pembongkaran bahan baku
utama untuk Tahun Anggaran 2010; ------------------------13.6.1.4. Selanjutnya, yang dimaksud pihak lain dalam dugaan
pelanggaran ini adalah PT Duet Pratama Samudera
(Terlapor II) yang merupakan badan usaha yang
memiliki kegiatan usaha di bidang bongkar muat; --------13.6.1.5. Dalam praktiknya, Terlapor II adalah peserta sekaligus
menjadi pemenang dalam tender yang diselenggarakan
Terlapor I. -------------------------------------------------------13.6.2. Mengenai persekongkolan dalam Tender pembongkaran bahan
baku utama di PT Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung,
halaman 9 dari 86

SALINAN
Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
2010: --------------------------------------------------------------------------13.6.2.1. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Pasal 22 UU
No. 5 Tahun 1999 dinyatakan: -------------------------------“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan
usaha tidak sehat”.
13.6.2.2. Tindakan persekongkolan dalam tender tersebut setidaktidaknya mencakup 3 (tiga) bentuk yaitu: ------------------1. Persekongkolan Vertikal, yaitu persekongkolan yang
terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha
atau penyedia barang dan jasa dengan Panitia tender
atau Panitia lelang atau pengguna barang dan jasa
atau pemilik atau pemberi pekerjaan; ------------------2. Persekongkolan Horisontal, yaitu persekongkolan
yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia
barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau
penyedia barang dan jasa pesaingnya;------------------3. Gabungan

persekongkolan

vertikal

dan

persekongkolan horisontal, yaitu persekongkolan
antara Panitia tender atau Panitia lelang atau
pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi
pekerjaan dengan sesama pelaku usaha atau penyedia
barang dan jasa. --------------------------------------------13.6.2.3. Berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan, diduga
terjadi persekongkolan vertikal antara Terlapor I dengan
Terlapor II dalam tender pembongkaran bahan baku
utama di PT Indonesia Asahan Alumunium, yang
dilakukan dengan cara yang terbukti dari rangkaian
perilaku sebagai berikut: --------------------------------------1. Bahwa Terlapor I memberikan kesempatan kepada
Terlapor II untuk menambahkan rincian penawaran

halaman 10 dari 86

SALINAN
harga setelah tanggal batas penerimaan penawaran
sehingga Terlapor II dapat memperoleh nilai
maksimal dalam kriteria struktur harga sesuai dengan
KM 35 Tahun 2007. Padahal apabila tidak ada
penambahan dokumen tersebut, maka Terlapor II
tidak akan mendapatkan penilaian dalam kriteria
struktur harga sesuai dengan KM 35 Tahun 2007; ---2. Bahwa Terlapor I hanya memberikan kesempatan
kepada

Terlapor

II

untuk

memperbaiki

penawarannya; ---------------------------------------------3. Bahwa penilaian untuk kriteria struktur tarif sesuai
dengan KM 35 Tahun 2007 tidak cermat dan
menguntungkan Terlapor II; -----------------------------4. Bahwa Terlapor I meminta Terlapor II untuk
menghubungi PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
yang merupakan penawar terendah kedua agar PT
PBM Mitra Kuala Asahan Jaya bersedia bekerjasama
dengan Terlapor II apabila berkeinginan untuk
menjadi pemenang tender; -------------------------------5. Bahwa dalam tender pekerjaan pembongkaran bahan
baku utama yang dilaksanakan oleh Terlapor I
diduga terjadi persaingan usaha tidak sehat berupa
tindakan-tindakan

bersekongkol

sebagaimana

diuraikan dalam butir unsur bersekongkol untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender di
atas; ----------------------------------------------------------6. Bahwa akibat perbuatan bersekongkol tersebut, maka
pelaku

usaha

peserta

tender

tidak

memiliki

kesempatan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan
dengan cara yang jujur; -----------------------------------7. Bahwa selain itu, ditemukan juga adanya bukti
tindakan diskriminatif yang dilakukan Terlapor I
halaman 11 dari 86

SALINAN
yang menguntungkan Terlapor II dengan cara
melakukan penilaian yang diskriminatif terhadap PT
Mitragalang Usaha Sejati selaku penawaran harga
terendah sekaligus peserta dengan nilai total tertinggi
dalam evaluasi teknis dan bisnis. Penawaran PT
Mitragalang

Usaha

Sejati

dinyatakan

tidak

memenuhi persyaratan oleh Terlapor I secara sepihak
dengan alasan kekawatiran terjadi kerugian dalam
pengerjaan proyek tersebut meskipun berdasarkan
alat bukti jelas disebutkan bahwa PT Mitragalang
Usaha Sejati secara tegas menyatakan mampu
mengerjakan perkerjaan dan bersedia memberikan
jaminan; -----------------------------------------------------8. Bahwa dengan demikian, dinilai telah terjadi
persaingan usaha tidak sehat akibat perbuatan dan
tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh Terlapor I
terhadap peserta tender selain Terlapor II khususnya
terhadap PT Mitragalang Usaha Sejati selaku peserta
yang memiliki potensi untuk menjadi pemenang
tender; -------------------------------------------------------9. Bahwa akibat tindakan diskriminatif tersebut, dalam
tender pembongkaran bahan baku utama yang
diselenggarakan Terlapor I menghambat peserta
tender untuk bersaing secara jujur.----------------------13.7. Bahwa berdasarkan analisis, Tim Investigator menilai telah terjadi
pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 dalam Tender pembongkaran
bahan baku utama di PT Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung,
Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010; -------14.

Menimbang bahwa pada tanggal 15 April 2011, Majelis Komisi memberi
kesempatan kepada para Terlapor untuk memeriksa berkas perkara (enzage) berupa
Surat dan atau Dokumen (vide B12, B13); ---------------------------------------------------

halaman 12 dari 86

SALINAN
15.

Menimbang bahwa pada tanggal 20 April 2011, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap
LDP. Terlapor I menanggapi secara lisan dengan menyatakan tidak memberikan
tanggapan baik secara lisan ataupun tertulis terhadap LDP; -------------------------------

16.

Menimbang bahwa pada tanggal 25 April 2011, Terlapor II memberikan pembelaan
dan tanggapan secara tertulis sebagai berikut (vide B15, C48): --------------------------16.1. Terlapor II mencadangkan (me-reserve) haknya untuk mengajukan
Tanggapan Tambahan dan Saksi/Ahli di kemudian hari;-------------------------16.2. Terlapor II menyangkal hal-hal yang disampaikan dalam LDP kecuali halhal yang secara tegas diakuinya; -----------------------------------------------------Dugaan Pelanggaran: -------------------------------------------------------------------------16.3. Tim Investigator menduga terjadi persekongkolan tender yang melanggar
Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 dalam tender pembongkaran bahan baku
utama di PT Indonesia Asahan Aluminium Kuala Tanjung Kabupaten
Batubara Provinsi Sumatera Utara tahun 2010; ------------------------------------16.4. Pada dasarnya, dugaan Tim Investigator tersebut bertumpu pada 5 (lima)
asumsi, yaitu:----------------------------------------------------------------------------1.

Adanya permintaan dari Terlapor I agar Terlapor II menghubungi PT
PBM Mitra Kuala Asahan Jaya yang merupakan penawar terendah
kedua agar PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya bersedia bekerjasama
dengan

Terlapor

II

apabila

berkeinginan

untuk

menjadi

pemenangtender (butir 26.4, hal 8, LDP);------------------------------------2.

Adanya pemberian kesempatan kepada Terlapor II untuk mengajukan
tambahan rincian penawaran harga setelah tanggal batas penerimaan
penawaran (butir 26.1, hal 7, LDP); -------------------------------------------

3.

Adanya pemberian kesempatan hanya kepada Terlapor II untuk
memperbaiki penawarannya (butir 26.2, hal 8, LDP); ----------------------

4.

Adanya ketidakcermatan dalam penilaian struktur tarif berdasarkan
KM 35 Tahun 2007 yang menguntungkan Terlapor II (butir 26.3, hal 8,
LDP); -------------------------------------------------------------------------------

5.

Adanya tindakan diskriminatif terhadap PT Mitragalang Usaha Sejati
dalam evaluasi teknis dan bisnis (butir 26.7, hal 8, LDP). -----------------halaman 13 dari 86

SALINAN
Tanggapan Terlapor II atas Asumsi-Asumsi yang Digunakan Tim Investigator
dalam LDP Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999: ---------------------------------------------A. Terlapor II tidak pernah bersekongkol dengan PT PBM Mitra Kuala
Asahan Jaya ; ------------------------------------------------------------------------------16.5. Berikut adalah tanggapan Terlapor II terhadap asumsi pertama Tim
Investigator, yaitu bahwa Terlapor I meminta Terlapor II untuk
menghubungi PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya yang merupakan penawar
terendah kedua agar PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya bersedia
bekerjasama dengan Terlapor II apabila berkeinginan untuk menjadi
pemenang tender (butir 26.4, hal 8, LDP); -----------------------------------------16.6. Patut dicatat bahwa PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya merupakan penawar
harga terendah kedua, bukan penawar terendah kedua;---------------------------16.7. Kesaksian dalam Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”)
Saksi Maringan Nababan BSC dan Drs Manambos Sitorus (PT PBM Mitra
Kuala Asahan Jaya) (vide B6) adalah tidak benar. Terlapor II tidak pernah
menerima permintaan dari Terlapor I untuk menghubungi PT PBM Mitra
Kuala Asahan Jaya untuk bekerja sama ataupun bersekongkol untuk
memenangkan pihak tertentu; --------------------------------------------------------B. Instruksi Penawaran tidak memuat ketentuan tentang format penawaran
harga dari peserta tender; ---------------------------------------------------------------16.8. Berikut adalah tanggapan Terlapor II terhadap asumsi kedua Tim
Investigator, yaitu terdapat pemberian kesempatan kepada Terlapor II untuk
menambahkan rincian penawaran harga setelah tanggal batas penerimaan
penawaran (butir 26.1, hal 7, LDP); -------------------------------------------------16.9. Alasan adanya penambahan rincian harga adalah sebagai berikut. Dalam
Instruksi Penawaran dari Terlapor I, tidak terdapat ketentuan tentang rincian
penawaran harga. Terlapor II telah menyampaikan seluruh dokumen yang
dipersyaratkan dalam Instruksi Penawaran sebelum tanggal batas penerimaan
penawaran, yaitu tanggal 24 Februari 2010 pukul 16.00 WIB. Namun,
menurut Terlapor II, dokumen yang disampaikan oleh Terlapor II ternyata
belum cukup rinci, terutama dalam bagian rincian harga. Berdasarkan
permintaan tersebut, Terlapor II menyampaikan rincian penawaran harga; ----

halaman 14 dari 86

SALINAN
16.10. Pengajuan informasi tambahan merupakan rincian atas penawaran harga
yang telah disampaikan Terlapor II sebelum batas akhir penyerahan
dokumen (tanggal 24 Februari 2010, pukul 16.00 WIB). Terlapor II tidak
melakukan perubahan harga atas informasi tambahan yang diberikan; --------16.11. Dengan demikian, Terlapor II telah menaati ketentuan dalam Instruksi
Penawaran dengan menyampaikan semua dokumen yang dipersyaratkan
Instruksi Penawaran dan hal tersebut dilakukan dalam batas waktu yang
ditentukan dalam Instruksi Penawaran (24 Februari 2010, Pukul 16.00 WIB);
16.12. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Terlapor II telah
menyampaikan dokumen yang dipersyaratkan dalam Instruksi Penawaran
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan; ---------------------------------------C. Terlapor II tidak pernah memperbaiki penawarannya setelah batas waktu
penerimaan dokumen yaitu tanggal 24 Februari 2010 Pukul 16.00 WIB; ----16.13. Berikut adalah tanggapan Terlapor II terhadap asumsi ketiga Tim
Investigator, yaitu adanya pemberian kesempatan hanya kepada Terlapor II
untuk memperbaiki penawarannya (butir 26.2, hal 8, LDP); --------------------16.14. Menanggapi butir 26.2, hal 8, LDP, Terlapor II tidak pernah memperbaiki
penawarannya. Sebagai catatan, ada peserta tender lain (yaitu PT PBM Mitra
Kuala Asahan Jaya) yang diizinkan untuk mengajukan dokumen yang
dipersyaratkan dalam Instruksi Penawaran setelah tanggal batas penyerahan
dokumen 24 Februari 2010 pukul 16.00 WIB tersebut (vide C40). Berikut
kutipan vide C40 yaitu Surat dari PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya kepada
Terlapor I tertanggal 15 Maret 2010; ------------------------------------------------“Adapun mengenai daftar pelanggan perusahaan yang dibuktikan dengan
kontrak tidak dapat kami sampaikan hari ini”.
Padahal, Instruksi Penawaran (bagian 8, hal 8 s.d. 9, vide C37)
mempersyaratkan para peserta tender untuk menyerahkan dokumen asli
customer list; ----------------------------------------------------------------------------16.15. Dengan demikian, asumsi Tim Investigator bahwa hanya Terlapor II yang
diberikan kesempatan untuk memperbaiki penawarannya adalah tidak benar
karena (i) Terlapor II tidak pernah memperbaiki penawaran dan (ii) ada
peserta tender lain yang diizinkan untuk mengajukan dokumen (yang
halaman 15 dari 86

SALINAN
dipersyaratkan dalam Instruksi Penawaran) setelah tanggal batas penerimaan
dokumen (yaitu 24 Februari 2010, Pukul 16.00 WIB); ---------------------------D. Pedoman Dasar Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa dalam KM 35 Tahun
2007 tidak berlaku untuk pekerjaan bongkar muat dengan pipa/conveyor; -16.16. Berikut adalah tanggapan Terlapor II terhadap asumsi keempat Tim
Investigator, yaitu terdapat ketidakcermatan dalam penilaian struktur tarif
berdasarkan KM 35 Tahun 2007 yang menguntungkan Terlapor II (butir
26.3, hal 8, LDP);-----------------------------------------------------------------------16.17. Asumsi tersebut tidak tepat karena alasan berikut: --------------------------------1.

Kegiatan yang ditenderkan Terlapor I adalah penyediaan jasa bongkar
muat dengan pipa/conveyor; ----------------------------------------------------

2.

Pasal 14 KM 35 Tahun 2007 menentukan bahwa pedoman dasar
perhitungan tarif pelayanan jasa dalam KM 35 Tahun 2007 tidak
berlaku

untuk

kegiatan

bongkar

muat

dengan

pipa/conveyor

(sebagaimana yang ditenderkan oleh Terlapor I). Selanjutnya, Pasal 9
KM 35 Tahun 2007 menentukan bahwa untuk kegiatan bongkar muat
dengan pipa/conveyor, pedoman dasar perhitungan tarif pelayanan jasa
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara penyedia jasa dan
pengguna jasa; --------------------------------------------------------------------16.18. Karena pekerjaan yang ditenderkan Terlapor I adalah bongkar muat dengan
pipa/conveyor, maka pedoman dasar perhitungan tarif pelayanan jasa
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama (yaitu merujuk pada ketentuan
dalam Instruksi Penawaran), bukan berdasarkan ketentuan dalam KM 35
Tahun 2007; -----------------------------------------------------------------------------16.19. Dengan demikian, asumsi Tim Investigator bahwa terjadi ketidakcermatan
Terlapor I yang menguntungkan Terlapor II tidak terbukti. Terlapor II justru
telah menaati ketentuan dan persyaratan baik dalam KM 35 Tahun 2007
maupun dalam Instruksi Penawaran yaitu dengan melakukan perhitungan
penawaran harga sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Instruksi Penawaran; --------------------------------------------------------------------

halaman 16 dari 86

SALINAN
E. Terlapor II tidak mengetahui hubungan dan komunikasi antara PT
Mitragalang Usaha Sejati dengan Terlapor I; --------------------------------------16.20. Berikut adalah tanggapan Terlapor II terhadap asumsi kelima Tim
Investigator, yaitu bahwa terdapat tindakan diskriminatif terhadap PT
Mitragalang Usaha Sejati dalam evaluasi teknis dan bisnis (butir 26.7, hal 8,
LDP); -------------------------------------------------------------------------------------16.21. Terlapor II adalah peserta tender dan tidak pernah mengetahui hubungan dan
komunikasi antara PT Mitragalang Usaha Sejati dengan Terlapor I. Terlapor
II juga tidak mengetahui alasan penolakan Terlapor I atas penawaran dari PT
Mitragalang Usaha Sejati karena Terlapor II tidak mengetahui komunikasi
antara Terlapor I dengan peserta tender lain; ---------------------------------------16.22. Oleh karena itu, asumsi kelima Tim Investigator tidak relevan dengan
adanya dugaan pelanggaran oleh Terlapor II; --------------------------------------16.23. Dengan tidak terbuktinya asumsi-asumsi tersebut, maka tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan bahwa Terlapor II telah melanggar Pasal 22 UU No. 5
Tahun 1999. Oleh karena itu, Terlapor II memohon agar Majelis Komisi
Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011 menghentikan pemeriksaan terhadap
Terlapor II dan menyatakan Terlapor II tidak melanggar Pasal 22 UU No. 5
Tahun 1999. -----------------------------------------------------------------------------17.

Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi
menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada
Rapat Komisi; -------------------------------------------------------------------------------------

18.

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan
terhadap Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011; -------------------------------------------------

19.

Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 35/KPPU/Pen/V/2011 tanggal 31 Mei 2011
tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011 (vide A55); ---------

20.

Menimbang

bahwa

untuk

melaksanakan

Pemeriksaan

Lanjutan,

Komisi

menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 101.1/KPPU/Kep/V/2011 tanggal 31 Mei
2011 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi Pemeriksaan
Lanjutan Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011 (vide A57); ----------------------------------halaman 17 dari 86

SALINAN
21.

Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011
menerbitkan Keputusan Majelis Komisi Nomor 15/KMK/Kep/VI/2011

tentang

Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 05/KPPU-L/2011, yaitu dalam
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 13 Juni
2011 sampai dengan tanggal 13 September 2011 (vide A58); ----------------------------22.

Menimbang

bahwa

Majelis

Pemeriksaan

Lanjutan,

Komisi

telah

Petikan Penetapan

menyampaikan
Pemeriksaan

Pemberitahuan

Lanjutan,

Petikan

Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat
Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide A56, A59, A63, A68,
A100, A101); ------------------------------------------------------------------------------------23.

Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa
Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, dan Surat dan/atau Dokumen yang diajukan
oleh pihak Investigator sebagai berikut: -----------------------------------------------------23.1.

Keterangan Saksi: Sdr. Richardin Syarif (PT Sarana Multi Lestari), Sdr.
Maringan Sihombing (PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya), Sdri. Dewi
Hartati (PT Mitragalang Usaha Sejati), Sdr. H. Burhanuddin Siregar (PT
Ayana Nugraha), Sdr. Sahala Hasoloan Sijabat, Sdr. Daswirman Damanhuri
(PT Indonesia Asahan Alumunium), Sdr. Azwan Mansyur (PT Duet Pratama
Samudera); -------------------------------------------------------------------------------

23.2.

Keterangan Ahli: Sdr. Drs. Slamet Widoyo, Direktur Jenderal Perhubungan
Laut; ---------------------------------------------------------------------------------------

23.3.

Surat dan/atau Dokumen: -------------------------------------------------------------23.3.1. Laporan Dugaan Pelanggaran (vide A36.2); ----------------------------23.3.2. Berita Acara Penyelidikan Terlapor I (vide B2, B8); ------------------23.3.3. Berita Acara Penyelidikan Saksi Pelapor (vide B4); -------------------23.3.4. Berita Acara Penyelidikan Saksi PT Ayana Nugraha (vide B5); -----23.3.5. Berita Acara Penyelidikan Saksi PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
(vide B6); ---------------------------------------------------------------------23.3.6. Berita Acara Penyelidikan Saksi PT Mitragalang Usaha Sejati (vide
B7); ----------------------------------------------------------------------------23.3.7. Berita Acara Penyelidikan Saksi Daswirman Damanhuri (vide B9); 23.3.8. Berita Acara Penyelidikan Terlapor II (vide B10); ----------------------

halaman 18 dari 86

SALINAN
23.3.9. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Direktur Jenderal Perhubungan
Laut Drs. Slamet Widoyo (vide B25); ------------------------------------23.3.10. Berita Acara Pemeriksaan Saksi Daswirman Damanhuri (vide B37);
23.3.11. Berita Acara Penyerahan Kesimpulan Investigator (vide B43); ------23.3.12. Kronologis Tender Inalum (vide C5); ------------------------------------23.3.13. Surat Permintaan Penawaran Harga PT Ayana Nugraha, PT Gemar
Nugraha, PT Sarana Multi Lestari, PT PBM Mitra Kuala Asahan
Jaya, PT Mitragalang Usaha Sejati, PT Duet Pratama Samudera
(vide C7); ---------------------------------------------------------------------23.3.14. Instruksi Penawaran Harga PT Indonesia Asahan Alumunium (vide
C8); ----------------------------------------------------------------------------23.3.15. Minutes of Opening Quotation PT Indonesia Asahan Alumunium
(vide C9); ---------------------------------------------------------------------23.3.16. Dokumen Penawaran PT Mitragalang Usaha Sejati (vide C10); -----23.3.17. Dokumen Penawaran PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya (vide
C11); --------------------------------------------------------------------------23.3.18. Dokumen Penawaran PT Gemar Nugraha (vide C12); ----------------23.3.19. Dokumen Penawaran PT Ayana Nugraha (vide C13);-----------------23.3.20. Dokumen Penawaran PT Sarana Multi Lestari (vide C14); -----------23.3.21. Dokumen penawaran PT Duet Pratama Samudera (vide C15); ------23.3.22. Dokumen undangan klarifikasi teknis pembongkaran bahan baku
utama (vide C16); -----------------------------------------------------------23.3.23. Dokumen evaluasi bersama tender pembongkaran bahan baku
utama dari PT Indonesia Asahan Alumunium (vide C17); ------------23.3.24. Dokumen undangan klarifikasi dari PT Indonesia Asahan
Alumunium kepada PT Duet Pratama Samudera (vide C18); --------23.3.25. Dokumen tender pembongkaran bahan baku utama PT Mitragalang
Usaha Sejati (vide C19);----------------------------------------------------23.3.26. Dokumen Order Confirmation PT Duet Pratama Samudera (vide
C20); --------------------------------------------------------------------------23.3.27. Tanda terima dokumen PT Duet Pratama Samudera (vide C21); ----23.3.28. Instruksi Kerja Pelaksanaan dan Evaluasi Penawaran (vide C26);---halaman 19 dari 86

SALINAN
23.3.29. Dokumen jawaban PT Indonesia Asahan Alumunium kepada PT
Mitragalang Usaha Sejati (vide C28); ------------------------------------23.3.30. Perubahan Akta PT Mitragalang Usaha Sejati (vide C30); -----------23.3.31. Dokumen tanggapan PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya terhadap
hasil tender PT Indonesia Asahan Alumunium (vide C40); -----------23.3.32. Dokumen evaluasi detail tender pembongkaran bahan baku utama
dari PT Indonesia Asahan Alumunium (vide C41); --------------------23.3.33. Dokumen Permintaan harga PT Mitragalang Usaha Sejati (vide
C44); --------------------------------------------------------------------------23.3.34. Instruksi Penawaran Pekerjaan Pembongkaran Bahan Baku Utama
(vide C46); -------------------------------------------------------------------23.3.35. Surat Pemberitahuan Kelengkapan Laporan (vide C52); --------------23.3.36. Dokumen Kesimpulan Investigator (vide C57). ------------------------24.

Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa Surat
dan/atau Dokumen yang diajukan oleh Terlapor I sebagai berikut: ---------------------24.1.

Berita Acara Penyerahan Kesimpulan PT Indonesia Asahan Alumunium
(vide B43); -------------------------------------------------------------------------------

24.2.
25.

Dokumen Kesimpulan PT Indonesia Asahan Alumunium (vide C58). ---------

Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa Surat
dan/atau Dokumen yang diajukan oleh Terlapor II sebagai berikut: --------------------25.1.

Keterangan Saksi: Sdr. Sahala Hasoloan Sijabat (PT Indonesia Asahan
Alumunium; ------------------------------------------------------------------------------

25.2.

Keterangan Ahli: Sdr. H. Arlen Sitompul, Sekretaris Umum DPP Asosiasi
Perusahaan Bongkar Muat Indonesia; ------------------------------------------------

25.3.

Surat dan/atau Dokumen: -------------------------------------------------------------25.3.1. Berita Acara Penyelidikan Saksi PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya
(vide B6); ---------------------------------------------------------------------25.3.2. Berita Acara Penyelidikan Saksi PT Mitragalang Usaha Sejati (vide
B7); ----------------------------------------------------------------------------25.3.3. Berita Acara Tanggapan PT Duet Pratama Samudera (vide B15); ---25.3.4. Berita Acara Saksi PT Ayana Nugraha (vide B18); ---------------------

halaman 20 dari 86

SALINAN
25.3.5. Berita Acara Ahli Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Drs. Slamet
Widoyo) (vide B25); --------------------------------------------------------25.3.6. Berita Acara Ahli Sekretaris Umum DPP Asosiasi Perusahaan
Bongkar Muat Indonesia (H. Arlen Sitompul) (vide B26); -----------25.3.7. Berita Acara Saksi Azwan Mansyur PT Duet Pratama Samudera
(vide B31); -------------------------------------------------------------------25.3.8. Berita Acara Saksi Sahala Hasoloan Sijabat PT Indonesia Asahan
Alumunium (vide B32); ----------------------------------------------------25.3.9. Berita Acara Penyerahan Kesimpulan PT Duet Pratama Samudera
(vide B43); -------------------------------------------------------------------25.3.10. Dokumen Penawaran PT Mitragalang Usaha Sejati (vide C10); -----25.3.11. Dokumen Penawaran PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya (vide
C11); --------------------------------------------------------------------------25.3.12. Dokumen Penawaran PT Gemar Nugraha (vide C12); ----------------25.3.13. Dokumen Penawaran PT Ayana Nugraha (vide C13);-----------------25.3.14. Dokumen Penawaran PT Sarana Multi Lestari (vide C14); -----------25.3.15. Dokumen penawaran PT Duet Pratama Samudera (vide C15); ------25.3.16. Dokumen Undangan Klarifikasi Teknis Pembongkaran Bahan Baku
Utama (vide C16); -----------------------------------------------------------25.3.17. Dokumen Permintaan Penawaran Harga PT PBM Mitra Kuala
Asahan Jaya (vide C37);----------------------------------------------------25.3.18. Dokumen tanggapan PT PBM Mitra Kuala Asahan Jaya terhadap
hasil tender Terlapor I (vide C40); ----------------------------------------25.3.19. Dokumen Tanggapan Terhadap LDP PT Duet Pratama Samudera
(vide C48); -------------------------------------------------------------------25.3.20. Dokumen Kesimpulan PT Duet Pratama Samudera (vide C59). -----26.

Menimbang bahwa pada tanggal 13 Juni 2011, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Sdr. H. Burhanuddin
Siregar, SE (PT Ayana Nugraha), yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh
informasi sebagai berikut (vide B18): --------------------------------------------------------26.1. Bahwa Saksi mengaku mengikuti langsung tender yang diadakan Terlapor I;

halaman 21 dari 86

SALINAN
26.2. Bahwa menurut Saksi saat Aanwizjing Terlapor I menyampaikan batas akhir
pemasukan dokumen penawaran adalah tanggal 24 Februari 2010 pukul
24.00 WIB; -----------------------------------------------------------------------------26.3. Bahwa Saksi mendengar informasi dari Sdr. Jefri Iskandar (salah satu Panitia
tender) bahwa ada beberapa peserta yang memasukkan dokumen penawaran
setelah tanggal 24 Februari 2010, tersebut adalah Terlapor II; -----------------26.4. Bahwa Sdr. Jefri Iskandar mengatakan kepada Saksi bahwa alasan Panitia
menerima dokumen penawaran milik Terlapor II tersebut adalah sesuai
dengan instruksi Direktur yang menyatakan dokumen penawaran harus
diterima; --------------------------------------------------------------------------------26.5. Bahwa sebelum pengumuman pemenang, Saksi sudah mendengar informasi
mengenai calon pemenang tender dari seorang teman dari Polda Jakarta .
Calon pemenang I adalah PT Mitragalang Sejati dan calon pemenang II
adalah PT Ayana Nugraha; ----------------------------------------------------------26.6. Bahwa Saksi menyatakan setelah mengetahui pemenang tender dari Polda
Sumatera Utara dan melihat langsung dokumen yang ada kemudian bertemu
dengan salah satu Panitia tender yaitu Jefri Iskandar di Hotel; -----------------26.7. Bahwa dalam pertemuan tersebut, Sdr. Jefri Iskandar menyampaikan kepada
Saksi akan adanya perubahan hasil evaluasi tender yaitu penilaian yang
berubah terhadap angka-angka yang diberikan sesuai perintah Direktur
Bisnis Terlapor I yaitu S. Sijabat; ---------------------------------------------------26.8. Bahwa Saksi mengajukan keberatan terhadap Terlapor I sebagai pihak
Panitia tender dengan mengirimkan surat yang mempertanyakan hasil
evaluasi namun tidak pernah ada tanggapan; --------------------------------------26.9. Bahwa Saksi menjelaskan pernah didatangi Manajer Terlapor I yaitu Sdr. Ari
Waskito dan Sdr. Heri Budiyono yang mempertanyakan perihal surat
keberatan yang dibuat Saksi; --------------------------------------------------------26.10. Bahwa Saksi yang juga seorang Pengurus Asosiasi Bongkar Muat yang
memahami perhitungan TKBM berdasarkan KM 35 Tahun 2007; ------------26.11. Bahwa Saksi menyalahkan perhitungan Panitia tender dalam instruksi
penawaran yang mengacu KM 35 Tahun 2007; -----------------------------------

halaman 22 dari 86

SALINAN
26.12. Bahwa pelaksanaan bongkar muat di PT Indonesia Asahan Alumunium
mengacu pada Pasal 9 KM 35 Tahun 2007 yang memuat 2 shift sedangkan
menurut ketentuan KM 35 Tahun 2007 terdapat 3 shift dimana 1 shift adalah
8 jam. ------------------------------------------------------------------------------------27.

Menimbang bahwa pada tanggal 13 Juni 2011, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Sdr. Richardin Syarif,
(PT Sarana Multi Lestari) yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh
informasi sebagai berikut (vide B20): --------------------------------------------------------27.1. Bahwa Saksi mengaku mengikuti langsung tender yang diadakan Terlapor I;27.2. Bahwa Saksi mengaku mengikuti Aanwizjing dan mengetahui batas akhir
penyampaian dokumen penawaran kepada Terlapor I yaitu tanggal 24
Februari 2010; --------------------------------------------------------------------------27.3. Bahwa dalam dokumen penjelasan RKS pengumuman pemenang tender
akan diumumkan 40 hari setelah pengumuman tender, namun kenyataannya
setelah 40 hari tersebut Panitia tender (Terlapor I) tidak mengumumkan
pemenang Tender; ----------------------------------------------------------------------27.4. Bahwa setelah Saksi menerima surat dari Terlapor I mengenai pemenang
tender, Saksi mengajukan complaint melalui surat karena melihat banyak hal
yang tidak wajar dalam pelaksanaan tender; ---------------------------------------27.5. Bahwa terhadap complaint Saksi, Terlapor I mengutus Sdr. Daswirman
Damanhuri dan berharap Saksi menerima keputusan pemenang tersebut,
namun Sdr. Daswirman Damanhuri tidak memberikan jawaban yang
memuaskan dari keluhan Saksi; ------------------------------------------------------27.6. Bahwa kejanggalan yang disampaikan Saksi kepada Sdr. Daswirman
Damanhuri adalah mengenai adanya dokumen yang diserahkan menyusul
hanya satu lembar milik Terlapor II. Terhadap keluhan tersebut, Sdr.
Daswirman Damanhuri tidak membenarkan dan tidak menyangkal; -----------27.7. B