393 dpr akan gulirkan ruu lkm 97

DPR akan Gulirkan RUU LKM
Written by Artikel
Tuesday, 03 August 2010 09:42 -

Sukabumi - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan selama ini seringkali tidak
tepat sasaran dan menyulitkan sektor usaha mikro. Pasalnya pemerintah juga tidak membuat
amran yang jelas dan detil tentang penyaluran tersebut.
Anggota DPR RJ Komisi VI Pasha Ismaya Sukardi membenarkan adanya kelemahan yang
terjadi dalam penyaluran KUR tersebut. Menurut dia, selama ini banyak debitur yang dapat
mem-peroleh pinjaman secara ganda, baik dari lembaga keuangan komersil maupun dari
lembaga non komersil seperti koperasi.
"Padahal seharusnya jika sudah dapat memperoleh pinjaman dari salah satu lembaga kreditur,
pengusaha tersebut tidak boleh meminjam lagi ke lembaga keuangan lainnya. Itu akan
merugikan usaha mikro yang belum memperoleh kredit" keluh Pasha usai menggelar acara
reses DPR RI yang berlangsung di kawasan Selabintana Sukabumi, kemarin.
Selain masalah penyaluran,
Pasha juga melihat adanya kesulitan proses dalam pengajuan pinjaman KUR yang berbelit-belit
sehingga tidak mudah diserap oleh pengusaha mikro dengan nilai pinjaman berkisar Rp 0
hingga Rp 5 juta. Akibatnya para pengusaha kelompok itu lebih memilih pinjaman kepada bank
keliling yang bunganya tentu saja mencekik debitur.
Untuk mengatasi masalah pemberian pinjaman modal kepada para pengusaha dari kelompok

mikro tersebut, dalam waktu dekat DPR RI akan menggulirkan
Rancangan Undang-Undang tentang Lembaga Keuangan Mikro. RUU tersebut menurut Pasha
juga akan menetapkan adanya sebuah lembaga non koperasi yang nantinya akan berfungsi
mengelola penyaluran kredit bagi usaha mikro yang besarannya antara Rp 0 sampai dengan
Rp 5 juta. Namun Pasha belum dapat menjelaskan nama lembaga tersebut dan apa badan
hukumnya.
"Lembaga tersebut fungsi utamanya adalah untuk membantu para pengusaha yang berada
dalam katagori mikro, bukan untukusaha kecil atau menengah, selain itu RUU juga akan
mengatur tentang pembinaan yang harus dilakukan kepada mereka para kreditur tersebut,"
papar dia
Walaupun KUR sasarannya belum maksimal namun masih diperlukan keberadaannya, oleh
karena itu menurut Pasha pemerintah pada tahun 2011 kembali akan menaikkan nilai KUR dari
Rp 13 triliun pada tahun ini menjadi Rp 19 triliun pada tahun 2011 mendatang. Sementara
jumlah kredit macet (NPL) KUR hingga saat ini mencapai Rp 60 triliun.
Sumber : Neraca

1/1