PERAN KKN PPL (Pelatihan Calon DPL)

PERAN KKN-PPL DALAM
PEMBENTUKAN
PROFESIONALISME GURU

Burhan Nurgiyantoro
LPM-UNY
28 Januari 2009

PENDAHULUAN
Sejak kelahirannya tahun 60-an, yang ketika itu bernama
IKIP Yogyakarta, UNY adalah sebuah LPTK
Tugas utama sebuah LPTK adalah menghasilkan tenaga
keguruan
Sejalan dengan tuntutan zaman, pada akhir abad ke-20,
IKIP Yogyakarta berubah statuta menjadi universitas,
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Dengan statuta yang baru, UNY memiliki wider mandate,
yaitu selain menghasilkan sarjana keguruan
(kependidikan), juga sarjana keilmuan yang berstatus
nonkependidikan
Tugas pertama diemban lewat program kependidikan,

sedang yang kedua program nonkependidikan

Pendahuuan lanjutan …
Hal itu tidak berarti program kependidikan dianaktirikan,
tetapi sebaliknya dicarikan saudara kandung biar semakin
berkompetitif
Dunia teknologi dan informasi yang berkembang kian
cepat, yang sebenarnya juga merupakan salah satu
dampak keberhasilan pendidikan, menuntut dunia
pendidikan mengikutinya
Jika tidak, dipastikan kita mesti ketinggalan zaman, dan itu
berarti ditinggalkan orang
Untuk itu, UNY mesti mampu menghasilkan tenaga
keguruan yang profesional, profesional sebagai guru dan
pendidik
Tenaga profesional kependidikan yang mampu menjawab
tantangan zaman
Salah satu yang ditempuh UNY adalah pengintensifan
pelaksanaan KKN-PPL secara terpadu


MENGAPA KKN-PPL
Hal ini tidak lepas dari kebijakan UNY
Program KKN UNY: sejalan dengan
program perkuliahan yang
diselenggarakan yang mencakup dua
program:
 kependidikan: KKN-PPL Terpadu
 nonkependidikan: KKN masyarakat

KKN-PPL Terpadu
 KKN program kependidikan dikemas secara terpadu dengan
pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dan diberi
nama KKN-PPL Terpadu
 Pelaksanaan KKN-PPL Terpadu di sekolah dengan mencakup
dua misi sekaligus, yaitu pengabdian (KKN) dan
profesionalisme mengajar (PPL)
 Agar tujuan yang kedua tercapai, kegiatan KKN mesti terkait
dengan kegiatan PPL
 Wujud KKN: membantu mengerjakan pekerjaan administrasi
sekolah, pengembangan media pembelajaran, pemberdayaan

masyarakat sekolah, dll (KKN PPM juga)
 Wujud PPL: praktik mengajar di kelas dengan seluruh
rangkaian prosesnya dengan misi utama capaian
profesionalisme membelajarkan siswa
 Pelaksanaan KKN selama dua bulan, sedang PPL ditambah
dua/tiga minggu (ke depan diwacanakan satu semester)

KKN Masyarakat
• KKN program nonkependidikan: KKN masyarakat
atau biasa disebut secara singkat: KKN
• KKN dilaksanakan di masyarakat dengan kelompok
sasaran sesuai dengan tema dan program yang
dipilih
• Misi KKN: pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat lewat transfer teknologi sesuai dengan
kompetensi mahasiswa

• Dilihat dari segi bentuk dan program:
 KKN Reguler
 KKN Mandiri

 KKN Wajar (berakhir 2008)
 KKN PBA (akan berakhir 2009)

MENGAPA KKN-PPL lanjutan …
• Ketika datang dan mengemban misi KKN yang notabene
adalah pengabdian ─maka dapat disebut KKN Tematik atau
KKN-PPM (pembelajaran dan pembrdayaan Masyarakat)─
mahasiswa berlaku sebagai fasilitator, motivator, inovator,
penggerak, dan sekaligus pelaku dan pendamping
• Ketika datang sebagai praktikan yang membutuhkan
pengalaman lapangan, mahasiswa adalah pihak yang
membutuhkan dan perlu diberdayakan agar benar-benar
memperoleh pengalaman profesionalitas
• Kedua misi yang berbeda tersebut dipadukan untuk mencapai
misi yang lebih besar, yang antara lain adalah pemberdayaan
pendidikan di sekolah dan pemberdayaan para mahasiswa
peserta KKN-PPL itu sendiri
• Kegiatan yang termasuk lingkup KKN diarahkan ke
pengabdian yang juga berkaitan dengan dunia kependidikan,
sedang PPL diarahkan ke pelatihan pengalaman

profesionalisme pembelajaran

Mengapa KKN-PPL lanjutan …
• Jadi, kedua kegiatan itu saling mendukung dan menunjang
ke capaian tujuan pemberdayaan dan profesionalisme
• Fokus kegiatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan
usaha peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, baik
yang berupa berbagai kegiatan yang bakal dilaksanakan di
kelas ketika mahasiswa praktik membelajarkan siswa
maupun hal-hal yang di luar kelas yang secara langsung
atau tidak langsung menunjang peningkatan kualitas
pendidikan secara keseluruhan
• Lewat berbagai kegiatan itu diharapkan mahasiswa
mampu mengidentifikasi, menganalisis, mencari solusi,
dan sekaligus membantu menangani berbagai persoalan
yang secara konkret dihadapi di dunia pendidikan sekolah
• Di pihak lain, sekolah juga diharapkan memperoleh
masukan dan bantuan dari mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan dan
memberdayakan sekolah


MISI PEMBENTUKAN
PROFESIONALISME GURU
Dewasa ini merupakan era profesional, ada tuntuan
profesionalitas dalam semua lapangan pekerjaan
Juga di dunia pendidikan, ada tuntutan profesionalisme
pendidik, guru, juga dosen
Guru dan dosen dituntut mampu mengajar secara
profesional sesuai dengan bidangnya
Guru dan dan dosen dewasa ini dinilai profesionalismenya
lewat program sertifikasi guru dan dosen lewat penilaian
portofolio
Guru dan dosen yang lolos dinyatakan profesional, dan
artinya berhak memperoleh imbalan dari pekerjaannya
sebagaimana pekerja profesional lainnya
Kegiatan ini dalam banyak hal dapat memacu motivasi guru
dan dosen untuk meningkatkan kompetensi kependidikannya

Misi Pembentukan lanjutan …
Bagi calon guru, usaha pembentukan profesionalitas mesti

terkait dengan lembaga yang menghasilkannya
Maka, alamat berikutnya yang dituntut untuk profesional
adalah LPTK penghasil tenaga keguruan
Maka, bagaimana dapat menghasilkan lulusan keguruan yang
profesional jika “produsen”-nya belum profesional
Inilah akar permasalahannya: sarjana keguruan lulusan LPTK
umumnya belum siap mengajar, belum profesional
Salah satu cara meraih lulusan yang profesional adalah
dengan meningkatkan praktik mengajar para mahasiswa lewat
KKN-PPL
Mahasiswa dihadapkan langsung dengan kondisi nyata di
lapangan: menemukan masalah, menganalisis, menemukan
solusi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, dll yang
terkait langsung atau tidak langsung dengan kegiatan
pembelajaran
Dengan KKN-PPL mahasiswa dihadapkan pada pengalaman
kerja secara konkret

Profesional: Memiliki Kompetensi
Seseorang, dalam pekerjaan apa pun, dikatakan

profesional jika memiliki kompetensi yang dibutuhkan
dalam dunia kerjanya
Guru profesional: memiliki sejumlah standar kompetensi
yang diperlukan dalam tugasnya sebagai seorang guru
 Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dasar
yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak
 Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk berpikir
dan bertindak
 Standar kompetensi: batas dan arah kemampuan yang
harus dikuasai
 Kompetensi dasar: kemampuan minimal yang harus
dikuasai dan dijabarkan langsung dari standar kompetensi

Standar Kompetensi Lulusan Calon Guru:
• Memahami karakteristik peserta didik dan
mampu merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang mendidik
• Memiliki kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia
• Menguasai keilmuan, kajian kritis dan

pendalaman isi dalam konteks kurikulum
sekolah
• Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan
peserta didik, kolega, dan masyarakat

Tuuan Utama KKN-PPL:
 Mengabdikan sebagian kompetensi mahasiswa untuk
membantu lebih memberdayakan masyarakat sekolah demi
tercapainya keluaran sekolah yang lebih berkualitas
 Melatih kemampuan profesionalisme mengajar mahasiswa
secara konkret
 Kedua tujuan utama inilah yang kemudian harus dijabarkan
menjadi program-program khusus secara konkret dan sekaligus
disusun indikator kadar ketercapaiannya
 Kedua tujuan utama itu harus pula dipakai sebagai sarana
berlatih untuk mencapai keempat kompetensi lulusan calon guru
di atas
 Di pihak lain, program dan tujuan setiap sekolah tentu juga untuk
menghasilkan kualitas lulusan yang lebih baik
 Jadi, diusahakan titik temu yang maksimal antara tujuan

pembentukan profesionalisme lulusan calon guru dan tujuan
program sekolah
 Harapannya: terbentuk lulusan calon guru yang profesional

Berhasilkah? Efektifkah?
• Pertanyaan yang tidak pernah usang: berhasilkah dan efektifkah
usaha pembentukan profesionalisme guru lewat pelaksanaan
KKN-PPL Terpadu?
• Tidak mudah untuk menjawab secara singkat: berhasil dan
efektif, atau tidak berhasil dan tidak efektif
• Ada banyak faktor yang terlibat di dalamnya dan cukup kompleks
karena minimal melibatkan keseluruhan sistem pendidikan di
sebuah PT
• Ditambah berbagai faktor lain yang terkait langsung atau tidak
langsung
• Namun, usaha ke arah perbaikan yang secara teoretis lebih
menjanjikan harus dilakukan
• Secara teoretis, dengan menggabungkan tugas pembentukan
profesionalisme guru dan tugas pengabdian sekaligus
diharapkan cara itu dapat memberikan dampak yang lebih positif

• Pengabdian berintikan pemberdayaan berbagai komponen
sekolah yang saling memberi dan menerima

Beberapa Faktor Penentu Keberhasilan
KKN-PPL
Ada banyak faktor penentu keberhasilan, tetapi
yang lebih konkret dan perlu mendapat perhatian di
antaranya sbb:
 Kompetensi awal mahasiswa (terutama kompetensi
akademik)
 Kreativitas mahasiswa
 Kedisiplinan dan kesungguhan mahasiswa
 Waktu dan kesempatan mahasiswa untuk praktik
mengajar
 Guru pembimbing dan unsur sekolah yang lain
 Dosen pembimbing
 Sarana dan prasarana yang ada (termasuk anggaran yang
disediakan, misalnya untuk Hr guru, kepala sekolah, dan
dosen pembimbing)

Faktor Dosen Pembimbing
Kompetensi akademik (satu jurusan dengan mahasiswa
yang dibimbing, atau minimum satu rumpun keilmuan)
Kompetensi metodologis pembelajaran (termasuk
pemahaman karakteristik peserta didik)
Kemampuan berempati terhadap mahasiswa (juga
memahami kebutuhan mahasiswa, mudah dan mau
ditemui)
Kedisiplinan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan
membimbing
Kemampuan menilai masalah yang dihadapi mahasiswa
dan menyarankan solusi
Kemampuan menjalin komunikasi dengan mahasiswa
dan semua unsur yang terkait
Dll.

TERIMA KASIH