Makalah 7 Penilaian Pengaruh Lingkungan

KONSEP ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT

KELOMPOK 7 :
1.
2.
3.
4.

Susi Susanti Margi J.
Nuky Rahma Chinintya
Fiska Permata Kusuma
Maeyana Dwi Prawati

(0810320151)
(0810320115)
(0810320070)
(0810320000)

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
2011
PENDAHULUAN

Pertumbuhan di berbagai sektor di Indonesia baik meliputi pertumbuhanekonomi serta
bertambahnya jumlah penduduk, secara tidak langsung mempunyaikorelasi positif terhadap
peningkatan permintaan akan sumberdaya alam. Dimanapeningkatan permintaan tersebut
bertujuan untuk mendukung berbagai bentuk dariaktivitas yang ada dalam pertumbuhan di
suatu negara. Salah satu jenis darisumberdaya alam yang mengalami implikasi dari
pertumbuhan tersebut adalahsumberdaya alam yang tidak dapat terbaharui. Sumberdaya alam
yang tidak dapatterbaharui dapat didefinisikan sebagai sumberdaya alam yang
mempunyaikarakteristik volume yang tetap dan tidak dapat diperbaharui lagi.
Secara umum kelompok sumber daya alam ini dapat dikelompokkanmenjadi 2 yaitu :
1.Sumber daya alam yang habis dalam pemakaiannya atau berubah secara kimiawi, seperti
batubara, minyak, dan mineral; serta
2.Sumber daya yang mempunyai skala waktu pemanfaatan yang relatif agak lama dan dapat
dipakaiberulang, seperti logam dan batuan. Pemanfaatan akan sumberdaya alam yangtidak
dapat diperbaharui relatif bervariasi yang ditinjau dari tujuanpenggunaannya, seperti untuk
energi maupun logam yang dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yang mendukung kehidupan
manusia.


Analisa dampak lingkungan atau disingkat menjadi Andal sudah dikembangkan oleh
beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau
Environmental Impact Assesment yang kedua-duanya disingkat menjadi EIA.
Di dalam bahasa Indonesia environmental diterjemahkan menjadi lingkungan, analisis pada
permulaannya diterjemahkan menjadi analisa kemudian oleh ahli bahasa disarankan untuk
diterjemahkan menjadi analisis. Terjemahan dan pengertian dari impact agaknya tidak
mudah, karena negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahas nasionalnya
pun masih berbeda-beda mengenai pengertiannya.
Definisi Amdal
Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Dasar-dasar hukum Amdal
1. UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
2. PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal
3. Keputusan menteri negara lingkungan hidup No. 17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.
4. Keputusan Kepala BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup)
Tujuan dan sasaran Amdal

Untuk menjamin suatu usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara
berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Melalui studi Amdal diharapkan
kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara efisien,
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan
hidup.

Kegiatan wajib Amdal
Studi Amdal hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan
berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki lingkungan sesitif.
Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal adalah
mengacu kepada keputusan menteri lingkungan hidup nomor : 17 tahun 2001 tentangjenis
usaha an/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.
Kapan studi Amdal dimulai
Sesuai dengan PP 27 Tahun 1999, Amdal merupakan syarat yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan.
Oleh karena itu Amdal harus disusun segera setelah jelas alternatif lokasi usaha dan/atau
kegiatannya serta alternatif teknologi yang akan digunakan.
Amdal dan perijinan
Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan

diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut layak lingkungan.
Ketentuan dalam berbagai persyaratan dalam dokumen RKL (rencana pengelolaan
lingkungan) dan RPL (rencana pemantauan lingkungan) wajib dicantumkan sebagai
ketentuan ijin.
Prosedur penyusunan Amdal
Proses Amdal mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
1. mengindentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegaitan;
2. menguraikan rona lingkungan awal;
3. memprediksi dampak besar dan penting;
4. mengevaluasi dampak besar dan penting, merumuskan arahan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan

Dokumen Amdal
1. Dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup (KA-ANDAL);
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL);
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL);
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Kriteria pelaksanaan amdal

1. Besarnya wilayah penyebaran dampak (berapa hektar)
2. Luas wilayah penyebaran berlangsung (contoh proyek under pass 1 tahun)
3. Intensitas dampak (berapa dokumen daerah)
4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak tersebut.
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak.
Dasar penetapan dampak
1. Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.
2. Pengukuran/perhitungan dampak yang akan terjadi komponen lingkungan.
3. Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan kemudian dianalisis
dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak komponen-komponen sebagai
indikator menjadi gambaran perubahan lingkungan.
Cakupan Amdal
1. Batas wilayah yang terkena harus diseleksi semua wilayah
2. Rona awal (sebelum kegiatan) kerusakan daerah lingkungan.
3. Rona kegiatan yang akan di usulkan
4. Perkiraan dampak yang mungkin timbul
5. Evaluasi dari berbagai dampak dan alternatir tindakan pengendalian
6. Tata cara prosedur monitoring evaluasi.


Beberapa elemen/komponen lingkungan yang dipertimbangkan :
· Partikel-partikel
· Sulfur dioksida
· Hidrokarbon
· Nitrogen oksida
· Karbon dioksida
· Zat-zat beracun
· Bau
AIR :
· Temperatur
· PH
· Variasi aliran
· Pengaruh pasang surut
· Organic carbon
· Bahan beracun
· Kehidupan akuatik
· Dll
Lahan :
· Pola tataguna tanah
· Erosi tanah

· Stabilitas lahan
· Bencana alam
Ekologi
· Spesies dan populasi hewan
· Spesies yang terancam
· Vegetasi

Beberapa metode Andal yang terkenal
1. Metode Leopolo
Dikenal sebagai matriks leopold atau intrik interaksi dari leopold matriks ini dikenal sejak
tahun 1971 dengan mengetengahkan 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dengan
88 (delapan puluh delapan) komponen lingkungan.
2. Metode matriks dampak dari moore (1973)
Metoda ini memperlihatkan dampak lingkungan dilihat dari sudut dampak pada kelompokkelompok yang sudah atau sedang dimanfaatkan oleh manusia atau dapat digambarkan pula
sebagai proyek-proyek pembangunan manusia lainnya.
3. Metode sorenson (1971) merupakan analisa network yang pertama disusun untuk
digunakan pada proyek pengerukan dasar laut.
4. Metode Mac Harg (1968) yang dikenal dengan metda overlya atau teknik overlay. Sesuai
dengan namanya maka metoda ini menggunakan berbagai peta yang digambarkan dalam
lembar-lembar transparansi.

5. Metode fishe anri davies (1973) dikenal sebagai matriks dari fisiter dan davies.
Kekhususan metoda ini ialah tiga macam matrik yang disusun secara bertahap.
· Tahap pertama : Matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum proyek dibangun disebut
keadaan lingkungan (Env. baseline).
· Tahap dua : Matriks dampak lingkugnan (Env. Compatibility matrix).
· Tahap ketiga : Matriks keputusan (decision matrix)
Beberapa negara seperti Kanada dan Australia, misalnya, masih ada yang
menggunakan istilah effect dengan arti yang sama dan sering pula dengan arti yang
berbeda.Impact pada permulaannya hanya dirubah menjadi impak, tetapi kemudian ada yang
menerjemahkan sebagai pengaruh dan dampak. Kalau diambil dari kamus bahasa maka
istilah impact mempunyai arti sama dengan crashing, collision, effect. Sedangkan dampak
mempunyai arti tubrukan, benturan, pengaruh. Setelah menerima berbagai saran
penterjemahan dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah, khususnya Kantor Menteri Negara
Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang kemudian menjadi Kantor
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), menetapkan terjemahannya
menjadi Analisis Dampak Lingkungan yang pada permulaannya menggunakan singkatan
A.D.L. : singkatannya kemudian rubah pula menjadi ‘Andal’.

Analisis dampak lingkungan adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, sedang analisis mengenai dampak

lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Analisis mengenai
dampak lingkungan atau Amdal dirumuskan sebagai “status analisis mengenai dampak
lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak
proyek dari bangunannya, prosesnya maupun sistem dari proyek terhadap lingkungan yang
berlanjut ke lingkungan hidup manusia, yang meliputi penyusunan PIL, TOR Andal, RKL
dan RPL”.
Dampak
Impact atau Dampak di sini diartikan ssebagai adanya suatu benturan antar dua kepentingan,
yaitu kepentingan pembangunna proyek dengan kepentingan usaha melestarikan kualitas
lingkungan yang baik.
Dampak yang diartikan dari benturan dua kepentingan antara kegiatan (proyek
pembangunan) yang akan dijalankan di lingkungan
Dalam perkembanan dianalisis bukanlah hanya dampak negatif saja tetapi juga dampak
positifnya dengan bobot analisis yang sama. Apabila didefinisikan maka dampak ialah setiap
perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Di sini tidak
disebutkan karena adanya proyek, karena sering proyek diartikan sebagai bangunan fisik saja,
sedangkan banyak proyek yang bangunan fisiknya relatif kecil atau tidak ada tetapi
dampaknya dapat besar. Misalnya ialah proyek pasar, proyek satelit komunikasi dan lain
sebagainya.

a. Pendugaan Dampak
Pendugaan ini digunakan sebagai terjemahan dari assessment. Beberapa ahli di indonesia
menggunakan terjemahan perkiraan atau peramalan. Pendugaan dampak dapat didefinisikan
sebagai aktivitas untuk menduga dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang akibat
suatu aktivitas manusia (proyek). Dampak yang diduga tersebut merupakan perbedaan nilai
lingkungan atau nilai suatu sumberdaya di masa yang akan datang antara lingkungan tanpa

proyek dan lingkugnan dengan proyek.
b. Penyajian Informasi Lingkungan
Penyajian informasi lingkungan atau PIL adalah suatu proses untuk memperkirakan
kemungkinan terjadinya dampak yang akan digunakan untuk menetapkan apakah proyek
yang diusulkan tersebut perlu Andal atau tidak. Perundangan di indonesia menyebutkan
bahwa PIL adalah suatu telaahan secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan; rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan timbulnya dampak lingkungan
oleh kegiatan tersebut dan rencana tindakan pengendalian dampak negatifnya.
c. Penyajian Evaluasi Lingkungan
Penyajian evaluasi lingkungan atau disingkat menjadi PEL adalah suatu aktivitas
penelaahaan seperti PIL, hanya bedanya PEL dilakukan pada proyek yang sudah berjalan
sedang PIL dilakukan pada proyek yang masih dalam perencanaan.


d. Studi Evaluasi Lingkungan
Istilah studi evaluai lingkungan atau SEL adalah analisis dampak lingkunan yan dilakukan
pada proyek atau aktivitas manusia yang sudah berjalan. Dalam analisis ini rona lingkungan
sebelum proyek berjalan sudah tidak dapat dijumpai.

e. Mengapa Diperlukan Amdal
Mengapa Amdal harus dilakukan ? pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan dua macam
cara sebagai berikut :
1) Amdal harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-undang dan
peraturan pemerintah menghendaki demikian. Apabila pemilik atau pemrakarsa proyek tidak
melakukannya, maka akan melanggar undang-undang dan besar kemungkinannya perizinan
untuk membangun proyek tersebut tidak akan didapat, atau akan meghadapi pengadilan yang
dapat memberikan sanksi-sanksi yang tidak ringan.

Jawaban pertama ini sering dapat merupakan cara yang efektif untuk memaksa para
pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik proyek yang
hanya mementingkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak
sampingan yang timbul. Tanpa adanya undang-undang, peraturan pemerintah, pedomanpedoman, baku mutu-baku mutu maka dasar hukum dari pelaksanaan Amdal ini tidak ada.
2) Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyekproyek
pembangunan. Jawaban kedua ini merupakan jawaban ini merupakan jawaban yang ideal,
tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap orang teurtama
para pemrakarsa proyek.

Pada awalnya kebudayaan manusia perubahan pada lingkungan oleh aktivitas manusia
masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alamiah, tetapi aktivitas
manusia makin lama makin menimbulkan banyak perubahan lingkungan.
Perubahan lingkungan yang sudah terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh manusia karena
dianggap tidak menimbulkan kerugian pada manusia secara jelas dan berarti. Tetapi
perubahan yang makin besar akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya dan bahkan keselamatan dirinya. Pada saat
inilah manusia mulai berpikir dan meninjau kembali semua aktivitasnya dan berusaha untuk
menghindari aktivitas yang menimbulkan dampak sampingan yang tidak dikehendaki atau
ingin mengetahui dampak apa yang akan merugikan dari aktivitasnya, kemudian akan
mencarikan usaha untuk menghindari timbulnya dampak yang tak disukai tersebut agar
kesejahteraan dan kehidupannya tidak terancam. Keadaan terakhir inilah sebenarnya manusia
lalu melakukan Amdal. Secara skematis hubungan tersebut disajikan dalam gambar No. 2
Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang tidak dapat ditoleransi maka perlu
disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan terjadi. Untuk dapat
merencanakan pengendalian dampak negatif tentu harus diketahui dampak negatif apa yang
akan terjadi dan untuk mengetahui dampak yang akan terjadi maka perlu dilakukan
pendugaan dampak lingkungan. Langkah ini disebut pendugaan dampak lingkungan atau
environmental impact assessment dan pendugaan ini merupakan proses dalam Amdal. Maka
dari itulah Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.

C. Siapa yang harus melakukan Amdal
Dengan dasar filosofi bahwa si penyebab timbulnya pencemar yang harus membayar
maka pemrakarsa proyek haruslah membiayai atau menyelenggarakan Amdal. Kalau dilihat
bahwa Amdal merupakan bagian dari perencanaan suatu proyek maka juga jela bahwa harus
dibiayai oleh pemilik proyek.
Begitu pula dalam mengendalikan dampak haruslah sampai batas-batas tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk Baku Mutu, dan merupakan tanggungjawab yang
harus dibiayai oleh pemrakarsa proyek, karena dirasakan kurang adil kalau masyarakat
disekitar proyek harus membayar akibat adanya dampak negatif proyek tersebut. Misalnya
mengeluarkan biaya tambahan untuk kesehatannya yang diakibatkan proyek, juga
kenyamanannya, keselamatannya bahkan rusaknya sumberdaya alam yang diolahnya.
Sebenarnya dengan adanya proyek tersebut masyarakat juga mendapat keuntungan atau
dampak positif, seperti sumber pekerjaan baru, fasilitas-fasilitas baru yang dapat ikut
dinikmati, sehingga masyarakatnyapun harus ikut mengelola lingkungannya tetapi dampak
positif yang didapat sering jauh lebih kecil dari dampak negatifnya. Apabila proyek tersebut
kurang mampu atau terbatas kemampuannya maka pemerintah pusat ataupun pemerintah
haruslah ikut campur secara aktif untuk mengurangi dampak negatif tersebut.
Tanggung jawab pemilik proyek untuk menyelenggarakan Amdal bukan berarti bahwa
pemrakarsa proyek tersebut harus melakukannya sendiri. Pemilik proyek dapat menyerahkan
pelaksanaan studi Amdal-nya kepada konsultan swasta atau pihak lain atas dasar saran dari
pemerintah.
Di negara-negara berkembang yang biasanya belum memiliki konsultan swasta yang mampu
melaksanakan Amdal dengan baik, maka sering pekerjaan ini dipercayakan kepada
universitas, karena biasanya di universitaslah terkumpul ahli-ahli berbagai bidang yang dapat
melaksanakan Amdal. Dapat pula dibentuk suatu tim gabungan dari berbagai instansi
termasuk staf dari pemilik proyek. Bagaimanapun bentuk tim Amdal, mereka melakukan
Amdal untuk atau atas nama pemilik proyek, dan pemilik proyeklah yang bertanggung jawab
atas penyelenggaraan isi dari laporan dan penyebaran laporannya.

Sebenarnya apabilal pemilik proyek itupun merasa mampu melaksanakannya sendiri,
maka dapat melaksanakan sendiri sepanjang persyaratan pelaksanaan Amdal dipenuhi.
Misalnya tim harus terdiri dari ahli-ahli multidisiplin yang lengkap diperlukan. Apabila
pemilik proyek tidak tahu kepada siapa harus menyerahkan pekerjaan Amdal dipenuhi.
Misalnya tim harus terdiri dari ahli-ahli multidisiplin yang lengkap diperlukan. Apabila
pemilik proyek tidak tahu kepada siapa harus menyerahkan pekerjaan Amdal tersebut maka
dapat menanyakannya pada instansi pemerintah yang berwenang. Apabila peranan konsultan
Amdal swasta makin baik dan berkembang maka peranan universitas akan makin berkurang.

Di Kanada Amdal dapat pula dilakukan oleh staf dari kantor menteri lingkungan, staf
dari departemen yang membidangi proyek tersebut atau suatu kelompok khusus untuk
menangani Amdal suatu proyek di samping menyerahkan kepada konsultan swasta atau
dikerjakan oleh pemilik proyek sendiri (Ministry of the Environment, Ontario, 1973).
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses
Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal dapat dikatakan merupakan bagian
dari :
a. Pengelolaan lingkungan
b. Pemantauan lingkungan
c. Pengelolaan proyek
d. Pengambil keputusan
e. Dokumen yang penting
f. Dan lain sebagainya

Peranan Andal Dalam Pengelolaan Lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat disusun
rencana pengelolaan lingkungan, sedang rencana pengelolaan lingkungan dapat disusun
apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat dari proyek-proyek
pembangunan yang akan dibangun.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat berbeda
dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan, sehingga program
pengelolaan lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tak mampu menghindarkan
rusaknya lingkungan.

Perbedaan dari dampak yang diduga dan dampak yang terjadi dapat disebabkan oleh :

a.

Penyusun laporan Andal kurang tepat atau kurang baik di dalam melakukan pendugaan

dan biasanya juga disebabkan pula oleh tidak cermatnya para evaluator dari berbagai instansi
pemerintah yang terlibat, sehingga konsep atau draft laporan Amdal yang tidak baik sudah
disetujui menjadi laporan akhir.
b.

Pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai dengan apa yang telah tertulis di

dalam laporan Andal yang telah diterima pemerintah terutama saran-saran dan pedoman di
dalam mengendalikan dampak negatif. Misalnya di dalam laporan Andal jelas bahwa proyek
harus membangun pengelolaan air limbah (water treatment plant), tetapi kenyataannya tidak
dilakukan atau, walaupun dilakukan, tidak bekerja dengan baik, dan kalaupun diketahui
dibiarkan saja.

Contoh lain misalnya alat penyerap debu (dust absorber) yang harus diganti atau
dibersihkan tiap dua tahun sekali tetapi sudah lima tahun tidak juga diganti. Hal lain yang
dapat terjadi ialah proses yang terjadi di dalam mesinnya. Pada laporan Andalnya dikatakan
hanya akan membuang suatu bahan kimia pencemar 0,1 ppm, tetapi kenyataannya telah
membuang sampai 5 ppm pada hal Baku Mutu menunjukkan maksimum emisi hanya 0,5
ppm. Kesalahan ini dapat terjadi karena mesin masih dalam taraf percobaan atau karena
kesalahan dalam pengoperasian mesinnya atua memang mesin yang dipakai tersebut tidak
mampu mengurangi limbah yang mengandung 5 ppm.
Untuk menghindari kegagalan pengelolaan lingkungan ini maka pemantauan haruslah
dilakukan sedini mungkin, sejak awal dari pembangunan, secara terus menerus dengan
frekwensi yang teratur, apabila diperlukan sejak pra-pembangunan. Hasil dari pemantauan
kemudian digunakan untuk memperbaiki rencana pengelolaan lingkungan kalau memang
hasil pemantauan tidak sesuai dengan pendugaan dalam Andal. Hasil pemantauan juga dapat
digunakan untuk memperbaiki pendugaan atau untuk melakukan pendugaan ulang.

Apabila suatu Andal tidak diikuti pemantauan dan aktivitas pengelolaan lingkungan, maka
Andal ini berdiri sendiri, kurang atau tidak banyak bermanfaat di dalam menjaga kualitas
lingkungan dari kemunduran atau kerusakan.

Peranan Andal dalam pengelolaan proyek
Untuk dapat mengetahui di mana dan sejauh mana peranan Andal, RKL dan RPL di dalam
pengelolaan proyek terlebih dahulu harus diketahui fase-fase dari pengelolaan proyek. Pada
umumnya fase-fase dapat dibagi sebagai berikut :
a. Fase identifikasi;
b. Fase studi kelayakan;
c. Fase desain kerekayasaan (engineering design) atau disebut juga sebagai fase
rancangan;
d. Fase pembangunan proyek;
e. Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi;
f. Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca operasi (post operation)
Terdapat perbedaan pengertian arti ‘proyek’ yang sering digunakan di dalam Andal
dan di dalam teknik pembangunan proyek. Di dalam Andal proyek diartikan sebagai suatu
aktivitas manusia didalam bentuk yang sering disebut sebagai suatu proyek pembangunan
ekonomi, sehingga mulai rencana, pembangunan fisik sampai proyek pembangunan berjalan
dapat disebut sebagai proyek, bahkan sering aktivitas manusia yang tidak banyak
memerlukan bangunan fisik dapat disebut sebagai suatu proyek, misalnya suatu pasar. Jadi
proyek yang ditekankan di dalam Andal adalah aktivitas manusianya. Di dalam bidang teknik
pembangunan sering proyek diartikan sebagai proses pembangunan fisiknya, sehingga
apabila pembangunan fisiknya telah selesai proyek tersebut dianggap selesai dan tidak ada
lagi, sehingga setelah suatu pabrik mulai beroperasi maka tidak lagi disebut sebagai proyek.
Kalau dilihat bahwa Andal merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang
disyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain studi kelayakan teknis dan studi kelayakan
ekonomis, seharusnya Andal dilaksanakan bersama-sama, sehingga dari ketiga studi
kelayakan tersebut dapat saling memberikan masukan sehingga dapat dilakukan optimas
untuk mendapatkan keadaan yang optimum bagi proyek tersebut, terutama dampak
lingkungan dapat dikendalikan melalui pendekatan teknis atau dapat disebut sebagai
penekanan dampak negatif dengan engineering approach, pendekatan ini biasanya akan dapat
menghasilkan biaya pengelolaan dampak yang murah.

Peranan Andal Bagi Pengambil Keputusan
Salah satu tugas dari pemerintah dalam mengarahkan dan mengawasi pembangunan
adalah menghindarkan akibat-akibat yang merugikan dan tidak diinginkan, yaitu terjadinya
dampak negatif dari proyek pembangunan pada lingkungan hidup dan sumberdaya alam
disamping menghindarkan pula terjadinya perselisihan yang dapat timbul antara proyek
dengan proyek pembangunan lainnya.
Sejak awal perencanaan suatu proyek, pemerintah sudah menghendaki diadakan studi
penyajian informasi lingkungan atau PIL. PIL merupakan suatu alat pemerintah untuk
memutuskan apakah proyek yang diusulkan ini perlu Andal atau tidak. Dengan mempelajari
laporan PIL, pemerintah sebagai pengambil keputusan menilai apakah proyek yang diusulkan
ini potensial menimbulkan dampak yang besar atau tidak. Kalau dianggap berpotensi besar
untuk menimbulkan dampak terutama yang negatif, maka pengambil keputusan akan
mengharuskan pemilik proyek melakukan Andal. Sebaliknya apabila dianggap tidak akan
menimbulkan dampak yang berarti, maka pemilik proyek tersebut tidak perlu melakukan
Andal dan dapat mulai membangun proyeknya dengan diberikan pedoman pengelolaan dan
pemantauannya.
Keputusan yang dapat diambil ialah :
a. Proyek tidak boleh dibangun;
b. Proyek boleh dibangun sesuai dengan usulan (tanpa persyaratan);
c. Proyek boleh dibangun tetapi dengan saran-saran tertentu yang harus diikuti pemilik
proyek (dengan syarat);
Dengan mempelajari Andal, pengambil keputusan mencoba melihat :
a. Apakah akan ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui toleransi yang
sudah ditetapkan;
b. Apakah akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga dapat menimbulkan
pertentangan;
c. Apakah akan timbul dampak negatif yang tidak akan dapat ditoleransi masyarakat serta
membahayakan keselamatan masyarakat;
d. Sejauhmana pengaruhnya pada pengaturan lingkungan yang lebih luas.
Dan masih banyak lagi pertimbangan yang akan digunakan dan biasanya tiap negara
mempunyai urutan prioritas di dalam menggunakan pertimbangan. Kalau dibuat suatu skema
maka akan berbentuk seperti pada gambar No. 7.

Dalam pengawasan proyek laporan Andal merupakan alat untuk memberikan penilaian dan
keputusan yaitu dengan membandingkan hasil pemantauan dengan apa yang telah tertulis di
dalam laporan Andal. Hasil dari Andal-Andal berbagai proyek yang telah dan akan dibangun
juga dapat dipergunakan sebagai bahan untuk memutuskan tindakan pengaturan proyekproyek dan pengelolaan lingkungan hidup.
Peran amdal dalam pemantauan lingkungan
Hasil studi Amdal dinyatakan dalam bentuk Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dengan adanya RKL dan RPL ini maka
pelaksanaan kegiatan pembangunan akan terikat secara hukum untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungannya, karena dalam RKL dan RPL terdapat prosedur
pengembangan dampak positif dan penanggulangan dampak negatif, serta prosedur
pemantauan lingkungannya
Dokumen Amdal
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber informasi
yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :
a) Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis
b) Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan dilakukan di daerah dekat
lokasi tersebut.
c) Dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi tuntutan proyek
lain, masyarakat atau instansi pengawas.

Kegunaan Andal bagi berbagai pihak
Pembagian kegunaan dalam bentuk lain juga dapat disusun berdasarkan pihak yang
mendapatkan kegunaannya, sebagai berikut :
a. Kegunaan bagi pemerintah;
b. Kegunaan bagi pemilik proyek;
c. Kegunaan bagi pemilik modal;
d. Kegunaan bagi masyarakat;
e. Kegunaan lainnya.

Kegunaan bagi pemerintah
Beberapa keuntungan penting bagi pemerintah telah dibahas di bagian depan. Secara singkat
dapat dirumuskan lagi bahwa keuntungan adanya. Andal bagi pemerintah adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebut tidak rusak (khusus
untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);
b. Mencegah rusaknya sumberdaya alam lain yang berada di luar lokasi proyek baik yang
diolah proyek lain, diolah masyarakat ataupun yang belum diolah;
c. Menghindarkan perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air,
pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya sehingga tidak mengganggu kesehatan,
kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
d. Menghindarkan pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan
masyarakat dan proyek-proyek lain;
e. Sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak
mengganggu proyek lain;
f. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum;
g. Sebagai alat pengambil keputusan umum;
h. Dan lain sebagainya.

Kegunaan bagi pemilik proyek
Keuntungan yang diutarakan disini sering kurang dipercaya oleh pemilik proyek yang
menganggap Andal hanya sebagai beban biaya bagi proyek saja. Keuntungan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Untuk melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturan-peraturan yang
berlaku;
b. Untuk melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak negatif yang
sebenarnya tidak dilakukan;
c. Untuk melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
d. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi di masa yang akan
datang;

e. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif,
termasuk informasi sosial-ekonomi dan sosial-budaya;
f. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek;
g. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, untuk dapat
menemukan kelemahan dan kekurangan kalau ada untuk segera dipersiapkan
penyempurnaannya.
h. Untuk menemukan keadaan lingkungan yang membahayakan proyeknya (misalnya banjir,
tanah longsor, gempa bumi dan lain sebagainya) dan mencari keadaan lingkungan yang
berguna dan menunjang proyek;
i. Dan lain sebagainya.

Kegunaan bagi pemilik modal
Untuk membangun proyek biasanya modalnya dipinjam dari bank baik bank nasional
atau bank internasional seperti bank dunia (world bank) atau bank pembangunan asia (asia
development bank). Untuk bank internasional biasanya setiap permintaan pinjaman diminta
menyertakan laporan Andal. Bank nasionalpun akan memintakan Andal pula terutama untuk
proyek-proyek yang besar, maka tentu harus ada manfaatnya bagi pemilik modal.
Keuntungan tersebut biasanya dirumuskan sebagai berikut :

a. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan pada proyek dapat mencapai tujuan
dari bank dalam membantu pembangunan atau pemilik modal yang memberikan pinjaman;
b. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek
sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang;
c. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya;
d. Pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal;
e. Menghindari duplikasi dari proyek-proyek lain yang tidak perlu;
f. Dan lain sebagainya

Kegunaan bagi masyarakat.
a. Dapat mengetahui rencana pembanguna di daerahnya, hingga dapat mempersipkan dir di
dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan.
b. Mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek di bangun hingga dapat

memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungka dirinya dan menghindarkan diri dari
kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;
c. Turut serta dalam pembangunna di daerah sejak dari awal, khususnya di dalam
memberikan masukan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan
menjalankan proyek;
d. Pemahaman hal ihwal mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya
kesalah-pahaman, hingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan;
e. Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan proyek tersebut khususnya
hak dan kewajibannya di dalam ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan;
f. Dan lain sebagainya.
Kegunaan lainnya
Kegunaan lain ini, umumnya dinikmati oleh ilmuwan dan peneliti, diantaranya
adalah.
a. Kegunaan di dalam analisis, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan;
b. Kegunaan di dalam penelitian;
c. Kegunaan di dalam meningkatkan keterampilan di dalam penelitian dan meningkakan
pengetahuan;
d. Tumbuhnya konsultan Andal swasta yang baik.