Makalah Penilaian Ekonomi Makalah Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah dijumpai berbagai sistem ekonomi dari berbagai negara di dunia. Di
mana sistem ekonomi itu tidak terlepas dari paham ideologi yang dianut negara
atau bangsa yang bersangkutan. Terhadap bangsa dan negara yang berideologi
sosialis komunis, maka sistem ekonominya juga dipengaruhi oleh paham sosialis
komunis. Bagi negara yang berpaham ideologi liberal maka sistem ekonomi yang
dianutnya juga dipengaruhi oleh paham liberalis.
Sistem perekonomian digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana
(planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktorfaktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar
(market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi

barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Sistem perekonomian melahirkan tindakan untuk memecahkan masalahmasalah dasar ekonomi dengan cara yang berbeda. Perbedaan dari setiap sistem
ekonomi suatu negara memiliki cara tersendiri dalam mengambil keputusan

berdasarkan permasalahan ekonomi negaranya. Sistem ekonomi tersebut dapat
dibedakan menjadi lima, yaitu sistem ekonomi pasar (market economy system),
sistem ekonomi komando atau terpimpin (command economy system), sistem
ekonomi campuran (mixed economy system), sistem ekonomi Pancasila, dan
sistem ekonomi syariah.
Pembangunan ekonomi dunia telah memasuki taraf puncak yaitu suatu era
dunia maya dengan dukungan teknologi canggih. Konsekuensi dari itu, maka
hubungan ekonomi telah melampaui batas-batas negara, sehingga negara mana
pun yang turut serta dalam percaturan ekonomi dunia yang mengglobal harus
mempersiapkan perangkat hukum nasionalnya untuk menopang kegiatankegiatan hubungan ekonomi internal dalam negeri dan hubungan ekonomi antar
bangsa dan negara di tingkat internasional.
Namun dalam perkembangannya tidak satupun negara yang dapat
mempertahankan secara ketat tentang sistem ekonomi yang dianutnya, oleh
karena terbukanya arus komunikasi dan interaksi bangsa-bangsa di belahan bumi,
sehingga memberi pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan sistem
ekonomi.


Maka

dari

itu,

disiplin

ilmu

hukum

ekonomi

perlu

ditumbuhkembangkan mengikuti dinamika masyarakat suatu bangsa dan negara
dalam artian yang kompleks, tidak hanya terbatas pada tingkatan nasional suatu
bangsa dan negara, akan tetapi juga juga pada taraf internasional sebagai

konsekuensi terbukanya arus globalisasi ekonomi dunia yang semakin luas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi
terpimpin
2. Bagaimana ciri sistem hukum ekonomi liberal dan terpimpin
3. Apa kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi liberal dan terpimpin

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk memenuhi
persyaratan akademis khusus mata kuliah Pengantar Hukum Ekonomi yang
diberikan oleh dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar tahun
akademik 2010-2011. Sekaligus sebagai latihan bagi mahasiswa untuk memahami
lebih jauh mengenai sistem perekonomian dan hukum ekonomi.
Tujuan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang berkembang di dunia khususnya
sistem ekonomi liberal dan terpimpin
2. Untuk menganalisis sistem ekonomi liberal dan terpimpin
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri, kelebihan dan kelemahan sistem
ekonomi liberal dan terpimpin


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan
persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya. Berikut
akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminologi yang digunakan.
1. Pengertian sistem
Istilah sistem berasal dari istilah Yunani “systema” yang mengandung arti
keseluruhan (a whole) yang tersusun dari sekian banyak bagian; berarti pula
hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur.
Menurut Prof. Achmad Ali, sistem merupakan suatu kebulatan atau
kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian, di mana antara bagian yang satu dengan
bagian lainnya saling berkait satu sama lain, tidak boleh terjadi konflik, tidak
boleh terjadi overlapping (tumpang tindih).
Prof. Soerojo Wignjodipoero, merumuskan bahwa sistem merupakan
tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur
yang saling berkaitan erat satu sama lain yaitu kaedah atau pernyataan tentang apa
yang seharusnya, sehingga sistem hukum merupakan sistem normatif.
2. Pengertian sistem hukum
Hukum merupakan sistem, berarti bahwa hukum itu merupakan tatanan,

merupakan satu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsureunsur yang saling berkaitan erat satu sama lain. Dengan perkataan lain, sistem
hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang interaksi satu

sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut. Kesatuan
tersebut diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan
hukum, asas hukum dan pengertian hukum.
Jadi, pada hakekatnya sistem termasuk sistem hukum merupakan satu
kesatuan hakiki dan terbagi dalam bagian-bagian di mana setiap masalah atau
persoalan menemukan jawaban atau penyelesaiannya. Jawaban itu terdapat di
dalam sistem itu sendiri.
3. Pengertian sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut.
4. Pengertian sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta.
Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh
laba. Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan

perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang
dan lain sebagainya. Dalam perekonomian liberal, setiap warga dapat mengatur
nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing
dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan
kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
5. Pengertian sistem ekonomi terpimpin
Sistem Ekonomi Terpimpin (Terpusat) adalah sistem ekonomi di mana
peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang

akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi,
serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
B. DASAR TEORI
Teori sistem dalam Ilmu
a. Sistem digunakan untuk menunjuk suatu kesimpulan atau himpunan bendabenda yang disatukan atau diperlukan oleh suatu bentuk saling hubungan atau
saling ketergantungan yang teratur; suatu himpunan bagian-bagian yang
tergabung secara alamiah maupun oleh budidaya manusia sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh dan bulat terpadu.
b. Sistem digunakan untuk menyebut alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan
yang secara khusus memberikan andil atau sumbangan terhadap berfungsinya

fungsi tubuh tertentu yang rumit tetapi vital
c. Sistem menunjukkan himpunan gagasan (ide) yang tersusun, terorganisasi,
suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dan sebagainya yang
membentuk satu kesatuan yang logic dan dikenal isi buah pikiran filsafat tertentu,
agama atau bentuk pemerintahan tertentu.
d. Sistem dipergunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau suatu teori (yang
dilawankan dengan praktek).
e. Sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara.
f. Sistem digunakan untuk menunjuk pengertian skema atau metode pengaturan
organisasi atau susunan sesuatu atau metode tata cara.
Makna sistem sebagai pendekatan sekaligus memperlihatkan sifat berfikir
secara sistem yang bersegi banyak dan pelik. Mempergunakan pendekatan
menuntut pemahaman bahwa setiap benda atau sistem itu berada (menjadi bagian)

dari sistem yang lebih besar atau lebih luas, sehingga semua benda dengan sesuatu
cara saling berkaitan.

BAB III
PEMBAHASAN
I. Sistem Ekonomi Liberal dan Sistem Ekonomi Terpimpin

A. Sistem Ekonomi Liberal
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh
penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem
ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami"
yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal
klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham
tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah
sistem ekonomi bergerak ke arah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi
berpaham

perdagangan

bebas

dalam

era

globalisasi


yang

bertujuan

menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi liberal disebut pula sistem ekonomi pasar. Dalam sistem
perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama
merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen
perorangan. Dengan kata lain, masalah-masalah ekonomi yang utama tersebut
diserahkan kepada pasar. Oleh karena itu, sistem seperti ini dikenal sebagai
ekonomi pasar bebas atau ekonomi pasar. Jika sistem perekonomian komando
ditunjukkan dengan sentralisasi pengambilan keputusan, dalam sistem ekonomi
pasar,

keputusan

yang

berhubungan


dengan

masalah

ekonomi

dasar

didesentralisasikan, tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama
adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu,
sistem ekonomi pasar sering disebut dengan sistem harga. Dengan demikian,
dalam sistem perekonomian pasar, produsen dan individu (perseorangan)
membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen
berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan
keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi

yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu
membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut
bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab masalah
untuk siapa). Sistem ekonomi pasar ini pada awalnya dianut negara Amerika

Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal di dunia, tetapi secara murni,
sekarang ini tidak ada satu pun negara yang menganut sistem ekonomi pasar.
B. Sistem Ekonomi Terpimpin
Dalam sistem ekonomi komando/terpimpin, perilaku ekonomi ditentukan
oleh pemerintah yang mengambil keputusan atas sebagian besar masalah ekonomi
tentang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan siapa yang
mengonsumsinya. Sistem perekonomian komando ditunjukkan dengan sentralisasi
pengambilan keputusan. Para pemimpin pemerintahan selaku pengambil
keputusan, tersentralisasi biasanya menetapkan rencana yang rinci dan kompleks
sehingga memberikan komando ekonomi kepada segenap bawahan dan rakyat.
Oleh karena itu, sistem perekonomian komando disebut juga dengan sistem
ekonomi terpimpin dan sistem ekonomi terencana secara sentral. Dengan
demikian, dalam sistem perekonomian komando, pemerintah hampir memiliki dan
menguasai semua sarana produksi (tanah atau modal).
Di samping itu, pemerintah juga mengatur secara langsung operasi semua
perusahaan di berbagai sektor industri. Jadi, negara merupakan majikan bagi
semua angkatan kerja dan menentukan bagaimana mereka harus melaksanakan
pekerjaannya. Pemerintah menentukan juga komposisi barang yang harus
diproduksi dan pendistribusiannya kepada semua anggota masyarakat. Dengan
demikian, dalam perekonomian komando, pemerintah merupakan pemegang
pengambilan keputusan secara sentral yang menjawab masalah-masalah ekonomi
utama melalui kepemilikan dan penguasaan atas sumber daya ekonomi melalui
kekuasaan untuk mengambil dan memaksakan keputusan kepada anggota
masyarakatnya.

II. Ciri Sistem Ekonomi Liberal dan Sistem Ekonomi Terpimpin
A. Ciri ekonomi liberal :
 Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
 Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
 Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan
ekonomi.
 Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber
daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
 Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari
keuntungan.
 Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
 Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
 Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
B. Ciri dari sistem ekonomi terpimpin adalah :
 Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
 Hak milik perorangan tidak diakui
 Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan
bebas dalam kegiatan perekonomian
 Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
III. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal dan Sistem Ekonomi
Terpimpin
Keuntungan dan kelemahan dari ekonomi liberal
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:

 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando
dari pemerintah.
 Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan
semangat antar masyarakat.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan
motif mencari keuntungan.
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem
ekonomi liberal, adalah:
 Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana
birokratnya korup.
 Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin
miskin.
 Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
 Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena
kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
 Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas
tersebut.
Kelebihan dari sistem ekonomi terpimpin adalah:
 Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah
ekonomi lainnya

 Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
 Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
 Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan dari sistem ekonomi terpimpin adalah :
 Mematikan inisiatif individu untuk maju
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem ekonomi Liberal dan Terpimpin dibedakan menurut ada/tidaknya
peran Negara dalam kebijakan ekonomi. Liberalisme menginginkan lepasnya
peran Negara dalam kebijakan ekonomi dan menyerahkan kepada mekanisme
pasar. Sedangkan Terpimpin sebaliknya. Sistem perekonomian digunakan oleh
suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana
(planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktorfaktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar
(market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
B. SARAN
Perkembangan ekonomi dewasa ini melaju semakin cepat, berhubung
karena itu pembaharuan hukum yang bersentuhan dengan aspek-aspek ekonomi
sangat mendesak untuk dilakukan, bukan saja terhadap kaidah-kaidah
substantifnya, akan tetapi juga sistemnya. Ini merupakan suatu tantangan untuk
merumuskan suatu sistem hukum yang dapat bersinergi dengan perkembangan
ekonomi. Sebagai konsekuensi arus globalisasi ekonomi dunia.

Kehadiran hukum ekonomi seyogianya dapat menjadi jembatan lokomotif
peran hukum dalam mengatur aspek-aspek kegiatan ekonomi. Hal ini sejalan
dengan fungsi hukum sebagai agent of modernization dan sebagai a tool of social
engineering.

DAFTAR PUSTAKA
Nurul Qamar, 2009, Pengantar Hukum Ekonomi, Refleksi, Makassar
http//Analisis Sejarah Perekonomian Indonesia « Muhammad Zainal Abidin
Personal Blog.htm
http//Ekonomi Liberal dan Ekonomi Kerakyatan. Suatu Tinjauan Ideologis.htm
http// Kapitalisme_Sosialisme_dan_Sistem_Ekonomi_Indonesia.htm
http//www.anneahira.com_sistem ekonomi liberal