Pendidikan Tinggi Kesehatan Muhammadiyah
Pendidikan Tinggi Kesehatan Muhammadiyah
Lulusannya Siap Kerja
Pendidikan Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Semarang terdiri Akademi
Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Semarang, Akademi Gizi (Akzi)
Muhammadiyah Semarang dan Akademi Analis Kesehatan (AAK)
Muhammadiyah Semarang siap mendidik mahasiswanya untuk bekerja di era
global ini. Kampus ketiganya merupakan Kampus Terpadu di Jl. Wonodri
Sendang Raya No.2A Semarang 50242 dilengkapi sejumlah fasilitas yang
mendukung perkuliahan. Kampus dengan gedung 6 lantai ini, letaknya strategis,
mudah dijangkau transportasi dari luar maupun dalam kota.
Kualitas ketiga Akademi Kesehatan milik Muhammadiyah inipun tidak diragukan
lagi, karena ketiganya mempunyai strata akreditasi B (Baik). Ini merupakan
tingkatn mutu yang tidak diragukan lagi. Pengelola Akper Muhammadiyah saat
ini, Direktur Sri Rejeki SKp dibantu Pembantu Direktur I Heryanto Adi Nugroho
SKp, Pembantu Direktur II Edy Wuryanto SKp dan Pembantu Direktur III Edy
Soesanto SKp. Akzi Muhammadiyah Semarang dipimpin Direktur Siti Aminah
STP dibantu Pembantu Direktur I Sufiati Bintanah SKM, Pembantu Direktur II
Dra Eni Winaryati dan Pembantu Direktur III Ir Nurrahman MSi. Sedangkan
AAK Muhammadiyah Semarang dipimpin Direktur Dr H Fuad Al Hamidi dibantu
Pembantu Direktur I Dra Endang TM, Pembantu Direktur II Dra Sri Sinto Dewi
dan Pembantu Direktur III Setya Iriyanto SE.
Saat ini Akper Muhammadiyah Semarang telah meluluskan 1051 orang, Akzi
Muhammadiyah Semarang meluluskan 750 orang dan AAK Muhammadiyah
Semarang meluluskan 488 orang. Lulusan 3 akademi yang pendidikannya bersifat
praktis dan profesional ini, menurut Sri Rejeki SKp, Dra Eni Winaryati dan Setya
Iriyanto SE, lulusannya mudah mencari lapangan kerja. Lulusannya mampu
mandiri dan banyak dibutuhkan oleh instansi pemerintah maupun swasta. Selain
itu, waktu pendidikannya relatif singkat, rata-rata 3 tahun 1 bulan. Uang kuliah
relatif murah dan dapat diangsur. Meski swasta, ijazah disamakan dengan akademi
kesehatan di bawah Departemen Kesehatan.
Untuk lulusan Akper Muhammadiyah Semarang, kata Direktur Akper
Muhammadiyah Semarang Sri Rejeki SKp, banyak diserap di Rumah Sakit
Negeri maupun Swasta di dalam negeri. Bahkan di dalam negeri, lulusannya
mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya dalam mengikuti wajib
militer (Wamil). Lulusannya telah diterima di Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara dan Kepolisian. Lulusannya juga mampu bersaing di era global
ini, terbukti lulusan Akper juga banyak yang bekerja di Arab Saudi, Kuwait dan
Abu Dabi. Bahkan yang lebih menggembirakan, lulusan Akper Muhammadiyah
Semarang ada yang bekerja di Amerika Serikat. Saat inipun pendidiknya ada yang
lulusan S2 Keperawatan.
Untuk lulusan Akzi Muhammadiyah Semarang, menurut Direktur Akzi
Muhammadiyah Semarang Siti Aminah STP, lulusannya yang 689 orang telah
terserap di berbagai instansi kesehatan (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Kabupaten), Industri makanan dan minuman, TNI dan lembaga kesehatan lainnya.
Bahkan lulusan Akademi Gizi swasta pertama di Indonesia mendapatkan nilai
Akreditasi B ini mampu meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,
mereka telah melanjutkan studi ke Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga IPB. Atau mereka dapat meneruskan ke Teknologi Pangan IPB,
Unibraw/Unpad, FKM Undip/UI/UGM. Bahkanuntuk tahun ini, menurut Sufiati
Bintanah SKM, dipercaya untuk membuka program khusus bagi mereka yang
sudah bekerja.
Sedang untuk lulusan AAK Muhammadiyah Semarang, menurut Direktur AAK
Muhammadiyah Semarang Dr H Fuad Al Hamidi, telah memasuki lapangan kerja
di Rumah Sakit, Puskesmas, Laboratorium, Balai Pengawas Obat dan Makanan
(Balai POM), Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) dan lapangan kerja lainnya di
lembaga-lembaga Kesehatan. Bahkan lulusannya juga berpeluang bekerja di
Institusi Swasta seperti industri makanan dan minuman, industri farmasi,
laboratorium klinik, lembaga pendidikan kesehatan, baik di dalam maupun luar
negeri. Untuk meningkatkan mutu lulusannya, AAK juga memiliki staf pengajar
yang handal dari lulusan S1 dan s2 serta pakar ahli di bidangnya. (lut).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 13 2002
Lulusannya Siap Kerja
Pendidikan Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Semarang terdiri Akademi
Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Semarang, Akademi Gizi (Akzi)
Muhammadiyah Semarang dan Akademi Analis Kesehatan (AAK)
Muhammadiyah Semarang siap mendidik mahasiswanya untuk bekerja di era
global ini. Kampus ketiganya merupakan Kampus Terpadu di Jl. Wonodri
Sendang Raya No.2A Semarang 50242 dilengkapi sejumlah fasilitas yang
mendukung perkuliahan. Kampus dengan gedung 6 lantai ini, letaknya strategis,
mudah dijangkau transportasi dari luar maupun dalam kota.
Kualitas ketiga Akademi Kesehatan milik Muhammadiyah inipun tidak diragukan
lagi, karena ketiganya mempunyai strata akreditasi B (Baik). Ini merupakan
tingkatn mutu yang tidak diragukan lagi. Pengelola Akper Muhammadiyah saat
ini, Direktur Sri Rejeki SKp dibantu Pembantu Direktur I Heryanto Adi Nugroho
SKp, Pembantu Direktur II Edy Wuryanto SKp dan Pembantu Direktur III Edy
Soesanto SKp. Akzi Muhammadiyah Semarang dipimpin Direktur Siti Aminah
STP dibantu Pembantu Direktur I Sufiati Bintanah SKM, Pembantu Direktur II
Dra Eni Winaryati dan Pembantu Direktur III Ir Nurrahman MSi. Sedangkan
AAK Muhammadiyah Semarang dipimpin Direktur Dr H Fuad Al Hamidi dibantu
Pembantu Direktur I Dra Endang TM, Pembantu Direktur II Dra Sri Sinto Dewi
dan Pembantu Direktur III Setya Iriyanto SE.
Saat ini Akper Muhammadiyah Semarang telah meluluskan 1051 orang, Akzi
Muhammadiyah Semarang meluluskan 750 orang dan AAK Muhammadiyah
Semarang meluluskan 488 orang. Lulusan 3 akademi yang pendidikannya bersifat
praktis dan profesional ini, menurut Sri Rejeki SKp, Dra Eni Winaryati dan Setya
Iriyanto SE, lulusannya mudah mencari lapangan kerja. Lulusannya mampu
mandiri dan banyak dibutuhkan oleh instansi pemerintah maupun swasta. Selain
itu, waktu pendidikannya relatif singkat, rata-rata 3 tahun 1 bulan. Uang kuliah
relatif murah dan dapat diangsur. Meski swasta, ijazah disamakan dengan akademi
kesehatan di bawah Departemen Kesehatan.
Untuk lulusan Akper Muhammadiyah Semarang, kata Direktur Akper
Muhammadiyah Semarang Sri Rejeki SKp, banyak diserap di Rumah Sakit
Negeri maupun Swasta di dalam negeri. Bahkan di dalam negeri, lulusannya
mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya dalam mengikuti wajib
militer (Wamil). Lulusannya telah diterima di Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara dan Kepolisian. Lulusannya juga mampu bersaing di era global
ini, terbukti lulusan Akper juga banyak yang bekerja di Arab Saudi, Kuwait dan
Abu Dabi. Bahkan yang lebih menggembirakan, lulusan Akper Muhammadiyah
Semarang ada yang bekerja di Amerika Serikat. Saat inipun pendidiknya ada yang
lulusan S2 Keperawatan.
Untuk lulusan Akzi Muhammadiyah Semarang, menurut Direktur Akzi
Muhammadiyah Semarang Siti Aminah STP, lulusannya yang 689 orang telah
terserap di berbagai instansi kesehatan (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Kabupaten), Industri makanan dan minuman, TNI dan lembaga kesehatan lainnya.
Bahkan lulusan Akademi Gizi swasta pertama di Indonesia mendapatkan nilai
Akreditasi B ini mampu meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,
mereka telah melanjutkan studi ke Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga IPB. Atau mereka dapat meneruskan ke Teknologi Pangan IPB,
Unibraw/Unpad, FKM Undip/UI/UGM. Bahkanuntuk tahun ini, menurut Sufiati
Bintanah SKM, dipercaya untuk membuka program khusus bagi mereka yang
sudah bekerja.
Sedang untuk lulusan AAK Muhammadiyah Semarang, menurut Direktur AAK
Muhammadiyah Semarang Dr H Fuad Al Hamidi, telah memasuki lapangan kerja
di Rumah Sakit, Puskesmas, Laboratorium, Balai Pengawas Obat dan Makanan
(Balai POM), Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) dan lapangan kerja lainnya di
lembaga-lembaga Kesehatan. Bahkan lulusannya juga berpeluang bekerja di
Institusi Swasta seperti industri makanan dan minuman, industri farmasi,
laboratorium klinik, lembaga pendidikan kesehatan, baik di dalam maupun luar
negeri. Untuk meningkatkan mutu lulusannya, AAK juga memiliki staf pengajar
yang handal dari lulusan S1 dan s2 serta pakar ahli di bidangnya. (lut).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 13 2002