Penerapan Jiwa Teknopreneur Sejak Usia Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran SBK (Seni Budaya Dan Keterampilan) Sebagai Solusi Ekonomi Masa Depan
ISBN 978-602-70471-2-9
PENERAPAN JIWA TEKNOPRENEUR SEJAK USIA SEKOLAH DASAR
PADA MATA PELAJARAN SBK (SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN)
SEBAGAI SOLUSI EKONOMI MASA DEPAN
Rudi Ritonga1), Sulistyani Puteri Ramadhani2)
1
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora, Universitas Trilogi
email: rudi_ritonga@trilogi.ac.id
2
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora, Universitas Trilogi
email: sulistyani@trilogi.ac.id
Abstract
This study aims to: (1) Describe the process of applying the technopreneur's spirit since
elementary school in SBK subjects (2) Describe the process of applying teknopreneur as a
form of future economic solution (3) Describe the process of learning SBK by applying the
spirit of teknopreneur since elementary school age. The type of research is descriptive
qualitative. Research subjects of all primary schools. Region of DKI Jakarta. The object of
research is the application of teknopreneur since elementary school age in class IV on the
subjects SBK (Art Culture and Skill) as a future economic solution that includes the process
of planning, implementation and evaluation. The method used in collecting data with
observation, interview, and documentation. The method used to analyze data with the steps
proposed Miles and Huberman through data reduction, data presentation, and conclusions
and verification. To test the validity of data using triangulation and source technique. The
results showed that the application of teknopreneur on SBK subjects (art and culture skills)
as a future economic solution in the Jakarta area. Implementation of research application of
technopreneur spirit from elementary school age on SBK (Art Culture and Skill) subjects as a
future economic solution that is implemented integrated through subjects, extracurricular
activities, and school culture.Evaluation of the application of the technopreneur's spirit since
elementary school on SBK (Arts and Culture Arts) as a future economic solution by making
a check list to evaluate the development and ability of students in learning teknopreneur.
Keywords: Teknopreneur, SBK Lesson
422
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Sementara, untuk masuk sektor non-formal,
PENDAHULUAN
Fakta
memperlihatkana
bahwa
masyarakat belum memiliki bekal
angka pengangguran yang masih tinggi
Hal tersebut merupakan masalah
merupakan persoalan bangsa yang belum
besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia
terselesaikan sampai saat ini. Berdasarkan
saat ini dan masih harus dihadapi pada
data yang diperoleh dari Badan Pusat
masa mendatang. Problem pertama terkait
Statistik
pengangguran
dengan kemiskinan dan pengangguran,
terdidik di indonesia dari tahun 2014 ke
problem kedua tentang jiwa entrepreneur
2016 mengalami penurunan. Pada tahun
dan sistem pendidikan untuk membekali
2014
dan mengoptimalkan lulusannya.
(BPS)
jumlah
mencapai
jumlah
pengangguran
10.125.796
terdidik
juta
jiwa.
Selain
itu
masalah
lainnya
mempunyai
0,18%
memiliki
jiwa
Sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya
Indonesia
turun menjadi 7. 244.905 juta jiwa. Dari
masyarakat
data terakhir yang dirilis BPS pada bulan
entrepreneur. Idealnya untuk bisa makmur,
Agustus
sebuah negara harus memiliki minimal 2%
2016
jumlah
pengangguran
hanya
yang
terdidik yang terbanyak adalah lulusan
penduduknya
SMA dengan prosentase sebanyak 27%,
entrepreneur/wirausaha. Jika dilihat dari
kemudian tamatan SMP mencapai 21,6%,
negara
untuk tamatan SMK sebanyak 18,4%, SD
sudah ada kurang lebih 7% penduduknya
17%, dan untuk tamatan Perguruan Tinggi
merupakan wirausaha, sedangkan Amerika
berjumlah 9,5%, serta yang tidak tamat
ada sekitar 2%. Entrepreneur dibutuhkan
SD dan belum pernah sekolah sebanyak
untuk mengurangi pengangguran. Apabila
6,5%
(Teguh
jumlah tenaga kerja semakin meningkat,
Firmansyahhttp://repuzblika.co.id/berita/ko
pengangguran akan semakin bertambah,
ran//halaman//14/02/16/neltsapengangguran
kecuali apabila jika ada lapangan kerja
-terdidik-bertambah:2016).
Berdasarkan
Fakta diatas memperlihatkan bahwa banyak
merupakan
berkembang
seperti
Singapura
yang semakin bertambah juga.
Sementara
itu,
tantangan
lain
angkatan kerja yang ada belum siap secara
muncul dengan menyongsong “Generasi
maksimal pada sektor ekonomi formal.
Emas Tahun 2045”. Tantangan Indonesia
Misal, banyaknya lulusan sarjana yang
2045 yaitu Indonesia dihadapkan pada
menganggur
karena
tantangan penyediaan pangan, lapangan
penerimaan
kerja
belum
di
lolos
tes
perusahaan.
pekerjaan.
Mengingat
pertumbuhan
423
ISBN 978-602-70471-2-9
Merujuk dari Jurnal yang ditulis
masyarakat Indonesia yang begitu besar
namun kurangnya mutu Sumber Daya
oleh
Manusia (SDM). Pada beberapa kasus yang
diperoleh
sudah terjadi, perusahan- perusahaan lokal
kewirausahaan
menerima
membentuk
tenaga
luar
negeri
karena
Erfinia
bahwa
Deca
penerapan
di
karakter
hasil
yang
pendidikan
Sekolah
dasar,
mandiri,
santun,
dianggap lebih terampil dan kompeten dari
inovatif dan mampu memecahkan masalah
tenaga lokal. Masalah-masalah seperti ini
dengan ide-ide baru dalam pengintegrasian
dapat memicu psikologis seseorang jika
nilai-nilai
kurang dibekali jiwa entrepreneur sejak
pelajaran.
usia
sekolah
menjadi
dasar.
putus
mendapatkan
Seseorang
asa
karena
pekerjaan. Padahal
kewirausahaan
dalam
mata
dapat
Merujuk jurnal diatas maka dunia
tidak
pendidikan harus mampu berperan aktif
yang
menyiapkan sumber daya manusia yang
harus dilakukan generasi saat ini adalah
mampu
mengupayakan
regional, nasional, maupun internasional.
lapangan
kerja
untuk
tidak
menciptakan
hanya
mencari
tantangan
lokal,
Pendidikan yang mampu untuk mengatasi
hal
pekerjaan.
menghadapi
tersebut
salah
satunya
adalah
Kasus lain, dalam perekonomian
pendidikan yang beroirentasi pada jiwa
saat ini Indonesia sedang berada di masa
teknopreneur yaitu jiwa yang berani dan
yang sangat perlu diperhatikan sumber
mampu menghadapi problem hidup dan
daya manusianya yang tidak di perdayakan
memiliki jiwa kreatif untuk mengatasi
dengan maksimal dan menuai banyak
masalah dan mandiri. Menanamkan jiwa
permasalahan
yang
teknopreneur
mengahadapi
Masyarakat
ada,
untuk
Ekonomi
ASEAN (MEA). Karena dalam beberapa
sebagai
pembentukan
kecakapan hidup (life skill) pada siswa
melalui pembelajaran di sekolah.
tahun ini Indonesia harus siap menghadapi
Menurut Rudi dkk (2017: 17)
MEA, saat ini banyak sekali pekerja Asing
Teknopreneur berasal dari penggabungan
yang
dua
bekerja
di
perusahaan
lokal.
kata
yaitu
teknologi
Seharusnya masyarakat Indonesia bisa
dan entrepreneur.
memanfaatkan lahan yang cukup luas dan
Teknopreneur mengandung makna tentang
tersedia untuk kegiatan yang produktif agar
bagaimana cara pemanfaatan teknologi
pekerja Indonesia bisa membuat sebuah
yang sedang berkembang pesat untuk
perusahaan yang bisa dikembangkan.
dijadikan peluang usaha.
424
Selanjutnya
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
menurut
Yudha
Pratomo
(2010:87),
“Technopreneurs are people who make or
dilakssiswaan melali Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan (SBK)
Dari mata pelajaran seni budaya dan
found their own technology based business
and
keterampilan (SBK) siswa bisa membuat
S.
kerajinan tangan seperti: membuat bunga
Goodman, W. Ladzani, B. Bates dalam
dari sedotan, membuat guci dari tanah liat,
bukunya
Business
membuat botol minuman menjadi beragam
Management. 2005, “Technopreneurs are
keperluan, itu bisa di tanamkan dari siswa
entrepreneurs
their
usia dasar karena pada dasarnya mereka
technological and entrepreneurial skills”.
tidak harus terpaku pada teori tapi pada
Ja
bahwa
aksen kreatifitas yang menguntungkan bagi
teknopreneur adalah kegiatan usaha yang
dirinya dan masyarakat di masa depan.
dilakukan oleh seorang pebisnis atau
Menanamkan
entrepreneur
memanfaatkan
dilakukan mulai dari usia sekolah dasar.
berbisnisnya
Hal ini cukup beralasan agar Indonesia
by
recognizing
resources”.
organizing
Fresh
di
dalam
Menurut
Perspective:
who
dapat
teknologi
opportunities
combine
disimpulkan
dengan
dan
kecakapan
berbagai
aspek
kegiatan
dan
Teknoprener
perlu
dapat mencetak generasi penerus yang siap
dengan tantangan-tantangan ekonomi di
pengembangan usahanya.
Berdasarkan
Jiwa
penjelasan
diatas
masa mendatang.
Muatan
dalam penelitian teknopreneur di sekolah
seni
budaya
dasar yang akan menjadi sasaran penelitian
keterampilan
adalah kegiatan pemanfaatan SDA (potensi
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
lingkungan) dan SDM (kepala sekolah,
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
guru dan siswa) di lingkungan sekolah
tentang Standar Nasional Pendidikan tidak
dasar dengan harapan dapat meningkatkan
hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
pengetahuan,
karena budaya itu sendiri meliputi segala
kreativitas,
keterampilan,
sebagaimana
dan
yang
yang
aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran
mandiri, sukses, menjunjung budaya lokal
Seni Budaya dan Keterampilan, aspek
serta memiliki wawasan global dengan
budaya tidak dibahas secara tersendiri
memanfaatkan teknologi dalam kegiatan
tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu,
produksi
mata
jiwa
pengusaha
dan
dan
wirausaha
pemasaran
usaha
yang
dijalankan, sedangkan kegiatan penelitian
pelajaran
Seni
Budaya
dan
Keterampilan pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya.
425
ISBN 978-602-70471-2-9
Pendidikan
Seni
Budaya
dan
Keterampilan diberikan di sekolah karena
terhadap
akademik.
dan
Di antara keempat bidang seni yang
kebutuhan
ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
keunikan, kebermaknaan,
kebermanfaatan
keterampilan vokasional dan keterampilan
perkembangan siswa, yang terletak pada
seni
pemberian
sumberdaya manusia serta fasilitas yang
pengalaman
estetik
dalam
sesuai
tersedia.
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar
menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
satu bidang seni, siswa diberi kesempatan
“belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat
untuk memilih bidang seni yang akan
diberikan oleh
diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata
lain. (Kurikulum
Seni
pelajaran
Budaya
dan
Mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai
(1)
Seni
rupa,
yang
mampu
pelajaran Keterampilan ditekankan pada
keterampilan vokasional, khusus kerajinan
Keterampilan, Depdikbud, hal 1-5)
berikut
sekolah
kemampuan
bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
mata
Pada
dengan
mencakup
tangan.
Menanamkan jiwa teknoprenenur
untuk siswa
bukan bermaksud untuk
pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
mempekerjakan
menghasilkan karya seni berupa lukisan,
menanamkan
patung,
dan
sejak dini. Nilai- nilai kewirausahaan
sebagainya. (2) Seni musik, mencakup
mengandung karakter – karakter baik
kemampuan untuk menguasai olah vokal,
dalam kehidupan siswa. Nilai karakter
memainkan alat musik, apresiasi karya
teknopreneur yang pertama adalah karakter
musik Seni tari, mencakup keterampilan
mandiri. Karakter mandiri sangat penting
gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
juga sebagai bekal kehidupan siswa, karena
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap
siswa yang mandiri mampu mengatasi
gerak tari. (3) Seni drama, mencakup
persoalan yang dihadapi. Kegiatan untuk
keterampilan
dengan
menanamkan kemandirian siswa di sekolah
memadukan seni musik, seni tari dan peran,
dapat dilakukan dengan kegiatan berkemah.
(4) Keterampilan, mencakup segala aspek
Kegiatan
kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
melakukan
keterampilan personal, keterampilan sosial,
mandiri. Kegiatan ini selain mampu melatih
ukiran,
cetak-mencetak,
pementasan
siswa,
nilai-nilai
ini
menuntut
berbagai
namun
kewirausahaan
siswa
kegiatan
untuk
secara
kemandirian siswa. Jika dikaitkan dengan
426
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
kewirausahaan,
sikap
dimiliki
agar tidak bergantung
siswa
mandiri
Kemampuan
perlu
berikutnya
penting
adalah
bagi
mampu
siswa
berinteraksi
dengan orang lain. Kelak siswa diharapkan
dengan orang lain. Siswa diajarkan untuk
siap
berinteraksi yang baik dan benar dengan
untuk
mampu
menciptakan
dan
mengelola usaha mandiri, yang bahkan
orang
akan memberikan lapangan kerja bagi
diucapkan, siswa diajarkan untuk mampu
orang lain. Dengan memiliki jiwa mandiri,
berkomunikasi yang santun, jelas, dan tidak
siswa tidak akan mudah putus asa ketika
berkata kotor ketika berbicara dengan orang
mengalami sebuah kegagalan serta pandai
lain.
mengambil hikmah dari kegagalan tersebut.
berbicara,
Karakter berikutnya adalah leadership
lain.
Dari
Menghargai
tidak
aspek
bahasa
yang
orang
lain
ketika
menyela,
dan
selalu
menjaga perasaan orang lain juga wajib
atau jiwa kepemimpinan. Setiap siswa pasti
dipahami
oleh
siswa.
Seluruh
konsep
memiliki potensi leadership. Tetapi, supaya
manfaat menanamkan jiwa teknopreneur
potensi itu dapat berfungsi, membutuhkan
Usia Sekolah Dasar terangkum dalam
aktualisasi sejak dini. Akar dari berbagai
gambar 1 :
bentuk leadership diawali dari kemampuan
siswa untuk memimpin diri sendiri terlebih
dahulu. (self- leadership). Guru dapat
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
berbagai
kemampuan
yang
dibutuhkan
untuk kepemimpinan, misalnya tampil di
depan, menghargai inisiatif orang lain,
menunjuk sebagai ketua kelas, dan lain-lain.
Gambar 1. Diagram alur menanamkan jiwa
teknopreneur
Usia Sekolah Dasar
Faktanya
kualitas
sumber
daya
Selain itu, leadership dapat dilakukan juga
manusia masih buruk meskipun jumlah
dengan melatih siswa untuk berdisplin.
penduduknya banyak, sehingga Indonesia
Leadership ini penting dimiliki oleh para
harus mendatangkan ahli dari luar negeri
wirausahawan karena pemimpin yang baik
menyebabkan
bukan
perusahan dari luar Kurangnya penguasaan
hanya
pandai
mengatur
dan
mengelola usaha, namun juga bijak dalam
IPTEK
mendengarkan
karyawan
pengembangan diri.
mengakibatkan
oleh
akan
minimnya
dan
kritik
dari
jumlah tenaga ahli yang ada di Indonesia
kemajuan
usaha
dan
sehingga kekayaan alam masih sulit diolah
saran
demi
ketergantungan
menjadi barang yang lebih berharga lagi
427
ISBN 978-602-70471-2-9
lepas dari permasalahan kesenjangan dalam
pengelolaan
Disamping
perekonomian,
modal.
pertumbuhan
ekonomi
itu
perdagangan internasional juga memberikan
dampak yang besar terhadap pertumbuhan
Gambar 2. Diagram Alur Konsep Peningkatan
Ekonomi Masa Depan
ekonomi Indonesia.
Mengingat hal tersebut, perlu inovasi
kualitas yang dimulai dari guru. Disamping
itu
perlunya
pemerintah
kerjasama
dan
pihak
antara
mitra
swasta
untuk
memberikan pelatihan teknopreneur untuk
guru. Secara garis besar kualitas guru secara
intelektual, emosional dan spritual sangat
berpengaruh pada transformasi ilmu dari
guru kepada siswa. Guru yang kreatif akan
mencetak siswa yang kreatif, guru santun
akan menlahirkan siswa yang santun ini
karena ruh guru sangat mempengaruhi ruh
siswa. Idealnya guru adalah manusia yang
selalu
berbenah
kompetensinya, karena
meningkatkan
ilmu
pendidikan
terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman dari waktu kewaktu. Disamping itu
kualitas SDM guru harus ditingkatkan.
Seluruh
Konsep
Peningkatan
Ekonomi
Masa Depan dirangkum melalu diagram alur
gambar 2 :
Konsep
teknoprener
melalui
pembelajaran seni budaya dan keterampilan
(SBK) berkaitan dengan konsep penerapan
teknopreneur
sekolah
dasar.
Tujuan
pendidikan yang diterapkan pada Sekolah
Dasar idealnya agar siswa memiliki skill
karakter
wirausaha
kegiatan
yang
melalui
dilakukan
berbagai
disekolah.
Kegiatan ini untuk mengasah kemampuan
kreatifitas yaitu siswa diberikan berbagai
keterampilan. Konsep teknopreneur dapat
diaplikasikan
dengan
mengumpulkan
sampah sebagai investasi sampah yang akan
didaur ulang. Investasi sampah tersebut
dapat diolah dengan pembelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan (SBK) melalui
kerajinan tangan yang dilakukan oleh siswa
dengan bantuan guru. Guru dalam kegiatan
ini penting untuk memberikan dorongan
motivasi kepada siswa. Adanya kegiatan ini
dapat menghasilkan produk yang unggul
sehingga dapat dijual dengan harga tinggi.
Menjual produk barang yang sudah jadi
dapat digunakan dengan bantuan sosial
media.
Pada
prinsipnya
teknoprener
merupakan gabungan dari teknologi dan
428
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
entrepreneur.
Melalui
kegiatan
ini
menyimpan hasil penjualan sehingga dapat
menumbuhkan
sikap
teknopreneur
dan
diharapkan dapat meningkatkan ekonomi
masa depan.
Penerapan konsep teknopreneur dapat
dilalui dengan membuat suatu kerajinan
tangan dari kertas atau barang-barang bekas.
Hal ini dapat berdampak pada siswa berlatih
Gambar 3. Diagram Alur Konsep Teknopreneur
Melalui Pembelajaran Seni Budaya Dan
Keterampilan (SBK)
untuk jujur, kreatif, dan siswa berlatih untuk
hidup mandiri tidak bergantung dengan
METODE PENELITIAN
orang lain. Bukan hanya itu saja, siswa
Penelitian ini dilakssiswaan pada
memiliki kepribadian yang tidak boros.
siswa kelas IV di SDN Manggarai 17 Pagi
Proses penjualan produk dari hasil kreatif
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet
skill tersebut, siswa dapat menjual hasil
dan penelitian ini dilakssiswaan dalam
karyanya dengan harga yang sesuai pada
jangka waktu satu tahun, atau selama dua
acara pentas seni (pensi), acara perpisahan
semester, dengan sebanyak 1 x pertemuan
untuk siswa kelas VI atau acara-acara yang
dalam satu minggu disesuaikan dengan
biasa diadakan disekolah. Tidak hanya itu
jadwal mata pelajaran SBK (Seni Budaya
saja, tetapi siswa dapat menjual hasil
dan keterampilan) di setiap minggunya.
karyanya
dengan
menggunakan
gadget
Penelitian ini menggunakan metode
mereka masing-masing. Selain itu siswa
kualitatif,
juga dapat mengetahui bagaimana menjadi
temuannya dalam bentuk deskripsi kalimat
teknopreneur
yang
yang
baik.
Keseluruhan
metode
rinci,
ini
lengkap,
menyajikan
dan
mendalam
konsep teknopreneur melalui pembelajaran
mengenai proses mengapa dan bagaimana
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dapat
sesuatu terjadi. Teknik pengumpulan data
dilihat pada gambar 3 :
menggunakan
mendalam
(in
1)
teknik
depth
wawancara
interviewing),
dalam penelitian ini dilakukan dengan
pertanyaan yang bersifat terbuka (openended) dan mengarah pada kedalaman
informasi serta dilakukan tidak secara
429
ISBN 978-602-70471-2-9
formal
terstruktur
menggali
tindakan, memiliki jiwa kepemimpinan, dan
pandangan subjek yang diteliti tentang
bekerja keras. Karakter tersebut diajarkan
banyak
bermanfaat
kepada siswa sejak dini agar karakter
dasar bagi penggalian
tersebut tertanam dengan kuat dan terlatih
informasi secara lebih jauh, lengkap, dan
sehingga menjadi pribadi yang unggul dan
mendalam. 2)
jiwa yang ditanamkan sejak dini merupakan
hal
untuk
yang
menjadi
untuk
guna
sangat
Observasi,
melihat
dilakukan
penanaman jiwa
solusi perubahan ekonomi di masa depan.
teknopreneur sejak siswa sekolah dasar 3)
Pelaksanaan
program
penerapan
analisis dokumen, sebagai pelengkap dari
jiwa teknopreneur di Sekolah Dasar pada
data
siswa kelas IV di SDN Manggarai 17 Pagi
yang
dikumpulkan
melalui
wawancara.
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet
Teknik
dalam
direncanakan terlebih dahulu agar tujuan
teknik
penerapan jiwa teknopreneur dapat tercapai.
trianggulasi. Penelitian ini menggunakan
Program yang telah disepakati dan sahkan
teknik trianggulasi data dan trianggulasi
oleh semua pihak kemudian dijabarkan
metode.
pada kegiatan yang ada di sekolah. Bentuk
penelitian
teknik
validitas
ini
data
menggnakan
Analisis
data
menggunakan
analisis model interaktif yang
kegiatannya dapat bermacam-macam.
memiliki tiga langkah utama yaitu reduksi
data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Berdasarkan
trianggulasi
sumber
dari hasil wawancara penerapan jiwa
teknopreneur di Sekolah Dasar siswa kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapann
jiwa
IV di SDN Manggarai 17 Pagi Kelurahan
teknopreneur
Manggarai Kecamatan Tebet diterapkan
melalui mata pelajaran SBK bagi siswa
melalui
yang
membuat
sangat
berguna
sebagai
bekal
mata
hasil
pelajaran
karya
SBK
untuk
untuk
melatih
menghadapi berbagai permasalahan dan
kreatifitas siswa dengan membuat berbagai
persaingan yang semakin kompetitif
produk yang dapat memiliki nilai jual.
.
Dengan menerapkan jiwa teknopreneur
Dalam
melalui
siswa
memperhatikan materi dan silabus. Guru
dibiasakan untuk memiliki karakter seperti
kelas memiliki peranan sangat penting
seorang wirausaha yang berhasil. Karakter
dalam kesuksesan program. Guru kelas
tersebut
diberikan
mata
pelajaran
diantaranya
SBK
mandiri,
berani
mengambil resiko, kreatif, berorientasi pada
430
pelaksanaan
mengintegrasikan
kebebasan
program
untuk
perlu
mengatur
penerapan
jiwa
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
teknopreneur sesuai dengan kebutuhan
mengenalkan usaha dan jenis-jenis usaha
siswa dan kelas masing-masing. Sehingga
disekitar siswa. Hal ini dimaksudkan agar
diantara kelas memiliki cara-cara tertentu
peserta
dalam pelaksanaan program.
pengetahuan dasar bagi siswa tentang
didik
memiliki
karakter
dan
Berdasarkan wawancara, observasi
kewirausahaan. Sedangkan materi pada
dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa
kelas akhir lebih luas dan beragam. Peserta
di Sekolah Dasar siswa kelas IV di SDN
didik
Manggarai 17 Pagi Kelurahan Manggarai
kerajinan
Kecamatan Tebet mengintegrasikan nilai-
misalnya melukis hiasan, membuat boneka,
nilai
cap lampu. Pengetahuan peserta didik
kewirausahaan
ke
dalam
mata
dikenalkan
membuat
yang memiliki
jual
tentang
dilakukan
kemudian
dikembangkan melalui aktivitas berfikir
kewirausahaan
dalam pembelajaran misalnya menganalis,
diidentifikasi
nilai-nilai
yang dapat dimasukkan ke dalam mata
Hasil
dari
pelaksanaan
sumber
penerapan jiwa teknopreneur di Sekolah
dari hasil wawancara dapat disimpulkan
Dasar siswa kelas IV di SDN Manggarai 17
bahwa di Sekolah Dasar siswa kelas IV di
Pagi Kelurahan Manggarai Kecamatan
SDN
Tebet melalui mata pelajaran SBK belum
Manggarai
Manggarai
trianggulasi
teknopreneur
menciptakan peluang.
pelajaran.
Berdasarkan
jiwa
nilai
pelajaran SBK Dalam proses pelaksanaan
perencanaan,
penerapan
karya
17
Pagi
Kecamatan
mengintegrasikan
Kelurahan
Tebet
dalam
penerapan
jiwa
bisa
diukur
dikarenakan
secara
pasti.
Hal
untuk
mengukur
ini
jiwa
teknopreneur pada mata pelajaran SBK
teknopreneur seseorang sudah tertanam
kepada peserta didik memiliki perbedaan.
atau belum membutuhkan waktu yang
Hal ini dipengaruhi oleh materi dalam
lama.
silabus yang berdeda pada setiap kelas. Pada
pembiasaan karakter dalam penerapan jiwa
kelas awal diberikan materi pada hal yang
teknopreneur peserta didik dirasa lebih
sifatnya mendasar dalam kemampuan jual
mandiri,
kreatif,
percaya
beli, bersikap jujur, santun , menghitung
bertanggungjawab
dalam
uang,
pembelajaran
keterampilan
bimbingan
dari
pengetahuan
diberikan
guru.
terkait
pada
dasar
hal
melalui
Selain
itu
kewirausahaan
dasar
misalnya
Namun
dengan
pemberian
diri,
dan
aktivitas
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di Sekolah Dasar siswa kelas
431
ISBN 978-602-70471-2-9
IV di SDN Manggarai 17 Pagi Kelurahan
melalui mata pelajara SBK memiliki
Manggarai Kecamatan Tebet melalui mata
berbagai
pelajaran SBK dapat diambil kesimpulan
mengalami kesulitan untuk memasukkan
bahwa
jiwa
nilai-nilai jiwa teknopreneur ke dalam mata
teknopreneur melalui maata pelajara SBK
pelajaran SBK serta masih terbatasnya
direncanakan melalui rapat pembahasan
fasilitas sekolah menunjang penerapan
program yang dilaksanakan pada awal
teknopreneur
tahun
perencanaan
penerapan
pembelajaran.
Pada
proses
agar
program
teknopreneur
dapat berjalan dengan baik. Program yang
telah disetujui kemudian dimasukan dalam
draff
kurikulum.
menjabarkan
pembelajaran
kepada
Guru
dalam
dalam
peserta
bentuk
kegiatan
Selanjutnya
pelaksanaan perencanaan penerapan jiwa
teknopreneur
melalui maata pelajaran
SBK . Proses pengintegrasian penerapan
jiwa teknopreneur ke dalam mata pelajaran
SBK dilakukan melalui tahapan guru
mengidentifikasi materi yang ada dalam
silabus
yang
teknopreneur.
penilaian
dapat
Evaluasi
dimuatijiwa
dan
proses
penerapan jiwa teknopreneur
guru kelas membuat daftar cek list untuk
menilai perkembangan serta kemampuan
peserta didik. Hasil dari penerapan jiwa
teknopreneur melalui mata pelajaran SBK
belum bisa diukur secara pasti, karena
membutuhkan
waktu
yang
lama.
Pelaksanaan penerapan jiwa teknopreneur
432
guru
DAFTAR PUSTAKA
B Bates, S Goodman, W Ladzani, B Bates,
C(2005)
de Vries Business
management: Fresh perspectives Cited
by - Related articles
kemudian
perencanaan
didik.
diantaranya
ini
program dan kebijakan sekolah dikaji serta
dievaluasi
kendala,
Erfinia
Deca
Christiani.
Penerapan
Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Dasar.
fkip.upm.ac.id/wpcontent/uploads/201
6/08/Full-Text.pdf.
Diakses pada
tanggal 26 Januari 2016
Kurikulum Seni Budaya dan Keterampilan
(SBK) 2006 Jakarta: Depdikbud.
Rudi,
dkk. 2017.
Pengembangan
Teknopreneur di Sekolah Dasar .
Jakarta : Universitas Trilogi.
Teguh Firmansyah. (2014). Pengangguran
Terdidik Bertambah. Diakses dari
http://
republika.co.id/berita/koran//halaman/
14/02/16/neltsa-pengangguranterdidik-bertambah. Pada tanggal 14
Februari 2016, Jam 07.20 WIB.
Yudha Pratomo 2010. Technopreneur,
Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
PENERAPAN JIWA TEKNOPRENEUR SEJAK USIA SEKOLAH DASAR
PADA MATA PELAJARAN SBK (SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN)
SEBAGAI SOLUSI EKONOMI MASA DEPAN
Rudi Ritonga1), Sulistyani Puteri Ramadhani2)
1
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora, Universitas Trilogi
email: rudi_ritonga@trilogi.ac.id
2
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora, Universitas Trilogi
email: sulistyani@trilogi.ac.id
Abstract
This study aims to: (1) Describe the process of applying the technopreneur's spirit since
elementary school in SBK subjects (2) Describe the process of applying teknopreneur as a
form of future economic solution (3) Describe the process of learning SBK by applying the
spirit of teknopreneur since elementary school age. The type of research is descriptive
qualitative. Research subjects of all primary schools. Region of DKI Jakarta. The object of
research is the application of teknopreneur since elementary school age in class IV on the
subjects SBK (Art Culture and Skill) as a future economic solution that includes the process
of planning, implementation and evaluation. The method used in collecting data with
observation, interview, and documentation. The method used to analyze data with the steps
proposed Miles and Huberman through data reduction, data presentation, and conclusions
and verification. To test the validity of data using triangulation and source technique. The
results showed that the application of teknopreneur on SBK subjects (art and culture skills)
as a future economic solution in the Jakarta area. Implementation of research application of
technopreneur spirit from elementary school age on SBK (Art Culture and Skill) subjects as a
future economic solution that is implemented integrated through subjects, extracurricular
activities, and school culture.Evaluation of the application of the technopreneur's spirit since
elementary school on SBK (Arts and Culture Arts) as a future economic solution by making
a check list to evaluate the development and ability of students in learning teknopreneur.
Keywords: Teknopreneur, SBK Lesson
422
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Sementara, untuk masuk sektor non-formal,
PENDAHULUAN
Fakta
memperlihatkana
bahwa
masyarakat belum memiliki bekal
angka pengangguran yang masih tinggi
Hal tersebut merupakan masalah
merupakan persoalan bangsa yang belum
besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia
terselesaikan sampai saat ini. Berdasarkan
saat ini dan masih harus dihadapi pada
data yang diperoleh dari Badan Pusat
masa mendatang. Problem pertama terkait
Statistik
pengangguran
dengan kemiskinan dan pengangguran,
terdidik di indonesia dari tahun 2014 ke
problem kedua tentang jiwa entrepreneur
2016 mengalami penurunan. Pada tahun
dan sistem pendidikan untuk membekali
2014
dan mengoptimalkan lulusannya.
(BPS)
jumlah
mencapai
jumlah
pengangguran
10.125.796
terdidik
juta
jiwa.
Selain
itu
masalah
lainnya
mempunyai
0,18%
memiliki
jiwa
Sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya
Indonesia
turun menjadi 7. 244.905 juta jiwa. Dari
masyarakat
data terakhir yang dirilis BPS pada bulan
entrepreneur. Idealnya untuk bisa makmur,
Agustus
sebuah negara harus memiliki minimal 2%
2016
jumlah
pengangguran
hanya
yang
terdidik yang terbanyak adalah lulusan
penduduknya
SMA dengan prosentase sebanyak 27%,
entrepreneur/wirausaha. Jika dilihat dari
kemudian tamatan SMP mencapai 21,6%,
negara
untuk tamatan SMK sebanyak 18,4%, SD
sudah ada kurang lebih 7% penduduknya
17%, dan untuk tamatan Perguruan Tinggi
merupakan wirausaha, sedangkan Amerika
berjumlah 9,5%, serta yang tidak tamat
ada sekitar 2%. Entrepreneur dibutuhkan
SD dan belum pernah sekolah sebanyak
untuk mengurangi pengangguran. Apabila
6,5%
(Teguh
jumlah tenaga kerja semakin meningkat,
Firmansyahhttp://repuzblika.co.id/berita/ko
pengangguran akan semakin bertambah,
ran//halaman//14/02/16/neltsapengangguran
kecuali apabila jika ada lapangan kerja
-terdidik-bertambah:2016).
Berdasarkan
Fakta diatas memperlihatkan bahwa banyak
merupakan
berkembang
seperti
Singapura
yang semakin bertambah juga.
Sementara
itu,
tantangan
lain
angkatan kerja yang ada belum siap secara
muncul dengan menyongsong “Generasi
maksimal pada sektor ekonomi formal.
Emas Tahun 2045”. Tantangan Indonesia
Misal, banyaknya lulusan sarjana yang
2045 yaitu Indonesia dihadapkan pada
menganggur
karena
tantangan penyediaan pangan, lapangan
penerimaan
kerja
belum
di
lolos
tes
perusahaan.
pekerjaan.
Mengingat
pertumbuhan
423
ISBN 978-602-70471-2-9
Merujuk dari Jurnal yang ditulis
masyarakat Indonesia yang begitu besar
namun kurangnya mutu Sumber Daya
oleh
Manusia (SDM). Pada beberapa kasus yang
diperoleh
sudah terjadi, perusahan- perusahaan lokal
kewirausahaan
menerima
membentuk
tenaga
luar
negeri
karena
Erfinia
bahwa
Deca
penerapan
di
karakter
hasil
yang
pendidikan
Sekolah
dasar,
mandiri,
santun,
dianggap lebih terampil dan kompeten dari
inovatif dan mampu memecahkan masalah
tenaga lokal. Masalah-masalah seperti ini
dengan ide-ide baru dalam pengintegrasian
dapat memicu psikologis seseorang jika
nilai-nilai
kurang dibekali jiwa entrepreneur sejak
pelajaran.
usia
sekolah
menjadi
dasar.
putus
mendapatkan
Seseorang
asa
karena
pekerjaan. Padahal
kewirausahaan
dalam
mata
dapat
Merujuk jurnal diatas maka dunia
tidak
pendidikan harus mampu berperan aktif
yang
menyiapkan sumber daya manusia yang
harus dilakukan generasi saat ini adalah
mampu
mengupayakan
regional, nasional, maupun internasional.
lapangan
kerja
untuk
tidak
menciptakan
hanya
mencari
tantangan
lokal,
Pendidikan yang mampu untuk mengatasi
hal
pekerjaan.
menghadapi
tersebut
salah
satunya
adalah
Kasus lain, dalam perekonomian
pendidikan yang beroirentasi pada jiwa
saat ini Indonesia sedang berada di masa
teknopreneur yaitu jiwa yang berani dan
yang sangat perlu diperhatikan sumber
mampu menghadapi problem hidup dan
daya manusianya yang tidak di perdayakan
memiliki jiwa kreatif untuk mengatasi
dengan maksimal dan menuai banyak
masalah dan mandiri. Menanamkan jiwa
permasalahan
yang
teknopreneur
mengahadapi
Masyarakat
ada,
untuk
Ekonomi
ASEAN (MEA). Karena dalam beberapa
sebagai
pembentukan
kecakapan hidup (life skill) pada siswa
melalui pembelajaran di sekolah.
tahun ini Indonesia harus siap menghadapi
Menurut Rudi dkk (2017: 17)
MEA, saat ini banyak sekali pekerja Asing
Teknopreneur berasal dari penggabungan
yang
dua
bekerja
di
perusahaan
lokal.
kata
yaitu
teknologi
Seharusnya masyarakat Indonesia bisa
dan entrepreneur.
memanfaatkan lahan yang cukup luas dan
Teknopreneur mengandung makna tentang
tersedia untuk kegiatan yang produktif agar
bagaimana cara pemanfaatan teknologi
pekerja Indonesia bisa membuat sebuah
yang sedang berkembang pesat untuk
perusahaan yang bisa dikembangkan.
dijadikan peluang usaha.
424
Selanjutnya
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
menurut
Yudha
Pratomo
(2010:87),
“Technopreneurs are people who make or
dilakssiswaan melali Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan (SBK)
Dari mata pelajaran seni budaya dan
found their own technology based business
and
keterampilan (SBK) siswa bisa membuat
S.
kerajinan tangan seperti: membuat bunga
Goodman, W. Ladzani, B. Bates dalam
dari sedotan, membuat guci dari tanah liat,
bukunya
Business
membuat botol minuman menjadi beragam
Management. 2005, “Technopreneurs are
keperluan, itu bisa di tanamkan dari siswa
entrepreneurs
their
usia dasar karena pada dasarnya mereka
technological and entrepreneurial skills”.
tidak harus terpaku pada teori tapi pada
Ja
bahwa
aksen kreatifitas yang menguntungkan bagi
teknopreneur adalah kegiatan usaha yang
dirinya dan masyarakat di masa depan.
dilakukan oleh seorang pebisnis atau
Menanamkan
entrepreneur
memanfaatkan
dilakukan mulai dari usia sekolah dasar.
berbisnisnya
Hal ini cukup beralasan agar Indonesia
by
recognizing
resources”.
organizing
Fresh
di
dalam
Menurut
Perspective:
who
dapat
teknologi
opportunities
combine
disimpulkan
dengan
dan
kecakapan
berbagai
aspek
kegiatan
dan
Teknoprener
perlu
dapat mencetak generasi penerus yang siap
dengan tantangan-tantangan ekonomi di
pengembangan usahanya.
Berdasarkan
Jiwa
penjelasan
diatas
masa mendatang.
Muatan
dalam penelitian teknopreneur di sekolah
seni
budaya
dasar yang akan menjadi sasaran penelitian
keterampilan
adalah kegiatan pemanfaatan SDA (potensi
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
lingkungan) dan SDM (kepala sekolah,
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
guru dan siswa) di lingkungan sekolah
tentang Standar Nasional Pendidikan tidak
dasar dengan harapan dapat meningkatkan
hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
pengetahuan,
karena budaya itu sendiri meliputi segala
kreativitas,
keterampilan,
sebagaimana
dan
yang
yang
aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran
mandiri, sukses, menjunjung budaya lokal
Seni Budaya dan Keterampilan, aspek
serta memiliki wawasan global dengan
budaya tidak dibahas secara tersendiri
memanfaatkan teknologi dalam kegiatan
tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu,
produksi
mata
jiwa
pengusaha
dan
dan
wirausaha
pemasaran
usaha
yang
dijalankan, sedangkan kegiatan penelitian
pelajaran
Seni
Budaya
dan
Keterampilan pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya.
425
ISBN 978-602-70471-2-9
Pendidikan
Seni
Budaya
dan
Keterampilan diberikan di sekolah karena
terhadap
akademik.
dan
Di antara keempat bidang seni yang
kebutuhan
ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
keunikan, kebermaknaan,
kebermanfaatan
keterampilan vokasional dan keterampilan
perkembangan siswa, yang terletak pada
seni
pemberian
sumberdaya manusia serta fasilitas yang
pengalaman
estetik
dalam
sesuai
tersedia.
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar
menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
satu bidang seni, siswa diberi kesempatan
“belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat
untuk memilih bidang seni yang akan
diberikan oleh
diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata
lain. (Kurikulum
Seni
pelajaran
Budaya
dan
Mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai
(1)
Seni
rupa,
yang
mampu
pelajaran Keterampilan ditekankan pada
keterampilan vokasional, khusus kerajinan
Keterampilan, Depdikbud, hal 1-5)
berikut
sekolah
kemampuan
bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
mata
Pada
dengan
mencakup
tangan.
Menanamkan jiwa teknoprenenur
untuk siswa
bukan bermaksud untuk
pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
mempekerjakan
menghasilkan karya seni berupa lukisan,
menanamkan
patung,
dan
sejak dini. Nilai- nilai kewirausahaan
sebagainya. (2) Seni musik, mencakup
mengandung karakter – karakter baik
kemampuan untuk menguasai olah vokal,
dalam kehidupan siswa. Nilai karakter
memainkan alat musik, apresiasi karya
teknopreneur yang pertama adalah karakter
musik Seni tari, mencakup keterampilan
mandiri. Karakter mandiri sangat penting
gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
juga sebagai bekal kehidupan siswa, karena
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap
siswa yang mandiri mampu mengatasi
gerak tari. (3) Seni drama, mencakup
persoalan yang dihadapi. Kegiatan untuk
keterampilan
dengan
menanamkan kemandirian siswa di sekolah
memadukan seni musik, seni tari dan peran,
dapat dilakukan dengan kegiatan berkemah.
(4) Keterampilan, mencakup segala aspek
Kegiatan
kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
melakukan
keterampilan personal, keterampilan sosial,
mandiri. Kegiatan ini selain mampu melatih
ukiran,
cetak-mencetak,
pementasan
siswa,
nilai-nilai
ini
menuntut
berbagai
namun
kewirausahaan
siswa
kegiatan
untuk
secara
kemandirian siswa. Jika dikaitkan dengan
426
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
kewirausahaan,
sikap
dimiliki
agar tidak bergantung
siswa
mandiri
Kemampuan
perlu
berikutnya
penting
adalah
bagi
mampu
siswa
berinteraksi
dengan orang lain. Kelak siswa diharapkan
dengan orang lain. Siswa diajarkan untuk
siap
berinteraksi yang baik dan benar dengan
untuk
mampu
menciptakan
dan
mengelola usaha mandiri, yang bahkan
orang
akan memberikan lapangan kerja bagi
diucapkan, siswa diajarkan untuk mampu
orang lain. Dengan memiliki jiwa mandiri,
berkomunikasi yang santun, jelas, dan tidak
siswa tidak akan mudah putus asa ketika
berkata kotor ketika berbicara dengan orang
mengalami sebuah kegagalan serta pandai
lain.
mengambil hikmah dari kegagalan tersebut.
berbicara,
Karakter berikutnya adalah leadership
lain.
Dari
Menghargai
tidak
aspek
bahasa
yang
orang
lain
ketika
menyela,
dan
selalu
menjaga perasaan orang lain juga wajib
atau jiwa kepemimpinan. Setiap siswa pasti
dipahami
oleh
siswa.
Seluruh
konsep
memiliki potensi leadership. Tetapi, supaya
manfaat menanamkan jiwa teknopreneur
potensi itu dapat berfungsi, membutuhkan
Usia Sekolah Dasar terangkum dalam
aktualisasi sejak dini. Akar dari berbagai
gambar 1 :
bentuk leadership diawali dari kemampuan
siswa untuk memimpin diri sendiri terlebih
dahulu. (self- leadership). Guru dapat
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
berbagai
kemampuan
yang
dibutuhkan
untuk kepemimpinan, misalnya tampil di
depan, menghargai inisiatif orang lain,
menunjuk sebagai ketua kelas, dan lain-lain.
Gambar 1. Diagram alur menanamkan jiwa
teknopreneur
Usia Sekolah Dasar
Faktanya
kualitas
sumber
daya
Selain itu, leadership dapat dilakukan juga
manusia masih buruk meskipun jumlah
dengan melatih siswa untuk berdisplin.
penduduknya banyak, sehingga Indonesia
Leadership ini penting dimiliki oleh para
harus mendatangkan ahli dari luar negeri
wirausahawan karena pemimpin yang baik
menyebabkan
bukan
perusahan dari luar Kurangnya penguasaan
hanya
pandai
mengatur
dan
mengelola usaha, namun juga bijak dalam
IPTEK
mendengarkan
karyawan
pengembangan diri.
mengakibatkan
oleh
akan
minimnya
dan
kritik
dari
jumlah tenaga ahli yang ada di Indonesia
kemajuan
usaha
dan
sehingga kekayaan alam masih sulit diolah
saran
demi
ketergantungan
menjadi barang yang lebih berharga lagi
427
ISBN 978-602-70471-2-9
lepas dari permasalahan kesenjangan dalam
pengelolaan
Disamping
perekonomian,
modal.
pertumbuhan
ekonomi
itu
perdagangan internasional juga memberikan
dampak yang besar terhadap pertumbuhan
Gambar 2. Diagram Alur Konsep Peningkatan
Ekonomi Masa Depan
ekonomi Indonesia.
Mengingat hal tersebut, perlu inovasi
kualitas yang dimulai dari guru. Disamping
itu
perlunya
pemerintah
kerjasama
dan
pihak
antara
mitra
swasta
untuk
memberikan pelatihan teknopreneur untuk
guru. Secara garis besar kualitas guru secara
intelektual, emosional dan spritual sangat
berpengaruh pada transformasi ilmu dari
guru kepada siswa. Guru yang kreatif akan
mencetak siswa yang kreatif, guru santun
akan menlahirkan siswa yang santun ini
karena ruh guru sangat mempengaruhi ruh
siswa. Idealnya guru adalah manusia yang
selalu
berbenah
kompetensinya, karena
meningkatkan
ilmu
pendidikan
terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman dari waktu kewaktu. Disamping itu
kualitas SDM guru harus ditingkatkan.
Seluruh
Konsep
Peningkatan
Ekonomi
Masa Depan dirangkum melalu diagram alur
gambar 2 :
Konsep
teknoprener
melalui
pembelajaran seni budaya dan keterampilan
(SBK) berkaitan dengan konsep penerapan
teknopreneur
sekolah
dasar.
Tujuan
pendidikan yang diterapkan pada Sekolah
Dasar idealnya agar siswa memiliki skill
karakter
wirausaha
kegiatan
yang
melalui
dilakukan
berbagai
disekolah.
Kegiatan ini untuk mengasah kemampuan
kreatifitas yaitu siswa diberikan berbagai
keterampilan. Konsep teknopreneur dapat
diaplikasikan
dengan
mengumpulkan
sampah sebagai investasi sampah yang akan
didaur ulang. Investasi sampah tersebut
dapat diolah dengan pembelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan (SBK) melalui
kerajinan tangan yang dilakukan oleh siswa
dengan bantuan guru. Guru dalam kegiatan
ini penting untuk memberikan dorongan
motivasi kepada siswa. Adanya kegiatan ini
dapat menghasilkan produk yang unggul
sehingga dapat dijual dengan harga tinggi.
Menjual produk barang yang sudah jadi
dapat digunakan dengan bantuan sosial
media.
Pada
prinsipnya
teknoprener
merupakan gabungan dari teknologi dan
428
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
entrepreneur.
Melalui
kegiatan
ini
menyimpan hasil penjualan sehingga dapat
menumbuhkan
sikap
teknopreneur
dan
diharapkan dapat meningkatkan ekonomi
masa depan.
Penerapan konsep teknopreneur dapat
dilalui dengan membuat suatu kerajinan
tangan dari kertas atau barang-barang bekas.
Hal ini dapat berdampak pada siswa berlatih
Gambar 3. Diagram Alur Konsep Teknopreneur
Melalui Pembelajaran Seni Budaya Dan
Keterampilan (SBK)
untuk jujur, kreatif, dan siswa berlatih untuk
hidup mandiri tidak bergantung dengan
METODE PENELITIAN
orang lain. Bukan hanya itu saja, siswa
Penelitian ini dilakssiswaan pada
memiliki kepribadian yang tidak boros.
siswa kelas IV di SDN Manggarai 17 Pagi
Proses penjualan produk dari hasil kreatif
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet
skill tersebut, siswa dapat menjual hasil
dan penelitian ini dilakssiswaan dalam
karyanya dengan harga yang sesuai pada
jangka waktu satu tahun, atau selama dua
acara pentas seni (pensi), acara perpisahan
semester, dengan sebanyak 1 x pertemuan
untuk siswa kelas VI atau acara-acara yang
dalam satu minggu disesuaikan dengan
biasa diadakan disekolah. Tidak hanya itu
jadwal mata pelajaran SBK (Seni Budaya
saja, tetapi siswa dapat menjual hasil
dan keterampilan) di setiap minggunya.
karyanya
dengan
menggunakan
gadget
Penelitian ini menggunakan metode
mereka masing-masing. Selain itu siswa
kualitatif,
juga dapat mengetahui bagaimana menjadi
temuannya dalam bentuk deskripsi kalimat
teknopreneur
yang
yang
baik.
Keseluruhan
metode
rinci,
ini
lengkap,
menyajikan
dan
mendalam
konsep teknopreneur melalui pembelajaran
mengenai proses mengapa dan bagaimana
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dapat
sesuatu terjadi. Teknik pengumpulan data
dilihat pada gambar 3 :
menggunakan
mendalam
(in
1)
teknik
depth
wawancara
interviewing),
dalam penelitian ini dilakukan dengan
pertanyaan yang bersifat terbuka (openended) dan mengarah pada kedalaman
informasi serta dilakukan tidak secara
429
ISBN 978-602-70471-2-9
formal
terstruktur
menggali
tindakan, memiliki jiwa kepemimpinan, dan
pandangan subjek yang diteliti tentang
bekerja keras. Karakter tersebut diajarkan
banyak
bermanfaat
kepada siswa sejak dini agar karakter
dasar bagi penggalian
tersebut tertanam dengan kuat dan terlatih
informasi secara lebih jauh, lengkap, dan
sehingga menjadi pribadi yang unggul dan
mendalam. 2)
jiwa yang ditanamkan sejak dini merupakan
hal
untuk
yang
menjadi
untuk
guna
sangat
Observasi,
melihat
dilakukan
penanaman jiwa
solusi perubahan ekonomi di masa depan.
teknopreneur sejak siswa sekolah dasar 3)
Pelaksanaan
program
penerapan
analisis dokumen, sebagai pelengkap dari
jiwa teknopreneur di Sekolah Dasar pada
data
siswa kelas IV di SDN Manggarai 17 Pagi
yang
dikumpulkan
melalui
wawancara.
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet
Teknik
dalam
direncanakan terlebih dahulu agar tujuan
teknik
penerapan jiwa teknopreneur dapat tercapai.
trianggulasi. Penelitian ini menggunakan
Program yang telah disepakati dan sahkan
teknik trianggulasi data dan trianggulasi
oleh semua pihak kemudian dijabarkan
metode.
pada kegiatan yang ada di sekolah. Bentuk
penelitian
teknik
validitas
ini
data
menggnakan
Analisis
data
menggunakan
analisis model interaktif yang
kegiatannya dapat bermacam-macam.
memiliki tiga langkah utama yaitu reduksi
data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Berdasarkan
trianggulasi
sumber
dari hasil wawancara penerapan jiwa
teknopreneur di Sekolah Dasar siswa kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapann
jiwa
IV di SDN Manggarai 17 Pagi Kelurahan
teknopreneur
Manggarai Kecamatan Tebet diterapkan
melalui mata pelajaran SBK bagi siswa
melalui
yang
membuat
sangat
berguna
sebagai
bekal
mata
hasil
pelajaran
karya
SBK
untuk
untuk
melatih
menghadapi berbagai permasalahan dan
kreatifitas siswa dengan membuat berbagai
persaingan yang semakin kompetitif
produk yang dapat memiliki nilai jual.
.
Dengan menerapkan jiwa teknopreneur
Dalam
melalui
siswa
memperhatikan materi dan silabus. Guru
dibiasakan untuk memiliki karakter seperti
kelas memiliki peranan sangat penting
seorang wirausaha yang berhasil. Karakter
dalam kesuksesan program. Guru kelas
tersebut
diberikan
mata
pelajaran
diantaranya
SBK
mandiri,
berani
mengambil resiko, kreatif, berorientasi pada
430
pelaksanaan
mengintegrasikan
kebebasan
program
untuk
perlu
mengatur
penerapan
jiwa
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
teknopreneur sesuai dengan kebutuhan
mengenalkan usaha dan jenis-jenis usaha
siswa dan kelas masing-masing. Sehingga
disekitar siswa. Hal ini dimaksudkan agar
diantara kelas memiliki cara-cara tertentu
peserta
dalam pelaksanaan program.
pengetahuan dasar bagi siswa tentang
didik
memiliki
karakter
dan
Berdasarkan wawancara, observasi
kewirausahaan. Sedangkan materi pada
dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa
kelas akhir lebih luas dan beragam. Peserta
di Sekolah Dasar siswa kelas IV di SDN
didik
Manggarai 17 Pagi Kelurahan Manggarai
kerajinan
Kecamatan Tebet mengintegrasikan nilai-
misalnya melukis hiasan, membuat boneka,
nilai
cap lampu. Pengetahuan peserta didik
kewirausahaan
ke
dalam
mata
dikenalkan
membuat
yang memiliki
jual
tentang
dilakukan
kemudian
dikembangkan melalui aktivitas berfikir
kewirausahaan
dalam pembelajaran misalnya menganalis,
diidentifikasi
nilai-nilai
yang dapat dimasukkan ke dalam mata
Hasil
dari
pelaksanaan
sumber
penerapan jiwa teknopreneur di Sekolah
dari hasil wawancara dapat disimpulkan
Dasar siswa kelas IV di SDN Manggarai 17
bahwa di Sekolah Dasar siswa kelas IV di
Pagi Kelurahan Manggarai Kecamatan
SDN
Tebet melalui mata pelajaran SBK belum
Manggarai
Manggarai
trianggulasi
teknopreneur
menciptakan peluang.
pelajaran.
Berdasarkan
jiwa
nilai
pelajaran SBK Dalam proses pelaksanaan
perencanaan,
penerapan
karya
17
Pagi
Kecamatan
mengintegrasikan
Kelurahan
Tebet
dalam
penerapan
jiwa
bisa
diukur
dikarenakan
secara
pasti.
Hal
untuk
mengukur
ini
jiwa
teknopreneur pada mata pelajaran SBK
teknopreneur seseorang sudah tertanam
kepada peserta didik memiliki perbedaan.
atau belum membutuhkan waktu yang
Hal ini dipengaruhi oleh materi dalam
lama.
silabus yang berdeda pada setiap kelas. Pada
pembiasaan karakter dalam penerapan jiwa
kelas awal diberikan materi pada hal yang
teknopreneur peserta didik dirasa lebih
sifatnya mendasar dalam kemampuan jual
mandiri,
kreatif,
percaya
beli, bersikap jujur, santun , menghitung
bertanggungjawab
dalam
uang,
pembelajaran
keterampilan
bimbingan
dari
pengetahuan
diberikan
guru.
terkait
pada
dasar
hal
melalui
Selain
itu
kewirausahaan
dasar
misalnya
Namun
dengan
pemberian
diri,
dan
aktivitas
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di Sekolah Dasar siswa kelas
431
ISBN 978-602-70471-2-9
IV di SDN Manggarai 17 Pagi Kelurahan
melalui mata pelajara SBK memiliki
Manggarai Kecamatan Tebet melalui mata
berbagai
pelajaran SBK dapat diambil kesimpulan
mengalami kesulitan untuk memasukkan
bahwa
jiwa
nilai-nilai jiwa teknopreneur ke dalam mata
teknopreneur melalui maata pelajara SBK
pelajaran SBK serta masih terbatasnya
direncanakan melalui rapat pembahasan
fasilitas sekolah menunjang penerapan
program yang dilaksanakan pada awal
teknopreneur
tahun
perencanaan
penerapan
pembelajaran.
Pada
proses
agar
program
teknopreneur
dapat berjalan dengan baik. Program yang
telah disetujui kemudian dimasukan dalam
draff
kurikulum.
menjabarkan
pembelajaran
kepada
Guru
dalam
dalam
peserta
bentuk
kegiatan
Selanjutnya
pelaksanaan perencanaan penerapan jiwa
teknopreneur
melalui maata pelajaran
SBK . Proses pengintegrasian penerapan
jiwa teknopreneur ke dalam mata pelajaran
SBK dilakukan melalui tahapan guru
mengidentifikasi materi yang ada dalam
silabus
yang
teknopreneur.
penilaian
dapat
Evaluasi
dimuatijiwa
dan
proses
penerapan jiwa teknopreneur
guru kelas membuat daftar cek list untuk
menilai perkembangan serta kemampuan
peserta didik. Hasil dari penerapan jiwa
teknopreneur melalui mata pelajaran SBK
belum bisa diukur secara pasti, karena
membutuhkan
waktu
yang
lama.
Pelaksanaan penerapan jiwa teknopreneur
432
guru
DAFTAR PUSTAKA
B Bates, S Goodman, W Ladzani, B Bates,
C(2005)
de Vries Business
management: Fresh perspectives Cited
by - Related articles
kemudian
perencanaan
didik.
diantaranya
ini
program dan kebijakan sekolah dikaji serta
dievaluasi
kendala,
Erfinia
Deca
Christiani.
Penerapan
Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Dasar.
fkip.upm.ac.id/wpcontent/uploads/201
6/08/Full-Text.pdf.
Diakses pada
tanggal 26 Januari 2016
Kurikulum Seni Budaya dan Keterampilan
(SBK) 2006 Jakarta: Depdikbud.
Rudi,
dkk. 2017.
Pengembangan
Teknopreneur di Sekolah Dasar .
Jakarta : Universitas Trilogi.
Teguh Firmansyah. (2014). Pengangguran
Terdidik Bertambah. Diakses dari
http://
republika.co.id/berita/koran//halaman/
14/02/16/neltsa-pengangguranterdidik-bertambah. Pada tanggal 14
Februari 2016, Jam 07.20 WIB.
Yudha Pratomo 2010. Technopreneur,
Jakarta : PT Alex Media Komputindo.