PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL PATRA JASA BALI RESORT & VILLAS.

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI HOTEL PATRA JASA BALI
RESORT & VILLAS

OLEH :
I GEDE OKA PUTRA SENTANA
1112014051

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL
PATRA JASA BALI RESORT & VILLAS

Laporan Akhir Program ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Sains Terapan Pariwisata (S.ST.Par)


I GEDE OKA PUTRA SENTANA
1112014051

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

ii

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL
PATRA JASA BALI RESORT & VILLAS
Nama : I Gede Oka Putra Sentana
NIM : 1112014051
Laporan akhir program ini telah diujikan dan dinyatakan LULUS dengan predikat
SANGAT MEMUASKAN pada tanggal 21 Maret 2016 di Program Studi
Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.


Disetujui:
Pembimbing I

Pembimbing II

(Ni Made Ariani, SE.,M.Par)
NIP. 197801282006042027

(I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par.,M.Par)
NIP.19810523 200812 1 003

Mengetahui
Dekan Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana

Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata
Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana

(Drs. I Made Sendra, M.Si)

NIP.196508222000031001

(Ni Made Ariani, SE.,M.Par)
NIP.197801282006042027

iii

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI HOTEL PATRA JASA BALI
RESORT & VILLAS
Laporan akhir ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Program Studi
Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana pada tanggal
21 Maret 2016 dan dinyatakan LULUS dengan predikat SANGAT
MEMUASKAN

Tim Penguji

Ketua

: Ni Made Ariani, SE.,M.Par.


(

)

Sekretaris

: I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par.,M.Par

(

)

Anggota

: 1. Ida Ayu Trisna Eka Putri, STP.,M.Si.

(

)


2. Irma Rahyuda, A.Par.,MM.,M.Par.,M.Rech

(

)

3. Drs. IB. Ketut Astina, M.Si

(

)

Mengatahui,
Ketua Program Study Diploma IV Pariwisata
Universitas Udayana

(Ni Made Ariani, SE.,M.Par)
NIP. 19780128 200604 2 027


iv

ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYA
LAPORAN AKHIR PROGRAM
A. Nama
: I Gede Oka Putra Sentana
B. Judul Laporan Akhir : Pengaru Disiplin dan Motivasi KerjaTerhadap
Kinerja Karyawan di Hotel Patra Jasa Bali Resort &
Villas
C. Jumlah Halaman
: xiv + 135. Ilustrasi Halaman (tabel, lampiran dan
gambar)
D. Isi ringkasan
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan
kontribusi pada ekonomi. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu
disiplin dan motivasi kerja. Berdasarkan data yang diperoleh, dari tahun 2014 –

2015 tingkat pelanggaran kedisiplinan karyawan yang ada di Hotel Patra Jasa Bali
Resort & Villas terjadi peningkatan dan dari penilaian kinerja juga menunjukkan
kinerja karyawan menurun.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
disiplin dan motivasi kerja secara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan
dan variabel mana yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan
di Hotel PatraJasa Bali Resort & Villas.
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik kuota
sampling dengan menggunakan 50% dari 305 orang karyawan dan menghasilkan
153 responden dan selanjutnya menggunakan random sampling.Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis kualitatif kuantitatif yang terdiri dari uji
validitas, reliabilitas, regresi berganda, uji F, uji t, korelasi dan determinasi. Hasil
penelitian menunjukan Secara simultan variabel disiplin dan motivasi kerja secara
bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan di
Hotel PatraJasa Bali Resort & Villas. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung
(159.410) > Ftabel (3.06) dengan menggunakan tingkat signifikan 0.05.sedangkan
disiplin (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
(Y) dengan thitung 4.677 > dari ttabel 1.976. begitu juga dengan motivasi (X2) secara
parsial berpengaruh positif terhadap kinerja (Y) dengan thitung8.823 > dari ttabel
1.976. Analisis menggunakan uji t dengan tingkat taraf nyata (α) 5 %
mendapatkan hasil bahwa variabel yang paling berpengaruh dominan antara

disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja adalah variabel motivasi kerja dengan
jumlah thitung sebesar 8.823.
Saran yang dapat diberikan pihak manajemen hendaknya memberikan
rewards kepada karyawan yang berprestasi dan memiliki disiplin dan motivasi
kerja tinggi, dengan begitu karyawan akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya demi kemajuan dirinya sendiri maupun perusahaan.
E. Kata Kunci

: Disiplin, Motivasi Kerja, Kinerja

v

ABSTRACT
PROGRAM OF STUDY OF FOURTH DIPLOMA OF TOURISM
FACULTY OF TOURISM
UDAYANA UNIVERSITY
PROGRAM FINAL REPORT
A. Name
: I Gede Oka Putra Sentana
B. Title of final report : The influence of discipline and work motivation

toward employee performance at Hotel Patra Jasa
Bali Resort & Villas
C. Total page
: xiv + 135. Page Ilustration (table, attachment and
picture)
D. Content of summary
Performance is work result that it has strong correlation with organization
strategic goal, consumer satisfaction and it will give contribution on economic.
The factor that have effect on performance as follows: disicipline and work
motivation. Based on the data has been obtained in period of 2014-2015 the
employee discipline violation in the Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas was
increased and assestment on performance also shown employee performance was
decrease.
This study aims to find out the effect of discipline and motivation
simultaneously and partially toward employee perfromance and which variable
have dominant effect on employee performance at Hotel Patra Jasa Bali Resort &
Villas.
This study was used quota sampling that was 50% of 305 employee and
resulted 153 respondents and then by using random sampling. Data analysis
technique was used qualitative and quantitative analisys that consist of validity

test, reliability, multiple linear regresion, Ftest, ttest, correlation and determination.
The result shows simultaneously disciplin variable and work motivation
simultanouesly have significant and positive effect toward employee performance
at Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas. It can be found from Fcalculate (159.410)
> Ftable (3.06) by using significant level of 0.05. And discipline (X1) partially have
positive and significant toward employee performance (Y) with tcalculate 4.677 >
ttable 1.976. Motivation (X2) partially have positive and significant toward
performance (Y) with tcalculate 8.823 > ttable 1.976. Analisys by using ttest with
significant level is (α) 5 % then obtained the dominant variabel between discipline
and work motivation toward performance is work motivation variable with t
calculate 8.823.
Suggestion giving for management party should to give reward for the
employee who have achievement and to have high discipline and motivation,
hence employee will more have motivation to improve its performance for
progress itsself or company
E. Keywords

: Discipline, work Motivation, performance

vi


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir yang berjudul
“Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel
Patra Jasa Bali Resort & Villas”. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Pariwisata `Universitas Udayana. Penulis
menyadari bahwa laporan akhir ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan laporan akhir ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak

Drs.

I

Made

Sendra,

M.Si,

selaku

Dekan

Fakultas

PariwisataUniversitas Udayana.
2. Ibu Ni Made Ariani, SE.,M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV
Pariwisata

Fakultas

Pariwisata

Universitas

Udayana

dan

Selaku

Pembimbing I.
3. Bapak I Gusti Ngurah Widyatmaja, S.ST.Par., M.Par, selaku Pembimbing
II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada
penulis selama proses penyusunan laporan akhir.
4. Ida ayu Trisna Eka Putri, S.ST.Par.,M.Par,selaku Pembimbing Akademik
atas bimbingan dan arahannya selama menempuh pendidikan pada
Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana.
5. Bapak dan Ibu Dosen penguji yang sudah meluangkan waktunya untuk
menguji dan member saran dalam penelitian.
6. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi Diploma IV Pariwisata
Universitas Udayana atas segala ilmu yang diberikan.
7. Seluruh Staff, Dosen dan pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas
Pariwisata Universitas Pariwisata.
8. Ibu Ika Manuaba, selaku Human Resources Manager Hotel Patra Jasa Bali
Resort & Villas.

vii

9. Ibu Koming Miharsini selaku Training Manager Hotel Patra Jasa Bali
Resort & Villas.
10. Seluruh staff Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas.
yang telah membantu dalam memberikan informasi dalam penelitian ini.
11. Para teman-teman Diploma IV angkatan 2011 Fakultas Pariwisata dan
keluarga yang sudah memberikan banyak semangat dan motivasi dalam
pengerjaan laporan ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwaa laporan ini masuh kurang sempurna, sehingga
kriktik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar,17 Januari 2016

Penulis

viii

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL………………………………………………………………….

i

HALAMAN PRASYARAT……………………………………………

ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………

iii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ……………………….

iv

ABSTRAK ……………………………………………………………..

v

ABSTRACK ………………………………………………………….....

vi

KATA PENGANTAR …………………………………………………

vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………..

xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….

xii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….

xiii

BAB I PENDAHULUAN …..................................................................

1

1.1. Latar Belakang …………………………………………….

1

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………….

7

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………..

7

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………

8

1.5. Sistematika Penulisan …………………………….............

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………..

11

2.1 Penelitian Sebelumnya…………………………………….

11

2.2 Tinjuan Konsep ……………………………………………

13

2.2.1 Tinjauan Tentang Disiplin ................................

13

2.2.2 Tinjauan Tentang Motivasi Kerja ……………….

20

2.2.3 Tinjauan Tentang Kinerja ……………………….

30

2.3 Hipotesis ………………………………………….............

37

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….

38

3.1 Lokasi Penelitian ………………………………………….

38

3.2 Defenisi Operasional Variabel ……………………………

38

3.3 Jenis dan Sumber Data …………………………………...

43

3.3.1 Jenis Data ……………………………………….

43

ix

3.3.2 Sumber Data ……………………………............

43

3.4 Teknik Pengumulan Data ……………………………….

44

3.4.1 Observasi ………………………………………

44

3.4.2 Kuesioner ………………………………...........

44

3.4.3 Studi Pustaka ……………………………………

45

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ……………………………..

45

3.6 Teknik Analisis Data ……………………………………..

46

3.6.1 Analisis Kualitatif ………………………………

46

3.6.2 Analisis Kuantitatif ………………………………

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………

53

4.1 Gambaran Umum …………………………………………

53

4.2 Pembahasan ……………………………………………….

66

4.2.1 Deskripsi Responden …………………………….

66

4.2.2 Analisis Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Patra Jasa
Bali Resort & Villas………………………………

70

4.2.2.1 Uji Validitas ……………………………………

70

4.2.2.2 Uji Reliabilitas …………………………………

72

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Penelitian …………………..

72

4.2.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ……………….

79

4.2.2.5 Uji F …………………………………………….

80

4.2.2.6 Uji t ……………………………………………..

81

4.2.2.7 Analisis Korelasi ………………………………..

84

4.2.2.8 Analisis Determinasi ……………………………

85

4.2.2.9 Variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di Hotel Patra Jasa
Bali Resort & Villas …………………………
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………….

86
87

5.1 Simpulan …………………………………………

87

5.2 Saran………………………………………………

88

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali ……………………

1

Tabel 1.2

Data Karyawan di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas …

2

Tabel 1.3 Jumlah pelanggaran kedisiplinan karyawan di Patra Jasa
Bali Resort & Villas Tahun 2014 – 2015…………..………

3

Tabel 1.4 Penilaian Kinerja Karyawan Patra Jasa Bali Resort & Villas
Tahun 2012 – 2014………………………………………….

4

Tabel 1.5 Usia karyawan di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas
tahun 2015............................................................................

5

Tabel 3.1 Konsep, Variabel, Indikator, Sub Indikator Variabel Disiplin
(Variabel X1)…………………………………………………

40

Tabel 3.2 Konsep, Variabel, Indikator, Sub Indikator Variabel Motivasi
Kerja (Variabel X2)…………………………………………

41

Tabel 3.3 Konsep, Variabel, Indikator, Sub Indikator Variabel Kinerja
(Variabel Y)…………………………………………………

42

Tabel 3.4 Skala penilaian kuesioner pengaruh Disiplin Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel Patra Jasa Bali…

43

Tabel 3.5 Interpretasi terhadap koefisien korelasi…………..………….

50

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………..….

66

Tabel 4.2 Responden berdasarkan usia………………………………….

67

Tabel 4.3 Responden berdasarkan tingkat pendidikan………………….

68

Tabel 4.4 Responden berdasarkan masa kerja…………………………..

69

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Instrument ……………………………….

70

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ……………………………..

72

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Disiplin (X1)……....

72

Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2) ..

74

Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja (Y)…………

76

Tabel 4.10 Uji Regresi Linier Berganda…………………………..………

78

Tabel 4.11 Analisis korelasi……………………………………………...

83

Tabel 4.12 Analisis determinasi …………………………………………

84

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Maslow………….......................

22

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Disiplin Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Patra Jasa Bali ……

37

Gambar 3.3 Penerimaan dan penolakan hipotesis………………………

50

Gambar 4.1 Struktur organisasi di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas ..

60

Gambar 4.2 Daerah penerimaan dan penolakan Ho variabel disiplin dan
motivasi kerja terhadap kinerja dengan uji F ………………

75

Gambar 4.3 Daerah penerimaan dan penolakan Ho variabel disiplin
terhadap kinerja dengan uji t………………………………

76

Gambar 4.4 Daerah penerimaan dan penolakan Ho variabel motivasi kerja
terhadap kinerja dengan uji t ……………………………..

xii

77

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Daftar Kuesioner

Lampiran 2

: Data Responden

Lampiran 3

: Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 4

: Hasil analisis SPSS versi 21

Lampiran 5

: Gambar dan Fasilitas Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bali merupakan daerah yang sangat strategis sebagai pusat pembangunan
pariwisata di Indonesia karena dengan modal dasar seni dan budayanya mampu
menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali baik wisatawan mancanegara maupun
wisatawan nusantara. Berikut ini data kunjungan wisatawan yang berwisata ke Bali
menurut data yang dirilis dari Dinas Pariwisata Bali adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Wisatawan
Mancanegara yang Langsung Datang ke Bali
Tahun 2010-2014
Tahun

Jumlah Wisatawan (Orang)
Wisatawan
Wisatawan
Nusantara
Mancanegara
2010
4.646.343
2.493.058
2011
5.675.121
2.756.579
2012
6.063.558
2.892.019
2013
6.976.536
3,278,598
2014
6.392.460
3,766,638
Rata – Rata Pertumbuhan
Sumber : Dinas Pariwisata Bali, 2015.

Total
Wisatawan
(orang)
7.139.401
8.431.700
8.955.577
10.255.134
10.159.098

Pertumbuhan
(%)
18.10
6.21
14.5
-0.93
7.57

Berdasarkan pada Tabel 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan
wisatawan mancanegara dan nusantara ke Bali pengalami peningkatan dari tahun ke
tahun

kecuali pada tahun 2014 yang mengalami sedikit penurunan.

Hal ini

dipengaruhi oleh kondisi keamanan di Bali yang sudah mulai stabil dan banyak juga
diselenggarakannya pertemuan – pertemuan yang bertaraf internasional seperti KTT
APEC (Konferensi Tingkat Tinggi Asian Pasific Economy Coorporation), WTO

1

2

(World Trade Organization)
berdampak positif

yang sukses di selenggarakan di Bali sehingga

bagi kunjungan wisatawan yang ingin berlibur ke Bali.

Meningkatnya pertumbuhan tersebut, maka akan makin banyak pula sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk melancarkan operasional di industri pariwisata.
Salah satu Hotel yang ikut berperan dalam pembangunan pariwisata di Bali
adalah Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas ( Hotel Patra Jasa). Hotel ini terletak di
Jalan Ir. H. Juanda South Kuta Beach Bali – Indonesia yang merupakan Hotel
bintang 5 pertama yang ada di Bali. Hotel Patra Jasa memiliki target market Cina,
Australia, dan Pertamina, Hotel Patra Jasa juga merupakan salah satu Hotel yang
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dimana jumlah keseluruhan
karyawan di Hotel Patra Jasa berjumlah 305 orang karyawan, maka akan dituntut
untuk mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga dapat memuaskan
tamu yang ada dihotel. Pada Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas Ada 9 departemen
antara lain : Executive Departement, Front Office Departement, House Keeping
Departement, Accounting, HRD ( Humans Resource Departement ), Security, Sales &
Marketing Departement, Engineering, dan Food & Beverage Departement.
Keseluruhan departemen yang ada mempunyai andil dalam mencapi tujuan
perusahaan. Berdasarkan pada departemen yang ada di Hotel Patra Jasa Bali resort &
Villas dapat dilihat jumlah karyawan pada Tabel 1.2 berikut :

3

Tabel 1.2
Jumlah karyawan di Patra Jasa Bali Resort & Villas tahun 2015
No

Departmen

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Executive
Front Office
House Keeping
Accounting
HRD
Security
Sales & Marketing
Engineering
Food & Beverage
Jumlah
Sumber : HRD Patra Jasa Bali, 2015.

Jumlah Karyawan (Orang)
6
35
75
24
6
28
12
28
91
305

Masalah yang sering dihadapi pimpinan organisasi adalah mencari cara yang
terbaik yang harus ditempuh agar dapat meningkatkan kinerja karyawannya agar
secara sadar dan bertanggungjawab melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya,
karena setiap karyawan

mempunyai kebutuhan yang berbeda beda, sehingga

pimpinan harus mengerti dan memahami kebutuhan serta keinginan karyawannya.
Menurut Mangkunegara, (2001 : 67), menyatakan faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor
kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan realiti. Faktor
motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.
Berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja karyawan
di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini
diakibatkan

karena masih banyaknya karyawan yang melakukan

pelanggaran

kedisiplinan seperti datang terlambat dan menggunakan jam istirahat yang terlalu

4

lama yang nantinya akan berdampak pada menurunnya kinerja karyawan di Hotel
Patra Jasa Bali Resort & Villas. Adapun pelanggaran kedisiplinan yang dimaksud
dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3
Jumlah pelanggaran kedisiplinan karyawan di Hotel Patra Jasa Bali Resort &
Villas Tahun 2014 - 2015
Bulan

Pelanggaran kedisiplinan
Tahun 2014
Tahun 2015
Januari
27
30
Februari
25
28
Maret
17
12
April
14
10
Mei
15
20
Juni
17
23
Juli
16
19
Agustus
35
31
September
38
40
Oktober
18
22
November
32
23
Desember
19
30
Jumlah
273
288
Sumber : HRD Patra Jasa Bali, 2015.
Berdasarkan Tabel 1.3 tersebut dapat dilihat bahwa pelanggaran kedisiplinan
karyawan yang ada di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas dari tahun 2014 sampai
dengan tahun 2015 terjadi peningkatan dari 273 pelanggaran pada tahun 2014
menjadi 288 pelanggaran kedisiplinan di tahun 2015 . Pelanggaran kedisiplinan disini
meliputi : karyawan yang datang terlambat, tidak mentaati peraturan perusahaan
seperti menggunakan waktu istirahat yang lebih dari 1 jam, dan pelanggran pelanggaran lainnya, sehingga hal ini sudah tidak sesuai dengan SOP (Standard
Operational Procedure) yang ada di Hotel Patra Jasa Bali yang mengatur tentang

5

kedisiplinan karyawan. Selain itu dari hasil evaluasi kinerja yang diadakan oleh
Human Resources Departement (HRD) Patra Jasa Bali Resort & Villas juga
menunjukkan kinerja karyawan menurun. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.4
Penilaian Kinerja Karyawan Patra Jasa Bali Resort & Villas
Tahun 2012 – 2014
No

Kategori Penilaian
Kinerja
2012
1
Sangat Baik
235
2
Baik
98
3
Cukup Baik
37
4
Kurang Baik
0
5
Sangat Kurang Baik
0
Jumlah karyawan (orang)
370
Sumber : HRD Patra Jasa Bali, 2015.

%
63
26
10
0
0
-

Tahun & Persentase
2013
%
165
45
83
22
64
17
0
0
0
0
362
-

2014
93
137
142
0
0
372

%
25
36
38
0
0
-

Pada Tabel 1.4 tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan di Patra Jasa
Bali Resort & Villas dari tahun ketahun mengalami penurunan. Ini dapat dilihat pada
persentase penilaian kinerja pada katergori sangat baik mengalami penurunan setiap
tahunnya dari 63% di tahun 2012 menjadi 25% di tahun 2014. Masalah tersebut harus
benar - benar diperhatikan oleh pihak manajemen karena menyangkut kelangsungan
hidup perusahaan karena pada dasarnya modal terbesar yang dimiliki perusahaan
adalah sumber daya manusia yaitu karyawan yang berada di dalam perusahaan
sebagai penggerak utama dari sumber daya lainnya. Selain itu fakor penyebab
menurunnya kinerja karyawan di Hotel Patra Jasa Bali resort & Villas adalah usia,
dimana usia karyawan sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja suatu
perusahaan karena dengan memiliki usia yang masih muda akan termotivasi untuk
mengembangkan karirnya dan memiliki semangat kerja yang tinggi, sedangkan

6

karyawan yang memiliki usia yang sudah terbilang tua akan menyebabkan kurangnya
motivasi untuk meniti karir sehingga terkesan sudah nyaman berada diposisinya
sekarang. Adapun usia karyawan yang ada di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas
bisa dilihat pada Tabel 1.5 berikut :
Tabel 1.5
Usia karyawan di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas
No

Usia (tahun)

1
2
3
4

< 25
26 - 35
36 - 40
> 40
Jumlah
Sumber : HRD Patra Jasa Bali, 2015.

Jumlah Karyawan
(Orang)

Persentase (%)

2
70
84
149
305

0,6
23
27.4
49
100

Dari Tabel 1.5 tersebut dapat dilihat bahwa jumlah tertinggi usia karyawan yang
ada di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas adalah usia dari 40 tahun keatas dengan
persentase 49 persen, ini berarti bahwa setengah dari karyawan yang ada merupakan
karyawan dengan usia yang sudah terbilang tua. Karyawan dengan usia ini biasanya
harus ditangani dengan tepat agar kinerja yang diharapkan dapat tercapai karena pada
usia ini karyawan tidak begitu memikirkan untuk meniti karir melainkan sudah
nyaman atas posisinya sekarang. Faktor yang menjadi pertimbangannya yaitu
bagaimana caranya untuk memberikan motivasi kepada karyawannya agar kinerja
yang diharapkan bisa meningkat.
Motivasi sebagaimana yang diungkapkan oleh sutrisno adalah suatu faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Motivasi dapat
dipengaruhi oleh faktor minat, gaji, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan antar

7

personal dan kesempatan untuk bekerja. Adanya motivasi yang tepat kepada
karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan
tugasnya karena diyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuan dan berbagai sasarannya, kepentingan – kepentingan pribadi para anggota
organisasi tersebut akan tercakup pula. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang
tinggi akan meningkatkan kehidupan perusahaan. Loyalitas dan semangat kerja dapat
dilihat dari karyawan yang merasa senang dengan pekerjaannya,. Terpenuhinya
kebutuhan kebutuhan tersebut maka karyawan akan bersedia bekerja dan
melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka akan lebih memusatkan perhatiannya
terhadap tugas dan tanggungjawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang dicapai dapat
meningkat.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimanakah

pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan di Patra Jasa Bali resort & Villas secara simultan dan parsial?
2.

Manakah variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan di
Patra Jasa Bali Resort & Villas ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Mengacu pada rumusan masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

8

1.

Untuk mengetahui pengaruh disipiln dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan di Patra Jasa Bali Resort & Villas secara simultan dan parsial

2.

Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja
karyawan

1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Manfaat Akademis
Melalui penelitian ini mahasiswa diharapkan

mampu untuk menerapkan

konsep-konsep yang didapat di bangku kuliah, khususnya mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia. Disamping itu mahasiswa diharapkan
mampu dalam menganalisis permasalahan yang ada serta mencari solusi dari
permasalahan tersebut.
2.

Manfaat Praktis
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan

manajemen sumber daya manusia sehingga sangat membantu perusahaan untuk
mengetahui lebih mendalam tentang pentingnya disiplin dalam bekerja dan
pentingnya suatu motivasi oleh atasan untuk menciptakan hasil kinerja yang baik.

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian ini disusun berurutan untuk memudahkan saat penulisan
laporan. Sistematika ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu bab satu dengan yang lainnya
merupakan satu kesatuan, sehingga akan memudahkan dalam memahami isi dari

9

laporan tersebut. Adapun sistematika penyajian dalam penulisan laporan ini sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penyajian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada Tinjauan Pustaka membahas tentang telaah hasil penelitian sebelumnya,
deskripsi konsep meliputi : tinjauan tentang disiplin kerja , motivasi kerja, dan
kinerja karyawan dan hipotesis.
BAB III :METODE PENELITIAN
Bab ini merupakan bagian yang terdiri dari lokasi penelitian, definisi operasional
variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel
serta teknik analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil
dan pembahasan atas pokok permasalahan yang diteliti yaitu mengenai pengaruh
disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Patra Jasa Bali Resort &
Villas baik secara simultan maupun parsial dan variabel yang berpengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan.

10

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab penutup yang terdiri atas simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan
tentang permasalahan yang diteliti dan saran-saran dari hasil penelitian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya
Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil
karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Hasil – hasil penelitian tersebut akan
diuraikan secara singkat, yang selanjutnya penjelasan-penjelasan tersebut akan
dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini.
Tinjauan sebelumnya yang terkait dengan laporan ini yaitu penelitian dari
Kurniansah, Rizal. (2013) dengan judul “ Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Di Hotel All Seasons Denpasar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Hotel All Seasons
Denpasar

Bali.

Teknik

pengumpulan

data

dilakukan

dengan

cara

observasi,wawancara,kuesioner, dan studi pustaka. Sampel yang digunakan dalam
penelitian berjumlah 73 orang dengan menggunakan teknik populasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari
uji validitas dan reabilitas, regresi linier sederhana, korelasi, determinasi dan uji-t
dengan level of significant 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi pola pengaruh
secara signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Hotel All Seasons
Denpasar Bali. Hasil korelasi menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,632 yang
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang tinggi antara variabel motivasi dan
kinerja karyawan.

11

12

Penelitian kedua dilakukan oleh Febriyanti. (2014). Dengan judul “Pengaruh
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Inna Grand Bali Beach Hotel Resort
And Spa Sanur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi secara
simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel
Resort and Spa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, kuesioner, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik kuota sampling dengan responden 231 orang karyawan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif yang
terdiri dari uji validitas dan reabilitas, regresi linier berganda, korelasi, determinasi,
uji F dan uji-t dengan level of significant 5%
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadi pola pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan secara
parsial. Nilai D (Determinasi) diketahui sebesar 0.910%, artinya sebesar 91% kinerja
dipengaruhi oleh variabel motivasi yaitu faktor hygine dan motivator, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putra dan Subudi, (2010) dengan judul
“Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, Dan

Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Hotel Matahari Terbit Bali Tanjung Benoa-Nusa Dua”.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, gaya
kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan baik secara simultan
maupun parsial, dan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan
terhadap kinerja karyawan pada Hotel Matahari Terbit Bali. Sampel yang digunakan
yaitu seluruh karyawan yang berjumlah 90 orang dengan menggunakan Teknik

13

sensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah análisis faktor dan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja, gaya
kepemimpinan, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial
terhadap kinerja karyawan. Variabel gaya kepemimpinan menjadi variabel yang
berpengaruh paling dominan

terhadap kinerja karyawan karena berdasarkan

perhitungan analisis Standardized Coefficients Beta memiliki nilai terbesar.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini.
Persamaannya yaitu sama sama meneliti tentang manajemen sumber daya manusia,
menggunakan teknik analisis yang sama yaitu teknik analisis kuantitatif dengan
bantuan program SPSS.
Perbedaannya yaitu terletak pada lokasi penelitian, dan waktu melakukan
penelitian. Selain itu jumlah

sampel yang digunakan juga jumlahnya berbeda.

Selanjutnya variabel yang digunakan ada yang memakai dua variabel sedangkan
penelitian ini menggunakan tiga variabel.
2.2 Deskripsi Konsep
2.2.1 Tinjauan tentang disiplin
1. Pengertian Disiplin
Kedisiplinan merupakan faktor yang utama yang diperlukan sebagai alat
peringatan terhadap pegawai yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya, sehingga
seorang pegawai dikatakan memiliki disiplin yang baik jika pegawai tersebut
memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya Berikut
adalah pengertian-pengertian disiplin kerja menurut para ahli diantaranya yaitu :

14

Singodimedjo (dalam sutrisno 2002 : 86) mengatakan “disiplin adalah sikap
kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma – norma
peraturan yang berlaku disekitarnya”.
Menurut Terry (dalam Tohardi, 2002 : 87), disiplin merupakan alat penggerak
karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan
harus ada disiplin yang baik.
Hasibuan (2006 : 193) bahwa : Disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan
seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa disiplin kerja adalah sikap kesadaran,kerelaan dan kesedian seseorang dalam
mematuhi dan

mentaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di

lingkungan sekitar.
2. Faktor Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo (dalam sutrisno 2011 : 89) faktor yang mempengaruhi
disiplin pegawai adalah :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin.
Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa

15

mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah
dikontribusikannya bagi perusahaan
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan
perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana
pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat
mengendalikan dirinya sendiri, ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
pelanggaran yang dibuatnya.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan,

yang

akan

mengarahkan

para

karyawan

agar

dapat

melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara
yang satu dengan yang lain.

16

3. Bentuk Disiplin Kerja
Tindakan pendisiplinan kepada pegawai haruslah sama pemberlakuannya.
Disini tindakan disiplin berlaku bagi semua, tidak memilih, memilah dan memihak
kepada siapapun yang melanggar akan dikenakan sanksi pendisiplinan yang sama
termasuk bagi manajer atau pimpinan, karena pimpinan harus memberi contoh
terhadap para bawahannya.
Menurut Mangkunegara (2009 : 129) mengemukakan bahwa bentuk disiplin
kerja yaitu :
1. Disiplin preventif
Merupakan suatu upaya untuk menggerakan pegawai untuk mengikuti dan
mematuhi pedoman kerja, aturan aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.
2. Disiplin korektif
Merupakan suatu upaya untuk menggerakan pegawai dalam suatu peraturan
dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang
berlaku pada perusahaan.
Mengacu pada bentuk disiplin kerja yang dikemukakan oleh mangkunegara, di
Hotel Patra Jasa mengacu pada disiplin preventif dimana pimpinan perusahaan
berupaya agar para karyawan mengetahui dan memahami standar atau semua
pedoman yang ada diperusahaan.

17

4. Indikator Disiplin Kerja
Menurut Singodimejo dalam Sutrisno (2011 : 94) indikator disiplin kerja
adalah sebagai berikut :
1. Taat terhadap aturan waktu
Hal ini dapat dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat
yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan
Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan
Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan
jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja
lain.
4. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para
pegawai dalam perusahaan.
Sedangkan menurut Hasibuan (2009 : 194), mengemukakkan indikator
indikator kedisiplinan meliputi :
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi keampuan karyawan agar dia bekerja sungguh sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya.

18

2. Teladan pimpinan
Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahannya akan ikut baik,
begitupun sebaliknya oleh karena itu pimpinan harus menyadari bahwa
perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya.
3. Balas jasa
Balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan.
Artinya semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan karyawan karena
karyawan sulit berdisiplin baik selama kebutuhan primernya tidak terpenuhi
dengan baik.
4. Keadilan
Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.
Jadi keadilan harus diterpkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya
kedisiplinan karyawan baik.
5. Waskat (pengawasan melekat)
Waskat menuntut adanya kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan
dalam pencapaian tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
6. Sanksi Hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan.
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
melanggar paraturan perusahaan.
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan yang
indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan

19

8. Hubungan kemanusiaan
Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam
organisasi tersebut baik.
Berdasarkan dari beberapa ahli yang mengemukakan indikator disiplin, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan indikator menurut singodimenjo karena lebih
fokus kepada kondisi karyawan bukan ke perusahaan, indikator tersebut terdiri
dari :
1. Taat terhadap aturan waktu
Taat terhadap aturan waktu disini meliputi jam masuk kerja, jam kerja dan
jam pulang kerja dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan
Meliputi bagaimana cara berpakaian karyawan di Hotel Patra Jasa, dan
bagaimana tingkah laku karyawan tersebut.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan
Taat terhadap aturan perilaku dalam bekerja menitikberatkan pada kinerja
karyawan patra jasa, yang meliputi sikap prefesionalisme karyawan,
melakukan pekerjaan sesuai dengan jobdesk.
4. Taat terhadap peraturan lain perusahaan
Karyawan Hotel Patra Jasa harus mengetahui tentang apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi
dan sebagainya.

20

2.2.2 Tinjauan tentang motivasi
1. Pengertian motivasi
Pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan sehingga berpengaruh kepada pencapaian tujuan perusahaan. Sumber
motivasi ada tiga faktor yaitu : (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis
pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Adapun pengertian tentang motivasi menurut
beberpa ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Hasibuan (2009 :141) , ”motivasi yaitu suatu rangsangan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motivasi mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai”.
Robert A. Baron (dalam Wibowo, 2011 : 379) menyebutkan bahwa “motivasi
adalah serangkaian proses yang membangkitkan , mengarahkan, dan menjaga
perilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan”
Adapun Robbin (dalam Kadarisman. 2013: 274) mengatakan “motivasi sebagai
suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang
dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu”.
Menurut Lawler (dalam Wijono, 2010 : 20) menyatakan “motivasi sebagai
perilaku yang dikontrol oleh pengontrolan pusat manusia yang mengarahkan individu
untuk mencapai suatu tujuan”.

21

Berdasarkan pendapat dari para ahli yang menyebutkan tentang definisi motivasi
dapat disimpukan bahwa motivasi adalah dorongan atau rangsangan yang timbul pada
diri sendiri seseorang untuk bekerja dengan giat dan sungguh sunguh dalam
menjalankan tugas pekerjaanya. Jadi motivasi merupakan hal yang sangat penting
bagi suatu perusahaan karena berkaitan dengan kemauan karyawan untuk bekerja.
2. Unsur Penggerak motivasi
Menurut

Sagir (dalam siswanto, 2005 : 122) mengemukakkan unsur-unsur

penggerak motivasi, antara lain :
1. Kinerja (achievement)
Seseorang yang memiliki keinginan berkinerja sebagai suatu “kebutuhan”
atau needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. McCleland menjelaskan
bahwa tingkat needs of Achievement( n – Ach) yang telah menjadi naluri kedua.
Merupakan kunci keberhasilan seseorang untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
2.

Penghargaan (Recognition)
Penghargaan, pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang

akan merupakan perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja, akan
memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam
membentuk materi atau hadiah. Penghargaan atau pengakuan dalam bentuk
piagam penghargaan atau medali, dapat menjadikan perangsang yang lebih kuat
dibandingkan dengan hadiah berupa barang atau bonus/uang.

22

3. Tantangan (challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat bagi manusia
untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah
dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi perangsang, bahkan cenderung
menjadi kegiatan rutin.
4. Tanggung jawab (responsibility)
Adanya rasa memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa
bertanggungjawab.
5. Pengembangan (Development)
Pengembangan kemampuan seseorang , baik dari pengalaman kerja atau
kesempatan untuk maju, dapat merupakan perangsang kuat bagi tenaga kerja
untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
6. Keterlibatan (involvement)
Rasa ikut terlibat atau involved dalam suatu proses penagambilan keputusan
atau bentuknya, dapat pula “kotak saran “ dari tenaga kerja, yang dijadikan
masukan untuk manajemen perusahaan, merupakan perangsang yang cukup
kuat untuk tenaga kerja.Adanya rasa keterlibatan bukan hanya menciptakan rasa
memiliki tetapi juga minumbulkan sadar diri untuk bekerja lebih baik yang bisa
menghasilkan produk lebih bermutu.
7. Kesempatan (opportunity)
Kesempatan untuk maju dalam jenjang karir yang terbuka, dari tingkat
bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan perangsang yang cukup
kuat bagi tenaga kerja. Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk meraih

23

kemajuan atau perbaikan nasib, tidak akan jadi perangsang untuk berkinerja
yang lebih produktif.
3. Teori – Teori Motivasi
1. Theory X and theory Y
Douglas McGregor, mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang
manusia, negative dengan tanda label X dan positif dengan tanda label Y.
setelah melakukan

penyelidikan tentang perjanjian seorang manajer dan

karyawan, McGregor merumuskan asumsi-asumsi dan prilaku manusia dalam
organisasi, antara lain :
Teori X (negative) merumuskan asumsi seperti ;
1.

Karyawan sebernarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia
akan menghindari atau bermalas malasan dalam bekerja.

2.

Semenjak karyawan tidak suka atau tidak menyukai pekerjaanya, mereka
harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi
hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.

3.

Karyawan

akan

menghindari tanggungjawabnya dan

mencari tujuan

formal sebisa mungkin.
4.

Kebanyakan karyawan menempatkan kemauan diatas faktor lain dan
berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggembarkanya dengan
sedikit asumsi.

24

Teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi :
1. Karyawan dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, dan
alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau
sekedar teman biasa.
2. Manusia akan melatih tujuan pribadi dan mengontrol diri sendiri jika
mereka melakukan komitmenya yang sangat objektif.
3. Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah
tersebar secara luas di berbagai kalangan tidak hanya melalui dari kalangan
top management.
2. Teori Hierarki kebutuhan Abraham Maslow
Menurut maslow bahwa setiap diri manusia itu terdiri dari lima jenis
kebutuhan yaitu : kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargaan,
dan aktualisasi diri seperti pada Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1
Hierarki kebutuhan Maslow

Sumber : hierarki Abraham maslow (dalam Sastrohadiwiryo. 2002).

25

Abraham Maslow mengemukakkan hierarki kebutuhan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis
Pada tindakan terendah hierarki yang ada dan pada titik awal teori
motivasi, terdapat kebutuhan-kebutuhan fisiologikal. Kebutuhan-kebutuhan
inilah yang perlu dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Oksigen, pangan,
minuman, eliminasi, istirahat, aktivitas, dan pengaturan suhu, dimaksud pada
tingkatan ini.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua yang
harus dipenuhi setelah kebutuhan tingkat pertama dipenuhi dan dipuaskan
seperti : kestabilan, ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut dan
ancaman.
3. Kebutuhan sosial
Merupakan

tingkatan berikutnya yang menjadi faktor penting bagi

perilakunya. Seseorang ingin tergolong pada kelompok-kelompok tertentu,
ia ingin berasosiasi dengan pihak lain, ia ingin diterima oleh rekan-rekanya
dan ia ingin berbagi dan menerima sikap berkawan dan afeksi.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan diri mencakup kebutuhan untuk mencapai
kepercayaan diri,dan kebebasan serta independensi. Selain itu kebutuhan
akan penghargaan mencakup kebutuhan yang berkaitan dengan reputasi
seorang individu atau penghargaan dari pihak lain, kebutuhan akan status,

26

pengakuan, apresiasi terhadap dirinya dan respek yang diberikan oleh pihak
lain.
5. Kebutuhan untuk merealisasi diri
Pada

puncak hierarki, terdapat kebutuhan untuk realisasi diri atau

aktualisasi diri. Kebutuhan tersebut berupa kebutuhan individu untuk
merealisasi potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengmbangan
diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata seluas
luasnya.
3. Teori motivasi David McClelland
David McClelland, dalam teorinya menekankan dalam kebutuhan seseorang
itu terbentuk melalui proses belajar dan diproses dalam interaksinya dengan
lingkungan. Walaupun diantara kedua macam kebutuhan tersebut terdapat
hubungan yang tepat, namun McClelland percaya bahwa lingkungan berperan
sekali terhadap kekuatan setiap macam kebutuhan (Kadarisman. 2013 : 282).
Pendekatan McClelland terhadap motivasi ini menekankan pentingnya
tiga macam kebutuhan, yaitu :
1. Need for echievment (kebutuhan akan prestasi) adalah keinginan untuk
melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efesien, memecahkan
masalah, atau menguasai tugas yang sulit.
2. Need for power (kebutuhan akan kekuasaan) yaitu keinginan untuk
mengawasi atau mengendalikan orang lain, mempengaruhi prilaku
mereka, atau bertanggungjawab atas orang lain.

27

3. Need for affiliation (kebutuhan akan afiliasi) yaitu daya penggerak yang
akan memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu need for
affiliation ini yang akan merangsang gairah kerja seseorang karyawan,
sebab setiap orang menginginkan :
1. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia
hidup dan bekerja.
2. Kebutuhan akan perasaan dihormati
3. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal.
4. Kebutuhan akan perasaan ikut serta
4. Teori Motivasi Frederick Herzberg
Frederick Herzberg (dalam Hasibuan, 2003 : 157) mengembangkan suatu
teori yang disebut teori dua faktor, yaitu hubungan individu dengan
pekerjaannya merupakan hubungan dasar bahwa sikap seseorang terhadap kerja
sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu tersebut. Herzberg
menyatakan terdapat faktor yang d