Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan Imunisasi DPT Di Puskesmas Cikutra Baru Kelurahan Sukaluyu Bandung Periode Tahun 2002-2003.
ABSTRAK
Judul
Faktor - faktor
Yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan
Imunisasi DPT Di Puskesmas Cikutra Barn Kelurahan Sukaluyu
Bandung Periode Tahun 2002 - 2003
Nama
Rt. Indah Hendrawati, 2005.
Pembimbing
Donny Pangemanan., drg., SKM
Krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun kebelakang sangat berdampak
pada ketidakmampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai. Pemerintah melalui puskesmas melaksanakan program pemberian
imunisasi bagi bayi dan balita
.
Penulisan Karya Tulis Umiah ini bertujuan untuk mengetahui Faktorfaktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan Imunisasi DPT bagi bayi di
Puskesmas Cikutra Barn Bandung.
Penelitian yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan
dan dianalisis secara deskriptif terhadap catatan medis mengenai pemberian
imunisasi DPT pada 5 (lima) posyandu di kelurahan Sukaluyu yang termasuk
dalam wilayah kerja puskesmas Cilutra Barn Bandung.
Sedangkan rancangan
menggunakan
kuisioner
penelitiannya
secara Cross Sectional dengan
sebagai instrumentnya.
Cara pengambilan
sampel
menggunakan metoda Proportional Random Sampling. Jumlah responden yang
diambil sebanyak 160 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-1 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu yang terdapat
di posyandu pada 5 (lima) RW tersebut masih dalam usia produktif
(20-36
tahun), dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang masih rendah, demikian
juga dengan tingkat pengetahuan mengenai imunisasi DPT masih kurang, sikap
dan perilaku yang ditunjukkan pun masih kurang.Dengan penyuluhan yang baik
dan lebih ditingkatkan lagi mungkin, kita dapat mengharapkan perubahan sikap
dan perilaku para ibu-ibu responden tersebut akan menjadi lebih baik.
111
ABSTRACT
Title
: The
Factors
that
influence
low
achievement
of
DPT
immunization in Puskesmas Cikutra Barn Kelurahan Sukaluyu
Bandung period 2002 - 2003
Name
Rt.lndah Hendrawati, 2005.
Tutor
Donny Pangemanan., drg., SKM
Economic crisis that happened in Indonesia lately affects the ability of
Indonesian people to get a good health services. The government with the
puskesmas (pusat Kesehatan Masyarakat, Social Health Center) made up
immunization program for babies to create a health generation even in this
difficult time.
This scientific work is intended to know the factors that influence the
immunization program, especially in DPT (Diphteri, Pertusis, and Tetanus)
immunization
for babies in posyandus-posyandus
(Pos Pelayanan Terpadu,
Integrated Service Station) at kelurahan Sukaluyu puskesmas Cikutra Barn
Bandung.
The observation has been held and analysed descriptively from the
medical record in five Integrate Service Station (posyandu) at kelurahan Sukaluyu
puskesmas Cikutra barn Bandung. The design of this observation was cross
sectional and used questioner as the instrument, sample in this observation were
taken by proportional random sampling method. Old the respondents were 160
mothers who had babies 0-1 years old.
The result of this observation showed that most of the mothers in five
posyandus were young mothers (20-35 years old), and they were in productive
ages with low grade educational background and social status. Their altitude and
behavior about the DPT immunization was also not sufficient.
We hope good education will change the altitude and behavior of the
young mothers and make them better in the future.
IV
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURATPERNYATAAN
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATAPENGANTAR
v
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPlRAN
Xl
BAB
1
I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 IdentifikasiMasalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
4
1.4 Kegunaan Penelitian
5
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
5
6
BAB n TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 Sistem Imunitas
2.1.1 Imunitas Pasif Bawaan
6
2.1.2 Imunitas Pasif Didapat
7
2.1.3 Imunitas Humoral
9
2.1.4 Imunitas Selular
10
2.1.5 Imunitas Aktif
11
2.1.6 Imunitas Aspesifik
11
vii
12
2.2 Imunisasi
2.2.1 Imunisasi Aktif
12
2.2.2 Imunisasi Pasif
13
2.2.3 Jenis-jenis Vaksin
15
2.2.4 Bagan Pemberian Imunisasi yang Dianjurkan
17
2.2.5 Tatacara Pemberian Imunisasi
18
2.3 Vaksin Dipteria, Pertusis, Tetanus
19
2.3.1 Toksoid Dipteria
19
2.3.2 Vaksin Pertusis
21
2.3.3 Toksoid Tetanus
23
2.3.4 Imunisasi Kombinasi
24
2.4 Penyimpanan dan Penanganan Vaksin
25
2.4.1 Penyimpanan Vaksin
25
2.4.2 Penanganan Vaksin
26
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
27
3.1 Bahan Penelitian
27
3.2 Metode Penelitian
27
3.3 Sampel
28
3.4 Tabel Jumlah Sampel Ibu dengan Bayi Usia 0-1 Tahun
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
30
4.2 HasB Penelitian
31
4.2.1 Usia Responden
31
4.2.2 Pekerjaan Responden
31
4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden
32
4.2.4 Pengetahuan Responden
33
4.2.5 Sikap Responden
33
viii
BAH
4.2.6 Perilaku Responden
34
4.2.7 Penyuluhan
34
V ~SlM.l"UL~
V~
~AKA1"
5.1 Kesimpulan
35
5.2 Saran-saran
36
DAFT AR PUST AKA
37
LAMPIRAN
38
RIWAYAT HIDUP
42
ix
DAFTAR TABEL
HAL
Tabell.l
Perincian cakupan imunisasi OPT di tiap RW yang termasuk
wilayah kerja Puskesmas Cikutra Barn periode tahun 2002
3
sampai tahun 2003
Tabel 1.2
Cakupan
Imunisasi
DPT di RW.Ol, 03, 04,05 dan 09
4
di kelurahan Sukaluyu
Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Yang Oianjurkan
Tabel3.1
Jumlah Sampellbu yang Memiliki Bayi Usia 0-1 Tahun dalam
17
5 (lima) Rw yang Menjadi Subjek Penelitian
29
Tabel 4.1
Oistribusi Usia Responden
31
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
31
Tabel 4.3
Oistribusi Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan
32
Tabel 4.4
Distribusi
Responden Berdasarkan tingkat
pengetahuan
33
mengenai Imunisasi DPT
Tabel 4.5
Oistribusi
mengenai
sikap responden
tentang pemberian
imunisasi DPT
33
Tabel 4.6
Distribusi tentang Perilaku Responden
34
Tabel 4.7
Oistribusi
Responden
mengenai
pernah / tidaknya
mendapatkan Penyuluhan tentang Imunisasi OPT
x
34
DAFTAR LAMPIRAN
HAL
Lampiran 1
38
Kuisioner
Xl
DAFTAR LAMPmAN
HAL
Lampiran 1 Kuisioner
38
38
39
40
41
Biodata Responden
Pengetahun Responden
Prilaku Responden
Sikap responden
Penyuluhan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakaog Peoelitiao
Saat ini bangsa Indonesia masih berada dalam kondisi ketidakstabilan
ekonomi yang merupakan akihat dari krisis moneter yang terjadi beberapa tahoo
yang lalu. Ketidakmampuan masyarakat ootuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang memadai merupakan salah satu dampak dari krisis ekonomi dalam bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang memadai dengan tenaga-tenaga dokter yang
ahli di bidangnya dan unit kesehatan dengan fasilitas
-
fasilitas yang modem
menjadi sesuatu yang sangat mahal dan tidak terjangkau, khususnya bagi
masyarakat dengan golongan ekonomi menengah kebawah
Puskesmas sebagai salah satu unit kesehatan yang ada di masyarakat pada
saat ini semakin dituntut ootuk dapat lebih berperan serta dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya khususnya bagi masyarakat menengah
ke bawah. Puskesmas pun harus bisa menjadi unit pelaksana bagi programprogram kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Salah satu program yang diadakan oleh pemerintah melalui kesehatan
puskesmas yaitu, program pemberian imunisasi bagi bayi dan balita. Program
imunisasi merupakan
program
ooggulan
pemerintah
menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang sehat.
1
dalam
usaha
ootuk
"Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati ", memang menjadi hal yang
sangat penting ootuk dilakukan, apalagi terhadap masalah kesehatan. Karena
itulah, upaya pencegahan infeksi merupakan prioritas, terutama dalam bidang
kesehatan anak. " Kita hidup bersama dengan Bakteri, Kuman, Virus dan
sebagainya dan semua itu merupakan penyebab penyakit ".
Imunisasi tidak sekedar mitos menjauhkan anak dari sumber penyakit,
imunisasi juga diperlukan ootuk mencegah penyakit tertentu. Dan salah satu
tujuan akhir dari imunisasi adalah ootuk mengeradikasi (melenyapkan dari muka
bumi) penyakit, sebagai contoh: dari tahoo 1987 penyakit cacar telah lenyap dan
diharapkan di tahoo 2003 penyakit Polio sudah dieradikasi di Indonesia.
(Amtinus,: www.Republilca.co.id. Laporan pro /contraImunisasi.;03 April 2004)
Bertitik tolak pada hal-hal tersebut diatas, penulis melakukan penelitian
mengenai cakupan pemberlan imunisasi DPT ( Difteria, Pertusis, Tetanus)
di
Jawa bamt atau di kota Bandoog khususnya, di Puskesmas Cikutra Barn
Kelurahan Sukaluyu Bandoog dan penulis berharap mudah-mudahan
hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan mengenai cakupan
pemberlan imunisasi DPT di puskesmas-puskesmas khususnya dan masyarakat
luas pada umumnya dan dapat memberikan gambaran mengenai apakah program
kesehatan ootuk masyarakat yang diadakan oleh pemerintah dapat mencapai
seluruh lapisan golongan masyarakat Indonesia.
1.2 IdentU1kasi Masalab
Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas Cikutra Baru, didapatkan
fakta bahwa cakupan imunisasi DPT taboo 2002
- tahoo 2003 di seluruh
wilayah
kerja Puskesmas Cikutra Barn masih belum memenuhi target yang telah
ditetapkan.
2
Tabell.
Perincian cakupan imunisasi DPT di tiap RW yang tennasuk
wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru peri ode tahun 2002
-
tahun 2003
adalah sebagai berikut :
NO
Posyandu
Sasaran Ibu dengan
RW
bayi usia 0-1 th
IMUNlSASI DPT
Cakupan
Kesenjangan ( % )
01
32
27
15.6
2
02
45
34
24.4
3
03
44
26
40.9
4
04
78
37
52.6
5
05
69
38
44.9
6
06
43
27
37.2
7
08
18
14
22.2
8
09
44
34
22.7
9
10
40
20
50
10
11
27
17
37
1
Dari hasil pengamatan dan penje1asan yang diberikan oleh petugas
Puskesmas Cikutra barn, penulis mendapatkan bahwa ada 5 (lima) Posyandu di
ke1urahan Sukaluyu yang termasuk dalam wi1ayah kerja Puskesmas Cikutra Barn
yang ter1etak di daerah padat penduduk dengan tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan masyarakat yang masih rendah. Kelima Posyandu tersebut adalah
Posyandu RW.01, Posyandu RW.03, Posyandu RW.04, Posyandu RW.05 dan
Posyandu RW.09.
3
Tabel 2. Cakupan
Imunisasi DPT di RW.Ol, 03, 04, 05 dan 09 di
kelurahan Sukaluyu
NO
Posyandu
Sasaran Ibu dengan
RW
Bayi Usia 0-1 taboo
Imunisasi DPT
Cakupan
Kesenjangan (%)
1
01
32
27
15.6
2
03
44
26
40.9
3
04
78
37
52.6
4
05
69
38
44.9
5
09
44
34
50
Dari Tabel dapat dilihat bahwa Posyandu di RW.04 kelurahan Sukaluyu
yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru Bandoog memiliki
cakupan imunisasi DPT yang terendah, dari sasaran 78 orang ibu yang memiliki
bayi usia 0-1 taboo dengan kesenjangan sekitar 52.6%.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kendala-kendala apa saja yang
menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi DPT diposyandu-posyansu dalam
wilayah kerja Puskesmas Cikutra baru.
13 Maksad dan Tajaan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah ootuk mengetahui pelaksanaan program
pemberian imunisasi DPT yang dilakukan oleh posyandu-posyandu yang berada
di dalam wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru.
Tujuan dari pada penulisan ini adalah :
Untuk mengetahui tentang cakupan pelaksanaan program pemberian imunisasi
DPT bagi bayi di posyandu-posyandu
yang berada dalam wilayah kerja
Puskesmas Cikutra Bam, dengan angka cakupan yang diharapkan adalah 900.10
dari
jumlah seluruh bayi yang digunakan sebagai sampel di dalam penelitian ini.
4
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis nantinya diharapkan dapat
memberikan gambaran dan penjelasan yang cukup jelas, mengenai program
pemberian imunisasi DPT, bagi posyandu-posyandu yang ada dalam wilayah
kerja Puskesmas Cikutra Barn dan bagi Masyarakat luas pada umumnya.
1.5. Lokasi dan waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data-data dalam pembuatan skripsi ini penulis
melakukan penelitian di Puskesmas Cikutra Barn, J1. Cikutra Bandung. Waktu
penelitian dari bulan Februari 2004 sampai dengan bulan Mei 2004.
5
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari basil penelitian yang dilakukan di 5 (lima) RW pada Kelurahan
Sukaluyu yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Cikutra Barn Kodya Bandung,
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Rentan usia ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0
-
1 tahun adalah 20
56 %-nya adalah ibu-ibu yang masih dalam usia produktif
-
36 tahun,
yang masih
memungkinkan untuk memiliki bayi dikemudian hari.
2. Tingkat pendidikan dan pekerjaan para responden pada umumnya rendah.
Tingkat pendidikan
yang rendah memungkinkan
rendah pula tingkat
pengetahuan mereka tentang imunisasi, khususnya tentang imunisasi DPT,
walaupun pada umumnya mereka itu ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai
banyak waktu luang untuk megikuti penyuluhan tentang imunisasi.
3. Kita dapat meramalkan bahwa sikap tertentu akan menghasilkan perilaku
tertentu pula. Hal ini dapat dilihat bahwa, buruknya sikap responden juga akan
menyebabkan
perilaku
yang
buruk
pula,
yaitu
keengganan
untuk
mengimunisasi DPT bayi-bayi mereka.
4. Dari tingkat penyuluhan pun sebagian besar responden
(57 %) pernah
mendapatkan atau mengikuti penyuluhan tentang imunisasi DPT, sehingga
sebenamya dapat diharapkan adanya sikap yang lebih baik mengenai
imunisasi, khususnya imunisasi DPT.
35
5.2 Saran - saran
Dari data yang didapatkan dan dari kesimpulan yang dapat ditarik, penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Yang paling
penting
dan diperlukan
adalah
bagaimana
eara ootuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu- ibu tentang pentingnya
imunisasi (khususnya imunisasi DPT), sehingga ibu-ibu mau membawa
bayinya yang berusia 0 -1 tahoo untuk mendapatkan imunisasi DPT. Dengan
demikian angka eakupan pemberian imunisasi DPT dapat dieapai.
2. Penyuluhan yang baik barns lebih ditingkatkan agar tingkat pengetahuan
masyarakat tentang imunisasi DPT meningkat. Selama ini mereka minimal bisa
mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan imunisasi
DPT, sehingga masyarakat
semakin sadar akan pentingnya
pemberian
imunisasi DPT dan bahaya dari penyakit yang ditimbulkan akibat tidak
diberikannya imunisasi DPT.
3. Sarana bermain bagi anak-anak perlu diadakan ootuk menjadi salah satu daya
tarik bagi para ibu untuk membawa bayi-bayinya ke posyandu. Saran bermain
anak ini juga untuk bermain anak-anaknya sambil menooggu giliran di
.
. .
llIlumsasl.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Amtinus, : www.replubika.co.id; Laporan : Pro /contra Imunisasi.; 03
April 2004.
2. Amtinus,; www.detikhealth.com.;Artike/ : Difteri.; 03 April 2004.
3. Amtinus,: www.infeksLcom.;Artike/ Program Imunisasi.; 03 April 2004.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.; 1985.; llmu Kesehatan Anak Bagian I.; Bab I Pediatri
Pencrgahan.; Jakarta: Info medika.
5. Geoge Dick.; 1995.; Imunisasi Da/am Praktik.; Jakarta: Hipokrates.
6. Satgas Imunisasi; Ikatan Dokter Anak Indonesia.; 2001.; Buku Imunisasi
Di Indonesia.; Jakarta.
7. Kamen Garna Baratawidjaja.; 1996.; Imunologi Dasar.; Jakarta, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
37
Judul
Faktor - faktor
Yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan
Imunisasi DPT Di Puskesmas Cikutra Barn Kelurahan Sukaluyu
Bandung Periode Tahun 2002 - 2003
Nama
Rt. Indah Hendrawati, 2005.
Pembimbing
Donny Pangemanan., drg., SKM
Krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun kebelakang sangat berdampak
pada ketidakmampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai. Pemerintah melalui puskesmas melaksanakan program pemberian
imunisasi bagi bayi dan balita
.
Penulisan Karya Tulis Umiah ini bertujuan untuk mengetahui Faktorfaktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan Imunisasi DPT bagi bayi di
Puskesmas Cikutra Barn Bandung.
Penelitian yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan
dan dianalisis secara deskriptif terhadap catatan medis mengenai pemberian
imunisasi DPT pada 5 (lima) posyandu di kelurahan Sukaluyu yang termasuk
dalam wilayah kerja puskesmas Cilutra Barn Bandung.
Sedangkan rancangan
menggunakan
kuisioner
penelitiannya
secara Cross Sectional dengan
sebagai instrumentnya.
Cara pengambilan
sampel
menggunakan metoda Proportional Random Sampling. Jumlah responden yang
diambil sebanyak 160 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-1 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu yang terdapat
di posyandu pada 5 (lima) RW tersebut masih dalam usia produktif
(20-36
tahun), dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang masih rendah, demikian
juga dengan tingkat pengetahuan mengenai imunisasi DPT masih kurang, sikap
dan perilaku yang ditunjukkan pun masih kurang.Dengan penyuluhan yang baik
dan lebih ditingkatkan lagi mungkin, kita dapat mengharapkan perubahan sikap
dan perilaku para ibu-ibu responden tersebut akan menjadi lebih baik.
111
ABSTRACT
Title
: The
Factors
that
influence
low
achievement
of
DPT
immunization in Puskesmas Cikutra Barn Kelurahan Sukaluyu
Bandung period 2002 - 2003
Name
Rt.lndah Hendrawati, 2005.
Tutor
Donny Pangemanan., drg., SKM
Economic crisis that happened in Indonesia lately affects the ability of
Indonesian people to get a good health services. The government with the
puskesmas (pusat Kesehatan Masyarakat, Social Health Center) made up
immunization program for babies to create a health generation even in this
difficult time.
This scientific work is intended to know the factors that influence the
immunization program, especially in DPT (Diphteri, Pertusis, and Tetanus)
immunization
for babies in posyandus-posyandus
(Pos Pelayanan Terpadu,
Integrated Service Station) at kelurahan Sukaluyu puskesmas Cikutra Barn
Bandung.
The observation has been held and analysed descriptively from the
medical record in five Integrate Service Station (posyandu) at kelurahan Sukaluyu
puskesmas Cikutra barn Bandung. The design of this observation was cross
sectional and used questioner as the instrument, sample in this observation were
taken by proportional random sampling method. Old the respondents were 160
mothers who had babies 0-1 years old.
The result of this observation showed that most of the mothers in five
posyandus were young mothers (20-35 years old), and they were in productive
ages with low grade educational background and social status. Their altitude and
behavior about the DPT immunization was also not sufficient.
We hope good education will change the altitude and behavior of the
young mothers and make them better in the future.
IV
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURATPERNYATAAN
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATAPENGANTAR
v
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPlRAN
Xl
BAB
1
I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 IdentifikasiMasalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
4
1.4 Kegunaan Penelitian
5
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
5
6
BAB n TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1 Sistem Imunitas
2.1.1 Imunitas Pasif Bawaan
6
2.1.2 Imunitas Pasif Didapat
7
2.1.3 Imunitas Humoral
9
2.1.4 Imunitas Selular
10
2.1.5 Imunitas Aktif
11
2.1.6 Imunitas Aspesifik
11
vii
12
2.2 Imunisasi
2.2.1 Imunisasi Aktif
12
2.2.2 Imunisasi Pasif
13
2.2.3 Jenis-jenis Vaksin
15
2.2.4 Bagan Pemberian Imunisasi yang Dianjurkan
17
2.2.5 Tatacara Pemberian Imunisasi
18
2.3 Vaksin Dipteria, Pertusis, Tetanus
19
2.3.1 Toksoid Dipteria
19
2.3.2 Vaksin Pertusis
21
2.3.3 Toksoid Tetanus
23
2.3.4 Imunisasi Kombinasi
24
2.4 Penyimpanan dan Penanganan Vaksin
25
2.4.1 Penyimpanan Vaksin
25
2.4.2 Penanganan Vaksin
26
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
27
3.1 Bahan Penelitian
27
3.2 Metode Penelitian
27
3.3 Sampel
28
3.4 Tabel Jumlah Sampel Ibu dengan Bayi Usia 0-1 Tahun
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
30
4.2 HasB Penelitian
31
4.2.1 Usia Responden
31
4.2.2 Pekerjaan Responden
31
4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden
32
4.2.4 Pengetahuan Responden
33
4.2.5 Sikap Responden
33
viii
BAH
4.2.6 Perilaku Responden
34
4.2.7 Penyuluhan
34
V ~SlM.l"UL~
V~
~AKA1"
5.1 Kesimpulan
35
5.2 Saran-saran
36
DAFT AR PUST AKA
37
LAMPIRAN
38
RIWAYAT HIDUP
42
ix
DAFTAR TABEL
HAL
Tabell.l
Perincian cakupan imunisasi OPT di tiap RW yang termasuk
wilayah kerja Puskesmas Cikutra Barn periode tahun 2002
3
sampai tahun 2003
Tabel 1.2
Cakupan
Imunisasi
DPT di RW.Ol, 03, 04,05 dan 09
4
di kelurahan Sukaluyu
Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Yang Oianjurkan
Tabel3.1
Jumlah Sampellbu yang Memiliki Bayi Usia 0-1 Tahun dalam
17
5 (lima) Rw yang Menjadi Subjek Penelitian
29
Tabel 4.1
Oistribusi Usia Responden
31
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
31
Tabel 4.3
Oistribusi Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan
32
Tabel 4.4
Distribusi
Responden Berdasarkan tingkat
pengetahuan
33
mengenai Imunisasi DPT
Tabel 4.5
Oistribusi
mengenai
sikap responden
tentang pemberian
imunisasi DPT
33
Tabel 4.6
Distribusi tentang Perilaku Responden
34
Tabel 4.7
Oistribusi
Responden
mengenai
pernah / tidaknya
mendapatkan Penyuluhan tentang Imunisasi OPT
x
34
DAFTAR LAMPIRAN
HAL
Lampiran 1
38
Kuisioner
Xl
DAFTAR LAMPmAN
HAL
Lampiran 1 Kuisioner
38
38
39
40
41
Biodata Responden
Pengetahun Responden
Prilaku Responden
Sikap responden
Penyuluhan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakaog Peoelitiao
Saat ini bangsa Indonesia masih berada dalam kondisi ketidakstabilan
ekonomi yang merupakan akihat dari krisis moneter yang terjadi beberapa tahoo
yang lalu. Ketidakmampuan masyarakat ootuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang memadai merupakan salah satu dampak dari krisis ekonomi dalam bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang memadai dengan tenaga-tenaga dokter yang
ahli di bidangnya dan unit kesehatan dengan fasilitas
-
fasilitas yang modem
menjadi sesuatu yang sangat mahal dan tidak terjangkau, khususnya bagi
masyarakat dengan golongan ekonomi menengah kebawah
Puskesmas sebagai salah satu unit kesehatan yang ada di masyarakat pada
saat ini semakin dituntut ootuk dapat lebih berperan serta dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya khususnya bagi masyarakat menengah
ke bawah. Puskesmas pun harus bisa menjadi unit pelaksana bagi programprogram kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Salah satu program yang diadakan oleh pemerintah melalui kesehatan
puskesmas yaitu, program pemberian imunisasi bagi bayi dan balita. Program
imunisasi merupakan
program
ooggulan
pemerintah
menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang sehat.
1
dalam
usaha
ootuk
"Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati ", memang menjadi hal yang
sangat penting ootuk dilakukan, apalagi terhadap masalah kesehatan. Karena
itulah, upaya pencegahan infeksi merupakan prioritas, terutama dalam bidang
kesehatan anak. " Kita hidup bersama dengan Bakteri, Kuman, Virus dan
sebagainya dan semua itu merupakan penyebab penyakit ".
Imunisasi tidak sekedar mitos menjauhkan anak dari sumber penyakit,
imunisasi juga diperlukan ootuk mencegah penyakit tertentu. Dan salah satu
tujuan akhir dari imunisasi adalah ootuk mengeradikasi (melenyapkan dari muka
bumi) penyakit, sebagai contoh: dari tahoo 1987 penyakit cacar telah lenyap dan
diharapkan di tahoo 2003 penyakit Polio sudah dieradikasi di Indonesia.
(Amtinus,: www.Republilca.co.id. Laporan pro /contraImunisasi.;03 April 2004)
Bertitik tolak pada hal-hal tersebut diatas, penulis melakukan penelitian
mengenai cakupan pemberlan imunisasi DPT ( Difteria, Pertusis, Tetanus)
di
Jawa bamt atau di kota Bandoog khususnya, di Puskesmas Cikutra Barn
Kelurahan Sukaluyu Bandoog dan penulis berharap mudah-mudahan
hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan mengenai cakupan
pemberlan imunisasi DPT di puskesmas-puskesmas khususnya dan masyarakat
luas pada umumnya dan dapat memberikan gambaran mengenai apakah program
kesehatan ootuk masyarakat yang diadakan oleh pemerintah dapat mencapai
seluruh lapisan golongan masyarakat Indonesia.
1.2 IdentU1kasi Masalab
Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas Cikutra Baru, didapatkan
fakta bahwa cakupan imunisasi DPT taboo 2002
- tahoo 2003 di seluruh
wilayah
kerja Puskesmas Cikutra Barn masih belum memenuhi target yang telah
ditetapkan.
2
Tabell.
Perincian cakupan imunisasi DPT di tiap RW yang tennasuk
wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru peri ode tahun 2002
-
tahun 2003
adalah sebagai berikut :
NO
Posyandu
Sasaran Ibu dengan
RW
bayi usia 0-1 th
IMUNlSASI DPT
Cakupan
Kesenjangan ( % )
01
32
27
15.6
2
02
45
34
24.4
3
03
44
26
40.9
4
04
78
37
52.6
5
05
69
38
44.9
6
06
43
27
37.2
7
08
18
14
22.2
8
09
44
34
22.7
9
10
40
20
50
10
11
27
17
37
1
Dari hasil pengamatan dan penje1asan yang diberikan oleh petugas
Puskesmas Cikutra barn, penulis mendapatkan bahwa ada 5 (lima) Posyandu di
ke1urahan Sukaluyu yang termasuk dalam wi1ayah kerja Puskesmas Cikutra Barn
yang ter1etak di daerah padat penduduk dengan tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan masyarakat yang masih rendah. Kelima Posyandu tersebut adalah
Posyandu RW.01, Posyandu RW.03, Posyandu RW.04, Posyandu RW.05 dan
Posyandu RW.09.
3
Tabel 2. Cakupan
Imunisasi DPT di RW.Ol, 03, 04, 05 dan 09 di
kelurahan Sukaluyu
NO
Posyandu
Sasaran Ibu dengan
RW
Bayi Usia 0-1 taboo
Imunisasi DPT
Cakupan
Kesenjangan (%)
1
01
32
27
15.6
2
03
44
26
40.9
3
04
78
37
52.6
4
05
69
38
44.9
5
09
44
34
50
Dari Tabel dapat dilihat bahwa Posyandu di RW.04 kelurahan Sukaluyu
yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru Bandoog memiliki
cakupan imunisasi DPT yang terendah, dari sasaran 78 orang ibu yang memiliki
bayi usia 0-1 taboo dengan kesenjangan sekitar 52.6%.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kendala-kendala apa saja yang
menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi DPT diposyandu-posyansu dalam
wilayah kerja Puskesmas Cikutra baru.
13 Maksad dan Tajaan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah ootuk mengetahui pelaksanaan program
pemberian imunisasi DPT yang dilakukan oleh posyandu-posyandu yang berada
di dalam wilayah kerja Puskesmas Cikutra Baru.
Tujuan dari pada penulisan ini adalah :
Untuk mengetahui tentang cakupan pelaksanaan program pemberian imunisasi
DPT bagi bayi di posyandu-posyandu
yang berada dalam wilayah kerja
Puskesmas Cikutra Bam, dengan angka cakupan yang diharapkan adalah 900.10
dari
jumlah seluruh bayi yang digunakan sebagai sampel di dalam penelitian ini.
4
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis nantinya diharapkan dapat
memberikan gambaran dan penjelasan yang cukup jelas, mengenai program
pemberian imunisasi DPT, bagi posyandu-posyandu yang ada dalam wilayah
kerja Puskesmas Cikutra Barn dan bagi Masyarakat luas pada umumnya.
1.5. Lokasi dan waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data-data dalam pembuatan skripsi ini penulis
melakukan penelitian di Puskesmas Cikutra Barn, J1. Cikutra Bandung. Waktu
penelitian dari bulan Februari 2004 sampai dengan bulan Mei 2004.
5
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari basil penelitian yang dilakukan di 5 (lima) RW pada Kelurahan
Sukaluyu yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Cikutra Barn Kodya Bandung,
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Rentan usia ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0
-
1 tahun adalah 20
56 %-nya adalah ibu-ibu yang masih dalam usia produktif
-
36 tahun,
yang masih
memungkinkan untuk memiliki bayi dikemudian hari.
2. Tingkat pendidikan dan pekerjaan para responden pada umumnya rendah.
Tingkat pendidikan
yang rendah memungkinkan
rendah pula tingkat
pengetahuan mereka tentang imunisasi, khususnya tentang imunisasi DPT,
walaupun pada umumnya mereka itu ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai
banyak waktu luang untuk megikuti penyuluhan tentang imunisasi.
3. Kita dapat meramalkan bahwa sikap tertentu akan menghasilkan perilaku
tertentu pula. Hal ini dapat dilihat bahwa, buruknya sikap responden juga akan
menyebabkan
perilaku
yang
buruk
pula,
yaitu
keengganan
untuk
mengimunisasi DPT bayi-bayi mereka.
4. Dari tingkat penyuluhan pun sebagian besar responden
(57 %) pernah
mendapatkan atau mengikuti penyuluhan tentang imunisasi DPT, sehingga
sebenamya dapat diharapkan adanya sikap yang lebih baik mengenai
imunisasi, khususnya imunisasi DPT.
35
5.2 Saran - saran
Dari data yang didapatkan dan dari kesimpulan yang dapat ditarik, penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Yang paling
penting
dan diperlukan
adalah
bagaimana
eara ootuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu- ibu tentang pentingnya
imunisasi (khususnya imunisasi DPT), sehingga ibu-ibu mau membawa
bayinya yang berusia 0 -1 tahoo untuk mendapatkan imunisasi DPT. Dengan
demikian angka eakupan pemberian imunisasi DPT dapat dieapai.
2. Penyuluhan yang baik barns lebih ditingkatkan agar tingkat pengetahuan
masyarakat tentang imunisasi DPT meningkat. Selama ini mereka minimal bisa
mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan imunisasi
DPT, sehingga masyarakat
semakin sadar akan pentingnya
pemberian
imunisasi DPT dan bahaya dari penyakit yang ditimbulkan akibat tidak
diberikannya imunisasi DPT.
3. Sarana bermain bagi anak-anak perlu diadakan ootuk menjadi salah satu daya
tarik bagi para ibu untuk membawa bayi-bayinya ke posyandu. Saran bermain
anak ini juga untuk bermain anak-anaknya sambil menooggu giliran di
.
. .
llIlumsasl.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Amtinus, : www.replubika.co.id; Laporan : Pro /contra Imunisasi.; 03
April 2004.
2. Amtinus,; www.detikhealth.com.;Artike/ : Difteri.; 03 April 2004.
3. Amtinus,: www.infeksLcom.;Artike/ Program Imunisasi.; 03 April 2004.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.; 1985.; llmu Kesehatan Anak Bagian I.; Bab I Pediatri
Pencrgahan.; Jakarta: Info medika.
5. Geoge Dick.; 1995.; Imunisasi Da/am Praktik.; Jakarta: Hipokrates.
6. Satgas Imunisasi; Ikatan Dokter Anak Indonesia.; 2001.; Buku Imunisasi
Di Indonesia.; Jakarta.
7. Kamen Garna Baratawidjaja.; 1996.; Imunologi Dasar.; Jakarta, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
37