Analisis Stabilitas Campuran Beraspal Panas Menggunakan Spesifikasi AC-WC.

!"#$"#$%&

'

('

(

)
*

2
6
9
)

8

(

7)

(

( (

(

6

:
:

7

6

+
8

7


(

(

)
(

8
8

( 5

:

(

(

)


(

8

% +
:

9

2
8

8

-

$%%/

)


#
2
-

-

2
-

* ;

1

6

(

( 5
(


= $/ >
= //
)

(
)

9
+

)
"

6-,+7
= $ /%$ !88
' .>< ? " =
< !
+
(
( (

-

)

7

(
/%
)
8

<
? 2 = >/ > < ?# =
@
= //. $
?# 6-,+7 = $ .&<
8
1
=
< +

$'
:
3
(

1
CCCCCCCCCCC
CCCCC C

D
D
D

3

2

$

-


/

-

$

(

$

'

-

(

/

)

$

3

$$

"
$$

-

>
-

$$$3
$/

"

'


"
2

"

%
'

$/

:

$/$
$'

"

$&


-

$

"

$>

-

$

2

$.

A

: "

>

"

$&
"

-

6

"

1

$>

7

$.

A (

/%

9
-

$

1

$ %
$

"

8

2

"

/

9

$ $ -

9

/
2

"

/>

$ / -

/>

$ ' -

6-,+7

$ & -

/

-

/

/

-

'%

/$

-

-

'

//

-

/'

-

"

'/

/&

-

"

''

/

-

/>

, 8

3 (

'/

8

9
-

(

2

2

'
'>

/

-

9

/

-

9

/

$- 8

/

/-

/

'-

/

&9

'>
2

'

2

'

-

&%

9

/ %-

-

&%
+

9

-

"

'$ 1

-

"

'/ -

8
-

8

"

&/
&'
&

A

"90;9

&
&>

2

'&

&
E

&.

(

$

'

6+

)7

'

$,

+

9

'

/,

+

"

'

',

'

&

'

%

, 8

'' -

-

-

9

'/$ -

'

&
&

1

'/

'>

2

/. -

'

+

"

$
6?# 7
6? "7

6? 27

/
'
&

(
-

>

'
'> "
'

"

>

@

6 @7

-

-

.

-

>%

+
&

>/

&$

>'

D

!
"

#

$

%

&

'

'

%()*(
+

, , ,,,,,,,,,,,,,

+

$

,,,,,,,,, ,,,,,

+

,,,,,,,,,, "

&

+

&

+

&

+

,,,,,,,,,

"

,,,,,,,,,

""

,,,,,,,,, , , ""
,,,,,, ,,, "

"

-

. .

%()*(
.

')% &

+

')

&

+

/

&

+

&

+

%()*(

$

,,,
.

"

,
01

$

.
$

'

2
2

"/

'
+

'

-

3

-

"

4

-

-

-

.

(
$

-

&

-

&

01

&

0 %

&

05

-

"

-

'

&

-

/

&

-

&

%( *(

"'

.

"

'
$
$

/
6 .

!
"
#
#
#

#

$

%

#
#

'

&

!
(

(

(

(

()
*'

*' '

+
+

,

+

+

+

-

+./

!

"

#

+
*0

*

'

0

/

#

12$

$

10(

$

1(

$

%

&

-

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan meningkatnya dinamika pembangunan dan bertambah pesatnya
mobilisasi barang dan manusia, berarti juga meningkatnya pertumbuhan lalu
lintas. Seiring dengan meningkatnya beban dan frekuensi lalu lintas maka
teknologi perkerasan jalan terus berkembang. Untuk memenuhi tuntutan era
globalisasi dalam hal prasarana jalan di Indonesia maka usaha-usaha untuk

1

2

meningkatkan mutu perkerasan terus ditingkatkan dari waktu-kewaktu agar
mendapatkan hasil yang optimal.
Dalam hal ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi
telah berusaha untuk mengoptimalkan spesifikasi campuran beraspal

panas.

Kepadatan mutlak merupakan pendekatan terhadap kondisi lapangan setelah
campuran beraspal panas dipadatkan secara sekunder oleh lalu lintas selama
beberapa tahun umur rencananya. Infrastruktur jalan memerlukan ketersediaan
bahan yang berkualitas memadai.
Dalam spesifikasi campuran beraspal panas terdapat gradasi agregat
daerah larangan (Restricted Zone) dimana gradasi agregat gabungan harus
memenuhi batas-batas diluar daerah larangan. Untuk AC digunakan titik kontrol
gradasi agregat, agar mendapatkan hasil konstruksi perkerasan yang optimal.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
yang berarti dalam peningkatan teknologi perkerasan jalan.

1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi stabilitas campuran beraspal
panas menggunakan gradasi agregat di bawah daerah larangan dengan metode
Marshall dan metode pendekatan kepadatan mutlak.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka perencanaan gradasi agregat
campuran AC-WC ini adalah menggunakan gradasi agregat dibawah daerah

3

larangan (Restricted Zone), dimana gradasi agregat campuran beraspal ini
menghindari memasuki daerah larangan tersebut.

1.4 Sistematika Pembahasan
Pada bab pertama Tugas Akhir akan membahas mengenai latar belakang
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.
Selanjutnya pada bab dua akan membahas teori-teori dasar tentang lapisan
perkerasan jalan, aspal, pemeriksaan mutu aspal, agregat, klasifikasi agregat, sifat
agregat, pemeriksaan terhadap agregat kasar, pemeriksaan terhadap agregat halus,
bahan pengisi (filler), gradasi agregat gabungan, karakteristik campuran beton
aspal, perencanaan campuran, pengujian campuran beton aspal, pengujian
marshall dan pengujian marshall immersion.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan uji coba di
laboratorium terhadap bahan dasar dan campuran. Berdasarkan analisis diperoleh
hubungan yang logis antara teori dan hasil uji coba di laboratorium, sehingga
tujuan penelitian tercapai sesuai rencana.
Hasil seluruh pembahasan tersebut kemudian disimpulkan dan diberikan saransaran sebagai pelengkap.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Dari uraian serta pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahan material yang digunakan berupa agregat batu pecah maupun aspal
memenuhi Spesifikasi Campuran Beraspal Panas Tahun 2003.
2. Penentuan proporsi agregat sangat mempengaruhi parameter Marshall.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai kadar aspal optimum 6,1%,
Kepadatan = 2,302%, Stabilitas = 1123,70kg, VFB = 73,71%, VIM = 4,97%,

72

73

VMA

= 18,18%, Pelelehan = 3,31mm dan Marshall Quotient =

339,62kg/mm.
3. Dengan melakukan uji kepadatan mutlak maka diketahui nilai VIM sebesar
2,97%, angka tersebut lebih besar dari nilai persyaratan pada saat akhir umur
rencana perkerasan.
4. Dari hasil analisis statistik terhadap perendaman Marshall 30 menit dan 24
jam menunjukkan perubahan nilai stabilitas yang signifikan.

6.1 Saran
Perlu adanya tindak lanjut dari hasil uji laboratorium dengan pengujian
Ekstrasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standarnisasi Nasional (2002), Metode Pengujian Campuran Beraspal
Panas Dengan Alat Marshall.
2. Departemen Pekerjaan Umum (1987). Petunjuk Pelaksanaan Lapis aspal Beton
(Laston). Jakarta : yayasan Badan Penerbit PU Jakarta.
3. Ditjen Prasarana Wilayah, Seksi 6.3 (2003), Spesifikasi Campuran Beraspal
Panas, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wiayah.
4. Harold N Atkins. fourth edition, (2003), Highway Materials, Soils, and
Concretes.
5. Rudi Antony Nainggolan, (2005), Perbandingan Karakteristik Campuran
Beraspal Polymer Elastomer dan Plastomer.
6. Sukirman Silvia, (1993), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova.
7. Sukirman Silvia, (2003), Beton Aspal Campuran Panas. Penerbit Granit.
8. The Asphalt Institute, (1993) Mix design Method Of for Asphalt Concrete And
Other Hot Mix Manual series No. 2 (Ms-2), March 1997 Printing.