UJI APLIKASI KOMPOS SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN GINSENG.

!
!
!
!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!JURNAL!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!ISSN 0853 ! 6414

Agrotekno
!
!

!
Volume 16
Nomor 1
Februari 2011

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN, BADUNG, BALI


JURNAL
!

Agrotekno
Majalah Ilmiah Teknologi Pertanian
Volume 16, Nomor 1, Februari 2011
ISSN : 0853 – 6414

DAFTAR ISI
Ida Ayu Gede Bintang Madrini
Sakae Shibusawa

1

Characteristics of Field Plot Treated With Two Types of
Urban Waste Compost

G.P. Ganda Putra
N.M. Wartini

L.P. Wrasiati

8

Penentuan Kondisi Optimum Depolimerisasi Pulp Biji
Kakao Menggunakan Indeks Efektivitas

Ni Nyoman Ayu Trisna Dewi
I Ketut Suter
Komang Ayu Nocianitri

13

Evaluasi Kepatuhan Produsen dan Pedagang Tahu di Kota
Denpasar Terhadap Larangan Pemakaian Formalin

I Gusti Ketut Arya Arthawan,
I Made Anom S. Wijaya
Eva Listiana Sari


18

Analisis Masa Kadaluwarsan Jajanan Tradisional “Iwel”
Pada Beberapa Metode Pelemasan Kemasan “Upih” dan
Beberapa Suhu Penyimpanan

I Ketut Suter
I Made Anom Sutrisna Wijaya
I Gusti Ngurah Agung
Ni Made Yusa
Ida Bagus Ketut Suryawantha

25

Pengaruh Lama Pengukusan dan Perebusan Terhadap
Karakteristik Beras Umbi Ketela Pohon Instan

Sumiyati

31


Uji Aplikasi Kompos Sebagai Pupuk Organik pada
Pertumbuhan Tanaman Ginseng

Made Nada,
Ida Ayu Gede Bintang Madrini,
Gede Arda

35

Perancangan Bioreaktor Tipe ”Up-Flow Anaerobic Sludge
(UAS)” Untuk Memproduksi Biogas dan Pupuk Organik
dari Kotoran Sapi

Ni Nyoman Sulastri

39

On The Go Soil Sensor For Soil Ec Mapping


Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011 - ii

!"#"$%$&'()%*#+&
Pelindung
Prof.Dr.Ir. GP. Ganda Putra, MP.
Pemimpin Redaksi
Dr. Sumiyati, S.TP., MP.
Penelaah
Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S.
Prof. Dr. Ing. Made Merta, DAA
Prof.Dr.Ir. Made Sugitha, M.Sc.
Prof. Dr. Ir. M. Supartha Utama, MS.
Prof. Dr. Ir. Bambang A.H., MP.
Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT.
Prof. Ir. I Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D.
Ir. I Made Anom Sutrisna W, M.App.Sc., Ph.D
Dr. Ir. Ni Made Wartini, MP.
Dr. Ir. Wayan Widia, MSIE.
Dr. Ir. PK. Diah Kencana, MS.
Ir. IB. Wayan Gunam, MP., Ph.D.

Dr. Ir. N. Kencana Putra, MP.
Dr.Ir. Yohanes Setiyo, MP.
Ir. AAPA. Suryawan Wiranatha, M.Sc., Ph.D.
Penelaah Tamu
Prof. Dr. Ir. Eriyatno, M.Sc.
Prof. Bibek Ray, Ph.D.
Prof. Ir. Hari Purnomo, M.App.Sc., Ph.D.
Redaksi Pelaksana
Ketua : AA. Md Dewi Anggreni, S.TP.,MP.
Anggota : Ni Nyoman Sulastri, S.TP, M.Agr.
I Wayan Arnata, S.TP., M.Si.
I Wayan Rai Widarta, S.TP.,M.Si.
AA. Istri Sri Wiadnyani, S.TP., M.Sc.

Produksi dan Distribusi
I Nyoman Mahartajaya, S.Sos.
Ni Nyoman Ayu Rusmini, S.Sos.
IAM. Dwigandawati
Penerbit
Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

iii - Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011

,($-%$.%/&'()%*#+&
embaca yang terhormat, sejarah Jurnal Agrotekno
berawal dari tahun 1997 dengan nama Jurnal
! Gitayana sampai dengan tahun 1999 dengan ISSN
0853–6414. Pada tahun 2000, berubah nama menjadi Jurnal
Agrotekno, namun masih dengan ISSN yang sama.
Pada edisi pertama di tahun 2011 ini Jurnal Agrotekno
menyajikan 8 artikel dengan beragam bahasan yang
disarikan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pangan
dan non-pangan. Secara umum, artikel yang diterbitkan
pada edisi pertama 2011 ini diantaranya berisi tulisantulisan tentang uji aplikasi kompos, produksi biogas, pulp
biji kakao, kemasan tradisional, Pemakaian Formalin,
Beras Umbi Ketela Pohon Instan, dan Sensor For Soil Ec
Mapping.
Dari 8 artikel yang dimuat, satu tulisan mengkaji Field Plot
Treated Urban Waste Compost, satu tulisan tentang

Depolimerisasi Pulp Biji Kakao, dan satu artikel lainnya
berisi kajian tentang Evaluasi Kepatuhan Terhadap
Larangan Pemakaian Formalin. Satu artikel Analisis Masa
Kadaluwarsa Pada Beberapa Metode Pelemasan Kemasan
“Upih”. Disamping itu, ada satu artikel yang terkait dengan
Karakteristik Beras Umbi Ketela Pohon Instan, satu artikel
Uji Aplikasi Kompos pada Tanaman Ginseng dan satu
artikel
tentang
Perancangan
Bioreaktor
Untuk
Memproduksi Biogas dan Pupuk, serta satu artikel tentang
penggunaan sensor dengan metode spektroskopi dan
metode chemo-metrics untuk memprediksi EC tanah.
Redaksi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyiapan jurnal ini, kepada dewan
penelaah, terutama kepada penelaah tamu. Ucapan yang
sama disampaikan kepada para kontributor atas sumbangannya sehingga jurnal ini dapat diterbitkan.


Selamat membaca.

Redaksi

AGROTEKNO 16 (1) : 31 ! 34

ISSN 0853-6414

UJI APLIKASI KOMPOS SEBAGAI PUPUK ORGANIK
PADA PERTUMBUHAN TANAMAN GINSENG
Sumiyati
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
Email : sumiyatiftpunud@gmail.com

ABSTRACT
The objective of the research about compost
from organic municipal solid waste (MSW) aplication
as organic fertilizer are (1) to improve and repair the
soil fertility, and (2) to optimize composition of the
compost use as planting media for the growth of crops.

Research of the compost use as organic
fertilizer at cultivation of ginseng conducted at limited
media that is at polybag. Treatment in research there is
three level of fertilization dose, that is treatment A
(compost : soil = 3 : 1), treatment B ( compost : soil =
2 : 1), and treatment C ( compost : soil = 1 : 1). The
observation parameter is crop growth.
In the treatment of dose fertilization of
compost : soil = 3 : 1 (A), giving illustration better and
progressively crops for ginseng. Compost used on this
research own the high porosity that is 63% which is
compatible as a planting media for ginseng. Cause
planting media requiring for rose is fertile, porous, a
lot of containing organic materials, and easy to fasten
the water. Beside that, compost used in this research
own the total content of N higher compared to SNI
standard, where element N is represent the element
which stimulus of vegetatif growth ( bar and leaf).
Keywords : municipal solid waste (MSW), organic
fertilizer, compost.


PENDAHULUAN
Ginseng adalah sejenis tumbuhan berkhasiat
obat yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng
tumbuh di wilayah belahan bumi utara terutama di
Siberia, Manchuria, Korea, dan Amerika Serikat. Jenis
ginseng tropis dapat ditemukan di Vietnam, yaitu
Panax vietnamensis.
Ginseng sering kali digunakan dalam
pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat
memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel
darah merah, serta membantu pemulihan dari
penyakit. Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang
memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng
Jawa atau som jawa, Talinum paniculatum Gaertn. dan
kolesom, Talinum triangulare Wild. Di dalam
pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan
berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam

bentuk campuran anggur. Kajian mengenai khasiat dan
kegunaanya telah dilakukan untuk menjadikan
kolesom sebagai ginseng Indonesia.
Hasil penelitian Hickliklenton et al. (1996)
menunjukkan bahwa kompos dari MSW cukup baik
sebagai media tumbuh tanaman. Tanah yang dicampur
dengan kompos MSW porositasnya naik dari 14,2%
menjadi 19,2% (Hickliklenton et al. 1996),
menurunkan kerapatan massa serta meningkatkan daya
serap air (Rosen et al. 1993 dan Giusquiani et al.
1995). Kompos juga dapat meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap penyakit (Pinamonti et al. 1997),
serta menurunkan ketersediaan logam ! logam berat
(Pare et al. 1999).
Selain itu, kompos mempunyai nilai ekonomis
dan fungsional yang lebih tinggi dari pada sampah.
Nilai fungsional dari kompos adalah dalam
penyediaan unsur hara makro dan mikro untuk
tanaman, perbaikan sifat fisik tanah, dan perbaikan
sifat biologis tanah. Nilai ! nilai fungsional untuk
tanah dan tanaman tersebut di atas, ada yang tidak
dimiliki oleh pupuk anorganik.
Menurut Setiyo et al. (2009) penggunaan
kompos sebagai pupuk organik pada tanaman jahe
merah juga dapat memperbaiki sifat fisik, dan sifat
kimia tanah. Penelitian Sudyastuti (2007) pada tanah
pasiran yang dibudidayakan cabai, kompos juga dapat
memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologis dan
bakan sifat thermis tanah. Hasil penelitian Setiyo,
2009 aplikasi kompos dengan dosis 10 ton/ha di zone
perakaran tanaman jahe merah (0 ! 20 cm)
menghasilkan : suhu (27 ! 32 oC), pH ( 6,5 ! 6,8),
kadar air tanah (30 ! 50 %) dan porositas 24.2 %.
Menurut Sudiastuti, 2007, kondisi lingkungan
pertumbuhan tanaman cabai di daerah pasiran yang
dipupuk kompos di kedalaman 0 ! 20 cm memiliki
suhu (27,5 ! 32,5 oC), dan kadar air volumetrik (0,13 !
0,17). Suplai oksigen di zone perakaran pada lahan
dengan porositas mendekati ideal sangat baik,
sehingga potensi berlangsungnya perkembangan akar
tanaman tipikal yang menyimpan cadangan makanan
dalam bentuk umbi seperti gingseng
di zone
perakaran juga berlangsung secara sempurna.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki kesuburan tanah
dengan pemupukan menggunakan kompos guna
menunjang pertumbuhan tanaman, dan memperoleh
komposisi/dosis penggunaan kompos sebagai media
Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011 - 31

Uji Aplikasi Kompos Sebagai Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Tanaman Ginseng
tanam yang optimum untuk pertumbuhan tanaman
ginseng.

mulai

METODE PENELITIAN
Bahan dan alat
Bahan untuk penelitian adalah kompos hasil
pengomposan sampah organik, tanah, polybag,
tanaman uji yaitu tanaman ginseng. Zat kimia yang
digunakan untuk analisis spesifikasi kompos yang
digunakan dalam penelitian adalah K2Cr2O7, Fe2SO4,
H2SO4, CuSO4, Na2SO4, NaOH, HCl, NH4OH,
Na2SO5, BaCl2, alkohol 80%, aquades, dan NH4asetat.
Alat yang digunakan adalah ember, sekop,
bak, penggaris, caliper dan timbangan, serta alat-alat
yang diperlukan dalam analisis spesifikasi kompos
yang digunakan dalam penelitian yaitu tabung reaksi,
erlenmeyer, labu Kjedahl, destilator, tabung reaksi,
botol timbang, pipet ukur, timbangan digital, alat
titrasi, dan oven.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium
Sumberdaya Alam Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana untuk uji aplikasi kompos
sebagai media tanam dan pupuk organik dan
Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian untuk analisa
spesifikasi kompos yang digunakan dalam penelitian.
Pelaksanaan Penelitian
Dalam uji aplikasi kompos sebagai pupuk
organik pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman, dan
diameter batang dilakukan setiap 2 minggu. Budidaya
dilakukan sampai 3 bulan. Uji aplikasi kompos
sebagai pupuk organik dilakukan dengan prosedur
seperti diagram alir pada Gambar 1.
HASIL PENELITIAN
Spesifikasi kompos yang digunakan dalam
penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi kompos yang digunakan dalam
penelitian
Parameter
Nilai
Total N, %
0.8 ! 0.9
C/N
25-30
K2O, %
0.105
P2O5, %
0.95
pH
6.5 ! 6.8
Kadar air, %
50-55
KTK, meq/100g
60-70
Porositas (%)
0.63
Kerapatan Massa (kg/m3)
340
32 - Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011

Analisis spesifikasi kompos yang digunakan

Kompos dicampur tanah dengan perlakukan
A=3:1
B=2:1
C=1:1
dimasukkan ke polybag diameter 20 cm, tinggi 26 cm

Budidaya tanaman ginseng

Evaluasi pertumbuhan tanaman
dengan pengamatan :
jumlah daun,
tinggi tanaman,
dan diameter batang

selesai
Gambar 1. Diagram alir uji kompos sebagai pupuk
organik

Secara umum kompos yang digunakan dalam
penelitian ini telah memenuhi kriteria standar mutu
kompos menurut SNI. Total N lebih tinggi
dibandingkan standar SNI. Bahan baku kompos yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampah dengan
C/N sekitar 75 dan waktu pengomposan 60 hari,
sehingga prosentase total N yang dicapai masih rendah
dan C/N masih di atas 24.
Parameter C/N dan kandungan P 2O5 kompos
hasil penelitian telah memenuhi kriteria SNI, hal ini
disebabkan mineral K, dan N dalam sampah organik
awal kecil. Kapasitas tukar kation (KTK) kompos
hasil penelitian belum memenuhi kriteria mutu
menurut SNI, hal ini disebabkan waktu pengomposan
belum cukup untuk C/N awal sampah organik pada
proses pengomposan adalah 75.
Hasil Uji Aplikasi Kompos Sebagai Pupuk Organik
pada Pertumbuhan Tanaman Ginseng
Hasil pengamatan perkembangan tinggi
tanaman ginseng sebagai hasil uji aplikasi kompos
sebagai pupuk organik pada tanaman ginseng
disajikan pada Gambar 2, 3, dan 4.

Sumiyati

Tinggi tanaman (cm)

25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
0

2

4

6

8

10

12

Waktu (minggu)
Ko

A

B

C

Kt

Gambar 2. Grafik hubungan tinggi tanaman ginseng
terhadap waktu

Jumlah daun (helai)

20.0
15.0

KESIMPULAN

10.0
5.0
0.0
0

2

4

6

8

10

12

Waktu (minggu)

Ko

A

B

C

K

Gambar 3. Grafik hubungan jumlah daun tanaman
ginseng terhadap waktu

Kompos sebagai campuran dalam media
tanam dengan perbandingan kompos yang lebih besar
pada campuran media tanam sekaligus sebagai pupuk
organik menunjukkan peningkatan tinggi tanaman,
jumlah daun, dan diameter batang tanaman ginseng
yang lebih pesat dari pada menggunakan media tanam
tanah murni dan kompos murni.

SARAN

1,00

Diamater tanaman (cm)

lebih tersedia bagi tanaman dibandingkan mineralmineral dalam tanah murni dan kompos murni.
Kompos
yang
digunakan
penelitian
mempunyai porositas sekitar 0.63, porositas ini lebih
baik dibandingkan porositas tanah. Sehingga jika
digunakan sebagai media tanam dengan campuran
kompos yang lebih banyak akan menyebabkan
oksigen sangat tersedia di zone perakaran dan secara
mekanis media tanam lebih mudah ditembus akar,
akar lebih mudah berkembang untuk menyerap unsur
hara. Disamping itu, kompos yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki kadungan total N lebih tinggi
dibandingkan standar SNI, dimana unsur N adalah
merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya
terhadap tanaman. Peran utama unsur N diantaranya
adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan
daun).

0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
0

2

4

6

8

10

12

Waktu (minggu)

Ko

A

B

C

Perlu penelitian lebih lanjut aplikasi
penggunaan kompos sebagai pupuk organik pada
lahan pertanian untuk perbaikan sifat fisik, sifat kimia,
dan sifat biologis tanah. Serta perlu adanya pengkajian
penggunaan kompos sebagai pupuk organik pada
tanah yang memiliki kandungan unsur hara sangat
minim seperti tanah pasir.

Kt

Gambar 4. Grafik hubungan diameter batang tanaman
ginseng terhadap waktu
Pada Gambar 2, 3, dan 4 dapat dilihat aplikasi
kompos sebagai pupuk organik sekaligus sebagai
campuran dalam media tanam dengan perbandingan
kompos yang lebih besar pada campuran media tanam
sekaligus sebagai pupuk organik mengalami
peningkatan
tinggi tanaman, jumlah daun, dan
diameter batang tanaman ginseng yang lebih pesat dari
pada menggunakan media tanam tanah murni dan
kompos murni. Hal ini menunjukkan bahwa unsur
hara dalam kompos bila dicampur dengan tanah
dengan komposisi kompos yang lebih banyak ternyata

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid Rauf, Syamsuddin. T, dan Sri Rahayu
Sihombing, 2000. Peranan Pupuk NPK Pada
Tanaman Padi, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian, Irian Jaya
Anon.. Ginseng, http://id.wikipedia.org/wiki/Ginseng.
Didownload tanggal 4 agustus 2008
Anon. 2002. Laporan tahunan DKP Kota Denpasar.
Denpasar
Djuarnani, N., dan Setiawan B.S., 2005. Cara Cepat
membuat Kompos. Agromedia Pustaka.
Jakarta

Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011 - 33

Uji Aplikasi Kompos Sebagai Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Tanaman Ginseng
Furedy C. 1994. Decentralized composting : An
emergencing technique of solid waste
management. ASEP Newsleter 10(1): 1-12.
Giusquiani PL, Pagliai M, Gigliotti G, Businelli D,
and Benetti A. 1995. Urban waste compost:
effect on physical, chemical and biological
soil properties. J. Environ. Qual. 24:175 !
182.
Hicklenton PR, Rodd V, and Warman PR. 2001. The
efectiveness and consistency of sourceseparated municipical solid waste and bark
composts as components of container growing
media. J Scientia Horticulture 91: 365-378
Janna M. 2003. Evaluasi kualitas kompos dari
berbagai kota sebagai dasar dalam pembuatan
SOP pengomposan. !Skripsi". Bogor: Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Martin AM. 1998. Bioconversion of Waste Materials
to Industrial Products. Blackie Academic and
Professional. London.
Musnamar E.I., 2002. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk
Organik Padat. Penebar Swadaya. Jakarta
Novizan, 2005, Petunjuk Pemupukan yang Efektif,
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Perla M. 1997. Community composting in developing
countries. J BioCycle 38(6): 48-54.
Pin dan Osa. 20 November 2004. Pengelolaan sampah
tradisional diserahkan ke Dinas Kebersihan
DKI Jakarta. Kompas :17 (1-3).
Pinamonti F, Stringri G, and Zorzi G. 1997. Use of
composts in soilless cultivation. J. Compost
Sci. Util. 5(2): 38 ! 46.
Sandy C, and Feachem RG. 1993. Enviromental
health engineering in tropics. John Wiley and
Sons Inc. New York.
Setiyo, Y. 2009. Aplikasi Kompos Dari Sampah Kota
Sebagai Pupuk Organik Untuk Meningkatkan
Produktivitas Tanaman Jahe Merah. Disajikan
di Seminar Nasional Basic Science VI
Tanggal 21 Februari 2009 di Universitas
Barawijaya, Malang.
Sudyastuti, T dan Setyawan, N. 2007. Sifat thermal
tanah pasiran pantai dengan pemberian bahan
pengkondisi tanah dan biomikro
pada
budidaya tanaman cabai (capsicum annuum).
Prosiding seminar nasional teknik pertanian !
yogyakarta 2007
Vesilind AP, Peirce JJ, dan Weiner RF. 1994.
Enviromental
enginnering.
ButterwortHeinemann Inc. Boston.
Wahyono S dan Sahwan FL. 1998. Solid waste
composting trend and projects. J Byocycle
38(1):64-68.

34 - Agrotekno Vol 16, Nomor 1, Pebruari 2011