Hubungan Antara Perilaku Seksual Menyimpang Waria dengan Kejadian Infeksi Menular di Kota Semarang pada Tahun 2011,.

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
September 2011

ABSTRAK
Efa Nugroho.
Hubungan Antara Perilaku Seksual Menyimpang Waria dengan Kejadian
Infeksi Menular di Kota Semarang pada Tahun 2011,
xi + 50 halaman + 19 tabel + 2 gambar + 6 lampiran
Data menunjukan sampai tahun 2009, ada sedikitnya 2.471 penduduk
Semarang yang menderita IMS. Dampak perilaku seks berisiko, terlihat pada
kejadian HIV dan riwayat IMS yang cukup tinggi, terutama pada waria yang jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku seksual berisiko dengan angka
kejadian infeksi menular seksual pada waria di Kota Semarang pada tahun 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode case
control. Populasi yang digunakan adalah komunitas waria mitra strategis Yayasan
Waria Semarang tahun 2011 berjumlah 100 orang. Sampel berjumlah 30 orang.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara
univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square dengan α=0,05).

Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan antara perilaku seksual
(p=0,01), pekerjaan sebagai PSK (p= 0,001), pemeliharaan organ reproduksi (p=
0,003), dan perilaku seksual (p=0,003) dengan kejadian IMS. Tidak ada
hubungan antara umur (p= 0,456) dan lama menjadi waria (p= 0,713) dengan
kejadian IMS. Saran yang diberikan bagi pemerintah dan klinik IMS memberikan
informasi kesehatan reproduksi dan screening rutin. Bagi PKBI agar melakukan
kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan guna memonitoring prevalensi
IMS khususnya pada komunitas waria, melakukan Program Pencegahan Penyakit
Melalui Transmisi Seksual (PMTS) secara berkesinambungan. Bagi komunitas
waria, agar memberikan informasi cara melakukan hubungan seksual yang aman,
memberikan informasi pencegahan terhadap IMS, dan melakukan tes kesehatan di
klinik IMS atau VCT secara rutin.
Kata Kunci : Perilaku, Waria, Infeksi Menular Seksual.
Kepustakaan : 26 (1986 – 2010)

xi