Sepi Peminat, Sekitar 700 Prodi Ditutup.

KOMPAS
o Selasa
4

5

0
6

20

21

o Mar

OApr

PERGURUAN

Rabu
7

22
OMel

.

8
23

0

Kamis
9

10
24

OJun

Jumat
11


25
OJui

26

o Sabtu 0 Minggu
12

27

0 Ags OSep

13

28

@29

OOkt


15

ONov

30

16

ODes

TINGGI

Sepi Peminat, Sekitar 700 Prodi Ditutup
BANDUNG, KOMPAS -Sebanyak 5 persen, atau sekitar 700
program studi di Indonesia, telah
ditutup pemerintah. lni teIjadi karena prodi-prodi itu telah sekian
lama mengalami krisis dalam penerimaan mahasiswabarn.
"Di luar itu, masih ada yang dibiarkan (belum ditutup). Ya, istilahnya sunset (sekarat):' ujar Direktur Akademik Direktorat Jendem Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Illah
Sailah di sela-sela Kongres Ikatan

Pendidikan PekeIjaan Sosial V di
Kampus Universitas Padjadjaran,
Rabu (13/1).
Diakuinya, jumlah prodi yang
sekarat karena kelrurangan peminat bisa lebih dari 5 persen dari total jumlah prodi di Indonesia, yaitu 15.364buah. "Itu karena prodi
yang masih menerima lima mahasiswa saja tetap dipertahankan,"
tutur Illah kemudian.
Uniknya, mayoritas penutupan
prodi inijustru berasal dari inisiatif atau usul perguruan tinggi pengelola prodi terkait. Meski punya
hak prerogatif, sejauh ini Depdiknas barn sekali menutup paksa
prodi.

"
Uniknya, mayoritas penutupan prodi ini justru
berasal dari inisiatif atau
usul perguruan tinggi
pengelola prodi terkait.

ltu teIjadi di Yogyakarta. "Itu
karena (dalam kasus penutupan

paksa itu), mereka menyalahgunakan wewenangnya;' tuturnya. la'
tidak membantah bahwa prodi
yang "bandel" ini terkait pula dengan kasus penerbitan ijazah palsuoPembuatan ijazah palsu, ujarnya, adalah pelanggaran serius dari sebuah perguruan tinggi.
Adapunjenis prodi terbanyak di
Indonesia adalah kependidikan,
ekonomi, kesehatan, dan sosial.
Kependidikan menjadi yang terbanyak karenajumlahnya mencapai sepertiga atau 31,26persen dari total prodi.
Ini menandakan,
~
'.

Kliping Humas Unpad 2010

31

prodi kependidikan kini menjadi
favorit di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, ia
pun mengimbau agar yayasan-yayasan pengelola perguruan tinggi
swasta lebih membuka dhi terhadap kemungkinan merger. "Daripada mati, lebih baik bergabung,

siapa tahu ada semangat barn," tutur Illah.
Kelas jauh dilarang
Di Jabar dan Banten, sebanyak
60 persen dari total 475 PTS diketahui kesulitan menjaring calon
m~iswa
barn. Budi Djatmiko,
Ketua Bidang Organisasi Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jabar-Banten, menyalahkan tindakan perguruan-perguruan tinggi negeri yang dianggap berlebihan dalam menjaring
calon mahasiswabarn.
"Sekarang PTN sudah seperti
supermarket. Berbagai macam dibuka, sampai kursus," katanya.
Pembukaan kelasjauh di perguruan-perguruan tinggi negeri adalah
salah satu yang paling disesalkan.
Terkait hal ini, Illah menegaskan,
pembukaan kelas-kelas jauh kini
dilarangpemerintah.
(JON)
--