UI Buka Program S-3 Kriminologi.

~~~) --.-Pikiran
Rakyat
.
( ) SUIIIII
--.-

1
17

DJan

2
18

3
19

.Peb
--.-

SullI:..J


4

20

6
21

OMar

OApr

5

) j?'OIl

7
22

8

23

OMei

( ) JII",,,I

( ) K.IIIII:.

OJun

10

5
I)Jul

( ) S"olll

16
14
15

11
12
13
30
31
27
28
29
26

OAgs

OSep

OOkt

UI Buka Program
8-3 Kriminologi
JAKARTA, (PR).Universitas Indonesia (UI)
telah membuka program doktor kriminologi, yang merupakan program doktor pertama

dan satu"'satunya di Indonesia.
"Program doktor kriminologi ini bertujuan mencetak akademisi atau ilmuwan bidang
kriminologi," kata Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati dalam keterangan di Jakarta,
Sabtu (21/2).
Menurut Devie, program
doktor kriminologi ini diharapkan mampu melahirkan
pemikiran-pemikiran barn terkait etiologi atau penyebab ke. jahatan, pelaku kejahatan, juga penanggulangan kejahatan.
"Di tengah langkanyajumlah kriminolog di Indonesia
dan meningkatnya jumlah
dan jenis kejahatan dan penyimpangan, hampir dapat dipastikan seorang doktor di bidang ini akan sibuk berkontribusi di bidang pengabdian
masing-masing," ujarnya.
Tercatat sejumlah guru besar kriminologi dari UI, yaitu
Prof. Mardjono Reksodiputro,
S.H., M.A., Prof. Dr. Tubagus
Ronny Nitibaskara, Prof. Dr.
Muhammad Mustofa, M.A.,
dan Prof. Adrianus Meliala,
Ph.D.
Devie mengatakan,
sejak ta- .

-

Kliping

Hum as

hun 1970-an, Departemen
Kriminologi praktis sendirian
mengembangkan ilmu ini tanpa satu pun perguruan tinggi
negeri maupun swasta membuka jurusan atau departemen serupa.
Mengingat angka danjenis
kejahatan semakin meningkat, disertai variasi kegiatan
terkait pencegahan dan penanggulangannya,kebutuhan
membuka departemen atau
jurusan kriminologi di berbagai daerah kini semakin mendesak.
Berbagai instansi penegak
hukum di daerah-daerah semakin membutuhkan counterpart perguruan tinggi yang
mampu memberi masukan
dan sekaligus petunjuk terkait
pencegahan dan pengungkapan kejahatan.

Sejauh ini, kata Devie, memang telah ada beberapa perguruan tinggi yang mulai
mengajarkan kriminologi seperti Universitas Islam Riau
ataupun Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung.
Dia mengharapkan akan semakin bertambah perguruan
tinggi yang mendalami bidang
kriminologi. Karena dengan
peningkatan jumlah tersebut
diharapkan suasana kompetisi tercipta menuju mutu yang
semakin
meningkat.
(A94)***

Unpod

2009

ONov

ODes