15 Peserta SNMPTN Curang.

GALAME'DIA
"

1,-,) Stmlfl

12
17

~)

Seiasil

€)4
1H

C--D Jan

20

0


Peb

1

~)

Mar

21

0

Apr

8

Kalll/s
9

5678


1V

0

~ I Naull

10

JUlllal

11

13
2U

2r

22


0

(J SavIll
12

Me;

OJun

0

8Jul

Ags OSep

2!J

OOkt

ONov


5 Peserta

SNMPTN~Curang
-- --- --

-

- -

~ .-

.-

.....

FREE
--I GUNAKAN HANDS
SAAT UJIAN BERLANGSUNG
- - -GANESHA, (GM).Kecurangan mewamiJi pelaksanaan seleksi nasional

masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) hari kedua
di Kota Bandung, Kamis (2/7). Modus kecurangannya,
peserta berkomunikasi menggunakan "handsfree" saat
ujian berlangsung. Tindakan ini dilakukan 15 peserta.
Sebagai barang bukti, panitia menyita dua unit
"hand phone. " (HP) dan dua "handsfree".

M

--

Panitia sebenarpya sudah men-

curigai mereka sejak hari pertama. Mereka terus dipantau
hingga akhir ujian pada Selasa
(2f7) pukul 09.30 WIB.
"Kalau hari pertama ditangkap, kita tidak ada bukti.
~

Jadi, kita pantau hingga hari terakhir,"

ujar Asep kepada wartawan di Sekretariat SNMPTN Panlok Bandung,
Labtek V ITB, Jln. Ganesha, kemarin.
Peserta yang kedapatan melakukan
kecurangan tersebut, kata Asep, diwawancarai panitia. Berdasarkan hasil
wawancara, pesertaSNMPTN itu mengaku didekati orang tertentuyang menawarkan b~tuan saat masa pendaftaran, Kemudian, mereka dikumpulkan di sebuah kafe di Kota Bandung.
"Saat dikumpulkan di kafe, mereka

-

melaksanakan ujian di SMPN 2 Bandung. "Si pemberi jawaban sulit dikejar, nomor teleponnya sudah di-cut.
Tapi, dua HP dan handsfree kita sita
sebagai barang bukti," tutumya,
Bayar setelah diterima
Dari pengakuan pesel1a yang melakukan kecurangan, terungkap mereka baru membayar jasa pada orang
yang membantunya setelah diterima
di fakultas yang diinginkan, Jadi, kata Asep, peserta diberi alat terlebih
dahulu untuk mengeljakan ujian.
Salah seorang peserta yang ingin
masuk fakultas kedokteran, mengatakan, ia akan membayar sekitar
Rp 100juta bila sudah diterima. "Ta-


-

SEBANY AK 15 peserta
seleksi nasional masuk perguroan tinggi negeri (SNMPTN)
yang kedapatan melakukan
kecurangan, terancam tidak
lulus. Kecurangan mereka lakukan dengan modus menggunakan handsfree, yang dihubungkan dengan HP untuk
mendapatkan jawaban.
"Ada 15 orang yang melakukan tindakan keeurangan
pada SNMPfN tahun ini, mereka maeam-macam (dari dalam dan luar Kota
Bandung
~
."...--

-.:o:;.;;;a
___-........-.
- ~

enurut Sekretaris

Eksekutif
SNMPfN PanitiaLokal (Panlok) Bandung, Asep
Gana Suganda, ada 15peserta
yang melakukan kecurangan
dengan menggunakan handsfree saat ujian berlangsung.

--

Terancam Tak l.ulus

diajari bagaimana cara memakai
halldsfree yang sewarna dengan
wamakulit," ujar Asep,
Untuk mendapatkanjawaban SN~
MPTN, lanjut Asep, peserta dibimbing melalui telepon yang menggunakan handsfree tersebut. Komunikasi .mereka pun menggunakan
kode-kode tertentu yang hanya dimengerti kedua belah pihak. "Keli'ma belas peserta ini menggunakan
alat yang sarna. Saya kira ini memang
terorganisasi," katanya,
Panitia saat ini menyita dua unit
halldp/lOlle dan dua handsfree sebagai barang bukti. Barang bukti tersebut diperolehi dari peserta yang

-,
hun lalu juga ada dua peserta dengan
modus yang sarna," katanya.
Terkait kebocoran soal karena kecurangan ini, Asep yakin haI itu tidak
teIjadi. "Kita sudah lakukan sampling
pada peserta, dan jawaban yang
diberikan Ilgaco. Insya Allah, enggak ada keboeoran," tegasnya.
Alasan para pe'Sertamelakukan kecurangan ini, lanjut Asep, karena
ingin diterima di perguruan tinggi negeri. Umumnya, pesel1a memJlih program studi [avorit, seperti kedokteran, farmasi, dan lainnya. "Orang yang
memberikan jawabannya sulit dikejar, karena nomomya langsung dicut," ujamya. (B.95)**

-

red)," ujar Sekretaris SNMPTN Panlok Bandung,
Asep Gana Suganda di Sekretariat SNMPTN Panlok Bandung, Labtek V ITB, Jln. Ganesha, Karnis (2n).
Asep mengaku, panitia sudah mengantongi nama-nama
peserta terse but. Namun ia
enggan menyebutkan identitas
peserta yang melakukan kecurangan ini. "Ya maeam-


--,

maeam (laki-laki dan perempuan,
red)," ungkapnya,
Tahun lalu, Asep mengaku, ada
dua orang yang melakukan kecurangan. Modusnya pun sama, menggunakan handsfree. Untuk masaIah keeurangan ini, panlok akan melaporkannya ke panitia pusat, serta akan diusulkan pula agar ke-15 peserta ini
tidak lulus SNMPTN. "Kita akan laporkan ini ke~panitia pus at dan kita

--

---

Kliping

Hum os Unpod
-

---

2009


usulkan agar mereka tidak lulus SNMPTN," tutumya.

.

Saat ditanya

UjJakah masalah

ini

akan diserahkanpula ke pihak kepolisian, Asep mengaku, tidak akan
melakukannya. '\Enggak, ini urusan
akade'mik, kita aj4kan ke panitia pusat
dan rnengusulkao agar mereka enggak lulus SNMPT.N," tutumya,
Dikatakannya. kecurangan ke-15
peserta SNMP'PN ini sarna, yakni
menggunakan Jialldsfree yang dihubungkan pad a HP. Tiap peserta
menggunakan
aua HP dan dua
handsfree. Lewat, halldsfree dengan
-wama kuIitinilah;mereka berkomunikasi dengan Mmberijawaban.
"Alasan mereka (melakukan tindakan keeurangan, red), karena ingin
masuk perguruan tinggi negeri.
Umumnya mereka memilih program
studi favorit, seperti kedokteran, farmasi, dan lainnya.
Semen tara itu, 426 peserta SNMPTN meman"faatkan beasiswa
mengikuti ujian (BMU). Seperti Indra Bayu, lulusar(SMKN 8 Bandung,
yang bersama Surya, rekannya, memanfaatkan BMU untuk ikut SN~PT...!'I'~.:skl ag~ sulit bag~ siswa
SMK untuk ikut,ujian, namun Indra
~et~p mencobanxa. "Ada beasiswa,
Jadl manfaatkan nMU saja. Memang
agak susah, karena peJajaran IPA
yang ada di SMK ellma dasar, jadi
seingatnya saj:1 " UI r i. ",.) ymlg
mempersiapf-"
um tknculllllembaca kumpulansoal SNM'PTN.
Sama halnya d~ngan Indra, Surya
pun mcngikuti SNMPTN untuk memanfaatkan BMIJ. "KaJaupun tidak
ten ma, saya sudali dapat beasiswa di
Polban," ujar Surya yang memilih
pendidikan komptilter dan ilmu kom..-puter UPI
-- ini. (yeni/"GM")** --