Rekrutmen CPNS dan Pelayanan Publik.

--- -- ----

Pikiran
o Sen;n
123
17

o Selasa 0
4

18

OJan

5
20

19

6
21


o Mar OApr

OPeb

Rabu
7
22

8
23

.

Rakyat
Kam;s
9

0


10
24

o Me; OJun

o Sabtu 0 Mlnggu

Jumat
11

25

OJul

12

26

27


0 Ags OSep

13

28

80kt

14

29

(!j 30

ONov

""""""'"

Pelayanan Publik
-


-

-

--

Oleh YOGI SUPRA YOGI SUGANDI
Pengangkatan besar-besaran
ini merupakan salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pelayanan
prima ke masyarakat. Inti pekeIjaan PNS ini adalah berusaha melayani masyarakat secara
maksimal dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemerintaban yang baik seperti prinsip akuntabilitas dan transparansi. Rekrutmen CPNS yang
direncanakan dimulai bulanbulan ini rencananya akan melibatkan begitu banyak formasi.

o

KTOBER ini, rekrutmen aparatur negara
yang selalu ditunggutunggu khalayak ramai segera
tiba. Penyusunan formasi sedang dalam penggodokan di
Badan Kepegawaian Negara.

Pembangunan rekrutmen CPNS barn ini merupakan rencana besar dari reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah SBY.Formasi yang diperebutkan sebanyak 325.000 kursi, 50.000 lebih diperebutkan
di pusat, dan lebih dari
275.000 kursi di daerah. Pelamar jalur umum untuk pusat
dan daerah disediakan kuota
236-497orang,termasuk di dalamnya tenaga honorer dan
sekretaris desa.

--~

-

-~

Budaya pelayanan
Pelayanan publik di Indonesia masih mengadopsi pola-pola penjajahan di mana pegawai
pemerintah dianggap harus dilayani bukan melayani kepentingan warganya. Konsepsi budaya ini perlu diubah sedemikian rupa sehingga tidak memengaruhi pelayanan terhadap
masyarakat. Pegawai pemerintab tidak sepatutnya berpautan
kepada kekuasaan tetapi pada
asas-asas pelayanan yang memang perlu dijalankan oleh setiap pejabat publik baik di tingkat struktural, fungsional, atau
eselon. Pelayanan prima sebagai salah satu bentuk proses pelayanan melibatkan berbagai

macam faktor dan indikator.
Eko Prasojo (2009) menulis-

Kllplng

...,'..~

Humas

~

Unpad

kan tiga aspek yang memengaruhi budaya kekuasaan di organisasi pemerintah saat ini.
Pertama, budaya panjang kolonialisme dan penjajahan sehingga mental bangsa menjadi
terbawa-bawa. Kedua, kooptasi
birokrasi oleh partai politik
yang menyebabkan birokrasi
sebagai mesin politik yang tidak netral dan tidak profesio- ,
nal. Ketiga, pola pendiqikan kepamongprajaan, pola budaya

dan pelatihan yang berbasiskan
kemiliteran (yang memang harus melayani pimpinan tertinggi) menyebabkan pola pelatihan dan budaya menjadi berkaitan di mana budaya militer dengan prinsip-prinsip pola kepemimpinan yang rapat harus
menghadapi perbedaan-perbedaan keinginan masyarakat.
JumlahPNS
di Indonesia
hingga akhir Juni 2009 mencapai 4,38 juta orang. Namun, rasio antara PNS danjumlah penduduk di Indonesia masih rendab dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. Di
Indonesia, satu PNS melayani
tujuh orang. Sementara di negara lain di ASEAN, satu pegawai
pemerintab melayani 2-4 orang.
Pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan PNS dengan menaikkan gaji mereka.
Dengan sistem remunerasi yang
sudah diperbaiki, sistem berikutnya yang harus ditingkatkan
adalah rekrutmen yang berdasarkan kualitas sumber
- -- daya

2009

31

ODes


Rekrutmen CPNS dan
",",==~~~...

16

manusianya, bukan berdasarkan prinsip-prinsip kroni.
Rasio pelayanan terhadap tujuh orang untuk satu orang PNS
ini menyebabkan pelayanan
menjadi lama, ekonomi tinggi,
clan pelayanan tidak akan maksimal. Rasio ini perlu dipeIjelas
kembali dengan menambah
dan meningkatkan kualitas peI layanan itu sendiri. Pelayanan
ini perlu dibuat secara transparan dan akuntabel di mana
prinsip-prinsip yang diterapkan
adalah dengan menggunakan
kriteria-kriteria yang diterapkan
oleh Bank Dunia tentang tata
pemerintahan yang baik yang
mencakup partisipasi, supremasi hukum, transparansi, responSIT(tanggap), membangun konsensus, kesamaan (hak clan kewajiban), efektif dan efisien,

bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat, serta memiliki visi dan strategi pelayanan
yang luas clanjauh ke depan.
Risiko peIayanan
Calon PNS dari hasil rekrutmen 2009 ini diharapkan akan
menjadi pengganti PNS-PNS
yang akan menginjak usia pensiun ataupun yang mengundurkan
diri. Posisi penggantian ini perlu rekrutJDen yang mampu siap
keIja dalam kondisi yang penuh
tekanan. Budaya PNS yang santai clankurang profesional harns
diganti dengan pegawai yang cekatan dan cepat mampu beradaptasi dengan keadaan yang

~--

sangat rumit dan kurang jelas.
Sehingga dengan kondisi ini, birokrasi dapat membaik terutama
dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Kerangka besar di pemerintab pusat sudah terbentuk untuk memperbaiki pelayan publik ini. Dengan clana Rp 18,1triliun, bukan sistem dan kelembagaan yang perlu diambil perhatian, akan tetapi budaya sumber daya manusia yang unggul
dengan kemampuan soft skill
yang baik pula karena kepandaian tidak menjadi patokan

bahwa seorang PNS dapat menjadi baik. Kemampuan soft skill
dimaksud adalah komunikasi,
negosiasi, disiplin, mental pembangun, dan mental melayani.
Selain itu, berbagai kemampuan di luar pendidikan formal
juga sangat penting untuk
membangun budaya pelayanan
yang lebih membumi yang
menjadikan masyarakat sebagai tujuan. Sementara itu, proses perubahan dalam manajemen dan organisasi yang dibungkus dalam reformasi birokrasi hanyalah proses dalam
pembangunan birokrasi yang
modem.***
Penulis, dosen Administrasi Negara Fakultas ]lmu Sosial
dan PoUtik, Universitas Padjadjaran, Kandidat Doktor Faculty of Arts and Social Science, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.