Perlindungan Hukum Atas Hak Milik Masyarakat Hukum Adat Terkait Dengan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Taman Hutan Raya (TAHURA) Di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Ditinjau Dari PERPU.

ABSTRAK
Dalam pengalihan lahan masyarakat adat di Kabupaten Pesawaran
Propivinsi Lampung menjadi Tahura Wan Abdul Rachman kepentingan pemilik
tanah tetap tidak boleh diabaikan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah
Bagaimanakah perlindungan hukum atas hak ulayat masyarakat hukum adat di
Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung ditinjau dari peraturan perundangundangan serta upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi persoalan ganti
kerugian bagi masyarakat adat di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
terhadap pengadaan tanah bagi kepentingan pembangunan TAHURA WAR
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis
normatif dengan menggambarkan, menelaah, dan menganalisa ketentuanketentuan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan
teori-teori hukum dan praktek pelaksanaannya yang menyangkut pengalihan lahan
masyarakat adat di Kabupaten Pesawaran Propivinsi Lampung menjadi Tahura
WAR.
Berdasarkan hasil analisis pada skripsi ini dapat diketahui bahwa
Perlindungan hukum hak ulayat masyarakat hukum adat di Kabupaten Pesawaran
Provinsi Lampung menurut peraturan perundang-undangan adalah kebijakan
pemerintah atau pemerintah daerah terhadap kegiatan pembangunan yang
menuntut kebutuhan tanah melalui pengadaan tanah bagi kepentingan umum
untuk diintgrasikan dengan pengakuan hak-hak atas tanah masyarakat hukum adat
karena kelemahan regulasi dan pelaksanaan mekanisme kompensasi atau ganti
kerugian pada pelaksanaan pengadaan tanah bagi kepentingan umum dalam

praktiknya cenderung mengabaikan hak-hak atas masyarakat hukum adat yang
diakui oleh peraturan perundang-undangan nasional. Bentuk kompensasi bagi
masyarakat hukum adat Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung terhadap
pembangunan TAHURA sehubungan dengan pengadaan tanah untuk kepentingan
umum tidak sejalan dengan upaya reformasi Hukum Agraria Nasional yang
mengamanatkan pengakuan terhadap hak-hak atas tanah masyarakat hukum adat
berdasar hak ulayat karena kebijakan pemerintah atau pemerintah daerah dalam
pelepasan hak atas tanah masyarakat adat dalam pengadaan tanah untuk
kepentingan umum tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan pembangunan
dan eksistensi masyarakat hukum adat sehingga menimbulkan konflik dalam
pelaksanaan maupun pengaturannya
Kata kunci : masyarakat adat, Tahura, perlindungan

iv