IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN VOLUME BALOK ( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ).
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF
DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR
MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA
PADA POKOK BAHASAN VOLUME
KUBUS DAN VOLUME BALOK
( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Matematika
Oleh :
ANGGAR TRI PAMUNGKAS
A 410 050 141
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi
setiap
perubahan
meningkatkan
yang
terjadi.
pengetahuan,
Melalui
kemampuan,
pendidikan,
dan
manusia
kedisiplinan
dapat
terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan
adalah mengurangi kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan karena ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang
mampu mengatasi problematika.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dan dalam upaya
memahami ilmu pengetahuan lainnya. Tujuan dari pendidikan matematika
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan pada
penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat
menggunakan atau menerapkan matematika dalam kehidupannya. Dengan
demikian, matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting dalam
pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsepkonsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan
konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya.
Pengajaran matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep
dimulai dari yang paling sederhana.
Keberhasilan proses kegiatan belajar-mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan
materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan
penguasaan materi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Namun
dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini prestasi belajar
matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Rendahnya prestasi belajar matematika tidak hanya karena kesalahan
siswa, tetapi juga disebabkan karena kurang disiplinnya siswa dalam mengatur
waktu untuk belajar matematika. Menggunakan waktu belajar yang efektif dan
efisien merupakan hal yang berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar.
Saat ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran lama
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Selanjutnya,
rendahnya kedisiplinan dan siswa di SMP Negeri 1 Gunem menjadi masalah
tersendiri hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat untuk
mengikuti pembelajaran. Selanjutnya yaitu masih banyak siswa yang tidak
mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini yang menarik peneliti untuk meneliti
lebih lanjut.
Pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Gunem Rembang, Dimana
kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Guru mengajar dengan menerangkan,
memberi contoh dan soal. Hal ini membuat pelajaran menjenuhkan dan membuat
siswa tidak semangat dan kedisiplinan belajar siswa pun rendah. Pembelajaran seperti
itu nampaknya kurang tepat untuk siswa SMP.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dalam pembelajaran
matematika harus digunakan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu
model pembelajaran yang dianggap sesuai, yaitu model Pembelajaran
Generatif (Generative learning)
Pembelajaran Generatif merupakan terjemahan dari Generative
Learning (GL). Menurut Osborno dan Wittrock (dalam Anwar Kholil, 2008),
pembelajaran
generatif
merupakan
suatu
model
pembelajaran
yang
menekankan pembelajaran pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru
dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.
Penggunaan metode ini lebih menekankan pada kreativitas dan kedisiplinan
dalam hal proses belajar mengajar. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan
cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait.
Apabila pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi,
maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti
tentang
penggunaan
metode
pembelajaran
generatif
meningkatkan kedisiplinan belajar matematika dan prestasi siswa.
untuk
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan secara umum dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan kedisiplinan belajar matematika dan prestasi siswa dengan
model pembelajaran generatif. Permasalahan umum dapat dirinci dalam tiga
rumusan masalah.
1.
Bagaimanakah model pembelajaran Generatif dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam belajar matematika?,
2.
Bagaimanakah model Pembelajaran Generatif
dapat meningkatkan
prestasi siswa?, dan
3.
Bagaimana penerapan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar matematika dan prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga tujuan yang ingin dicapai
1.
Mendeskripsikan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam belajar matematika.
2.
Medeskripsikan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
prestasi siswa.
3.
Mesdeskripsikan
penerapan
mode
pembelajaran
meningkatkan kedisiplinan dan prestasi siswa.
generatif
dalam
D. Manfaaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan
kepada
pembelajaran
matematika,
khususnya
dalam
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Selain itu penelitian ini
diharapkan dapat memberi kontribusi pada
strategi pembelajaran
matematika.
2.
Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
kepada guru dan siswa. Bagi guru matematika, dapat digunakan sebagai
masukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
disiplin. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan
kemampuan matematikanya.
DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR
MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA
PADA POKOK BAHASAN VOLUME
KUBUS DAN VOLUME BALOK
( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Matematika
Oleh :
ANGGAR TRI PAMUNGKAS
A 410 050 141
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi
setiap
perubahan
meningkatkan
yang
terjadi.
pengetahuan,
Melalui
kemampuan,
pendidikan,
dan
manusia
kedisiplinan
dapat
terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan
adalah mengurangi kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan karena ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang
mampu mengatasi problematika.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dan dalam upaya
memahami ilmu pengetahuan lainnya. Tujuan dari pendidikan matematika
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan pada
penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat
menggunakan atau menerapkan matematika dalam kehidupannya. Dengan
demikian, matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting dalam
pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsepkonsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan
konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya.
Pengajaran matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep
dimulai dari yang paling sederhana.
Keberhasilan proses kegiatan belajar-mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan
materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan
penguasaan materi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Namun
dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini prestasi belajar
matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Rendahnya prestasi belajar matematika tidak hanya karena kesalahan
siswa, tetapi juga disebabkan karena kurang disiplinnya siswa dalam mengatur
waktu untuk belajar matematika. Menggunakan waktu belajar yang efektif dan
efisien merupakan hal yang berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar.
Saat ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran lama
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Selanjutnya,
rendahnya kedisiplinan dan siswa di SMP Negeri 1 Gunem menjadi masalah
tersendiri hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat untuk
mengikuti pembelajaran. Selanjutnya yaitu masih banyak siswa yang tidak
mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini yang menarik peneliti untuk meneliti
lebih lanjut.
Pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Gunem Rembang, Dimana
kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Guru mengajar dengan menerangkan,
memberi contoh dan soal. Hal ini membuat pelajaran menjenuhkan dan membuat
siswa tidak semangat dan kedisiplinan belajar siswa pun rendah. Pembelajaran seperti
itu nampaknya kurang tepat untuk siswa SMP.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dalam pembelajaran
matematika harus digunakan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu
model pembelajaran yang dianggap sesuai, yaitu model Pembelajaran
Generatif (Generative learning)
Pembelajaran Generatif merupakan terjemahan dari Generative
Learning (GL). Menurut Osborno dan Wittrock (dalam Anwar Kholil, 2008),
pembelajaran
generatif
merupakan
suatu
model
pembelajaran
yang
menekankan pembelajaran pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru
dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.
Penggunaan metode ini lebih menekankan pada kreativitas dan kedisiplinan
dalam hal proses belajar mengajar. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan
cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait.
Apabila pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi,
maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti
tentang
penggunaan
metode
pembelajaran
generatif
meningkatkan kedisiplinan belajar matematika dan prestasi siswa.
untuk
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan secara umum dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan kedisiplinan belajar matematika dan prestasi siswa dengan
model pembelajaran generatif. Permasalahan umum dapat dirinci dalam tiga
rumusan masalah.
1.
Bagaimanakah model pembelajaran Generatif dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam belajar matematika?,
2.
Bagaimanakah model Pembelajaran Generatif
dapat meningkatkan
prestasi siswa?, dan
3.
Bagaimana penerapan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar matematika dan prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga tujuan yang ingin dicapai
1.
Mendeskripsikan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam belajar matematika.
2.
Medeskripsikan model pembelajaran generatif dalam meningkatkan
prestasi siswa.
3.
Mesdeskripsikan
penerapan
mode
pembelajaran
meningkatkan kedisiplinan dan prestasi siswa.
generatif
dalam
D. Manfaaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan
kepada
pembelajaran
matematika,
khususnya
dalam
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Selain itu penelitian ini
diharapkan dapat memberi kontribusi pada
strategi pembelajaran
matematika.
2.
Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
kepada guru dan siswa. Bagi guru matematika, dapat digunakan sebagai
masukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
disiplin. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan
kemampuan matematikanya.