HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching Dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar Dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mah

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM

MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2009

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: DWI SISTIANI

A.210.090.139

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

ii

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir: Nama : Drs. H. Sami’an, MM.

NIP/ NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa:

Nama : Dwi Sistiani

NIM : A.210.090.139

Progam Studi : Pendidikan Akuntansi

Judul Skripsi : Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 18 Febuari 2013 Pembimbing


(3)

iii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM

MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2009

Dwi Sistiani, A210.090.139. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan: 1) Mata kuliah microteaching terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2) Minat menjadi guru terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta; 3) Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuntitatif dengan mencari kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi sebanyak 234 mahasiswa. Sampel di sebanyak 59 mahasiswa, data yang diperlukan diperoleh melalui metode angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji coba. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda, uji t, uji F, uji R2, sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 17,490 + 0,401X1 + 0,328X2. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Mata kuliah

microteaching berhubungan signifikan terhadap praktik PPL, dapat diterima.

Berdasarkan analisis regresi (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 52,3% dan sumbangan efektif sebesar 19,9%; 2) Minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik PPL, dapat diterima. Berdasarkan analisis regresi (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012 dengan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif sebesar 18%; 3) Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru berhubungan signifikan terhadap praktik PPL. Dapat diterima. Dengan menggunakan analisis regresi (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 4) hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah

microteaching sebesar 0,305 sehingga dapat menunjukkan bahwa hubungan mata

kuliah microteaching terhadap praktik PPL adalah sebesar 30,5%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat menunjukkan besarnya hubungan minat menjadi guru terhadap praktik PPL sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).

Kata Kunci: mata kuliah microteaching (X1), minat menjadi guru (X2) dan praktik program pengalaman lapangan (Y)


(4)

A. PENDAHULUAN

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencangkup bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat. Munsyi dalam Asril (2012:91) Stresing program pengalaman lapangan adalah kegiatan pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, ketrampilan dalam proses pembelajaran secara utuh dan terintegrasi, sehingga setelah mereka menyelesaikan pembelajaran mikro atau PPL I. Praktik pengalaman lapangan diharapkan mahasiswa atau calon guru menjadi guru yang profesional dan punya dedikasi tinggi dalam pengabdian.

Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 FKIP dan FAI UMS untuk mendapatkan gelar sarjana. Kegiatan PPL mencangkup praktik pembelajaran dan kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Manfaat praktik pengalaman lapangan bagi calon guru secara langsung sebagai pedoman dan bahan pertimbangan dalam mengajar, sehingga mereka siap dari segi fisik dan mental menghadapi permasalahan yang muncul di lapangan.

Khusus bagi calon guru praktik mengajar bermanfaat untuk melatih membiasakan calon guru dalam merealisasikan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan.

Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara latihan ketrampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil/terbatas. Knight dalam asril (2012:43) mengemukakan Micro Teaching has beeb describel

as scaled down teaching encounter designed to develop new skills and refine old ones.


(5)

Guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut dalam proses pembelajaran dalam makna yang luas, toleran, dan senantiasa berusaha menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip, mereka yang di sebut sebagai guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi keguruan secara formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan di perguruan tinggi saja, tetapi yang terpenting adalah mereke yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang calon guru, sebelum terjun ke arena praktik mengajar, maka secara fisik ia harus benar-benar meyakinkan, maksudnya, penampilan dirinya haruslah benar-benar menunjukan adanya wibawa seorang guru. Dalam hal kesiapan fisik dan non fisik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahu hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan dalam praktik program pengalaman lapangan.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian menurut Arikunto (2006:136) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitian.” Sedangkan menurut Abdurrahmat (2005:98) “metode penelitian yaitu ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian.”

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 dengan jumlah populasi 234 mahasiswa. Menurut Arikunto (2006 : 131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini yang digunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random sampling undian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mata kuliah

microteaching (X1), dan minat menjadi guru (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan praktik pengalaman lapangan.


(6)

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan angket. Dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4. Dengan jumlah butir soal masing- masing variabel adalah 15 pertanyaan. Angket seblumnya diuji cobakan pada 20 mahasiswa dan dianalisis dengan menggunakan analisis uji validitas dan reliabilitas. Kriteria uji validitas adalah item dikatakan valid jika harga rhitung>rtabel atau nilai sig > 0,05, dan item dikatakan tidak valid apabila sebaliknya. Pengolahan data instrumen menggunakan program SPSS v 15.0 yang terdapat pada lampiran penelitian. Dari hasil uji coba angket terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid pada variabel mata kuliah microteaching, namun penelitian ini layak untuk di uji instrumenkan karena pada variabel minat menjadi guru dapat dikatakan semua butir soal adalah valid.

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan iji normalitas tenik uji liliefors dan linieritas. Analisis data dengan menggunakan regresi linier ganda ( uji t dan uji F), dan dengan menggunakan sumbangan relatif danefektif.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian

Data mata kuliah microteaching diperoleh dengan metode kuesioner atau angket, yang terdiri dari 13 pertanyaan. Dari hasil analisis diperoleh hasil Mean (rata-rata nilai responden) sebesar 42,15. Dengan standar of mean sebesar 0,625. Median 42,00, menunjukkan bahwa 50% dari data mata kuliah microteaching adalah 42 ke atas dan 50% dari data 42 ke bawah. Modus adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok data. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh angka 45. “Standar deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan ukuran disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar deviasi disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2 atau s2). Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 4,802 yang merupakan akar dari varians yaitu 23,063. Nilai minimum atau nilai


(7)

terendah dalam suatu deretan data mata kuliah microteaching menunjukkan angka 35, dan nilai maximum atau nilai tertinggi dalam suatu deretan data mata kuliah microteaching adalah angka 52. Skewness (kemenjuluran) sebesar 0,189, penilaian Rasio skewness adalah: nilai skewness/ std. error skewness = 0,189/ 0,311 = 0,61

Untuk mempermudah memahami analisis data mata kuliah microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai berikut:

Deskripsi data minat menjadi guru di peroleh mean (rata-rata nilai responden) sebesar 49,81. Dengan standar of mean sebesar 0,712. Penggunaan standar eror of mean untuk memperkirakan besar rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan standar error of mean tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai dari 48,39 sampai 51,23. Median adalah titik tengah setelah semua data diurutkan dan dibagi sama besar”. Dari analisis output

Mata Kuliah Microteahing (X1)

55 50

45 40

35 30

F

re

q

u

e

n

c

y

8

6

4

2

0

Mata Kuliah Microteahing (X1)

Mean =42.15 Std. Dev. =4.802


(8)

SPSS diperoleh hasil 50,00, menunjukkan bahwa 50% dari data minat menjadi guru adalah 50 ke atas dan 50% dari data 50 ke bawah. Modus adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok data adalah 48. Standar deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan ukuran disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar deviasi disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2 atau s2). Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 5,466 yang merupakan akar dari varians yaitu 29,878. Skewness (kemenjuluran). Angka yang diperoleh dari output SPSS adalah -0,465, penilaian tersebut diubah ke angka rasio. Rasio skewness adalah: nilai skewness/ std. error skewness = - 0,465/ 0,311 = - 1,49.

Untuk mempermudah memahami analisis data mata kuliah microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai berikut:

Deskripsi data kesiapan praktik program pengalaman lapangan diperoleh data mean (rata-rata nilai responden) sebesar 50,69. Dengan standar of mean sebesar 0,697. Penggunaan standar

Minat Menjadi Guru(X2)

60 55

50 45

40 35

F

req

u

en

cy

12

10

8

6

4

2

0

Minat Menjadi Guru(X2)

Mean =49.81 Std. Dev. =5.466


(9)

eror of mean untuk memperkirakan besar rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan standar error of mean tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai dari 49,30 sampai 52,08. Median adalah titik tengah setelah semua data diurutkan dan dibagi sama besar”. Dari analisis output SPSS diperoleh hasil 50,00, menunjukkan bahwa 50% dari data kesiapan praktik program pengalaman lapangan adalah 50 ke atas dan 50% dari data 50 ke bawah. Modus adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok data. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh data 52. Standar deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan ukuran disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar deviasi disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2

atau s2). Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 5,354 yang merupakan akar dari varians yaitu 28,664. Skewness (kemenjuluran) Angka yang diperoleh dari output SPSS adalah 0,034, penilaian tersebut diubah ke angka rasio. Rasio skewness adalah: nilai skewness/ std. error skewness = 0,034/ 0,311 = 0,11.

Untuk mempermudah memahami analisis data mata kuliah microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai berikut:

Praktik Program Pengalaman Lapangan(Y)

60 55 50 45 40 35 F re q u e n c y 12 10 8 6 4 2 0

Praktik Program Pengalaman Lapangan(Y)

Mean =50.69 Std. Dev. =5.354


(10)

Pengujian persyaratan penelitian uji normalitas dilakukan mdengan menggunakan uji lilifors atau dalam program SPSS disebut kolmogorov-smirnov. Dengan kriteria uji normalitas adalah berdistribusi normal jila Lhitung<Ltabel atau signifikan > 0,05. Adapun ringkasan hasil uji normalitas sebagai berikut:

Tabel I

Ringkasan Uji Normalitas

Variabel N

Harga L0

sig. Kesimpulan Lhitung L0,05,53

Mata kuliah microteaching Minat menjadi guru

Kesiapan praktik PPL

59 59 59 0,100 0,076 0,099 0,115 0,115 0,115 0,200 0,200 0,200 Normal Normal Normal

Ringkasan hasil uji linieritas dan keberartian regresi linier yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS V 15.0 adalah:

Tabel II

Ringkasan Uji Linieritas Variabel yang

diukur

Harga F

sig. Kesimpulan

Fhitung Ftabel

X1Y X2Y

1,422 1,034

F0,05;15,42 = 1,912 F0,05;19,38 = 1,867

0,182 0,450

Linier Linier Dari Tabel 2 diketahui bahwa hasil uji liniaritas diperoleh harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai signifikasi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hungan


(11)

masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linear.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis regresi linear berganda. Adapun ringkasan analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan alat bantu program SPSS V 15.0 adalah:

Rangkuman Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig

Konstanta 17,490 3,065 0,003

Mata kuliah microteaching 0,401 2,789 0,007

Minat menjadi guru 0,328 2,595 0,012

Pada model 2, F hitung = 17,140 Pada model 1, R2 = 0,305 Pada model 2, R2 = 0,380

Berdasarkan Tabel IV.7. diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 17,490 + 0,401X1 + 0,328X2. Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda tersebut adalah: a. a = 17,490 menyatakan bahwa jika mata kuliah microteaching dan

minat menjadi guru tetap (tidak mengalami perubahan) maka nilai praktik program pengalaman lapangan sebesar 17,490

b. b1 = 0,401, menyatakan bahwa jika mata kuliah microteaching bertambah sebesar 1 poin, maka praktik program pengalaman lapangan akan mengalami peningkatan sebesar 0,401. Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai minat menjadi guru. c. b2 = 0,328, menyatakan bahwa jika penambahan minat menjadi

guru sebesar 1 poin, maka praktik program pengalaman lapangan akan mengalami peningkatan sebesar 0,328. Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai mata kuliah microteaching.

Hipotesis yang diajukan pertama adalah “Adakah hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman


(12)

lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 ”. Dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel mata kuliah

microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa mata kuliah microteaching berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

Hipotesis kedua yang diajukan adalah “Adakah hubungan minat menjadi guru terhadap terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel minat menjadi guru (b2) adalah sebesar 0,328 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

Hipotesis selanjutnya yang diajukan dengan menggunakan uji f (uji keberartian) adalah “Adakah hubungan mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel mata kuliah

microteaching dan minat menjadi guru secara bersama-sama

berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan. Untuk mengetahui hubungan tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan uji keberartian regresi linier berganda (uji F) sebagai berikut: Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.


(13)

Koefisien determinasi berdasarkan analisis data memakai alat bantu program SPSS V 15.0 diperoleh:

a. Pada model 1 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan yaitu 0,552 dan menjelaskan besarnya prosentase hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output SPSS diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,305. Arti dari koefisien ini adalah bahwa hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan adalah sebesar 30,5%. b. Pada model 2 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R)

hubungan mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan yaitu 0,616 dan menjelaskan besarnya prosentase hubungan microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat disimpulkan besarnya hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 30,5%, dan hubungan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel mata kuliah microteaching memberikan sumbangan relatif sebesar 53,3% dan sumbangan efektif 19,9%. Variabel minat menjadi guru memberikan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif 18%. Dan total sumbangan efektif untuk dua variabel tersebut adalah 37,9% sedangkan sisanya sebesar 62,1% dipengaruhi oleh variabel lain. 2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan


(14)

praktik program pengalaman lapangan dapat dilihat dari nilai koefisien regresi linier ganda sebagai berikut: Y = 17,490 + 0,401X1 + 0,328X2.

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel mata kuliah microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau positif, berdasarkan uji t koefisien yang mengarah pada regresi linier ganda untuk variabel mata kuliah microteaching (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mata kuliah microteaching berhubungan positif dengan praktik program pengalaman lapangan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik cara mengajar dalam praktik microteaching maka semakin ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan, dan apabila tidak baik cara mengajar dalam microteaching, maka tidak ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel minat menjadi guru (b2) adalah sebesar 0,328 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan. Berdasarkan uji t untuk variabel minat menjadi guru (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin ada minat untuk menjadi guru maka semakin ada kesiapan praktik pengalaman lapangan, demikian


(15)

sebaliknya semakin tidak ada minat untuk menjadi guru maka tidak ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan.

Berdasarkan uji keberartian regresi linier berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yitu 17,140 > 3,162 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti mata kuliah

microteaching dan minat menjdi guru berhubungan positif.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru maka akan lebih besar kesiapan praktik program pengalaman lapangan.

D. KESIMPULAN

1. Mata kuliah microteaching berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 52,3% dan sumbangan efektif sebesar 19,9%.

2. Minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012 dengan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif sebesar 18%. 3. Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru berhubungan


(16)

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching sebesar 0,305 sehingga dapat menunjukkan bahwa hubungan mata kuliah

microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan adalah

sebesar 30,5%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah

microteaching dan minat menjadi guru sebesar 0,380 atau 38,0%.

Sehingga dapat menunjukkan besarnya hubungan mata kuliah

microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar


(17)

Dartar Pustaka

Abdurrahmat. 2005. Metode penelitian suatu pendekatan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka cipta.

Asril, Zainal. 2012. Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman


(1)

lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 ”. Dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel mata kuliah microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa mata kuliah microteaching berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

Hipotesis kedua yang diajukan adalah “Adakah hubungan minat menjadi guru terhadap terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel minat menjadi guru (b2) adalah sebesar 0,328 atau bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

Hipotesis selanjutnya yang diajukan dengan menggunakan uji f (uji keberartian) adalah “Adakah hubungan mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru secara bersama-sama berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan. Untuk mengetahui hubungan tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan uji keberartian regresi linier berganda (uji F) sebagai berikut: Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai


(2)

Koefisien determinasi berdasarkan analisis data memakai alat bantu program SPSS V 15.0 diperoleh:

a. Pada model 1 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan yaitu 0,552 dan menjelaskan besarnya prosentase hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output SPSS diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,305. Arti dari koefisien ini adalah bahwa hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan adalah sebesar 30,5%. b. Pada model 2 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R)

hubungan mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan yaitu 0,616 dan menjelaskan besarnya prosentase hubungan microteaching dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat disimpulkan besarnya hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 30,5%, dan hubungan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel mata kuliah microteaching memberikan sumbangan relatif sebesar 53,3% dan sumbangan efektif 19,9%. Variabel minat menjadi guru memberikan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif 18%. Dan total sumbangan efektif untuk dua variabel tersebut adalah 37,9% sedangkan sisanya sebesar 62,1% dipengaruhi oleh variabel lain. 2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan


(3)

praktik program pengalaman lapangan dapat dilihat dari nilai koefisien regresi linier ganda sebagai berikut: Y = 17,490 + 0,401X1 +

0,328X2.

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel mata kuliah microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau

positif, berdasarkan uji t koefisien yang mengarah pada regresi linier ganda untuk variabel mata kuliah microteaching (b1) diperoleh thitung >

ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mata kuliah microteaching berhubungan positif dengan praktik program pengalaman lapangan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik cara mengajar dalam praktik microteaching maka semakin ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan, dan apabila tidak baik cara mengajar dalam microteaching, maka tidak ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel minat menjadi guru (b2) adalah sebesar 0,328 atau

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan. Berdasarkan uji t untuk variabel minat menjadi guru (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai

signifikan <0,05, yaitu 0,012. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin ada minat untuk menjadi guru maka semakin ada kesiapan praktik pengalaman lapangan, demikian


(4)

sebaliknya semakin tidak ada minat untuk menjadi guru maka tidak ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan.

Berdasarkan uji keberartian regresi linier berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yitu 17,140 > 3,162 dan nilai

signifikan < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti mata kuliah microteaching dan minat menjdi guru berhubungan positif. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru maka akan lebih besar kesiapan praktik program pengalaman lapangan.

D. KESIMPULAN

1. Mata kuliah microteaching berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05,

yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 52,3% dan sumbangan efektif sebesar 19,9%.

2. Minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel,

yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012 dengan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif sebesar 18%. 3. Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru berhubungan


(5)

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 >

3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching sebesar 0,305 sehingga dapat menunjukkan bahwa hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan adalah sebesar 30,5%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat menunjukkan besarnya hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).


(6)

Dartar Pustaka

Abdurrahmat. 2005. Metode penelitian suatu pendekatan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka cipta.

Asril, Zainal. 2012. Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA 2012 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

12 29 34

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA SEMESTER VIII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA.

0 4 24

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DENGAN MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 6 17

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH Hubungan Hasil Belajar Mata Kuliah Microteaching Dengan Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakrta Angkatan 2011.

0 2 14

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP TINGKAT Pengaruh Mata Kuliah Micro Teaching Dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Tingkat Kematangan Calon Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkat

0 1 18

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP TINGKAT Pengaruh Mata Kuliah Micro Teaching Dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Tingkat Kematangan Calon Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkat

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching Dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar Dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mah

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching Dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar Dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MICRO TEACHING (Penelitian Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS Angkatan 2004).

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA SEMESTER VI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012.

0 0 12