Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adjustable Fuse T1 612012702 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Fuse atau sekering merupakan sebuah komponen dalam dunia elektronik

yang berfungsi sebagai pengaman sebuah rangkaian dari hubung pendek dan juga
sebagai pembatas besarnya arus yang mengalir ke sebuah rangkaian listrik.
Sekering bekerja dengan cara memutus aliran listrik pada saat terjadi kelebihan
muatan listrik atau hubung pendek. Maka dari itu sekering merupakan komponen
penting yang harus dipasang pada setiap instalasi listrik, baik untuk instalasi
rumah tangga maupun perkantoran dan industri. Beberapa contoh permasalahan
rumah tangga yang disebabkan hubung pendek adalah sebagai berikut :
1. Sambungan kabel listrik pada lampu yang terlepas yang mengakibatkan
hubung pendek antara positif dengan negatif.
2. Tikus yang memakan selubung kabel sehingga pembungkus kabel
terkelupas dan mengakibatkan hubung pendek
3. Terjadinya hubung pendek dapat menyebabkan kabel menjadi panas
dikarenakan arus yang mengalir melebihi kemampuan dari kabel tersebut

sehingga kabel terbakar dan menyebabkan kebakaran apabila aliran listrik
tidak segera diputus.
Sekering yang beredar di pasaran nilainya beragam mulai dari satuan miliampere hingga Ampere. Namun walaupun mempunyai banyak ragam ukuran,
pada kenyataannya pengguna hanya bias mendapatkan satu nilai batas arus
maksimal dalam satu buah sekering. Selain itu, besarnya batas arus maksimal
(rated current) sekering yang ditentukan oleh pabrik dapat menjadi masalah,
seperti misalnya pemakaian sekering dengan batas nilai maksimal arus yang
terlalu kecil atau terlalu besar. Jika nilai maksimal arus lebih kecil disbanding
maksimal kWh meter maka sekering akan cepat putus, sementara jika nilai
maksimal arus terlampau besar, maka akan dapat mengakibatkan kebakaran atau
kejadian lain yang disebabkan konsleting listrik apabila terjadi kegagalan
pemutusan pada kWh meter.

1

2

Merujuk kepada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor
009 tahun 2007 tentang pemberlakuan standar nasional Indonesia 04-6507.1002/Amd1-2006 mengenai pemutus sirkit untuk proteksi arus lebih pada instalasi
rumah tangga dan sejenisnya – Bagian 1: Pemutus sirkuit untuk operasi arus

bolak-balik, sebagai standar wajib[1]. Kemudian merujuk kepada standar IEC/EN
60898-2[2], maka cara menentukan kondisi tripping dapat dicari dengan:
I2 = 1.45 x In

(1.1)

I2 = Conventional Tripping Current

Dimana :

In = Rated Current
Berdasarkan kenyataan tersebut maka pada skripsi ini bertujuan
merealisasikan sebuah alat yang memungkinkan untuk mengatur nilai arus
maksimal pada sekering tanpa harus mengganti wujud fisik sekering.
Perbandingan sekering konvensional yang beredar dipasaran dengan alat yang
direalisasikan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.Perbandingansekeringkonvensionaldenganalat yang direalisasikan.
Sekering
keramik


Sekering
Otomatis

Alat yang akan dibuat

Variasi
Ukuran
(2,4,6,10A)

Sekering
model
MCB

Ya

Ya

Ya

Ya


Wujud
Fisik

Beda
ukuran
beda fisik

Beda
ukuran
beda
fisik

Beda
ukuran
beda
fisik

Banyak ukuran dalam satu fisik


Umumny
alangsung
putus

Trip
otomatis

Trip
otomatis

Trip otomatis dan dapat
menghidupkan kembali setelah
selang waktu tertentu

Tidak ada

Tidak
ada

Tidak

ada

Tiga kali peringatan

Kondisi
pasca
hubungpendek
Sistem
Peringatan

3

1.2

Spesifikasi Sistem
Sesuai dengan surat tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik

Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga nomor
17/I.3/FTEK/IV/2014, spesifikasi skripsi dalam bentuk perancangan dapat
disebutkan sebagai berikut :

1. Menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol utama.
2. Memiliki batas arus maksimal sebesar 10A.
3. Pada pengaturan pengguna dapat memilih nilai sekering dengan nilai
yang sudah ditentukan.
4. Memiliki media penyimpanan berupa SD-Card untuk menyimpan
log kerja berupa data tegangan , arus, tanggal dan waktu.
5. Menggunakan catu daya 12V sebagai catu daya alat.
6. Dimensi alat 20cm × 10cm × 25cm
1.3

SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar terdiri dari lima bab,

yaitu Pendahuluan, Sistem Dasar Adjustable Fuse, Perancangan, Pengujian dan
Analisis dan Kesimpulan. Bab Pendahuluan berisi latar belakang permasalahan,
spesifikasi sistem dan sistematik penulisan. Bab Sistem Dasar Adjustable Fuse
berisi dasar sistem yang dipakai untuk perancangan. Bab Perancangan diuraikan
perancangan alat yang meliputi perancangan perangkat keras dan perancangan
perangkat lunak. Bab Pengujian dan Analisis berisi pengujian alat, pengukuran
hasil kerja alat beserta analisa sebagai pengukur tingkat keberhasilan sistem

berdasarkan spesifikasi sistem. Bab Kesimpulan berisi kesimpulan dan saran
pengembangan alat.