PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERMINTAAN LULUSAN DI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI : Studi Pada SMKN Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak di-Kota Cimahi.

(1)

TERHADAP PERMINTAAN LULUSAN DI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

(Studi Pada SMKN Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak di-Kota Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

LIEM HENDRA.G 0805414

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Permintaan Lulusan di Dunia

Usaha/Dunia Industri

(Studi Pada SMKN Program Studi

Rekayasa Perangkat Lunak di-Kota

Cimahi)

Oleh

Liem Hendra Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Liem Hendra Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LIEM HENDRA.G (0805414)

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERMINTAAN LULUSAN

DI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

(Studi Pada Smkn Program studi Rekayasa Perangkat Lunak di-Kota Cimahi) Disetujui dan disahkan oleh:

PEMBIMBING I

Dr. H. Endang Herawan, M. Pd. NIP. 19600810 198603 1 001

PEMBIMBING II

Iik Nurulpaik, M.Pd. NIP. 19740114 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Endang Herawan, M. Pd. NIP. 19600810 198603 1 001


(4)

Penelitian ini berjudul “Strategi Pemasaran Terhadap Permintaan Lulusan di Dunia usaha/Dunia Industry pada Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-Kota Cimahi”. Latar belakang penelitian ini yaitu bahwa Persaingan didunia kerja pada saat ini sangat ketat dan harus memiliki pendidikan yang lebih baik, pada indicator penyusunan program, penyusunan kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan adalah cukup positif dan lebih cenderung terlibat langsung, selain itu perlu evaluasi yang baik dalam prakerin, tetapi dalam kesediaan industry dalam melakukan evaluasi dan pemasaran lulusan cenderung belum memperlihatkan hasilnya karena mereka menganggap tidak mempunyai keahlian pada bidangnya.Pendidikan menengah kejuruan merupakan jenis pendidikan menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja terampil dan siap latih. Selain itu mereka diharapkan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan teknologi serta dapat mengembangkan diri dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja di berbagai sektor yang selalu berkembang. Dalam hal ini sekolah harus mampu mengembangkan potensi peserta didiknya agar berkualitas agar menarik minat siswa supaya tertarik pada sekolah menengah kejuruan.

Pokok masalah penelitian ini yaitu (1) Bagaimana strategi pemasaran lulusan SMK Negeri se-Kota Cimahipada jurusan RekayasaPerangkatLunak? (2)bagaimana permintaan lulusan di duniausaha/dunia industry pada jurusan rekayasa perangkat lunak di SMKN se-Kota Cimahi? (3) seberapa besar pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan di duniausaha/dunia industry pada jurusan rekayasa perangkat lunak di SMKN se-Kota Cimahi?

Metode Penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh studi kepustakaan. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu berupa angket yang ditujukan kepada staff hubungan industry dan guruyang mengajarpada jurusanrekayasaperangkatlunak di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se- Kota Cimahi sebanyak 32.

Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukan bahwa hasil korelasi strategi pemasaran terhadap pemintaan lulusan oleh dunia usaha/dunia indutri sebesar 3,28 berada pada kategori sangat baik. Sedangkan hasil kecenderungan variabel permintaan lulusan sebesar3,85yang menunjukan bahwa variabel tersebut berada pada kategori baik. Analisis koefisien korelasi dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,556 termasuk dalam kategori cukup kuat dengan regresi ̂ . Koefisien determinasi dari variabel X terhadap variabel Y diperoleh hasil sebesar 30,25%, sementara sisanya sebesar 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Seperti persaingan dan keadaan industry atau perusahaan itu sendiri.

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan pada jurusan rekayasa perangkat lunak di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se- Kota Cimahi.


(5)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasidanRumusanMasalah ... 8

C. TujuanPenelitian ... 8

D. ManfaatPenelitian ... 9

E. StrukturOrganisasiSkripsi ... 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIRDAN HIPOTESIS A. KonsepPemasaran ... 11

1. PengertianPemasaran ... 11

2. PengertianStrategiPemasaran ... 15

3. Jenis-jenisStrategiPemasaran ... 17

4. BauranPemasaran ... 21

5. KonsepPermintaan ... 23

6. Hokum Permintaan ... 24

7. Macam-macamPermintaan ... 25

8. Faktor-faktor yang mempengaruhiPermintaan ... 27

B. KerangkaFikirPenelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. ObjekPenelitian ... 32

2. MetodePenelitian ... 32

3. DesainPenelitian... 34


(6)

1. Sumber Data ... 37

2. TeknikPengumpulan Data ... 38

3. TeknikPengumpulan Sample ... 40

B. RancanganAnalisis Data danUjiHipotesis ... 41

1. PengujianValiditas ... 41

2. Reliabitas... 45

3. UjiNormalitas ... 52

4. PengujianHipotesis ... 54

5. KoefisienKorelasi ... 54

6. KoefisienDeterminasi ... 56

7. AnalisisRegresi ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ... 59

1. PemeriksaandanPenyeleksianAngket... 59

2. PenyajianHasilPengolahan Data ... 60

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Baku ... 68

4. UjiNormalitasDistribusi Data ... 71

5. PengujianHasilHipotesisPenelitian ... 74

B. PembahasanHasilPenelitian ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupak hal yang penting bagi manusia dan memiliki fungsi yang penting dan strategis sebagai instrument didalam pengembangan sumber daya manusia. Seperti pengertian pendidikan nasional yang tertuang pada UU sisdiknas tahun 2003 yang mengatakan bahwa :

“Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembengkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. peran pentingnya pendidikan dalam membangun kualitas sumber daya manusia”.

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang tumbuh dan berkembang, akan tetapi pada tahun ke tahun mengalami penurunan sehingga hancur dan runtuh secara perlahan-lahan dengan seiringnya perkembangan zaman. Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada Undang-Undang Dasar 1945 yang di antaranya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu pendidikan nasional yang diatur dengan Undang-Undang yaitu Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan sebagai upaya manusia untuk manusia adalah aspek dan hasil budaya terbaik yang mampu disediakan setiap generasi komunitas manusia untuk kepentingan generasi manusia muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks sosio-budaya itu pula. Kebijakan pemerintah pasal 15 UU NO 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menjelaskan bahwa :


(8)

“pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik bekerja pada bidang tertentu dengan memiliki keterampilan pada bidang tertentu”.

Ketika dalam suatu biaya pendidikan semakin mahal dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat, tidak ada pilihan selain mencari lembaga pendidikan yang terjangkau dan menjamin tamatannya cepat mendapatkan pekerjaan. SMK salah satu lembaga pendidikan yang dapat memberikan jawaban untuk semua kebutuhannya.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

a. Tujuan Umum

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

4) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efesien

b. Tujuan Khusus

1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan sebagai tenaga kerja


(9)

tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas langsung dari Menteri Pendidikan Nasional untuk mengembangkan dan mengembangkan dan melaksanakan dalam 2 jalur yaitu pendidikan sekolah (KBM) dan diluar sekolah (PKL).

Fakta menunjukan bahwa sebagian besar lulusan SMK langsung mendapat pekerjaan karena kepercayaan dunia usaha dan dunia industry. Profil lulusan SMK adalah siap kerja, cerdas, dan kompetitif.

1. Siap kerja

Tamatan SMK lebih dibekali keterampilan dan kemampuan bekerja di bidangnya, sehingga mereka siap untuk langsung bekerja tanpa perlu detraining lagi. Mereka juga dibekali kemampuan untuk membuka usaha sendiri.

2. Cerdas

Kecerdasan yang dimaksud disini tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga cerdas secara spiritual, cerdas secara emosional dan social dan cerdas kinestetik.


(10)

Jika kompetisi, ingin menjadi agen perubahan dan pantang menyerah sudah ditanamkan sejak tahun pertama di SMK. Kemandirian serta kepribadian SMK yang unggul memicu kesiapan mental untuk bekerja atau membuka lapangan usaha ketika lulus

Pendidikan menengah kejuruan merupakan jenis pendidikan menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap latih. Selain itu mereka diharapkan mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan perubahan teknologi serta dapat mengembangkan diri dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja di berbagai sektor yang selalu berkembang dengan berjalannya waktu. Dalam hal ini sekolah harus mampu mengembangkan potensi peserta didiknya agar berkualitas dan dapat menarik minat siswa supaya tertarik pada sekolah menengah kejuruan.

Kemudian, pemerintah mempromosikan Sekolah Mengenah Kejuruan sebagai sekolah lanjutan setelah tamat Sekolah Menengah Pertama. Hal ini dikarenakan di sekolah menengah kejuruan tidak hanya mengajarkan pengetahuan layaknya sekolah lanjutan tingkat SMA, namun sekolah menengah kejuruan juga mengajarkan siswa ketrampilan dan kemandirian sehingga dapat dibutuhkan didunia kerja.

Persaingan didunia kerja pada saat ini sangat ketat dan harus memiliki pendidikan yang ada lebih baik, pada indicator penyusunan program, penyusunan kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan adalah cukup positif dan lebih cenderung terlibat langsung, selain itu perlu evaluasi yang lebih baik dalam prakerin, tetapi dalam industry melakukan evaluasi dan pemasaran lulusan cenderung belum memperlihatkan hasil yang cukup puas karena mereka menganggap tidak mempunyai keahlian pada bidangnya. Sedangkan pemasaran lulusan merupakan suatu permasalahan yang rumit kerena terjadi ketidakseimbangan antara besar lulusan dengan daya tampung dunia industry untuk tenaga kerja. Pada tahun 2006 dan 2007 secara Nasional lulusan SMK yang bisa terserap dalam dunia kerja hanya 80-85%. Yang tahun 2007 hanya


(11)

sebesar 61%. Tahun 2006 lulusan SMK di Indonesia mencapai 628.285 orang. Sedangkan proyeksi penyerapan pada tahun 2007 hanya 385.986 orang atau sekitar 61,43%. Pada tahun 2009/2010 lulusan SMK di Indonesia mencapai 825,222 orang dan jumlah pelamar sekitar 1,3 juta. Pada tahun 2011 jumlah peminat SMK mengalami peningkatan 15-20%. Pada tahun ini tercatat mencapai 1,5 juta orang sedangkan untuk pelamar SMA dan SMK berbanding 49 : 51. Hasil pada tahun 2010 menunjukan lulusan SMK yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya sebesar 40%.

Nolker (1983:20), menyatakan bahwa dalam memilih subtansi pelajar, pendidikan kejuruan harus selalu mengikuti perkembangan IPTEK, kebutuhan masyarakat, kebutuhan individu, dan lapangan kerja. Di SMK siswa diberikan kurikulum yang berbeda dengan Sekolah Menengah Atas dengan adanya PKL (Prakter Kerja Lapangan) yang dimana setiap siswa mengikuti PKL pada saat kelas 3 SMK, tujuan dari PKL yaitu untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa/i selama di bangku sekolah.

Dalam hal ini yang terlihat masih banyak lulusan sekolah belum memiliki kualitas kerja yang baik dalam kebutuhan yang ada dalam industry. Lebih sedikit terdapat ketidakseimbangan antara dunia pendidikan SMK dengan dunia industry itu sendiri. Maka dari itu dilaksanakan PKL dengan bertujuan untuk memperkenalkan siswa secara lebih mendalam tentang industry dengan tingkat kompleksitas masalah yang ada didalam industry tersebut.

Dalam hal ini dibutuhkan strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang konsisten. Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Bauran pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam perbandingannya di pasar melawan pesaing-pesaing. Dalam


(12)

lembaga sekolah atau madrasah pemasaran dapat didefinisikan sebagai pengolahan yang sitematis dari pertukaran nilai-nilai yang sengaja dilakukan untuk mempromosikan misi-misi sekolah atau madrasah berdasarkan pemuasan kebutuhan nyata baik itu stakeholder ataupun masyarakat social pada umumnya (Kriegbahum, 1981). Dalam hal yang hamper senada, definisi dikemukakan oleh Evans (1995) yang menyatakan bahwa pemasaran disekolah/madrasah merupakan proses manajemen yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan dan masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan. Dengan demikian jelas, bahwa pemasaran merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk memberikan kepuasan pada stakeholder dan masyarakat.

Pada studi pendahuluan di SMKN 1 Cimahi menyatakan bahwa sekolah SMKN 1 Cimahi dalam segi permintaan dalam industry sangat baik dilihat jumlah keseluruhan dari yang lulus dan bekerja sebanyak 62.72% sisanya kuliah dan ada juga yang masih dalam proses. Sedangkan bila dijumlahkan, prosentase siswa yang bekerja dan kuliah sebesar 78.36% sedangkan sisanya dalam proses (lain-lain) sebesar 21.64%.

Dalam jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) jumlah lulus dan bekerja berjumlah 58,46% dari jumlah 65 siswa dan strategi pemasaran pada SMKN 1 Cimahi termasuk pada kategori cukup baik dilihat dari kebutuhan, keinginan, Nilai, permintaan, dan hubungan yang direncanakan dengan baik. Dalam hal ini strategi pemasaran terdapat permasalahan dianatara masih banyak alumni yang tidak nyaman dengan pekerjaannya dan tidak ada pengakuan dari perusahaannya sehingga tidak betah dalam lingkungan perusahaan atau industry.

SMKN 2 Cimahi strategi pemasarannya dibentuk yang namanya bursa kerja khusus (BKK) BBK itu kepanjangan tangan dari dinas tenaga kerja kota cimahi dimana BKK tertebut bertugas menginformasikan lowongan-lowongan


(13)

atau akses-akses beberapa perusahaan yang menjadi mitra di SMKN 2 Cimahi dan memberikan pelatihan-pelatihan terutama yang berkaitan dengan bagaimana melamar dalam perusahaan.

Di SMKN 2 Cimahi jumlah siswa pada tahun 2010-2011 berjumlah 207 siswa/i. dalam hal ini dilihat dari jumlah siswa yang ada SMKN 2 Cimahi melakukan penelusuran tamatan yang di ambil pada bulan ke 6 dari mereka lulus dan menerima ijasah. Jumlah yang terserap dalam dunia industry atau dunia usaha dalam semua jurusan sekitar 55%. Kemudian yang 30% itu ada yang menjadi enterprener dan sisanya 15% itu kebanyakan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi atau kuliah baik itu D1,D2,D3 atau S1. Dalam jurusan RPL dalam jumlah keseluruhan siswa/I yaitu 71 siswa/i. jumlah yang terserap dalam jurusan RPL berjumlah 53 orang sekitar 39,3 %, yang 7 orang atau sekitar 5,19% melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, kemudian untuk 6 orang atau sekitar 4,44% mereka berwirausaha, dan sisanya 5 orang atau sekitar 3,7% lainnya.

dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi yaitu permasalahan yang terdapat dalam siswa/i itu sendiri mereka memilih sendiri sesuai keinginan mereka pada hal sekolah sudah memberikan lowongan kerja yang pas sesuai dengan keahlian atau kemampuan yang mereka miliki. Kemudian permasalahan lain adalah masih banyak alumni yang tidak nyaman dengan pekerjaannya dan tidak ada pengakuan dari perusahaannya sehingga tidak betah dalam lingkungan perusahaan atau industry.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dengan judul “Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap

Permintaan Lulusan di Dunia Industri atau Dunia Usaha”. (Studi pada SMKN Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di-Kota Cimahi).


(14)

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat diidentifikasi permasalahan yang terkait dengan strategi pemasaran lulusan di SMK sekota Cimahi. Strategi pemasaran lulusan dalam penelitian ini adalah sebuah rencana mempromosikan lulusan yang meliputi produk, harga,distribusi, promosi, orang, lingkungan fisik, proses.. Dalam penelitian ini yang dimaksud permintaan lulusan adalah kebutuhan dunia usaha atau dunia indutri terhadap suatu lulusan tergantung kepada faktor-faktor sebagai berikut : Jumlah yang diminta, kualifikasi lulusan yang diminta, dan kemampuan menerima. lulusan Berdasarkan Identifikasi permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian secara umum adalah :

1. Bagaimana strategi pemasaran lulusan pada program studi Rekayasa Perangkat Lunak di SMKN di-Kota Cimahi ?

2. Bagaimana permintaan lulusan di dunia usaha/dunia indutri pada program studi Rekayasa Perangkat Lunak di SMKN di-Kota Cimahi? 3. Seberapa besar pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan

lulusan oleh dunia usaha atau dunia industry pada program studi rekayasa perangkat lunak di SMKN di-Kota Cimahi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum dari penelitian ini adalah memperoleh data empiric mengenai pengaruh strategi pemasaran lulusan SMK terhadap permintaan lulusan oleh dunia usaha/dunia industry.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran lulusan SMK di-Kota Cimahi.


(15)

2. Untuk memperoleh gambaran mengenai permintaan lulusan didunia indutri dalam bidang program studi RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di-Kota Cimahi.

3. Untuk memperoleh gambaran mengenai besarnya pengaruh strategi pemasaran lulusan SMK terhadap permintaan lulusan oleh dunia usaha atau dunia industry.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. Dengan diperolehnya informasi mengenai strategi pemasaran lulusan SMK maka dapat meningkatkan permintaan lulusan khususnya dalam bidang jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak).. Manfaat penelitian secara teoritis untuk menambah wawasan kajian teori dan mengembangkan kajian Disiplin Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai strategi pemasaran lulusan dan Permintaan lulusan.

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan mengenai strategi pemasaran lulusan SMK terhadap permintaan lulusan oleh dunia usaha/ dunia industry.

2. Bagi lembaga sekolah, sebagai bahan masukan kepada Kepala sekolah untuk meningkatkan strategi pemasaran sehingga permintaan pun meningkat.

3. Bagi para peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bahan kajian sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas input, proses dan hasil pendidikan.


(16)

E. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Bab ini berisi landasan-landasan teori yang digunakan untuk membahas materi pokok. Teori-teori yang digunakan antara lain kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja, kajian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini di paparkan tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari apa yang menjadi permasalahan penelitian. Bab ini pun mencoba untuk menjawab rumusan masalah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan penutup pada penelitian yang berisi kesimpulan dari analisa masalah dan merupakan jabaran deskriptif dari tujuan yang telah tercapai pada penelitian ini dan saran yang dapat digunakan untuk perbaikan objek.


(17)

Liem Hendra Gunawan, 2013

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan mengenai hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variabel) yaitu strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemsaaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu, meliputi produk, harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan fisik, dan proses. Variabel terikat (dependent variabel) yaitu permintaan lulusan meliputi jumlah yang diminta, kualifikasi lulusan yang diinginkan, dan kemampuan menerima lulusan.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Desember 2012 sampai dengan selesai. Penelitian dilakukan di SMKN 1 Cimahi yang beralamat di Jl. Mahar Martanegara No. 48 Leuwigajah RT 008/RW 003. Desa Utama Cimahi 40533 dan SMKN 2 Cimahi Jl. Kamarung Km. 11,5, Citureup/Kota Cimahi, Cimahi Utara, Kota Cimahi 40512.

Berdasarkan variabel penelitian tersebut, penulis mencoba menganalisis sampai sejauh mana hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pihak sekolah.

3.2Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian, terlebih dahulu seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengarahkan dan menjadi pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan


(18)

Liem Hendra Gunawan, 2013

penelitian. Pemilihan metode penelitian pun harus tepat supaya analisis penelitiannya mendapatkan hasil yang akurat. Sugiyono (2001:1) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.”

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Mohammad Nasir (2003:54) mengemukakan bahwa:

”Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status,

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Metode statistik deskriptif menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:19) adalah membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, beguna dan mudah dipahami. Dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dengan statistika deskriptif ini antara lain pemusatan data, penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

Dengan demikian penelitian ini selain memberikan gambaran tentang keterkaitan fenomena-fenomena yang ada, juga memberikan keterangan tentang keterkaitan variabel-variabel yang diteliti, pengujian hipotesis dan membuat prediksi untuk memperoleh makna dari permasalahan yang diteliti. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai strategi pemasaran dan permintaan lulusan.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui


(19)

Liem Hendra Gunawan, 2013

pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif merupakan metode yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini, karena metode penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian dan dengan penelitian ini penulis dapat menuturkan, mengklasifikasikan, dan mengolah data yang terkumpul.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang di lakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Moh. Nazir (2005:84) menyatakan bahwa penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

Menurut Malhotra dalam Istijanto (2005:29) mendefinisikan desain riset sebagai berikut:

”Suatu kerangka kerja atau cetak biru (blueprint) yang merinci secara detail prosedur yang di perlukan untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang di butuhkan bagi pengambilan keputusan. Dalam tahap ini, periset akan mengembangkan desain riset yang cocok untuk menjawab permasalahan riset”.

Menurut Istijanto (2005;29) desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Riset eksplanatori

Riset eksplanatori adalah desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar.


(20)

Liem Hendra Gunawan, 2013

2. Riset deskriptif

Riset deskriptif adalah desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu.

3. Riset kausal

Riset kausal yaitu desain riset yang digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat.

Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Maka dari itu, desain penelitiannya bersifat kausal.

Desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga di ketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang di pengaruhi. Hal ini sesuai dengan yang di katakan oleh Malhotra (2005:100) bahwa desain kausalitas tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-akibat. Maka desain kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

3.3Operasionalisasi Variabel

Definisi variabel dipergunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran serta kekeliruan yang mungkin terjadi terhadap istilah-istilah yang dipergunakan. Dengan definisi variabel maka permasalahan yang diteliti akan terarah. Menurut Suharsimi (2006:118) variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yang akan dibahas, yaitu :

a. Variabel bebas pertama (X) adalah strategi pemasaran b. Variabel terikat (Y) adalah permintaan lulusan


(21)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, yaitu “Skala yang berjenjang yaitu jarak data yang satu dengan yang lainnya tidak sama”. (Sugiyono, 2004:70)

Untuk lebih rincinya, operasionalisasi variabel penelitian tersebut dapat dirangkum dalam tabel berikut

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Strategi Pemasaran Variabel Konsep

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Strategi Pemasar an (X) Rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemsaaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Chandra (2002: 93) 1. Produk 2. Harga 3. Distribusi 4. Promosi 5. Orang 6. Lingkungan Fisik 7. Proses 1.Siswa

2.Biaya sekolah 3.Lokasi sekolah 4.Promosi sekolah 5.Guru-guru 6.Sarana dan

prasana sekolah 7.Proses belajar

mengajar


(22)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Permintaan Lulusan Variabel Konsep

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Permint aan Lulusan (Y)

Sejumlah barang dan jasa yang diminta seseorang ataupun individu dalam waktu tertentu pada berbagai tingkat harga. Eeng Ahman dan Yana Rohmana (2009: 89)

1.Jumlah yang diminta 2.Kualifikasi lulusan yang diinginkan 3.Kemampuan menerima lulusan 1.Banyaknya lulusan yang diterima

2.Kualitas lulusan yang diinginkan 3.Kemampuan

menerima lulusan

Likert

3.4Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan subyek darimana data diperoleh, baik secara langsung dari obyek penelitian (sumber data primer) maupun tidak langsung (sumber data sekunder).

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari subyek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu melalui penyebaran kuesioner, observasi, dan wawancara pada pihak-pihak yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu hasil


(23)

Liem Hendra Gunawan, 2013

wawancara, observasi dan kuesioner mengenai strategi pemasaran dan permintaan lulusan, dan hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang tidak berhubungan langsung dengan obyek penelitian melainkan sifatnya membantu dan dapat memberi informasi untuk bahan penelitian. Data yang menjadi data sekunder pada penelitian ini yaitu dokumen-dokumen, laporan-laporan, buku-buku kantor yang memiliki keterkaitan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu data-data dan berkas-berkas mengenai strategi pemasaran dan permintaan lulusan, dan hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data terdapat berbagai cara atau alat yang digunakan, dan satu sama lain dapat saling melengkapi. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang diinginkan dan untuk selanjutnya data tersebut diolah, hasilnya berguna untuk pengujian hipotesis atau pengambilan suatu keputusan. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait yang dijadikan objek dalam penelitian. Dengan maksud untuk memperoleh informasi yang lebih jelas sehingga dapat mendukung penafsiran yang akurat dari hasil kuesioner yang disebar. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan pimpinan sekolah dan beberapa peserta didik baik secara formal maupun informal untuk mendapatkan informasi mengenai strategi pemasaran dan permintaan lulusan, dan hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.


(24)

Liem Hendra Gunawan, 2013

2. Kuesioner

Yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian dengan alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner yang penulis ajukan menggunakan skala sikap kategori Likert yang memiliki empat respon untuk variable X jawaban yaitu Selalu (S), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Tidak Pernah (TP) dan untuk Variabel Y memiliki lima respon untuk jawaban yaitu Sangat Banyak (SB), Banyak (B), Cukup Banyak (CB), Kurang Banyak (KB), dan Tidak Ada (TA) atau jawaban alternative ke dua yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS) . Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2000:73) bahwa: ”Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.”

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen pengumpulan data yang layak adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

Dalam menyusun kuisioner, dilakukan beberapa prosedur berikut: a. Menyusun kisi-kisi kuisioner atau daftar pernyataan atau pertanyaan. b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis

instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128), “Instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.


(25)

Liem Hendra Gunawan, 2013

c. Responden hanya membubuhkan tanda cakra pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat, yang telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item petanyaan. Pada penelitian ini, setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2004:86), “Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif”.

3. Observasi

Penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh data tentang strategi pemasaran dan permintaan

lulusan. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi langsung ke sekolah untuk melihat langsung keadaan disana yang berkenaan dengan strategi

pemasaran, permintaan lulusan, dan hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

4. Studi kepustakaan

Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendukung penelitian secara langsung pada objek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan jalan mencari informasi dari buku-buku, literatur, konsep-konsep dan materi-materi yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Hal ini dilakukan guna mendukung kebenaran data yang diperoleh pada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis mencari informasi dari berbagai buku yang berisi informasi-informasi mengenai strategi pemasaran, permintaan lulusan, dan hubungan strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan.

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Salah satu syarat penelitian adalah adanya data yang akurat dari sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan tujuan penelitian yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu ditentukan populasi serta sampel dari penelitian yang dimaksud.


(26)

Liem Hendra Gunawan, 2013 3.4.3.1Populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Populasi merupakan keseluruhan elemen, atau unit elementer, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:62). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di SMKN 1 Cimahi dan SMKN 2 Cimahi.

3.4.3.2Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dengan menggunakan cara tertentu yang dianggap mewakili seluruh populasi itu. Sugiyono (2005:91) berpendapat bahwa sampel adalah “sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi relatif kecil maka sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2005 : 100), “sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah total sampel yaitu 32 sampel dari SMKN 1 Cimahi berjumlah 17 sampel dan SMKN 2 Cimahi 15 sampel

3.5Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.5.1 Pengujian Validitas

Suatu instrumen disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sebab data merupakan alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, suatu data harus memiliki tingkat kebenaran yang tinggi sebab akan menentukan kualitas penelitian. Uji validitas merupakan salah satu usaha penting yang


(27)

Liem Hendra Gunawan, 2013

harus dilakukan peneliti guna mengukur kevalidan dari instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 173) bahwa: “instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi

= jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y = jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item) = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai


(28)

Liem Hendra Gunawan, 2013

n = Jumlah responden

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 20 – 2 = 8, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,734.

Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan

< berarti tidak valid

Uji coba angket dilaksanakan di SMKN 1 Cimahi 14 guru dan staff hubungan industri. Adapun hasil perhitungan uji validitas setiap item dari kedua variabel penelitian dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X (Strategi Pemasaran)

No Item

Koefisien Korelasi

Harga

Harga

Kesimpulan

1. 0,70 3,401 1,782 Valid

2. 0,90 7,206 1,782 Valid

3. 0,84 5,388 1,782 Valid

4. 0,70 3,376 1,782 Valid

5. 0,53 2,156 1,782 Valid

6. 0,58 2,489 1,782 Valid

7. 0,56 2,359 1,782 Valid

8. 0,64 2,881 1,782 Valid


(29)

Liem Hendra Gunawan, 2013

10. 0,64 2,901 1,782 Valid

11. 0,63 2,830 1,782 Valid

12. 0,83 5,108 1,782 Valid

13. 0,66 3,041 1,782 Valid

14. 0,70 3,366 1,782 Valid

15. 0,55 2,253 1,782 Valid

16. 0,58 2,498 1,782 Valid

17. 0,85 5,616 1,782 Valid

18. 0,55 2,253 1,782 Valid

19. 0,53 2,143 1,782 Valid

20. 0,51 2,037 1,782 Valid

21. 0,82 4,976 1,782 Valid

22. 0,50 1,999 1,782 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X, dapat disimpulkan bahwa 22 item pernyataan dinyatakan valid. Item yang mempunyai validitas tertinggi adalah item 2 dengan koefisien korelasi 0,90 dan paling rendah adalah item 22 dengan koefisien korelasi 0,50.


(30)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Permintaan Lulusan)

No Item

Koefisien Korelasi

Harga

Harga

Kesimpulan

1. 0,74 3,850 1,782 Valid

2. 0,87 6,223 1,782 Valid

3. 0,80 4,615 1,782 Valid

4. 0,69 3,270 1,782 Valid

5. 0,57 2,385 1,782 Valid

6. 0,73 3,739 1,782 Valid

7. 0,70 3,408 1,782 Valid

8. 0,73 3,690 1,782 Valid

9. 0,71 3,535 1,782 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y, dapat disimpulkan bahwa 9 item pernyataan dinyatakan valid. Item yang mempunyai validitas tertinggi adalah item 2 dengan koefisien korelasi 0,87 dan paling rendah adalah item 5 dengan koefisien korelasi 0,57.

3.5.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:47). Teknik pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik analisis yang dikembangkan oleh Alpha Cronbach.


(31)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode mencari realibilitas secara internal, “yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran” (Akdon, 2008: 161). Adapun rumus yang digunakan dalam metode ini sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) adalah dengan menggunakan metode Alpha sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = jumlah item

Adapun langkah-langkah dalam mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut :

Langkah pertama yaitu menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

Keterangan :

Si = Varians Skor tiap-tiap item

∑ = jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah kedua adalah menjumlahkan varians semua items dengan rumus :

Keterangan :

∑Si = jumlah varian semua item


(32)

Liem Hendra Gunawan, 2013

S1+S2+S3....Sn = Varian item ke -1,2,3, ... n

Langkah ketiga yaitu menghitung varians total dengan rumus :

Keterangan :

St = Varians total

∑ = jumlah kuadrat X total (∑Xt)2 = jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Kemudian langkah berikutnya adalah memasukkan nilai Alpha dengan rumus sebagai mana telah disebutkan diatas yaitu :

Hasil dari nilai reliabilitas ( ) dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N–1 = 10 – 1 = 9, kemudian signifikansi 5% maka diperoleh = 0,66.

Setelah itu membuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel,

dimana kaidah keputusannya sebagai berikut :

Jika r11> rtabel berarti Reliabel, sedangkan

Jika r11 < rtabel berarti Tidak Reliabel

Dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007, peneliti melakukan uji reliabilitas instrumen berdasarkan langkah-langkah tersebut. Berdasarkan


(33)

Liem Hendra Gunawan, 2013

perhitungan maing-masing variabel, diperoleh hasil uji reliabilitas instrumen sebagai berikut :

1. Hasil uji reliabilitas instrumen Strategi Pemasaran (variabel X)

[ ] [ ]

[ ] [ ]

Dari hasil perhitungan, diperoleh r11 = 0,933 sedangkan rtabel =

0,55. Berdasarkan kaidah keputusan, Karena r11> rtabel maka semua

data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

2. Hasil uji reliabilitas instrumen Permintaan Lulusan (variabel Y)

[ ] [ ]

[ ] [ ]

Dari hasil perhitungan, diperoleh r11 = 0,889 sedangkan rtabel =

0,55. Berdasarkan kaidah keputusan, Karena r11> rtabel maka semua

data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.


(34)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rtable Kesimpulan

Variabel X (Strategi Pemasaran)

0,933 0,55

Reliabel

rtable

Variabel Y (Permintaan

Lulusan)

0,889 0,55

Reliabel

rtable

3.5.3 Teknik Analisis Data

Penggalian data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sebab dalam penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan penelitian dan mencapai tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data sendiri menurut Akdon (2008: 130), “Adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melaui : angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.


(35)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah dengan menggunakan teknik komunikasi secara tidak langsung, dimana dalam teknik ini adalah peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan komunikasi dengan menggunakan perantara atau alat. Adapun alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket. Sugiyono (2010: 199) menjelaskan bahwa “Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Lebih lanjut Akdon (2008: 131) mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Jenis angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sendiri adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√). Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari angket sebagai alat pengumpul data. Arikunto (2006:152) menjelaskan keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya adalah :

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya

masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.


(36)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Adapun langkah-langkah penyusunan angket ini yaitu meliputi:

1. Menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk ditanyakan kepada responden, berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan

2. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel butir penelitian.

3. Perumusan pernyataan-pernyataan dari setiap variabel dengan disertai alternatif jawaban.

Daftar pernyataan disusun menggunakan Skala Likert dalam alternatif jawaban dalam bentuk daftar cheklist (√). Masing-masing pernyataan memiliki lima kemungkinan dan setiap jawaban diberi bobot penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Untuk Varibel X (Strategi Pemasaran)

Alternatif Jawaban Bobot

Selalu (S) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KD) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Tabel 3.7

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban 1 Untuk Varibel Y (Strategi Pemasaran)

Alternatif Jawaban Bobot

Sangat Banyak (SB) 5

Banyak (B) 4

Cukup Banyak(CB) 3

Kurang Banyak (KB) 2

Tidak Ada (TA) 1

Tabel 3.8

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban 2 Untuk Varibel Y (Strategi Pemasaran)


(37)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Sangat Sesuai (SS) 5

Sesuai (S) 4

Cukup Sesuai (CS) 3

Kurang Sesuai (KS) 2

Tidak Sesuai (TS) 1

3.5.4 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Normalitas data dapat dilihat dari grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diganonalnya (Ghozali, 2001:74). Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik. Dalam pelaksanaanya uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah uji kertas peluang normal, uji liliefors, dan uji chi-kuadrat. Penentuan teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data sendiri dicari dengan menggunakan chi-kuadrat ( ). Dengan kata lain bahwa dalam melakukan uji normalitas distribusi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus chi-kuadrat seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 171) yakni sebagai berikut:


(38)

Liem Hendra Gunawan, 2013

Keterangan :

= Nilai chi kuadrat

= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) = Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan rumus chi kuadrat ( ) tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti : Mean, Simpangan baku (standar deviasi), dan Chi kuadrat.

2) Menentukan batas kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5) dan batas atas skor kanan interval (interval kanan ditambah 0,5).

3) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

(Akdon, 2008:169)

4) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

5) Mencari luas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-angka pada luas 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka baris berikutnya.


(39)

Liem Hendra Gunawan, 2013

6) Mencari frekuensi yang diharapkan ( ) dengan cara mengalikan tiap kelas interval dengan jumlah responden (n=Jumlah responden).

7) Mencari Chi kuadrat ( ) dengan cara memasukkan harga-harga tersebut kedalam rumus.

Akdon (2008: 171)

8) membandingkan keberartian dengan cara membandingkan hitung

dengan tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut : jika hitung≥ tabel artinya distribusi data tidak normal, sedangkan jika hitung ≤ tabel artinya distribusi data normal.

3.5.5 Pengujian Hipotesis

Setelah selesai dilakukan pengolahan data maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis penelitain. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang di teliti yang harus diuji kebenarannya. Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi, uji koefisien determinasi, uji signifikasi, dan analisis regresi. Lebih lengkap langkah-langkah uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

3.5.6 Koefisien Korelasi

Analisis korelasi membahas derajat yaitu untuk menunjukkan kuat atau lemah serta arah hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Sedangakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar derajat hubungan atau seberapa kuat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel tersebut dinamakan pearson product moment, dengan rumus sebagai berikut:


(40)

Liem Hendra Gunawan, 2013

  

 

 

  2 2 2 2 xy i i i i i i i i y y n x x n y x y x n r

Pada hakekatnya, nilai R atau r dapat bervariasi dari -1 hingga +1, atau secara matematis dapat ditulis menjadi -1 ≤ r ≤ + 1

a. Bila r =0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

b. Bila r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali.

c. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya sangat kuat dan negatif. Tanda positif (+) dan negatif (-) pada koefisien memiliki arti yang khas. Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah. Dengan kata lain, kenaikan/penurunan nilai-nilai variabel independent terjadi bersama-sama dengan kenaikan/penurunan nilai-nilai variabel dependent. Sebaliknya, bila r negative kenaikan nilai-nilai variabel independent terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai variabel dependent atau sebaliknya.

Untuk dapat menginterpretasikan besar kecilnya koefisien korelasi antara variabel independent dengan variabel dependent, penulis menyajikan keeratan hubungan tersebut dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Guilford

Besar Koefisien Klasifikasi

0,000-0,199 Sangat Rendah / Lemah dapat diabaikan

0,200-0,399 Rendah / Lemah

0,400-0,599 Sedang

0,600-0,799 Tinggi / Kuat

0,800-1,000 Sangat Tinggi / Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2003:183)


(41)

Liem Hendra Gunawan, 2013 3.5.7 Koefisien Determinasi

Adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Rumusnya adalah : Kd = (r2) x 100% Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

3.5.8 Uji Signifikasi

Pengujian selanjutnya adalah uji signifikasi yang berfungsi untuk mengetahui tingkat signifikasi korelasi atau makna hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam uji signifikasi digunakan rumus :

(Akdon, 2008:188) Dimana :


(42)

Liem Hendra Gunawan, 2013

= Nilai koefisien korelasi = Jumlah sampel

Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan (dk = n-2) pada tingkat signifikasi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika hasil konsultasi harga thitung ≥ ttabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa keofisien korelasi antara variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika thitung ≤ ttabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan.

3.5.9 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X dengan variabel Y. Dengan kata lain analisis regresi ini digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh nilai variabel dependen (variabel Y) jika variabel independen (variabel X) diubah. Uji analisis regresi sederhana ini sendiri dilaksanakan dengan menggunakan rumus berikut :

(Akdon, 2008: 197) Dimana :

̂ = Subjek dalam variabel terikat yang diproyeksikan = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan


(43)

Liem Hendra Gunawan, 2013

= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana harga dan harus dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Akdon, 2008: 197)

Setelah diperoleh harga dan maka akan dihasilkan suatu persamaan berdasarkan rumus regresi sederhana Y atas X.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini merupakan akhir dari seluruh kajian terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan serta beberapa saran terkait dengan penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh kesimpulan dengan rincian sebagai berikut.

1. Strategi Pemasaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran termasuk ke dalam kategori sangat baik. SMKN 1 dan 2 Cimahi sadar akan pentingnya siswa sebagai produk dari pemasaran pendidikan yang dilakukan. Oleh karena itu sekolah selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam meningkatkan dan mengembangkan kompentensi dan keahlian siswanya. Dengan melakukan tes potensi akadamik, sekolah akan mengetahui potensi/keahlian yang dimiliki siswa sehingga mempersiapkan siswa-siswi tersebut menjadi lulusan yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri.

Kemudian, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sekolah tentunya memerlukan biaya untuk memenuhi segala kebutuhan dalam menciptakan siswa-siswa dan lulusan yang berkualitas. Dalam kebijakan biaya sekolah, SMKN 1 dan 2 Cimahi memberikan biaya pendidikan yang terjangkau untuk keperluan sekolah kepada para siswanya. dan biaya yang dikeluarkan siswa digunakan sekolah untuk kegiatan pengembangan kompetensi/ keahlian siswa.

Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa siswa merupakan produk dari pemasaran pendidikan yang dilakukan, maka dari itu perlu proses belajar mengajar yang baik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, SMKN 1 dan 2 Cimahi menyelenggarakan proses belajar mengajar


(45)

dengan model pembelajaran student center yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan potensi daerah sehingga dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan tujuan sekolah yang diharapkan.

2. Permintaan Lulusan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan lulusan termasuk ke dalam kategori baik. Hal tersebut berarti bahwa menunjukkan bahwa banyaknya permintaan lulusan dari dunia usaha dan dunia industri serta menegaskan bahwa lulusan SMK dapat diterima bekerja diperusahaan, kemudian SMKN 1 dan 2 Cimahi memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industry atau dengan kata lain lulusannya memenuhi kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan dan Dengan banyaknya jumlah permintaan oleh dunia usaha dan dunia industry, Hal ini menunjukkan perusahaan dapat menampung lulusan dari SMK dilihat dari banyaknya lulusan yang terserap dilapangan kerja.

3. Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Permintaan Lululsan di Dunia Usaha/Dunia Industri

Berdasarkan beberapa kajian yang telah dikemukakan sebelumnya, dikatakan bahwa strategi pemasaran memberikan pengaruh terhadap permintaan lulusan. Dari hasil temuan penelitian membuktikan bahwa strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan lulusan pada jurusan rekayasa perangkat lunak di SMKN se- Kota Cimahi

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa strategi pemasaran memiliki pengaruh terhadap permintaan lulusan pada jurusan rekayasa perangkat lunak di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se- Kota Cimahi. Hal ini terlihat dalam produk, harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan fisik, dan proses mempengaruhi jumlah yang diminta, kualifikasi lulusan yang diinginkan, dan kemampuan menerima lulusan.


(46)

B. Saran

Pada kesempatan ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :

1. Bagi pihak Sekolah

Berdasarkan temuan penelitian mengenai strategi pemasaran di SMKN 1 dan SMKN 2 Cimahi untuk ditingkatkan indicator strategi pemasaran yang masih kurang atau rendah seperti biaya sekolah yang masih mahal agar lebih dijangkau oleh siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lebih lanjut adalah:

a. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan di dunia usaha/dunia industri. Peneliti menghimbau kepada peneliti-peneliti lain yang tertarik untuk meneliti dalam kajian strategi pemasaran, agar meneliti lebih luas selain dari strategi pemasarannya.

b. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa strategi pemasaran dipengaruhi oleh permintaan lulusan sebesar 30,25% dan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap permintaan lulusan.


(47)

Daftar Pustaka

Abdullah. N.S. 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Forum Pengkajian dan PengembanganPendidikandanKoperasi. Bandung: Program Pendidikan Koperasi FPIPS IKIP

Akdon.(2008).

AplikasiStatistikadanMetodePenelitianUntukAdministrasidanManajemen. Bandung: DewaRuchi

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI

Ating Somantri & Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Buchari Alma 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Chandra, Gregorius. 2002. Strategidan Program Pemasaran. Yogyakarta:Andi. Dominick Salvatore. 2005. Ekonomi Internasional. Edisi Bahasa Indonesia.

AlihBahasaHarisMunandar. Jakarta: Erlangga

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. 2009. Teori ekonomi Mikro.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Evans. 1995. Konseppemasaran. Bandung : Alfabeta

Firdaus, Muhammad, 2008, “ Manajemen agribisnis”,Jakarta: Bumi Aksara.

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management TQM, Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama.


(48)

Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Kebijakan pemerintah pasal 15 Undang-undang NO 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Mohammad Nasir. 2003. MetodePenelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia

Machfoedz, Mahmud. 2010, “Komunikasi Pemasaran Modern”, Yogyakarta: CetakanPertama,Cakra Ilmu,

Nolker. 1983. Penjelasan SMK, Jakarta : Alfabeta

Rangkuti, F, 2009. StrategiPromosi yang Kreatif, Jakarta :PT.GramediaPustakaUtama.

Richard A. Billas, 2002. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga

SadonoSukirno. 2000. MakroEkonomiModern.Jakarta: PT Raja GrafindoPersada Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugioyo. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono.(2004).Statistika untuk Penelitian. Cetakan Keenam. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2005) Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sulyanto. 2006.

Sunarto. 2003. PerilakuKonsumen, Yogyakarta : AMUS Jogyakartadan CV NgeksigondoUtama.


(49)

Tati Suhartati Joeston dan M. Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat

Uswara. (2003). StrategiPemasaran jasa, Bandung : Alfabeta.

Yazid. 2008. Pemasaran Jasa dan Konsep Implementasi. Yogyakarta: Ekosia Kampus Fakultas Ekonomi UII


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini merupakan akhir dari seluruh kajian terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan serta beberapa saran terkait dengan penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh kesimpulan dengan rincian sebagai berikut.

1. Strategi Pemasaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran termasuk ke dalam kategori sangat baik. SMKN 1 dan 2 Cimahi sadar akan pentingnya siswa sebagai produk dari pemasaran pendidikan yang dilakukan. Oleh karena itu sekolah selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam meningkatkan dan mengembangkan kompentensi dan keahlian siswanya. Dengan melakukan tes potensi akadamik, sekolah akan mengetahui potensi/keahlian yang dimiliki siswa sehingga mempersiapkan siswa-siswi tersebut menjadi lulusan yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri.

Kemudian, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sekolah tentunya memerlukan biaya untuk memenuhi segala kebutuhan dalam menciptakan siswa-siswa dan lulusan yang berkualitas. Dalam kebijakan biaya sekolah, SMKN 1 dan 2 Cimahi memberikan biaya pendidikan yang terjangkau untuk keperluan sekolah kepada para siswanya. dan biaya yang dikeluarkan siswa digunakan sekolah untuk kegiatan pengembangan kompetensi/ keahlian siswa.

Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa siswa merupakan produk dari pemasaran pendidikan yang dilakukan, maka dari itu perlu proses belajar mengajar yang baik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, SMKN 1 dan 2 Cimahi menyelenggarakan proses belajar mengajar


(2)

dengan model pembelajaran student center yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan potensi daerah sehingga dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan tujuan sekolah yang diharapkan.

2. Permintaan Lulusan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan lulusan termasuk ke dalam kategori baik. Hal tersebut berarti bahwa menunjukkan bahwa banyaknya permintaan lulusan dari dunia usaha dan dunia industri serta menegaskan bahwa lulusan SMK dapat diterima bekerja diperusahaan, kemudian SMKN 1 dan 2 Cimahi memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industry atau dengan kata lain lulusannya memenuhi kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan dan Dengan banyaknya jumlah permintaan oleh dunia usaha dan dunia industry, Hal ini menunjukkan perusahaan dapat menampung lulusan dari SMK dilihat dari banyaknya lulusan yang terserap dilapangan kerja.

3. Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Permintaan Lululsan di Dunia Usaha/Dunia Industri

Berdasarkan beberapa kajian yang telah dikemukakan sebelumnya, dikatakan bahwa strategi pemasaran memberikan pengaruh terhadap permintaan lulusan. Dari hasil temuan penelitian membuktikan bahwa strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan lulusan pada jurusan rekayasa perangkat lunak di SMKN se- Kota Cimahi

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa strategi pemasaran memiliki pengaruh terhadap permintaan lulusan pada jurusan rekayasa perangkat lunak di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se- Kota Cimahi. Hal ini terlihat dalam produk, harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan fisik, dan proses mempengaruhi jumlah yang diminta, kualifikasi lulusan yang diinginkan, dan kemampuan menerima lulusan.


(3)

B. Saran

Pada kesempatan ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :

1. Bagi pihak Sekolah

Berdasarkan temuan penelitian mengenai strategi pemasaran di SMKN 1 dan SMKN 2 Cimahi untuk ditingkatkan indicator strategi pemasaran yang masih kurang atau rendah seperti biaya sekolah yang masih mahal agar lebih dijangkau oleh siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lebih lanjut adalah:

a. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan lulusan di dunia usaha/dunia industri. Peneliti menghimbau kepada peneliti-peneliti lain yang tertarik untuk meneliti dalam kajian strategi pemasaran, agar meneliti lebih luas selain dari strategi pemasarannya.

b. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa strategi pemasaran dipengaruhi oleh permintaan lulusan sebesar 30,25% dan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap permintaan lulusan.


(4)

Daftar Pustaka

Abdullah. N.S. 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Forum Pengkajian dan PengembanganPendidikandanKoperasi. Bandung: Program Pendidikan Koperasi FPIPS IKIP

Akdon.(2008).

AplikasiStatistikadanMetodePenelitianUntukAdministrasidanManajemen. Bandung: DewaRuchi

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI

Ating Somantri & Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Buchari Alma 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Chandra, Gregorius. 2002. Strategidan Program Pemasaran. Yogyakarta:Andi. Dominick Salvatore. 2005. Ekonomi Internasional. Edisi Bahasa Indonesia.

AlihBahasaHarisMunandar. Jakarta: Erlangga

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. 2009. Teori ekonomi Mikro.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Evans. 1995. Konseppemasaran. Bandung : Alfabeta

Firdaus, Muhammad, 2008, “ Manajemen agribisnis”,Jakarta: Bumi Aksara.

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management TQM, Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama.


(5)

Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Kebijakan pemerintah pasal 15 Undang-undang NO 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Mohammad Nasir. 2003. MetodePenelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia

Machfoedz, Mahmud. 2010, “Komunikasi Pemasaran Modern”, Yogyakarta: CetakanPertama,Cakra Ilmu,

Nolker. 1983. Penjelasan SMK, Jakarta : Alfabeta

Rangkuti, F, 2009. StrategiPromosi yang Kreatif, Jakarta :PT.GramediaPustakaUtama.

Richard A. Billas, 2002. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga

SadonoSukirno. 2000. MakroEkonomiModern.Jakarta: PT Raja GrafindoPersada Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugioyo. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono.(2004).Statistika untuk Penelitian. Cetakan Keenam. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2005) Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sulyanto. 2006.

Sunarto. 2003. PerilakuKonsumen, Yogyakarta : AMUS Jogyakartadan CV NgeksigondoUtama.


(6)

Tati Suhartati Joeston dan M. Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat

Uswara. (2003). StrategiPemasaran jasa, Bandung : Alfabeta.

Yazid. 2008. Pemasaran Jasa dan Konsep Implementasi. Yogyakarta: Ekosia Kampus Fakultas Ekonomi UII