Efek Ramuan Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), Herba Sambiloto Putih Terhadap Penyembuahan Luka pada Mencit (mUs musculus) Galur Swiss Webster.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK RAMUAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica), HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata), DAN ARAK PUTIH TERHADAP

PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT (Mus musculus) GALUR SWISS WEBSTER

Yeremia Prasetyo, 2016; Pembimbing 1: Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes. Pembimbing 2: Hj. Sri Utami, Dra., M.Kes., PA(K)

Luka merupakan terputusnya kontinuitas suatu jaringan. Luka sering terjadi dan dapat dialami oleh setiap individu. Masyarakat secara turun temurun menggunakan herbal dalam penyembuhkan luka contohnya pegagan (Centella asiatica), Sambiloto (Andrographis paniculata), dan arak putih. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.

Penelitian bersifat eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan

acak lengkap (RAL) menggunakan 30 ekor mencit jantan galur Swiss Webster. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok (n=10), dengan perlakuan kontrol positif (povidone iodine 3%), kontrol negatif (akuades), dan ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih. Data yang diamati adalah lama penyembuhan luka dalam hari. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann-Whitney (α=0.05). Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu dalam menutupnya luka pada kelompok Ramuan Herba Pegagan, Herba Sambiloto, dan Arak Putih (RHPHSdAP) yaitu 6,2 hari, lebih cepat secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif yaitu 10,7 hari (p<0,01). Kelompok RHPHSdAP menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dibandingkan kelompok kontrol positif (p>0,05). Simpulan penelitian adalah ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECTS OF GOTU KOLA HERBS (Centella asiatica),

KING OF BITTERS HERBS (Andrographis paniculata), AND WHITE WINE POTION ON WOUND HEALING IN MALE

SWISS WEBSTER MICE (Mus musculus)

Yeremia Prasetyo, 2016;1st Tutor: Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes. 2nd Tutor: Hj. Sri Utami, Dra., M.Kes., PA(K)

Wound is an interruption of the continuity of tissue. Wound are common and

easily experienced by each individual. People use herbs to enchancing wound healing for example gotu kola (Centella asiatica), king of bitters (Andrographis paniculata), and white wine. The purpose of this research was to know the effects of gotu kola herbs, king of bitters herbs, and white wine in accelerates wound healing.

This study was true experimental study with Complete Random Design, using 30 Male Swiss Webster mice. The mouse were divided into 3 groups (n=10), with the treatments positive control (3% povidone iodine), negative control (aquades), and gotu kola herbs, king of bitters herbs and white wine potion. The data were observed by the duration of wound healing in days. The data analyzed using Kruskal Wallis and followed Mann-Whitney test (α=0,05). The result showed that the time in closing wounds on gotu kola herbs, king of bitters herb, and white wine potion (GKHKoBHWWP) group is 6,2 days, significantly faster than negative control group that 10,7 days (p<0,01). GKHKoBHWWP group showed no significant difference compared to positive control group (p>0,05). It can be concluded that gotu kola herbs,king of bitters herbs, and white wine potion accelerates wound healing.


(3)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit... 5

2.1.1 Epidermis ... 6

2.1.2 Dermis ... 8

2.2 Luka ... 9

2.3 Penyembuhan Luka ... 10


(4)

viii

2.3.1.1 Hemostasis dan Inflamasi ... 11

2.3.1.2 Fase Proliferasi ... 14

2.3.1.3 Fase Maturasi dan Remodeling ... 15

2.3.2 Transforming Growth Factor-Beta (TGF-β)... 16

2.3.3 Kolagen ... 16

2.4 Pegagan ... 17

2.4.1 Taksonomi Pegagan ... 18

2.4.2 Kandungan Zat Aktif Pegagan ... 19

2.4.3 Pengaruh Pemberian Pegagan Terhadap Penyembuhan Luka ... 19

2.5 Sambiloto ... 19

2.5.1 Taksonomi Sambiloto ... 20

2.5.2 Kandungan Zat Aktif Sambiloto... 21

2.5.3 Pengaruh Pemberian Sambiloto Terhadap Penyembuhan Luka... 21

2.6 Arak Putih ... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subyek Penelitian ... 22

3.1.1 Bahan Penelitian ... 22

3.1.2 Alat Penelitian ... 22

3.1.3 Subyek Penelitian ... 22

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian... 23

3.2 Metode Penelitian ... 23

3.2.1 Desain Penelitian ... 23

3.2.2 Variabel Penelitian ... 23

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 24

3.2.4 Prosedur Kerja ... 25

3.2.4.1 Pembuatan ramuan dari herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih ... 25


(5)

ix

3.2.5 Metode Analisis ... 26

3.2.5.1 Hipotesis Statistik ... 26

3.2.5.2 Kriteria Uji ... 27

3.2.6 Aspek Etik ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.2 Pembahasan ... 30

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 31

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 32

5.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 35


(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hari Penutupan Luka ... 28 Tabel 4.2 Hasil Uji Mann-Whitney ... 29


(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kulit ... 6

Gambar 2.2 Epidermis ... 8

Gambar 2.3 Dermis ... 9

Gambar 2.4 Fase-fase Penyembuhan Luka ... 10

Gambar 2.5 Sel-sel Predominan pada Fase Tertentu Penyembuhan Luka ... 11

Gambar 2.6 Proses Biokimiawi pada Fase Tertentu Penyembuhan Luka ... 11

Gambar 2.7 Fase Hemostasis dan Inflamasi ... 12

Gambar 2.8 Fase Inflamatorik Akhir Ditandai dengan Infiltrasi Neutrofil dan Limfosit ... 12

Gambar 2.9 Fase Proliferatif Disertai Angiogenesis dan Sintesis Kolagen ... 13

Gambar 2.10 Pegagan (Centella asiatica) ... 18


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 35

Lampiran 2 Hasil Pengukuran Panjang Luka Per Hari ... 36

Lampiran 3 Statistik Penelitian ... 38


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Luka merupakan terputusnya kontinuitas dari jaringan, contohnya ibu rumah tangga yang jarinya tersayat saat menggunakan pisau atau anak kecil yang luka akibat terjatuh. Luka tersebut memerlukan penanganan secara cepat untuk memberikan kenyamanan pada penderita luka. Waktu penyembuhan luka salah satu faktor penting agar penderita bisa nyaman kembali.

Kulit adalah organ yang kompleks yang melindungi individu serta berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar. Kulit memiliki fungsi pelindung terhadap trauma fisik, mikroba, sinar ultraviolet, sensasi raba, dan termoregulasi. (Guyton & Hall, 2006) Kerusakan pada kulit yaitu luka dapat mengganggu fungsi tersebut.

Perubahan dan berkembangnya ilmu herbal di Indonesia beberapa tahun terakhir ini menjadikan obat herbal sebagai salah satu pilihan masyarakat dalam berobat, salah satunya untuk mengobati luka. Tanaman untuk menyembuhkan luka pada masyarakat Indonesia contohnya adalah pisang, minyak kelapa, lidah buaya, pegagan dan sambiloto. Pegagan sudah dikenal oleh masyarakat dengan nama lokal, antara lain antanan (Sunda), panegowang (Jawa), pagaga (Makassar), dan daun tungke (Bugis). Penggunaan pegagan di masyarakat untuk mengobati demam, sakit maag, dan penyembuhan luka. Sambiloto juga sering digunakan masyarakat untuk menyembuhkan luka, menurunkan demam, dan masuk angin atau influenza (Putri, Purwadianto, Akib, dkk, 2011). Arak putih merupakan minuman beralkohol, namun pada masyarakat Tinghoa sering digunakan sebagai campuran obat herbal.

Ramuan dari herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih sudah digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk penyembuhan luka. Penulis mencampurkan ketiga bahan ini untuk melihat apakah ada efek sinergis antara pegagan, sambiloto, dan arak putih dalam penyembuhan luka, serta ingin mendapatkan konsentrasi rendah namun mendapatkan hasil maksimal. Penulis melakukan penelitian ini


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

untuk mengetahui efek ramuan dari herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih terhadap penyembuhan luka.

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.

1.3 Maksud dan Tujuan

Mengetahui apakah ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan bagi kalangan ilmiawan tentang ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih dalam mempercepat penyembuhan luka.

1.4.2 Manfaat Praktis

Menambah wawasan bagi kalangan masyarakat tentang ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih dalam mempercepat penyembuhan luka.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pegagan mengandung triterpenoid glycosyde yang disebut asiaticoside yang dapat meningkatkan daya epitelisasi dan meningkatkan kolagen saat penyembuhan luka. (Shukla, 1999). Triterpenoid yang terdiri dari asiaticoside, madecassoside,

madecassic acid dan asiatic acid pada pegagan memiliki efek meningkatkan

ekspresi Transforming Growth Factor-Beta Type 1 (TGF-β1) dari sel-sel yang memengaruhi penyembuhan luka (Wu et al., 2012). TGF-β1 merupakan agen yang berperan menstimulasi produksi kolagen, fibronectin, dan proteoglycan, dan menginhibisi degradasi kolagen dengan menurunkan aktivitas proteinase dan meningkatkan aktivitas tissue inhibitors dari proteinase yang dikenal dengan nama TIMPs (Tissue Inhibitor Metalloproteinases). Hal ini yang menjadi kekuatan dan integritas pada jaringan luka (Brunicardi et al., 2010). Efek dari pegagan mempercepat penyembuhan luka pada fase proliferasi.

Sambiloto mengandung zat aktif andrograpolide yang memiliki efek anti-inflamasi dengan mekanisme menekan Tumor Necrosis Factor-Alfa (TNF-α), Interleukin-12 (IL-12), Nuclear Factor-KappaB (NF-κB) sehingga menekan inflamasi akut (Qin, Kong, Shi, Wang, & Ge, 2006). Sambiloto juga mengandung flavonoid yang berperan sebagai anti-oksidan terhadap radikal bebas. Flavonoid memiliki efek yang sama dengan enzim catalase, superoxide dismutase (SOD),

glutathione peroxidase (GPX), dan glutathione reductase (GR). Bentuk

perlindungan ini yang dianggap berkontribusi pada penyembuhan luka (Singh, Banerjee, & Rao, 2001).

Arak putih biasa dicampur dalam herbal memiliki manfaat untuk pengawet karena bersifat antiseptik. Penulis mencampurkan pegagan, sambiloto, dan arak putih untuk meneliti efeknya terhadap penyembuhan luka.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah :

 Ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

 Penelitian perlu dilanjutkan dengan meneliti secara mikroskopis.

Penelitian perlu follow-up lebih lama untuk melihat efek samping seperti sikatrik.


(14)

EFEK RAMUAN HERBA

PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban), HERBA

SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.F) Nees),

DAN ARAK PUTIH TERHADAP PENYEMBUHAN

LUKA PADA MENCIT (Mus musculus)

GALUR SWISS WEBSTER

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

YEREMIA PRASETYO

1310099

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Karya tulis ilmiah yang berjudul “Efek Ramuan Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F) Nees), Dan Arak Putih Terhadap Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan rasa hormat, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang ditujukan kepada :

1. Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr., M.Kes selaku pembimbing utama yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah.

2. Hj. Sri Utami, Dra., M.Kes., PA(K) selaku pembimbing kedua yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah.

3. Alm. Hermanto Polo, Indrawati, Stefanus Rahadian, dan Yohanes Raditya selaku ayah, ibu, kakak, dan adik yang telah memberikan motivasi dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studinya. 4. Malvin Owen Hardicar, Andy Yulianto, Feiny Melinda Sugiono, Fannisa

Salma, Annisa Pertama, Desrah Herlina, dan Beatrice Athalia atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

5. Rekan-rekan seangkatan atas kerjasamanya dan telah memberikan dukungan, bantuan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan masyarakat luas pada umumnya.

Bandung, November 2016


(16)

Universitas Kristen Maranatha 33

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bayaty, F.H., Abdulla, M.A., Hassan, M.I.A., dan Ali, H.M., 2012, Effect of Andrographis paniculata leaf Extract on Wound Healing Rats, Natural Product Research, 26(5): 423-429.

Brunicardi, F. C., Andersen, D. K., Billiar, T. R., Dunn, D. L., Hunter, J. G., Matthews, J. B., et al., 2010. Scwartz’s Principles of Surgery 9th Edition.

USA. The MacGraw-Hill Companies.

Chao, W. W. and Lin, B. F., 2010, Isolation and Identification of Bioactive Compounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian), Chin. Med. J., (5) : 1-15.

Cheung HY, Cheung CS, Kong CK. Determination of bioactive diterpenoids from Andrographis paniculata by micellar electrokinetic chromatography. J Chromatogr A. 2001.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Hashim, P., Hamidah Sidek, Mohd Helme M. Helan, Aidawati Sabery, Uma Devi Palanisamy and Mohd Ilham. 2011. Triterpene Composition and Bioactivities of Centella asiatica. Molecules 16: 1310-1322.

Jayakumar, T., Hsieh, C. Y., Lee, J. J., & Sheu, J. R. (2013, February 12). Experimental and Clinical Pharmacology of Andrographis paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. Evidance-Based Complementary and Alternative Medicine , 2013, p. 2.

Joshi, K. 2013. Therapeutic Efficiency of Centella asiatica (L) Urb. An

Underutilized Green Leafy Vegetable” An Overreview. Int. J. Pharm. Bio. Sci., 4 (1): 135-149.

Lasmadiwati, E., Herminati, M.B.M., &. Indriani, Y.H., 2004. Pegagan Meningkatkan Daya Ingat, Membuat Awet Muda, Menurunkan Gejala Stress dan Meningkatkan Stamina. Seri Agrisehat. Penerbit Penebar Awadaya -Jakarta.

Lee J, Jung E, Kim Y, Park J, Park J, Hong S, Kim J, Hyun C, Kim YS, Park D: Asiaticoside induces human collagen I synthesis through TGFbeta receptor I kinase (TbetaRI kinase)-independent Smad signaling. Planta Med 2006, 72:324–328.

Leung, A.Y., Foster S., 1998. Encyclopedia of Common Natural Ingredients Use in Food, Drugs, and Cosmetics 2nd ed. New York, NY: John Wil & Son; 1998:284.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 34

Lidia, C. 2009. Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centellae herba) Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina. Mescher, A.L. (2010). Junqueira’s Basic Histology. Twelfth Edition. New York:

The McGraw-Hill Companies.

Putri, A., Purwadianto, A., Akib, H.R.T., Almatsier, M., Pancaputra, A.N., Pranata,

H., Mun’im, A., dkk. 2011. Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI.

Sandhaus, D. 2015. Baijiu: The Essential Guide to Chinese Spirits. Penguin Books Australia.

Shukla, A. (1999). In Vitro and In Vivo Healing Activity of Asiaticoside Isolated from Centella asiatica. Journal of Ethopharmacology, 65.

Singh RP, Banerjee S, Rao AR. 2001. Modulatory influence of Andrographis

paniculata on mouse hepatic and extrahepatic carcinogen metabolizing

enzymes and antioxidant status. Phytother Res.;15:382–390

Suguna, L., Sivakumar, P., & Chandrakasan, G. (1996). Effects of Centella asiatica extract on dermal wound healing in rats. Indian Journal of Experimental Biology, 208-1211.

Trivedi, N.P. dan Rawal, U.M., 2001. Hepatoprotective and Antioxidant Property of Andrographis paniculata (Nees) in BHC Induced Liver Damage in Mice. Indian J Exp Biol., , 39 1: 41–46.

Qin LH, Kong L, Shi GJ, Wang ZT, Ge BX. 2006. Andrographolide inhibits the production of TNF-α and IL-12 in LPS stimulated macrophages: role of mitogen activated protein kinases. Biol Pharm Bull.;29:220–224.

WoundCareCenters. 2016. http://www.woundcarecenters.org/article/wound-basics/open-wound-basics. October 16th 2016.

Wu, F., Bian, D., Xia, W., Gong, Z., Tan, Q., Chen, J., & Dai, Y. 2012. Identification of Major Active Ingredients Responsible for Burn Wound Healing of Centella asiatica Herbs. Hindawi Publishing Corporation.

Zheng, Xiao-Wei, et al., 2011. Daqu-A traditional Chinese liquor fermentation starter. Journal of the Institute of Brewing:82-90


(1)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah :

 Ramuan herba pegagan, herba sambiloto, dan arak putih mempercepat penyembuhan luka.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

 Penelitian perlu dilanjutkan dengan meneliti secara mikroskopis.

Penelitian perlu follow-up lebih lama untuk melihat efek samping seperti sikatrik.


(3)

EFEK RAMUAN HERBA

PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban), HERBA

SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.F) Nees),

DAN ARAK PUTIH TERHADAP PENYEMBUHAN

LUKA PADA MENCIT (Mus musculus)

GALUR SWISS WEBSTER

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

YEREMIA PRASETYO

1310099

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Karya tulis ilmiah yang berjudul “Efek Ramuan Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F) Nees), Dan Arak Putih Terhadap Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan rasa hormat, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang ditujukan kepada :

1. Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr., M.Kes selaku pembimbing utama yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah.

2. Hj. Sri Utami, Dra., M.Kes., PA(K) selaku pembimbing kedua yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah.

3. Alm. Hermanto Polo, Indrawati, Stefanus Rahadian, dan Yohanes Raditya selaku ayah, ibu, kakak, dan adik yang telah memberikan motivasi dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studinya. 4. Malvin Owen Hardicar, Andy Yulianto, Feiny Melinda Sugiono, Fannisa

Salma, Annisa Pertama, Desrah Herlina, dan Beatrice Athalia atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

5. Rekan-rekan seangkatan atas kerjasamanya dan telah memberikan dukungan, bantuan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan masyarakat luas pada umumnya.

Bandung, November 2016


(5)

Universitas Kristen Maranatha

33

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bayaty, F.H., Abdulla, M.A., Hassan, M.I.A., dan Ali, H.M., 2012, Effect of Andrographis paniculata leaf Extract on Wound Healing Rats, Natural Product Research, 26(5): 423-429.

Brunicardi, F. C., Andersen, D. K., Billiar, T. R., Dunn, D. L., Hunter, J. G., Matthews, J. B., et al., 2010. Scwartz’s Principles of Surgery 9th Edition. USA. The MacGraw-Hill Companies.

Chao, W. W. and Lin, B. F., 2010, Isolation and Identification of Bioactive Compounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian), Chin. Med. J., (5) : 1-15.

Cheung HY, Cheung CS, Kong CK. Determination of bioactive diterpenoids from Andrographis paniculata by micellar electrokinetic chromatography. J Chromatogr A. 2001.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Hashim, P., Hamidah Sidek, Mohd Helme M. Helan, Aidawati Sabery, Uma Devi Palanisamy and Mohd Ilham. 2011. Triterpene Composition and Bioactivities of Centella asiatica. Molecules 16: 1310-1322.

Jayakumar, T., Hsieh, C. Y., Lee, J. J., & Sheu, J. R. (2013, February 12). Experimental and Clinical Pharmacology of Andrographis paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. Evidance-Based Complementary and Alternative Medicine , 2013, p. 2.

Joshi, K. 2013. Therapeutic Efficiency of Centella asiatica (L) Urb. An Underutilized Green Leafy Vegetable” An Overreview. Int. J. Pharm. Bio. Sci., 4 (1): 135-149.

Lasmadiwati, E., Herminati, M.B.M., &. Indriani, Y.H., 2004. Pegagan Meningkatkan Daya Ingat, Membuat Awet Muda, Menurunkan Gejala Stress dan Meningkatkan Stamina. Seri Agrisehat. Penerbit Penebar Awadaya -Jakarta.

Lee J, Jung E, Kim Y, Park J, Park J, Hong S, Kim J, Hyun C, Kim YS, Park D: Asiaticoside induces human collagen I synthesis through TGFbeta receptor I kinase (TbetaRI kinase)-independent Smad signaling. Planta Med 2006, 72:324–328.

Leung, A.Y., Foster S., 1998. Encyclopedia of Common Natural Ingredients Use in Food, Drugs, and Cosmetics 2nd ed. New York, NY: John Wil & Son; 1998:284.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

34

Lidia, C. 2009. Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centellae herba) Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina. Mescher, A.L. (2010). Junqueira’s Basic Histology. Twelfth Edition. New York:

The McGraw-Hill Companies.

Putri, A., Purwadianto, A., Akib, H.R.T., Almatsier, M., Pancaputra, A.N., Pranata, H., Mun’im, A., dkk. 2011. Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Sandhaus, D. 2015. Baijiu: The Essential Guide to Chinese Spirits. Penguin Books Australia.

Shukla, A. (1999). In Vitro and In Vivo Healing Activity of Asiaticoside Isolated from Centella asiatica. Journal of Ethopharmacology, 65.

Singh RP, Banerjee S, Rao AR. 2001. Modulatory influence of Andrographis paniculata on mouse hepatic and extrahepatic carcinogen metabolizing enzymes and antioxidant status. Phytother Res.;15:382–390

Suguna, L., Sivakumar, P., & Chandrakasan, G. (1996). Effects of Centella asiatica extract on dermal wound healing in rats. Indian Journal of Experimental Biology, 208-1211.

Trivedi, N.P. dan Rawal, U.M., 2001. Hepatoprotective and Antioxidant Property of Andrographis paniculata (Nees) in BHC Induced Liver Damage in Mice. Indian J Exp Biol., , 39 1: 41–46.

Qin LH, Kong L, Shi GJ, Wang ZT, Ge BX. 2006. Andrographolide inhibits the production of TNF-α and IL-12 in LPS stimulated macrophages: role of mitogen activated protein kinases. Biol Pharm Bull.;29:220–224.

WoundCareCenters. 2016. http://www.woundcarecenters.org/article/wound-basics/open-wound-basics. October 16th 2016.

Wu, F., Bian, D., Xia, W., Gong, Z., Tan, Q., Chen, J., & Dai, Y. 2012. Identification of Major Active Ingredients Responsible for Burn Wound Healing of Centella asiatica Herbs. Hindawi Publishing Corporation.

Zheng, Xiao-Wei, et al., 2011. Daqu-A traditional Chinese liquor fermentation starter. Journal of the Institute of Brewing:82-90


Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L. URBAN) DENGAN Uji Efek Penyembuhan Luka Bakar Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Dengan Gelling Agent Carbopol 934 Pada Kulit Punggung Kelinci Jantan.

0 1 13

UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L. URBAN) DENGAN GELLING AGENT Uji Efek Penyembuhan Luka Bakar Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Dengan Gelling Agent Carbopol 934 Pada Kulit Punggung Kelin

1 5 15

UJI DAYA ANTIPIRETIK INFUSA HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS.

1 17 20

Perbandingan Efek herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees) dan Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) serta Kombinasinya terhadap Penurunan Persentase Jumlah Eosinofil pada Mencit Swiss Webster dengan Dermatitis Alergika.

0 0 19

Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centellae herba) Dalam Mempercepat Lama Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina.

1 4 28

Efek Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica (L).Urban) Pada Variasi Dosis Hipnotik Terhadap Penurunan Koordinasi Motorik Mencit Betina Galur Swiss Webster.

0 0 27

Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica (L).Urban) Pada Dosis Hipnotik Terhadap Penurunan Aktivitas Lokomotor Mencit Betina Galur Swiss Webster.

0 1 24

Infusa Herba Pegagan (Centellae Herba) Sebagai Anti Alergi Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster.

0 1 25

Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Kemampuan Kognitif Mencit Jantan Albino (Mus musculus).

0 0 2