PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 2 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program
Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:
SRI WULANDARI
A 210 080 041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENGESAHAN
PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
SRI WULANDARI
A 210 080 041
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal, 21 Juli 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. H. Sudarto, Hs, MM.

(

)

2. Drs. H. Djalal Fuadi, MM.

(


)

3. Dra. Hj. Wafroturochmah, SE., MM.

(

)

Surakarta, Juli 2014
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, SE., M. Hum.
NIK. 132049998

1

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA
KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 COLOMADU TAHUN
PELAJARAN 2013/2014

SRI WULANDARI
A 210 080 041
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh lingkungan pergaulan
remaja terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu; 2) Pengaruh
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu; 3)
Pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif
dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Hasil analisis regresi memperoleh
persamaan garis regresi: Y = 62,382+0,072X1+0,118X2. Kesimpulan yang diambil adalah: 1)
Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan pergaulan remaja terhadap prestasi belajar
ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2013/2014 dapat
diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > ttabel,
yaitu 3,031 > 2,003 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,004 dengan sumbangan efektif sebesar
14,52%; 2) Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu. Hal ini berdasarkan analisis regresi

linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 5,681 > 2,003 dan nilai signifikansi <
0,05 yaitu 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 37,20%; 3) Ada pengaruh yang signifikan
antara lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier
ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 32,302 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05
yaitu 0,000. Dengan koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,536 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh antara lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa adalah sebesar 53,6%, sedangkan 46,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.

Kata kunci: Lingkungan Pergaulan Remaja, Motivasai Belajar, Prestasi Belajar Siswa

1

2

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruslan A Gani (2000:44) menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah hasil belajar
seseorang. Belajar adalah perubahan perilaku yang dituntut dalam belajar setidaknya

mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian prestasi
belajar ini harus mencerminkan sekurang-kurangnya tiga aspek tadi”. Peningkatan
prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2
Colomadu masih belum bisa dikatakan baik atau masih rendah. Dari hasil wawancara
peneliti dengan guru di sekolah ini, terbukti dari beberapa siswa kelas VIII masih ada
siswa yang tidak naik kelas bahkan ada juga yang dikeluarkan dari Sekolah. Untuk siswa
yang tidak naik kelas disebabkan karena kurang maksimalnya nilai ekonomi dan mata
pelajaran lain yang diperoleh saat semester. Sedangkan untuk siswa yang dikeluarkan
dari Sekolah dikarenakan kurangnya kedisiplinan sehingga mendapatkan poin dan juga
dipengaruhi pergaulan remaja yang terlalu bebas saat ini. Lingkungan pergaulan remaja
adalah lingkungan disekitar individu (remaja) yang sedang mengalami masa peralihan
dari masa kanak-kanak menuju dewasa dalam hubungan timbal balik antara individu
yang satu dengan individu lain saling mempengaruhi, mengubah, memperbaiki perilaku
individu yang lain ataupun sebaliknya.
Selain faktor lingkungan pergaulan remaja yang merupakan faktor ekstern
untuk mencapai keberhasilan dalam belajar ada juga faktor psikologis dalam belajar yang
merupakan faktor intern dari dalam diri siswa. Seseorang akan berhasil dalam belajar,
kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk
belajar itulah yang disebut dengan motivasi. Menurut Sardiman (2004:73) “Motivasi
adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Sedangkan menurut Djamarah

(2002:14) ”Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Jadi dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak
seseorang dalam melakukan sesuatu perubahan energi dengan semangat karena ada
tujuan yang ingin dicapai. Hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

3

pencapaian prestasi belajar adalah lingkungan pergaulan remaja yang buruk dan motivasi
siswa dalam belajar yang kurang terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut diatas,
maka pokok masalah yang timbul adalah sebagai berikut:
Adakah pengaruh yang signifikan lingkungan pergaulan remaja terhadap prestasi belajar
ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu?
Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu?
Adakah pengaruh yang signifikan lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu?


Tujuan
Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan lingkungan pergaulan remaja
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Colomadu.
Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu.
Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Colomadu.

Manfaat
Adapun hasil penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai
berikut:
Manfaat Teoritis
Manfaat secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan mengenai lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.

4


Manfaat Praktis
Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar dalam peningkatan prestasi belajar
Memberikan sumbang pikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar
lebih baik dan berkualitas.

B. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Menurut Winarno Surakhmad (2001:90) “Metode penelitian dibagi menjadi
tiga yaitu, penelitian deskriptif, penelitian historik dan penelitian eksperimen”. Menurut
Sugiyono (2005:13) terdapat beberapa pendekatan penelitian antara lain:
a. Penelitian Kuantitatif, adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang
berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan
b. Penelitian Kualitatif, adalah data kualitatif adalah data yang berbentuk atau data
kualitatif yang diangkakan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena dalam
penelitian ini berusaha untuk memecahkan masalah yang diteliti dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
faktor-faktor


yang

tampak

sebagaimana

adanya

pendekatan

kuantitatif

yang

menggunakan data yang berbentuk angka serta kualitatif yang diangkakan. Dimana data
yang diperoleh dari sampel populasi penelitian yang kemudian dianalisis sesuai dengan
metode statistik yang digunakan.

Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dan
populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu
tahun pelajaran 2013/2014, maka populasi dalam penelitian ini adalah 234 siswa.

5

Menurut Suharsimi Arikunto (2003:109) menyatakan bahwa “Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Selain itu juga menyebutkan apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek lebih dari 100 maka diambil 10-15%
atau 20-25% atau lebih”. Dan dalam penelitian ini sampel diambil 25% dari populasi
yaitu sebanyak 25% X 234 = 59. Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 59
siswa dengan taraf signifikansi 5%.

Variabel Penelitian
Variabel Bebas ( Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2006:33) “Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat”. Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah lingkungan pergaulan remaja (X 1) dan motivasi
belajar siswa (X2).
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Menurut Sugiyono (2006:33) “Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar (Y).

Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini yang sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Metode Angket (Quisioner)
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:124) “Angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung tertutup
karena responden hanya tinggal memberikan tanda checklist (√) pada salah satu

6

pernyataan yang sesuai dengan sikap responden. Sedangkan penilaian angket
menggunakan skala thurstone yaitu skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah
(40-50) pernyataan yang relevan dengan variabel yang hendak diukur, kemudian
sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau
konstruk yang hendak diukur.
Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari data yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, raport, agenda dan
sebagainya”.

Dalam

penelitian

ini,

metode

dokumentasi

digunakan

untuk

mengumpulkan data hasil prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Colomadu, yang diperoleh dari hasil nilai rata-rata raport tahun
pelajaran 2013/2014.

Teknik Analisis Data
Analisis regresi berganda
Dalam penelitian ini, regresi digunakan untuk menentukan prestasi belajar (Y) yang
disebabkan oleh lingkungan pergaulan remaja (X1) dan motivasi belajar (X2). Menurut
Sugiyono (2006:67) menyatakan bahwa analisis regresi berganda dua prediktor
menggunakan persamaan garis regresi sebagai berikut:
Y = α+b1X1+b2X2
Keterangan:
Y

= prestasi belajar

α

= konstanta

b

= Koefisien regresi

X1

= Lingkungan pergaulan remaja

X2

= Motivasi belajar

Uji Secara Serempak (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara dua variabel
bebas (lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar) secara bersama-sama

7

terhadap prestasi belajar sehingga bisa diketahui apakah jugadapat diterima atau ditolak,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi H0 dan H1
H0:β1 = β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
H0:β1 ≠ β2 ≠ 0, berarti terdapat pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
2) Level of significance α = 5%
3) Kriteria Pengujian

Daerah ditolak

Daerah diterima
F(k:n-k)
H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel
4) Pengujian nilai F
F=

[

]

(Fred N. Kerlinger and Elazar J. Pedhauzur)
Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda
k = Konstanta variabel bebas
N = Banyaknya sampel
5) Kesimpulan
Dengan melakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel, jika nilai Fhitung > Ftabel
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen

8

dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < Ftabel maka variabel
independen dengan variabel dependen tidak ada pengaruh.
Uji Parsial (Uji t)
Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas
(lingkungan pergaulan remaja terhadap prestasi belajar siswa dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa) secara sendiri-sendiri, sehingga diketahui apakah
dengan yang sudah ada dapat diterima atau tidak.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi H0 dan H1
H0:β1 = 0 Berarti tidak ada pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar
H1:β1 ≠ 0 Berarti ada pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar
H0:β2 = 0 Berarti tidak ada pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajr
H1:β2 ≠ 0 Berarti ada pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar
2) Level of significance α = 5%
3)

Kriteria Pengujian

Daerah diterima
Dareah tolak
-t (α/2;n-k-1)

Daerah tolak
0

t (α/2;n-k-1)

H0 diterima apabila -t (α/2;n-k-1) ≤ t ≤ t (α/2;n-k-1)
H0 ditolak apabila t > t(α/2;n-k-1) atau t < t (α/2;n-k-1)
4)

Pengujian nilai t
t=

9

Keterangan:
b

= koefisien regresi

Seb = standar eror of b
5)

Kesimpulan
H0 diterima apabila -t

tabel

≤ -t

hitung

≤t

tabel

dan H0 ditolak apabila t

hitung

ttabel, yaitu 3,031 > 2,003 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,004, dengan sumbangan relatif sebesar 27,10% dan sumbangan efektif 14,52%.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan pergaulan

10

remaja akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah lingkungan
pergaulan remaja, maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari motivasi belajar (b2)
adalah sebesar 0,118 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel motivasi
belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan uji t untuk variabel
motivasi belajar (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,681 > 2,003 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000, dengan sumbangan relati sebesar 69,41% dan sumbangan efektif sebesar
37,20%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi
belajar akan semakin tinggi prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya semakin rendah
motivasi belajar akan semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama lingkungan pergaulan
remaja dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung >
Ftabel, yaitu 32,302 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti
lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat
dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi lingkungan pergaulan remaja dan
motivasi belajar akan diikuti peningkatan prestasi belajar siswa, sebaliknya kecenderungan
penurunan kombinasi variabel lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar akan diikuti
penurunan akan prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,536, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi
variabel lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
adalah 53,6% sedangkan 46,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel lingkungan pergaulan remaja
memberikan sumbangan relatif sebesar 27,10% dan sumbangan efektif 14,52%. Variabel
motivasi belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 69,41% dan sumbangan efektif
sebesar 37,20%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak
bahwa variabel motivasi belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi
belajar siswa dibandingkan variabel lingkungan pergaulan remaja.

11

D. SIMPULAN
Lingkungan pergaulan remaja berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa t hitung > ttabel, yaitu 3,031 > 2,003 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,004 dengan sumbangan efektif sebesar 14,52%.
Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Colomadu dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda
(uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 5,681 > 2,003 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000, dengan sumbangan efektif sebesar 37,20%.
Lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Colomadu dapat diterima. Hal ini berdasarkan
analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 32,302 >
3,150 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,536 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh lingkungan pergaulan remaja dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa adalah sebesar 53,6% sedangkan 46,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.

Dokumen yang terkait

Hubungan pergaulan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS (studi penelitian di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan)

0 9 131

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 3 13

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Meneng

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Meneng

0 2 11

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Col

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 11

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA SMA KELAS XI IPS SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 11

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa SMA Kelas XI IPS SMA Negeri I K

0 3 17