ANALISA TANGGAPAN GURU DAN MURID KELAS VII DAN VIII TERHADAP MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI Analisa Tanggapan Guru Dan Murid Kelas VII Dan VIII Terhadap Mitigasi Bencana Dampak Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 : Studi Kasus Di SMP Muhammadiy

ANALISA TANGGAPAN GURU DAN MURID KELAS VII DAN VIII
TERHADAP MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI
SMP MUHAMMADIYAH 23 KEPUTRAN KEMALANG KECAMATAN
KEMALANG KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
Alfi Fardani
A610090029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
Fenomena erupsi merapi 2010 yang terjadi dibeberapa Kabupaten yang
berpotensi terkena dampak erupsi vulkanis yang memiliki potensi bahaya utama
(main hazard potency) dan potensi bahaya ikutan (colateral hazar potency)
sehingga perlu upaya strategis mitigasi bencana guna mengurangi resiko bencana.
Penelitian ini berjudul “Analisa Tanggapan Guru dan Murid Kelas VII dan

VIII Terhadap Mitigasi Bencana Dampak Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 :
Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran Kecamatan
Kemalang Kabupaten Klaten”. Tujuan dari penelitian ini adalah 1.mengetahui
besarnya dampak bencana erupsi gunung merapi di SMP Muhammadiyah 23
Kemalang, Keputran 2. Mengetahui pemahaman Guru dan Murid kelas VII dan
VIII di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran terhadap mitigasi bencana 3.
Mengetahui persepsi Guru dan Murid Kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah
23 Kemalang Keputran terhadap mitigasi bencana 4. Mengetahui tanggapan guru
dan murid kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Kemalang Keputran
terhadap mitigasi bencana.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini melauli tahap penentuan
daerah penelitian, pengumpulan data, pemilihan responden lalu menganilisa data.
Daerah penelitian yang dipilih adalah SMP Muhammadiyah 23 Kemalang
Keputran dengan alasan adanya dampak erupsi merapi. Analisa data
menggunakan tanel frekuensi.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah menimbulkan dampak abu vulkanik
yang tebal dan pemahaman, persepsi, tanggapan guru tinngi. Sedangkan
pemahamn, persepsi, tanggapan murid kelas VII dan VIII sedang di SMP
muhammadiyah 23 Kemalang Keputran.
Kata Kunci


: Pemahaman, Persepsi, Tanggapan, Kemalang

bencana banjir dan lain-lain

1. PENDAHULUAN
Dari beberapa fakta data yang

maka

ada,

memiliki potensi bahaya utama

Indonesia

berbagai

mengalami


bencana

yang

dari

(main

itu

Indonesia

hazart potency)

yang

menyebabkan kerugian jiwa dan

tinggi. Bangunan terbuat dari


materi yang besar yang akan

kayu,

terus

kepadatan industri merupakan

berulang

kejadiannya.

kepadatan bangunan,

Tatanan geologi dan tatanan

potensi

Indonesia


jalur

(collaeteral hazart potency) juga

gempa dan gunungapi dengan

sangat tinggi. Maka dari itu

ribuan titik pusat gempa dan

sebagian wilayah yang rawan

ratusan gunungapi yang pernah

dengan

dan

penanggulangan resiko bencana


terus

menjadi

membentuk

berpotensi
ancaman.

untuk

Bencana

adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa oleh alam, manusia,
dan

atau

keduanya


menyebabakan

yang

timbulnya

korban manusia, kerugian harta.
Potensi bencana di Indonesia
dapat

dikelompokan

menjadi

dua yaitu potensi bahaya utama
(main

hazard)


dan

potensi

bahaya ikutan (coleteral hazard).
Potensi bahaya utama (main
hazard) dapat dilihat melalaui
potensi bencana gempa yang
dapat dilihat bahwa Indonesia
dilalui jalur-jalur gempa, peta
potensi

bencana

letusan

gunungapi, peta potensi bencana
tanah

longsor,


peta

potensi

bahaya

bencana,

ikutan

upaya

adalah menagemen bencana.
Latar belakang Fenomena erupsi
merapi 2010 yang terjadi dibeberapa
Kabupaten yang berpotensi terkena
dampak erupsi vulkanis yang memiliki
potensi bahaya utama (main hazard
potency) dan potensi bahaya ikutan

(colateral hazar potency) sehingga perlu
upaya strategis mitigasi bencana guna
mengurangi resiko bencana. Erupsi
merapi tahun 2010 ini mengancam lebih
bahaya karena erupsi Explosif seperti
yang dipaparkan oleh Dr Surono.
Kabupaten Magelang, Sleman DIY,
Klaten dan Boyolali yang berpotensi
terkena hujan debu, awan panas dan
lahar dingin yang beradius dekat dengan
merapi. Eerupsi merapi yang terjadi di
beberapa

Kabupaten

membuat

ketakutan pada masyarakat sehingga

sampai 15 km yang berpontensi terkena


masyarakat

untuk

dampak hujan debu, awan panas dan

menyelamatkan diri menjauh walau

lahar dingin, yaitu: Desa Balerante,

masih ada sebagian warga yang percaya

Tegalmulyo,

dengan mitos-mitos untuk menetap di

Bawukan,

Desa-Desa

sudah

Kepurun dan Keputran dan Desa yang

diperingatkan merapi dalam keadaan

beradius 5 km dan 10 km tersebut

awas. Banyaknya korban jiwa dan harta

mengalami dampak yang paling berat

akibat tersapu erupsi merapi kemarin.

berupa hujan debu, awan panas dan

Kabupaten

lahar

lari

kepanikan

tersebut

walau

Klaten,

Kecamatan

Siderejo,

Kendalsari,

Bumiharjo,

dingin

sehingga

Dompol,

masyarakat

Kemalang, yang beradius 5 km pada

mengungsi di desa Keputran. Peristiwa

merapi awalnya hijau, indah, banyaknya

erupsi

aktivitas

dan

menimbulkan korban jiwa dan material

pendidikan disekolah terpencil tersebut.

sehingga tanggapan Desa Keputran dan

Keadaan

khususnya

pertanian,

merapi

pertenakan

mulai

dari

siaga

merapi

yang

di

banyaknya

sekolah

SMP

sampai awas pada akhirya meletus

Muhammadiyah 23 Keputran mengenai

menyebabakan ketakutan dan kepanikan

Kecamatan Kemalang yang merupakan

masyarakat

karena

daerah yang berpotensi terkena dampak

dialami

sehingga yang akan peneliti teliti bisa

banyaknya

Kemalang
kerugian

yang

masyarakat seperti; kehilangan tempat

menganalisa

tinggal, binatang ternak, ladang, bahkan

merapi. Kerugian kerugian jiwa maupun

banyak juga korban jiwa, kerugian ini

materil,

terjadi akibat tersapu abu vulkanisme,

bencana oleh pemerintah atau pihak

awan panas dan lahar dinggin.

pendidik

Desa Keputran yang beradius 14

akibat

upaya

yang

dampak

erupsi

sosialisasi

mitigsi

disosilisasikan

oleh

murid dan masyarakat.

km awalnya tenang tidak akan terkena

Pemahaman,

dampak

ini

terhadap bencana tersebut Guru dan

debu

Murid di SMP Muhammadiyah 23

vulkanisme, Desa Keputran ini tidak

Keputran akan menganalisa dampak

terlalu berat terkena dampak seperti

tersebut karena Desa Keputran salah

desa

satu

tetapi

mengalami

desa

dampak

beradius

5

km

Keputran
hujan

yaitu

Desa

Balerante. Desa yang beradius 5 km

Desa

Persepsi

yang

dan

tanggap

dapat

pengungsian walau Desa ini

untuk
juga

terkena dampak pada akhirnya. Dari

Muhammadiyah

23

uraian diatas yang melatarbelakangi

Kemalang,

Keputran,

masalah dampak erupsi vulkanisme

Kecamatan

Kemalang,

Gunung Merapi yang berpotensi bahaya

Kabupaten Klaten terhadap

utama dan lanjutan didaerah Magelang,

mitigasi

Boyolali, Yogyakarta, Klaten, Solo, dan

merapi

bencana

erupsi

hingga menuju ke Jawa Barat. Dan

4. Mengetahui tanggapan Guru

Terkhusunya pada Kabupaten Klaten

dan Murid kelas VII dan

dan Kecamatan Kemalang dan pada

VIII

Desa Keputran maka untuk mengurangi

Muhammadiyah

resiko

Kemalang,

Keputran,

Kecamatan

Kemalang,

bencana

erupsi

vulkanisme

gunung merapi.

mitigasi

ini bertujuan. Mengetahui

erupsi Gunung Merapi di
SMP

Muhammadiyah

23

Kemalang,

Keputran,

Kecamatan

Kemalang,

Kabupaten Klaten
2. Mengetahui

pemahaman

Guru dan Murid kelas VII
dan

VIII

di

Muhammadiyah

SMP
23

Kemalang,

Keputran,

Kecamatan

Kemalang,

Kabupaten Klaten terhadap
mitigasi

bencana

erupsi

Gunung Merapi
3. Mengetahui persepsi Guru
dan Murid kelas VII dan
VIII

di

SMP

SMP
23

Kabupaten Klaten terhadap

1. Maksud didalam peneletian

besarnya dampak bencana

di

bencana

erupsi

merapi
Kegunaaan dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan untuk menyusun
skripsi yang merupakan salah satu
syarat menempuh ujian sarjana pada
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Dapat digunakan sebgai titik tolak
untuk melakukan penelitian sejenis
secara

mendalam.

memeberikan
mitigasi

3.

Dapat

gamparan
bencana

tentang

di

SMP

Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran
Kecamatan
Klaten,

Kemalang

sehingga

pemerintah
kebijakan
pendidikan.

dapat

dalam
kebijakan

Kabupaten
membantu
menentukan

dalam

bidang

5.

2. MEDOTE PENELITIAN

Pemahamn

Guru

dan

Penelitian ini dilakukan dengan

Murid kelas VII dan VII

tahap-tahap :

trhadap Mitigasi bencana

1. Penentuan daerah penelitian.

6. Persepsi Guru dan Murid

Dalam penelitian ini diambil

kelas

SMP

trhadap Mitigasi bencana

Muhammadiyah

Kemalang

23

Keputran.

VII

7. Tanggapan

dan

Guru

VII

dan

Pertimbangan sebagi berikut.

Murid kelas VII dan VII

Mengalami

trhadap Mitigasi bencana

dampak

abu

vulkanik tebal dan SMP
Muhammadiyah
Keputran

Kemalang

belum

pernah

Data skunder diperoleh dari
Instansi Instansi, meliputi :

dilakukan penelitian tentang

Jumlah Guru, Murid dan

tanggapan mitigasi bencana

Fasilitas Sekolah, Admistrasi

dampak erupsi merapi tahun

Desa Keputran.

2010.
2. Tekhnik pengumpulan data
Data yang dilakukan adalah
data primer dan skunder.
Data primer diperoleh dari
Guru dan Murid kelas VII
dan VIII melalui angket
sebagi kuesioner.
Data primer meliputi :
1. Nama respoden
2. Umur
3. Pekerjaan
4. Dampak erupsi merapi di
SMP muhammadiyah 23
Kemlang Keputran

3. Pemelihan Respoden
Responden dalam penelitian
ini adalah Guru dan Murid
Kelas VII dan VIII. Guru 14
dan Murid Kelas VII dan
VIII 42. Diambil sampel
masing masing 50% secara
random
mengundi

dengan

cara

unsur-

unsur

penelitian atau satuan satuan
elemeter
dengan

dalam

populasi,

pertimbangan

sampel 50% sudah mampu
mewakili karakter populasi.

Penentuan Sampel
Objek

Populasi

Guru
Murid kelas

Persen (%)

Sampel

14

50%

7

VII 42

50%

22

dan VIII
Dalam penelitian ini menggunakan

mengalami dampak berat yang

tekhnik pengambilan anggota sampel

terjadi di SMP Muhammadiyah

seacara

23

acak

sederhana

(sampling

Kemalang

Keputran,

walaupun tidak dilewati awan

random acak). (Yunus, 2010, 282)

panas, lahar dinggin korban jiwa

4. Analisis Data
Penelitian ini meggunakan

murid atau guru, tetapi abu

analisis

frekuensi.

vulkanik yang tebal dan suara

Tabel frekuensi digunakan

gemuruh sehingga keadaan SMP

untk menegetahui dampak

Muhammadiyah 23 Keputran

erupsi merapi, Pemahaman,

Kemalang yang pada awalnya

Persepsi, Tanggapan Guru

tempat

pengungsian

dan Murid Kelas VII dan

tempat

ini

VIII

kegiatan pembelajaran disekolah

tabel

terhadap

mitigasi

ini

bencana.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

menjadi

ditinggalkan

dan

dihentikan. Pasca erupsi

merapi

selesai

SMP

di

Muhammadiyah 23 Kemalang

23

Keputran mengalami kerusakan

Kemalang

Keputran

sedang. Meja, Kursi, jendela,

Kecamatan

Kemalang

lantai

Dampak
SMP

erupsi

merapi

Muhammadiyah

Bedasarkan tabel 4.1 bahwa
Muhammadiyah

23

Kemalang Keputran Kecamatan
Kemalang Kabupaten Klaten,
bukan daerah kawasan rawan
bencana(KRB) tetapi dampak
erupsi

merapi

tahun

kerusakan

akibat abu vulkanik yang tebal

Kabupaten Klaten

SMP

mengalami

2010,

dan

suara

Gemuruh.

getaran

yang

Sehingga

SMP

Muhammadiyah 23 Kemalang
Keputran

diatakan

terkena

dampak erupsi merapi berat.

Pemahaman Guru dan Murid
Kelas VII dan VIII Terhadap
Mitigasi
Bencana
Erupsi
Merapi Tahun 2010 di SMP
Muhammadiyah 23 Keputran
Kemalang
Kecamatan
Kemalang Kabupaten Klaten
Tabel 4.2
Pemahaman Guru dan Murid Kelas VII dan VIII terhadap bencana dan mitigasi
bencana
No

Uraian

Setuju
Persen (%)

1

Bencana

adalah

peristiwa

atau

rangkian

Guru

Murid

100.0

31.8

100.0

45.5

85.7

68.2

100.0

54.5

peristiwa oleh alam, manusia dan atau keduanya
yang menyebabkan timbulnya korban manusia,
kerugian harta
2

Proses

atau

gejala

alami

yang

dapat

mengakibatkan kehilangan jiwa, luka atau
dampak kesehatan lain, kerusakan properti,
kehilangan pendapatan atau layanan, gangguan
sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan
disebut bencana alam
3

Kerentanan adalah karakteristik dan kondisi dari
sebuah masyarakat, sistem atau aset yang dapat
dirusak atau dipengaruhi oleh suatu bahaya.
Sekolah dikatakan beresiko atau rawan bila
terdapat pada bahaya yang diketahui dan
mungkin akan mendapat kerugian akibat dampak
ini bila dan saat bahaya ini terjadi

4

Mengacu pada proses untuk mengurangi atau
membatasi dampak yang merugikan dari bahaya
dan yang terkait dengan bencana disebut mitigasi
bencana

5

Pengetahuan

dan

kemampuan

yang

85.7

63.6

100.0

31.8

100.0

90.9

57.1

13.6

57.1

59.1

100.0

81.8

100.0

59.1

85.7

59.1

100.0

36.4

dikembangkan oleh pemerintah dan organisasi
pemulihan dan tanggap daurat profesional dan
perseorangan untuk mengantisipasi, menanggapi
dan

memulihkan

kondisi

akibat

dampak

peristiwa atau kondisi berbahaya yang mungkin
atau yang sedang terjadi secara efektif disebut
kesiapsiagaan
6

Tanggap adalah ketersediaan layanan daurat dan
bantuan publik saat atau ketika bencana telah
terjadi untuk menyelamatkan jiwa, mengurangi
dampak kesehatan, memastikan keselamatan
memenuhi kebutuhan dasar dari orang yang
terkena dampak

7

Managemen bencana merupakan kegiatan yang
meliputi aspek perencanaan dan penanggulanya.

8

Pra bencana aktivitas yang dilakukan utamanya
adalah preparedness dan early warning

9

Selama

bencana

aktivitas

yang

dilakukan

utamanya Search and Rescue dan damage
assessment
10

Setelah

bencana

utamanya

aktivitas

recovery,

yang

dilakukan

rehabilitation

dan

reconstruction
11

Tidak ada bencana aktivitas yang dilakukan
utamanya adalah untuk tujuan prevention dan
mitigation

12

Search and Rescue (SAR) kegiatan lanjutan atau
sambungan peringatan dini, karena dalam hal ini
bencana benar-benar telah terjadi

13

Tanggap daurat (distaster emergency response)
adalah kegiatan untuk antisipasi, sebelum dan

segera setelah bencana terjadi dengan tujuan
untuk meminimalisir dampak akibat bencana
14

Pencegahaan
bencana

adalah

jangka

mencegah

usaha

panjang

atau

penaggulangan

tujuannya

mehindari

100.0

63.6

100.0

36.4

untuk

kemungkinan

terjadinya bencana.
15

Guru, Murid dan staff SMP Muhammadiyah 23
kemalang Keputran membutuhkan Pemahaman
atau

pendalaman

rencana

penanggulangan

bencana (RPB)
Sumber : Peneliti
Bedasarkan tabel 4.2 bahwa

bedasarkan pengalaman yang

Guru dan Murid Kelas VII dan

telah dialami dan pemberian

VIII di SMP Muhammadiyah 23

materi ilmu pengetahuan alam di

Kemalang Keputran pemahaman

sekolah. Tetapi Guru dan Murid

tentang mitigasi bencana pada

Kelas VII dan VIII termasuk

guru tinggi karena diatas 50%

paham tentang mitigasi bencana.

karena

semakin

Persepsi Guru dan Murid

tinggi bedasarkan usia, tinggkat

Kelas VII dan VIII Terhadap

pendidikan,

Mitigasi

pemahaman

pengalaman

dan

Bencana

Erupsi

daerah asal sedangkan murid

Merapi Tahun 2010 di SMP

kelas VII dan VIII di SMP

Muhammadiyah 23 Kemalang

Muahammadiyah 23 Kemalang

Keputran

Keputran

Kemalang Kabupaten Klaten

sedang.

Karena

Kecamatan

Tabel 4.3
Persepsi Guru dan Murid Kelas VII dan VIII Terhadap Mitigasi Bencanadi SMP
Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten
No

Uraian

Setuju
Persen (%)
Guru

Murid

1

Erupsi merapi merupakan bencana alam

100.0

77.3

2

Sekolah ini

100.0

36.4

dikatakan daerah potensi

bencana erupsi merapi
3

Sekolah ini mengalami terkena dampak

100.0

36.4

erupsi merapi
4

Sekolah ini tanggap bencana

85.7

77.3

5

Sekolah ini melakukan kegiatan mitigasi

85.7

36.4

85.7

27.3

100.0

68.2

71.4

4.5

85.7

36.4

85.7

27.3

100.0

36.4

100.0

31.8

latihan

85.7

72.7

Rencana

71.4

54.5

85.7

45.5

bencana
6

Sekolah ini tersedia petugas/kelompok yang
melakukan tindakan mitigasi bencana

7

Sekolah

ini

melakukan

pemahaman/pendalaman

Rencana

Penanggulangan Bencana (RPB)
8

Sekolah ini menyediakan bahan/materi
a. Buku

Buku

tentang

Vulkanisme/erupsi merapi
b. Poster, buku saku, komik, kliping
tentang erupsi merapi
c. VCD tentang erupsi
9

Sekolah ini menggunakan materi tentang
bencana dalam mata pelejaran yang relevan

10

Sekolah ini menggunakan materi mitigasi
bencana dalam materi tambahan

11

Sekolah ini telah melakukan simulasi/gladi
evakuasi untuk siswa

12

Guru

dan

pengetahuan

Siwa

menginformasikan

tentang

mitigasi

bencana

terhadap masyarakat sekitar
13

Guru

dan

siswa

mengikuti

penyelamatan
14

Guru

dan

siswa

menyusun

Operasional penaggulangan bencana
15

Guru dan siswa mulai koordinasi terhadap
instansi

16

siaga

71.4

59.1

Sekolah ini melakukan kegiatan Mitigasi

71.4

13.6

Sekolah

ini

dikatakan

sekolah

bencana
17

bencana setelah bencana erupsi merapi
terjadi
Sumber : Peneliti

Bedasarkan tabel 4.3 bahwa

persepsi Guru bedasarkan uraian

guru dan muid kelas VII dan

tabel

VIII SMP Muhammadiyah 23

tinggi.

Kemalang Keputran Kecamatan

Persepsi murid terhadap mitigasi

Kemalang

Kabupaten

Klaten

di SMP Muhammadiyah 23

mengenai

persepsi

tentang

Kemalang

4.3 tersebut

mitigasi bencana pasca dampak

erupsi

erupsi

rendah.

merapi

di

SMP

dikatakan

Keputran

merapi

tahun

Karena

pasca
2010

sosialisasi

Muhammadiyah 23 Kemalang

mengenai mitigasi bencana dari

Keputran persepsi guru terhadap

pihak insatasi kepada pihak

mitigasi

bencana

pendidikan atau sekolah masih

persentase

diatas

tinggi
dari

70%

kurang

karena

persepsi guru untuk mengurangi

diuatamakan

dan menaggulagi bencana erupsi

kawasan rawan bencana (KRB).

merapi di sekolah ini karena

Tetapi sebagain dasar dalam

bedasarkan pengalaman yang

penangguangan bencana atau

telah terjadi. Yang pada awalnya

mitigasi bencana murid kelas

sekolah

VII dan VIII memahami dan

ini

untuk

tempat

pengungsian daerah KRB di
Kecamatan
SMP

Kemalang

Keputran

dampak
menimbulkan

berat
bangku,

daerah

menaggapi.

tetapi

Muhammadiyah

Kemalang

sekolah

yang

23

terkena
yang
meja,

jendela, lantai rusak. Sehingga

Tanggapan Guru dan Murid Kelas
VII dan VIII Terhadap Mitigasi
Bencana Erupsi Merapi Tahun 2010
di
SMP
Muhammadiyah
23
Kemalang Keputran Kecamatan
Kemalang Kabupaten Klaten

Tabel 4.4
Tanggapan Guru dan Murid Kelas VII dan VIII Terhadap Mitigasi Bencana
Erupsi Merapi tahun 2010 di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran
Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten
No

Uraian

Setuju
Persen (%)
Guru

Murid

100.0

31.8

rencana

100.0

45.5

tempat-tempat

100.0

68.2

4

Sekolah membuat peta dan jalur evakuasi

100.0

54.5

5

Sekolah

dan

100.0

63.6

Sekolah melakukan latihan atau simulasi

100.0

31.8

100.0

100.0

kecil/

100.0

100.0

Sekolah menyiapkan posko kesehatan

100.0

59.1

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

59.1

1

Sekolah menyiapkan backup atau copy
dokumen penting untuk mengantisipasi
bencana

2

Sekolah

telah

menyiapkaan

evakuasi
3

Sekolah

menyepakati

evakuasi atau pengungsian

menyiapkan

peralatan

perlengkapan evakuasi
6

evakuasi
7

Sekolah menyiapkan kotak p3k dan obat
obatan penting

8

Sekolah

mengaktifkan

dokter

Palang Merah Remaja(PMR)
9

Sekolah
10

Saudara dan sekolah melakukan latihan
pertolongan pertama

11

Sekolah mengadakan penyuluhan atau
pelatihan simulasi terhadap masyarakat

12

Sekolah berkeja sama dengan
-

Pemerintah

-

Lsm

13

-

Ornop

-

Pihak swasta

Menjadi relawan pada saat bencana

100.0

36.4

100.0

100.0

100.0

100.0

terjadi
14

Sekolah mencari bantuan untuk para
pengungsi

15

Sekolah

memberi

motivasi

atau

rehabilitasi pada korban
Sumber : Peneliti
Bedasarkan

4.4

pendidikan yang ada. Sehingga

terhadap

tanggapan Murid kelas VII dan

mitigasi bencana pasca erupsi

VIII terhadap mitiasi bencana

merapi tahun 2010 tinggi100%

sedang.

tanggapan

Tabel

guru

guru tanggap mitigasi bencana
untuk

pengurangan

resiko

pengurangan bencana di SMP

4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Bedasarkan

penelitian

muhammadiyah 23 Kemalang

telah

Keputran Kecamatan Kemalang

kesimpulan sebagai berikut

Kabupaten
bedasarkan

Klaten.

Karena

pengalaman

dilakukan,

dapat

yang
diambil

1. Dampak erupsi merapi tahun
di

SMP

peristiwa erupsi merapi dan

Muhammadiyah

23

tingkat pendidikan lebih tinggi

Kemalang

Keputran

sehingga tanggap dalam bencana

Kecamatan

Kemalang

tinggi.

Kabupaten

Klaten

Murid kelas VII dan VIII SMP

menimbulakan dampak berat

Muhammadiyah 23 Kemalang

yaitu abu vulakanik yang

Keputran Kecamatan Kemalang

mengakibatkan

Kabupaten

pada

Klaten

tanggap

2010

sekolah

terhadap mitigasi bencana untuk

pemberhentian

mengurangi

pemebelajaran

resiko

bencana.

Karena bedasarkan pengalaman
yang ada dan sesuai tingkat

tersebut.

kerusakan
dan

disekolah

2. Pemahaman,

Persepsi,

daerah

Kawasan

Rawan

Tanggapan Guru dan Murid

bencana dan yang terkena

mengenai

erupsi

ancaman

bencana

merapi dan mitigasi bencana

khusunya

dan

tinggi

untuk

bencana

karena

bedasarkan

pada

umumnya

daerah

daerah

pengalaman bencana erupsi

manapun terkhuus didunia

merapi tahun 2010 yang

sekolah

menyebabakan dampak berat

siaga bencana.

sehingga Guru dan Murid

didirikan

2. Bagi sekolah

lebih paham, persepsi dan

Diharapkan

tanggap

meningkatkan

walaupun

sekolah

bukan

untuk

lebih

pendalaman

termasuk daerah kawasan

terhadap pemahamn bencana

rawan bencana (KRB).

dan kesiapsiagaan bencana

Saran

sehingga

Bedasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan

diatas

maka

dapat

diajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Instasi sosial mitigasi
bencana
Upaya

menjadi

sekolah
sekolah

bisa
siaga

bencana dan Guru dan murid
mampu
mensosialisasikan

untuk
kepada

masyrakat terhadap bencana
upaya

sosialaisasi

serta kesiapsiagan bencana.

Mitigasi bencana di daerah
DAFTAR PUSTAKA
BP. FKIP UMS. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta : BP-FKIP UMS
Dr Surono. 2011. Letusan merapi 2010 sebuah catatan jurnalistik. Solo : Solopos dan
Harian Jogja
Gobal Facility untuk pengurangan dan Pemulihan Bencana ISDR, INEE, The Word
Bank. Panduan Tentang Konstruksi Sekolah yang Lebih Aman; 2009
Hermawati, Ovi. 2011. Pengaruh Intensitas Sosialisasi Politik dan Pemahaman
Mengenai Demokrasi Terhadap Kesadaran Menggunakan Hak Pilih dalam
Kegiatan Pemilu 2009 Bagi Pemilih Tetap Warga Rw XVII Desa Jaten Kecamatan
Jaten Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta. FKIP. UMS
Katili, J.A dan Marks,P. Geologi. Djakarta: Percetakan Kilatmaju Bandung Indonesia.

K, Sutriyah. 2011. Perubahan Penghidupan Masyrakat Pasca Erupsi Merapi diDesa
Balarante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Skripsi. Surakarta. Fakultas
Geografi.UMS
Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Noor, Djauhari.2011.Geologi Untuk Perenanaan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Pawirodikromo, Widodo. 2012. Seismologi Tekhnik Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Pristanto, Adhitiya Irvan, 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang
Mitigasi bencana Gempa Bumi di Desa Tirmortani Kecamatan Kalasan Kabupaten
Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Pendidikan
Geografi. UNY
Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sternberg, Robert J. 2008. Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Susilawati, Siti Azizah. Geologi Process. FKIP UMS: program Pendidkan Geografi
Yunus, Hadi Sabari, 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontoperorer. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
UMS Pendidikan Geografi. Dasar dasar Kebencanaan. UMS

Dokumen yang terkait

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI MASYARAKAT DESA SIDOREJO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 14

TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Di SMP N 1 Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 17

TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI DI SMP N 1 KEMALANG Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Di SMP N 1 Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 13

ANALISA TANGGAPAN GURU DAN MURID KELAS VII DAN VIII TERHADAP MITIGASI BENCANA DAMPAK ERUPSI GUNUNG Analisa Tanggapan Guru Dan Murid Kelas VII Dan VIII Terhadap Mitigasi Bencana Dampak Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 : Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 23 K

0 1 14

PENDAHULUAN Analisa Tanggapan Guru Dan Murid Kelas VII Dan VIII Terhadap Mitigasi Bencana Dampak Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 : Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 7

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI MASYARAKAT DESA BALERANTE KECAMATAN KEMALANG Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 17

PENDAHULUAN Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 6

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI MASYARAKAT KELURAHAN BALERANTE KECAMATAN KEMALANG PASCA Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 20

Pelatihan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi

0 0 27

Gunung Api dan Mitigasi Bencana Erupsi

0 1 19