TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI DI SMP N 1 KEMALANG Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Di SMP N 1 Kemalang Kabupaten Klaten.

TINGKAT PENGET
ETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI M
MERAPI
DI SMP N 1 KEMALANG KABUPATEN KLATEN

ARTIKEL PUBLIKASI

G
Guna
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
F
FEBRIANTO
ADI SASONGKO
A 610 090 023

FAKULTAS
AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI

SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI DI
SMP N 1 KEMALANG KABUPATEN KLATEN

Febrianto Adi Sasongko A 610 090 023, Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
Didalam penelitian ini peneliti mempunyai beberapa tujuan, diantaranya
yaitu mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP N 1 Kemalang tentang mitigasi
bencana, dan mengetahui materi pembelajaran Mitigasi Bencana Erupsi Gunung
Berapi apa saja yang diperlukan berdasarkan pengetahuan siswa. Jumlah sampel
penelitian sebanyak 83 responden yaitu kelas VII 30 siswa, kelas VIII 29 siswa,
dan kelas IX 24 siswa. Teknik analisis data penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode

validitas dan reliabilitas. Kesimpulan dari Penelitian ini yaitu tingkat
pengetahuan Mitigasi Bencana oleh siswa SMP N 1 Kemalang dapat
dikategorikan tinggi, hal ini dibuktikan dengan 50% dari masing – masing kelas
mendapatkan skor klasifikasi tinggi. Perolehan klasifikasi tersebut diperoleh oleh
18 siswa kelas VII dari 30 siswa, 21 siswa kelas VIII dari 29 siswa, dan 16 siswa
kelas IX dari 24 siswa. Untuk mempertahankan keutuhan dalam berpikir, dalam
pemahaman bencana, maka harus melalui cara bepikir dan bertindak dalam
ORID (Objektive, Reflektive, Interpretative dan Decision). Berdasarkan analisis
deskriptif, materi pembelajaran yang dibutuhkan siswa yaitu Pengetahuan Resiko
Bencana. Materi pemelajaran tambahannya yaitu Simulasi saat terjadi Bencana
Alam.

Kata Kunci: Mitigasi Bencana, Pengetahuan, ORID dan Siswa

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Tasikmalaya, Bandung dan Bogor.


1. PENDAHULUAN
Permukaan

Bumi

mempunyai

(saripedia.wordpress.com).

Letusan

bentuk yang beraneka ragam. Proses

Merapi

pembentukan gunung dipengaruhi oleh

menyebabkan kerusakan lingkungan


tenaga endogen, yaitu tenaga yang

secara menyeluruh baik fisik maupun

berasal dari dalam bumi. Proses ini

non-fisik. Rusaknya sebagian besar

menghasilkan pegunungan berangkai

permukiman, infrastruktur dan sarana

dan bersamaan dengan itu terbentuk

sosial

sesar dan lipatan. Jadi gunung api

pendidikan,


bukan termasuk orogenesis, karena

pemerintahan

tenaga yang membentuknya adalah

keseimbangan

aktivitas vulkanik, bukan diatropisme.

terganggu. Dampak yang ditimbulkan

Vulkanisme merupakan semua bentuk

oleh

kegiatan magma dari lapisan dalam

menciptakan keresahan yang cukup


litosfer yang berusaha keluar ke lapisan

parah. Hal ini dapat dilihat pada anak –

atasnya hingga ke permukaan bumi.

anak

Gunung

mengalami luka psikis yang dalam

yang

mengalami

aktifitas

pada


26

seperti

Oktober

pasar,

2010

bangunan

kesehatan,

letusan

dan

menyebabkan
perekonomian


gunung

korban

warga

Merapi

Merapi,

ini

mereka

vulkanisme dinamakan gunung api

karena

(leenxx.wordpress.com). Gunung api


bahwa teman, saudara, guru maupun

paling aktif yaitu gunung Merapi,

tetangga yang mereka kenal sudah

karena dari tahun 2001-2010 tercatat

meninggal

terjadi

dan

Merapi. Rusaknya bangunan sekolah

mencapai puncak letusan paling besar

juga membuat anak – anak menjadi


pada 5 November 2010. Hujan kerikil

kurang semangat belajar. Anak – anak

dan pasir terjadi di Yogyakarta bagian

lebih sulit mengontrol stress akibat rasa

Utara, sedangkan hujan abu pekat

cemas, tegang dan rasa takut jika

terjadi hingga Purwokerto dan Cilacap,

terjadi bencana lagi (Setiawan, 2007).

pada siang harinya terdeteksi hujan abu

Bencana dapat menimbulkan dampak


vulkanik

psikologis, khususnya bagi anak – anak

aktifitas

sampai

yang

di

tinggi

kabupaten

sulit

menerima

karena

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

kenyataan

terkena

letusan

1

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

dan remaja. Gangguan yang mereka

2. Mengetahui

materi

pembelajaran

alami rata – rata berupa trauma,

Mitigasi Bencana Erupsi Gunung

gangguan emosional dan depresi (Sri

Berapi yang diperlukan berdasarkan

Harmi,

pengetahuan siswa.

2012).

Mitigasi

bencana

bertujuan untuk mengurangi resiko
bencana baik melalui pembangunan

2. METODE PENELITIAN

dan

Penelitian ini dilakukan di SMP N

peningkatan kemampuan menghadapi

1 Kemalang tepatnya di Jalan Deles

ancaman bencana UU No. 24 Th. 2007

indah km. 18, Keputran, Kemalang,

pasal 1). Dalam rencana aksi kedepan,

Klaten. Pemilihan daerah penelitian

BNPB melakukan beberapa hal yang

dengan

menggunakan

berkaitan dengan warga, diantaranya

sampling

yaitu

yaitu Pembangunan Posko Evakuasi,

dengan menggunakan pertimbangan-

Kampanye Bencana Melalui Berbagai

pertimbangan

tertentu,

adapun

Media dan Simulasi Bencana (BNPB,

pertimbangan

dipilihnya

lokasi

vol.3, No.2, 2012).

penelitian di SMP N 1 Kemalang yaitu

fisik

maupun

penyadaran

purposive

pemilihan

daerah

Anak – anak merupakan salah satu

karena lokasi sekolah berada berada di

anggota masyarakat yang paling rentan

lereng gunung Merapi. Sehingga lokasi

terhadap

Erupsi

sekolah ini termasuk didalam zona

yang

rawan bencana alam erupsi gunung

dampak

bencana

Merapi. Salah satu

sekolah

bertempat di Kecamatan Kemalang

merapi.

yaitu SMP N 1 Kemalang. Di SMP ini

Cara pengambilan sampel yang

akan dilakukan penelitian. Sehingga

dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

dilakukan

judul

cara Proportionate Stratified Random

Mitigasi

Sampling, yaitu teknik pengambilan

Bencana Siswa SMP N 1 Kemalang

sampel yang dilakukan pada populasi

Kabupaten Klaten”.

yang tidak sejenis dan bersrata secara

“Tingkat

penelitian

dengan

Pengetahuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui

tingkat

pengetahuan

siswa SMP N 1 Kemalang tentang

proporsional, dengan kata lain setiap
tingkatan sesuai dengan porsi yang
seharusnya (Sugiono, 2012).

mitigasi bencana.

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

2

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Untuk mengetahui jumlah sampel,
peneliti

menggunakan

rumus

seluruhnya diambil 30 siswa, kelas
VIII dari 171

siswa

diperoleh

penentuan jumlah sampel menurut

sampel sebanyak 29 siswa dan kelas

Slovin (Riduwan, 2005), yaitu:

IX dari 144 siswa diperoleh sampel
sebanyak 24 siswa.

Rumus 3.1 Penentuan Jumlah Sampel

Teknik

pengumpulan

dilakukan

dengan

kuesioner

tertutup,

data

menggunakan

N
n=
N (d2) +1

pengumpulan

Keterangan :
N = Populasi

yaitu

data

cara
dengan

mengajukan pertanyaan yang variasi
d = Presisi

jawabannya sudah disediakan oleh

n = Sampel

peneliti (Masri Singarimbun dan

Dari rumus diatas, jika nilai d
ditentukan 10% oleh peneliti, maka

Sofian Effendi, 1995).
Berikut ini adalah indikator dan

dihasilkan jumlah sampel siswa

variabel

SMP N 1 Kemalang yaitu 83 siswa

digunakan oleh peneliti sebagai

dari 491 siswa, yang terdiri siswa

dasar dalam penyajian kuisioner :

kelas

VII

176

dari

penelitian

yang

akan

jumlah

Tabel 3.2 Tabel Indikator Kuesioner Pengetahuan Mitigasi Bencana
Nomor
Unfavor
Indikator
Tujuan
Favorable
soal
able
Mampu
Pengetahuan
mengidentifikasi
1, 2, 3, 4
3, 4
1, 2
Bencana
bencana alam erupsi
Pengetahuan
Mampu
Resiko
mengidentifikasi daerah 5, 6, 7, 8
6, 8
5, 7
Bencana
rawan erupsi
Mampu
Peringatan
mendeskripsikan upaya
Dini
9, 10, 11
9, 10
11
pencegahan dampak
(Pencegahan)
erupsi lebih parah
Mampu
12, 13, 14,
12, 13,
Kearifan Lokal
mendeskripsikan
14
15
15
gejala-gejala erupsi
Mampu
Partisipasi
mengaplikasikan upaya 16, 17, 18
16, 17
18
mitigasi bencana
Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

3

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Indikator

Tujuan

Perencanaan
Mampu menganalisis
keadaan
tanggap darurat.
darurat
Kebijakan,
Peraturan,
Mampu mengevaluasi
Panduan dan
pengelolaan bencana
Kewenangan.
Sistem
Mampu menjelaskan
Informasi
sumber informasi
Kebencanaan
mengenai kebencanaan
Sumber: Astuti dan Sudaryono, 2010.

Nomor
soal

Favorable

Unfavor
able

19, 20, 21,
22

20

19, 21,
22

23, 24, 25

24, 25

23

26

Pengolahan data variabel
pengetahuan

mitigasi

bencana

26

Data

tersebut

dikelompokkan ke dalam kategori

tersebut dengan rumus Sturgess

dengan

menggunakan

(Tri Murtopo, 2009) :

Gutman

buatan

mempunyai

Rumus 3.2 Mencari Jumlah Skor

peneliti

tingkatan

Pengelompokkan

Pengetahuan Mitigasi Bencana

skala

data

agar
data.

tersebut

seperti pada tabel di bawah ini :
=

Nilai Tertinggi − Nilai Terendah
Jumlah Klasi ikasi

Tabel 3.3 Penilaian Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana
Klasifikasi
Rendah
Sedang
Tinggi

Skor
1
2
3

Sumber : Tri Murtopo, 2009
Berdasarkan tabel 3.3, maka

Nilai
1
2
3

mempermudah

pengolahan

dapat dilakukan uji Tabulasi Silang

maka

untuk megetahui hubungan antar

menggunakan program spss 11,5 for

siswa

windows.

mengenai

Pengetahuan

dilakukan

data,

Alat

uji

dengan

prasyarat

Mitigasi Bencana. Variabel yang

penelitian ini yaitu menggunakan

dianalisis

yang

validitas dan reliabilitas. Teknik

bersifat kualitatif, yaitu data siswa

validitas yang digunakan peneliti

SMP

yaitu validitas konstruk (construct

N

yaitu

1

variabel

Kemalang.

Untuk

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

4

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

validity). Menurut Jack R. Fraenkel,

secara deskriptif keadaan yang

validasi konstruk merupakan teknik

sebenarnya dilapangan. Penelitian

validasi yang merupakan teknik

ini

validasi yang mencakup semua jenis

deskriptif kuantitatif. Pendekatan

validasi termasuk validasi isi dan

kuantitatif

validasi kriteria. Sedangkan teknik

kuesioner yang dibagikan kepada

reliabilitas yang digunakan peneliti

siswa.

adalah internal consistency, yaitu

kualitatif

dilakukan dengan mencoba alat ukur

sekunder

yang

dikumpulkan

hanya

peneliti

untuk

mendukung

cukup

satu

kemudian

data

dianalisis

dengan

teknik

kali

yang

saja,

dihasilkan

menggunakan

tertentu.

Peneliti

menggunakan

ini

pendekatan

menggunakan

Sedangkan

pendekatan

diperoleh

dari

data

penelitian ini untuk mendasari
sebuah argumen.
Data yang dijadikan pertanyaan

menggunakan cara split half method

dalam

untuk melakukan uji reliabilitas

mengenai mitigasi bencana dan

konstruk ini.

sistem informasi kebencanaan.

Peneliti

menggunakan

kuesioner

adalah

data

3. PEMBAHASAN

menggunakan metode penelitian

Berdasarkan

hasil

yang

survai dengan tipe descriptive

diperoleh di lapangan dan melalui

explanotory

yaitu

proses pengolahan data, maka

tentang

dapat diketahui klasifikasi tingkat

penelitian

research,
yang

berisi

penggabungan antara variabel –

Pengetahuan

variabel

penelitian

pada siswa SMP N 1 Kemalang.

hipotesis

yang

sebelumnya
Efendi,1989)

dengan
dirumuskan

(Singarimbun
dan

dan

Hasil

Mitigasi

yang

dimaksud

Bencana

adalah

sebagai berikut:

menjelaskan

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

5

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Tabel 4.30 Klasifikasi Penilaian Tingkat Pengetahuan Bencana Kelas VII
Pengetahuan
Mitigasi
4 - 13,33
>13,33 - 22,66
>22,66 - 32

Klasifikasi
Rendah
Sedang
Tinggi

Skor

Nilai

1
2
3

1
2
3

Sumber: Pengolahan Data oleh Peneliti, 2014
bencana sedang berjumlah 6 siswa.
Berdasarkan tabel 4.30
diatas,

maka

bahwa siswa
memiliki

dapat

diuraikan

kelas VII yang

tingkat

pengetahuan

Sedangkan untuk yang memiliki
tingkat

pengetahuan

tinggi

berjumlah

bencana

18

siswa.

bencana dengan klasifikasi rendah

Sehingga lebih dari 50% siswa

berjumlah 6 siswa, untuk yang

memiliki

memili

mitigasi

tingkat

pengetahuan

pengetahuan
bencana

akan

yang

tinggi.

Klasifikasi Penilaian Tingkat Pengetahuan Bencana Kelas VIII
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.31 Klasifikasi Penilaian Tingkat Pengetahuan Bencana Kelas VIII
Pengetahuan
Mitigasi
Rendah
6 - 14,33
Sedang
>14,33 - 22,66
Tinggi
>22,66 - 31
Sumber: Pengolahan Data oleh Peneliti, 2014
Klasifikasi

Berdasarkan
diatas,

maka

tabel

dapat

Skor

Nilai

1
2
3

1
2
3

4.31

bencana sedang berjumlah 0 siswa.

diuraikan

Sedangkan untuk yang memiliki

bahwa siswa kelas VIII yang

tingkat

memiliki

tinggi

tingkat

pengetahuan

pengetahuan
berjumlah

21

bencana
siswa.

bencana dengan klasifikasi rendah

Sehingga lebih dari 50% siswa

berjumlah 8 siswa, untuk yang

memiliki

memili

mitigasi bencana yang tinggi.

tingkat

pengetahuan

pengetahuan

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

akan

6

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Tabel 4.32 Klasifikasi Penilaian Tingkat Pengetahuan Bencana Kelas VIII
Pengetahuan
Mitigasi
Rendah
5 - 13,33
Sedang
>13,33 - 21,66
Tinggi
>21,66 - 30
Sumber: Pengolahan Data oleh Peneliti, 2014
Klasifikasi

Berdasarkan

tabel

4.32

Skor

Nilai

1
2
3

1
2
3

dirancang

secara

ber-

diuraikan

kesinambungan dalam proses

bahwa siswa kelas VIII yang

pembelajaran. Guna menarik

memiliki

minat siswa dalam Mitigasi

diatas,

maka

dapat

tingkat

pengetahuan

bencana dengan klasifikasi rendah

Bencana

berjumlah 7 siswa, untuk yang

menajar perlu di lakukan di luar

memili

ruangan

tingkat

pengetahuan

kegiatan

kelas

belajar

(outdoor).

bencana sedang berjumlah 1 siswa.

Dengan lebih mengenal alam

Sedangkan untuk yang memiliki

dan

tingkat

materinya

pengetahuan

tinggi

berjumlah

16

bencana

untuk

penyampaian

lebih

mudah

di

siswa.

pahami oleh siswa. Berikut

Sehingga lebih dari 50% siswa

deskripsi materi pembelajaran

memiliki

untuk siswa mengenai erupsi

pengetahuan

akan

mitigasi bencana yang tinggi.
Materi
pendidikan

gunung api:

pembelajaran
bencana

perlu

Tabel 2. 27 Deskripsi Materi Pembelajaran
Bentuk
Bencana

Erupsi
Gunung api

Diskripsi

Merupakan
Bentuk
timbunan
(kerucut dan lainnya) di permukaan
bumi yang dibangun oleh timbunan
rempah letusan, atau tempat
munculnya batuan lelehan (magma)
/ rempah lepas / gas yang berasal
dari bagian dalam bumi.
Penyebab : (1) pancaran magma
berasosiasi dengan arus konveksi

Materi

Pengenalan peta
lokasi keberadaan
Peta bencana erupsi
merapi dan radius
bencana
Riwayat
terjadi
bencana
Tanda-tanda terjadi
bencana
Pembelajaran

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

7

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

panas, (2) proses tektonik, (3)
akumulasi tekanan dan temperatur
fluida
magma
menimbulkan
pelepasan energi.
Akibat : (1) bahaya utama (primer),
bahaya langsung akibat letusan
gunung api. Jenis bahaya tersebut
adalah awan panas (piroclastic
flow), lotaran batu (pijar), hujan abu
lebat, lelehan lava, dan gas beracun.
(2) bahaya ikutan (sekunder) bahaya
akibat terjadi penumpukan material
di puncak dan lereng bagian atas.
Pada saat musim hujan, terbawa oleh
air hujan dan tercipta lumpur turun
ke lembah sebagai banjir bebatuan
(lahar dingin) (Muta’ali, 2010)
Sumber : Analisis oleh penulis dari Kuesioner, 2014

mengenai
resiko
bencana Erupsi.
Simulasi
saat
terjadinya bencana.
Pemberian motivasi
pasca bencana

sebanyak 16 siswa dari 24

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis

siswa. Sehingga dari masing –

data yang tercantum didalam

masing

kelas,

50%-nya

Pembahasan, maka peneliti

mempunyai

mengambil kesimpulan sebagai

pengetahuan mitigasi bencana

berikut:

yang tinggi.

tingkat

Siswa

2. Berdasarkan analisis deskriptif,

SMP N 1 Kemalang dalam

pengetahuan mitigasi bencana

Mitigasi Bencana yaitu dapat

dan kesadaran siswa tentang

dikategorikan tinggi, karena

kebencanaan,

klasifikasi

pembelajaran yang dibutuhkan

1. Tingkat

Pengetahuan

tinggi

diperoleh

maka

siswa kelas VII sebanyak 18

dalam

siswa dari 30 siswa, kemudian

bencanaan yaitu Pengetahuan

siswa

yang

Resiko Bencana. Serta materi

memperoleh nilai tinggi yaitu

pembelajaran tambahan yaitu

sebanyak 21 siswa dari 29

Simulasi saat terjadi bencana

siswa, dan kelas IX yang

alam

kelas

mendapatkan

VIII

nilai

pembelajaran

materi

ke-

tinggi

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

8

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dan Sudaryono. 2010. Peran Sekolah dalam Pembelajaran Mitigasi
Bencana. Jakarta. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, Volume 1,
Nomor 1
(http://leenxx.wordpress.com/pergerakan-lempeng/).
(http://saripedia.wordpress.com/2010/11/05/9-gunung-berapi-teraktif-didunia/).
Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Pengembangan
Wilayah.Yogyakarta. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Murtopo, Tri. 2009. Kajian Tingkat Perkembangan Wilayah untuk Prioritas
Pengembangan di Kabupaten Boyolali Jawa Tegah. Skripsi. Surakarta
: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 4
Tahun 2008 tentang “Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana’’.

: dipetik Desember 25,2012. 20:24 WIB dari BNPB

http://www.bnpb.go.id/website/file/pubnew/71.pdfhttp://www.pip2bdi
y.org/bencana/?isi=artikel&aid=17&bid=4(rehabrekons)
Riduwan (2005). “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan
Peneliti Pemula.” Bandung : Alfabeta.
Setiawan, Iwan, Suciati, Hasanah, Lina, dan Dedi (2008). “Ilmu Pengetahuan
Sosial Wawasan Sosial untuk kelas VII”. Departemen Pendidikan
Nasional : Buku Sekolah Elektronik.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (1989). “Metode Penelitian Survai”.
Jakarta: LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan
Ekonomi dan Sosial).

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

9

Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi
di SMP N 1 Kemalang Klaten

Sri Harmi (2012). “Hubungan Dukungan SosialResiliensi terhadap Motivasi
Berprestasi Pasca Erupsi Merapi”(Tesis Sains Psikologi). Surakarta :
Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiono (2012). “Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi
(mixed methods)”. Bandung: Alfabeta

Febrianto Adi Sasongko, Pendidikan Geografi 2014, FKIP-UMS

10

Dokumen yang terkait

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI MASYARAKAT DESA SIDOREJO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 14

PENDAHULUAN Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 11

MMITIGASI B Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 16

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA DOMPOL KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN Mitigasi Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Dompol Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 2 14

PENDAHULAN Mitigasi Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Dompol Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 0 8

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA DOMPOL KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN Mitigasi Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Dompol Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 15

TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ERUPSI MERAPI Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Di SMP N 1 Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 17

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Di SMP N 1 Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 8

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI MASYARAKAT DESA BALERANTE KECAMATAN KEMALANG Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 17

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI MASYARAKAT KELURAHAN BALERANTE KECAMATAN KEMALANG PASCA Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 20