Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu-Lintas pada Mata Pelajaran PPKn PLL SMP Kelas VII

TIM PENYUSUN

I.

Pengarah
1. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia

II.

Narasumber
1. Drs. Negus Siregar, M.Si
2. AKBP Subono, S.Pd., SH., M.M

III. Penulis
1. Drs. Supandi, M.Pd
2. Dr. Arnie Fajar, M.Pd
3. Dr. Achmad Husen, M.Pd


IV. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tahun Anggaran 2015

Edisi Revisi
Cetakan Ke-V, 2015

ISBN 978-602-73155-5-6

ii

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

iii


iv

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KORPS LALU LINTAS

SAMBUTAN
KEPALA KORPS LALU LINTAS
Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan
ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan integrasi nasional sebagai bagian
dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang
dasar negara republik Indonesia tahun 1945 sebagai bagian dari sistem transportasi yang
harus dikembangkan potensi dan perannya, undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan secara tegas menekankan formulasi mengenai azas dan tujuan yaitu
menciptakan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu dalam
rangka mendorong perekonomian nasional, mewujudkan kesejahteraan rakyat, persatuan dan
kesatuan bangsa serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa.
Oleh karena itu aspek keamanan dan keselamatan berlalu lintas menjadi perhatian, yang

dalam penekanannya untuk mewujudkan etika berlalu lintas dan budaya bangsa melalui upaya
pembinaan dan pendidikan berbalu lintas sejak usia dini yang dilaksanakan melalui program
pendidikan lalu lintas, yang terjadi saat ini korban kecelakaan lalu lintas justru cenderung dominan
pada usia sekolah, yang disebabkan banyaknya pelanggaran dan rendahnya pengetahuan serta
disiplin dalam berlalu lintas.
Dengan ini saya selaku KAKORLANTAS POLRI mengucapkan terima kasih dan
apresiasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atas kerjasamanya dalam pengembangan
pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn jenjang SD/MI dan SMP/
MTs, terima kasih kami sampaikan juga kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan buku
model pengintegrasian pendidikan lalu lintas dengan baik.
Selanjutnya saya berharap buku model pengintegrasian pendidikan lalu lintas ini dapat
disebarluaskan dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran di seluruh Indonesia,
semoga buku model pengintegrasian ini bermanfaat bagi peserta didik untuk menjadi "Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan" guna menuju
Indonesia tertib dalam bersatu keselamatan nomor satu untuk mewujudkan keamanan,
keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalu lintas.
Jakarta,
Februari 2015
Kepala KORPS Lalu Lintas POLRI


Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum
Inspektur Jenderal Polisi

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

v

vi

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ...........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


iii

SAMBUTAN ...........................................................................................................

v

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

vii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
B. Dasar Hukum ...................................................................................
C. Tujuan dan Sasaran .........................................................................
D. Manfaat ............................................................................................
E. Ruang Lingkup .................................................................................

1

1
4
5
6
6

BAB II

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS VII TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS .......................

9

BAB III

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS
KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS VII ..............................
A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam

Pengembangan Materi Pembelajaran .............................................
B. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam
Pengembangan Silabus ...................................................................
C. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........

19
19
65
81

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 105

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

vii

viii


Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan Undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
Undang-Undang Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan bahwa ”Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.
Penjelasan Pasal 35 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa ”Standar kompetensi
lulusan

merupakan

kualifikasi

kemampuan

lulusan

yang

mencakup

sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau

dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa ”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas
kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SMP pada aspek
sikap (attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

1

keberadaannya. Sedangkan aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak nyata, serta aspek
keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain sejenis.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada
kasus-kasus pelanggaran lalu lintas yang berakibat kepada terjadinya kecelakaan,
yang sebagian besar terjadi pada generasi muda. Oleh karena itu pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kepala Kepolisian
Negara

Republik

Indonesia

menata

kurikulum

pendidikan

yang

mampu

menumbuhkan etika dan budaya berlalu lintas untuk menciptakan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Hal ini
sejalan dengan diundangkannya UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Tindak lanjut dari UU tersebut, maka dilakukan penandatanganan nota
kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri
No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan
Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.” Kemdiknas melalui Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2010 membentuk
Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan lalu lintas di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu
Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut dibahas melalui workshop secara nasional
tahun 2010 yang dihadiri oleh pakar pendidikan, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda
seluruh Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, para pengawas sekolah,
kepala sekolah dan guru PKn. Peserta workshop menyepakati bahwa Model
Pengintegrasian
dilaksanakan

di

Pendidikan
sekolah.

Lalu

Lintas

Sebagai

pada

tindak

mata

lanjut

pelajaran

dilakukan

PKn

dapat

diseminasi

di

Kabupaten/Kota terutama di sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan
pendukung yang berlaku, maka Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar melakukan penyempurnaan Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas
2

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan untuk satuan pendidikan
tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian
Pendidikan

Lalu

Lintas

pada

Mata

Pelajaran

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam kegiatan
workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara

konseptual

dapat

dikemukakan

bahwa

PPKn

adalah

pengorganisasian dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan
pada pengetahuan dan kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara
dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa
kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,
sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa
materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum,
politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan
disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi
mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang
dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah
faktual khususnya penanaman nilai dan norma berlalu lintas.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan
dasar dan menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal
37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain itu PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang mampu memberikan
kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis
multidimensional, antara lain pengendara yang tidak sopan/ugal-ugalan, kurang
menghormati sesama pengguna jalan, munculnya geng motor, pembalap liar, disisi
lain angka kecelakaan yang terus meningkat kualitasnya, kerugian material yang
tidak sedikit jumlahnya. PPKn memiliki misi mengembangkan keadaban dan
membudayakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan mampu
membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang
cerdas intelektual, spiritual, sosial dan emosional serta cerdas kinestetiknya dalam
berlalu lintas. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki
misi pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini
adalah karakter berlalu lintas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

3

B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
6. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan
Jalan di Indonesia.
7. Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri Nomor
03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang
”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.”
8. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2012 tentang Registrasi Identifikasi Kendaraan.
9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2012 tentang Surat Ijin Mengemudi (SIM).
10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2012 tentang Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas.
11. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.
12. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013

Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
beserta salinannya.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

4

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

C. Tujuan dan Sasaran
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalalu Lintas pada mata pelajaran
PPKn ini sebagai panduan bagi:
1. Guru SMP/MTs:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang
dapat diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas;
b. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam materi
pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam silabus mata
pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SMP/MTs:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma berlalu
lintas;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan lalu lintas terhadap guru di
lingkungan sekolahnya.
3. Pengawas sekolah SMP/MTs:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan
norma berlalu lintas.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi
nilai dan norma berlalu lintas.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn
SMP/MTs. Yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas.
4. Bagi Kepolisian:
a. sebagai pedoman dalam rangka melakukan kemitraan dengan satuan
pendidikan;
b. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemitraan
pendidikan lalu lintas di satuan pendidikan.

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

5

5. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi dan
monitoring program diseminasi model pengintegrasian pendidikan lalu lintas
melalui mata pelajaran PPKn SMP/MTs di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/ kota
dalam mengimplementasikan Pendidikan Lalu Lintas..
D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah,
kepolisian, dan dinas pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan yang tertib, dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) taat berlalu lintas dalam kehidupan seharihari;
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi
kewarganegaraan, yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions)
termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic
confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan
kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan kewarganegaraan (civic
skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence
and civic responsibility);
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan

lalu lintas yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata
pelajaran PPKn.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman lalu lintas ditinjau dari
dimensi hukum, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan politik, yang dikemas secara
pedagogis dengan mengembangkan hal-hal sebagai berikut.
Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas
1. Hukum:
a. Menaati rambu-rambu lalu lintas
b. Menaati marka jalan lalu lintas
c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas
d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan
diri dalam berlalu lintas
e. Mentaati peraturan perundangan berlalu
lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013
tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan.
g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun

6

Materi Pendidikan Lalu Lintas
1. Pengertian
a. Lalu lintas
b. Rambu-rambu lalu lintas
c. Marka jalan, alat pemberi isyarat
pengatur lalu lintas
d. Pengamanan diri sebagai
pemakai jalan
e. Tata cara berlalu lintas dengan
benar.
f. Peraturan perundangan berlalu
lintas sesuai UU RI No. 22 Tahun
2009 tentang lalu lintas dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

2.

3.

4.

5.

Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas
2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.
h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun
2012 tentang Penggunaan Jalan selain
untuk kegiatan lalu lintas.
Sosiologi:
a. Memiliki sikap perilaku saling
menghormati sesama pengguna jalan
b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak
menyalah gunakan fungsi jalan dan badan
jalan untuk kegiatan selalin kegiatan
berlalu lintas.
c. menerapkan norma dan moral etika
berlalu lintas secara baik dan benar.
d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk
memberi kesempatan pengguna jalan lain.
e. Memberi kesempatan bagi penyeberang
jalan
Ekonomi:
a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam
perjalanan
b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam
perjalanan.
c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam
transportasi.
Psikologi:
a. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa aman
b. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa nyaman.
c. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan ketertiban, sesame
pengguna jalan
d. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan kelancaran sesame
pengguna jalan
e. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan keselamatan sesame
pengguna jalan
Politik:
a. Membuat keputusan dalam menggunakan
jalan dengan memperhatikan
kepentingan keselamatan orang lain.
b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas
berdasarkan kepentingan umum.
c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan
kebijakan lalu lintas secara adil.
d. Menampilkan peran serta warga
masyarakat dalam menjaga keamanan
dan keselamatan bersama dalam berlalu
lintas.

Materi Pendidikan Lalu Lintas

2.

3.
4.

5.

7.
8.

9.

angkutan jalan.
g. Keselamatan lalu lintas
h. Keamanan lalu lintas
i. Ketertiban lalu lintas
j. Kelancaran lalu lintas
k. Tindakan pengaturan dalam
keadaan tertentu.
Dua belas (12) gerakan tangan
pengaturan lalu lintas, isyarat bunyi
dan isyarat cahaya.
Patroli Keamanan Sekolah (PKS).
Pasal-pasal tertentu Undang-undang
No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
dan angkutan jalan
Dekade Aksi Keselamatan Jalan di
Indonesia melalui jalur pendidikan
formal keselamantan jalan.
Surat ijin mengemudi (SIM).
Penggunaan jalan selain untuk
kegiatan lalu lintas.
a. Penggolongan jalan
b. Pengolongan jenis kegiatan
Tips aman perjalanan
a. Pemahaman terhadap
karakteristik dan komponen
rambu, marka, alat pemberi
isyarat lalu lintas, kendaraan,
helm SNI
b. Tri siap, yaitu:
1) Siap aturan;
2) Siap diri;
3) Siap kendaraan.

Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas





Kedisiplinan
Ketertiban
Tanggung jawab
Kepedulian

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

7














Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas
Saling menghargai
Toleransi
Kepatuhan
Ketaatan
Kerjasama
Komitemen
Hemat
Kebersamaan
Keadilan
Ikhlas
Sportif
Bijaksana

Materi Pendidikan Lalu Lintas

Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian
nilai dan norma berlalu lintas pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas
2. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran
PPKn
3. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran
PPKn.
4. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn.
5. Implementasi pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.

8

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

BAB II
TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dijabarkan menjadi 4 (empat) Kompetensi Inti (KI), yaitu: sikap
spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah
Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi dasar dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas VII yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 5 (lima) KD, yaitu KD
3.3 s.d. 3.7. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke
dalamnya adalah seluruh KD.

Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

9

10
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-norma dan moral etika berlalu lintas dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut.
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, dan pengetahuan,
sesuai dengan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014
Sikap Spiritual

Sikap Sosial

1.1 Menghargai
perilaku beriman
dan bertaqwa
kepada Tuhan
YME dan
berakhlak mulia
dalam kehidupan
di sekolah dan
masyarakat

2.1 Menghargai semangat dan
komitmen kebangsaan
seperti yang ditunjukkan
oleh para pendiri negara
dalam perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai dasar negara
2.2 Menghargai perilaku sesuai
norma-norma dalam
berinteraksi dengan
kelompok sebaya dan
masyarakat sekitar
2.3 Menghargai sikap toleran
terhadap keberagaman
suku, agama, ras, budaya,
dan gender
2.4 Menghargai semangat
persatuan dan kesatuan
dalam memahami daerah
tempat tinggalnya sebagai
bagian yang utuh dan tak
terpisahkan dalam kerangka
Negara Kesatuan RepubIik
Indonesia (NKRI)

Pengetahuan

Keterampilan

4.1 Menyaji hasil telaah tentang “sejarah
3.1 Memahami sejarah dan semangat
dan semangat komitmen para pendiri
komitmen para pendiri Negara
negara dalam merumuskan dan
dalam merumuskan dan menetapkan
menetapkan Pancasila sebagai dasar
Pancasila sebagai dasar negara
negara”

3.2 Memahami sejarah perumusan dan
pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945

4.2 Menyaji hasil telaah tentang sejarah
perumusan dan pengesahan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

3.3 Memahami isi alinea Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

3.4 Memahami norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara

4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang
norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa
4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik
daerah tempat tinggalnya sebagai
bagian utuh dari NKRI
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang
lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku, agama, ras,

3.5 Memahami karakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI
3.6 Memahami keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

Sikap Spiritual

Sikap Sosial

Pengetahuan
3.7 Memahami pengertian dan makna
Bhinneka Tunggal Ika

Keterampilan
budaya, dan gender
4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna
Bhinneka Tunggal Ika
4.8 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan
komitmen terhadap keutuhan nasional

2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi dan indikator
Pendidikan Lalu Lintas kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Spiritual, dan KI sosial.
No

KD Pengetahuan

1

3.3 Memahami isi alinea
Pembukaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945

2

3.4 Memahami norma-norma
yang berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara

3

KD Keterampilan
4.3 Menyaji hasil kajian isi
Pembukaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945.

11

4.4 Menyaji hasil
pengamatan tentang
norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan
berbangsa
4.5 Menyaji hasil
3.5 Memahami karakteristik
pengamatan karakteristik
daerah tempat tinggalnya
daerah tempat
dalam kerangka NKRI
tinggalnya sebagai
bagian utuh dari NKRI
4.8 Menyaji bentuk
partisipasi
kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen

KD Sikap Spiritual
1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat
1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat
1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat

KD Sikap Sosial
2.1 Menghargai semangat dan
komitmen kebangsaan seperti yang
ditunjukkan oleh para pendiri
negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar
negara
2.2 Menghargai perilaku sesuai normanorma dalam berinteraksi dengan
kelompok sebaya dan masyarakat
sekitar

2.4 Menghargai semangat persatuan
dan kesatuan dalam memahami
daerah tempat tinggalnya sebagai
bagian yang utuh dan tak
terpisahkan dalam kerangka
Negara Kesatuan RepubIik
Indonesia (NKRI)

12

No

KD Pengetahuan

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

4

3.6 Memahami
keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan
gender

5

3.7 Memahami pengertian
dan makna Bhinneka
Tunggal Ika

KD Keterampilan

KD Sikap Spiritual

terhadap keutuhan
nasional
4.6 Berinteraksi dengan
teman dan orang lain
berdasarkan prinsip
saling menghormati dan
menghargai dalam
keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan
gender
4.7 Menyaji hasil telaah
tentang makna Bhinneka
Tunggal Ika

KD Sikap Sosial

1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras,
budaya, dan gender

1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras,
budaya, dan gender

3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi dan
indikator Pendidikan Lalu Lintas adalah sebagai berikut:
No

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan
seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara
dalam perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara
3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945

1. Mensukuri bahwa perumusan dan
penetapan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 tercapai atas
berkah rahmat dan ridho Tuhan Yang
Maha Esa dan didorong oleh keinginan
luhur bangsa Indonesia.
2. Mendeskripsikan pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3. Menjelaskan isi makna tiap alinea
dalam Pembukaan UUD 1945.

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

Nilai-nilai Pendidikan Lalu Linta











Kedisiplinan
Ketertiban
Tanggung jawab
Kepedulian
Saling menghargai
Toleransi
Kepatuhan
Ketaatan
Kerjasama
Komitemen

12

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

No

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

13

4. Menjelaskan makna kemerdekaan
menggunakan jalan raya menurut pasal
27 UUD 1945
5. Menjelaskan hubungan pembukaan
UUD 1945 dengan proklamasi
kemerdekaan Indonesia
6. Menjelaskan dua materi dasar yang
terkandung dalam UUD 1945.
7. Mengidentifikasi pasal pasal yang
mengandung hubungan Negara dengan
warga Negara menurut UUD 1945
8. Mendeskripsikan hubungan
Pembukaan UUD 1945 dengan pasalpasal UUD 1945.
9. Menunjukkan perilaku tidak semenamena dalam mengendarai kendaraan
bermotor sesuai isi makna alinea
pertama pembukaan UUD 1945 (nilai
kebersamaan).
10. Menampilkan perilaku adil dalam
menggunakan jalan raya sebagai wujud
pelaksanaan Sila ke 5 Pancasila Dasar
Negara Pancasila.(nilai komitmen)
11. Menjelaskan alas an bahwa
pembukaan UUD 1945 tidak dapat
diubah oleh siapapun, termasuk MPR.
12. Menunjukkan sikap perilaku keteguhan
hati untuk tidak mengubah pembukaan
UUD 1945 karena sebagai hokum
dasar tertinggi di NKRI. (komitmen)
13. Membuat laporan tertulis hasil kajian
terhadap isi alinea pembukaan UUD
1945.

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas
 Hemat
 Kebersamaan
 Keadilan
 Ikhlas
 Sportif
 Bijaksana

13

14
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

No

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

2

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam
berinteraksi dengan kelompok sebaya dan
masyarakat sekitar
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa

1. Mensyukuri atas terciptanya
keharmonisan dalam kehdupan
bermasyarakat di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat.
2. Menjelaskan arti pentingnya norma
bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Menjelaskan arti pentingnya mentaati
peraturan, tata tertib lalu lintas dan
angkutan jalan (nilai Komitmen)
4. Mentaati terhadap ketentuan atau
norma-norma berlalu lintas
dilingkungan sekitarnya (nilai displin)
5. Menjelaskan fungsi norma di
masyarakat
6. Menjelaskan pentingnya mentaati
terhadap norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
7. Mendeskripsikan macam-macam
norma yang berlaku dalam masyarakat.
8. Mengidentifikasi atran/norma tentang
rambu-rambu larangan, perintah an
petunjuk minimal 5 buah (nilai disiplin)
9. Menjelaskan sanksi yang dikenakan
bagi pelanggar norma yang berlaku.
10 Menjelaskan sanksi yang diterima
akibat pelnggaran lalu lintas (nilai
keadilan)
11 Membedakan sifat norma hokum
dengan norma sompan santun.
12. Mendeskripsikan sumber-sumber
norma yang berlaku dalam masyarakat.
13 Melaksanakan observasi perilaku

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

No

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

14

3

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat.
2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan
dalam memahami daerah tempat tinggalnya
sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan
dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik
Indonesia (NKRI).
3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka NKRI.
4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah
tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI.
4.8 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan
nasional mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

15

7.

penyimpangan terhadap norma-norma
yang berlaku, termasuk UU No. 22
Tahun 2009
Melaporkan hasil observasi perilaku
menyimpang terhadap norma yang
berlaku di masyarakat melalui
tayangan .
Mensyukuri bahwa semangat
persatuan dan kesatuan tetap
terjaga/terbina dalam memahami
daerah tempat tinggalnya sebagai
bagian yang utuh dan tak terpisahkan
dalam kerangka NKRI.
Memelihara kerukunan antar dan inter
umat beragama dan sesame warga
masyarakat di daerah tempat
tinggalnya sebagai bagian untuh dan
tak terpisahkan dalam kerangka NKRI
Menjelaskan peran daerah dalam
perjuangan menunju Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Mengidentifikasi karakterisitik daerah
tempat tinggal dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Melaksanakan upaya menjaga
keamanan lingkungan di jalan raya
berdasarkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa (nilai tanggung jawab)
Berpartisipasi secara aktif menciptakan
keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lingkungan di jalan raya
(nilai kepedulian).
Menunjukkan perilaku kerukunan

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

16

No

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

4

Kompetensi Dasar

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan gender
3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras,
budaya, dan gender
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender.

Indikator Pencapaian Kompetensi
sesame pengguna jalan dilingkungan
disekitar (nilai kebersamaan).
8. Mengajak kawan untuk berdamai pada
saat terjadi konflik demi persatuan dan
kesatuan teman sebaya.
9. Membuat keputusan dalam
menggunakan jalan dengan
memperhatikan kepentingan
keselamatan diri sendiri dan orang lain
10. Menyatakan diri bahwa tempat tempat
merupakan bagian dari wilayah NKRI.
11. Menampilkan peran serta warga
masyarakat di daerahnya dalam
menjaga keamanan dan keselamatan
serta ketertiban bersama dalam berlalu
lintas
12. Mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik
daerah tempat tinggalnya sebagai
bagian utuh dari NKRI
13. Mempresentasikan hasil kajian tentang
karakteristik daerah tempat tinggal
sebagai bagian dari NKRI.
1. Mensyukuri adanya keberagaman
suku, agama, ras, budaya dan
gender.dari TYME merupakan
kekayaan yang tak ternilai
2. Menunjukkan sikap perilaku saling
menjaga kerukunan antar dan intern
umat beragama.
3. Memberi bantuan terhadap orang yang
orang yang mengalami kecelakaan lalu
lintas (nilai peduli)
4. Menampilkan sikap perilaku memberi

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

No

5

17

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan gender
3.7. Memahami pengertian dan makna Bhinneka
Tunggal Ika
4.7 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang

kesempatan bagi penyeberang jalan
(peduli)
6. Menampilkan diri saling menjaga
kerukunan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
7. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa aman terhadap
sesame pengguna jalan yang
bergaman suku, agama, ras dan status
social.
8. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan ketertiban, sesame
pengguna jalan
9. Mengidentifikasi factor penghamat
dalam menciptakan kerukunan
dalam kamjemukan di daerah tempat
tinggal di sekitarnya.
10. Menjelaskan pentingya persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan
masyarakat yang beragam.
11. Mempresentasikan hasil observasu
keberagaman pengguna jalan ditinjau
dari pengguna, jenis kendaraan, dan
perilaku pengguna jalan.
1. Mensyukuri bahwa ke Bhinneka
Tunggak Ika yang ada di Indonesia
merupakan anugrah TYME, karena
harus tetapadijaga dan dilestarikan,
2. Menjelaskan pengertian dan makna
Bhinneka Tunggal Ika.
3. Mendeskripsikan arti penting semboyan
Bhinneka Tungggal Ika bagi bangsa

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

17

18

No

Kompetensi Dasar

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

mencerminkan komitmen terhadap keutuhan
nasional.

Indikator Pencapaian Kompetensi
Indonesia.
4. Menjelaskan arti pentngnya saling
menghargai bagi pengguna jalan yang
beranerka ragam suku, ras, agama dan
budaya
5. Menunjukkan sikap positif sesama
pengguna jalan raya berasal dari
berbagai keberagaman suku, ras
agama dan budaya
6. Menunjukkan contoh partisipasi
kewarganegaan sebagai pencerminan
komitmen terhadap kutuhan persatuan
dan kesatuan nasional.
7. Mengidentifikasi contoh bentukbentuk partisipasi kewarganegaan
sebagai pencerminan komitmen
terhadap pelaksanaan norma dan
moral etika berlalu lintas
8. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan keselamatan sesame
pengguna jalan
9. Menampilkan peran serta dalam
kegiatan social sebagai wujud keBhinneka Tunggal Ika dalam wadah
keutuhan nasional.
10. Menyajikan hasil kajian tentang bentukbentuk partisipasi warga masyarakat
yang mencerminkan komitmen
persatuan dan kesatuan demi
terwujudnya keutuhan nasional.

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas

18

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

BAB III

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMP/MTs KELAS VII

A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti:
1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4 : Mengolah, menyaji, dan menalardalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

No
1

Kompetensi
Dasar

19

1.1 Menghargai perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah
dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan
komitmen kebangsaan seperti
yang ditunjukkan oleh para

Materi
Pembelajaran
1. Pokok-pokok
pikiran yang
terkandung dalam
pembukaan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945.
2. Isi makna tiap

Kelas/
Smt
2 X 3 JP

Demensi, Indikator dan
Nilai-nilai Pendidikan
Lalu Lintas Setiap KD
1 Hukum:
a. Menaati ramburambu lalu lintas
b. Menaati marka jalan
lalu lintas
c. Menaati isyarat
pengatur lalu lintas
d. Menunjukkan

Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
 Isi makna tiap aliena Pembukaan
UUD 1945.
Baca dan cemati pembukaan
UUD 1945.Pembukaan UUD 1945
yang telah dirumuskan dengan padat
dan khidmat dalam empat alinea,
dimana setiap alinea mengandung
arti dan makna yang sangat dalam,

19

20
No

Kompetensi
Dasar

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

pendiri negara dalam
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara
3.3 Memahami isi alinea
Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil kajian isi
Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

Materi
Pembelajaran

3.

4.

5.

6.

7.

8.

alinea dalam
Pembukaan UUD
1945.
makna
kemerdekaan
menggunakan jalan
raya menurut pasal
27 UUD 1945
Hubungan
pembukaan UUD
1945 dengan
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia
Dua materi dasar
yang terkandung
dalam UUD 1945.
Pasal pasal yang
mengandung
hubungan Negara
dengan warga
Negara menurut
UUD 1945
Hubungan
Pembukaan UUD
1945 dengan
pasal-pasal UUD
1945.
Perilaku tidak
semena-mena
dalam
mengendarai

Kelas/
Smt

Demensi, Indikator dan
Nilai-nilai Pendidikan
Lalu Lintas Setiap KD
kelengkapan
pengamanan diri
dalam berlalu lintas
e. Mentaati peraturan
perundangan berlalu
lintas sesui UU RI
No. 22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan
angkutan jalan.
f. Menaati Inpres
Nomor 4 Tahun 2013
tentang Dekade Aksi
Keselamatan Jalan.
g. Menaati perkap Polri
nomor 9 Tahun 2012
tentang Surat Ijin
Mengemudi.
h. Menati perkap Polri
nomor 10 Tahun
2012 tentang
Penggunaan Jalan
selain untuk kegiatan
lalu lintas.
2. Sosiologi:
a. Memiliki sikap
perilaku saling
menghormati sesame
pengguna jalan
b. Menampilkan sikap
perilkau untuk tidak
menyalah gunakan
fungsi jalan dan

Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
mempunyai nilai-nilai yang universal
dan lestari. Mengandung nilai
universal artinya mengandung nilainilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab di seluruh
dunia, sedangkan lestari artinya
mampu
menampung
dinamika
masyarakat dan akan tetap menjadi
landasan perjuangan bangsa dan
negara selama bangsa Indonesia
tetap
setia
kepada
Negara
Proklamasi17
Agustus
1945.
Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945
pada
garis
besarnya
adalah:
Alinea I : terkandung motivasi, dasar,
dan pembenaran perjuangan, yaitu
kemerdekaan adalah hak segala
bangsa
dan
penjajahan
bertentangan
dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea II : mengandung citacita bangsa Indonesia yaitu negara
yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur..
Alinea III : memuat petunjuk
atau tekad pelaksanaannya, yaitu
menyatakan bahwa kemerdekaan
atas berkat rakhmat Allah Yang
Maha
Kuasa.
Alinea
IV
:
memuat
tugas
negara/tujuan nasional, penyusunan
UUD 1945, bentuk susunan negara

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

No

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

21

kendaraan
bermotor sesuai isi
makna alinea
pertama
pembukaan UUD
1945 (nilai
kebersamaan).
9. Perilaku adil dalam
menggunakan jalan
raya sebagai wujud
pelaksanaan Sila
ke 5 Pancasila
Dasar Negara
Pancasila.(nilai
komitmen)
10. Alasan bahwa
pembukaan UUD
1945 tidak dapat
diubah oleh
siapapun, termasuk
MPR.
11. Sikap perilaku
keteguhan hati
untuk tidak
mengubah
pembukaan UUD
1945 karena
sebagai hokum
dasar tertinggi di
NKRI. (komitmen)
12. Membuat laporan
tertulis hasil kajian

Kelas/
Smt

Demensi, Indikator dan
Nilai-nilai Pendidikan
Lalu Lintas Setiap KD
badan jalan untuk
kegiatan selalin
kegiatan berlalu
lintas.
c. menerapkan etika
berlalu lintas secara
baik dan benar.
d. Menunjukkan sikap
rela berkorban untuk
memberi kesempatan
pengguna jalan lain.
e. Memberi kesempatan
bagi penyeberang
jalan
3. Ekonomi:
a. Menunjukan sikap
perilaku hemat
dalam perjalanan
b. Memiliki sikap
perilaku efektif dalam
perjalanan.
c. Memiliki sikap
perilaku efisien dalam
penggunaan bahan
bakar kendaraan/
transportasi.
4. Psikologi
a. Memiliki sikap
perilaku lebih
mengutamakan rasa
aman
b. Memiliki sikap

Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
yang berkedaulatan rakyat dan dasar
negara Pancasila.
Isi
makna
tiap
alinea
sebagaiaman diterangkan di atas
bila dikaitkan dengan UU No. 22
Tahun 2009, sangat jelas bahwa
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
mempunyai peran strategis dalam
mendukung
pembangunan
dan
integrasi nasional sebagai bagian
dari
upaya
memajukan
kesejahteraan umum sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
Selanjutnya dinyatakan bahwa
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
sebagai
bagian
ari
sistem
transportasi
nasional
harus
dikembangkan potensi dan perannya
untuk
mewujudkan
keamanan,
keselamatan,
ketertiban,
dan
kelancaran
berlalu
lintas
dan
Angkutan Jalan dalam rangka
mendukung pembangunan ekonomi
dan pengembangan wilayah;
 Hubungan pembukaan UUD 1945
dengan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan
makna
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang telah

21

22
No

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII

terhadap isi alinea
pembukaan UUD
1945.

Kelas/
Smt

Demensi, Indikator dan
Nilai-nilai Pendidikan
Lalu Lintas Setiap KD
perilaku lebih
mengutamakan rasa
aman
c. Memiliki sikap
perilaku lebih
mengutamakan rasa
nyaman.
d. Menampilkan sikap
perilaku lebih
mengutamakan
ketertiban, sesame
pengguna jalan
e. Menampilkan sikap
perilaku lebih
mengutamakan
kelancaran sesame
pengguna jalan
f. Menampilkan sikap
perilaku lebih
mengutamakan
keselamatan sesame
pengguna jalan
5. Politik:
a. Membuat keputusan
dalam menggunakan
jalan dengan
memperhatikan
kepentingan
keselamatan orang
lain.
b. Melaksanakan
kebijakan lalu lintas

Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
dijabarkan di atas, UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
merupakan penjabaran terperinci
dari
proklamasi.
Proklamasi
kemerdakaan mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan
Indonesia
yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur. Pernyataan itu tertuang
dalam alinea kedua Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Dengan demikian
disimpulkan
bahwa
proklamasi
kemerdekaan mempunyai hubungan
yang erat, tidak dapat dipisahkan
dan merupakan satu kesatuan
dengan Undang-Undang Dasar 1945
terutama bagian Pembukaan UUD
1945.
Untuk mewujudkan amanat
yang tertuang dalam alinea kedua,
merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan m