HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB PRIA TENTANG VASEKTOMI SERTA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI (DI KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG).

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB PRIA TENTANG
VASEKTOMI SERTA DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI
(DI KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG)
Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 1
Nunuk Suryani 2
Pancrasia Murdani K 3
1

Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
2
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
3
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS

ABSTRACT
Partisipasi pria menjadi indikator keberhasilan program KB. Faktor yang
terkait dengan partisipasi pria dalam vasektomi seperti pengetahuan , sikap

akseptor KB pria tentang vasektomi serta dukungan keluarga. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, sikap akseptor KB pria
tentang vasektomi dan dukungan keluarga dengan partisipasi pria dalam
Vasektomi.
Penelitian ini adalah observasional analitik cross sectional. Populasi adalah
Akseptor KB Pria Kecamatan Tejakula berjumlah 112orang, sampel
berjumlah 87 orang, dengan teknik simple random sampling. Instrumen
penelitian berupa kuesioner. Uji hipotesis dengan analisis Regresi Logistik.
Hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan partisipasi
pria (p=0,001 OR = 9,026; CI 95% 3,390 hingga 24,029). Hubungan positif
yang signifikan sikap dengan partisipasi pria (p = 0,001; OR= 4,531; CI95%
1,831 hingga 11,211). Hubungan positif yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan partisipasi pria (p = 0,028; OR= 2,647; CI95% 1,111 hingga
6,308).
Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga, Partisipasi dalam
Vasektomi

PENDAHULUAN
Paradigma


baru

jawab, harmonis dan bertakwa kepada
program

Keluarga

Tuhan Yang Maha Esa (Syaifuddin, 2006).

Berencana Nasional telah diubah visinya

Alat kontrasepsi Keluarga Berencana

dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil

sudah

Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi

program


untuk mewujudkan "Keluarga Berkualitas

diterima di kalangan masyarakat luas. Di

Tahun 2015". Keluarga yang berkualitas

negara maju keluarga berencana bukan

adalah

merupakan program atau gagasan tetapi

yang

sejahtera,

mandiri, memiliki

sehat,


jumlah anak

maju,
yang

telah

ideal, berwawasan kedepan, bertanggung

Keluarga

merupakan

masyarakat,

80
gede.tomi@gmail.com

menjadi


kebutuhan,
Berencana

falsafah

sedangkan

karena
sudah

hidup
di

di

negara

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id
berkembang

seperti

Indonesia

indikator keberhasilan program KB dalam

yang

memberikan kontribusi yang nyata untuk

pelaksanaannya harus terus ditingkatkan

mewujudkan keluarga kecil berkualitas

( Manuaba, 2002).

(BKKBN, 2005).


merupakan

suatu

hal

Pencegahan kematian dan kesakitan
merupakan

alasan

utama

Partisipasi

diperlukan

pria/suami


dalam

KB

adalah tanggung jawab pria/suami dalam

pelayanan Keluarga Berencana dan salah

kesertaan

satu pesan kunci dalam Rencana Strategi

seksual

Nasional “Making Pregnancy Saver (MPS)”

dirinya,

di Indonesia 2001. Pada tahun 2010


Bentuk partisipasi pria/suami dalam KB

setiap

dapat dilakukan secara langsung dan

kehamilan

kehamilan

yang

harus

merupakan

yang

sehat


pasangan

serta
dan
dan

berperilaku
aman

bagi

keluarganya.

Untuk

tidak langsung. Partisipasi pria/suami

tersebut,

secara langsung adalah menggunakan


Keluarga berencana merupakan upaya

salah satu metode pencegahan kehamilan

pelayanan preventif yang paling dasar

seperti kondom, vasektomi, senggama

dan utama (Syaifudin, 2006).

terputus atau metode pantang berkala

mewujudkan

diinginkan.

ber-KB,

pesan

Konferensi

kunci

Internasional

tentang

(BKKBN,

Kependudukan dan Pembangunan ( ICPD

negara

1994)

Pakistan

menyepakati

paradigma,

perubahan

dari

pendekatan

2005). Dibandingkan
berkembang

negara-

lainnya

seperti

(5,2%,1999),

Bangladesh

Malaysia

(16,8%,1998),

(13,9%,1997),

pengendalian populasi dan penurunan

partisipasi pria dalam KB di Indonesia

fertilitas,

masih

menjadi

lebih

kearah

tertinggal

yaitu

pencapaian

pendekatan kesehatan reproduksi dengan

kondom

memperhatikan hak-hak reproduksi dan

sedangkan

kesetaraan gender ( Satria, 2005).

Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Meskipun pemerintah Indonesia telah

keadilan

pada

gender,

kesetaraan
namun

dan

vasektomi

sasaran

0,2%,

Rencana

(RPJMN) meningkat menjadi 4,5% (BPS,

mulai melaksanakan pembangunan yang
berorientasi

1,3%

2007).

dan

Belum membudayanya penggunaan

demikian

vasektomi

sebagai

alat

kontrasepsi

masalah utama yang kita hadapi saat ini

disebabkan antara lain karena kondisi

adalah rendahnya partisipasi pria dalam

lingkungan sosial, budaya, masyarakat

pelaksanaan program KB dan Kesehatan

dan keluarga yang masih menganggap

Reproduksi

2001). Sasaran

partisipasi pria belum atau tidak penting

Rencana Pembangunan jangka Menengah

dilakukan, pengetahuan dan kesadaran

(RPJM)

dijelaskan

pria dan keluarganya dalam ber-KB masih

bahwa partisipasi pria menjadi salah satu

rendah dan keterbatasan penerimaan dan

(

tahun

BKKBN,

2004-2009

81

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria

kecamatan

masih terbatas (BKKBN, 2005).

vasektomi sangat minim yang sangat

Bentuk partisipasi pria/suami dalam

berbeda

lainnya

jauh

jumlah

dengan

peserta

pencapaian

KB dapat dilakukan secara langsung dan

vasektomi

tidak langsung. Partisipasi pria/suami

Pelaksanaan pelayanan vasektomi sudah

secara langsung (sebagai peserta KB)

dilakukan secara rutin oleh dinasBKKBN

adalah pria/suami menggunakan salah

Kabupaten Buleleng setiap 2 bulan yaitu

satu

dengan

cara

atau

metode

pencegahan

di

Kecamatan

melakukan

Tejakula.

pelayanan

KB

kehamilan, seperti kondom, vasektomi

vasektomi

(kontap pria), serta KB alamiah yang

Kecamatan (BKKBN Buleleng, 2011). Jadi

melibatkan

meskipun

pria/suami

(metode

keliling

secara

di

tiap

umum

-

tiap

pencapaian

sanggama terputus dan metode pantang

peserta

berkala). Untuk mempunyai sikap yang

target yang diharapkan, namun pada

positif

kenyataannya

tentang

pengetahuan
sebaliknya

KB

yang
bila

diperlukan

baik,

demikian

pengetahuan

vasektomi

sudah

masih

memenuhi

ada

beberapa

kecamatan yang pencapaian vasektomi

kurang

sangat minim.

maka kepatuhan menjalani program KB

Adanya

fenomena

ini,

hal

yang

berkurang (Notoatmodjo, 2003). Layanan

kemudian

keluarga

pria

diperhatikan adalah faktor-faktor yang

melalui medis operatif pria (MOP) di

terkait dengan partisipasi pria dalam

Provinsi Bali makin diminati. Dari tahun

vasektomi seperti pengetahuan dan sikap

ke tahun pesertanya terus bertambah,

akseptor KB pria tentang vasektomi,

bahkan

Sepanjang

dukungan keluarga, budaya, ketersediaan

2010 jumlah pria peserta KB melalui MOP

dan keterjangkauan pelayanan vasektomi

tercatat 274 orang. Angka itu melampaui

dan dukungan petugas pelayanan KB di

target BKKBN yang tahun itu menetapkan

Kecamatan Tejakula sehingga nantinya

250 perserta, atau mencapai 109,60% (

dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya

BKKBN Propinsi Bali, 2010).

meningkatkan

Di

berencana

melampaui

Kabupaten

(KB)

untuk

target.

Buleleng

menjadi

penting

pencapaian

untuk

peserta

vasektomi di kecamatan – kecamatan

target

Program Vasektomi tahun 2010 adalah

lainnya di Kabupaten Buleleng.

106 orang dan pencapaiannya adalah 133

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

orang akseptor vasektomi yang tersebar

menganalisis (1) hubungan pengetahuan

di 9 Kecamatan yang ada di Buleleng.Dan

akseptor

pencapaian

di

dengan partisipasi pria dalam Vasektomi

Kecamatan Tejakula yaitu 40 orang dari

(2) hubungan sikap akseptor KB pria

112 akseptor KB pria, sedangkan di

tentang vasektomi

terbanyak

adalah

82

KB

pria

tentang

dengan

vasektomi

partisipasi

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pria

dalam

Vasektomi

(3)

hubungan

panca

indera

manusia,

yakni

indera

dukungan keluarga dengan partisipasi

penglihatan, pendengaran, rasa dan raba.

pria

Sebagian

dalam

vasektomi

(4)

hubungan

besar

pengetahuan

pengetahuan , sikap akseptor KB Pria

diperoleh

tentang

(Notoatmodjo, 2005).

vasektomi

dan

dukungan

keluarga secara bersama-sama dengan
partisipasi

pria

dalam

vasektomi

sebagai

pria

di

telinga

pengalaman yang memberikan pengaruh
dinamik atau terarah terhadap respon

proses

individu pada semua objek dan situasi

pengambilan keputusan KB, pengetahuan

yang berkaitan dengannya (Widayatun,

pria

2009).

tentang

KB

dalam

dan

saraf dari kesiapan yang diatur melalui

didefinisikan

partisipasi

mata

Sikap adalah keadaan mental dan

Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng.
Keterlibatan

melalui

manusia

dan

penggunaan

kontrasepsi pria. Keterlibatan pria dalam

Dukungan keluarga mengacu pada

KB diwujudkan melalui perannya berupa

suatu dukungan yang dipandang oleh

dukungan terhadap KB dan penggunaan

anggota

alat

bermanfaat.

kontrasepsi

serta

merencanakan

sebagai

suatu

yang

Dukungan

dapat

keluarga

jumlah keluarga. Dari beberapa literatur,

merupakan salah satu faktor yang sangat

dinyatakan

pria

berpengaruh terhadap perilaku positif.

dalam program KB dapat terjadi secara

Peran dukungan keluarga sendiri terbagi

langsung

atau

menjadi peran formal yaitu peran yang

Penggunaan

metode

bahwa

keterlibatan

tidak

langsung.

kontrasepsi

pria

terlihat jelas, bersifat eksplisit misalnya

merupakan satu bentuk partisipasi pria

peran suami / istri dan peran informasi

secara langsung, sedangkan keterlibatan

seperti bantuan langsung dari keluarga

pria secara tidak langsung misalnya pria

(Friedman, 1998).

memiliki sikap yang lebih positif dan
membuat

keputusan

yag

lebih

Pada penelitian ini dapat dirumuskan

baik

beberapa hipotesis penelitian yaitu (1)

berdasarkan sikap dan persepsi, serta

Ada

pengetahuan yang dimilikinya. Bentuk

akseptor

partisipasi

pria

Keluarga

dengan partisipasi Pria dalam Vasektomi

Berencana

dapat

secara

(2) Ada hubungan antara sikap akseptor

langsung

maupun

dalam
dilakukan
tidak

langsung.

KB

(BKKBN, 2005).

hubungan
KB

Pria

Pria

tentang

antara

pengetahuan

tentang

vasektomi

Vasektomi

dengan

partisipasi Pria dalam Vasektomi (3) Ada

Pengetahuan adalah hasil dari “tahu”

hubungan

antara

dukungan

keluarga

dan ini terjadi setelah orang melakukan

dengan partisipasi pria dalam vasektomi

penginderaan

(4) Ada hubungan antara pengetahuan

terhadap

suatu

obyek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui

,sikap

83

akseptor

KB

Pria

tentang

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
vasektomi dan dukungan keluarga secara

HASIL DAN PEMBAHASAN

bersama-sama dengan partisipasi pria

Analisis

dalam vasektomi di kecamatan Tejakula

dimaksudkan

kabupaten Buleleng.

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap

dalam

penelitian

untuk

ini

mengetahui

akseptor KB pria tentang vasektomi serta
METODOLOGI PENELITIAN

dukungan keluarga dengan partisipasi

Tempat penelitian adalah di kecamatan

pria dalam vasektomi. Berdasarkan hasil

Tejakula

dan

uji regresi logistik diketahui terdapat

dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 –

hubungan yang bermakna antara variabel

Desember 2012.

pengetahuan,

kabupaten

Penelitian
Kuantitatif

ini

Buleleng

dilakukan

observasional

keluarga

secara

sikap

dengan

dan

dukungan

partisipasi

dalam

vasektomi seperti terlihat pada tabel

analitik.

Populasi yang digunakan adalah semua

dibawah ini.

akseptor KB pria yang ada di Kecamatan

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Logistik

Tejakula sebanyak 112 orang.

Ganda hubungan antara pengetahuan ,
sikap dan dukungan keluarga dengan

Data yang dikumpulkan terdiri dari

partisipasi dalam vasektomi

data primer dan data sekunder. Data
primer

diperoleh

tanya

jawab

dengan

melakukan

dengan

responden

Variabel

OR

(p)

Interval 95%

menggunakan pedoman kuesioner yang
telah dirancang dan sebelumnya telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
sekunder
gambaran

yang

diperoleh

umum

daerah/lokasi

Pengetahuan

9,35

0,00

akseptor

8

1

KB

pria

laporan atau catatan lainnya yang terkait

Sikap akseptor

3,40

0,02

dengan pelayanan KB pria dari Dinas

KB pria

6

2

Dukungan

BKKBN Kabupaten Buleleng.

Keluarga

Instrumen yang digunakan adalah
Pengumpulan

data

N Observasi

dilaksanakan langsung kepada subyek
penelitian

dengan

tehnik

Batas

Batas

Bawa

Atas

h

berupa

penelitian, data kegiatan penduduk, serta

kuesioner.

Confidence

Nagelkerker R

0,02

7

5

28,11
8

1,195

9,710

1,168

10,46
6

= 87

-2 log likelihood

wawancara

3,49

3,115

2

= 86,020
= 43,5%

dengan panduan kuesioner yang sudah
dilakukan uji coba sebelumnya. Analisis

a. Terdapat hubungan antara tingkat

statistik yang digunakan adalah analisis

pengetahuan akseptor KB pria tentang

regresi logistik ganda.

84

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
vasektomi

dengan

partisipasi

Tabel 2. Hubungan pengetahuan akseptor

dalam

KB

vasektomi
Hubungan

antara

dalam

vasektomi

dengan

partisipasi

dalam

vasektomi di wilayah kerja Kecamatan

tingkat

Tejakula

pengetahuan akseptor KB pria dengan
partisipasi

pria

dapat

dijelaskan pada gambar berikut

Tingkat

Partisipasi dalam vasektomi

Pengetahuan

Tidak ikut

Ikut

akseptor KB

N

%

N

%

Rendah

33

71,7

9

22,0

Tinggi

13

28,3

32

78,0

Total

46

100,0

41

100,0

Berdasarkan

dari

hasil

regresi

logistik yaitu terlihat pada tabel 4.8
diketahui nilai OR9,358. Hal ini berarti
akseptor

KB

pria

yang

memiliki

pengetahuan tinggi tentang vasektomi
Gambar

1.

Hubungan

tingkat

memiliki

pengetahuan akseptor KB pria dengan

menunjukkan

gambar
adanya

atas,

KB

kecenderungan

tinggi

tentang

statistik

signifikan

pria

sebanyak 22,0% ikut berpartisipasi dalam

dengan

dalam

tingkat

vasektomi

(p=

secara

0,001;

KB

hubungan
pria

antara

tentang

tentang

OR=

sikap

vasektomi

dalam

vasektomi
vasektomi

dijelaskan pada gambar berikut

pada

pengetahuan tinggi, sebanyak 78,0% ikut
berpartisipasi

Terdapat

partisipasi

vasektomi dan 71,7% tidak berpartisipasi

pria

tersebut

Hubungan antara sikap akseptor KB

KB pria yang pengetahuannya rendah,

KB

pengetahuan

dengan partisipasi dalam vasektomi

rendah. Hal ini terlihat bahwa akseptor

akseptor

memiliki

Hubungan

akseptor

akseptor KB pria yang pengetahuannya

sedangkan

yang

rendah.

b.

dalam vasektomi dibandingkan dengan

vasektomi,

pria

9,358;CI95% 3,115 hingga 28,118).

vasektomi, cenderung ikut berpartisipasi

dalam

ikut

9,358 kali lebih besar daripada akseptor
di

bahwa akseptor KB pria yang tingkat
pengetahuannya

untuk

berpartisipasi dalam vasektomi sebesar

partisipasi dalam vasektomi
Berdasarkan

kemungkinan

dan

28,3% tidak ikut berpartisipasi dalam
vasektomi.

85

dengan
dapat

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Berdasarkan hasil uji regresi logistik

80

seperti terlihat pada tabel 1 diketahui

60

bahwa nilai signifikansi atau p = 0.022
Sikap rendah
Sikap tinggi

40

atau lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat

20

disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara sikap akseptor KB pria

0
Tidak ikut
Ikut
vasektomi vasektomi

dengan partisipasi dalam vasektomi di
wilayah

Gambar 2. Hubungan sikap akseptor KB
pria

tentang

vasektomi

menunjukkan

untuksikap

di

atas,

tinggi

cenderung

tentang

ikut

rendah.

dalam

berpartisipasi

keluarga

70
60
50
40
30
20
10
0

dalam

vasektomi

berpartisipasi

dan

34,8%

partisipasi

dalam

vasektomi

pria dengan sikapnya tinggi, sebanyak
ikut

dengan

dan

vasektomi, sedangkan pada akseptor KB

70,7%

secara

c. Terdapat hubungan antara dukungan

sikapnya rendah, sebanyak 29,3% ikut

tidak

tersebut

CI95% 1,195 hingga 9,710).

ini terlihat bahwa akseptor KB pria yang

vasektomi

Hubungan

statistik signifikan (p = 0,022; OR= 3,406;

KB pria yang memiliki sikap rendah. Hal

65,2%

dalam

akseptor KB pria yang memiliki sikap

vasektomi,

berpartisipasi

dalam

partisipasi

dalam vasektomi dibandingkan dengan

vasektomi dibandingkan dengan akseptor

berpartisipasi

dengan

kali lebih besar untuk ikut berpartisipasi

kecenderungan

bahwa akseptor KB pria yang memiliki
sikap

Tejakula.

vasektomi memiliki kemungkinan 3,406

gambar
adanya

Kecamatan

Berdasarkan nilai OR yaitu 3,406 berarti

dengan

partisipasi dalam vasektomi.
Berdasarkan

kerja

dalam

tidak

ikut

berpartisipasi dalam vasektomi.

Dukungan
rendah

Tidak ikut

Ikut

Tabel 3. Hubungan SikapAkseptor KB
pria

tentang

vasektomi

dengan
Gambar 3. Hubungan antara dukungan

partisipasi dalam vasektomi di wilayah

keluarga

kerja Kecamatan Tejakula

dengan

partisipasi

dalam

vasektomi

Tingkat

Partisipasi dalam KB

Pengetahuan

Tidak ikut

Ikut

akseptor KB

N

%

N

%

menunjukkan

Rendah

30

65,2

12

29,3

bahwa akseptor KB pria yang memiliki

Tinggi

16

34,8

29

70,7

dukungan keluarga tinggi, cenderung ikut

Total

46

100

57

100

Berdasarkan

gambar
adanya

di

atas,

kecenderungan

berpartisipasi dalam vasektomi daripada

86

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
akseptor

KB

keluarganya

pria

yang

rendah.

dukungan

Hal

ini

vasektomi daripada akseptor KB pria

terlihat

yang

memiliki

dukungan

keluarga

bahwa akseptor KB pria yang dukungan

rendah.Hubungan

keluarganya rendah, sebanyak 41,5% ikut

statistik signifikan (p = 0,025; OR= 3,497;

berpartisipasi

dalam

CI95% 1,168 hingga 10,466).

65,2%tidak

berpartisipasi

vasektomi

dan

tersebut

secara

dalam

d. Terdapat hubungan antara tingkat

vasektomi, sedangkan pada akseptor KB

pengetahuan dan sikap serta dukungan

pria dengan dukungan keluarga tinggi,

keluarga dengan partisipasi pria dalam

sebanyak 58,5% ikut berpartisipasi dalam

vasektomi di wilayah kerja Kecamatan

vasektomi dan 34,8% tidak berpartisipasi

Tejakula

dalam vasektomi.

Berdasarkan

hasil

analisis regresi

logistik berganda pada tabel 1 untuk
Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga

mengetahui

akseptor

pengetahuan dan sikap serta dukungan

dalam

KB

pria

vasektomi

dengan
di

partisipasi

wilayah

kerja

hubungan

antara

keluargadapat dijelaskan bahwa terdapat

kecamatan Tejakula

pengaruh

yang

signifikan

antara

pengetahuan tentang vasektomi, sikap

Dukungan

Partisipasi vasektomi

Keluarga

Tidak ikut

Ikut

N

%

N

%

dengan partisipasi dalam vasektomi di

Rendah

30

65,2

17

41,5

wilayah

Tinggi

16

34,8

24

58,5

Berdasarkan nilai koefisien determinan

Total

46

100

41

100

atau nagelkerke R square sebesar 43,5%

terhadap vasektomi, dukungan keluarga

kerja

Kecamatan

Tejakula.

yang berarti bahwa pengaruh variabel
Berdasarkan hasil uji regresi logistik

pengetahuan,

seperti terlihat pada tabel 1 diketahui

keluarga

bahwa

vasektomi

nilai

signifikansi

atau

p

=

sikap

dengan

dan

dukungan

partisipasi

adalah

dalam

sebesar

43,5%.

0.025atau lebih kecil dari 0,05, hal ini

Sedangkan faktor lain yang tidak diteliti

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

dalam

yang

pengaruh sebesar 56,5%.

bermakna

keluarga

akseptor

antara
KB

dukungan

pria

penelitian

ini

memberikan

dengan

Berdasarkan nilai OR pada tabel

partisipasi dalam vasektomi di wilayah

diatas mengenai masing-masing variabel

kerja Kecamatan Tejakula. Berdasarkan

hasil

nilai OR yaitu 3,497 berarti akseptor KB

tersebut

pria dengan dukungan keluarga tinggi

hubungan

memiliki kemungkinan 3,497 kali lebih

dengan

besar untuk ikut berpartisipasi dalam

Akseptor

87

analisis

regresi

dapat

logistik

dijelaskan

masing-masing

partisipasi
KB

pria

dalam
yang

ganda
tentang
variabel

vasektomi.
memiliki

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Berdasarkan

pengetahuan tinggi tentang vasektomi
memiliki

kemungkinan

untuk

persamaan

tersebut,

maka dapat dibuat suatu analisa bahwa

ikut

berpartisipasi dalam vasektomi sebesar

jika

9,358 kali lebih besar daripada akseptor

pengetahuan tinggi (1) dan sikap tinggi

KB

serta dukungan keluarga tinggi (1), maka

pria

yang

memiliki

pengetahuan

akseptor

KB

pria

mempunyai

secara

dapat dimungkinkan akseptor KB pria

OR=

tersebut memiliki keikutsertaan dalam

9,358;CI95% 3,115 hingga 28,118). Untuk

vasektomi sebesar 13,714 kali lebih besar

variabel sikap dengan partisipasi dalam

daripada

vasektomi,

pengetahuannya rendah dan sikapnya

rendah.

Hubungan

statistik

signifikan

tersebut
(p=

akseptor

0.001;

KB

pria

yang

akseptor

KB

pria

yang

rendah serta dukungan keluarga rendah.

memiliki sikap tinggi kemungkinan 3,406

Hasil

kali lebih besar untuk ikut berpartisipasi

penelitian

ini

mendukung

dalam vasektomi daripada akseptor KB

hipotesis bahwa tingkat pengetahuan dan

pria

rendah.

sikap serta dukungan keluarga memiliki

statistik

hubungan yang secara statistik signifikan

yang

memiliki

Hubungan

tersebut

signifikan

(p=0,022;

sikap
secara
OR=3,406;

dengan

CI95%

partisipasi

dalam

vasektomi.

Temuan adanya hubungan antara tingkat

1,195 hingga 9,710).
Berdasarkan hasil uji Hosmer and

pengetahuan dan sikap serta dukungan

Lemeshow didapatkan nilai signifikansi

keluarga dengan partisipasi pria dalam

sebesar 0,984 atau lebih besar dari α 0,05

vasektomi

di

hal ini dapat disimpulkan bahwa model

konsisten

dengan

persamaan regresi logistik berganda yang

penelitian lain.

dalam

penelitian
hasil

ini

sejumlah

dapat

Hasil penelitian hubungan tingkat

diinterpretasikan. Berdasarkan tabel 4.8

pengetahuan dan sikap serta dukungan

tersebut

keluarga dengan partisipasi pria dalam

dibuat

layak

juga

atau

dapat

fit

dan

dibuat

model

vasektomi

persamaan regresi sebagai berikut
Log

dijelaskan

sebagai

berikut:

= a + b1X1 + b2X2+ b3X3

1.

Dengan ketentuan bahwa X1 adalah

Hubungan

akseptor

pengetahuan akseptor KB pria, X2 adalah

KB

Tingkat

pria

Pengetahuan

dengan

partisipasi

dalam vasektomi

sikap akseptor KB pria dan X3 adalah

Berdasarkan

dukungan keluarga, maka berdasarkan

hasil

uji

hipotesis

dengan uji regresi logistik, ditemukan

tabel tersebut dapat dibuat persamaan

bahwa terdapat hubungan positif yang

regresi sebagai berikut:
Log

dapat

signifikan antara tingkat pengetahuan

= 0,108 + 9,358 X1 + 3,406 X2 +

dengan

3,497 X3

partisipasi

dalam

vasektomi,

dimana p < 0,05 (p = 0,001). Dimana

88

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
akseptor

KB

pria

pengetahuan

dengan

tingkat

tinggi

2. Hubungan sikap akseptor KB pria

memiliki

dengan partisipasi dalam vasektomi

kemungkinan untuk ikut berpartisipasi

Berdasarkan

hasil

uji

hipotesis

dalam vasektomi 9,026 kali lebih besar

dengan uji regresi logistik, ditemukan

daripada akseptor KB pria dengan tingkat

bahwa

pengetahuan rendah (OR= 9,026; CI 95%

signifikan antara sikap tentang vasektomi

3,390 hingga 24,029).

dengan

terdapat

hubungan

partisipasi

dalam

yang

vasektomi,

Hal ini didukung oleh pernyataan

dimana p < 0,05 (p = 0,001). Dimana

yang diungkapkan Manuaba ( 2002 ) yang

akseptor KB pria dengan sikap tinggi

menyatakan

memiliki

keluarga

bahwa

alat

berencana

kontrasepsi

kemungkinan

untuk

ikut

sudah

menjadi

berpartisipasi dalam vasektomi 4,531 kali

program

keluarga

lebih besar daripada akseptor KB pria

berencana sudah diterima di kalangan

dengan sikap rendah (OR = 4,531; CI 95%

masyarakat luas. Di negara maju keluarga

1,831 hingga 11,211).

kebutuhan,

karena

berencana bukan merupakan program

Hasil penelitian ini sejalan dengan

atau gagasan tetapi telah merupakan

penelitian yang dilakukan Ekarini (2008)

falsafah hidup di masyarakat, sedangkan

yaitu terdapat hubungan yang bermakna

di negara berkembang seperti Indonesia

sikap terhadap KB dengan partisipasi

merupakan

pria

suatu

hal

yang

dalam

Keluarga

Berencana

dan

pelaksanaannya harus terus ditingkatkan.

penelitian yang dilakukan Saptono (2008)

Hasil penelitian ini didukung oleh

yang menunjukkan adanya hubungan

penelitian yang dilakukan Ekarini (2008)

antara

yang

dalam KB.

menyatakan

hubungan

yang

pengetahuan
Partisipasi

bahwa

terdapat

bermakna

terhadap
pria

antara

KB

partisipasi

pria

3. Hubungan dukungan keluarga dengan

dengan

dalam

sikap dengan

partisipasi dalam vasektomi

Keluarga

Berdasarkan

hasil

uji

hipotesis

Berencana. Didukung juga oleh penelitian

dengan uji regresi logistik, ditemukan

yang

bahwa

dilakukan

menyimpulkan

Ricardo
bahwa

(2007)

tingkat

yang
adopsi

terdapat

signifikan

hubungan

antara

dukungan

partisipasi

dalam

yang
keluarga

inovasi KB Pria dipengaruhi juga oleh

dengan

tingkat

dimana p < 0,05 (p = 0,028). Dimana

pengetahuan,

serta

penelitian

vasektomi,

yang dilakukan Saptono (2008) yang

akseptor

menunjukkan adanya hubungan antara

keluarga tinggi memiliki kemungkinan

pengetahuan

untuk

tentang

partisipasi

pria

dalam KB.

KB

ikut

pria

dengan

berpartisipasi

dukungan

dalam

vasektomi 2,647 kali lebih besar daripada
akseptor

89

KB

pria

dengan

dukungan

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
keluarga rendah rendah (OR = 2,647; CI

terhadap KB, dengan partisipasi pria

95% 1,111 hingga 6,308).

dalam keluarga berencana yang juga
didukung oleh penelitian yang dilakukan

Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ricardo

oleh

(2007)

menyimpulkan

yang

menyimpulkan

bahwa

Simanjuntak
bahwa

(2007)

yang

tingkat

adopsi

Pria

inovasi KB Pria dipengaruhi juga oleh

dipengaruhi juga oleh pengaruh istri

pengaruh istri (keluarga) serta penelitian

(keluarga).

dengan

yang dilakukan oleh Mahat K et al (2010)

penelitian yang dilakukan oleh Mahat K et

yang menyimpulkan bahwa dukungan

al (2010) yang menyimpulkan bahwa

emosional dan material dari keluarga

dukungan emosional dan material dari

berhubungan

keluarga

vasektomi.

tingkat

adopsi

inovasi

Demikian

KB

pula

berhubungan

dengan

dengan

penerimaan

penerimaan vasektomi
4. Hubungan pengetahuan , sikap dan

SIMPULAN DAN SARAN

dukungan keluarga dengan partisipasi

Berdasarkan paparan hasil penelitian dan

dalam vasektomi

pembahasan diatas dapat disimpulkan

Sesuai dengan hipotesis pertama,

sebagai berikut:

kedua, dan ketiga mengenai hubungan

1. Ada hubungan positif yang signifikan

tingkat pengetahuan dan sikap tentang

antara pengetahuan dengan partisipasi

vasektomi

pria dalam vasektomi yaitu semakin

serta

hubungan

dukungan

keluarga dengan partisipasi pria dalam

tinggi

vasektomi, bahwa terdapat hubungan

semakin tinggi pula partisipasi pria

yang

dalam vasektomi.

signifikan

antara

tingkat

tingkat

pengetahuan

maka

2. Ada hubungan positif yang signifikan

pengetahuan dan sikap serta dukungan
dalam

antara sikap dengan partisipasi pria

vasektomi. Secara simultan, didapatkan

dalam vasektomi yaitu semakin tinggi

bahwa

sikap yang dimiliki maka semakin

keluarga

dengan

partisipasi

semakin

tinggi

tingkat

pengetahuan dan sikap serta dukungan

tinggi

keluarga, maka kemungkinan partisipasi

vasektomi.

pria

dalam vasektomi

sebesar

pula

partisipasi

pria

dalam

3. Ada hubungan positif yang signifikan

43,5%

(Nagelkerger R Square = 43,5%). Hasil

antara

penelitian

partisipasi pria dalam vasektomi yaitu

ini

sejalan

dengan

hasil

dukungan

semakin

dan

semakin tinggi partisipasi pria dalam

hubungan
pengetahuan

(2008)

yang

yaitu

bermakna

terhadap

KB,

terdapat

vasektomi.

antara
sikap

90

dukungan

dengan

penelitian yang dilakukan Ekarini (2008)
Saptono

tinggi

keluarga

maka

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-91)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
4. Ada hubungan positif yang signifikan
antara

pengetahuan,

sikap

http://bali.bkkbn.go.id
diakses
tanggal 11 November 2011.
BKKBN. 2005. Peningkatan Partisipasi
Pria dalam KB dan KR,Jakarta :
BKKBN.
2001.
Fakta,
Data
dan
Informasi Kesenjangan Gender di
Indonesia,Jakarta : BKKBN.
Badan Pusat Statistik. 2007. Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia,
diperoleh dari :www.data statistik
indonesia.com diakses tanggal 15
September 2011
Ekarini SM (2008). Analisis faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap
partisipasi pria dalam keluarga
berencana
di
Kecamatan
Selo
Kabupaten Boyolali.Diperoleh dari:
http://eprints.undip.ac.id
diakses
tanggal 20 September 2011.
Friedman
MM.1998.
Keperawatan
Keluarga Teori dan Praktek.Jakarta :
EGC.
Manuaba IGB . 2002. Ilmu Kebidanan.
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana
untuk
Pendidikan
Bidan.Jakarta : EGC.
Mahat
K,
Pacheun
O,
and
Taechaboonsermsak
P.
2010.
Intention to Accept Vasectomy
among Married Men in Kathmandu,
Nepal. Asia Journal of.Public Health
Vol 1 No 1
hal
8-14.
Didapatkan
dari
halaman
http//www.Asiaph.org/admin/ing.to
pic diakses tanggal 15 Desember
2011.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.

dan

dukungan keluarga dengan partisipasi
pria dalam vasektomi secara bersamasama yaitu semakin tinggi tingkat
pengetahuan, sikap serta dukungan
keluarga maka semakin tinggi pula
partisipasi pria dalam vasektomi.
Berdasarkan temuan penelitian ini
beberapa hal
sebagai

yang dapat

berikut

Lapangan

KB,

meningkatkan

:

(1)

disarankan

Bagi

diharapkan

Petugas

agar

promosi

lebih

pelayanan

vasektomi, melalui pemberian pendidikan
KB

dalam

bentuk

pendekatan
pentingnya

penyuluhan

keluarga
KB

yang

dan

mengenai

dalam

hal

ini

vasektomi., (2) Bagi akseptor KB Pria,
diharapkan
dengan

dapat

menjadi

melakukan

panutan

pendekatan-

pendekatan sehingga pria-pria yang lain
pun mau ikut ber-KB terutama vasektomi,
(3)

Bagi peneliti selanjutnya untuk

mengadakan penelitian yang lebih cermat
terhadap

faktor-faktor

lain

yang

mempengaruhi partisipasi pria dalam
vasektomi terlepas dari faktor tingkat
pengetahuan dan sikap akseptor pria
serta dukungan keluarga.

REFERENSI
BKKBN Buleleng. 2010. Data Pemenuhan
Kebutuhan Peserta KB Baru Per Mik
Kontrasepsi di setiap Kecamatan,
Buleleng : BKKBN.
BKKBN Bali. 2010. Data Pencapaian
Vasektomi
(MOP)

91