Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS mikroskop

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 1

SEKILAS MIKROSKOP
DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA MIKROSKOP
YANG KENA JAMUR

Disampaikan pada kegiatan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium
Bagi Guru SMP-SMA di Jurusan Pendidikan Biologi
24 Agustus 2013

Oleh :
Sarna Suryana, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Jln. Dr. Setiabudhi 229 Bandung

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus

2013 Page 2

SEKILAS MIKROSKOP
DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA MIKROSKOP
YANG KENA JAMUR

Oleh Sarna Suryana, M.Pd.
PLP Laboratorium Struktur Tumbuhan
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
http://service-mikroskop.blogspot.com/
HP. 0853.1825.6440; email : sarnasuryana@gmail.com
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

I. APA ITU MIKROSKOP
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang

mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan


kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,
mikroskop

cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang
cahaya untuk

memperoleh bayangan yang diperbesar. Mikroskop cahaya merupakan
mikroskop yang

kesemuanya menggunakan sistem lensa optis mencakup mikroskop medan terang,
medan

gelap, fluoresensi dan fase kontras. Mikroskop elektron menggunakan berkas
elektron
sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang
diperbesar.


A.

Mikroskop Cahaya (Compound light microscpe)

Mikroskop cahaya adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya untuk

membentuk bayangannya, cahaya yang digunakan adalah cahaya matahari
atau cahaya

lampu. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar
matahari

yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat
dibawah

kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.

Berikut beberapa jenis mikroskop cahaya :

1. Mikroskop Medan Terang


2. Mikroskop Medan Gelap

3. Mikroskop Fluresensi

4. Mikroskop Fase Kontras

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 3

B.

Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran

objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
magnetik untuk

mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan

pembesaran

objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop
elektron

ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih
pendek

dibandingkan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron digunakan untuk melihat
secara rinci

struktur mikroba.

Jenis mikroskop electron sebagai berikut :

1. TEM (Transmission Electron Microscope)

Mikroskop transmisi electron (TEM) adalah sebuah mikroskop electron yang
cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide dimana electron ditembuskan
ke

dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada
layar.
TEM digunakan untuk mempelajari struktur subselular dan hubungan satu
dengan
yang lainnya. Dengan TEM, maka gambar yang dihasilkan akan memiliki
tingkat
resolusi yang jauh lebih tinggi daripada mikroskop cahaya,sehingga dapat
melihat
sesuatu yang memiliki ukuran 10.000 kali lebih kecil daripada ukuran objek
terkecil
yang bisa terlihat di mikroskop cahaya.

2. SEM (Scanning Electron Microscope)

Mikroskop electron cara ini memfokuskan sinar electron (electron bean) di
permukaan obyek dan mengambil gambarnya dengan mendeteksi electron
yang
muncul dari permukaan obyek. Mikroskop pemindai electron (SEM) digunakan untuk
study detil arsitektur permukaan sel (struktur jasad renik lainnya), dan obyek
diamati

secara tiga dimensi.

II. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja

objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat),
dan

sumber cahaya.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 4

Keterangan gambar :
1. Lensa okuler
2. tabung

3. Pengatur kasar/makrometer
4. Pengatur halus/mikrometer
5. Revolver
6. Lensa objektif
7. Lengan
8. MejaObjek
9. kondensor
10.sumber cahaya
11. kaki
Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata
(biasanya
pembesaraanya 5 kali, 10 kali, 15 kali)

Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada
revolver, lensa ini
dengan pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik
pembuatnya.
Misalnya 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.
Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.

Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan
mengatur bukaan
iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop
sederhana
hanya ada diafragma tanpa konensor.
Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,
berfungsi
memantulkan sinar dari sumber sinar.
Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian
lengan dan
berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan
dilihat.

III. PENGGUNAAN MIKROSKOP

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 5

Pada gambar di atas :


1. Membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang
satu
lagi memegang lengan mikroskop.
2. Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar lensa objektif dengan
pembesaran lemah

tepat berada di tengah meja benda (gambar a). Aturlah cermin untuk
mendapatkan
cahaya terang dengan melihatnya melalui lensa okuler (gambar b).
3. Letakkan preparat yang akan diamati di atas meja preparat. Aturlah agar
bagian yang
akan diamati berada tepat di tengah lubang meja preparat. Perhatikan dari samping
dan
putarlah tombol pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroksop
sehingga lensa
objektif hampir menyentuh meja preparat (± 0.5 cm).
4. Sambil melihar lensa okuler, putarlah tombol pengatur fokus untuk untuk
menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga isi preparat dapat terlihar dengan jelas
(bisa

menurunkan atau menaikan tabung). Bila letaknya belum tepat, preparat dapat
digesergeser.
5. Untuk melihat salah satu bagian preparat dengan jelas, dapat digunakan
pembesaran yang
lebih kuat. Putarlah revolver untuk mengganti lensa objektif pembesaran lemah
dengan
lensa objektif pembesaran kuat.

Catatan : Untuk pembesaran kuat (100 x) harus menggunakan minyak imersi
(immersion
oil) yang diteteskan di atas preparat, dengan cara jauhkan dulu tabung/lensa
objektif dari preparat kemudian teteskan minyak imersi. Putar atau pasang lensa
objektif 100x dan turunkan lensa tersebut sampai menyentuh minyak imersi.
Minyak imersi berfungsi untuk menaikan indeks bias cahaya sehingga objek
dapat terlihat dengan lebih jelas.

Dan perlu diketahui pula bahwa gambar berlawanan dengan arah preparat. Kalau
slide preparat digeser ke kanan, berarti slide di geser ke kiri dan sebaliknya.
Ilustrasi seperti gambar di atas (gambar 6).

IV. PERKEMBANGAN MIKROSKOP
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah
2
ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun
1590.
Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia),
untuk
membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun
1609,
dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop
jenis
ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang
dirakit
dari lensa optic memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek.
Hal ini
disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang
cahaya.
Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200
nanometer.
Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah
200
nanometer. (sumber : http://www.cas.muohio.edu/mbiws/microscopes/fathers.html).

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 6

Berikut ditampilkan model-model mikroskop dari paling sederhana sampai
modern.

V. PENGUKURAN OBJEK DENGAN MIKROMETER
Dalam pengamatan dengan mikroskop sebenarnya tidak hanya berapa kali objek
yang kita amati di mikroskop diperbesar dari objek aslinya. Misal kalau kita
menggunakan okuler pembesaran 10 x dan objektif dengan pembesaran 10
kali berarti

objek tersebut diperbesar 100 kali dari besar objekt aslinya. Tapi sebenarnya ada
satuan
ukuran untuk melihat berapa besar ukuran sel misalnya yang dinyatakan
dalam satuan
mikron.
Pada proses pengukuran ini kita memerlukan suatu alat yang terdiri dari
MIKROMETER OBJEKTIF dan MIKROMETER OKULER. Dimana pada alat
tersebut ada skala dengan rincian tertentu dan aturan penggunaan tertentu yaitu
dimulai
dengan proses kalibrasi.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 7

VI. MENGAPA MIKROSKOP PERLU DISERVICE..???

Sebagaimana diketahui mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik Bagian
non optik
tersusun dari bagian yang dalam proses service ada penyetelan-penyetelan fungsi
sedangkan
bagian optik ada proses pembersihan lensa-lensa dimana setiap lensa
tergantung besar
pembesaran, semakin besar pembesaran semakin banyak tersusun oleh lapisan
lensa.

Keberfungsian mikroskop dipengaruhi beberapa hal antara lain :
1. Usia mikroskop,
2. Intensitas pemakaian
3. Perilaku pemakai
4. Lokasi/tempat penyimpanan.

Dari Faktor tersebut di atas jelaslah bahwa mikroskop yang digunakan sebagai salah
satu alat
pendukung untuk memperoleh tujuan, baik untuk observasi, penelitian,
praktikum, dan lain
sebagainya perlu maintenance khusus untuk perawatan terhadap
keberfungsiannya..

BAGIAN MIKROSKOP MANAKAH
YANG SERING MENGAMALAMI KETIDAKBERFUNGSIAN/KERUSAKAN ?

1. Bagian bodi/badan mikroskop, yaitu di bagian tombol pengatur kasar
(makromter) tempat
revolver/tabung lensa objektif menempel. Tabung tersebut akan turun
sehingga fokus
pengamatan tidak akan tercapai dan bagian mekanik yang lainnya.

2. Bagian lensa.
Lensa okuler umumnya terdiri dari 2 lapis lensa (atas-bawah). Lensa objektif mulai
dari 2
lapis lensa sampai dengan 4 atau 5 lapis lensa di dalamnya tergantung ukuran
pembesaran
berapa kali

3. Sistem aliran listrik (untuk tipe mikroskop listrik).

4. Bagian-bagian lain
Kenapa disebutkan bagian lain ? karena poin 1,2,3 tersebut di atas hanya keruskan
umum,
sementara di lapangan/pada kenyataannya jenis kerusakan lebih dari poin tersebut
di atas
karena itu hanya untuk salah satu tipe mikroskop. Sedangkan type miroskop
cahaya dan
listrik itu beranekaragam dan beranekaragam pula komponen lain yang
biasanya
mengalami kerusakan.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 8

Apa yang harus dilakukan terhadap mikroskop yang mengalami kerusakan seperti
di atas ?
Tentu saja untuk mencapai tujuan pembelajaran/pengamatan mikroskop yang

diinginkan/sesuai harapan, misalnya objek yang kita amati bisa terlihat jelas
(objek

terlihat fokus, tidak disertai bintik-bintik/kotoran2 yang lain yang tidak diinginkan
seperti

jamur, noda hitam, dan lain sebagainya), diperlukan pembersihan terhadap
lensa-lensa

tersebut dan penyetelan pada bagian-bagian mekanik yang diperlukan.

VII. PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP MIKROSKOP YANG KENA
JAMUR.
Ketika kita mengamati benda/objek dengan mikroskop, noda/bintik-bintik hitam,

banyak seperti serat2 halus, buram, dlsb….itulah yang terlihat ………maka
mikroskop

Anda sudah terinfeksi jamur atau mungkin sistem lensanya sudah rusak.

Apa yang harus Anda lakukan ?
1. Siapkan alkohol

2. Siapkan tissue lensa

3. Siapkan cotton bud

Caranya :
Lepas lensa okuler secara hati-hati, kemudian bersihkan permukaan lensa atas dan
bawah dengan cotton bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke alcohol.
Setelah itu
gosok dengan tissue lensa, dan masukkan kembali ke dalam tabung mikroskop.
Setelah dibersihkan kemudian kita cek dengan menggunakan slide preparat
mikroskop. Untuk melihat lensa tersebut sudah bersih atau belum dengan
cara putar
lensa okuler tersebut, kalau ada bintik/selain objek ada yang ikut memutar berarti
okuler
tersebut masih kotor (kotoran masih nempel di bagian dalam lensa).
Untuk lensa objektif, keluarkan dengan hati-hati lensa dari revolver, kemudian
bersihkan dengan cotton bud ujung lensa bagian bawah dan terakhir dengan tisu
lensa.
Kemudian secara kasat mata lensa tersebut bisa diterawang terlihat “bening jernih”
atau
tidak. Kalau masih terlihat buram berarti kotoran tersebut nempel pada
lapisan lensa
bagian dalam. Harus …dibongkar ….!!!! Perlu diketahui untuk lensa objektif mulai
dari
minimal 2 lapis lensa sesuai besar pembesaran,
Apa yang harus dilakukan kalau seperti tersebut di atas ? Yaitu dengan cara
membongkar system lensa menggunakan alat tertentu. Bila belum terampil atau
tidak

memiliki pengalaman dalam membongkar bagian lensa jangan dilakukan sendiri,
lebih baik penggil teknisi yang berpengalaman untuk meminimalkan resiko lensa
menjadi rusak karena “human error” dari trial and error.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 9

VIII. BEBERAPA TIPS PEMELIHARAAN MIKROSKOP

Disemua lembaga/institusi manapun keberadaan suatu alat sangat penting
fungsinya untuk mencapai tujuan/keberhasilan suatu institusi. Pengadaan peralatan
disuatu
lembaga selalu diawali dengan proses PENGADAAN ALAT/BARANG yang
sumber
keuangannya bisa dari lembaga itu sendiri atau bantuan dari pihak lain seperti
pemerintah,
ataupun hibah. Dari manapun sumber dana tersebut pengadaan alat/barang ini
merupakan
suatu investasi yang tidak sedikit memakan biaya atau bisa dikatakan
SANGAT
MAHAL. Maka dengan itu bentuk pertanggungjawaban berikutnya yang sangat
penting
adalah PERAWATAN/MAINTENANCE terhadap keberfungsian alat tersebut. Karena
dengan perawatan/maintenance yang teratur fungsi alat tersebut akan tetap
terjaga dengan
baik sehingga fungsi dan kondisi alat tersebut akan bertahan lama, sehingga
untuk
beberapa tahun institusi tersebut tidak perlu melakukan proses pengadaan
alat lagi
sehingga investasi bisa dikembangkankan untuk bidang lain.

Berikut Keadaan Mikroskop Setelah diservice dan hal yang harus diperhatikan :

1. Sistem lensa bersih dari jamur (kecuali hal khusus lensa/Coated Lensa)
2. Fungsi sistem mekanik berjalan dengan baik (misal tabung tidak turun sendiri).

3. Mikroskop ditutup dengan plastic dengan tujuan untuk meminimalkan debu yang
masuk
ke dalam sistem lensa.
4. Lebih diutamakan mikroskop disimpan ke dalam lemari khusus penyimpanan
mikroskop
yang sudah dilengkapi dengan lampu penerang untuk menjaga kelembaban
disekitar
lemari mikroskop sehingga jamur tidak bisa tumbuh pada bagian lensa mikroskop.
5. Mikroskop diberi kode/penomoran/nomor urut, kemudian masing-masing
mikroskop
dibuatkan kartu alat yang berisi identitas alat/mikroskop (merk/type, tahun
pengadaan,
dsb) serta DAFTAR PENGGUNA MIKRSOKOP/daftar pemakai.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 10

Untuk mempertahankan kondisi fungsi mikroskop setelah diservice, kita perlu
komprehensif memperhatikan hal-hal mulai dari sebelum, selama, ataupun sesudah
pengamatan menggunakan mikroskop. Tindakan tersebut antara lain :

A. Sebelum Praktikum/Pengamatan dimulai :

1. Ketika mengambil/membawa mikroskop, pegang bagian lengan (pegangan)
mikroskop
menghadap ke atas oleh tangan kanan dan tahan bagian dasarnya dengan telapan
tangan
kiri. Bila mikroskop dibawa terbalik, lensa okuler dapat lepas dan jatuh ke lantai.
2. Mencatat identitas diri pemakai dan kelengkapan mikroskop pada format
yang sudah
disediakan.

B. Selama Praktikum/Pengamatan :

1. Meletakkan mikroskop di atas meja yang datar dan kuat/stabil, jauhkan dari bak
cuci dan
api gas.
2. Periksa mikroskop untuk mengetahui apakah telah siap dipakai. Bila
mikroskop tidak
benar-benar bersih, laporkan masalah ini kepada instruktur/teknisi lab yang
ada/penganggung jawab.
3. Sesuaikan posisi Anda dengan mikroskop yang akan dipakai.
4. Letakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat sehingga terjepit pada
tempat
penahan preparat. Posisikan preparat pada lubang cahaya sehingga cahaya
datang
melewati meja preparat dari bawah spesimen yang akan diperiksa.
5. Atur sumber cahaya mikroskop (dari cermin untuk mikrsokop cahaya, listrik
untuk
mikroskop listrik).
6. Sebelum melihat sesuatu dengan mikroskop, pastikan anda tahu kemana
arah putaran

pengatur halus (mikrometer) sehingga jarak antara spesimen dan dan lensa
bertambah
ketika anda memutar mikrometer.
7. Lihatlah melalui lensa okuler dan fokuskan bayangan menggunakan makrometer
dengan
meningkatkan jarak antara spesimen dan lensa objektif. Gunakan mikrometer
untuk
mempertajam bayangan.
8. Mulai mengamati objek preparat dengan mengatur intensitas cahaya, atur
kondensor,
pembukaan diafragma pada kondensor, makrometer, mikrometer, dan
pembesaran
objektif yang diinginkan.
9. Untuk menggunakan lensa objektif 40 x, cukup kita putarkan lensa ini
posisinya
sehingga terkunci di tempatnya. Lensa 10 dan 40 kali tidak pernah menyentuh
minyak
imersi, air dan spesimen.
10.Untuk menggunakan lensa objektif 100 kali, putarkan lensa kering berdaya
pembesar
rendah dari posisinya dan teteskan minyak imersi di atas slide yang akan
diamati.
Kemudian putar lensa 100 kali ke posisi di atas slide.

C. Setelah Praktikum/Pengamatan :

1. Meja mikroskop, kondensor dan bagian-bagian lain dari mikroskop dapat
dibersihkan
dengan tissue dan kain lembut bebas serat.

2. Setelah digunakan secara rutin dalam jangka waktu lama, minyak yang
mengering dan
kotoran lain dapat menumpuk di permukaan lensa sehingga akan mengurangi

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 11

efektivitasnya. Dalam kasus ini lensa dapat dibersihkan dengan menggunakan
sedikit
xylol pada kertas lensa yang akan melarutkan minyak imersi dan membuang
kotoran
serta menghindari tergoresnya lensa.
3. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut,
terutama hapus
semua minyak imersi di permukaan lensa, sehigga partikel yanga halus tidak
menempel
dan menggumpal serta mongering.
4. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa
objektif
dijauhkan dari meja preparat (dan pada posisi pada objektif paling kecil)
dengan
memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali,
lampu
(kalau mikroskop listrik) dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
5. Simpan kembali mikroskop ke dalam lemari dan ditutup kembali untuk
melindungi

mikroskop dari debu dan kelembaban udara.

Contoh Lemari Mkroskop

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 12

BEBERAPA SEKOLAH YANG SUDAH
DISERVICE

A. SEKOLAH MENENGAH

PROVINSI JAWA BARAT

1. SMAN 15 Bandung

2. SMAN 1 Lembang
3. SMA Korpri UPI
4. SMPN 6 Cimahi
5. SMA Petang Sumedang
6. SMAN 9 Bandung (ke-1 th ........; ke-2, 29-8-2009)
7. SMAN Cicalengka
8. SMA Santa Maria 3 Cimahi (ke-1, 8-1-2005; ke-2,
10 Oktober 2009)
9. SMA Putra Nirmala Cirebon (ke-1, 5-3-2005; ke2, 3-8-2010)
10. SMP Pandu Bandung
11. SMA Santa Maria 1 Bandung (ke-1 th 2005 ; ke-2,
31-07-2009)
12. SMPN 1 Palimanan Cirebon
13. SMA Al-Azhar Cianjur
14. SMP-SMA Yos Sudarso Karawang
15. SMA Darma Bakti Bandung
16. SMA BPI Bandung (2 kali)
17. SMAN 4 Bandung (ke-1....; ke-2, 5-11-2008, 23-22013) arsip foto di sini
18. SMAN 6 Bandung
19. SMAN 14 Bandung
20. SMA Karya Pembangunan 2 Bandung
21. SMPK 5 BPK Penabur Bandung
22. SMAN 1 Cipatat Bandung Barat
23. SMPN 2 Bandung

24. SMPK 4 BPK Penabur Bandung
25. SMAK 1 BPK Penabur Bandung (ke-1 ....; ke-2,
22-10-2008)
26. SMAK 2 BPK Penabur Bandung (ke-1.....; ke-2,
22-10-2008)
27. SMP Slamet Riyadi Bandung
28. SMPN 1 Tanjungsari Sumedang (28 Januari 2008)
29. SMAN 10 Bandung
30. SMP St Ursula Bandung
31. SMA Al-Masoem Bandung
32. SMF BPK Cimahi
33. SMAN 3 Sukabumi Jawa Barat
34. SMAN 2 Bandung (12-11-2008); (ke dua : 16-072012), arsip foto klik di sini
35. Sekolah Pelita Harapan, Kota Sentul Bogor (15
April 2009) Arsip foto klik di sini
36. SMKN 5 Bandung (25-5-2009)
37. SMAN 24 Bandung (5 Agustus 2009)
38. SMKN 7 Bandung (1 September 2009)
39. SMAN 1 Garut Jawa Barat (20 November 2009)
40. SMP Assalam Bandung (21 November 2009)

41. SMA Mardi Waluya Cibinong Bogor (12
Desember 2009) arsip foto klik di sini atau di
sini
42. SMA Kartika Siliwangi III Bandung (3-12-2010)

43. SMPN 12 Bandung (9-12-2010)
44. SMA Sumatra 40 Bandung (08-03-2011)
45. SMPK 5 BPK Penabur Banung (08-02-2012)
46. Sekolah BAIS (Bandung Alians International
School), Kota Baru Parahyangan, Kabupaten
Bandung Barat, Jawa Barat (22-06-2012),
47. MAN 3 Jakarta (28-07-2012) arsip foto di sini.
48. Sekolah Mutiara Nusantara (01-09-2012)
arsip foto di sini.
49. SMPK Kalam Kudus, Bandung (27 Agustus
2012)
50. SMA Pribadi Bilingual Boarding School
Bandung (15 Februari 2013) arsip foto di sini.
51. Yayasan Bina Insan Mulia (SMP-SMA) (12 Juli
2013)

PROVINSI BANTEN

1. SMA Al-Azhar Tangerang
2. SMA La Tansa Banten (pertama 17-02-2011),
(kedua 13-01-2012)
3. SMP-SMA Nurul Fikri Boarding School,
Cinangka Serang (15-09-2012), arsip photo di
sini
4. SMP Tarakanita Gading Serpong (27-04-

2013), arsip photo di sini

PROVINSI DKI JAKARTA

1. SMA PSKD (Perkumpulan Sekolah Kristen
Jakarta), Jakarta Pusat (1-11-2008 ; 29-112008, 03-04 Agustus 2013) arsip photo klik di
sini atau di sini REKOR SERVICE 85
UNIT MIKROSKOP........atau disini foto dengan
penanggung jawab service PSKD Jakarta
2. Sekolah Kristen IPEKA Jakarta (22-04-2009)
3. SMA Budhi warman II, Jakarta Timur (5
Desember 2009)
4. The New Zealand International School, Jl.
Kemang Raya 70, Jakarta Selatan. (9 Oktober
2010) arsip foto klik di sini.
5. SMAN 8 Jakarta (International Class), tanggal
16 Oktober 2010. Arsip photo di sini. Kedua (27
Februari 2012), Ketiga (7 Mei 2012, kelas
Internasional), Keempat (Kelas Internasional. 18
Mei 2013)
6. Sekolah Dian Harapan, Jln. Bedugul No. 1 Daan
Mogot Baru, Jakarta Barat. Arsip photo di sini,
atau di sini. (2 Juni 2012)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus
2013 Page 13

7. SMA Santo Yakobus, Jln. Pegangsaam Dua
KM 3.5, Kelapa Gading Jakarta Utara. Arsip
photo di sini, (16 Februari 2013)

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. SMKN 2 Ketapang Kalimantan Barat, Arsip
Foto klik di sini dan ini atau yang ini (23
Desember 2008)

PROVINSI JAWA TENGAH

1. Madrasah Aliyah Negeri/MAN Majenang
Jawa Tengah (31-7-2010)

B. PERGURUAN TINGGI

1. Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung)
2. Akademi Analis Kesehatan Bakti Asih Bandung
(2006)
3. Akademi Maritim Cirebon
4. Universitas Advent Indonesia/UNAI, Biologi
(2009) ; (30 September 2012)
5. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Pasundan Bandung (14 Maret 2009) ; (4 Maret
2012) ; (20 Oktober 2012)
6. Jurusan Pend. Biologi Sekolah Tinggi Ilmu
Keguruan/STKIP Garut (September 2007) ; (1111-2012)
7. Universitas Padjajaran (Fakultas Peternakan)
8. Program Studi Tanaman Perkebunan Politeknik
Negeri Jember, Jawa Timur (ke-1 08-11-2008, ke2 : 26-11-2008) , arsip foto klik di sini
9. Jurusan Kebinanan Politeknik Kesehatan Bandung
(4 Oktober 2009); (29 Februari 2012)
10. Farmasi FMIPA Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka, Jakarta Timur. Tanggal 30 Oktober
2010. Arsip photo di sini.
11. Akademi Kebidanan Aisiyah Bandung (20 - 1 2011)
12. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta (2-2-2011)
13. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ciamis

Jawa Barat (3 Maret 2012) arsip foto di sini
14. Laboratorium Teknologi Pangan FTI Universitas
Katolik Parahyangan Bandung. arsip foto di sini.
(service kedua, 11 Juli 2013)

15. Lab. Analis STIKES Jendral Achmad Yani,
Cimahi (01-12-2012), (15-12-2012) dan (01-062013) arsip foto di sini
16. STIKESMI (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kota Sukabumi), (10-11-2012) arsip foto di sini.

C. PRIBADI

1. Ibu Dokter Liliana Bogor, 24 April 2010
2. Bpk. Dokter Rudi (Bogor, 5 April 2012)
3. Ibu Yuli Nurul Fauziah, M.Pd (9 Agustus 2012)
4. Ibu Teresia Widiawati, Jambi, arsip foto
pengiriman mikroskop hasil service dari Bandung
ke Jambi di sini 1, di sini 2, atau di sini
5. Bpk. Agus Sutadi, Kopo Bandung

D. PERUSAHAAN

1. Pelatihan service mikroskop tingkat profesional

CV Jaha Indo Meca Kalimantan Timur. Arsip
photo di sini atau di sini. 13 Februari 2010.
2. PT. Citra Konstruksi Indonesia, Bekasi Timur, 19
Desember 2010
3. Klinik Holistik Medical & Beauty Centre,
Mataram, Lombok. (22 Juni 2010), arsip photo
kiriman barang klik di sini
4. PT. Pustaka Tradisi Ibu, Kawasan Industri Jatake
Tangerang, Provinsi Banten (26-7-2010)
5. PT. Alifindo Bekasi (13-5-2011)
6. PT. BWL Indonesia (19 April 2012) arsip foto di
sini atau di sini.
7. PT. Amazon Papyrus Chemicals, Pekayon Jaya
Bekasi Selatan, (22 April 2013) arsip foto di sini.
8. PT. Dimarco (Jakarta), 28 Mei 2013.

E. DEPARTEMEN/LEMBAGA NEGARA

1. Balai Karantina Pertanian kelas II Palu,
Departemen Pertanian Sulawesi
2. Kimia Farma Unit Risbang, 29 April 2010
3. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Bandung (211-2011)
4. Dinas Kesehatan Bandung Barat, Jawa Barat (125-2011) arsip foto klik di sini

Sekian, terima kasih semoga bermanfaat
Sarna Suryana