MOTIVASI AUDITOR SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE DAN FEE AUDIT PADA KINERJA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI
MOTIVASI AUDITOR SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH
TIME BUDGET PRESSURE DAN FEE AUDIT PADA KINERJA AUDITOR
KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI
1
2 Ida Bagus Dharmadiaksa , Ketut Budiartha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of time budget pressure and audit fees on the
performance of auditors and to test whether auditor motivation is able to mediate the influence
of time budget pressure and audit fees on auditor performance. The population in this study is
all auditors working on each KAP in Bali in 2015. Sample selection method used is non probability
sampling with purposive sampling technique, that is sampling technique with criteria. Data
collection was done by distributing questionnaires to KAP auditors in Bali Province as sample.
Data analysis technique using multiple linier regression analysis technique and path analysis.
Based on the analysis, it is known that time budget pressure has a negative effect on auditor
performance and audit fee have positive effect on auditor performance. The study also found
that auditor motivation was able to mediate the influence of time budget pressure and audit
fees on auditor performance.Keywords: time budget pressure, audit fee, motivation, auditor performance
ABSTRAK
time budget pressure feePenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dan audit pada kinerja
time budget
auditor serta untuk menguji apakah motivasi auditor mampu memediasi pengaruh
pressure dan fee audit pada kinerja auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor
yang bekerja pada masing-masing KAP di Bali tahun 2015. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling , yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada auditor KAP di Provinsi Bali sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan analisis jalur (path analysis) . Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa time budget pressure berpengaruh negatif pada kinerja auditor dan fee audit berpengaruh positif pada kinerja auditor. Penelitian ini juga menemukan bahwa motivasi auditor mampu memediasi pengaruh time budget pressure dan fee audit pada kinerja auditor.
time budget pressure, fee
Kata Kunci: audit, motivasi, kinerja auditor
PENDAHULUAN
Seorang auditor memiliki tugas melakukan pemeriksaan dan memberikan pendapat atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas dengan standar auditing yang berlaku. Auditor independen (akuntan publik) dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yakni Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Praktik sebagai akuntan publik harus dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah mendapatkan ijin dari Departemen Keuangan (Poi, 2014). KAP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa profesional yang dituntut memberikan perhatian yang besar untuk meningkatkan sumber daya manusia. Aset utama yang harus dimiliki oleh sebuah KAP adalah sumber daya manusia yang profesional yang mampu bertanggungjawab kepada publik. Seorang akuntan yang professional dapat terlihat dari kinerja akuntan tersebut dalam menjalankan tugas yang diberikan dan fungsinya (Rahmawati, 2011). Auditor yang bekerja pada KAP harus memiliki upaya untuk meningkatkan kinerja dalam menjalankan profesinya. Untuk mengetahui kualitas dari audit perlu diperhatikan kinerja dari masing-masing auditor.
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (Kalbers dan Fogarty, 1995). Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005: 50). Kinerja auditor merupakan ukuran hasil yang sesuai dengan penugasan dari auditee dan menjadi tanggungjawab auditor serta dapat dijadikan ukuran prestasi untuk menilai apakah suatu pekerjaan yang dilaksanakan sudah baik atau sebaliknya. Kinerja auditor dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja yang dimiliki. Kondisi kerja yang kurang kondusif dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik sebagai pihak yang independen dalam mengaudit laporan keuangan (Fanani dkk., 2008).
(time
Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja auditor adalah tekanan anggaran waktu
budget pressure)
yang diberikan oleh KAP. Berdasarkan teori U terbalik yang menyebutkan logika yang mendasari teori U terbalik adalah bahwa stress pada tingkat rendah sampai sedang merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuan bereaksi. Tetapi sebaliknya, apabila tingkat stres dianggap berlebihan maka akan menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai, yang mengakibatkan kinerja menurun.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan anggaran waktu adalah persaingan
fee antara KAP, kemampuan laba perusahaan, dan keterbatasan personil (Dezoort, 2002).
Auditor yang menghadapi tekanan anggaran waktu dapat merespon dalam dua cara yaitu dengan bekerja lebih keras, atau semakin efisien dalam menggunakan waktu. Tekanan waktu sering dipandang dapat menurunkan kinerja, namun apabila alokasi waktu dilakukan dengan tepat justru berfungsi sebagai mekanisme kontrol dan suatu indikator keberhasilan bagi kinerja auditor dan KAP (Cook dan Kelley, 1991).Tekanan anggaran waktu menyebabkan adanya tuntutan yang muncul akibat tidak seimbangnya tugas dan waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika profesional melalui sikap,
Time budget pressure
nilai, perhatian dan perilaku auditor (Sososutikno, 2003). disebabkan oleh tingkat persaingan yang semakin tinggi antar KAP (Simanjuntak, 2008). Tuntutan laporan yang berkualitas dengan waktu yang terbatas merupakan tekanan tersendiri bagi auditor. Dalam praktiknya anggaran waktu dapat dijadikan sebagai suatu alat dalam mengukur efisiensi kerja auditor. Oleh sebab itu, auditor dipaksa untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah dianggarkan. Kondisi tersebut cenderung membuat auditor tertekan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga auditor cenderung melanggar prosedur audit yang telah ditetapkan.
Selain itu faktor yang mempengaruhi kinerja auditor adalah fee audit. Fee audit merupakan besarnya biaya tergantung dari risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan professional lainya (Sukrisno Agoes, 2012: 18). Auditor dapat mengalami tekanan harga ( low balling ) dari klien yang selanjutnya dapat mempengaruhi kualitas audit.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja yaitu motivasi auditor. Dalam menjalani kehidupan setiap individu memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhinya. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya, seorang individu harus mempunyai motivasi yang besar dalam menjalankan pekerjaannya. Menurut teori pengharapan, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan berupaya mendapatkannya.
Motivasi adalah daya pendorong yang menyebabkan seorang individu mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan untuk melakukan yang menjadi tanggung jawabnya (Siagian (2009). Motivasi auditor dalam melaksanakan audit pada dasarnya adalah untuk melanjutkan usaha dan keberlangsungan bisnis yang menguntungkannya (Mills, 1993 dalam Nor, 2012). Motivasi auditor juga timbul karena yakin bahwa dia mampu melakukan audit tersebut, di samping adanya permintaan pelanggan dan adanya beberapa kebutuhan komersial. Beberapa faktor motivasi yang dipertimbangkan auditor dalam bekerja yaitu adanya variasi tugas dan aktivitas, fee audit, peningkatan status, adanya penghargaan yang diberikan dan untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerja (Tan, 2000 dalam Nor, 2012).
Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang diberikannya.
Hasil-hasil riset empiris sebelumnya yang tidak konsisten merupakan motivasi untuk
time budget pressure fee
melakukan riset sejenis tentang pengaruh dan audit pada kinerja auditor dengan memasukkan motivasi auditor sebagai variabel pemediasi atau intervening.
time budget
Motivasi auditor dianggap mampu sebagai pemediasi hubungan antara variabel pressure dan fee audit pada kinerja auditor.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh time budget pressure dan fee audit pada kinerja auditor serta bagaimanakah kemampuan motivasi auditor dalam memediasi pengaruh time budget pressure dan fee audit pada kinerja auditor.
TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Penelitian ini menggunakan teori pengharapan untuk menjelaskan tentang harapan atau motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu. Di samping itu juga menggunakan teori U terbalik untuk menjelaskan tentang kinerja yang menurun apabila seseorang mengalami suatu tingkatan stress yang tinggi karena suatu tekanan seperti tekanan anggaran waktu.
Berdasarkan teori pengharapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” yang mengetengahkan suatu teori yang disebut dengan “Teori Pengharapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan berupaya mendapatkannya.
Berdasarkan teori U terbalik yang dipaparkan oleh Robbins (2006) dalam Ratnaningtias (2014) menyebutkan logika yang mendasari teori U terbalik adalah bahwa stress pada tingkat rendah sampai sedang merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuan bereaksi. Tetapi sebaliknya, apabila tingkat stres dianggap berlebihan maka akan menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai, yang mengakibatkan kinerja menurun. Seorang akuntan yang profesional dapat terlihat dari kinerjanya dalam menjalankan tugas yang diberikan dan juga fungsinya.
Anggaran waktu berkaitan erat dengan biaya audit, di mana semakin cepat waktu pelaksanaan audit maka biaya audit yang dikeluarkan semakin kecil, begitupula sebaliknya. Anggaran waktu memaksa auditor untuk cepat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan anggaran waktu yang telah diberikan. Anggaran waktu yang telah dianggarkan dapat mengakibatkan penurunan kualitas kinerja dari seorang auditor.
time budget pressure
Terdapat pengaruh negatif antara yang diberikan terhadap kinerja auditor (Goodman Hutabarat, 2012; Maya, 2011); Prasita dan Adi, 2007). Karena dengan adanya tekanan anggaran waktu yang tinggi dapat menurunkan kualitas dari kinerja seorang auditor. time
Tetapi lain halnya dengan Arisinta (2013) yang menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif budget pressure pada kualitas auditor. H : Time budget pressure berpengaruh negatif pada kinerja auditor
1 Penelitian terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Nugraha (2014), Wiwi (2015), Purba (2012) dan Arisinta (2013) menyatakan bahwa
fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini kualitas audit diukur
dari kinerja auditor. Adanya pengaruh positif signifikan fee audit terhadap motivasi auditor (Wahyudi Nor, 2012) dan Wiwi, 2015). Time budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit (Arisinta, 2013). Penelitian sebelumnya terkait kinerja auditor juga telah dilakukan oleh Christiyanto (2011) dan Sujana (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif pada kinerja auditor independen.
Kinerja merupakan gambaran atau ilustrasi mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi guna untuk mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Hasil dari pencapaian kinerja oleh seorang auditor akan
fee fee
diimplikasikan dengan pemberian biaya atau yang disebut dengan audit. Penentuan audit
auditee
biasanya didasarkan pada kontrak antara auditor dan sesuai dengan waktu dilakukannya proses audit, layanan, dan jumlah staf yang dibutuhkan untuk proses audit.
Adanya pengaruh fee audit terhadap kualitas auditor, di mana kualitas auditor dapat
Fee
diukur dari kinerja auditor itu sendiri (Arisinta, 20l3). audit yang lebih tinggi akan merencanakan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan fee audit yang lebih rendah. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwi (2015) dan Ahmad Nugraha (2014) bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas auditor. H : Fee audit berpengaruh positif pada kinerja auditor
2 Tekanan time budget pressure dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit, dan pengaruh tersebut ada yang bersifat positif dan negatif. Pengaruh positif yang dapat ditimbulkan dari adanya time budget pressure antara lain adanya motivasi yang tinggi dari seorang auditor untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya (Rini, 2008:3). Sementara itu pengaruh negatif dari adanya
time budget pressure
tekanan adalah menimbulkan sikap dalam tindakan profesional yang dapat mengurangi kualitas audit.
Adanya respon positif dalam menghadapi tekanan anggaran waktu yang tinggi, sehingga digunakan sebagai alat untuk memotivasi auditor dalam meningkatkan kualitas pekerjaannya
time budget pressure
(Rustiarini (2013). Dengan adanya ini dapat membuat motivasi auditor semakin besar dan mengakibatkan kualitas kinerja auditor semakin berkurang, karena semakin tingginya tekanan anggaran waktu yang diberikan perusahaan maka semakin rendah pula kualitas kerja auditor. H : Time budget pressure berpengaruh positif pada motivasi auditor
3 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah fee audit (Tan, 2000 dalam Nor, 2012). Fee audit adalah biaya yang diterima oleh seorang auditor atas hasil kerjanya.
Fee besar yang dibayarkan oleh klien akan meningkatkan motivasi kinerja para auditor. Motivasi
ini timbul karena adanya keyakinan diri seorang auditor bahwa mereka mampu melakukan audit tersebut. Fee audit berpengaruh positif terhadap motivasi auditor (Nor, 2012 dan Wiwi, 2015). Semakin besar fee audit yang diterima oleh seorang auditor maka motivasi auditor dalam menyelesaikan tugasnya akan semakin tinggi pula.
Fee
H
4 : audit berpengaruh positif pada motivasi auditor outcome fee
Terdapat pengaruh yang positif antara ( audit) yang diterima dengan adanya
Fee
motivasi (Schei dkk., 2002 dalam Nor, 2012). audit berpengaruh positif signifikan terhadap
fee
kualitas audit (Fitriani, 2013). Hubungan positif menunjukkan bahwa ketika audit yang
time
diterima tinggi maka kualitas yang dihasilkan juga baik. Lebih dari 51% auditor setuju budget pressure
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor (Alderman dan Deitrick, 1982 dalam Maya, 2011). Adanya respon yang positif dalam menghadapi tekanan waktu yang tinggi, sehingga digunakan sebagai alat untuk memotivasi auditor dalam meningkatkan kualitas pekerjaannya
(Rustiarini, 2013). Motivasi audit berpengaruh posistif signifikan terhadap kinerja auditor, karena apabila dorongan seseorang untuk berkinerja adalah tinggi maka kinerja yang dicapai oleh orang tersebut juga tinggi (Edy, 2012). Dorongan berkinerja tinggi disebabkan oleh keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. H
5 : Fee audit dan time budget pressure berpengaruh pada kinerja auditor melalui motivasi
auditor
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk asosiatif dengan tipe kausalitas apabila dilihat dari tingkat eksplansinya. Penelitian asosiatif dengan tipe kausalitas merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel independen terhadap dependen (Sugiyono, 2009: 6). Variabel-variabel dalam penelitian sebelumnya dikombinasikan dalam penelitian ini guna memperoleh hasil penelitian dengan dimensi objek, waktu dan tempat yang
confirmatory research). fee time
berbeda ( Variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit dan
budget pressure
. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja auditor. Variabel mediasi atau intervening dalam penelitian ini adalah motivasi auditor. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek dan objek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada seluruh KAP di Provinsi Bali tahun 2015. Sampel merupakan bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013: 116). Berdasarkan objek penelitian yang digunakan, yaitu kinerja audit, maka peneliti menggunakan auditor sebagai unit analisis. Kinerja audit yang dihasilkan sangat tergantung kepada auditor, apabila auditor dapat mengikuti standar- standar profesional akuntan yang telah ditetapkan, maka audit yang dihasilkan terjaga kualitasnya.
non probability
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling purposive sampling
dengan teknik , yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah auditor yang telah bekerja selama satu tahun dengan jenjang pendidikan minimal D3 Akuntansi. Selain itu auditor yang digunakan dalam penelitian ini juga tidak dibatasi oleh jabatan, seperti: partner, manajer, senior auditor, dan junior auditor pada KAP. Berdasarkan jumlah populasi seluruh auditor yang terdaftar sebanyak 81 orang, hanya sebanyak 51 orang auditor yang memenuhi persyaratan dan dimasukkan sebagai sampel dan dianalisis.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013: l99). Penelitian ini menggunakan pernyataan-pernyataan yang disebarkan pada responden mengenai motivasi auditor, fee audit, time budget pressure dan kinerja auditor.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh KAP di Provinsi Bali yang telah terdaftar di IAPI pada tahun 2015. KAP di Provinsi Bali yang terdaftar pada Direktori IAPI tahun 2015 adalah sebanyak 9 KAP. Berdasarkan 9 KAP yang ada, terdapat 81 orang auditor. Objek penelitian yang
time budget pressure, fee
digunakan dalam penelitian ini adalah audit, motivasi auditor dan kinerja auditor.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung variable independen pada variabel dependen. Analisis ini bertujuan untuk menganalisis data dan menguji
time budget pressure fee
hipotesis yang ada yaitu untuk melihat pengaruh dan audit pada kinerja auditor. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memecahkan rumusan masalah yang ada, yaitu untuk melihat pengaruh dua variabel atau lebih. Model persamaan analisis regresi linier berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut (Sugiyono, 2007: 277):
X X + e .............................................(1) Y = α + β
1 1 + β
2
2 Keterangan:
Y = Kinerja Auditor = Konstanta
α
1 2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen
β β
X
1 = Time Budget Pressure
X
2 = Fee Audit
e = Error Selain itu juga digunakan analisis jalur yang bertujuan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat yang dimediasi oleh variabel intervening.
TBP
ρK.ρTBP
Time Budget
Fee.Mo.K ρMo.TBP
Pressure (X1) Motivasi Kinerja
Auditor (X3) Fee Auditor (Y) ρK. Fee Audit (X2)
ρMo.Fee Gambar 1 Bagan Analisis Jalur
Keterangan:
TBP time budget pressure
ρK. = Pengaruh pada kinerja auditor
Fee fee
ρK. = Pengaruh audit pada kinerja auditor
TBP time budget pressure
ρMo. = Pengaruh pada motivasi auditor
Fee fee
ρMo. = Pengaruh audit pada motivasi auditor
TBP Fee time budget pressure fee
ρ . .Mo.K = Pengaruh dan audit pada kinerja auditor melalui motivasi auditor Gambar diagram jalur tersebut menunjukkan bahwa time budget pressure dan fee audit
TBP Fee ). Namun demikian, time memiliki hubungan langsung dengan kinerja auditor (ρK. dan ρK.
budget pressure dan fee audit juga mempunyai hubungan tidak langsung dengan kinerja auditor ,
yaitu dari time budget pressure dan fee TBP Fee ), baru audit ke motivasi auditor (ρMo. dan ρMo. kemudian ke kinerja auditor (ρK.Mo). Setiap nilai ρ menggambarkan jalur dan nilai koefisien jalur.
Koefisien jalur merupakan standardized koefisien regresi yang digunakan untuk menemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen. Dalam penelitian ini persamaan untuk hipotesis kelima (H
5 ) terdapat dua substruktural yaitu:
a. Substruktural 1:
TBP Fee
Mo = ρMo. + ρMo. + e1…….……(2)
b. Substruktural 2:
TBP Fee
K = ρK. + ρK. + ρK.Mo + e2…….(3)
time budget pressure
Indikator yang digunakan untuk mengukur adalah berupa ketepatan waktu, pencapaian anggaran waktu, keterbatasan sumber daya, tingkat efisiensi terhadap
time budget pressure
anggaran waktu, dan kepatuhan auditor. Pernyataan mengenai ini diadopsi
fee
dari penelitian Pratama (2014) dan Dutadasanova (2013). Indikator audit yaitu risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diperlukan, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesi lainnya, ukuran KAP. Pernyataan mengenai fee audit ini diadopsi dari penelitian Marya Florencia Poi (2014). Adapun indikator untuk mengukur motivasi auditor yaitu rasa aman dan nyaman, penghargaan (reward) , kelengkapan peralatan bekerja dan kesempatan berkarir. Pernyataan mengenai motivasi auditor ini diadopsi dari penelitian Meylinda Triyanthi (2014). Pernyataan mengenai kinerja auditor diadopsi dari Winidiantari (2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik deskriptif memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang terdiri atas jumlah pengamatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean , dan standar deviasi. Tabel 1 menunjukkan hasil statistik deskriptif.
Tabel 1
Hasil Statistik Deskriptif
Std. Variabel N Min. Max. Mean DeviasiKinerja Auditor (Y)
51
24 38 30,33 3,422
Time Budget Pressure (X
51
15 29 21,98 2,760
2) Fee Audit (X 1 )
51
17 21 19,00 1,442 Motivasi Auditor (X
3 )
51
22 40 31,94 2,803 Sumber: Data Primer diolah, 2017 Variabel kinerja auditor (Y) yang diukur dengan 8 item memiliki standar deviasi 3,442.
Hal ini berarti berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terjadi perbedaan luas pengungkapan kinerja auditor yang telah diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 30,33. Nilai rata-rata sebesar 30,33 menunjukkan bahwa dalam hasil kuesioner, KAP telah mengungkapkan kinerja sebesar 3,422. Nilai minimum kinerja auditor adalah sebesar 24 dan nilai maksimum sebesar 38. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang dilakukan KAP masing tergolong rendah yaitu kurang dari 50%.
time budget pressure
Variabel (X
1 ) yang diukur dengan 7 item memiliki standar deviasi
2,760. Hal ini berarti berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terjadi perbedaan luas pengungkapan Time Budget Pressure yang telah diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 2,760. Nilai rata-rata sebesar 21,98 menunjukkan bahwa dalam hasil kuesioner, KAP telah mengungkapkan time budget pressure sebesar 21,98. Nilai minimum time budget pressure adalah sebesar 15 dan nilai maksimum sebesar 29. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang dilakukan KAP masih tergolong rendah yaitu kurang dari 50%.
Variabel fee audit (X ) yang diukur dengan 5 item memiliki standar deviasi 1,442. Hal ini
2
berarti berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terjadi perbedaan luas pengungkapan fee audit yang telah diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 1,442. Nilai rata-rata sebesar 19,00 atau 19%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hasil kuesioner, KAP telah mengungkapkan fee audit
fee
sebesar 144,2%. Nilai minimum audit adalah sebesar 17 dan nilai maksimum sebesar 21. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang dilakukan KAP masing tergolong rendah yaitu kurang dari 50%.
Variabel motivasi auditor (X 3 ) yang diukur dengan 8 item memiliki standar deviasi 2,803. Hal ini berarti berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terjadi perbedaan luas pengungkapan motivasi auditor yang telah diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 31,94. Nilai rata-rata sebesar 31,94 menunjukkan bahwa dalam hasil kuesioner, KAP telah mengungkapkan motivasi auditor sebesar 31,94. Nilai minimum motivasi auditor adalah sebesar 22 dan nilai maksimum sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan yang dilakukan KAP masing tergolong rendah yaitu kurang dari 50%.
Setelah analisis deskripsi penelitian, selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil pengujian asumsi klasik disajikan dalam Tabel 2 dan 3.
Tabel 2
Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi 1
Uji Asumsi Klasik
Normalitas Multikolinieritas HeteroskedastisitasVariabel Sig. 2
VIF Signifikansi Tailed Time Budget Pressure 1,228
0,591 (X
1 )
1,228
Fee Audit (X 2 )
0,591 2,647
Motivasi Auditor (X
3 )
0,334
Sumber
: Data Primer diolah, 2017
Tabel 3
Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi 2
Uji Asumsi Klasik
Normalitas Multikolinieritas HeteroskedastisitasVariabel Sig. 2
VIF Signifikansi Tailed Time Budget Pressure 1,111
0,079 (X
2 )
0,686 Motivasi Auditor (X
3 ) 1,111 0.272 Sumber : Data Primer diolah, 2017
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi (variabel dependen atau variabel independen ataupun keduanya) memiliki distribusi normal atau tidak.
Kolmogorov-Smirnov
Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan metode . Data
Asymp. Sig (2-tailed)
penelitian dikatakan berdistribusi normal apabila nilai lebih besar daripada
level of significant
yang dipakai yaitu 0,05 (5 persen). Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,776>0,05. Hal ini berarti model 1 dalam penelitian ini berdistribusi normal. Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,777>0,05. Hal ini berarti model regresi 2 dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heterokedastisitas dapat dianalisis melalui metode Glejser dengan meregresikan nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas. Suatu model regresi akan dikatakan bebas dari heterokedastisitas apabila signifikansi t tiap variabel bebas diatas 0,05. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat sehingga dapat disimpulkan model regresi penelitian ini bebas dari gejala heterokedastisitas. Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat sehingga dapat disimpulkan model regresi penelitian ini bebas dari gejala heterokedastisitas.
Uji multikolinearitas digunakan bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bermakna antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak adanya korelasi di antara variabel bebas. Jika dalam sebuah model regresi terdapat multikolinier dan dipaksakan untuk digunakan, maka akan menghasilkan hasil prediksi yang menyimpang.
tolerance variance inflation factor
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai atau (VIP). Jika nilai tolerance
lebih besar dari 10% atau VIP kurang dari 10 maka dapat dikatakan model telah bebas dari maslah multikolinearitas (Ghozali, 2007: 93). Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai
lolerance atau VIP dari masing-masing variabel kurang dari 10 atau lebih besar dari 0,01, maka
dapat dikatakan model telah bebas dari maslah multikolinearitas. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai tolerance atau VIP dari masing-masing variabel kurang dari 10 atau lebih besar dari 0,01, maka dapat dikatakan model telah bebas dari masalah multikolinearitas.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Pengaruh time budget pressure dan fee audit pada motivasi auditor
Variabel Unstandardized Standardized t Signifi Coefficients Coefficients kansiB Std. Error Beta (Constant) 0,000 0,088 0,000 1,000
Time Budget
0,210 0,094 0,210 2,244 0,029
Pressure
Fee Audit 0,697 0,094 0,697 7,453 0,000
Dependent Variable : Motivasi Auditor R Square 0,622 Adjusted R Square 0,606 F hitung 39,526 Signifikansi F 0,000
Sumber:
Data Primer diolah, 2017
time budget
Berdasarkan Tabel 4 dapat dibuat persamaan regresi untuk pengaruh
pressure fee dan audit pada motivasi auditor sebagai berikut.
X
3 = 0,000 + 0,210 X 1 + 0,697 X
2 time budget pressure
Variabel memiliki pengaruh positif pada motivasi auditor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur sebesar 0,210 dengan signifikansi uji t sebesar 0,029. Koefisien jalur sebesar 0,210 memiliki arti bahwa secara langsung besarnya pengaruh variabel time budget pressure pada motivasi auditor adalah 21%.
Variabel fee audit memiliki pengaruh positif pada motivasi auditor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur sebesar 0,697 dengan signifikansi uji t sebesar 0,000. Koefisien jalur sebesar 0,697 memiliki arti bahwa secara langsung besarnya pengaruh variabel fee audit pada motivasi auditor adalah 69,7%.
Tabel 5
Hasil Analisis Regresi Pengaruh Fee Audit, Time Budget Pressure dan Motivasi Auditor pada
Kinerja Auditor
Variabel Unstandardized Standardized T SignifikansiCoefficients Coefficients
B Std. Error Beta (Constant) 0,000 0,105 0,000 1,000
Time Budget Pressure
- 0,255 0,117 -0,255 -2,176 0,035
Fee Audit
0,414 0,164 0,414 2,525 0,015 Motivasi Auditor 0,383 0,172 0,383 2,226 0,031 Dependent Variable : Kinerja Auditor R Square
0,688 Adjusted R Square 0,474 F hitung
48,175 Signifikansi F 0,000
Sumber
: Data Primer diolah, 2017 time budget pressure, fee
Berdasarkan Tabel 5 dapat dibuat persamaan regresi untuk pengaruh audit dan motivasi auditor pada kinerja auditor, sebagai berikut.
Y = 0,000 - 0,255X + 0,414 X + 0,383X
2
1
3 Variabel time budget pressure memiliki pengaruh negatif pada kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur sebesar -0,255 dengan signifikansi uji t sebesar 0,035.
Koefisien jalur sebesar -0,255 memiliki arti bahwa secara langsung besarnya pengaruh variabel
time budget pressure pada kinerja auditor adalah -25,5%. Variabel fee audit memiliki pengaruh
positif pada kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur sebesar 0,414 dengan signifikansi uji t sebesar 0,015. Koefisien jalur sebesar 0,414 memiliki arti bahwa secara langsung besarnya pengaruh variabel fee audit pada kinerja auditor adalah 41,4%. Variabel motivasi auditor memiliki pengaruh positif pada kinerja auditor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur sebesar 0,383 dengan signifikansi uji t sebesar 0,031. Koefisien jalur sebesar 0,383 memiliki arti bahwa secara langsung besarnya pengaruh variabel motivasi auditor pada kinerja auditor adalah 38,3%.
e e2
ρK.Fee 0,414
H 1
0,697ρMo.Fee 0,383
H3
TimeBudget ρFee.TBP.Mo.K
Pressure (X1)
H5
Motivasi Kinerja
Auditor (X3) Auditor (Y)
Fee Audit (X2)
H4
0,210 ρMo.TBP
H2
ρk.TBP -0,255
Gambar 2 Bagan Analisis Jalur
Hasil uji parsial pengaruh time budget pressure (X ) pada kinerja auditor (Y) pada Tabel
1
5.5 diperoleh nilai p-value
time
sebesar 0,035 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa
budget pressure berpengaruh pada kinerja auditor hanya saja arahnya negatif. Nilai koefisien
regresi time budget pressure (X
1 ) sebesar -0,255 menunjukkan adanya pengaruh negatif time budget pressure pada kinerja auditor. Hasil ini menerima hipotesis H 1 yang menyatakan time
budget pressure berpengaruh negatif pada kinerja auditor. Hal ini dapat didukung oleh teori U
terbalik yang menjelaskan hubungan tekanan dan kinerja. Logika dari teori ini yaitu adanya stres individual dari seorang auditor akibat adanya tekanan anggaran waktu yang semakin ketat sehingga dapat menurunkan kualitas audit yang dihasilkan sehingga kinerjanya akan menurun. Jadi semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang diberikan maka kinerja dari seorang auditor semakin menurun.
time budget pressure
Berdasarkan penemuan tersebut, maka dapat digambarkan bahwa memiliki peran dalam menentukan kinerja auditor yang dihasilkan oleh auditor KAP di Provinsi Bali. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Goodman Hutabarat (2012), Maya (2011), Prasita dan Adi (2007) menemukan bahwa terdapat pengaruh negatif antara time budget
pressure yang diberikan terhadap kinerja auditor. Disebabkan karena adanya time budget
pressure yang tinggi dapat menurunkan kualitas dari kinerja seorang auditor (Goodman
Hutabarat, 2012).
Hasil uji parsial pengaruh fee audit (X
2 ) pada kinerja auditor (Y) pada Tabel 5 diperoleh p-value fee audit berpengaruh
sebesar 0,015 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa positif pada kinerja auditor. Nilai koefisien regresi fee audit (X
2 ) sebesar 0,414 menunjukkan fee
adanya pengaruh positif audit pada kinerja auditor. Hasil ini menerima hipotesis H
2 yang
menyatakan fee audit berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja auditor. Fee audit yang lebih tinggi mengakibatkan kinerja auditor yang dihasilkan menjadi lebih baik. Sebaliknya apabila
fee audit yang diterima auditor rendah maka kinerja auditor yang dihasilkan semakin menurun.
Berdasarkan penemuan tersebut, maka dapat digambarkan bahwa fee audit memiliki peran dalam menentukan kinerja auditor yang dihasilkan oleh auditor di KAP Provinsi Bali. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwi (2015), Arisinta (2013) dan Ahmad Nugraha (2014) yang menemukan bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Kualitas audit dapat diukur dari kinerja auditor itu sendiri (Arisinta, 2013).
Hasil uji parsial pengaruh time budget pressure (X
1 ) pada motivasi auditor (X 3 ) pada p-value time
Tabel 5 diperoleh sebesar 0,029 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa
budget pressure time budget
berpengaruh positif pada motivasi auditor. Nilai koefisien regresi
pressure time budget pressure
(X
1 ) sebesar 0,210 menunjukkan adanya pengaruh positif pada time budget pressure
motivasi auditor. Hasil ini menerima hipotesis H
3 yang menyatakan
berpengaruh positif dan signifikan pada motivasi auditor. Hal ini dapat dilihat dari adanya teori pengharapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) yang menyebutkan bahwa motivasi auditor adalah untuk menyelesaikan tugas audit tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Jadi dengan adanya tekanan angggraan waktu yang semakin tinggi atau semakin ketat membuat seorang auditor termotivasi untuk segera menyelesaikan tugas audit tepat pada waktunya,
Berdasarkan penemuan tersebut, maka dapat digambarkan bahwa time budget pressure memiliki peran dalam menentukan motivasi auditor yang dihasilkan oleh auditor di KAP Provinsi Bali. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini (2013) yang menyatakan bahwa adanya respon yang positif dalam menhadapi time budget pressure yang tinggi, sehingga digunakan sebagai alat untuk memotivasi auditor dalam meningkatkan kualitas kinerjanya.
Hasil uji parsial pengaruh fee audit (X
2 ) pada motivasi auditor (X 3 ) pada Tabel 5
diperoleh p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa fee audit berpengaruh positif pada motivasi auditor. Nilai koefisien regresi fee audit (X
2 ) sebesar 0,697 fee
menunjukkan adanya pengaruh positif audit pada motivasi auditor. Hasil ini menerima
fee
hipotesis H 4 yang menyatakan audit berpengaruh positif dan signifikan pada motivasi auditor. Hal ini dapat didukung dengan adanya teori pengharapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) yang menjelaskan mengenai motivasi tergantung dalam dua hal yaitu seberapa kuat kita menginginkan sesuatu (imbalan atas hasil kerja) dan seberapa besar kemungkinan kita
fee
mendapatkan sesuatu. Jadi semakin besar audit (imbalan atas hasil kerja) yang diterima maka seorang auditor akan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
Berdasarkan penemuan tersebut, maka dapat digambarkan bahwa fee audit memiliki peran dalam menentukan kinerja auditor yang dihasilkan oleh auditor di KAP Provinsi Bali. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nor (2012) yang menyatakan bahwa fee audit berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa semakin besar fee audit yang diterima oleh seorang auditor maka motivasi auditor dalam menyelesaikan tugasnya semakin tinggi pula.
Melihat hasil regresi time budget pressure berpengaruh negatif pada motivasi dan motivasi berpengaruh pada kinerja auditor. Hal ini berarti bahwa motivasi auditor dapat memediasi pengaruh time budget pressure pada kinerja auditor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini (2013) yang menyatakan bahwa adanya respon yang positif dalam
time budget pressure
menghadapi yang tinggi, sehingga digunakan sebagai alat untuk memotivasi auditor dalam meningkatkan kualitas kinerjanya. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Christianto (2012), Edy (2012) dan Nita (2014) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif antara motivasi dan kinerja auditor. fee
Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa audit berpengaruh positif pada motivasi dan motivasi berpengaruh pada kinerja auditor. Hal ini berarti bahwa motivasi auditor dapat memediasi pengaruh fee audit pada kinerja auditor. Pernyataan ini juga dapat didukung dari adanya Teori Pengharapan yang menjelaskan bahwa motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannnya berpengaruh terhadap hasil yang diinginkannya. Artinya, seberapa besar kita menginginkan sesuatu tersebut dan jalannnya tampak terbuka maka seseorang tersebut berupaya untuk mendapatkannya. Hal tersebut juga dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Nor (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara outcome ( fee audit) yang diterima dengan adanya motivasi. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Christianto (2012), Edy (2012 dan Nita (2014) juga menemukan bahwa adanya pengaruh positif motivasi pada kinerja auditor.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
Time budget pressure
ditarik simpulan 1) berpengaruh negatif pada kinerja audit auditor KAP di
time budget pressure
Provinsi Bali. Penelitian ini membuktikan semakin tinggi yang diberikan oleh
Fee
KAP maka dapat menurunkan kualitas kinerja dari seorang auditor; 2) audit berpengaruh positif pada kinerja audit auditor KAP di Provinsi Bali. Penelitian ini membuktikan semakin tinggi
fee Time budget
audit yang diterima maka kinerja dari auditor tersebut akan meningkat; 3)