Implementasi Fitur Pencahayaan Terjadwal dan Timer pada Smart Light Bulb Pervasive Berbasis ESP8266 Sebagai Home Assistant Menggunakan Aplikasi Berbasis Android

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3863-3871 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Fitur Pencahayaan Terjadwal dan Timer pada Smart Light

  

Bulb Pervasive Berbasis ESP8266 Sebagai Home Assistant Menggunakan

Aplikasi Berbasis Android

1 2 3 Vatikan Aulia Makkah , Sabriansyah Rizqika Akbar , Rizal Maulana

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: vatikanauliamakkah@gmail.com, sabrian@ub.ac.id, rizal_lana@ub.ac.id

  

Abstrak

(IoT) telah mengubah tren masyarakat dunia akan kebutuhan berkomunikasi.

  Internet of Things

  Teknologi IoT mengubah perangkat menjadi sesuatu yang lebih berharga. Konsep Smart Home merupakan salah satu perkembangan teknologi pada era modern ini. Teknologi Smart Home memberikan kemudahan bagi pengguna dimana perangkat-perangkat dapat saling terhubung dan mempermudah pekerjaan. Sejalan dengan perkembangan ini, menciptakan sebuah terobosan baru bagi lampu yang umum disebut dengan Smart Light Bulb. Perangkat Smart Light Bulb telah mengubah konsep lampu konvensional yang hanya mampu menerangi menjadi sebuah perangkat yang dapat mengendalikan warna dan intensitas cahaya yang dihasilkan. Namun proses instalasi dalam penggunaan konsep Smart Home tidaklah mudah. Dengan metode Pervasive Device dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dan memudahkan penggunaan konsep Smart Home. Penelitian terkait dengan pengembangan Smart Light Bulb yang telah di kembangkan sebelumnya. Pada penelitian ini komponen mikrokontroller yang digunakan adalah NodeMcu ESP8266. Dengan NodeMcu memungkinkan komunikasi wifi sehingga dapat terhubung dengan router. Dengan danya dukungan smartphone dan perangkat, maka pengembangan terhadap Smart Light Bulb dapat diimplementasikan. Aplikasi yang digunakan dibuat berbasis perangkat Android. Fitur timer Smart Light Bulb dikembangkan untuk menyempurnakan perangkat keras. Dengan menggunakan komponen RTC DS1307 pada perangkat keras memungkinkan fitur timer dapat dikembangkan dengan baik. Fitur diuji dengan 10 kali pengujian dan memiliki keberhasilan sebesar 100%.

  Kata kunci: Smart Light Bulb, NodeMcu ESP8266, Android, RTC DS1307

Abstract

The Internet of Things (IoT) has changed the habit of the world community about the need to

communicate. IoT technology transform the usual device into a device that is more valuable. The lamp

is one of the basic needs of modern community as a source of light, that would not be able to be separated

from daily activites. The concepts of Smart Home is one of the development of the technology in the

modern era. The technology of Smart Home makes user easier to do activites where the devices are able

to connect one another and simpllify the work. In the line of the development, creating a breakthrough

for lamp named Smart Light Bulb. The Smart Light Bulb device has changed the concept of conventional

lamp into a lamp that is able to control the color and intensity of the lamp. In the installation process of

the Smart Home might be faced by some difficulties. With Pervasive Device method, the existing problem

can be solved and it facilitate the use of Smart Home concept. This research is related to the development

os Smart Light Bulb which has been developed previously. In this research the microcontroller

component that is used is NodeMcu ESP8266. NodeMcu allows wifi communication so it can be

connected to the router. With the device and smartphone, the development of Smart Light Bulb can be

implemented. The application is developed in Android device. The feature of the timer in Smart Light

Bulb was developed to fine-tune the hardware of Smart Light Bulb. Using the RTC DS 1307 component

on the hardware allows timer features to be well developed.The feature was tested 10 times and have

the 100% success rate.

  Keywords: Smart Light Bulb, NodeMcu ESP8266, Android, RTC DS1307 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

3863

1. PENDAHULUAN

  Dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak terhadap banyak aspek dalam kehidupan manusia. Salah satu pemicu pesatnya perkembangan teknologi adalah komunikasi. Internet of Things (IoT) merupakan istilah dari sebuah konsep sistem komputasi yang dibenamkan pada perangkat keras yang ditujukan untuk memperluas konektivitas pada bidang tertentu seperti smart home, perusahaan industrial, sarana pemerintahan dan sebagainya. (POSTNote, 2006). Smart home merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang dirancang guna mengendalikan dan memonitoring rumah dengan perangkat sensor, akuator, dan elemen komputasi di dalamnya. Sistem tersebut berjalan secara independen dan dapat berkomunikasi antara satu perangkat dengan perangkat lainnya (Robles & Kim, 2010).

  Saat ini komunikasi smarthome umumnya menggunakan media wireless atau nirkabel. Beberapa teknologi Smart Home yang berkembang saat ini antara lain Smart Door Lock, Smart Mirror dan Smart Lamp. Salah satu Smart Lamp yang baru saja dikembangkan pada tahun 2017 adalah Smart Light Bulb. Smart Light Bulb merupakan sebuah perangkat cerdas yang dapat dikendalikan melalui Smartphone secara otomatis tanpa harus melakukan konfigurasi IP address dengan menggunakan metode Pervasive Device. (Leonardo, 2017)

  Pada penelitian sebelumnya perangkat Smart Light Bulb memiliki fitur untuk mengendalikan warna lampu. Perangkat ini masih memiliki kekurangan yaitu mudah panas. Hal tersebut disebabkan tidak adanya komponen yang dapat mengatur tegangan listrik. Oleh karena itu dibutuhkan komponen yang dapat mengatur tegangan listrik juga fitur tambahan yang dapar menghemat penggunaan daya listrik.

  Pada penelitian kali ini peneliti mengembangkan perangkat Smart Light Bulb dengan beberapa fitur tambahan yang dapat mencegah terjadinya resiko overheat pada perangkat. Fitur tersebut antara lain timer dan fitur pencahayaan. Fitur timer dapat mengatur waktu operasi perangkat baik nyala ataupun mati sesuai dengan waktu yang diatur. Sedangkan fitur pada cahaya yaitu pengaturan intensitas dimana terang dan redup cahaya dapat diatur oleh pengguna, dan perubahan warna secara otomatis. Dengan fitur timer dan pengaturan cahaya dapat mengurangi resiko overheat karena penggunaan perangkat dapat diatur oleh pengguna melalui smartphone.

  Berdasarkan latar belakang diatas, diharapkan pengembangan fitur timer dan pengaturan intensitas cahaya dapat mencegah resiko terjadinya overheat pada perangkat. Implementasi dilakukan dengan menggunakan perangkat NodeMcu ESP8266 sebagai wujud dari Smart Light Bulb dengan metode Pervasive Device melalui media perantara berupa wifi yang di operasikan menggunakan aplikasi android.

  RTC DS1307 merupakan komponen IC yang berfungsi sebagai sumber data waktu yang berupa data detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun. Beroperasi dengan format 24 jam atau 12 jam dengan indicator AM/PM. Desain tampilan DS1302 disederhanakan dengan menggunakan komunikasi serial sinkron. Hanya membutuhkan 3 kabel untuk berkomunikasi dengan clock/RAM: CE, I/O, dan SCLK (serial

  clock ). DS1307 dirangcang agar dapat

  beroperasi dengan daya yang sangat rendah, dan menyimpan data serta informasi jam kurang dari 1µW (Integrated, 2015).

  Analisis kebutuhan pada penelitian ini ditujukan untuk melakukan analisis pada beberapa kebutuhan yang diperlukan sistem pada penelitian ini. Analisis kebutuhan terbagi atas 2 kategori yaitu analisis kebutuhan komponen perangkat keras dan analisis kebutuhan piranti lunak.

  Adapun komponen perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

  1. High Power LED (HPL) RGB 10W, komponen pemancar cahaya berupa warna merah, hijau, dan biru.

  2. NodeMCU ESP8266 12-F, mikrokontroller untuk mengatur kegiatan komunikasi informasi dan pengendalian lampu High Power LED (HPL).

  3. Switching 220vac, untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dan sebagai sarana kebutuhan tegangan komponen elektronika.

  4. Rangkaian regulator, komponen ini digunakan untuk mengubah tegangan DC agar dapat digunakan kepada pengujian untuk memenuhi kebutuhan prasyarat komponen-komponen yang terkait. pada bab sebelumnya.

  5. Perangkat keras yang dibuat memiliki WS2811, kebutuhan driver LED dapat dilakukan dengan menggunakan struktur dan komponen yang sama seperti pada komponen transistor menjadi digital implementasi penelitian Smart Light Bulb switch. sebelumnya, sehingga akan mampu

  6. mengimplementasi algoritma pervasive device

  RTC DS1307, komponen IC penghitung yang berfungsi sebagai sumber waktu. yang telah dirancang. Dengan menggunakan

  7. algoritma tersebut maka fitur pencahayaan dan

  Laptop, sebagai media transmisi informasi berupa nirkabel wifi ad hoc dan sebagai timer yang akan dibenamkan pada perangkat media untuk membuat piranti lunak sistem. lunak dapat diimplementasi dan dapat dilakukan 8. pengujian penelitian. Perangkat Android, sebagai bahan pengujian dan pembuatan aplikasi

  2.2 Diagram Blok Perangkat Keras Android.

  Sedangkan kebutuhan perangkat lunak

  Gambar 1. Diagram Blok Perangkat Keras

  untuk membuat piranti lunak sistem adalah: 1.

  Arduino IDE, sebagai IDE yang Pada Gambar 2, NodeMcu merupakan digunakan untuk mengupload program sistem kendali dari perangkat keras yang telah dengan bahasa C ke perangkat keras dibentuk. Pada bagian power supply, tegangan NodeMCU. masukan adalah 12v yang kemudian akan

  Android Studio, sebagai IDE yang diregulasi menjadi 3.3v. Selanjutnya NodeMcu digunakan untuk mengembangkan aplikasi pada akan melakukan kendali atas LED (LED Driver) piranti lunak berbasis sistem operasi Android. melalui IC WS2811 dan ULN2003 sebagai media konduksi tegangan 12v. Sebelum melalui

2. PERANCANGAN SISTEM

  digunakan BD139 untuk memberi

  optocoupler 2.1.

  arus yang lebih besar pada pinout ESP8266.

   Mekanisme Perancangan

  Arus listrik akan dialirkan pada pin IC WS2811 untuk melakukan kontrol PWM.Tegangan akan dialirkan IC ULN2003 ke ground dari 12v yang kemudian akan dihasilkan warna sesuai pada LED 10w. Sebelum IC ULN2003 memberikan tegangan, perangkat diberi komponen resistor guna melakukan pembatasan tegangan yang masuk pada LED. Pada NodeMcu terpasang komponen RTC DS1307 yang akan dialirkan tegangan sebesar 4.5v.

  2.3 Skematik Perangkat Keras

  Perangkat keras yang telah diimplementasi

  Gambar 1. Diagram Alur Implementasi

  dan akan dikembangkan. Tegangan 3.3v didapatkan dari regulasi tegangan oleh 7085 Dalam melakukan penelitian implementatif untuk mengubah tegangan 12v menjadi 5v, diperlukan tahapan implementasi. Pada gambar dilanjutkan dengan AMS1117-3.3v yang akan 1 penelitian akan dimulai dari tahap menghasilkan tegangan 3.3v tersebut. implementasi perangkat keras. Implementasi Komponen ESP8266 dialiri tegangan 3.3v, pada perangkat keras dibagi menjadi 2 yaitu GPIO14 dihubungkan dengan push button pembuatan dan perakitan komponen elektronik, dengan resistor untuk mendapatkan nilai pull perakitan komponen perangkat keras sama down. GPIO12 dihubungkan pada transistor seperti yang telah dikembangkan pada penelitian BD139 dan dilanjutkan dengan optocoupler sebelumnya. Dilanjutkan dengan pembuatan yang berfungsi sebagai kontrol warna dan perangkat lunak pada NodeMcu sebagai pusat intensitas LED. Pada optocoupler bagian kendali sistem. Di setiap tahap akan dilakukan receiver diberikan arus listrik dari tegangan 12v untuk mengaktifkan fungsi dari LED. Bagian LED memiliki komponen IC

  6 GPIO14 / Pin RST D5

  WS2811 yang mengatur kontrol warna dengan metode PWM melalui IC ULN2003. Komponen

  7

  3V Terhubung -

  yang lainnya berupa resistor yang didapatkan

  dengan pin

  melalui perhitungan dan persyaratan tegangan

  VCC RTC komponen.

  8

  3V Pin DIN IC WS2811

  9 GND Terhubung - dengan pin

GND RTC

  10 GND Pin DO IC WS2811

  2.4. Diagram Alir Piranti Lunak Gambar 2. Skematik RTC dan NodeMcu

  Pada Gambar 3, merupakan rangkaian dari RTC DS1307. Kebutuhan batterai yang mengalirkan tegangan sebesar 2v-3.5v. Bentuk komunikasi data dari IC RTC adalah I2C yang menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SCL dan SDA yang dapat dilihat pada gambar. Saluran data untuk komunikasi data antara NodeMcu dengan RTC melalui pin SDA, sedangkan pin SCL sebagai saluran clock. Pin VCC berfungsi sebagai sumber energi utama yang membutuhkan tegangan sebesar 4.5v. Sedangkan VBATT merupakan sumber energi cadangan yang berfungsi agar penghitung pada

  Gambar 4. Diagram Alir Piranti Lunak pada Perangkat

  RTC tidak berhenti. Pin GND dihubungkan ke

  Keras

  ground pada NodeMcu yang berfungsi sebagai catu daya pada RTC. Pada perangkat Smart Light Bulb memiliki diagram alir pada setiap bub-sistem didalamnya,

  Berikut adalah pin-pin yang digunakan pada seperti pada Gambar 4. Hal yang pertama kali keseluruhan sistempada tabel 1, terdiri dari pin dilakukan pada sistem perangkat keras adalah RTC DS1307 dan pin dari perangkat Smart Light melakukan inisialisasi baik secara perangkat

  Bulb yang telah dikembangkan sebelumnya.

  keras maupun piranti lunak. Setelah kondisi

  Tabel 1 Tabel Konfigurasi Pin Perangkat Keras

  disesuaikan maka perangkat keras kemudian melakukan pembuatan access point. Fungsi dari

  No NodeMcu RTC DS1307 Smart Light access point ini untuk melakukan akses ketika

  ESP8266 Bulb

  perangkat belum menemukan host router untuk

  1 GPIO0 / D3 Pin SDA digunakan sebagai wadah pervasive device. - 2 - GPIO2 / D4 Pin SCL

  Tahap selanjutnya dilakukan pembacaan konfigurasi dan melakukan koneksi dengan

  3 GPIO5 / D1 Pin ON router AP apabila konfigurasi memiliki nilai.

  4 GPIO10 / S3 Pin VDD IC

  Koneksi dilakukan melalui beberapa kali

  WS2811

  percobaan dan menggunakan interval waktu yang telah ditentukan. Baik koneksi terhubung

  5 GPIO12 / Pin LED IC

  dengan router ataupun tidak, layanan HTTP

  D6 WS2811 tetap dapat diaktifkan dan melayani permintaan. Apabila terdapat permintaan layanan melalui protokol HTTP maka perangkat akan melakukan proses untuk layanan. Persyaratan akan layanan yang diberikan telah diatur dalam piranti lunak. Terdapat 8 layanan dasar pada fungsi HTTP yang dapat direspon oleh sistem. Bentuk respon menggunakan protokol JSON. Pengaturan kontrol lampu menggunakan driver LED yang dibentuk melalui perangkat keras dan piranti lunak. Dalam penelitian ini merupakan driver penggunaan timer dan pencahayaan terjadwal.

  Aplikasi akan melakukan scanning IP guna mengidentifikasi aakan Smart Light Bulb ada disekitar jangkauan. Apabila terdeteksi maka pengguna dapat memilih perangkat dan melakukan pengaturan intensitas warna pada Smart Light Bulb.

2.5. Diagram Alir Aplikasi

  Gambar 7. Pengaturan Waktu Pada Timer

  Pengujian dilankutkan dengan menekan timer untuk masuk ke dalam aktivitas timer. Selanjutnya pengguna menekan tombol “NYALA” untuk mengatur waktu nyala, dan “MATI” untuk mengatur waktu mati pada perangkat keras. Berikut gambar tampilan antarmuka pengatur waktu.

  Gambar 6. Smart Light Bulb Terdeteksi Pada Screen

  Pengujian fitur ini merupakan dasar dari fungsional Smart Light Bulb. Pengujian dilakukan pada aplikasi smartphone dan perangkat Smart Light Bulb. Langkah awal pengujian adalah melakukan koneksi melalui metode pervasive, memastikan alat dalam keadaan terkoneksi dengan router yang sama. Apabila perangkat terdeteksi akan terlihat seperti di gambar 6

  3.1 Pengujian Menyalakan dan Mematikan Dengan Timer

  3 Pengujian dan Analisis

  Gambar 3. Diagram Alir Aplikasi Smart Light Bulb

  Aplikasi yang dibuat pada perangkat

  point .

  kepada perangkat keras melalui protokol HTTP. Kemudian alat akan merespon dengan melakukan koneksi ke perangkat router access

  point dan melakukan koneksi dengan access point yang dituju. Konfigurasi wifi diberikan

  Aplikasi akan melakukan seleksi access

  setiap sub-sistem didalamnya seperti pada Gambar 5. Aplikasi berfungsi untuk melakukan tindakan pervasive dengan mengidentifikasi layanan yang ada pada Smart Light Bulb. Pada awal aplikasi dijalankan, diperlukan scanning wifi access point untuk mengetahui perangkat yang sedang aktif dengan membedakan nama pada access point.

  smartphone Android memiliki diagram alir pada

  Tahap yang terakhir adalah melakukan identifikasi melalui metode pervasive device.

  Pada gambar 7 melakukan pemilihan waktu untuk menyalakan lampu, kemudian tekan tombol “NYALA” maka pengaturan akan terkirim piranti lunak Smart Light Bulb untuk mengatur perangkat keras menyala pada waktu yang telah di tentukan. Pada gambar 8 pengaturan waktu menyala pukul 10:12 dan waktu terkini adalah 10:11. Sehingga akan didapatkan lampu menyala 1 menit kemudian.

  Gambar 9. Lampu Menyala dengan Timer

  Pengujian mematikan Smart Light Bulb dengan timer juga memiliki langkah yang sama. Pada aktivitas pengaturan timer tekan tombol “MATI” mengirimkan parameter “off” ke piranti lunak dan mematikan perangkat Smart Light

  Bulb . Gambar

  10 menunjukkan bahwa pengaturan telah terkirim ke piranti lunak.

  Gambar 8. Informasi Pengaturan Waktu Diterima Tabel 2. Pengujian Menyalakan dengan Timer No Waktu Waktu Hasil Sekarang Nyala 1 10 : 05 10 : 06 Menyala 2 10 : 11 10 : 12 Menyala 3 10 : 16 10 : 17 Menyala 4 10 : 20 10 : 22 Menyala

  Gambar 10. Informasi Pengaturan Waktu Mati 5 10 : 25 10 : 26 Menyala Tabel 3. Pengujian Mematikan dengan Timer 6 10 : 31 10 : 33 Menyala

  No Waktu Waktu Hasil 7 10 : 40 18 : 41 Menyala

  Sekarang Nyala 8 10 : 44 10 : 46 Menyala 1 10 : 07 10 : 09 Mati 9 10 : 50 10 : 52 Menyala 2 10 : 13 10 : 14 Mati 10 10 : 55 10 : 56 Menyala 3 10 : 18 10 : 19 Mati

  4 10 : 23 10 : 24 Mati

  Dapat dilihat pada tabel 2 bahwa pengujian

  5 10 : 28 10 : 30 Mati

  menggunakan timer pada perangkat Smart

  Light Bulb telah dilakukan sebanyak 10 kali 6 10 : 34 10 : 36 Mati

  pengujian dengan selisih waktu menyala 1-2

  7 10 : 42 18 : 43 Mati

  menit. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa

  8 10 : 47 10 : 49 Mati

  lampu menyala di seluruh percobaan, dengan kata lain tingkat keberhasilan adalah 100%.

  9 10 : 53 10 : 54 Mati

  Gambar 9 merupakan kondisi lampu yang

  10 10 : 58 11 : 00 Mati menyala menggunakan fitur timer. Dapat dilihat pada tabel 3 bahwa pengujian mematikan menggunakan timer pada perangkat

  Smart Light Bulb telah dilakukan sebanyak 10

  kali pengujian dengan selisih waktu menyala 1- 2 menit. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa lampu berhasil mati di seluruh percobaan, dengan kata lain tingkat keberhasilan adalah 100%. Pada gambar 11 dapat dilihat bahwa Smart Light Bulb telah mati menggunakan timer.

  Gambar 12. Tampilan Pengaturan Warna Aplikasi

  Kemudian akan tampak tombol-tombol pada tampilan pengaturan warna Smart Light Bulb seperti pada gambar 1

  2. Tekan tombol “AUTO” untuk mengaktifkan dan meng-non-aktifkan mode terjadwal.

  Gambar 11. Lampu mati dengan Timer

3.2 Pengujian Fitur Warna Terjadwal

  Pengujian fitur ini merupakan fungsional lanjut dari perangkat Smart Light Bulb. Pengujian dilakukan pada perangkat Smart Light sehingga dapat mengganti warna secara

  Bulb terjadwal dengan kondisi yang telah ditentukan.

  Langkah awal pengujian adalah melakukan koneksi menggunakan metode pervasive seperti pengujian sebelumnya, memastikan alat dalam keadaan terkoneksi dengan router yang sama dengan smartphone pengguna. Perangkat yang

  Gambar 13. Mode Terjadwal Diaktifkan sedang melakukan koneksi akan berwarna biru.

  setelah perangkat terkoneksi dan terdeteksi oleh aplikasi maka langkah selanjutnya menekan tombol Smart Light Bulb yang terdeteksi dan akan muncul aktivitas seperti gambar 12.

  Gambar 14. Warna ampu Ungu perangkat keras. Perangkat NodeMcu memiliki fasilitas wifi Access Point dan mode Station yang dapat difungsikan pada metode pervasive device yang digunakan pada penelitian ini.dalam mengendalikan lampu, NodeMcu tidak dapat secara langsung mengendalikan arus listrik pada lampu LED 10watt. Sehingga diperlukan perancangan driver LED untuk mengendalikannya.

  Driver LED yang digunakan adalah IC

  WS2811 dan ULN2003. WS2811 sebagai pengatur PWM dari perangkat dan ULN2003 sebagai pengendalian arus listrik pada LED. Penggunaan

  Gambar 15. Warna Lampu Jingga

  modul RTC DS1307 harus disesuaikan dengan kebutuhan dari perangkat Smart

  Light Bulb. Dengan menggunakan

  NodeMcu maka RTC DS1307 membutuhkan sumber tegangan dan konfigurasi pin yang tepat agar modul dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sumber tegangan eksternal pada RTC DS1307 yang berupa batterai harus tetap terjaga, karena sumber tegangan catu daya sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi real time clock.

  2. Pengujian fungsional dilakukan untuk memverifikasi sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tahapan pengujian dilakukan dimulai dari pengujian penggunaan modul RTC DS1307 sebagai timer untuk

  Gambar 16. Mode Terjadwal di Non-Aktifkan

  menyalakan dan mematikan lampu, hal Penjelasan dari keseluruhan gambar yaitu, ini dapat menanggulangi faktor

  Gambar 13 menunjukkan bahwa aplikasi kesalahan manusia yang rawan lalai mengirimkan perintah untuk menyalakan dalam penggunaan Smart Light Bulb parameter kondisi “on” pada fungsi secara terus menerus yang setAutoChange() yang kemudian akan menyebabkan komponen rusak karena menjalankan kondisi autochange pada fungsi panas. Kemudian fitur perubahan warna loop(). Dan kondisi warna lampu berubah secara caya secara terjadwal bertujuan untuk terjadwal, dapat dilihat pada gambar 14-15. mempercantik Smart Light Bulb. Fitur

  Kemudian tombol “AUTO” ditekan kembali warn terjadwal dapat berjalan dengan pada gambar 16 yang akan mengirimkan baik sesuai dengan kondisi yang telah parameter “off” sehingga mode terjadwal akan terprogram pada piranti lunak. berhenti.

DAFTAR PUSTAKA

4 KESIMPULAN

  Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat

  Integrated, M., 2015. DS1302 Trickle-

  dan hasil dari perancangan, implementasi serta Charge Timekeeping Chip, s.l.: s.n. pengujian dari penelitian ini, maka dapat diambil

  Leonardo, A., 2017. Implementasi Smart

  kesimpulan antara lain:

  Light Bulb Pervasive Berbasis 1.

  Penelitian ini menggunakan NodeMcu

  ESP8266". Jurnal Mahasiswa PTIIK

  yang digunakan sebagai mikrokontroller

  UB, p. 10.

  1. POSTNote, 2006. Pervasive Computing. Saha, D. & Mukherjee, A., 2003. Pervasive Parliamentary Office of Science and Computing: A paradigm fo the 21st Technology, Volume 263, p. 1. Century. IEEE Computer Society, p. 26.

  Robles, R. J. & Kim, T.-h., 2010.

  Applications, Systems and Methods in Smart Home Technology: A Review.

  International Journal of Advanced Science and Technology, Volume 15, p.