II. LANDASAN TEORI - E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK (STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU)

E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY

  

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK

(STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU)

Syaifullah

  1 , Abdi Saputra

  2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi, UIN SUSKA Riau Email:

  1 syaifullah@uin-suska.ac.id,

  2 abdisap02@gmail.com

  

ABSTRAK

  CV. ILA Property Pekanbaru merupakan perusahaan real estate yang bergerak dibidang jasa pemasaran jual dan sewa Property seperti rumah, tanah, ruko, yang terdaftar dalam listing properti. Sektor pemasaran menjadi bagian paling vital bagi perusahaan dalam meningkatkan transaksi jual dan sewa properti di Pekanbaru. Permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini berdasarkan kondisi dari top level perusahaan, vendor, dan klien yaitu sulitnya memperluas jangkauan pemasaran properti ke berbagai daerah secara real time. Tujuan penelitian ini ialah membangun sebuah teknik pemasaran yang mudah di akses tidak terbatas akan ruang dan waktu yaitu menggunakan sebuah E-Marketing agent Property. Dalam pembangunan E-

  

Marketing ini mengikuti tahapan-tahapan dari kerangka kerja SOSTAC. Adapun tahapan dari kerangka kerja

  SOSTAC ini ialah Situation analysis, objective, strategy, Tactics, action dan Control. Setelah analisis dilakukan, E-Marketing yang dibangun ini memiliki proses teknik perancangan sistem menggunakan UML, perancangan interface hingga pengkodingan menggunakan syntax PHP, CSS, dan Jquery, hingga sampai pada tahap pengujian fungsional sistem menggunakan Blackbox Testing. Dengan adanya E-Marketing ini diharapkan dapat membantu memperluas jangkauan pemasaran ke berbagai daerah dan kalangan dapat mengakses situs perusahaan setiap saat.

  Kata kunci: blackbox, E-Marketing, SOSTAC, UML

  Permasalahan yang menjadi kendala perusahaan dalam hal pemasaran ialah terbatasnya jangkauan pemasaran agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat didalam maupun luar kota Pekanbaru. Oleh sebab itu, sarana pemasaran menggunakan

I. PENDAHULUAN

  dari 30 daftar listingan Property yang dipasarkan oleh ILA Property. ILA Property menawarkan properti-properti dalam bentuk dijual dan sewa. Properti-properti yang dipasarkan seperti rumah toko (ruko), perkantoran, gudang, apartemen, tanah, perkebunan, serta perumahan. Teknis pemasaran yang berjalan saat ini perusahaan melakukan berbagai upaya umum yang biasa dilakukan oleh perusahaan lain, seperti penyebaran brosur, pemasangan spanduk di beberapa titik dan di setiap properti yang dijual atau disewakan serta mengikuti pameran-pameran properti di beberapa mall yang ada di Pekanbaru.

  Property agent yang saat ini telah memiliki lebih

  Web site real estate yang sesuai dengan bidang

  usaha perusahaan yaitu memasarkan properti jual dan sewa. Dalam pembangunan Web site pemasaran atau E-Marketing mengikuti tahapan- tahapan dari SOSTAC Framework yaitu menganalisis situasi perusahaan,

  Objectives (tujuan), strategy, tactic, action, dan Control . Dengan menggunakan SOSTAC Framework ini dapat memberikan output dari Design E-Marketing yang user friendly dan

  dilakukan testing fungsional sistem secara keseluruhan.

  II. LANDASAN TEORI

  A. E-Marketing Chaffey, Chadwick, Johnston, Mayer

  (2006:3)[1] “E-Marketing (Electronic Marketing) merupakan suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet”. Chaffey (2007: 339) [2] “E-

  Marketing adalah cara untuk memenuhi tujuan

  dari marketing melalui penggunaan teknologi komunikasi elektronik”. Kotler dan Amstrong

  CV. ILA Property Pekanbaru merupakan bagian dari perusahaan-perusahaan yang turut serta bersaing dalam bisnis properti di Riau tepatnya di Pekanbaru. Perusahaan ini merupakan

  Untuk meningkatkan jangkauan pemasaran properti yang dimiliki perusahaan dalam listings maka CV. ILA Property ingin membangun sarana pemasaran secara online menggunakan Website pemasaran berbasiskan real estate. Keinginan pengembangan jangkauan pemasaran oleh perusahaan dilandasi dari tiga indikator yaitu melalui keinginan top level/principal perusahaan, vendor perusahaan dan klien dari perusahaan.

  c. Strategy Unsur strategy dari perencanaan E-

  • – B2C Menurut Chaffey (2007: 49) [4] “Terdapat transaksi antara organisasi dan konsumen”. Selain itu menurut Fuady M (2005) dan Kholil M (2008) [5],
  • – 4P dari product, price, place, dan promotion yang awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy (1960) [9]
  • – yang digunakan sebagai bagian penting dari penerapan strategi pemasaran oleh para praktisinya. 4P telah diperpanjang menjadi

  4. Wireframe

  3. UML

  2. Database

  1. Blueprint

  e. Action Menurut Chaffey (2007: 379) “tindakan komponen perancangan E-Marketing adalah kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan rencana tersebut”.

  7P dengan memasuki tiga elemen lebih lanjut yang lebih mencerminkan pelayanan: people, proces and physical evidence (Booming dan Bitner, 1981) [10].

  secara tradisional yang didasarkan pada elemen dari marketing mix”. Marketing mix

  Tactics penerapkan strategi dan tujuan

  366) “Marketing

  d. Tactic Chaffey (2007: 365-

  bagaimana E-Marketing mencapai tujuan (Chaffey, 2007: 354). Beberapa komponen kunci dari strategi pemasaran adalah dengan cara berpedoman pada STOP(Segmentation,Target,Online Value, Product) and SIT(Stage, Integration, And Tools ).

  Marketing mengidentifikasikan bagaimana E-Marketing mengidentifikasikan

  b. Objectives Efektif perencanaan E-Marketing didasarkan pada tujuan yang jelas karena ini akan menginformasikan strategi dengan taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan tujuan strategi untuk tenaga kerja dan investor (Chaffey, 2007: 349) [8]

  (2010: 528) [3] “E-Marketing adalah upaya perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa dan membangun hubungan dengan pelanggan melalui media internet”.

  Tujuan dari Situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa depan dimana perusahaan beroperasi agar tujuan strategis adalah realistis mengingat apa yang terjadi di pasar.

  meninjau dari proses internal dan sumber daya untuk menginformasi kan strategi”.

  analysis adalah analisis lingkungan dan

  a. Situation analysis Chaffey (2007: 343) [7] “Situation

  Gambar 1. pengembangan SOSTAC® dari Paul Smith (1999)

  SOSTAC® dari Paul Smith (1999) [6] dan perbedaan tahapan yang akan terlibat dalam strategi pemasaran dari pengembangan strategi untuk implementasi. Tahapan yang terlibat dapat diringkas sebagai berikut:

  Marketing menggunakan pengembangan

  C. SOSTAC Framework Strategi proses model untuk perancangan E-

  transaksi ritel dengan pembeli individual. Model bisnis ini digunakan oleh perusahaan yang memiliki Website sendiri yang menawarkan produk dan jasa kepada publik. Sedangkan B2B (Business-to-business) adalah transaksi komersial antara pelaku bisnis, misalkan antara perusahaan perakitan dan perusahaan distribusi. B2B ini adalah salah satu jenis pemasaran.

  Business to Consumer (B2C), merupakan

  Business to Consumer

  Untuk mengidentifikasi peluang di E-Business dalam hal organisasi yang bertransaksi dengan pelanggan (business to consumer – B2C).

  B. Model Bisnis.

  f. Control Chaffey (2007: 381) “Elemen Control dari rencana E-Marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pandangan dan pendapat pelanggan. Fungsi Control disini adalah mengetahui apakah E-Marketing yang diterapkan dan sudah berjalan dengan baik atau belum, fungsional implementasi sistem secara keseluruhan.

III. ANALISA DAN PERANCANGAN

2 Agen Ila

  Internal Eksternal Strengths

  1. Aktor

  Tabel 1. Aktor No Aktor Desk ripsi

  1 Klien Pihak yang menjadi calon pelanggan yang membutuhkan jasa agen properti.

  Pro pert y

  Pihak yang berperan melayani serta follow up klien/pelanggan yang ingin menyewa dan membeli Property .

  B. Analisis SOSTAC Analisis SOSTAC® merupakan salah satu kerangka kerja perencanaan yang dapat dipakai dan diterapkan untuk E-Marketing dan dapat digunakan untuk mengembangkan produk maupun pemasaran pada perusahaan. Selain itu dapat digunakan sebagai pedoman pembangunan aplikasi E-Marketing. Berikut adalah penjelasan mengenai kerangka perencanaan SOSTAC® :

  1. Situation analysis Tabel 2. Situation analysis 2.

  A. Analisa Sistem Berjalan

  Weakness - W

  • – S

  3. Strategy Cara yang digunakan untuk meningkatkan unsur strategi khususnya dalam pembentukan E-Marketing yang efektif adalah dengan berpedoman pada akronim STOP (segmentation, target, online value,

  2. membangun E-

  Use case

  2. Meningkatkan kemampuan marketing karyawan perusahaan

  Meningkatkan sumberdaya perusahaan dalam pemasaran

  Strategi WT 1.

  Meningkatkan layanan media informasi lebih responsives

  Meningkatkan follow-up vendor 2.

  Strategi ST 1.

  Kurangnya kepercayaan publik 2. Penyimpangan kontrak kerjasama dengan vendor

  Threats - T

1.

  Marketing perusahaan 3. bergabung di berbagai situs market place yang sudah dikenal secara nasional

  Strategi WO 1. meningkatkan kualitas marketing

  1. Memiliki 30 listing 2.

  3. meningkatkan layanan service pelanggan

  2. memperluas lokalisasi vendor

  Strategi SO 1. menambah listing properti

  

3.

Pekanbaru menjadi target incaran investor luar untuk bisnis properti.

  Pasar bisnis properti terus berkembang 2. Harga properti terus meningkat

  Opportunities - O

1.

  Gambar 2. Use Case

  2. Media akses perusahaan terbatas

  1. Berdirinya perusahaan kurang dari 1th.

  2. Objectives Perusahaan harus menentukan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan. Ada lima keuntungan, alasan, dan tujuan dari pemasaran online. Kelima hal ini dapat dirangkum dalam 5S, yaitu sell, serve, speak, save & sizzle.

  Memiliki notaris 3. Layanan service den gan follow up

  3. Kurangnya dukungan dari pihak luar karena berdiri sendiri

  positioning ) dan SIT (stage ,integration, tools ).

  4. Tactics Pada tahap Tactics yang digunakan sebagai bagian penting dari penerapan strategi pemasaran. Dengan menggunakan

  7P untuk mengarah pada perancangan

  Web site yaitu product, promotion, price, people, process, physical evidence.

  5. Action

  a. Model sistem usulan dengan UML

  Gambar 4. Design Database

  c. Blueprint

  Gambar 3. sistem usulan

  b. Design Database Perancangan basis data (Database) yaitu perancangan yang terdiri atas pembuatan tabel yang didalamnya terdiri dari field data dan field kunci yang berdasarkan permasalahan awal.

  Gambar 5. Blueprint d. Wireframe

  2. Proses halaman admin

  Gambar 8. halaman admin

  3. Proses halaman agent

  Gambar 6. Wireframe

  6. Control Pada tahap Control disini adalah untuk mengetahui apakah E-Marketing yang diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Karena keterbatasan waktu, penulis hanya melakukan Control . Untuk menjalankan fungsi Control dapat dilakukan melalui pengujian blackbox IV. IMPLEMENTASI SISTEM DAN Gambar 9. halaman agent

  PENGUJIAN

  A. Construction and release

  B. Pengujian Sistem Pengujian sistem yang digunakan adalah jenis

  1. Proses halaman utama pengujian black box. Jenis pengujian black box adalah dimana proses uji ditampilkan dalam bentuk tabel yang didalamnya menjelaskan tentang Deskripsi pengujian, prekondisi awal, prosedur pengujian, data masukkan yang digunakan, keluaran yang diharapkan, kriteria evaluasi hasil, hasil yang didapat dari pengujian dan terakhir kesimpulan pengujian. Teknik yang digunakan untuk melakukan test cases pada sistem yang dibangun ini disebut Functional Analysist .

  Gambar 7. halaman utama

  

Tabel 3. Pengujian Sistem

NO Deskripsi Pengujian Prosedure Pengujian Data Masukkan Kriteria Evaluasi Hasil Ber hasil Tidak Berhasil

  √ 5 Logout Klik Logout, ok. √

  √

  9 Logout Klik Logout, ok.

  √

  3 Modul Menu Agent

  1 Login Masukkan username dan password user name, password

  2 Profil Agent Klik Profil Agent Informasi detail data agen/marketer.

  √

  3 Listing Klik Listing Data lengkap properti yang dipasarkan √

  Berdasarkan analisis data dalam penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1 Modul Menu Utama

  1. Dapat mempermudah dan meningkatkan pemasaran penjualan serta sewa properti di Pekanbaru.

  2. Dapat mempermudah jangkauan pemasaran dengan menampilkan beragam properti yang ada di Pekanbaru serta klien dapat memilih calon agen yang diinginkan untuk melakukan kontrak kerjasama.

  3. Dapat memperkuat peran agen dalam memasarkan listingan properti di Pekanbaru.

  REFERENSI

  1) Chaffey, Dave. 2000. Internet marketing : strategy, implementation & practice.

  Pearson Education Limited: London, England. 2) Kotler,Philip dan Gary Amstrong. 2004.

  Principles of marketing, 10th Edition. Pearson Education Limited: New Jersey, U.S.A.

  3) McCharty, Jerome.2009. Essentials of

  Marketing, 12th Edition. Paperback : England.

  8 Laporan Klik Laporan, pilih laporan agen/listing Pilih laporan dalam file PDF

  7 Live Chat Klik Live Chat, respon chat klien/pengunjung Respons chat dari klien √

  √

  5 Info & Referensi Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Berita, pameran, dan panduan √

  1 Halaman Utama Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Halaman Utama.

  √

  2 Profil Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Profil

  √

  3 Listing Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Listing

  √

  4 Cari Agent Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Cari Agent

  √

  6 Kontak Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, Klik Kontak

  6 Even Kalender Klik event kalender, input event per tgl agenda perusahaan Periode per hari

  √

  7 Pencarian Buka Website ILA Property Agent Pekanbaru, pilih kategori pencarian yang diinginkan √

  2 Modul Menu Admin

  1 Login Masukkan username dan password user name, password

  2 User Klik User, Input data pengguna baru Data akun user

  3 Profil Perusahaan Klik Profil perusahaan, input form profil perusahaan Histori, visi/misi, struktur organisasi perusahaan √

  4 Info Properti Klik info properti, pilihan input berita, pameran, panduan Data info properti perusahaan √

  5 Kontak Klik kontak, input form kontak informasi perusahaan Nomor telpon, email, alamat lengkap perusahaan.

  √