EVALUASI PENERAPAN E-GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PEGI

  

EVALUASI PENERAPAN E-GOVERNMENT PADA DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU

MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PEGI

  A. Latar Belakang Pengembangan e-government untuk sarana penyelenggaraan fungsi pemerintahanan dan layanan publik artinya menyelenggarakan roda pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) teknologi informasi dan komunikasi.

  Berdasarkan uraian-uraian di atas maka ditentukan permasalahan sebagai bahan penelitian untuk laporan tugas akhir. Adapun judul yang dipilih yaitu “Evaluasi Penerapan e-Government

  e- government dan Pengukuran untuk melihat sampai sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan e-government di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau belum pernah dilakukan.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau, pengevaluasian aplikasi

  Berdasarkan permasalahan yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau , penerapan e-government di instansi tersebut terkendala di belum adanya master plan IT , hal ini mengakibatkan tidak adanya acuan implementasi penerapan e-government yang dilaksanakan, selain itu infrastruktur yang digunakan belum cukup memadai seperti belum adanya disaster recovery planning (Prosedur penanggulangan insiden) hal ini mengakibatkan terancamnya kehilangan data jika terjadinya insiden pada aplikasi yang digunakan.

  Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan sebuah institusi yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika. Penerapan e- Government telah dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau yang dapat dilihat dari berbagai aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan data yang ada di dinas tersebut seperti aplikasi SDDKD (Sistem Database Dukungan Kebijakan Daerah) yang telah diterapkan pada tahun 2009, aplikasi ini digunakan untuk memberikan informasi kepada daerah terkait hasil pelaksanaan pembangunan dari berbagai aspek pembangunan dan pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan dan untuk mendukung pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Daerah (tingkat I/II) yang hasil pengelolaan data tersebut dapat digunakan untuk pemerintah (G2G), masyarakat (G2C) dan bisnis (G2B) dan aplikasi yang juga diterapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau yaitu e-Office yang diterapkan pada tahun 2012 , aplikasi ini digunakan untuk administrasi dan manajemen umum yang hasil pengelolaan datanya digunakan untuk kepentingan organisasi.

  Kata kunci : e-government , dinas komunikasi dan informatika provinsi riau, PeGI.

  Fitri Wahyuni

  Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- Governmet (e-Gov) merupakan langkah awal implementasi e-Gov di Indonesia. Melalui pengembangan e- Gov, penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah telah dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. Untuk mengukur penerapan e-Gov, maka diperlukan sebuah assesment untuk melihat sejauhmana kesiapan pemerintah. Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) merupakan ukuran implementasi e-Gov di Indonesia. Penelitian ini melakukan pemeringkatan e-Gov di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau. Data penelitian diperoleh dengan pendekatan kualitatif dan analisis data secara deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi e-Gov di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dari 5 aspek dimensi yang digunakan pada aspek dimensi perencanaan berkategori “Kurang” sedangkan 4 aspek dimensi lainnya yaitu aspek dimensi kelembagaan, kebijakan, infrastruktur dan aplikasi berkategori “Baik”. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau diharapkan dapat melakukan perbaikan dan pengembangan untuk implementasi e-Gov yang lebih baik.

  

ABSTRAK

  2 angraini@uin-suska.ac.id

  

  2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SUSKA Riau Email :

  

1

, Angraini

I. PENDAHULUAN

  Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau Menggunakan Pendekatan Metode PeGI”.

  1. Hasil dari penilaian penerapan

  D. Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

  C. E-Office Electronic Office (e-office) adalah suatu sistem yang berhubungan dengan administrasi, secara maya memusatkan komponen-komponen sebuah organisasi dimana data, informasi, dan komunikasi dibuat melalui media telekomunikasi.

  Kebijakan Daerah) adalah Sistem informasi berbasis web yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada daerah terkait hasil pelaksanaan pembangunan dari berbagai aspek pembangunan dan pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan dan untuk mendukung pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Daerah (tingkat I/II).

  B. SDDKD (Sistem Database Dukungan Kebijakan Daerah) SDDKD (Sistem Database Dukungan

  Dunia (The World Bank Group, 2001) : e- government refers to the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area Network, the internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business, and other arms of government.

  A. e-Government Salah satu definisi yang dibuat oleh Bank

  II. LANDASAN TEORI

  2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi peningkatan pemanfaatan TIK dan dijadikan Sebagai kerangka acuan bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dalam mengevaluasi apa saja yang telah dan perlu diperbaiki dalam penerapan aplikasi e- Government

  e- government Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau ini dapat memberikan informasi apakah penerapan e-government terkhususnya yang dilaksanakan pada aplikasi e-government, sudah baik atau tidak dan untuk membantu pemerintah dalam mengambil keputusan atas pengembangan dan pemanfaatan e- government di masa yang akan datang.

  E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terdapat manfaat, yaitu :

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah, “Bagaimana mengevaluasi Penerapan e-Government Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau Menggunakan Pendekatan Metode PeGI”.

  3. Untuk merekomendasikan hal-hal yang dianggap perlu untuk dikembangkan untuk menunjang penerapan e-government yang lebih baik.

  2. Untuk mengukur tingkat penerapan e- government yang diterapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau berdasarkan metode PeGI (pemeringkatan e-government Indonesia).

  1. Untuk menganalisa dan mengevaluasi penerapan e-government yang diterapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau terkhususnya pada aplikasi e-Government yang diterapkan.

  D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini :

  4. Responden penelitian ini ditentukan menggunakan RACI Chart yaitu kepala bidang pemberdayaan sistem informasi , kepala bidang aplikasi dan informatika, kepala subbagian perencanaan program, kepala seksi analisis data , kepala seksi penyajian data , kepala seksi pengumpulan data, kepala seksi pengembangan aplikasi dan keamanan informatika, kepala seksi piranti teknologi informatika, kepala seksi jaringan komunikasi.

  3. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur, wawancara, dan kuisoner.

  2. Pendekatan metode PeGI dengan 5 dimensi acuan yaitu kelembagaan , kebijakan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan.

  1. Penerapan aplikasi e-Government yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau yaitu aplikasi SDDKD dan E-Office .

  C. Batasan Masalah Agar pembahasan lebih terarah, maka peneliti membatasi permasalahan pada

  E. Metode PeGI PeGI merupakan metodologi untuk assessment kesiapan pemerintah dalam penerapan e- government yang hasil akhirnya berupa nilai yang dapat digunakan untuk menyusun peringkat.

  Indikator positifnya adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN

  a) Bagan organisasi sudah beroperasi secara

  A. Tahap Perencanaan resmi dan berjalan efektif Langkah pertama dalam meneliti ini adalah

  b) Sudah adanya dokumen yang memilih dan merumuskan masalah serta dapat menunjukkan tugas dan fungsi dari dilihat dari sumber-sumber yang ada. Adapun organisasi dan unit unit kerja didalamnya. tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut :

  c) Ketersediaan sistem dan prosedur kerja

  1. Mulai sudah baik dan sudah lengkap dan

  2. Perumusan Masalah terdokumentasi dengan baik , baik dari

  3. Penentuan Tujuan sistem dan prosedur , tata cara kerja dan

  4. Studi Pustaka pengaturan pelaksanaan tugas atau kegiatan TIK.

  B. Tahap Pengumpulan Data

  d) Program SDM bidang TIK sudah cukup Adapun tahap pengumpulan data adalah baik namun perlu pengembangan yang sebagai berikut : lebih baik lagi.

  1. Wawancara

  2. Kuisoner

  F. Dimensi Kebijakan

  3. Studi Literatur Indikator positifnya adalah :

  a) Sudah baiknya dan adanya manajemen

  C. Tahap Analisis dan Pembahasan atau proses terkait kebijakan e-government Hasil dan Pembahasan. Langkah berikutnya

  b) Sudah di bentuknya visi dan misi yang dalam kegiatan analisis dan pembahasan, yang berkaitan dengan TIK dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai c) Telah dibuatnya dokumen yang memuat berikut : strategi penerapan kebijakan TIK .

  1. Analisa penerapan aplikasi e-government

  d) Telah dibuat dan diterapkan acuan-acuan

  2. Dimensi dan indikator Metode PeGI untuk kebijakan TIK

  3. Populasi dan Sample

  e) Keputusan dan ketetapan yang diambil

  4. Pengolahan data kuisoner dengan metode oleh penjabat instansi sudah baik analisis deskriptif

  f) Adanya penentuan prioritas dalam

  Tabel 1. Hasil Keseluruhan Per Dimensi

  kebijakan TIK

  SKOR

  g) Evaluasi internal dan independen sudah

DIMENSI KATEGORI

  menuju baik namun harus dilakukan

  KELEMBAGAAN

  2.91 BAIK pengembangan dan perbaikan. KEBIJAKAN

  3.09 BAIK

  INFRASTRUKTUR

  2.88 BAIK

  G. Dimensi Infrastruktur

  APLIKASI

  2.55 BAIK

  Indikator negatifnya adalah :

  PERENCANAAN

  2.26 KURANG

  a) Kurangnya ketersedian data center dan

  13.7

  disaster recovery planning

  TOTAL

  1

  b) Kurangnya rencana atau prosedur

  RATA-RATA

  2.74 BAIK

  penanggulangan insiden (disaster recovery planning) dan proses pemback-upan data, D. Tahap Dokumentasi

  c) Kurangnya pemeliharaan khusus terkait Tahap dokumentasi merupakan tahapan dalam infrastruktur , prosedur perawatan dan membuat laporan penelitian dari awal hingga ketersediaan redundant sistem pada saat akhir. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai perawatan, berikut : d) Inventaris peralatan TIK dan manajemen

  1. Melakukan konsultasi dengan pembimbing asset masih kurang. penelitian

  2. Melengkapi laporan penelitian dari awal Indikator positifnya adalah : hingga akhir a) Ketersediaan jaringan data sudah baik.

  3. Selesai

  b) Pengamanan sistem informasi , ketersediaan kebijakan atau prosedur E. Dimensi Kelembagaan sudah baik. Indikator negatifnya adalah :

  c) Fasilitas pendukung sudah baik dari segi

  a) Kurangnya ketersediaan SDM dan jumlah keamanan fisik , ketersediaan listrik dan dan tingkat kompetensi pendataan tenaga

  HVAC kerja yang lengkap. H. Dimesi Aplikasi Indikator negatifnya adalah :

  a) Kurangnya penerapan dokumentasi aplikasi yang digunakan, Indikator Positifnya adalah :

  a) Dokumentasi atas inventaris aplikasi sudah baik.

  b) Kemampuan atas bertukar data sudah baik.

  I. Dimensi Perencanaan Indikator negatifnya adalah :

  a) Master plan IT belum terdokumentasi dengan baik karena masih dalam tahap perubahan

  b) kurang evaluasi terhadap master plan IT Indikator positifnya adalah :

  a) sudah adanya keinginan untuk pengembangan masteplan khusus TIK b) sudah baiknya mekanisme baku dalam penyusunan master plan TIK c) keikutsertaan stakeholder dalam perencanaan TIK sudah baik

  J. Rekomendasi

  Tabel 2. Tabel Rekomendasi No Dimensi Indikator Negatif Saran Perbaikan

  1 Kelembagaan

  1. Disarankan untuk menambah ketersediaan SDM Kurangnya ketersediaan SDM dan

. jumlah dan tingkat kompetensi dan jumlah dan tingkat kompetensi pendataan

pendataan tenaga kerja yang ketenagakerjaan yang lengkap untuk meningkatkan lengkap kulitas kerja terutama dalam pengembangan e- government

  2 Kebijakan masih perlunya peningkatan dalam segi kualitas . penentuan kebijakan dan evaluasi pengembangan e- government agar penerapan TIK dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi.

  3 Infrastruktur 1. ketersedian data Perlunya ketersediaan data center dan pembuatan Kurangnya . center dan disaster recovery disaster recovery planning planning

  2. rencana atau Perlunya dibuat prosedur penanggulangan insiden Kurangnya prosedur penanggulangan dan proses pemback-upan data berkala. insiden (disaster recovery planning) dan proses pemback- upan data 3. pemeliharaan Perlunya pemeliharaan khusus terkait infrastruktur

  Kurangnya khusus terkait infrastruktur , dan dibuatkan prosedur perawatan dan ketersedian prosedur perawatan dan redundant sistem pada saat proses perawatan untuk ketersediaan redundant sistem meningkatkan fasilitas pendukung yang ada. pada saat perawatan.

  4. Perlunya pengelolaan inventaris peralatan TIK Inventaris peralatan TIK dan manajemen asset masih kurang. dan manajemen asset agar inventarisasi peralatan TIK lebih terkontrol dan menjaga asset yang ada.

  4. Aplikasi 1. penerapan Perlu dokumentasi aplikasi yang digunakan , dan Kurangnya dokumentasi aplikasi yang perlunya dilakukan training aplikasi yang digunakan digunakan berdasarkan manual book yang ada , agar penggunaan aplikasi lebih optimal dan digunakan sesuai dengan fungsinya.

  5. Perencanaan 1. plan TIK belum Master plan TIK dibuat sebagai acuan penerapan Master terdokumentasi dengan baik e-government yang berjalan karena masih dalam tahap perubahan 2. Perlunya evaluasi terhadap Master plan TIK. kurang evaluasi terhadap master plan TIK.

IV. PENUTUP

  Kominfo. Pemeringkatan E-Government Indonesia di Wilayah Provinsi Riau .

  Diskominfo Provinsi Riau. Kuisoner PeGI 2014. Pekanbaru. 2014

  7) Fahmi Alusi et.al. Penyususnan strategi e-government berbasis kerangka kerja pemeringkatan e-government Indonesia (PeGI) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Jurnal sistem informasi Vol 10 No. 1 April 2014.

  8) Indrajit,R. Eko. E-Government in action.

  Penerbit Andi. Yogyakarta. 2005 9)

  Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi . Penerbit Andi. Yogyakarta.

  2003. 10)

  Jakarta . 2010. 11)

  5) Diskominfo Provinsi Riau. Data dan informasi pembangunan Provinsi Riau

  PeGi. Pemeringkatan e-government indonesia , www.pegi.layanan.go.id diakses tanggal 5 Januari 2015. 12)

  Tamsil. Pemeringkatan e-government di kota Makassar. Jurnal Perkomnas, Vol

  16 No. 3 , Desember 2013. 13)

  Umar, Husein. Evaluasi Kinerja Perusahaan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002.

  14) Widoyoko, Eko Putro. teknik penyusunan instrument penelitian.

  Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2014.

  2014. Pekanbaru. 2014. 6)

  A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari evaluasi penerapan E-

  Government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

  3. Hasil penelitian ini disarankan untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau untuk memberikan dorongan bagi peningkatan pemanfaatan TIK dan dijadikan Sebagai kerangka acuan bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dalam mengevaluasi apa saja yang telah dan perlu diperbaiki dalam penerapan aplikasi e-Government

  1. Hasil evaluasi penerapan e-government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau berdasarkan kerangka kerja PeGI adalah 2,74 yang berkategori “Baik” yang dalam hal ini Indikator berjumlah dan berkualitas cukup baik dan dapat dilihat membawa dampak positif pada pemanfaatan e-government masih namun diperlukan perbaikan perbaikan untuk menjaga kelangsungan implementasi e- government.

  2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada penerapan e-government Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau , pada aspek dimensi kelembagaan, kebijakan, infrastruktur dan aplikasi berkategori “Baik” namun masih perlu di lakukan pengembangan dan perbaikan untuk meminimalisir indikator negatif yang ada.

  3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada penerapan e-government Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau , pada aspek perencanaan harus ditingkatkan lagi karena berdasar penilaian aspek dimensi perencanaan bernilai 2,26667 yang berkategori “Kurang”.

  B. Saran Berdasarkan hasil evaluasi, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu :

  1. Untuk mencapai kondisi level penerapan e- Government yang diharapkan , memerlukan adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan lingkungan organisasi.

  2. Penelitian ini hanya membahas satu indikator metode yaitu metode PeGI , diharapkan kedepannya dapat melakukan komparasi metode pengukuran PeGI dengan metode pengukuran metode lainnya.

  4. Pencapaian hasil evaluasi perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali agar penerapan E-Government bisa maksimal serta memenuhi segi jumlah maupun kualitas sangat baik. Dampak pada penerapan e-government bisa terlihat sangat nyata dan agar kesiapan untuk terus dikembangkan pada masa yang akan datang sudah terlihat jelas.

  Pekanbaru . 2014 4)

  REFERENSI

  1) Ahmad Fitriansyah et.al. Metode

  Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) untuk audit tata kelola informasi pada PDAM Kota Denpasar. Seminar nasional sistem informasi Indonesia , Desember 2013

  2) Aryani ,P. F. Kajian kerangka kerja pemeringkatan e-government di tingkat kabupaten/ kotamadya. BIT Vol 10 No.

  1 April 2013 3)

  Diskominfo Provinsi Riau. Rancangan Akhir RENSTRA SKPD 2014-2019.

  Diskominfo Provinsi Riau. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Pekanbaru . 2013

Dokumen yang terkait

Kampus Bina Widya Km. 12,5 Jln. H.R. Subrantas, Panam, Pekanbaru, Riau ABSTRACT - PENGARUH INOKULASI CAMPURAN ISOLAT BAKTERI PELARUT FOSFAT INDIGENUS RIAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr)

0 0 9

PEMBERIAN KOMPOS TKKS DAN COCOPEAT PADA TANAH SUBSOIL ULTISOL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY (Composting EFB And Cocopeat On Subsoil Ultisol To The Growth Of Palm Oil Seedlingsin Pre Nursery) SIZIKO ANDRI,

0 1 7

EMISI GAS KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) YANG DITUMPANGSARI DENGAN TANAMAN PANGAN DI LAHAN GAMBUT

0 0 8

POTENSI PENGEMBANGAN SORGUM SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF, PAKAN TERNAK DAN BIOENERGI DI ACEH (Potential of Sorghum Development As Alternative Food, Animal Feed And Bio Energy In Aceh) ELVIRA SARI DEWI DAN MUHAMMAD YUSUF Program Studi Agroekoteknologi Fakulta

0 0 6

AMELIORASI TANAH GAMBUT DENGAN BERBAGAI LIMBAH INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) (Amelioration Peat with Various Industrial Waste on Growth and Results Two Varieties of Maize) MARLINA, NELVIA DAN ARMAINI Program Stu

0 1 8

PERAN LAHAN SAWAH TADAH HUJANTERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL DI KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA (The Role of Rainfed Areas for National Food Security at Deli Sedang District, North Sumatra) JONHARNAS DAN SRI HARYANI SITINDAON Balai Pengkajian Te

0 0 6

PERBEDAAN BATANG BAWAH DAN MASA PENYIMPANAN ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN OKULASI BIBIT JERUK SIAM MADU (Citrus nobilis)

0 0 6

SISTEM PERINGATAN DINI KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PEGAWAI NEGERI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

0 0 6

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) MENGGUNAKAN METODE UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT)

3 4 7

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) WILAYAH KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU)

0 0 5