Data Warehouse and Data Mining

TUGAS 1

DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING

NAMA

: YULI ANTI

STB

: 122018

KELAS

: 3TDMI-D (INFORMATIKA)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK DIPANEGARA MAKASSAR
2014

Profil Perusahaan

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep
sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda
Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18
rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China,
Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini
membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang
keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan
layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini
menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala
aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan
interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di
seluruh Business Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang juga
dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan
yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing
penumpang. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia
sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda
Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best

Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan
penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional
Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for
Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan

kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan
Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti
independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia
sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli
2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga
terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006
hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan
kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif.
Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan
membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas
dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah
hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di
daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian
untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda

Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi
Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda
Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak
perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda
Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink
Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel,
transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System
Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System
Indonesia/Asyst

(penyedia

layanan

teknologi

informasi

untuk


industri

pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF
AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat,
perbaikan, dan overhaul. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah
menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Bentuk dan Arsitektur Perusahaan
Perancangan Arsitektur
Arsitektur data warehouse adalah bagaimana data warehouse dibangun,
dimana arsitektur yang dibangun tergantung pada situasi dan kondisi. Arsitektur
data warehouse berpengaruh pada penggunaan dan pemeliharaan. Untuk memulai
perancangan arsitektur data warehouse, didefinisikan kebutuhan dari pengguna
yang paling dibutuhkan dan data mana yang harus diutamakan. Rancangan
arsitektur data warehouse dibagi menjadi dua, arsitektur logical dan arsitektur
fisikal. Arsitektur logical adalah tahapan alur data dari sumber data yang
digunakan sampai data warehouse yang digunakan, sedangkan arsitektur fisik
adalah gambaran teknis dari konfigurasi yang diterapkan pada data warehouse.
A. Arsitektur logical
Berikut adalah perancangan arsitektur logical pada data warehouse. Sumber

data yang digunakan adalah sumber data yang diperoleh dari data operasional.
RDBMS, yang digunakan untuk penyimpanan data operasional frequent flyer.
Dari sumber data ODS (Operational Data Store), dilakukan proses selection.
Proses selection yaitu proses pemilihan data yang diperlukan dalam sistem data
warehouse dari sumber data. Tidak semua data dari sumber data digunakan untuk
data warehouse, untuk itulah proses selection dilakukan. Proses selanjutnya
setelah selection adalah extraction, memindahkan data yang sudah dipilih
kedalam sistem database yang terpisah dari sistem database operasional.
Pemisahan database ini adalah agar sistem operasional tidak terganggu oleh
proses dalam data warehouse. Data yang sudah terseleksi kemudian dilakukan
proses dilakukan proses cleansing, yaitu proses pembersihan data dan proses
tranformasi yang kedua proses tersebut dilakukan data staging atau temporary
database. Kemudian proses loading, yaitu proses memasukan data hasil proses
sebelumnya ke dalam data warehouse. Aliran data dari arsitektur logical tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 - Arsitektur logical Garuda Frequent Flyer

B. Arsitektur Fisik
Berikut adalah perancangan arsitektur fisik pada data warehouse Garuda

Frequent Flyer, dapat dilihat gambar 2. Database operasional GFF menggunakan
platform Oracle 9i begitu juga untuk database yang digunakan untuk data staging
dan data warehouse. Hanya saja mesin yang digunakan berbeda dengan mesin
yang digunakan oleh mesin operasi. Kesamaan platform database dengan
pertimbangan karena pengembangan kedepan dan lisensi yang dimiliki saat ini
adalah Oracle. User yang dapat mengakses sistem data warehouse adalah user
yang terhubung dengan web server.

Gambar 2 - Arsitektur fisik data warehouse Garuda Frequent Flyer

Implementasi Data Warehouse
Tujuan adanya Frequent Flyer Program seperti GFF adalah menjaga dan
meningkatkan market share dengan mempertahankan valueable customer dengan
mengetahui dan mengerti secara proactive kebutuhan dan keinginan setiap
konsumen. Konsumen tesebut berharga karena menggunakan jasa yang disediakan
oleh Garuda secara berulang (generate repeat business among core customers)
dan menjadi core customer dan salah satu jalan meningkatkan customer equity
(CE). Konsumen menggunakan jasa Garuda secara berulang terkait dengan
kualitas pelayanan Garuda. Selain itu, GFF juga bertujuan untuk mendukung
program yang diadakan oleh bagian marketing. Kemampuan penyediaan

informasi dari data warehouse untuk melakukan analisa terhadap kegiatan
anggota Garuda Frequent Flyer, baik dari enrollment, proses upgrade dan
downgrade, sehingga managemen Garuda dapat menentukan langkah apa yang
bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap customer. Data
warehouse Garuda Frequent Flyer dibangun agar dapat menyediakan informasi
yang cepat, tepat dan akurat sehingga manajemen Garuda dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam meningkatkan pelayanannya terhadap penumpang
dan penumpang melakukan pembelian yang terus berulang dan menjadi
penumpang yang loyal.

DAFTAR PUSTAKA
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125641-T-776-Perancangan%20dataAnalisis.pdf
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/about-garudaindonesia/corporate-profile/index.page