STAN 1 Perkembangan Standar Akuntansi 22082018 1

OVERVIEW
PERKEMBANGAN
STANDAR 2018

Agenda

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK

SAK ETAP

SAK EMKM

Diskusi

2

PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN


Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,
kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

4

Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik signifkan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah SAK EMKM
Standar Akuntansi Syariah
• Mengatur transaksi Syariah
• Pelaporan organisasi Syariah
• Diterapkan bersamaan dengan
PSAK / SAK ETAP / EMKM
tergantung entitasnya.

Standar Akuntansi Organisasi
Nirlaba PSAK 45




Mengatur pelaporan
Ekuitas = Net aset
Diterapkan bersamaan PSAK /
SAK ETAP / EMKM ttergantung
entitasnya.


Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP),
(SAP), PP
PP 71
71 tahun
tahun 2010,
2010, digunakan
digunakan untuk
untuk entitas
entitas
Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat dan
dan Daerah
Daerah dalam
dalam menyusun
menyusun laporan

laporan keuangan.
keuangan. Standar
Standar berbasis
berbasis
Akrual,
Akrual, dengan
dengan referensi
referensi utama
utama IPSAS
IPSAS // International
International Public
Public Sector
Sector Accounting
Accounting
Standards.
Standards.

5

Sejarah Standar Akuntansi


Pra PAI
1973

Konverge
nsi IFRS
sd 2010

Efektif
1 Januari
2012

Update
PSAK sd
2014

8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar

akuntansi
keuangan global

PAI
1973

Harmonis
asi IAS
1994-2007
Adopsi IAS
mulai PSAK
1994

Efektif
1 Januari
2015

Efektif
1 Januari
2018


Update
PSAK sd
2017
Efektif
1 Januari
2020
71; 72; 73

6

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif

harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK akan
dinamis berubah mengikuti IFRS.
7

Pengaturan PSAK

PSAK terkait
Pelaporan

PSAK terkait
Pengaturan
Transaksi dan
Konsep

• PSAK 1 Penyajian

Laporan Keuangan
• PSAK 2 Laporan Arus
Kas
• PSAK 3 Laporan Interim
• PSAK 4 Laporan
Keuangan Tersendiri
• PSAK 65 Konsolidasi

• PSAK 22
Penggabungan Usaha
• PSAK 8 Peristiwa
setelah Tanggal Neraca
• PSAK 68 Nilai Wajar
• PSAK 66 Pengaturan
Bersama
• PSAK 73 Sewa

Pengaturan komponen LK
• PSAK 13 Properti Investasi
• PSAK 14 Persediaan

• PSAK 16 Aset Tetap
• PSAK 19 Aset Tak Berwujus
• PSAK 24 Imbalan Kerja
• PSAK 57 Kontijensi
• PSAK 55, 60, 71 Instrumen
Keuangan
• PSAK 69 Agrikultur
• PSAK 15 Investasi Asosiasi dan
Ventura Bersama
• PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak
Pelanggan
• PSAK 53 Imbalan Berbasis Saham
• dll

8

Perubahan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK
70

• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat
substansial misal PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
menggantikan PSAK 23 Pendapatan Sewa dan PSAK 73 Sewa
menggantikan
PSAK
Revisi PSAK 30 Sewa
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau
pengungkapan signifkann
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria  OCI

PSAK Revisi / Amandemen
• Perubahan pengaturan atau klarifkasi pengaturan
• PSAK 16 (Amandemen 2016), PSAK 46 (Amandemen (2016)

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit
(narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifkasi sehingga
tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifkan
pada prinsip-prinsip yang telah adan
• Dampak dari perubahan PSAK lain

9

PSAK efektif 2018 dan 2019
PSAK 69 Agrikultur – ef 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – ef 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – ef 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018f
ISAK 32: Defnisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan
2017
ISAK 33 mengklarifkasi penggunaan tanggal transaksi untuk
menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban
atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima
atau membayar imbalan di muka dalam valuta asingn Eff 1 Jan 201d
Amendemen PSAK 53n: Imbalan berbasis Saham   untuk
memperjelas perlakuan akuntansi terkait klasifkasi dan pengukuran
transaksi n
Amendemen PSAK 13: Properti Investasi tentang Pengalihan Properti
Investasi Imbalan di Muka – eff 1 Januari 2018f

10

Penyesuian PSAK – Eff 2018-2019

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama (Penyesuaian 2017) - pada saat pengakuan
awal, entitas dapat memilih untuk mengukur investee-nya
pada nilai wajar atas dasar investasi-per-investasi.

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
Lain (Penyesuaian 2017)  persyaratan pengungkapan
dalam PSAK 67, juga diterapkan pada setiap kepentingan
entitas yang diklasifikasikan sesuai PSAK 58: Aset Tidak
Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan.

11

PSAK efektif 2020
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – ef 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Ef 1 Jan 2020
Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur
Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif – ef 1
Jan 2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – ef 1
Jan 2020
PSAK 73: Sewa – ef 1 Jan 2020
Amendemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang
pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama – ef 1 Jan 2020

12

Dampak Perubahan Standar
Dampak perubahan standar dipengaruhi oleh:

• Tingkat perubahan standar  pengakuan, pengukuran, penyajian atau
pengungkapan.
• Relevansi standar terhadap transaksi dan penyajian LK perusahaan

Pengungkapan LK sebelum periode perubahan dilakukan
• Catatan atas LK:
• kebijakan akuntansi yang baru yang telah efektif
• Dampak kebijakan akuntansi baru jika diterapkan

Penyajian LK pada periode perubahan dilakukan

• Penyajian kembali laporan keuangan:
• Posisi keuangan (tiga tahun komparatif, dua tahun sebelumnya dengan
kebijakan akuntansi yang baru),
• Laba Rugi (dua tahun dengan penyajian tahun sebelumnya dengan
kebijakan akuntansi yang baru)
• Kebijakan akuntansi menjelaskan perubahan tersebut
• Catatan atas laporan keuangan menjelaskan akun yang berubah akibat
perubahan standar akuntansi
• Penjelasan akun yang terpengaruh standar

Implikasi Standar Akuntansi
• Munculnya aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui; contoh aset
hak guna, aset biologis, liabilitas sewa
– Mempengaruhi beberapa rasio keuangan  covenant pinjaman
– Mempengaruhi nilai ekuitas  pemenuhan ketentuan regulasi

• Perubahan nilai aset atau liabilitas karena cara pengukuran yang berbeda
– Cara perhitungan penurunan nilai aset keuangan berbeda  merubah nilai penurunan
nilai  nilai piutang berubah
– Pengakuan beban

• Perubahan sistem
– Perhitungan yang membutuhkan tambahan data sehingga diperlukan perubahan
sistem akuntansi

• Perubahan proses bisnis atau cara melakukan bisnis
– Pengakuan pendapatan  persyaratan yang harus dipenuhi  kontrak perjanjian
dengan pelanggan berubah; praktik bisnis berubah
– Praktik bisnis harus memperhatikan implikasi dalam pelaporan keuangan

Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan
• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan
pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
– Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan
dengan cara atau sisgtem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.
– Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan
mengikuti ketentuan dalan standar akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
– Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
– Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun
sebelumnya yang berimplikasi pajak lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
– Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan
tulis, hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan peraturan. Pembetulan SPT  WP
menerima SKP, SKK, PB.
– Peraturan perpajakn umumnya berlaku setelah ditetapkan  penerapan prospektif.
– Penerapan standar secar retroaktif akan sulit diterima dari sisi perpajakan.
– Untuk tujuan perpajakan perubahan standar yang berdampak retroaktif harus dibuat
perhitungan tersendiri.

PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis
milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen
keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam
perhitungan penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging

PSAK 72 – 5 Step Mengakuan Pendapatan

1.
Mengidentifikasi
kontrak dengan
pelanggan ;

5.

2.
Mengindentifikasi
kewajiban
pelaksanaan;

Mengakui pendapatan
ketika (pada saat) entitas
telah menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan.

3. Menentukan
harga transaksi;

4.
Mengalokasikan harga
transaksi terhadap
kewajiban
pelaksanaan;

PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifkasi kontrak, kombinasi kontrak, modifkasi
kontrak, identifkasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi,
perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi
dan penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan

STRUKTUR STANDAR
STANDAR








Tujuan; Ruang Lingkup
Pengecualian Pengakuan
Mengidentifikasi Sewa
Masa Sewa
Penyewa
Pesewa
Transaksi Jual dan Sewa Balik

LAMPIRAN
• A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif
dan Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK
CONTOH ILUSTRASI
DASAR KESIMPULAN

PSAK 73 Sewa
• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih awaal
• IFRS 16 Lease effective 2019
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas
Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini
dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri
dalam posisi keuangan
Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif

SAK ETAP

SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

23

Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah
diharapkan mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
25

ISI SAK ETAP
BAB
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BAB
16
17
18
19
20
21
22
23
24

ISI
Aset Tak Berwujud
Sewan
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
Ekuitas
Pendapatan
Biaya Pinjaman
Penurunan Nilai Aset
Imbalan Kerja
Pajak Penghasilan

25
26
27

Mata Uang Pelaporan
Transaksi dalam Mata Uang Asing
Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan

13

ISI
Ruang Lingkup
Konsep dan Prinsip Pervasive
Penyajian Laporan Keuangan
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
Investasi pada Efek Tertentu
Persediaan
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
Investasi pada Joint Venture

28

14
15

Properti Investasi
Aset Tetap

29
30

Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
Ketentuan Transisi
Tanggal Efektif
Daftar Istilah

10
11
12

26

Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan


Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal



Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.



Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI

27

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI

28

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI

29

SAK EMKM

RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching
pada KNA VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian
standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan –
dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas
menjadi akrual  bukan bagian dari
standar
1

RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro,
kecil dan menengah
• ETAP yang memenuhi defnisi dan kriteria
usaha mikro, kecil, dan menengah
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturutDapat
turutndigunakan entitas lain jika otoritas
mengijinkan entitas tersebut menyusun
laporan keuagnan dengan menggunaan
SAK EMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU inin
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang inin
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang inin

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50n000n000,00 - lima
puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300n000n000,00

Kriteria Usaha Kecil

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50n000n000,00 - Rp
500n000n000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300n000n000,00 - Rp 2n500n000n000,00n

Kriteria Usaha Menengah :

• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500n000n000,00 - Rpn
10n000n000n000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2n500n000n000,00 50n000n000n000,00n

Laporan Keuangan EMKM

Laporan Keuangan menurut SAK EMKM



Laporan Laba Rugi



Laporan Posisi Keuangan



Catatan atas Laporan Keuangan

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi,
anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6
pengungkapan diperlukan jika informasi relevan
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada
kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap
sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya
dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan
perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset
tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam
valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

ISI PENGATURAN

.








.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 15 Pajak Penghasilan
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
dan Kesalahan
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
Asing
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif

PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
untuk pelaporan dan SAK / PSAK untuk pengaturan yang lain.
40

PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I
BASIS AKRUAL

PP 71
2010

Menjadi

PP71/2010

LAMPIRAN II
BASIS CTA
PP24/2005

• SAP Berbasis Akrual  Lampiran I
• Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dapat segera diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015

• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual 
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
yang belum siap untuk menerapkan SAP
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015

STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)

PSAP

BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)

BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)

PSAP 01

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian Laporan Keuangan

PSAP 02

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas

PSAP 03

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

PSAP 04

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

PSAP 05

Akuntansi Persediaan

Akuntansi Persediaan

PSAP 06

Akuntansi Investasi

Akuntansi Investasi

PSAP 07

Akuntansi Aset Tetap

Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

PSAP 09

Akuntansi Kewajiban

Akuntansi Kewajiban

PSAP 10

Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11

Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAP 12

-

Laporan Operasional

PSAP 13

Akuntansi Badan Layanan Umum

Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual








Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa

• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa

Regulasi terkait Pelaporan Keuangan






UU Perseroan Terbatas
UU Pasar Modal

UU Pajak Penghasilan
UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
• UU Keuangan Negara
• UU BUMN
• UU Akuntan Publik

TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com

45