AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT

AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT

  IMO 725 Manajemen Unit Kerja 5

  2 SKS Semester 7 Angkatan 2009

URAIAN DAN TUJUAN

  • Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu menerapkan konsep audit medik - klinis dalam bidang manajemen informasi kesehatan, meliputi

    pengantar audit klinis rumah sakit, audit secara

    umum, clinical audit, ciri dan manfaat audit klinis, Governing Body (Badan Pengampu), fungsi governing dan manajemen rumah sakit, CEO, mutu, mutu pelayanan rumah sakit, mutu dari sudut pandang profesional PPK, asuhan yang tidak bermutu, Good Clinical Governance, asas- asas pelaksanaan audit klinis dan pedoman

TUJUAN INSTRUKSIONAL

  • Mahasiswa memahami defnisi dan penerapan audit klinis rumah sakit , jenis-jenis audit secara umum , penerapan clinical audit , ciri dan manfaat audit klinis
  • Mahasiswa memahami defnisi dan fungsi Governing Body (Badan Pengampu) , i fungsi Governing dan manajemen rumah sakit , memahami defnisi dan peranan CEO
  • Mahasiswa memahami konsep mutu . penerapan mutu pelayanan rumah sakit , penerapan mutu dari sudut

    pandang profesional PPK , penerapan dan contoh asuhan

    yang tidak bermutu di pelayanan kesehatan
  • • Mahasiswa memahami definisi, contoh dan penerapan Good

    Clinical Governance

    • Mahasiswa memamhami penerapan asas-asas pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA

  • • Jacobalis, Samsi. Audit Klinis Rumah

  Sakit. Materi Ilmiah Pelatihan Tahun 2007

  • Wiyono, Djoko, Mutu Pelayanan Kesehatan Tahun 2005
  • • Buku – buku mengenai Audit Medis –

    Klinis lainnya.

  

PENILAIAN

  • Absensi Kehadiran : 10 %
  • • Mengikuti kuliah sampai selesai : 10

    %
  • • Ujian Tengah Semester (UTS) : 40 %

  • • Ujian Akhir Semester (UAS) : 40 %

  

PEMBAHASAN DAN

TUGAS

TEMU POKOK BAHASAN TUGAS

  1 Pengantar Audit Klinis Rumah Sakit Bacalah materi 1 di situs e – learning!

  2 Audit Secara Umum Bacalah materi 2 di situs e – learning!

  3 Clinical Audit Bacalah materi 3di situs e – learning!

  4 Ciri & Manfaat Audit Klinis Bacalah materi 4 di situs e – learning!

  5 Governing Body (Badan Pengampu) Bacalah materi 5 di situs e – learning!

  6 Fungsi Governing & Manajemen RS Bacalah materi 6 di situs e – learning!

  7 CEO & Review mata kuliah Bacalah materi 7 di situs e – learning!

  8 UJIAN TENGAH SEMESTER TOPIK 1 – 7

  9 Konsep Mutu Bacalah materi 9 di situs e – learning!

  10 Mutu Pelayanan Rumah Sakit Bacalah materi 10 di situs e – learning!

  11 Mutu dari Sudut Pandang Profesional PPK Bacalah materi 11di situs e – learning!

  12 Asuhan Yang Tidak Bermutu Bacalah materi 12 di situs e – learning!

  13 Good Clinical Governance Bacalah materi 13 di situs e – learning!

  14 Asas-Asas Pelaksanaan Audit Klinis Bacalah materi 14 di situs e – learning!

  

Pengantar

Audit Klinis Rumah Sakit

  RUMAH SAKIT YANG BAIK:

  • Good Corporate

  Governance;

  • *Good Hospital Management;
  • *Good Clinical Governance; Staf Klinis yang Profesional
    • - GOOD

  CLINICAL CARE PASIEN

  • -Memenuhi syarat2

  adm. + UU, -Sehat fsik mental, sosial, Perilaku (etik, disiplin, hukum),

  Khusus,antara lain : .Menjaga mutu,

  • -Menjamin Risiko klinis,
  • Selamat,
  • Outcome sesuai harapan, -Puas.<
  • Kompeten (ilmu,
  • -Didukung program-2

  

TUGAS-KEWAJIBAN dan

TANGGUNG JAWAB

  INSTITUSIONAL RUMAH SAKIT N O TUGAS - KEWAJIBAN TANGGUNG JAWAB

INSTITUSIONAL RS

  1 Tugas-

  kewajiban sebagai employer. Tugas-kewajiban sebagai: Pemberi kerja

  = Manajemen tenaga kerja dalam arti luas.

  2 Tugas

  manajemen umum dan sebagai penyedia Manajemen sarana/prasarana, dana, alat, sistem2, material, SDM penunjang dan SDM

  

TUGAS-KEWAJIBAN dan

TANGGUNG JAWAB

  INSTITUSIONAL RUMAH SAKIT N TUGAS - TANGGUNG JAWAB O KEWAJIBAN

INSTITUSIONAL RS

  Menjaga agar proses dan

  3 Kewajiban outcome sesuai dgn Duty of Care

  asas-asas Good Clinical terhadap

  Governance ( Safety , pasien. Quality, Risk management, dsb).

  4 Kewajiban etis Benefcence (Amar ma’ruf), Non malefcence (Nahi

  

TUGAS-KEWAJIBAN dan

TANGGUNG JAWAB

  INSTITUSIONAL RUMAH SAKIT NO TUGAS - TANGGUNG JAWAB KEWAJIBAN

INSTITUSIONAL RS

  Sesuai peraturan

  5 Kewajiban

  perundang- hukum undangan secara umum, secara khusus UU tentang RS dan UU tentang Praktek kedokteran.

  6 Kewajiban sosial Social / environmental dan lingkungan responsibility.

  Landasan Hukum

  • UU No.23/1992: Kesehatan • UU No.29/2004: Praktik Kedokteran • PP No.32/1996: Tenaga Kesehatan

    • PP No.10/1966: Wajib simpan rahasia

    kedokteran
  • Permenkes RI No. 269/2008: Rekam Medis.
  • Kode Etik Administrator Informasi

  

PENDEKATAN FUNGSIONAL; FUNGSI GOVERNANCE dan MANAJEMEN RS

PEMILIK (= Badan hukum) TRITUNGGAL: -Tiga tungku sejerangan (Sum). -Tiga batu dodika (Manado).

  Corporate Governing -Sa ijeg saekoproyo (Jawa).

  Governance Body -A three-legged stool.

  • -A team of three. Komite

  CEO Medik

  (Direksi) Hospital

  Clinical Governance Management SHARED CORPORATE ACCOUNTABILITY

  Akuntabilitas bersama ttg: pelaksanaan MISI, pelaksanaan

  ARTI GOVERNANCE

SECARA UMUM

  • CORPORATE GOVERNANCE = Sistem yang

  berfungsi mengarahkan, mengendalikan, dan mendukung pengembangan perusahaan.

  • Mengarahkan = menetapkan pedoman,

  tujuan, sasaran yang harus dijalankan/dicapai CEO sesuai dgn falsafah, nilai-2, visi, misi, dan tujuan yg ditetapkan oleh Pemilik.

  • Mengendalikan = menjaga agar dalam

  menjalankan misi dan realisasi program kerja dan program anggaran yang sudah disetujui

  

FUNGSI GOVERNANCE DAN

MANAJEMEN RS

CORPORATE GOVERNANCE

  • CORPORATE GOVERNANCE

  (= ‘ STEERING’ oleh GOVERNANCE BODY ) (= ‘ STEERING’ oleh GOVERNANCE BODY )

= Fungsi MENGAMPU; Mengarahkan, mengendalikan,

  

= Fungsi MENGAMPU; Mengarahkan, mengendalikan,

mendukung pengembangan rumah sakit sebagai suatu mendukung pengembangan rumah sakit sebagai suatu BADAN USAHA. BADAN USAHA.

  HOSPITAL MANAGEMENT

  • HOSPITAL MANAGEMENT

  (= ‘ ROWING’ oleh CEO dan Staf) (= ‘ ROWING’ oleh CEO dan Staf)

= Fungsi eksekutif PENGOPERASIAN RS oleh Direksi

  

= Fungsi eksekutif PENGOPERASIAN RS oleh Direksi

dalam batas- batas kewenangan yang ditetapkan oleh dalam batas- batas kewenangan yang ditetapkan oleh GOVERNING BODY.

  GOVERNING BODY. CLINICAL GOVERNANCE

  • CLINICAL GOVERNANCE

  oleh DIREKSI bersama KOMITE. MEDIK oleh DIREKSI bersama KOMITE. MEDIK

= Membina, m engarahkan, dan mengendalikan STAF

  

= Membina, m engarahkan, dan mengendalikan STAF

GOOD GOVERNANCE

  

ASAS-2 PELAKSANAAN GOOD

GOVERNANCE:

   Transparansi, taat hukum dan etika, kemandirian, profesionalisme, keadilan,

  TUJUAN GOOD GOVERNANCE RS:

  • Melindungi pasien,
  • memberi pedoman bagi staf

    .

  profesi

  GOVERNING BODY (BADAN PENGAMPU) DEFINISI / IDENTITAS GOVERNING BODY

   Cyril O. Houle (1997) A Governing Board is an organized group of

people with the collective authority to control

and foster an institution that is usually administered by a qualifed executive and staf.

  

GB adalah sekelompok orang yang terorganisasi,

dengan kewenangan kolektif mengendalikan dan membantu mengembangkan institusi, yang umumnya dikelola

  

TUGAS-KEWAJIBAN GB (O.

  

HOULE)

  1. Menjaga bahwa objektif bagian dari pekerjaan atau dari unit rumah sakit sesuai dengan misi umum rumah sakit.

  

2. Menyetujui dan secara berkala merevisi

rencana jangka panjang rumah sakit.

  3. Memantau pelaksanaan program- program rumah sakit agar pencapaian objektif sesuai dengan waktu yang ditentukan.

  TUGAS-KEWAJIBAN GB (O.

  

HOULE)

  4. Memilih CEO dan menentukan syarat- syarat kerjanya.

  5. Bekerjasama erat dan interaktif dengan CEO dan melalui dia dengan staf.

  6 Bertindak sebagai arbiter dalam hal

konfik antara CEO dan staf, dan antara

sesama staf jika yang berkonfik tidak

setuju dengan keputusan CEO tentang

konfik itu.

  TUGAS-KEWAJIBAN GB (O.

  

HOULE)

  7. Menjaga bahwa kewajiban- kewajiban legal dan etika dipenuhi.

  8. Menentukan kebijakan umum tentang hal-hal yg terjadi berulang- ulang.

  9. Menerima tanggung jawab untuk mendapatkan sumber dana yang dibutuhkan untuk pengembangan dan

  TUGAS-KEWAJIBAN GB (O.

  

HOULE)

  10. Menjaga bahwa rumah sakit secara efektif berintegrasi dengan lingkungan sosial dan dengan masyarakat serta institusi lain yang seharusnya ia berintegrasi.

  

11. Menjaga dan terus menerus menilai

GB sendiri, dan secara periodik menganalisis komposisi dan kinerjanya

  

KEWENANGAN GOVERNING

BODY

1. Kewenangan Umum.

  a. Menjalankan otorita tertinggi di rumah sakit untuk dan atas nama Pemilik.

  

b. Menetapkan kebijakan umum governance

dan manajemen rumah sakit.

  c. Mendorong dan mendukung perkembangan dan pertumbuhan rumah sakit.

  d. Menjaga bahwa tugas-kewajiban institusional rumah sakit dijalankan sesuai kaidah-2 Good Corporate Governance.

  

KEWENANGAN GOVERNING

BODY

2. Kewenangan Terhadap CEO .

  a. Menentukan syarat-2 kualifkasi dan syarat lain-2 utk calon CEO.

  b. Melakukan rekrut, seleksi, dan penerimaan calon CEO.

  

c. Melakukan negosiasi tentang syarat-2

kerja dan jika sama-2 setuju d. Menandatangani kesepakatan kerja dan pengangkat an CEO baru.

  

KEWENANGAN GOVERNING

BODY

3. Kewenangan Corporate Governance.

  a. Mengarahkan = menetapkan pedoman, tujuan, sasaran yg harus dijalankan atau dicapai CEO sesuai dengan falsafah, nilai-2, visi, misi, dan tujuan rumah sakit yang ditetapkan oleh Pemilik.

  b. Mengendalikan = menjaga agar dalam menjalankan misi dan realisasi program kerja dan program anggaran yang sudah disetujui utk mencapai tujuan dan sasaran, CEO dan Komite Medis bekerja

  

TANGGUNG JAWAB GB

GB bertanggungjawab kepada Pemilik.

  • GB adalah penanggungjawab

  tertinggi terhadap apa saja yang terjadi di rumah sakit , dari aspek moral dan legal.

  • GB berbagi akuntabilitas dengan CEO

  dan Komite Medis tentang pelaksanaan visi,misi , strategi dan pencapaian tujuan serta realisasi visi rumah sakit .

  HAK-HAK GOVERNIG BODY Tergantung Pemilik.

  RANGKUMAN; Tugas-kewajiban Governing Body yang pokok POINTER &amp; ORLIKOFF (1999):Memformulasikan Visi dan Tujuan RS.

  • Menjaga agar kinerja CEO selalu

  berderajat tinggi.

  • Menjaga MUTU pelayanan pasien.
  • Menjaga kesehatan fnansial RS.

TUGAS-KEWAJIBAN POKOK

  

CEO / DIRUT:

(SESUAI DGN VISI, MISI, DAN TUJUAN 1 RS)

  

. Menyusun dan melaksanakan RENCANA STRATEGIS

  • - ‘tulang punggung’ manajemen strategis dan manajemen operasional. - disusun dan dilaksanakan oleh manajemen puncak dan unit-unit pelaksana, disetujui oleh GB. 2 . Menjalankan MANAJEMEN STRATEGIS - dilakukan oleh manajemen puncak, dalam koridor kewenangan yang ditetapkan GB.

  3. Menjalankan MANAJEMEN OPERASIONAL - dilakukan oleh CEO dan unit-unit pelaksana.

  • - diturunkan dari uraian tentang TUGAS-KEWAJIBAN

  TUGAS KOMITE MEDIK : (BERSAMA DGN DIREKTUR MEDIK)

MENYELENGGARAKAN GOOD CLINICAL

GOVERNANCE

  

= MENGARAHKAN, MENGENDALIKAN, DAN

MENGEMBANGKAN STAF KLINIS

DALAM MENYELENGGARAKAN PRAKTIK

KLINIS

SECARA PROFESIONAL DAN SESUAI

  KETENTUAN – KETENTUAN YANG

  

KENDALA ‘BUDAYA’ PADA

PENERAPAN

CORPORATE GOVERNANCE DI

RS KITA

  • Pada budaya Rumah sakit yang ‘tradisional’ (milik pemerintah, TNI-Polri, perorangan / keluarga, perkumpulan, lembaga agama, yayasan) tidak dikenal konsep Governing Body dan Governance dalam arti sebenarnya.
    • Pemilik’ berpersepsi dan berperilaku

  KENDALA ‘BUDAYA’ PADA

PENERAPAN

CORPORATE GOVERNANCE

DI RS KITA

  • Pada budaya ‘tradisional’, pemilik perorangan atau keluarga mengelola sendiri

    atau mengangkat / memerintah orang lain

    utk mengelola rumah sakit , sedangkan semua aturan tentang manajemen rumah sakit ditentukan oleh pemilik (biasanya tidak tertulis).
    • – Orang lain ini, sekalipun dinamakan

      Direktur, hanya pelaksana saja dengan

  

KENDALA ‘BUDAYA’ PADA

PENERAPAN

  

CORPORATE GOVERNANCE DI

RS KITA

  • • Pada BUMN, BLU, dll milik negara ada Dewan

    Komisaris, Dewan Pengawas, atau Dewan Penyantun, dsb, namun peran, tugas, dan tanggung jawabnya tidak seluruhnya seperti

  Governing Body dalam arti seperti yang diuraikan di atas.

  • – Anggota badan-2 itu biasanya adalah pejabat- pejabat dari eselon atasan dalam Birokrasi, sehingga budaya hubungan

  

KENDALA ‘BUDAYA’ PADA

PENERAPAN

CORPORATE GOVERNANCE

  Dlm hal ini dapat terjadi:

DI RS KITA

  • Governing Body’ berperilaku ‘over-aktif’ dan melakukan hal-2 yang masuk wilayah CEO,

  ‘KONFLIK”, atau

  • Governing Body’ tidak aktif, karena anggotanya terlalu sibuk dengan tugas pokoknya, sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan governance rumah sakit dengan baik.
  • Governing Body’ tidak efektif karena anggotanya adalah pensiunan pejabat biro krasi, diangkat sebagai

    pemangku jabatan ‘kehormatan’ atau sebagai ‘hadiah

    hiburan’ pasca-pensiun.

  SITUASI YANG IDEAL DALAM PENYELENGGARAAN INSTITUSI KESEHATAN

  • INPUT

  INPUT : :

  • DUKUNGAN MANAJEMEN UTK ASUHAN KLINIS
  • PROSES
    • PROFESIONALISME PARA KLINISI
    • PENERAPAN PROGRAM- PROGRAM MENJAGA MUTU
    • ETIKA PROFESI DITERAPKAN.

  DUKUNGAN MANAJEMEN UTK ASUHAN KLINIS TERORGANISASI, MULUS, DAN SELALU SIAP. TERORGANISASI, MULUS, DAN SELALU SIAP.

  PROSES : :

  PROFESIONALISME PARA KLINISI

  PENERAPAN PROGRAM- PROGRAM MENJAGA MUTU STANDAR PELAYANAN DAN PROSEDUR- PROSEDUR

  STANDAR PELAYANAN DAN PROSEDUR- PROSEDUR OPERASIONAL DIJALANKAN.

  OPERASIONAL DIJALANKAN.

ETIKA PROFESI DITERAPKAN.

    • ASUHAN YANG AMAN DAN EFEKTIF,

  OUTCOME OUTCOME : :

  ASUHAN YANG AMAN DAN EFEKTIF,