BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1ff9df7763 BAB IIIBAB III

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

3.1 Arahan Pembangunan Bid ang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

3.1.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Pembangunan infras truktur Bidang Cipta Karya diarahkan untuk mendukung visi Kementeri an Pekerjaan Umum dan Perumahan Raky at, yai tu terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Raky at yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaul at, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 T ahun 2015 tentang Renc ana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Kary a, antara lain : tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya 100% pelayanan ai r minum bagi seluruh penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah, dan drai nase lingk ungan) menjadi 100% pada tingkat kebutuhan das ar. Adapun pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya menggunakan 3 (ti ga) pendekatan, yaitu membangun sistem, fasilitasi Pemerintah Daerah, serta pemberdayaan masyarakat. Melalui 3 (tiga) pendekatan tersebut, diharapkan target Gerakan Nasional 100 -0-100 dapat tercapai.

  Renc ana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019 merupakan turunan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 13/PRT /M/2015 tentang Renc ana Strategis Kementeri an Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 -2019. Renc ana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Kary a, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut Rens tra Direktorat Jenderal Cipta Karya adal ah dokumen perencanaan Direk torat Jenderal Cipta Kary a, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raky at untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

  Berdasarkan RPJMN 2015-2019, Ditjen Cipta Karya memberikan fasilitasi pembangunan prasarana dan sa rana dasar permukiman seperti air minum, sanitasi, jalan lingkungan dan peningkatan kualitas permukiman. Pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana das ar permukiman tersebut juga dilaksanakan dengan model pemberdayaan yang melibatkan masyarakat sejak perencanaan hingga operasional dan pemeliharaan infrastruktur. Khusus untuk penanganan kumuh, akan diprioritaskan pada

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  kawas an-kawasan permukiman kumuh di kawas an strategis kabupaten/kota dan kabupaten/kota KSN yang akan ditangani secara terpadu sehingga dapat menjadi kawasan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

  Sektor air minum dan s anitasi akan dilaksanakan dengan pendekatan enti tas yang diprioritaskan pada kawas an regional dan daerah-daerah rawan air/s anitasi. Dalam bidang penataan bangunan, program perlu difokuskan pada upaya pengaturan untuk menjamin keandalan bangunan gedung serta peni ngkatan kualitas kawasan di kota pusaka dan kota hijau. Sesuai arahan RPJMN, Ditjen Cipta Karya juga dituntut untuk mengembangkan infras truktur perdes aan. Pencapaian sasaran tersebut terjabarkan ke dalam pengembangan jaringan i nfrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawas an perdesaan dan kota-kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling komplementer dan s aling menguntungkan.

  Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan kons ep perenc anaan pembangunan infrastruktur Bidang Ci pta Karya yang terintegrasi dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemeri ntah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebi jakan s pasial maupun sektoral. Selain mengac u pada renc ana spasial dan arah pembangunan nasional /daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Renc ana Induk Sistem Penyediaan

  Air Minum (RISPAM), Strategi Sani tasi Kota (SSK), serta Renc ana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Kary a dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

  3.1.2 Arahan Penataan Ruang

  Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ru ang. Arahan penataan ruang Kabupaten Bireuen dikons entrasikan pada 3 wilayah pembangunan dan pengembangan, antara lain wilayah utara, tengah dan selatan. Skenario pembangunan dan pengembangan mas a depan Kabupaten Bireuen yang disesuaikan dengan unsur keruangan wilayah adalah harus bersifat berkel anjutan (sustainable development; kons ervasi) dan berbasis sumber day a lokal (pertanian, perkebunan dan kelautan) dengan berorientasi penuh pada peningkatan kes ejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan daerah pada s ektor peri ndus trian dan jasa-jasa serta berkonsentrasi terhadap miti gasi kebencanaan. M aka dari ti njauan pembahasan diatas dapat disimpulkan kembali, bahwa tujuan penataan ruang Kabupaten Bireuen adalah:

  “Mewujudkan Kabupaten Bireuen sebagai wilayah berbasis Kawas an Agropolitan, Minapolit an, Perindustrian, Jasa -jas a dan Mitigasi Bencana ”

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  Adapun penjelasan lebi h lanjut dari tujuan penataan ruang adalah sebagai berikut:

  1. Wilayah Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan faktor administratif dan/atau aspek fungsional.

  2. Kawasan Wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya yang merupakan indikator utama keruangan dalan wilayah perencanaan

  Kabupaten Bireuen yang disesuaikan dengan proporsi keruangan baik daya tampung dan daya dukung;

  3. Agropolitan Kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegi atan pada wilayah perdes aan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber day a alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis. Pengembangan Kawas an Agropolitan, adalah pembangunan ekonomi berbasis pertani an di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangny a sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdes entralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah.

  4. Minapolitan konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdas arkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan serta memiliki mempunyai fungsi utama ekonomi sebagai sentra produksi, pengolahan, pemas aran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung lainnya.

  5. Perindustrian Memaduserasikan kegiatan Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan secara berkel anjutan dengan mengharmonikan ke giatan di bagi an hulu hingga hilir, dengan pengembangan indus tri menengah yang berbasis sumberdaya lokal.

  6. Jasa-jasa Meningkatkan pelayanan jas a-jasa sebagai motor penggerak roda perekonomian kabupaten melalui menajemen keuangan yang lebih kompatibel dengan kondisi kemajuan pada saat sekarang ini, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah ke arah yang lebih baik serta perbaikan pelayanan bidang jasa-jas a kesehatan, pendi dikan dan perdagangan.

  7. Mitigasi Bencana Mengupayakan optimalisasi penanganan kawasan yang sering atau berpotensi ti nggi mengalami kebencanaan dalam wilayah Kabupaten Bireuen, sehingga kondisi tersebut dapat memperkecil resiko terhadap lingkungan disekitarnya.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  Memperhatikan rumus an tujuan penataan ruang, kapasitas sumber Dengan pertimbangan bahwa strategi penataan ruang Kabupaten daya wilayah Kabupaten Bireuen, untuk meny elaraskan kebijakan penataan Bireuen adalah turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih ruang Nasional dan Pemerintah Ac eh, maka sebaiknya rumusan kebi jakan proporsional agar dapat dituangkan dalam bentuk keruangan. Mengac u pada penataan ruang Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut : klausul kebijakan yang telah dirumuskan di atas serta dikaitkan dengan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bireuen

   Mengembangkan, meningkatkan dan mendorong produktivitas

  tahun 2007-2012 s erta kelanjutan kebijakan yang akan dirumuskan dalam wilayah dengan intensifitas lahan serta pengelolaan kawas an budidaya RPJMD kedepan, maka strategi penataan ruang Kabupaten Bi reuen adal ah yang berbasis pada kawasan agropolitan dan mi napolitan sehi ngga sebagai berikut : dapat dikelola secara terpadu, modernisasi dan tepat guna agar lebih ramah lingkungan;

   Mengembangkan, Meningkatkan dan Mendorong produktivitas

  wilayah dengan intensifitas lahan s erta pengelolaan sumbaer daya

   Mengedepankan potensi wilayah dan membuka investasi modal

  sebagai perwujudan untuk pengembangan peridustri an skala bes ar alam pada kawas an budidaya y ang berbasis kawasan agropolitan dan dan menengah dengan memberikan kenyamanan berinv estasi pada minapolitan sehingga dapat dikelola secara terpadu, modernisasi dan setiap pelaku usaha dengan menumbuhkan trend industri yang tepat guna agar lebih ramah lingkungan, melalui strategi: berbasis lingkungan hidup; a.

  Pengembangan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti

   Mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bidang jasa-jasa,

  pembangkit listrik mikro hidro, tenaga uap, surya, gelombang laut terutama jasa perbankkan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan dan biota l aut s erta Peningkatan kapasitas masyarakat dalam agar dapat memberikan pelayanan yang optimal, professional dan pemanfaatan sumber energi yang terbarui (renewable energy); terdepan; b.

  Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budi daya laut,

   Mempertahankan kelestarian alam dengan memperkecil resiko

  air payau, dan tawar; kebencanaan dengan melakukan penerapan d an pengelolaan terhadap c.

  Memantapkan pembangunan sarana prasarana kelautan dan ruang berbasis mitigasi kebencanaan; dan Mengembangkan industri pengolahan ikan;

   Membangun prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk d.

  Peningkatan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan pemenuhan hak dasar dan dal am rangka perwujudan tujuan penataan kehutanan melalui intensifikasi lahan. ruang yang berimbang dan berbasis Agropolitan, Minapolitan, Perindustrian, Jasa-jasa dan Mitigasi Bencana.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana penunjang investasi; d.

  Mengembangkan, Meningkatkan, dan Mengoptimalkan pariwisata unggulan daerah sec ara terpadu dan memberdayagunakan alur sempadan sebagai instrument pelengkap; b. Melengkapi industri dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah

  memperkecil resiko kebencanaan dengan mel akukan penerapan dan pengelolaan terhadap keruangan berbasis mitigasi kebenc anaan, melalui strategi: a.

   Mempertahankan kelestarian alam dan sumberdaya alam dengan

  Merevitalisasikan infrastruktur pendidikan dan kesehatan; e. Membuka jaringan kerjasama antar regional dan internasional agar tercapainya peningkatan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.

  Meningkatkan pelayanan kesehatan terpadu; c. Meningkatkan potensi pendidikan bersektor pada keilmuan disegala bidang; d.

  Meningkatkan promosi daerah sebagai penyedia dan pemberi pelayan dalam mengkontribusikan kebutuhan konsumen; b.

  terutama jasa perbankkan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal, professional dan terdepan, melalui strategi: a.

   Mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bidang jasa-jasa,

  Menyediakan ruang untuk berinvestasi; dan e. Mengupayakan kondisi yang kondusif dibidang keamanan.

  Mempermudah regulasi, kebijakan daerah serta membuka peluang usaha investasi jangka panjang; c.

  Karya Kabupaten Bireuen e.

  Meningkatkan investasi potensi komoditas unggulan daerah; b.

  sebagai perwujudan untuk pengembangan perindustrian skala bes ar dan menengah dengan memberikan kenyamanan berinv estasi pada setiap pelaku usaha dengan menumbuhkan trend industri yang berbasis lingkungan hidup, melalui strategi: a.

   Mengedepankan potensi wilayah dan membuka investasi modal usaha

  Mengembangkan fungsi kawasan perkebunan secara terpadu dengan peternakan dan pertanian lahan kering; i. Menetapkan fungsi lahan pangan pertanian berkelanjutan; dan j. Menetapkan kawasan strategis sentra pertani an dan perternakan terpadu.

  h.

  Penguatan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber day a manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan.

  g.

  f. Peningkatan teknologi pertani an, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan sehingga menghasilkan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi.

  Pemanfaatan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peni ngkatan kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

  (IPAL) atau sesuai skala kegiatannya; c. Mengendalikan perkembangan bagian hulu tersebar diwilayah selatan sebagai kawasan hutan dan perbukitan s erta bagian hilir

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  tersebar disepanjang pesisir pantai sebagai kawas an peny angga mitigasi kebencanaan; d.

  Mengembalikan secara bertahap kawasan lindung yang berubah fungsi; e.

  Penyusunan program dan pembangunan berbagai unit mitigasi kebencanaan pada berbagai bencana alam, seperti tsunami, gempa, longsor, banji r, kebakaran hutan dan ancaman l ainnya; dan f. Melakukan penanaman pohon dan penghijauan lingkungan;

   Membangun prasarana dan sarana wilay ah yang berkualitas untuk

  pemenuhan hak das ar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis ke-ruang-an, melalui strategi: a.

  Pembangunan prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang; b. Pembangunan utilitas dan fasilitas sosial secara proporsional dan memadai sesuai kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan); dan c. Menyediakan infrastruktur pada kawasan perbatasan.

  Renc ana struktur ruang wilayah Bireuen merupakan kerangka tata ruang wilayah Kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegi atan yang berhierarki satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air dan rencana sistim Jaringan pendukung yang mengintegrasikanny a dan memberikan layanan bagi fungsi kegi atan yang ada di wilayah kabupaten. Pusat-pusat di dal am struktur ruang wilayah kabupaten Bireuen y ang diharapkan mendorong terbentukny a simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat dalam wilayah Kabupaten Bireuen sebagai berikut :

  1) Struktur ruang kabupaten mengadopsi pusat-pusat kegiatan yang kewenangan penetapannya berada pada pemerintah pus at dan pemerintah provinsi (PKN, PKW, PKSN dan PKL) yang berada dal am wilayah kabupaten;

  2) Pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegi atan lain y ang berhi rarki lebih ti nggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;

  3) Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan lingkungan (PPL); dan Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait me njadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten; antaralain terbagi: 

  Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL promosi (dengan notasi PKLp); 

  Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan 

  Pusat kawas an s trategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunanny a didal am arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

   PKL, PKLp dan PPK sebagai pusat perikanan, meliputi: PKL Peus angan, PKLp Jeunib, PKLp Gandapura, PKLp Jangka, PPK Samalanga, PPK Simpang Mamplam PPK Pandrah, PPK Peulimbang, PPK Peudada, PPK Jeumpa, PPK Kuala dan PPK Kutablang; dan

  Mukim Banjir Asin berada di Gampong Mata Mamplamdengan fungsi pengembangan pada sektor perdagangan, persawahan, perikanan tambak, dan kelapa;dan b. Mukim Teungku Di Krueng berada di Gampong Krueng Baro Babah

  Kecamatan Peusangan merupakan pus at kegiatan pendukung dari PKWp Bandar Bireuen sebagai pengembangan dengan berfungsi utama dalam bidang pendidikan, perdagangan, peri ndus trian, simpul transportasi bagian timur, pertani an lahan basah, perikanan, pertahanan keamanan, pertambangan danpermukiman dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi: a.

  2) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Matang Geulumpang Dua Ibukota

  Simpul pusat pelayanan lingkungan (PPL) berada di Mukim Geulanggang Ray a terletak di Gampong Cot Gapu dengan fungsi pengembangan pada sector perkantoran, dan perdagangan;

  b.

   PPK sebagai pusat kawasan agropolitan, meliputi: PKK Juli, PKK Peusangan Selatan, PPK Jeumpa, PPK Peudada, PPK Peusangan Siblah Krueng dan PPK Makmur.

  Peusangan, PPK Jeumpa dan PPK samalanga;  PKWp Bandar Bireuen dan PKL Peusangan sebagai pusat pelayanan kesehatan;

  Karya Kabupaten Bireuen

  Jeunieb PKLp Jangka dan PKLp Gandapura;  PKL dan PPK sebagai pusat pendidikan, meliputi: PKL

   PKWp Bandar Bireuen sebagai pusat pemerintahan kabupaten;  PKL, PKLp dan PPK simpul perdagangan untuk pelayanan kabupaten, meliputi: PKL Matang Geulumpang Dua, PKLp

   PKK sebagai poros jalan lintas tengah (Bener Meriah dan Aceh Tengah) adalah PKK Juli;

  PKLp Jeunieb, PKLp Jangka, PKLp Gandapura, PPK Samal anga, PPK Simpang Mamplam, PPK Pandrah, PPK Peulimbang, PPK Peudada, PPK Jeumpa dan PPK Kuta Blang;

  Simpul pusat kegiatan Kabupaten pendukung PKWp Bandar Bireuen, meliputi :  PKL, PKLp dan PPK sebagai pusat simpul jalan nasional lintas timur (Medan-Bireuen-Banda Ac eh), meliputi : PKL Peusangan,

  Pusat Kegiatan Wilayah(PKWp) Bandar Bireuen ibukota Kecamatan Kota Juang yang merupakan Ibukota Kabupaten Bireuen, terdiri atas: a.

  Struktur ruang yang dibentuk berdasarkan sistem perkotaan dan pusat pelayanan di Kabupaten Bireuen adalah: 1)

  Krueng dengan fungsi pengembangan pada sektor perbengkelan, perabotan dan persawahan.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  3) Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), meliputi: a.

  PKLp Jeunieb sebagai pengembangan yang berfungsi pada pusat promosi perdagangan dan jasa-jasa, trans portasi, industri dan kawas an minapolitandengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Lhok Kulam berada di Gampong Lhok Kulam dengan fungsi pengembangan pada s ektor pers awahan, pi nang dan sawit;dan

   Mukim Batee Cut Lem berada di Gampong Meunasah Luengdengan fungsi pengembangan pada s ektor perkebunan karet dan cokelat serta persawahan.

  b.

  Kecamatan Jangka berada di Gampong Jangka Mesjidsebagai pengembangan y ang berfungsi pada bidang pertanian lahan basah, industri terpadu garam, perikanan tangkap dan tambak dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Banjir Asin berada di Gampong Tanoh Anoedengan fungsi pengembangan pada sektor pusat produksi garam beryodium,tambak dan persawahan; dan

   Mukim Ulee Kuta berada di Gampong Punjotdengan fungsi pengembangan pada sektor perikanan tambak dan persawahan.

  c.

  PKLp Gandapura sebagai pengembangan yang berfungsi pada pusat promosi perdagangan dan jasa, industri kecil dan menengah, pertambangan, perikanan tangkap, dan pangkalan terminal bahan bakar dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), berada di Mukim

  Gandapura Barat berada di Gampong Samuti Makmur dan Mon Keulayu dengan fungsi pengembangan pada sektor persa wahan, perikanan tangkap, tambak, pertambangan pasir besi dan pangkalan SPBU dan SPBG;

  4) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) melayani skala pelayanan kecamatan, meliputi: a.

  Kecamatan Samalanga berada di Gampong Keude Aceh sebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang perdagangan, perikanan, pertanian, dan pariwisata dengan Pusat Pel ayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Teungku Chik Di Matang berada di Gampong Matang dengan fungsi pengembangan pada s ektor sawah, pi nang, kelapa, coklat, dan karet; dan

   Mukim Teungku Chik Di Pulo Baroh berada di Gampong Batee Iliek engan fungsi pengembangan pada sektor persawahan, industri pengolahan air mineral, pariwisata alam dan pembenihan ikan air tawar.

  b.

  Kecamatan Simpang Mamplam sebagai pengembangan yang berfungsi pada pusat promosi perindustrian, pertanian, perikanan, industri, kebandarudaraan, dan pelabuhan dengan Pus at Pel ayanan Lingkungan (PPL), berada di Mukim T ambu berada di Gampong Keude Tambu dan Calok dengan fungsi pengembangan pada sektor

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  industri, Bandar udara, pers aw ahan, perikanan tangkap dan tambak; c.

  Kecamatan Pandrah berada di Gampong Pandrah Kandeh sebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang perikanan tambak, perkebunan, pinang, rambutan, cokelat, kel apa, pisang, persawahan, dan pertahanan keamanan; d.

  Kecamatan Peulimbang berada di Gampong Keude

  Peulimbangsebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang perdagangan, perikanan tangkap, dan pertanian lahan basah dengan pusat pelay anan lingkungan (PPL) berada di Mukim Po- Teumeureuhom terletak di Gampong Balee M atang Kulee s ebagai pengembangan pada sektor pers awahan, kelapa, pinang, dan cokelat; e. Kecamatan Peudada berada di Gampong Meunasah Baroh sebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang perdagangan, perikanan tangkap dan tambak, pus at pelal angan ikan (PPI) dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Paya berada di Gampong Seuneubok Paya dengan fungsi pengembangan pada sektor persawahan dan perikanan tambak; dan

   Mukim Alue Rheng berada di Gampong Keude Alue Rheng dengan fungsi pengembangan pada sektor perdagangan, persawahan dan kebun kelapa.

  f. Kecamatan Jeumpa berada di Gampong Blang Bladehs ebagai pengembangan y ang berfungsi pada bidang perdagangan dan jasa- jasa, pertanian lahan basah, perhubungan bidang perkeretaapian, kesehatan, perikanan tambak, pertahanan keamanan, dan perkantoran dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Glumpang Payong terletak di Gampong Lipah Rayeuk dengan fungsi pengembangan pada sektor perikanan tambak, perkantoran, perdagangan, persawahan, dan pertahanan keamanan; dan

   Mukim Kuta Jeumpa berada di Gampong Blang Seupeung dengan fungsi pengembangan pada sektor pisang, pi nang, kelapa, sawit dan persawahan.

  g.

  Kecamatan Kuala berada di Gampong Cot Bateesebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang persawahan lahan basah dan perikanan dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi:  Mukim Kuta Trieng berada di Gampong Cot Triengdengan fungsi pengembangan pada sektor persawahan dan perikanan tangkap dan tambak; dan

   Mukim Lancok berada di Gampong Lancok Lancokdengan fungsi pengembangan pada sektor perikanan tambak dan persawahan.

  h.

  Kecamatan Juli sebagai pengembangan yang berfungsi padapusat promosi kawasan agropolitanbagian tengah, akses jalan koridor

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen tengah provinsi, pertambangan dan pusat pertahanan keamanan k.

  Kecamatan Kuta Blang berada di Gampong Kulu Kutasebagai dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), berada di Mukim Juli pengembangan y ang berfungsi pada bidang pertanian lahan basah, Selatan berada di Gampong Teupin M ane dan Suka Tanidengan perdagangan, perkebunan, pertambangan, sumber day a ai r dan fungsi pengembangan pada sektor industri bio disel, perdagangan industri dengan Pusat Pelayanan Li ngkungan (PPL), berada di skala gampong, sawit, kelapa, pinang, karet, pisang, rambutan, Mukim Kuta Hom berada di Gampong Day ah dengan fungsi penambangan pasir sungai. pengembangan pada sektor perdagangan, persawahan, kel apa, pinang, pisang dan jeruk matang. i. Kecamatan Peusangan Selatan sebagai pengembangan yang berfungsi pada pus at promosi kawasan agropolitan bagi an s elatan l. Kecamatan M akmur berada di Gampong Ulee Gles ebagai dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi: pengembangan yang berfungsi pada bidang pertanian lahan basah dan perkebunan dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL),  Mukim Paya Malem berada di Gampong Ulee Jalan dengan meliputi: fungsi pengembangan pada sektor pinang, kelapa, cokelat, pisang dan persawahan;dan

   Mukim Suka Makmur berada di Gampong Leubu Mesjid dengan fungsi pengembangan pada sektor persawahan,  Mukim Simpang Tanjong berada di Gampong Tanjong Beuridi pinang, kelapa, cokelat dan pisang; dan dengan fungsi pengembangan pada sektor pinang, sawit, karet, cokelat, pisang dan kelapa;

   Mukim Suka Damai berada di Gampong Sukarame dengan fungsi pengembangan pada s ektor persawahan, pi nang, j. Kecamatan Peusangan Siblah Krueng berada di Gampong Leung kelapa, cokelat, sawit, dan pisang.

  Danun sebagai pengembangan yang berfungsi pada bidang perdagangan, pertanian lahan bas ah, perkebunan dan Sec ara letak geografis, Kabupaten Bireuen terletak sangat s trategis pertambangan dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada dengan beberapa kawasan yang merupakan KSN dari penetapan RT RWN di Mukim Teungku Chik Krueng Meuh terl etak di Gampong Awee dalam Peraturan Pemerintah nomer 26 Tahun 2008, antra lain: Geutah dan Alue Ietdengan fungsi pengembangan pada sektor a.

  Kawasan perbatasan negara antara NKRI (Negara Kesatuan Republik pers awahan, perkebunan pisang, sawit, cokelat, pinang dan galian Indonesia) dengan Negara di Asia; dan

  C; b.

  Kawasan Wilayah Sungai Meureudu – Baro.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  Seiring dengan pertumbuhan kawasan pada saat sekarang ini, a.

  Kecamatan Peudada, meliputi: Gampong Pinto Rimba dan Kabupaten Bireuen sangat berpotensial untuk mendukung aksesibilitas dan Cot Kruet. mobilitas dari setiap aktivitas kegiatan pada s etiap kawas an tersebut. Namun b.

  Kecamatan Jeumpa, meliputi: Gampong Cot Meugoe, Alue kondisi ini menjadikan Kabupaten Bi reuen hanya sebagai kawas an Limeng dan Salah Siron; pendukung dari KSN yang berada pada bagi an timur dari Provinsi Aceh c.

  Kecamatan Juli, meliputi: Gampong Simpang Mulia, Simpang tesebut.

  Jaya, Paya Cut, T eupi n Mane, Seuneubok Dalam, Buket Mulia, Alue Rambong dan Rantau Panyang;

  Kawasan Strategis Aceh (KSA) Dalam Wilayah Kabupaten Bireuen, d.

  Kecamatan Peusangan Selatan, meliputi: Gampong Darul yaitu sebagai berikut : Aman, Suwak, Tanjong Beuri di, Blang Mane, Darussalam dan a. Sudut pertahanan dan keamanan berupa Kawasan ZEE (Zona

  Pulo Harapan; dan Ekonomi Ekslusif) memiliki batas an ruang laut seluas 24 Mil sebagai e.

  Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, meliputi: Gampong perikanan bahari; Paloh M ampre, Buket Sudan, Alue Geulumpang dan Pante b. Sudut kepentingan ekonomi berupa Koridor IV Pidie - Pidie Jaya –

  Karya; Bireuen

  • – Aceh Utara – Kota Lhokseumawe – Aceh Timur – Kota 2) Kawasan Minapolitan, meliputi:

  Langsa

  • – Aceh Tamiang dengan pusat pelayanan di kota a.

  Kecamatan Samalanga seluas 310,21 Ha, meliputi: Gampong Lhokseumawe;

  Meunasah Lancok, Angking Barat, Tanjong Baro, Matang c. Sudut pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi

  Teungoh, Pineung Siribee, Kampung Baro, Gampong Pante berupa DAS Peusangan; dan Rheng, Sangso dan Meuliek; d. Sudut fungsi dan daya dukung lingkungan berupa Kawasan b.

  Kecamatan Simpang Mamplam seluas 603,40 Ha, meliputi: ekosistem Ulu Masen.

  Gampong Rheum Barat, Rheum Timu, Rheum Baroh, Blang Kuta Choh, Blang Kuta Dua Meunas ah, Balang Teumulek, Lanc ang, Peuneuleut Baroh, Peuneuleut T unong, Calok dan

3.1.3 Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Bireuen

  Alue Leuhob;

  a) Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan ekonomi, meliputi: c.

  Kecamatan Pandrah seluas 195,50 Ha, meliputi: Gampong 1) Kawasan Agropolitan, meliputi:

  Alue Igeuh, Uteun Kruet, Nase Mee dan Lancok Ulim;

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen d.

  k. Kecamatan Jeunieb seluas 230,50 Ha, meliputi: Gampong Kecamatan Kuta Blang seluas 4,10 ha berada di Gampong

  Blang M ee Barat, Matang Nibong, Matang T eungoh, Matang Jambo Kajeung; dan Bangka, Lancang, Blang Lanc ang, Blang Mee Timu dan l. Kecamatan Gandapura seluas 649,48 Ha, meliputi: Teupin Kupula;

  Gampong Mon Keul ayu, Mon Jambe, Samuti Aman, Samuti e. Makmur, Samuti Krueng, Cot Mane, Lhok Mambang, Blang

  Kecamatan Peulimbang seluas 145,50 Ha, meliputi: Gampong Seneubok Peulimbang, Keude Peulimbang, Payong, Seneubok Keude, Lapang Barat, Lingka Kuta, Alue Mangki, Teupin Siron Seumawe, Kuta Trieng dan Padang Kasab; dan Ie Rhop.

  f. Kecamatan Peudada seluas 270,60 Ha, meliputi: Gampong 3) Pengembangan Kawasan Industri Cot Batee Geulungku, meliputi: Blang Kubu, Meunasah Pulo, Matang Pasie, Matang Reuleut, a.

  Kecamatan Simpang Mamplam, meliputi: Gampong Keude Calok, Kukue, Meunasah Blang, Kampong Baro, Paya dan Tambu, Peuneuleut Tunong, Alue Leuhob dan Cureh Baroh; Seuneubok Paya; dan g. b. Kecamatan Jeumpa seluas 121,10 Ha, meliputi: Gampong Kecamatan Pandrah, meliputi: Gampong Alue Igeuh dan Teupok Baroh, Teupok Tunong, Cot Bada, Kuala Jeumpa, Uteun Kruet.

  Lipah Rayeuk dan Lipah Cut; 4) Kawasan Pengembangan Industri Biodisel berada di Gampong h.

  Bunyot Kecamatan Juli; Kecamatan Kuala seluas 495,40 Ha, meliputi: Gampong

  Krueng Juli Barat, Krueng Juli Timu, Ujong Blang Mesjid, Weu 5) Kawasan Pengembangan Karet, meliputi: Jangka, Kuala Raja, Cot U Sibak, Lancok Lancok dan Karueng; a.

  Kecamatan Samalanga, meliputi: Gampong Cot Siren, Alue i. Kecamatan Jangka seluas 1.387,49 Ha, meliputi: Gampong Barat dan Ulee Alue;

  Alue Buya Kampong, Alue Buy a Pasie, Pulo Ie Boh, Linggong, b.

  Kecamatan Simpang Mamplam, meliputi: Gampong Glee Tanoh Anoe, T anjongan, Alue Bie, Alue Bie Pusong, Jangka Meundong, Ie Rhob Babah Lueng, Ie Rhob Timu, Lhok Mesjid, Jangka Alue U, Pante Ranub, Pante Paku, Pante Tanoh dan Krueng Meuseugob; dan Sukon, Pulo Pi neung, Bugak Mes jid, Punjot, Bugeng, Ulee Ceu, c.

  Peusangan Selatan, meliputi: Gampong Blang Mane, Alue Baye Utang, Alue Kuta dan Kuala Ceurape; Darussalam dan Pulo Harapan. j. Kecamatan Peusangan seluas 399,29 Ha, meliputi: Gampong 6) Kawasan Pengembangan Kelapa Sawit meliputi:

  Pulo Naleung, Mata M amplam, Alue Geulumpang, Cot Rabo a.

  Kecamatan Peulimbang berlokasi pada Gampong Garab; Tunong, Cot Rabo Baroh dan Cot Pu’uk;

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen b.

  d) Kecamatan Peudada, meliputi: Gampong Lawang, Pinto Nilai Strategis Lainnya yang sesuai dengan Kepentingan Pembangunan

  Rimba, Jaba dan Cot Kruet; Wilayah Kabupaten, meliputi: c.

  Kecamatan Juli, meliputi: Gampong Alue Rambong, Krueng

  1) Pengembangan Kawasan Pusat Pendidikan;

  Simpo, Rantau Panyang dan Suka Tani; Kabupaten Bireuen memiliki lokasi pusat perkembangan dan d.

  Kecamatan Peusangan Selatan, meliputi: Gampong Blang peni ngkatan sumberdaya manusia di bidang peningkatan Mane, Darussalam dan Pulo Harapan; kapasitas bidang pendidikan, khus usnya pada jenjang pendidikan e.

  Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, meliputi: Gampong lanjutan perguruan tinggi. Pengembangan berlokasi di Kec amatan Buket Sudan dan Pante Karya; dan Peusangan.

  f. Kecamatan Makmur, meliputi : Gampong Tanjung Mulia, Ara Lipeh, Suka Rame dan Batee Dabai.

  2) Kawasan Pusat Permukiman yang dipromosikan;

  7) Pengembangan Pabrik CPO berada di Gampong Suka T ani terletak Pusat permukiman baru yang dipromosikan dalam Kabupaten di Kecamatan Juli dan Gampong Cot Jabet terletak di Kec amatan Bireuen adalah Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), antaralain:

  Gandapura; dan a.

  PKLp Jeunieb; 8) Pengembangan Produktivitas Kawasan Garam Terpadu

  Kecamatan Jangka, meliputi: Gampong Tanoh Anoe dan Alue Buya b.

  PKLp Jangka; dan Pasi. c.

  PKLp Gandapura.

  b) Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan Pendayagunaan

  Kawasan ini akan merujuk kepada pengembangan perkotaan Sumber Daya Alam dan/atau T eknologi Tinggi, berupa l ahan peternakan yang memerlukan pemerataan pada setiap instrument perkotaan terpadu berada di Kecamatan Gandapura Gampong, meliputi: Gampong yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan terhadap Cot Jabet, Paloh Mee, Cot Tubee, Pay a Seupat, Dama Kawan, Tanjong keseluruhan sarana dan pras arana yang harus difokuskan agar Bungong, Cot Rambat dan Pulo Gisa; terbentuk pemerataan pelayanan pada daerah sekitarnya.

  c)

  3) Kawasan Embrio Metropolitan

  Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup, meliputi:

  Pusat permukiman yang mengalami peningkatan penyebaran penduduk tertinggi dan memiliki sarana dan prasarana yang telah 1) Kawasan Tanaman Pesisir pantai; dan memadai, meliputi:

  2) Kawasan Perlindungan Air Bersih;

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  Kecamatan Kota Juang (PKWp) dan Kecamatan Peusangan (PKL), sehingga kawasan ters ebut disebut Embrio Metropolitan (cikal bakal kota metropolitan).

3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah

  • – 2017. Atas dasar tersebut, memperhatian permasalahan, tantangan dan isu-isu strategis pembangunan di masa mendatang serta mengedepankan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, maka Pemerintah Kabupaten Bireuen menetapkan Visi Pembangunan Tahun 2012
  • – 2017 sebagai berikut :

  RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program kerja Bupati dan Wakil Bupati Bi reuen terpilih, yang memuat kebijakan pengelolaan keuangan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan, kebijakan umum dan program pembangunan, indikasi rencana program prioritas disertai kebutuhan pendanaan, penetapan indikator kinerja, dan kaidah pelaks anaan. Secara kolektif, RPJM merupakan dokumen publik yang menjadi acuan dalam peny elenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bi reuen kurun waktu 2012- 2017. Dalam tata perencanaan nasional, penyusunan RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017 memperhatikan priori tas pembangunan RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Dalam konteks Provinsi Aceh, RPJM Kabupaten Bireuen disusun dengan memperhatikan arah, kebijakan, dan prioritas pembangunan Aceh yang termaktub dalam RPJM Aceh Tahun 2012-2017.

  RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017 merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bi reuen Tahun 2005-2025. D alam penyusunannya turut pula berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) Kabupaten Bireuen serta memperhatikan hasil evaluasi pel aksanaan pembangunan periode sebelumnya. Lebih lanjut, RPJM Kabupaten Bi reuen memperhatikan juga prioritas pembangunan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dan prioritas pembangunan Aceh yang termaktub dalam RPJM Aceh Tahun 2012-2017.

  Memperhatikam amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Visi dan Misi dari Kepala Daerah/Wakil Kepal a Daerah terpilih ditetapkan menjadi das ar Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Bi reuen Periode 2012

  Kabupaten Bireuen yang Bermartabat dan Mandiri Berlandaskan UUPA “

  Visi tersebut mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu : bermartabat, mandi ri dan berlandaskan UUPA. Masing-masing unsur ters ebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :

  Mengi ngat kedudukan RPJM sangat strategis dalam tata perencanaan daerah, maka sesuai dengan tahapan penyus unanny a akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Raky at Kabupaten (DPRK) Bireuen untuk ditetapkan dengan Qanun. RPJM Kabupaten Bireuen T ahun 2012-2017 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dalam menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPK dan Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen.

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

3.2.1 Rencana Kawasan Permukiman (RKP) I. Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Permukiman

  “ Mewujudkan Permukiman yang Layak melalui Pembangunan Keciptakaryaan dalam Tata Ruang yang Berkelanjutan ”.

  Berikut merupakan misi yang dilakukan dalam mencapai visi pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Bireuen, yaitu :

   Mewujudkan lingkungan permukiman yang memenuhi persyaratan

  kebutuhan dasar bagi masyarakat secara merata di seluruh Kabupaten Bireuen, serta meni ngkatkan kualitas permukiman yang layak.

   Mewujudkan pembangunan prasarana pendukung perumahan

  melalui perluas an aks es dan penyediaan pras arana dan sarana serta pemenuhan standar pelayanan minimal.

  Visi dari pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Bireuen yakni :

   Kawasan Permukiman Perkotaan

  Sec ara umum kawas an permukiman di Kabupaten Bireuen, berdasarkan penyediaan wilayah permukimannya dapat dibedakan menjadi berikut i ni. Kawasan permukiman yang diperkirakan akan tumbuh s ebagai akibat adany a perkembangan wilayah, sentra ekonomi, industri dan infrastruktur, diantaranya:

   Kawasan permukiman yang timbul karena pertumbuhan dan perkembangan kota, seperti kawasan perkotaan Bi reuen, Peusangan, Samalanga, Jeunib, Geureugok, dan Kuta Blang;

   Kawasan permukiman yang timbul karena pembangunan jalur lingkar kota Bireuen yang melewati KecamatanJeumpa, Kuala dan Peusangan;

   Kawasan permukiman yang timbul karena pembangunan kawasan industri Cot Batee Geulungku dan Pel abuhan Teupin Jalo berada di Kecamatan Simpang Mamplam;

   Kawasan permukiman yang timbul karena pembangunan jalur lingkar kabupaten yang melewati Kecamatan Samalanga, Simpang Mamplam, Pandrah, Peulimbang, Peudada, Juli, Peus angan Selatan, Peus angan Siblah Krueng, M akmur, Gandapura, Jangka, dan Kuala; dan

   Mewujudkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan.

II. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten Bireuen

  Renc ana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman sebagaimana yang terc antum dal am Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana T ata Ruang Wilayah Kabupaten Bireu en Tahun 2012-2032 harus memenuhi kriteri a sebagai permukiman yang terdiri dari:

  Laporan Akhir Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  Karya Kabupaten Bireuen

  kondisi morfologi pantainya berpasir berwarna cokl at muda yang  Kawasan permukiman yang timbul karena pengembangan lahan tersebar luas di sepanjang pesisir . Umumnya daerah pesisir kabupaten peruntukan industri bio diesel di Kecamatan Juli dan industri alat

  Bireuen dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat pertanian di Kecamatan Kuta Blang. pemukim an nelay an, perikanan tambak/budiday a, pembenihan udang, Kawasan Permukiman pergampongan. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kebun

  Daerah pesisir adalah daerah bertemunya batasan daratan dan kelapa yang tersebar disepanjang pesisir pantai, sawah , indus tri garam batasan lautan

  , Di dalam ” Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan rakyat dan juga sebagai sarana transportasi darat seperti jalan raya. Kelautan Secara Terpadu” dijelaskan bahwa difinisi wilayah pesisir yang

  Pada saat terjadinya benc ana alam gempa yang disusul terjadiny a digunakan di Indonesia adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, gelombang tsunami 26 Desember 2004 yang lalu, daerah pesisir pantai dimana kearah darat wilayah pesisir meliputi bagi an daratan baik kering yang terkena dampak dari hantaman gelombang tsunami tersebut. Dari 17 maupun terendam ai r yang masih di pengaruhi sifat -sifat laut seperti Kecamatan y ang ada di Kabupaten Bi reuen, 1 1 di antarany a Kecamatan pasang surut, angin laut dan perembes an air asin, sedangkan batas an yang secara administrasi berbatasan langsung dengan wilayah kearah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami laut.Kecamatan tersebut, meliputi: yang terjadi di darat seperti adanya sedimentasi dan aliran air tawar maupun y ang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti

   Kecamatan Samalanga, meliputi: Meunasah Lancok; Angking Barat; penggundulan hutan dan pencemaran, Soegiharto (1976). Tanjong Baro; Matang Teungoh; Pi neung Si ribee; Kampong Baro; Pante Rheng; Sangso; dan Meuliek. Dalam Rapat kerja MR EP (Marine Resource Evaluation and Planing