k. 10 MAKALAH KESEIMBANGAN UMUM ii.docx

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam sebuah perekonomian dibutuhkan keseimbangan antara sektor riil dan sektor
moneter agar tercipta harmoni dan kestabilan dalam perekonomian. Alat atau instrumen untuk
mengukur keseimbangan tersebut adalah model ISLM. IS adalah akronim dari Investment =
Saving, menunjukkan keseimbangan pada pasar barang. Sedangkan LM adalah akronim dari
Liquidity Preference = Money Supply, menunjukkan keseimbangan di pasar uang. Pada pasar
ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun
harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual.
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing
pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu
datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli
merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun
berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri,
sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.


B.

Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan keseimbangan umun?
2) Bagaimana mekanisme dalam pasar persaingan sempurna?
3) Bagaimana penerapan efesiensi dalam persaingan sempurna?
4) Apa saja Keuntungan & kerugian pasar persaingan sempurna?

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keseimbangan Umum (General Equilibrium)
Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terhadap harga jual,
seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara
pengeluaran uang dengan pemasukan dan keseimbangan antara pendapatan dengan
pengeluaran yang terjadi. Keseimbangan umum atau equilibrium meliputi beberapa pasar
yaitu: pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja dan pasar modal. Jumlah barang pada
keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan

keseimbangan itu disebut harga keseimbangan. Keseimbangan umum terjadi apabila pasar
uang dan pasar barang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama dan keseimbangan
tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga.
Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua barang
mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan permintaan dari sepuluh
juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan umum. Dalam
kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan kepuasannya tanpa
mengurangi kepuasan orang lain. Dengan kata lain semua orang telah mengoptimalkan
keputusannya. Semua konsumen telah menentukan pola konsumsinya dan semua produsen
telah menentukan pola produksinya. keseimbangan umum adalah model analisis
keseimbangan harga dan output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan
antarpasar dengan asumsi perfectly competitive price system.
Ilustrasi :
Awalnya semua pasar berada ditingkat keseimbangan (P1;W1; P2danW2).
(a) Ketika terjadi kenaikan permintaan tomat (D – D '), maka akan terjadi serangkaian
penyesuaian di pasar lain yang terkait.
(b) Kenaikan permintaan tenaga kerja (D – D ') dan upah pekerja diperkebunan tomat (W1 –
W3). Kenaikan biaya produksi tomat yang menyebabkan kenaikan harga (P 1 – P3) akan
mengakibatkan pergeseran kurva penawaran (S – S').
(c) Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan mentimun (D – D')


2

(d) dan penurunan permintaan tenaga kerja diperkebunan mentimun (D – D') .1
B. Macam – Macam Keseimbangan Umum
1)

Keseimbangan umum pada pasar persaingan sempurna
Dalam efisiensi produksi perlu memikirkan adanya alokasi sumber daya yang efisien

secara teknis, yaitu suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia sedemikian rupa,
sehingga untuk memproduksi satu atau lebih produk menyebabkan pengurangan produksi
barang-barang lainnya. Alokasi sumber daya tersebut haruslah efisien secara ekonomis, yaitu
sebuah alokasi sumber daya yang efisien secara teknis di mana kombinasi output yang
diproduksi juga mencerminkan preferensi masyarakat. Tingkat transformasi produk
merupakan slope dari batas kemungkinan produksi yang menunjukkan biaya oportunitas yang
terlibat dalam memproduksi suatu produk lebih banyak dengan mengurangi produk lainnya.
Tingkat transformasi produk merupakan bentuk rasio dari biaya marjinal. Pasar bersaing
sempurna mengandung faktor insentif sesuai dengan asumsi pelaku ekonomi, yaitu
memaksimumkan utility/profit pelaku ekonomi. Insentif tersebut memberikan garansi bahwa

pelaku ekonomi akan mengalokasikan sumberdaya mereka secara efisien. Oleh karena itu,
struktur pasar tersebut akan menghasilkan output yang optimal. Namun, struktur pasar
bersaing sempurna tidak memberikan garansi bahwa kue perekonomian akan terbagi secara
merata kepada semua pelaku ekonomi.Keseimbangan umum Pasar sempurna contohnya pasar
tomat dan tiga pasar lainnya yang terkait, yaitu (1) Pasar pemetik tomat, (2) pasar untuk
produk terkait dan (3) pasar untuk pemetik ketimun.
2)

Keseimbangan umum pada pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan situasi pasar di mana penjual atau

pembeli mempunyai pengaruh pada harga barang atau jasa. Aspek penting dari seluruh situasi
ini adalah bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan harga pasar karena perusahaan tidak
lagi bertindak sebagai penerima harga. Sistem harga dapat pula mengalami kegagalan dalam
mengalokasikan sumber daya secara efisien apabila terdapat hubungan antar perusahaan atau
antara perusahaan dengan individu yang tidak dapat dicerminkan dengan baik oleh harga
pasar. Hal ini terjadi karena adanya eksternalitas, yaitu suatu pengaruh dari aktivitas
perusahaan terhadap kehidupan individu yang tidak secara langsung diperhitungkan oleh
bekerjanya sistem harga normal.
1 Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta: FEUI

2010, hlm 40.

3

3)

Keseimbangan Harga Pasar
Harga suatu barang terbentuk oleh interaksi antara permintaan agregat (permintaan

pasar) dan penawaran agregat barang (penawaran pasar) tersebut. Permintaan barang
terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua permintaan individu-individu konsumen
relatif kecil (negligible) dibanding jumlah permintaan pasar. Oleh karena itu masing-masing
konsumen tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi permintaan pasar Sedangkan
penawaran terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua penawaran individu-individu
produsen barang tersebut. Jumlah produk yang dihasilkan produsen relatif kecil dibanding
jumlah persediaan pasar. Oleh karena itu masing-masing produsen tidak mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi penawaran pasar (market power) sehingga masing-masing
produsen tidak mampu merubah harga pasar.Menurut hukum kesejahteraan ekonomi yang
pertama, harga yang dibentuk oleh struktur pasar inilah yang mampu menghasilkan alokasi
sumberdaya dengan total kesejahteraan tertinggi untuk sebuah perekonomian.Dalam hal ini

terjadi keseimbangan untuk dua barang, permintaan dan penawaran untuk kedua barang
tersebut adalah sama, dan dalam kondisi ini masing-masing produsen mengoptimalkan utility
mereka. Keseimbangan untuk semua barang dalam sebuah perekonomian disebut
keseimbangan umum (general equilibrium). Secara umum dalam suatu perekonomian jumlah
barangnya tidak hanya satu dua barang namun terdapat banyak barang. Jika dalam
perekonomian terdiri atas banyak barang dan semua harga barang terbentuk melalui
mekanisme pasar bersaing sempurna. Maka sumber daya yang ada akan dialokasikan secara
optimal. Terkadang fokus analisis hanya untuk satu barang. Teknik analisis ini biasa disebut
analisi parsial dan bentuk keseimbangannya disebut keseimbangan parsial. Dalam analisis
ada faktor penting yang dikesampingkan yaitu faktor hubungan antara dua barang. Bentuk
hubungan antara dua barang bisa saling menggantikan (substitusi), melengkapi (komplemen)
dan tidak berhubungan (independent). Jika dua barang tidak bersifat saling independen, maka
permintaan barang yang satu akan mempengaruhi permintaan barang yang lainnya.
Karakteristik inilah yang membuat analisis keseimbangan umum menjadi rumit, terutama jika
jumlah barang dalam analisis menjadi banyak
C. Efisiensi Persaingan Sempurna
Efisiensi adalah kegiatan yang memproduksi barang dan jasa yang diinginkan
masyarakat dengan biaya yang serendah mungkin dan membuat masyarakat lebih
diuntungkan tanpa merugikan yang lain.2
2 Hamidi, Luthfi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2003, hlm. 77.


4

1)

Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk

setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk
menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat
digunakan.
Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling
sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri
secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu
pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai
keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi
yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
2)

Efisiensi Alokatif

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah

alokasi sumber-sumber daya keberbagai kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat
yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang
maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal
untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus
terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini
produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan
masyarakat
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan
selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan
sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perusahaan dalam persaingan sempurna. Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka
panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari
kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan

sempurna.
D. Definisi pasar persaingan sempurna

5

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar. Barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogeny,
setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar, setiap
produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar
meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya, tidak ada
biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.3
E. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna
1)

Perusahaan Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar

tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam
pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang

di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi
penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan
karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari
keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
2)

Perusahaan Mudah Keluar atau Masuk Pasar
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut,

langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan
kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik
secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi,
misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha
tersebut.
3)

Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.


Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata
diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan
3 Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, IIIT, Jakarta, 2002, hlm.23.

6

dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah
sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau
B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan
pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai
akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan
persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition ataupersaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk
menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan
berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4)

Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk

mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan
masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan
jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah
sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini
menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga
dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang
berlaku dalam pasar/industri tersebut.
5) Pembeli

mempunyai

pengetahuan

yang

sempurna

mengenai

pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut
mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka
mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari
yang berlaku di pasar.4

F. Keuntungan dan Kerugian Pasar Persaingan Sempurna
4 Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm
56

7

 Keuntungan Persaingan Sempurna
 Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan
sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna.Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka
panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
 Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan
kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang
disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi
lebih terbatas.Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam
menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah
yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai
kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan
untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan
yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang
akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
 Kerugian persaingan sempurna
 Pasar Persaingan sempurna tidak mendukung inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan
yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh
sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena
walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya,
perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian.
8

Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaanperusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologidan inovasi.ahli
ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu
sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil
ukurannya.
 Menimbulkan biaya social
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan

sumber-sumber

daya.

Ditinjau

dari

sudut

pandangnan

perusahaan,

penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan.
 Membatasi Pilihan Konsumen
Barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
 Biaya dalam pasar lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin
dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan
teknologi dan inovasi.
 Distribusi barang tidak merata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan
tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari
penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata
maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak
digunakan

untuk

kepentingan

golongan

kaya.5

BAB III
5 Prathama, Rahardja. pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi dan makroekonomi) edisi ketiga,hlm.20.

9

PENUTUP
A. Kesimpulan
 Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama
dengan jumlah penawaran. Keseimbangan umum bisa terjadi pada harga barang,
penawaran barang dan permintaan barang.Keseimbangan umum meliputi pasar
barang,modal,tenaga kerja, dan pasar uang.
 Efisiensi persaingan sempurna penggunaan sumber-sumber daya secara efisien dalam
pasar persaingan sempurna.Efisiensi ada 2 yaitu 1)efisiensi produktif dan 2)efesiensi
alokatif
 Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
 Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
 Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna Kebaikannya :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih Keburukannya :
a) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b) Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c) Membatasi pilihan konsumen
d) Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
e) Distribusi pendapatn tidak selalu merata
B. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca mengetahui betapa pentingnya
keseimbangan umum dalam suatu pasar dan persaingan sempurna. Kami harapkan dengan
adanya makalah ini dapat menambah wawasan seputar ekonomi mikro.

10

DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi
revisi. Jakarta: FEUI
Prathama, Rahardja. pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi dan makroekonomi) edisi ketiga
Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, IIIT, Jakarta, 2002.

Hamidi, Luthfi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2003.

11