ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BAL

ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI
PROVINSI BALI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro

Oleh: Siti Kurniasih
Akuntansi C – Semester 2

STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG
2014/2015

Analisa Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali
Bali merupakan salah satu provinsi yang terdapat di
Indonesia. Provinsi yang beribukota di Denpasar ini dikategorikan
sebagai salah satu penyumbang asset pariwisata terbesar di
Indonesia. Bali atau yang sering disebut dengan pulau Dewata ini
sering dijadikan referensi kunjungan bagi turis lokal Indonesia
maupun turis mancanegara karena keindahan alam dan
keunikan
budayanya.
Oleh

karena
itu,
perkembangan
pertumbuhan ekonomi di daerah ini tumbuh pesat seiring
dengan besarnya turis yang terus menerus datang dari berbagai
belahan dunia.
Struktur
perekonomian
Bali
sangat
spesifk
dan
mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan dengan
provinsi lainnya di Indonesia. Spesifk perekonomian Bali itu
dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai
leading sector, telah mampu mendorong terjadinya suatu
perubahan struktur.
Bila dilihat dari segi pendapatan, maka peran sektor tersier
dan sekunder dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,
seperti pada tahun 2000 sektor tersier 69,71% dan sekunder

10,31%. Begitu juga pada awal 2007, sektor tersier menjadi
63,03% dan sekunder sebesar 14,81%.
Pertumbuhan ekonomi Bali selama lima tahun terakhir
masih cukup stabil. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan
ketiga tahun 2014, tumbuh pada kisaran 6,02-6,40% diatas
pertumbuhan ekonomi nasional. Dan diperkiran pada tahun 2015
akan naik pada kisaran 6,0-6,5%. Namun disisi lain,
perekonomian Bali mendapat tekanan dari peningkatan harga
barang, yang tercermin dari meningkatnya angka infasi pada
Bulan Januari sebesar 5,8%. Oleh karenanya, tantangan
pembangunan perekonomian ke depan, menuntut peningkatan
profesionalisme semua unsur penyelenggara pembangunan, baik
pemerintah, perbankan, swasta maupun masyarakat sehingga
infasi di Bali tetap stabil.
Menurut
saya,
perekonomian
Bali
lebih
unggul

dibandingkan dengan perekonomian provinsi lainnya, bahkan
lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional, karena
pertumbuhan ekonomi Bali ditopang oleh sektor pariwisata dan

Sumber Daya Manusianya yang cukup stabil. Sedangan provinsi
lain, pertumbuhan ekonominya banyak ditopang oleh Sumber
Daya Alam. Banyak yang harus dicontoh oleh provinsi lain dari
provinsi Bali, yaitu bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di daerahnya dengan memanfaatkan sektor pariwisata
karena banyak pariwisata provinsi lain yang bisa diberdayakan
dan dikembangkan dan jangan hanya mengandalkan SDA karena
tentunya lambat laun SDA bisa menipis bahkan habis.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi Bali menjadi salah
satu indikator semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pulau Dewata. Bali mengunggulkan produk pariwisatanya yang
indah untuk memancing turis-turis lokal maupun mancanegara
untuk datang ke Bali. Seperti contohnya, tempat-tempat
pariwisata di Bali ialah Pantai Kuta, Tanah Lot, Pantai Sanur,
Jimbranan, dan Nusa Dua sangat ramai dikunjungi orang tiap
harinya. Hotel-hotel yang bernuansa pantai dan pedesaan

banyak dibangun di sana dari yang harga murah meriah seperti
losmen-losmen hingga hotel berbintang lima dengan harga yang
sangat menguras kocek. Selain itu, Bali dikenal juga dengan
budayanya yang unik dan membuat kagum orang-orang yang
melihatnya, seperti tari Kecak dan tari Pendet yang sangat
fenomenal hingga ke dunia internasional. Di Bali juga banyak
terdapat pusat-pusat kesenian daerahnya, salah satu tempatnya
ialah di daerah Ubud.
Tidak hanya menawarkan pesona alamnya dan keunikan
budayanya, Bali juga mengunggulkan sector kerajinan tangan
yang sangat kreatif. Banyak handmade buatan Bali yang
diekspor ke luar negeri. Kuliner di Bali sangat beranekaragam,
seperti Ayam Betutu, Garang Asem, dan Sate Lilit yang menjadi
menu andalan khas Bali yang sering dicari oleh turis-turis yang
berkunjung.
Sebuah provinsi dapat dikatakan berhasil bila didukung
oleh semua lapisan masyarakat yang menjalankan kegiatan
perekonomian
daerah
tersebut.

Tidak
selalu
harus
mengandalkan pemerintah pusat untuk membangun daerahnya,
karena sebenarnya daerah pun bisa maju bila ada keinginan kuat
dari masyarakatnya untuk menjadikan daerahnya lebih baik lagi.
Bali telah dinilai berhasil membangun sektor perekonomiannya
lebih unggul hingga ke dunia internasional. PDB Bali tiap

tahunnya terus merangkak naik yang menandakan bahwa Bali
berhasil menjalankan program otonomi daerahnya, dari berbagai
sektor, seperti pariwisata dan pajak kendaraan yang keduanya
menyumbang nilai besar untuk PDB Bali.
Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang harus
dihadapi Bali. Bom Kuta beberapa tahun yang lalu sempat
memporakporandakan perekonomian Bali. Saat itu Bali enggan
disinggahi oleh turis-turis lokal, terlebih lagi turis asing yang
negaranya menetapkan peraturan travel warning ke Bali.
Masyarakat Bali jatuh terpuruk mengingat sebagian besar
masyarakat Bali hidup dari sektor pariwisata. Belajar dari

pengalaman buruk tersebut, Bali harus membuat kepercayaan
kepada dunia internasional bahwa Bali adalah tempat yang tidak
menakutkan untuk didatangi. Bali adalah pulau yang indah, yang
menawarkan sejuta pesona keindahan alam dan kegembiraan
serta keramahan dari penduduknya, yang tidak akan mereka
lupakan sepanjang hidup mereka.

Sumber Analisa:
1. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN IV TAHUN
2011
 PDRB Bali tahun 2011 meningkat sebesar 6,49 persen
dibanding tahun 2010. Peningkatan tersebut terjadi di
semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi pada
sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 10,51
persen dan terendah pada sektor pertanian yaitu 2,23
persen.
 Besaran PDRB Bali tahun 2011 mencapai Rp 73,47 trilyun
atas dasar harga berlaku, sementara atas dasar harga
konstan mencapai Rp 30,75 trilyun.
 Sumber utama pertumbuhan ekonomi Bali adalah sektor

perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 2,76 persen,
diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 1,38 persen. Sementara
sektor-sektor lain memberi sumbangan di bawah satu
persen.
 Secara triwulanan, PDRB Bali triwulan IV 2011 tumbuh
sebesar 1,41 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-toq), dan tumbuh sebesar 6,95 persen apabila dibandingkan
dengan triwulan IV 2010 (y-on-y).
 Besaran PDRB Bali atas dasar harga berlaku pada triwulan IV
tahun 2011 mencapai Rp 19,28 trilyun, sementara atas
dasar harga konstan mencapai Rp 7,90 trilyun.
 Perekonomian Bali pada triwulan IV 2011 yang tumbuh 1,41
persen (q-to-q) persen secara umum didukung oleh
pertumbuhan yang terjadi pada semua komponen
penggunaan.
 Tumbuhnya perekonomian Bali dibandingkan triwulan yang
sama tahun sebelumnya didorong oleh pertumbuhan
komponen pengeluaran rumahtangga, PMTB, dan ekspor
dengan share pertumbuhan masing-masing sebesar 1,39
persen, 3,98 persen, dan 2,26 persen.


 Kondisi perekonomian tahun 2011 relatif lebih baik
dibanding tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh
meningkatnya
semua
komponen
penyusun
PDRB.
Pengeluaran konsumsi masyarakat sampai dengan triwulan
IV 2011 tumbuh 7,35 persen.

2. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN IV TAHUN
2012
 PDRB Bali triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 1,60 persen
dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q), dan tumbuh
sebesar 6,94 persen apabila dibandingkan dengan triwulan
IV-2011 (y-on-y).
 Besaran PDRB Bali atas dasar harga berlaku pada triwulan IV
tahun 2012 mencapai Rp 22,05 trilyun, sementara atas
dasar harga konstan mencapai Rp 8,46 trilyun.
 Sumber utama pertumbuhan ekonomi Bali Triwulan IV-2012

q-to-q adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 0,45 persen dan
y-on-y adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR)
sebesar 1,65 persen
 PDRB Bali tahun 2012 meningkat sebesar 6,65 persen
dibanding tahun 2011. Peningkatan tersebut terjadi di
semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi pada
sektor konstruksi yaitu sebesar 18,67 persen dan terendah
pada sektor pertanian yaitu 3,37 persen.
 Besaran PDRB Bali tahun 2012 mencapai Rp 83,94 trilyun
atas dasar harga berlaku, sementara atas dasar harga
konstan mencapai Rp 32,80 trilyun.
 Sumber utama pertumbuhan ekonomi Bali adalah sektor
perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 1,84 persen,
diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 1,11 persen.
 Perekonomian Bali pada triwulan IV-2012 yang tumbuh 1,60
persen (q-to-q) persen secara umum didukung oleh
pertumbuhan yang terjadi pada semua komponen
penggunaan.
 Tumbuhnya perekonomian Bali dibandingkan triwulan yang
sama tahun sebelumnya didorong oleh pertumbuhan

komponen pengeluaran rumahtangga, PMTDB dan ekspor
dengan share pertumbuhan masing-masing sebesar 0,90
persen, 6,49 persen, dan 2,71 persen.

 Kondisi perekonomian tahun 2012 relatif lebih baik
dibanding tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh
meningkatnya
semua
komponen
penyusun
PDRB.
Pengeluaran konsumsi masyarakat sampai dengan triwulan
IV-2012 tumbuh 3,50 persen.
 Secara
spasial
kontribusi
terbesar
pembentukan
perekonomian Bali Triwulan IV-2012 disumbang oleh
Kabupaten Badung sebesar 25,46 persen dan Kota Denpasar

sebesar 20,98 persen. Untuk sumber pertumbuhannya
(Source of Growth) Triwulan IV-2012 baik q-to-q maupun yon-y disumbang oleh Kabupaten Badung sebesar 0,37
persen dan 1,62 persen.
3. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI
BALI TRIWULAN IV-2013
 Untuk keseluruhan tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Bali
menunjukan
perlambatan
dibandingkan
dengan
pertumbuhan ekonomi tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi
Bali di tahun 2013 tumbuh melambat dari 6,65% menjadi
6,05%.
 Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional di
tahun 2013 yang sebesar 5,78%.
 Tekanan
infasi
Bali
sepanjang
2013
mengalami
peningkatan. Infasi provinsi Bali mencapai 7,35% jauh lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,71%.
Infasi ini disebabkan oleh tingginya tekanan pada kelompok
bahan makanan, transportasi, dan kelompok perumahan.
 Tingkat kemiskinan menunjukan peningkatan, sedangkan
kesejahteraan petani mengalami penurunan. Faktor
utamanya karena dunia usaha masih belum bekerja pada
kapasitas penuh.

4. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2014

 Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2014 mencapai 5,8%
- 6,2%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor
perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), pertanian dan
bangunan.
 Pertumbuhan ekonomi yang signifkan dipicu oleh nilai
investasi dalam berbagai aspek kehidupan di Pulau Dewata.
 Produksi perikanan Bali meningkat, juga kontribusi industri
perhotelan dan jasa-jasa ikut naik dan dampak krisis
Thailand mengalihkan wisatawan ke Pulau Dewata.
 Jumlah penduduk miskin di Bali 2014 sebesar 186,53 ribu
orang atau sebesar 4,49% dari total penduduk Bali.
Penyebabnya adalah tingginya tingkat infasi pasca
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Program
bantuan
langsung
tunai
yang
dijalankan
pemerintah belum mampu menanggulangi kenaikan tingkat
kemisinan.
5. PERTUMBUHAN EKONOMI
2015

PROVINSI BALI TAHUN

 Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi pertumbuhan
ekonomi di Pulau Dewata tahun 2015 mencapai pada
kisaran 6,0 hingga 6,5% yang sebagian besar ditopang
oleh sektor pariwisata.
 Kuatnya pertumbuhan itu didorong oleh tingginya
konsumsi dan membaiknya iklim investasi seiring
penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta
tumbuhnya ekspor.
 Dari sektor pariwisata, kebijakan pembebasan visa yang
dilakukan Indonesia terhadap lima negara mulai
diberlakukan Januari 2015 juga turut berkontribusi.
Negara itu antara lain Tiongkok, Rusia, Korea Selatan,
Jepang, serta Australia sehingga diprediksi akan
menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara
khususnya dari lima begara potensial itu.

 Dari sisi investasi, peningkatan itu didukung oleh
investasi bangunan seperti pembangunan jalan pintas di
titik-titik strategis di jalur distribusi barang di Pulau
Dewata serta rencana pembangunan tol menuju
Singaraja dan Gilimanuk serta perbaikan irigasi.

Sumber:
http://beritadewata.com/Ekonomi-dan-Bisnis/Ekonomi-dan-Bisnis/
Pertumbuhan-Ekonomi-Bali-Naik-2,78-Persen.html
http://skalanews.com
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/05/17/n5pamapertumbuhan-ekonomi-bali-58-persen
http://jaringnews.com